Oleh : dr. Fathul Yazid Izza Pendamping : dr. Hery Kristiyanto
Oleh :dr. Fathul Yazid Izza
Pendamping :dr. Hery Kristiyanto
Topik: Gastroenteritis Dehidrasi SedangTanggal (kasus): 7 0ktober 2013 Presenter: dr. Fathul Yazid Izza
Tanggal presentasi : 20 November 2013 Pendamping: dr. Herry Kristiyanto
Tempat presentasi: RSUD Kayen, Kab. Pati
Obyektif presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ bayi Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi: Anak 1 th, BAB cair, muntah, terdapat tanda-tanda dehidrasi sedang□ Tujuan: Melakukan diagnosis dan penanganan awal pada kasus diare akut.Bahan bahasan: □ Tinjauan pustaka □ Riset Kasus □ Audit
Cara membahas: Presentasi &Diskusi □ Diskusi □ Email □ Pos
Data pasien: Nama: An.A No. Reg: 13044319Nama Klinik: RSUD Kayen,
Pati
Telp: 0295-5503662 Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Gastroenteritis Dehidrasi Sedang. Keadaan umum gelisah, 2 hari ini BAB cair >5x
sehari, lender (-), darah(-), Ampas (-), Mual (+), Muntah (+) > 3x sehari,
demam (+), BAK (+) Normal. Makan dan minum susah
Riwayat Pengobatan:
-
Riwayat Kesehatan/ Penyakit:
Riwayat sakit seperti ini (-), Riw. Alergi (-), DM (-),Riw. Hipertensi(-)
Riwayat Keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit seperti ini. Riwayat Pekerjaan:
-
Pemeriksaan Fisik: KU: Compos Mentis, GCS: E4V5M6.
BB : 11 kg Suhu : 37,5 O C TD : 110/70 Nadi : 80x Respirasi : 23x Kepala: CA (-/-), SI (-/-),UUB cekung (+) Thorax: Pulmo SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), Cor BJ I-II reguler, Bising (-) Abdomen: Peristaltik meningkat, Nyeri tekan (-), turgor menurun Ekstremitas: akral dingin (-), edema (-), pengisian kapiler Normal (< 2”)
Hasil pembelajaran:1. Diagnosis Peritonitis2. Penanganan yang tepat terhadap kasus Diare Akut.
Pasien dengan keadaan umum gelisah, 2 hari ini BAB cair >5x sehari, Muntah > 3x sehari, demam adalah suatu keadaan gastroenteritis yaitu peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare.
Pada kasus ini diagnosa peritonitis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis:
BAB cair >5x Muntah > 3x sehariDemamUUB CekungTurgor Lambat
Gastroentritis atau diare akut pada pasien ini dikarenakan adanya peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih dari 3 kali perhari dengan tinja berbentuk cair /setengah padat
Diagnosis: untuk mendiagnosis Gastrienteritis bisa dilihat dari manifestasi klinis, dan pemeriksaan fisik akan tetapi perlu pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium feses.
Pengobatan : Infus RL 15 tpmOralitNifudiar 3x1 cthLacto B 3x ½Zink 1x1 selama 10 hari
Gastroentritis atau diare akut adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih dari 3 kali perhari dengan tinja berbentuk cair /setengah padat dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram.
Riwayat pemberian makan anak sangat penting dalam melakukan tatalaksana anak dengan diare. Tanyakan juga hal-hal berikut:
Diare frekuensi buang air besar (BAB) anak lamanya diare terjadi (berapa hari)apakah ada darah dalam tinjaapakah ada muntah
Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) koleraPengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau
pengobatan lainnyaGejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
Cari:T anda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
rewel atau gelisah letargis/kesadaran berkurangmata cekungcubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambathaus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak bisa
minum.Darah dalam tinjaTanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir
dan darah)Tanda-tanda gizi burukPerut kembung.
Hal yang perlu dinilai pada pemeriksaan tinja : Makroskopis : konsistensi, warna, lender, darah,
bau Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit, bakteri Kimia : pH, clinitest, elektrolit Biakan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare
akut
Gejala/
derajat
dehidrasi
Diare tanpa
dehidrasi
Diare
dehidrasi
Ringan/
Sedang
Diare
dehidrasi
Berat
Bila terdapat
dua tanda
atau lebih
Bila terdapat
dua tanda
atau lebih
Bila terdapat
dua tanda
atau lebih
Keadaan
umum
Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai /
tidak sadar
Mata Tidak cekung Cekung Cekung
Keinginan
untuk
minum
Normal, tidak
ada rasa haus
Ingin minum
terus,
ada rasa haus
Malas minum
Turgor Kembali
segera
Kembali
Lambat
Kembali
sangat lambat
1. Rehidrasi2. Zinc selama 10 hari berturut turut3. ASI dan makanan tetap diteruskan4. Antibiotik selektif5. Nasihat kepada orangtua
Tanpa Dehidrasi (hilang cairan < 50 ml/kgbb)Ringan – sedang (hilang caira 50 – 100 ml/kgbb)Berat (hilang cairan >100 ml/kgbb)
Cairan rehidrasi yang digunakan adalah New Oralit diberikan 5-10 ml/kgbb setiap diare
atau Berdasarkan usia:umur < 1th : 50-100 ml/kgbbumur 1-5 th : 100-200 ml/kgbbumur >5 th : semaunyaASI tetap diberikan
Rehidrasi parenteral diberikan jika anak muntah terus menerus pemberian parenteral sesuai: (ringer laktat / KaEN 3B / NaCl )
Barat badan 3-10 kg : 200 ml/kgbb/hariBerat badan 10-15 kg : 175 ml/kgbb/hariBerat badan >15 kg : 135 ml/kgbb/hari
Diet Secara umum, anak-anak dengan gastroenteritis harus
dikembalikan ke diet normal secepat mungkin.Bayi ASI harus terus menyusui sepanjang fase rehidrasi
dan pemeliharaan gastroenteritis akut.Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-
muntah hebat.Jenis diet yang diindikasikan untuk pasien dengan diare
berat adalah Diet Sisa Rendah.
Probiotik Probiotik adalah suplemen makanan mikroba hidup yang
umum digunakan dalam pengobatan dan pencegahan diare akut.
Zinc Pemberian zinc mampu menggantikan kandungan zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan diare.
Obat anti mikrobaPengobatan dengan anti mikroba hanya diindikasikan pada
pasien-pasien yang diduga mengalami infeksi bakteri invasif.
Nasihat pada ibu atau pengasuhBerikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian oralit, zinc, ASI/ makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan
Depkes. 2008. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI
IDAI. 2010. Pedoman Pelayanan medis. IDAI