Top Banner

of 46

diare akut

Mar 04, 2016

Download

Documents

tyas

diare akut
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • CASE REPORTANAK DENGAN DIARE AKUTOleh : Madame Arum Nurilla, S.Ked

    Pembimbing dr. Eko Jaenudin, Sp.A

  • Nama lengkap: An. FN Jenis Kelamin : PerempuanUmur : 1 tahun Berat badan : 11 kgNama Ayah : Tn. A Umur ayah : 31 tahunPekerjaan ayah : Karyawan swasta Pendidikan ayah : SMANama Ibu : Ny. M Umur ibu : 30 tahunPekerjaan ibu : Karyawan swasta Pendidikan ibu : SMAAlamat : Jln. Banowati 3/1 PurbosumanMasuk RS tanggal : 19 Desember 2015Diagnosis masuk : Diare akut dehidrasi sedang

  • Tanggal : 21 Desember 2015KELUHAN UTAMA : Diare lebih dari 5 kali sehariKELUHAN TAMBAHAN : Badan panas

  • Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD RSUD Hardjono pada tanggal 19 Desember 2015 dengan keluhan diare cair sejak 3 hari SMRS. Frekuensi diare > 5 kali dalam sehari, berwarna kuning tanpa darah, dengan konsistensi cair. Keluhan lain yang menyertai yaitu badan panas, namun pada hari ini panas sudah menurun. BAK diakui normal 3-4 kali dalam sehari. Pasien sudah diberi obat diare namun dalam 3 hari ini belum berkurang atau berhenti.

  • 2. Riwayat penyakit dahuluRiwayat sakit serupa : diakuiRiwayat asma : disangkalRiwayat kejang tanpa demam : disangkal Riwayat kejang dengan demam :disangkalRiwayat batuk pilek sebelumnya: disangkalRiwayat batuk lama: disangkal Riwayat alergi : disangkal3. Riwayat penyakit pada keluarga Riwayat sakit serupa : disangkalRiwayat batuk pilek : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi : disangkal

  • 4. Riwayat penyakit pada lingkunganRiwayat sakit serupa : disangkalRiwayat batuk pilek : disangkalRiwayat perokok lingkungan : diakui (tetangga)Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal

    Kesan : pasien pernah mengalami sakit serupa namun sembuh dalam waktu 1-2 hari

  • pasien5. Pohon Keluarga

  • 6. Riwayat Pribadia. Riwayat kehamilan ibu pasienIbu G1P1A0 hamil saat usia 29 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan. Tidak terdapat infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), kejang saat hamil (-), merokok saat hamil (-). Ibu diberi vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu dalam batas normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami pertambahan berat badan yang sesuai selama kehamilan. Perkembangan selama kehamilan dinyatakan normal.b. Riwayat persalinan ibu pasienIbu melahirkan pasien di bidan dengan usia kehamilan 39 minggu, persalinan normal, presentasi kepala, bayi langsung menangis, berat badan bayi 3100 gram, tidak ditemukan kelainan koningetal saat lahir.c. Riwayat pasca lahir pasienBayi perempuan setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI keluar setelah 2 hari bayi lahir dan bayi langsung dilatih menetek.

  • d.Riwayat perkembangan dan kepandaianMotorik kasar : berjalan, berlari, bermain bersama temannyaMotorik halus : memegang benda benda kecil

  • e. Riwayat Vaksinasi

    VaksinIIIIIIIVVBCG1 bulan----Hepatitis B0 bulan1 bulan6 bulan--Polio2 bulan4 bulan6 bulan18 bulan-DPT2 bulan4 bulan6 bulan18 bulan-Campak9 bulan----

  • g. Anamnesis sistem Cerebrospinal : sakit kepala (-), kejang (-), demam (+)Respiratori : batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), sesak (-) Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), nyeri perut (+), BAB (+) cair Urogenital : BAK (+)Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)Kulit : turgor kulit agak lambat(+), bintik merah, (-),ikterik (-),sianosis (-)

  • Keadaan Umum : compos mentis, lemahVital Sign : TD : 90/70mmHg HR : 88x /menitRR : 22x /menitSuhu : 36,7 CStatus Gizi BB/U : 11 kg/ 1tahunBB/U: gizi baikKesimpulan : status gizi baik (menurut WHO)

