DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI A. Pengertian Struktur Organisasi Bahwa struktur organisasi itu berbeda-beda dan struktur tersebut akan mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan, dan ada komponen-komponen penting yang membentuk struktur organisasi.Struktur organisasi mengambarkan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Misalnya johnson & johnson telah lama mengelompokkan kegiatan-kegiatannya kedalam perusahaan semi otonom yang diorganisir berdasarkan produk dan memberi kewenangan yang besar pada manajer perusahaan dalam mengambil keputusan penting.Ada enam elemen penting yang perlu di perhatikan oleh para manajer ketika mereka mendesain struktur organisasi meliputi: 1. Spesialisasi, 2. Departementalisasi, 3. Rantai Komando, 4. Rentang kendali, 5. Sentralisasi dan desentralisasi, dan 6. Formalisasi. 1. Spesialisasi Pekerjaan Spesialisasi pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan Desain dan Struktur Organisasi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
A. Pengertian Struktur Organisasi
Bahwa struktur organisasi itu berbeda-beda dan struktur tersebut akan
mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan, dan ada komponen-komponen penting yang
membentuk struktur organisasi.Struktur organisasi mengambarkan bagaimana tugas kerja
akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Misalnya johnson &
johnson telah lama mengelompokkan kegiatan-kegiatannya kedalam perusahaan semi
otonom yang diorganisir berdasarkan produk dan memberi kewenangan yang besar pada
manajer perusahaan dalam mengambil keputusan penting.Ada enam elemen penting yang
perlu di perhatikan oleh para manajer ketika mereka mendesain struktur organisasi
meliputi:
1. Spesialisasi,
2. Departementalisasi,
3. Rantai Komando,
4. Rentang kendali,
5. Sentralisasi dan desentralisasi, dan
6. Formalisasi.
1. Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. Hakekat dari spesialisasi pekerjaan adalah
ketimbang pekerjaan dilakukan oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah
menjadi sejumlah tahap dengan masing masing tahap diselesaikan oleh seorang individu
tersendiri. Intinya, individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu
kegiatan ketimbang seluruh kegiatan. Spesialisasi dapat meningkatkan produktivitas
organisasi.Dalam organisasi yang kompleks spesialisasi kerja dibutuhkan untuk efisiensi
dan menigkatkan keahlian karyawan.Inti dari spesialisasi kerja adalah bahwa seluruh
pekerjaan di dalam organisasi tidak dikerjakan oleh satu orang melainkan dipecah ke
dalam sejumlah langkah yang masing-masing dipegang oleh orang berbeda.Pada suatu
Desain dan Struktur Organisasi 1
organisasi, tugas-tugas mungkin membutuhkan skill yang tinggi, tetapi tugas lainnya
mungkin dapat dikerjakan bahkan oleh pekerja yang tidak terlatih.
Seorang manajer juga patut menekankan pada efisiensi yang bisa dicapai lewat
spesialisasi kerja. Keterampilan karyawan dalam menjalankan tugas dengan berhasil
meningkat berkat pengulangan. Lebih sedikit waktu yang dibuang dalam penggantian
tugas dalam mempersiapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan seorang dari tahap
sebelumnya dalam proses kerja, dan dalam menyiapkan diri untuk tahap berikutnya. Tak
kalah penting, pelatihan untuk spesialisasi lebih efisien dari perspektif organisasi, lebih
mudah dan murah mencari dan melatih pekerja untuk menjalankan tugas-tugas yang
spesifik dan berulang. Ini terutama berlaku di dalam operasi yang sangat canggih dan
rumit. Para manajer memandang spesialisasi pekerjaan sebagai sebuah sumber
peningkatan produktivitas. Dapat membuat ekonomi lebih besar dan efisiensi tetapi
tidak selalu, karena Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan tindakan manusia
yang tidak ekonomis seperti kebosanan, kelelahan, kualitas yang jelek, meningkatnya
ketidak hadiran, tingginya tingkat perputaran
2. Departementalisasi
Departementalisasi adalah pekerjaan dibagi dalam spesialisasi pekerjaan,
kemudian tugas-tugas yang sama dikelompokkan dalam satu koordinasi kewenangan.
a) Salah satu cara yang populer pengelompokan kegiatan adalah berdasarkan fungsi
yang dilaksanakan. Seorang manajer pabrik akan mengatur pabriknya dengan
memisahkan spesialis-spesialis teknik, akunting, produksi, personalia, dan
pembelian menjadi bagian-bagian yang sama.Departementalisasi berdasar fungsi
dapat digunakan pada semua jenis organisasi. Hanya saja fungsi-fungsi itu
berubah guna mencerminkan tujuan dan kegiatan organisasi.
