BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan morbilitas dan mortalitas yang sangat tinggi. Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia dan di seluruh dunia (Binka et al., 2003). Diare berhubungan dengan faktor lingkungan (sarana air bersih, jamban),faktor terhadap ibu (perilaku dan higienitas), serta faktor anak (pemberian ASI dan makanan) (Kemenkes, 2004). Berdasarkan data dinas kesehatan kabupaten Cirebon kejadian diare menempati urutan ke tiga terbanyak, yaitu 6146 kasus diare 75.708 anak (Dinkeskab Cirebon, 2013). Laporan tahunan Puskesmas Pasaleman menunjukan diare pada balita tahun 2013 sebesar 985 kasus sedangkan tahun 2014 hingga bulan mei ini sebesar 425 kasus, dan dari hasil pemantaun tim petugas puskesmas hal tesebut diakibatkan karena kurangnya air bersih, tidak mempunyai fasilitas jamban dan kurangnya pengetahuan ibu terhadap higienitas (Profil Puskesmas Pasaleman, 2013).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dengan morbilitas dan mortalitas yang sangat tinggi. Diare masih
menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia dan di seluruh dunia
(Binka et al., 2003).
Diare berhubungan dengan faktor lingkungan (sarana air bersih,
jamban),faktor terhadap ibu (perilaku dan higienitas), serta faktor anak
(pemberian ASI dan makanan) (Kemenkes, 2004).
Berdasarkan data dinas kesehatan kabupaten Cirebon kejadian diare
menempati urutan ke tiga terbanyak, yaitu 6146 kasus diare 75.708 anak
(Dinkeskab Cirebon, 2013).
Laporan tahunan Puskesmas Pasaleman menunjukan diare pada balita
tahun 2013 sebesar 985 kasus sedangkan tahun 2014 hingga bulan mei ini
sebesar 425 kasus, dan dari hasil pemantaun tim petugas puskesmas hal
tesebut diakibatkan karena kurangnya air bersih, tidak mempunyai fasilitas
jamban dan kurangnya pengetahuan ibu terhadap higienitas (Profil Puskesmas
Pasaleman, 2013).
Terdapat hubungan timbal balik kejadian diare dengan tingkat
pendidikan ibu indeks kekayaan rumah tangga seperti sumber air dan fasilitas
jamban (Riskesdes, 2007)
Berdasarkan uraian tersebut perlu penelitian mengenai hubungan
sanitasi lingkungan dengan frekuensi kejadian diare akut pada balita.
1.2 Permasalahan penelitian
Apakah terdapat hubungan sanitasi lingkungan dengan frekuensi
kejadian diare akut pada balita?
Page
2
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan sanitasi
lingkungan dengan frekuensi kejadian diare akut pada balita
1.3.2 Tujuan khusus
1. Menganalisis hubungan antara sumber air dengan frekuensi
kejadian diare akut pada balita
2. Menganalisis hubungan antara jenis jamban dengan frekuensi
kejadian diare akut pada balita
3. Menganalisis hubungan antara pembuangan sampah dengan
frekuensi kejadian diare akut pada balita
4 Menganalisis hubungan antara pengelolaan air limbah dengan
frekuensi kejadian diare akut pada balita
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi
tentang pentingnya sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare akut
1.4.2 Manfaat untuk pelayanan kesehatan
Memberikan suatu informasi dan dilakukan program promosi
pedoman diare menanggulangi suatu kejadian diare agar teciptanya
lingkungan yang sehat dan higienis.
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat
Menambah pengetahuan tentang hubungan sanitasi lingkungan
dengan kejadian penyakit diare sehingga masyarakat dapat lebih
meningkatkan sanitasi lingkungan.
1.4.4 Manfaat untuk penelitian
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga
kedepannya penelitian ini bisa bermanfaat.
Page
3
1.5 Orisinalitas
No Peneliti Judul Desain Penelitian
Hasil
1 Putra,
2012
Hubungan pemberian
ASI Eksklusif dengan
kejadian Diare pada bayi
usia 1-6 bulan
diWilayah Puskesmas
Pasaleman
Cross
sectional
Ada hubungan yang
bermakna antara
pemberian ASI
Eksklusif Dengan
kejadian diare
Pada bayi 1-6 bulan.
2 Adi
Ariyanto,
2013
Hubungan personal
hygiene dan hygiene
sanitasi lingkungan
dengan kejadian diare di
wilayah kerja
Puskesmas Pasaleman
Case control bermakna antara
Personal hygiene dan
Hygiene sanitasi
lingkungan rumah
dengan kejadian diare
.Penelitian yang akan dilakukan adalah menganalisis hubungan
sanitasi lingkungan dengan frekuensi kejadian diare akut di masyarakat
menggunakan metode cross sectional dengan teknik simple random
sampling. Perbedaannya dengan penelitian di atas adalah subyek penelitian
ini adalah balita, dan akan mengukur variabel tergantung secara lebih rinci
yaitu menghitung frekuensi diare balita tersebut dalam 3 bulan terakhir.