  • PEMERIKSAAN KHUSUS

    Kulit : bintik merah (-), ikterik (-) , turgor agak lambat (+)Kepala : normocephal, rambut warna hitam, jumlah cukupMata : mata cowong (+), ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokorHidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)Mulut: mukosa bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-)Leher : pembesaran limfonodi leher (-), massa (-), kaku kuduk (-)Thorax : simetris (+), retraksi (-), ketinggalan gerak (-) Cor Inspeksi: ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat Perkusi: batas kanan atas: SIC II linea parasternalis dextra batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra batas kiri atas: SIC II linea parasternalis sinistra batas kiri bawah: SIC V linea midclavicula sinistra Auskultasi : BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)

  • Paru

    PemeriksaanKananKiriDepanInspeksiSimetrisKetinggalan gerak (-)Retraksi dinding dada (-)SimetrisKetinggalan gerak (-)Retraksi dinding dada (-)PalpasiFremitus (n) massa (-)Fremitus (n) massa (-)PerkusiSonor (+)Sonor (+)AuskultasiSDV (+), Rh (-), Wh (-)SDV (+), Rh (-), Wh (-)BelakangInspeksiSimetrisKetinggalan gerak (-)SimetrisKetinggalan gerak (-)PalpasiFremitus (n) massa (-)Fremitus (dan)massa (-)PerkusiSonor (+)Sonor (+)AuskultasiSDV (+), Rh (-), Wh (-)SDV (+), Rh (-), Wh (-)

  • Abdomen Inspeksi: distended (-), sikatrik (-), purpura (-)Auskultasi: peristaltik meningkat (+)Perkusi: timpani (+)Palpasi: turgor kulit kembali agak lambat (+), nyeri tekan (-)Hepar: tidak teraba membesarLien: tidak teraba membesar Anogenital: tidak ada kelainan Kesan : pada pemeriksaan ditemukan mata cowong, bibir kering, turgor kulit kembali agak lambat, nyeri perut

  • Ekstremitas : akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-)Tungkai Lengan Kanan Kiri Kanan KiriGerakan : bebas bebas bebas bebasTonus : normal normal normal normalKlonus Tungkai : (-) (-)(-) (-)Reflek fisiologis : biceps (+) normal triceps (+) normal reflek patella (+) normal achiles (+) normal Refleks patologis : babinski (-) chaddock (-) oppenheim (-) gordon (-) rosolimo (-)Meningeal Sign : kaku kuduk (-)Sensibilitas : dalam batas normalKesan : extremitas superior et inferior dalam batas normal

  • No ParameterJumlahSatuanNilai Rujukan1. WBC7.8103/uL 4.0-12.02. Lymph#5.4103/Ul0.8-4.03.Mid#0.6103/uL0.1-1.54.Gran#1,6103/uL2.0-7.05.Lymph%68.2%20.0-60.06.Mid%8.2%3.0-15.07.Gran%23.6%50.0-70.08.RBC4.01106uL 3.50-5.50 9.HGB10.5gr/dl 11.0-16.010.HCT29.2% 37.0 54.011.MCV72.7fL80.0-100.0 12.MCH26.2Pg27.0-34.0 13.MCHC36.0g/dL32.0-36.0 14.RDW-CV12.7%11.0-16.0 15.RDW-SD37.8fL35.0-56.0 16. PLT354103/uL 100-30017.MPV 7.8fL 6.5-12.018.PDW15.2 9.0-17.019.PCT2.76mL/L1.08-2.8220.P-LCC64103/uL30-9021.P-LCR18.2%11.0-45.0

  • Penilaian Derajat Dehidrasi

    PenilaianKeadaan umum Gelisah, rewelMataCekungAir mataAdaMulut dan lidahKeringRasa hausMinum biasa/tidak hausTurgor kulitKembali agak lambatHasil pemeriksaanDehidrasi ringan/sedang

  • HMRS : Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare cair > 5 kali sehari berwarna kuning, keadaan umum lemah (+), muntah (-), batuk (-), sesak nafas (-),pilek (-), BAK (+). Tidak ditemui keluhan lain. Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang ditularkan pada pasien. Pasien pernah mengalami riwayat penyakit serupa Tidak terdapat riwayat penyakit yang serupa pada tetangga rumah. Keadaan sosial ekonomi cukup baik Kondisi lingkungan rumah cukup baik.

  • RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIKKU: compos mentis, lemahVital sign TD: 90/70mmHgNadi : 88x /menitRR : 22x/menitSuhu : 36,7 CStatus gizi : baik menurut WHOKulit : turgor kulit agak lambat (+)Leher : PKGB (-)Pemeriksaan thorax: SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen : hepatomegali (-), ikterik (-)Extremitas superior et inferior dan status neurologis dalam batas normal

  • LABORATORIUMDarah Rutin : hasil laboratorium menunjukan dalam batas normal

  • Diagnosa Banding

    Diare ec intoleransi laktosaMalabsorbsi Disentri

  • Diagnosa KerjaDiare Akut Dehidrasi Sedang

  • 1. Rencana TerapiInfus tridex 27b 10 tpm makroInj Ampicillin 3 x 250 mgOralit 3x1 bungkus

    2. Rencana TindakanPemeriksaan feses lengkap dan elektrolitObsevasi Keadaan Umum dan Vital Sign Observasi hasil laboratorium darah lengkap

  • PROGNOSISDubia ad bonam

  • TGLSOAP 21 Des2015

    23 Des 2015

    BAB cair 5 x sehari (+) berwarna kuning, darah (-)Muntah (-)Mual (-)Demam (+)

    BAB lembek3 x (+) berwarna kuning pucat, darah (-)Badan terasa hangatMuntah (-)Mual (-)Batuk (-)

    TANDA VITAL :KeadaanUmum :lemahTANDA VITAL :HR: 89x/menitRR : 24x/menitSuhu : 36,5CKepala :normocephal, ca (-/-), Si (-/-).Leher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rh (-), wz (-)Abdomen: kembung (+)Ekstremitas : oedem (-)WBC : 7,8HGB : 10,5HCT : 29,2PLT : 354

    KedaanUmum : membaikTANDA VITAL :HR : 98x/menitRR : 28x/menitSuhu : 36CKepala :normocephal, ca (-/-), Si (-/-).Leher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen:peristaltik meningkat (+)Ekstremitas : oedem (-), akral hangat.Diare Akut

    Diare AkutInfus tridex 27b 10 tpm makroInj Ampicillin 3x250mgOralit 3x1 bungkus

    Infus tridex 27b 10 tpm makroInj Ampicillin 3x250mgOralit 3x1 bungkus

  • 22 Des2015BAB encer tadi malam (+) berwarna kuning, darah (-)Muntah (-)Mual (-)Batuk (-)KeadaanUmum :baikTANDA VITAL :HR: 109x/menitRR : 30x/menitSuhu : 36,9CKepala :normocephal, ca (-/-), Si (-/-).Leher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: ikterik (-), kembung (-), Ekstremitas : oedem (-), akral hangat.Diare AkutInfus tridex 27b 10 tpm makroInj Ampicillin 3x250mgOralit 3x1 bungkus

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • DEFINISIPeningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi dari tinja, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3 7 hari (American Academy of Pediatrics (AAP)

  • Penegakan Diagnostik

    ANAMNESIS

    Riwayat pemberian makananDIARE frekuensi BAB, lamanya, darah dalam tinja, gejala lain yang menyertai

    Gejala invaginasi(tangisan keras atau kepucatanpada bayi)

  • PEMERIKSAAN FISIK

    1.Tanda-tanda dehidrasi ringan, sedang atau berat :Rewel atau gelisahLetargis/kesadaran berkurangCubitan pada kulit perut kembali lambat atau sangat lambatd. Haus/minum dengan lahap, malas minum atau tidak bisa minum2. Darah dalam tinja3. Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah)4. Tanda-tanda gizi buruk5. Perut kembung.

  • MANIFESTASI KLINIS

  • KLASIFIKASI DIAREDIARE AKUTFrekuensi BAB meningkatKonsistensi tinja lembek atau cairBersifat mendadak datangnyaBerlangsung < 2 mingguGejala lain menyertaiDIARE KRONIKFrekuensi BAB meningkatDapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulanDiare terus menerus ataupun berulangDapat berupa berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan tinja

    Makroskopis Mikroskopis Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan analisa gas darah. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.

  • Dehidrasi Rejatan hipovolemikHipokalemiaHipoglikemia Intoleransi laktosasekunderKejang Malnutrisi

    KOMPLIKASI

  • Prinsip Penatalaksanaan Diare Terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya berhenti. Untuk diare dengan dehidrasi ringan-sedang diperlukan rehidrasi oral (CRO) hiperosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang terjadi dan sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair. Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan.

    PENATALAKSANAAN

  • Tidak boleh diberikan obat anti diare.Antibiotik diberikan bila ada indikasiUntuk disentri basiler, antibiotik diberikan sesuai dengan data sensitivitas setempat, bila tidak memungkinkan dapat mengacu kepada data publikasi yang dipakai saat ini yaitu kotrimoksazol sebagai lini pertama kemudian sebagai lini kedua. Bila kedua antibiotik tersebut sudah resisten maka lini ketiga adalah cefixime. Antiparasit untuk amuba, giardia, kriptosporidium menggunakan metronidazol 30-50 mg/kgbb/hr dibagi 3 dosis selama 5 hr (10 hari untuk kasus berat). Diet. Untuk intoleransi karbohidrat menggunakan susu rendah sampai bebas laktosa.

  • Jika ada alkalosis metabolic, tergantung derajat dehidrasi berikan NaCl 0,9% 10-20 mL/kgbb dalam 1 jam. Bila telah diuresis, dilanjutkan dengan cairan 0,45% NaCl atau 2,5% dekstrosa (2A) 40-80 mL/kgbb + KCl 38 mEq/L dalam 8 jam.

  • Penilaian Derajat Dehidrasi

    PenilaianRingan Sedang Berat Keadaan umum Baik, sadarGelisah, rewelLesu, lunglai, atau tidak sadarMataNormalCekungSangat cekung dan keringAir mataAdaTidak adaTidak adaMulut dan lidahBasahKeringSangat keringRasa hausMinum biasa tidak hausHaus, ingin minum banyakMalas minum atau tidak bisa minumTurgor kulitKembali cepatKembali lambatKembali sangat lambatHasil pemeriksaanTanpa dehidrasiDehidrasi ringan/sedangDehidrasi berat

  • PROGNOSISPrognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya, sehingga umumnya prognosis adalah dubia ad bonam. Bila kondisi saat datang dengan dehidrasi berat, prognosis dapat menjadi dubia ad malam.

  • ANALISA KASUSPasien datang ke rumah sakit pada tanggal 19 Desember 2015 dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Frekuensi diare > 5 kali sehari, konsistensi cair, berwarna kuning, tidak ada lendir dan darah. Pasien terlihat lemas dan kadang rewel. Ibu pasien mengaku bahwa pasien juga mengalami demam pada hari kedua diare, namun saat ini demam sudah turun. BAK diakui normal seperti biasa, 3-4 kali sehari. Ini merupakan kejadian diare akut karena pasien buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu

  • Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan compos mentis, lemah. Didapatkan tanda-tanda dehidrasi yaitu mata cowong atau terlihat cekung, turgor kulit agak lambat, gelisah dan rewel. Dari pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik usus meningkat. Lain-lain pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan penunjang darah lengkap dalam batas normal.

    Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya. Tujuan terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.Jumlah cairan yang diberi harus sama dengan jumlah cairan yang telah hilang melalui diare dan/atau muntah, ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin dan pernapasan dan ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja yang masih berlangsung. Jumlah ini tergantung pada derajat dehidrasi.

  • Untuk diare dengan dehidrasi ringan-sedang diperlukan rehidrasi oral (CRO) hiperosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang terjadi dan sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair.Tidak boleh diberikan obat anti diare. antibiotik diberikan sesuai dengan data sensitivitas setempat, bila tidak memungkinkan dapat mengacu kepada data publikasi yang dipakai saat ini yaitu kotrimoksazol sebagai lini pertama kemudian sebagai lini kedua. Bila kedua antibiotik tersebut sudah resisten maka lini ketiga adalah cefixime.

  • TERIMA KASIH