Page
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian diare
Diare akut adalah buang air besar lebih dari tiga kali disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan tanpa lendir darah
yang berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie, 2010).
2.1.2 Epidemiologi
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
berkembang termasuk di indonesia dan merupakan salah satu
penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak. Terutama usia
dibawah 5 tahun di dunia. Sebanyak 6 juta anak meninggal tiap
tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi di
Negara berkembang sebagai gambaran 17% kematian anak didunia
disebabkan oleh diare sedangkan hasil riskesdas untuk golongan 1-4
tahun penyebabkan kematian karena diare 25,5% (Juffrie, 2010).
2.1.3 Etiologi
Diare merupakan suatu kumpulan dari gejala infeksi pada
saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa organisme
seperti, bakteri, virus dan parasit. Beberapa organisme tersebut
biasanya menginfeksi saluran pencernaan manusia melalui makanan
dan minuman yang telah tercemar oleh organisme tersebut (food
borne disease) (Juffrie, 2010).
Organisme penyebab diare biasanya berbentuk renik dan
mampu menimbulkan diare yang dapat dibedakan 3 jenis berdasarkan
gejala klinis, jenis yang pertama adalah diare cair akut dimana akan
kehilangan cairan tubuh dalam jumlah yang besar sehingga mampu
disebut disentri.
Page
5
Diare yang ditandai dengan adanya darah dalam tinja yang
disebabkan akibat kerusakan usus. Balita yang menderita diare
berdarah akan menyebabkan kehilangan zat gizi yang berdampak pada
penurunan status gizi. Jenis ketiga adalah diare persisten kejadian
diare dapat berlangsung >14 hari. Diare ini sering terjadi pada anak
dengan status gizi rendah, AIDS, anak dalam keadaan infeksi ( WHO,
2010).
Beberapa jenis diare tersebut sering disebabkan oleh
organisme renik seperti bakteri dan virus. Bakteri patogen seperti
E.coli, shigella, campylobacter, vibrocholera merupakan contoh
bakteri pathogen yang menyebabkan diare pada anak. Kolera
merupakan salah satu contoh kematian utama pada anak. Diare cair
pada anak sebagian besar disebabkan oleh infeksi rotavirus,
Vibrochorela dan E.coli diare berdarah paling sering disebakan oleh
shigela sedangkan diare cair akut pada anak dibawah lima tahun
paling banyak disebabkan infeksi (WHO, 2009).
2.1.4. Tanda dan gejala
1. Cengeng, gelisah
2. Suhu tubuh meningkat
3. Nafsu makan berkurang
4. Timbul diare, tinja encer, mungkin disertai lender atau lendir darah
5. Warna tinja kehijau-hijauan
6. Anus dan daerah sekitar lecet karena seringnya defekasi
7. Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare
8. Banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit sehingga menimbulkan
dehidrasi
9. Berat badan menurun, turgor kurang, mata dan ubun-ubun besar,
menjadi cekung (pada bayi) selaput lendir dan mulut serta kulit
tampak kering (Entjang, I 2000).
Page
6
2.1.5 Kriteria Dehidrasi
Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi
tiga menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
1. Dehidrasi Ringan
Tidak adanya keluhan atau gejala yang mencolok. Tandanya anak
terlihat agak lesu, haus dan agak rewel.
2. Dehidrasi Sedang
Tandanya ditemukan 2 gejala atau lebih gejala berikut :
a. Gelisah, cengeng
b. Kehausan
c. Mata cekung
d. Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak
segera kembali ke posisi semula
3. Dehidrasi Berat
Tandanya ditemukan 2 atau lebih gejala berikut :
a. Berak cair terus - menerus
b. Muntah terus - menerus
c. Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk
d. Tidak bisa minum, tidak mau makan
e. Mata cekung, bibir kering dan biru
f. Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik
g. Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil
berkurang/kurang dari 6 popok/hari
h. Kadang - kadang dengan kejang dan panas tinggi
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi diare
Faktor Sosiodemografi
a. Tingkat pendidikan
Jenjang pendidikan memegang peranan cukup penting dalam
kesehatan masyarakat. Pada perempuan, semakin tinggi tingkat
pendidikan, semakin rendah Angka kematian bayi dan kematian
ibu (Widyastuti, 2005).
Page
7
b. Jenis pekerjaan
Karakteristik pekerjaan seseorang dapat mencerminkan
pendapatan, pendidikan, status sosial ekonomi, risiko cedera atau
masalah kesehatan dalam suatu kelompok populasi. (Widyastuti,
2005).
a. Sosial ekonomi
Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu tingkat kekurangan
materi pada sejumlah orang dibandingkan dengan standar
kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. Kemiskinan bertanggung jawab atas penyakit yang
ditemukan pada balita dan anak. Hal ini karena kemiskinan
mengurangi kapasitas orang tua untuk mendukung perawatan
kesehatan yang memadai pada balita dan anak, cenderung
memiliki higiene yang kurang, miskin diet, miskin pendidikan.
Tingginya angka kesakitan dan kematian (morbiditas dan
mortalitas) karena diare di Indonesia disebabkan oleh faktor
kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi,
kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku
masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi keadaan penyakit diare (Simatupang, 2004).
2.1.7 Faktor lingkungan
a. sumber air
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia
akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada
kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian
besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat
badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi
80%.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain
untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian),
Page
8
dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju
setiap orang memerlukan air antara 60 – 120 liter per hari.
Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia
setiap orang memerlukan air antara 30 – 60 liter per hari.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting
adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan
minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan
khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
Syarat-syarat air minum yang sehat (Slamet, 2007).
Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air
tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka
Cipta.Jakarta.
New South Wales, Health Department. 2004. Penyakit Bawaan Makanan. New
South Wales Multicultural Health Communication Service.Indonesia
Rudolph, A.M, et all. 2006. Buku Ajar Pediatric Rudolph Volume 2. Edisi
20. EGC. Jakarta
Saryono, 2011. Metode Penelitian Kesehatan Masyarakat Penuntun Praktis Bagi
Pemula. Mitra Cendikia Press . Yogyakarta.
Simatupang M, 2004. Analisis Faktor-faktor Berhubungan dengan Kejadian
Diare Pada Balita. Pasca Sarjana Medan. Universitas Sumatra Utara.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,Simadibrata M,Setiati S 2006 Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi ke Empat jilid III. Jakarta. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Sugiarto,2001, Statistic Dasar Untuk Penelitian, Kanisius. Jakarta
WHO. 2009 World Healty Statistics Cause of Deadth. Jakarta
Zein Umar,2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Sumatra Utara
Page
29
KUISONER
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN FREKUENSI
KEJADIAN DIARE AKUT PADA BALITA DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS PASALEMAN
NAMA :
UMUR :
AlAMAT :
Sumber Air Minum
1. Dari mana sumber air minum yang digunakan keluarga sehari-hari ?
a. PAM / Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
b. Sumur tidak berisiko tercemar (jarak dari septic tank ≥10 meter)c. Sumur berisiko tercemar (jarak dari septic tank <10 meter)
Sarana jamban
2. Apakah anda memiliki jamban keluarga?
a. Jamban memenuhi syarat kesehatan
b. Jamban tidak memenuhi syarat kesehatan
c. Tak punya jamban
Pembuangan Sampah
3. Apakah di rumah tersedia tempat sampah ?
a. Ada tertutup
b. Ada tidak tertutup
c. Tidak ada
Pembuangan limbah
4. Apakah sekitar rumah terdapat pembuangan limbah?
a. Ada memenuhi syarat
b. Ada tidak memenuhi syarat
c. Tidak ada
Page
30
Kejadian diare
5. Apakah yang dimaksud dengan diare/mencret ?
a. tinja encer/cair yang bercampur lendir atau darah, atau keduanya
b. tinja encer/cair yang lebih dari biasanya (>3 kali sehari) disertai
dengan/tanpa darah dan/atau lendir
c. a & b benar
d. tidak tahu
6. Apakah balita ibu mengalami buang air besar atau mencret lebih dari 3kali
dalam sehari?
a. Ya
b. Tidak
.
Page
31
INFORMED CONSENT
Yth. .................................
Kuesioner ini bertujuan untuk hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut dan hasilnya semata-mata untuk kepentingan penelitian.
Untuk itu, saya mohon bantuan Ibu/bapak untuk menjadi responden sekaligus menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dan saya menjamin kerahasiaan jawaban yang diberikan atas pertanyaan dari kuesioner ini.
Apabila Ibu/bapak menyetujui/bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini, maka saya mengharapkan Ibu/bapak dapat menandatangani pernyataan di bawah ini.
Demikian, atas perhatian, kerjasama dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Nama : …………………………………..Umur : ………………………….. tahunAlamat : …………………………………..Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan, manfaat dan prosedur dari penelitian “HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DIARE AKUT Selanjutnya saya dengan ikhlas dan sukarela menyatakan ikut serta dalam penelitian ini sebagai responden.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.