Keuntungan utama dari jenis pengelompokan ini adalah meningkatnya efisiensi
dengan menempatkan spesialis secara bersama-sama. Departementalisasi fungsi
berusaha mencapai skala ekonomi dengan menempatkan individu yang memiliki
keterampilan dan orientasi yang sama kepada unit-unit yang sama.
b) Pekerjaan dapat juga didepartementalisasi berdasarkan jenis produk yang
dihasilkan organisasi. Keuntungan utama darai desentralisasi berdasarkan produk
Desain dan Struktur Organisasi 2
adalah meningkatkan akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua
kegiatan yang terkait dengan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali
seorang manajer tunggal. Jika kegiatan sebuah organisasi terkait dengan jasa
ketimbang produk, tiap jasa akan dikelompokan dengan sendirinya.
c) Cara lain untuk melakukan departementalisasi adalah atas dasar geografi atau
wilayah. Fungsi penjualan misalnya, bisa dibagi dalam wilayah barat, timur dll.
Tiap-tiap wilayah ini merupakan suatu bagian yang diorganisasikan secara
geografis, mengingat banyak dan luasnya wilayah pelanggan organisasi tersebut.
d) Departementalisasi proses dapat digunakan untuk memproses pelanggan dan
juga produk. Karena tiap proses membutuhkan keterampilan yang berbada,
metode ini dapat menjadi pengkatagorian kegiatan yang homogen.
e) Kategori terakhir dari departentalisasi adalah dengan menggunakan jenis
pelanggan yang dicari organisasi. Kegiatan penjualan pada perusahaan pemasok
peralatan kantor, misalnya dapat dipecah menjadi tiga bagian untuk melayani
eceran, perdagangan besar, dan pelanggan pemerintah. Asumsi yang
mendasarinya adalah para pelanggan pada masing-masing bagian memiliki
masalah dan kebutuhan yang sama yang dapat diselesaikan oleh para spesialis
yang terdapat pada masing-masing bagian.
3. Rantai Komando
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus
dari puncak organisasi ke eselon yang paling bawah dan menjelaskan siapa melapor
pada siapa. Konsep Rantai komando menjawab pertanyaan karyawan seperti, “kepada
siapa saya menghadap jika ada masalah?” dan “kepada siapa saya bertanggung-jawab?”.
Ada dua konsep dalam rantai komando yang saling melengkapi yaitu : wewenang dan
Kesatuan Komando.
Wewenang mengacu pada hak-hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial
untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintah itu dipatuhi.Untuk
memudahkan koordinasi, organisasi memberikan tempat pada masing-masing
kedudukan manajerial dalam ratai perintah, dan setiap manajer diberi tingkat
kewenangan untuk menjalankan tanggungjawabnya.Prinsip kesatuan komando (unity of
Desain dan Struktur Organisasi 3
command) membantu melanggengkan konsep garis kewenangan yang tak terputus.
Prinsip ini mengatakan bahwa seseorang hendaknya memiliki satu atasan yang
kepadanya ia bertanggungjawab secara langsung. Jika kesatuan komandoputus, seorang
karyawan mungkin harus berbagai permintaan atau perioritas yang saling bertentangan
dari beberapa atasan.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan dengan efisien
dan efektif oleh seorang manajer. Pertanyaan rentang kendali (span of control) ini
penting karena, hingga kadar tertentu, menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang
perlu dimiliki oleh suatu organisasi. Dengan mengandaikan semua hal sama, semakin
lebar atau besar rentangannya semakin efisien organisasinya. Misalnya, jika suatu
organisasi memiliki rentang kendali sebanyak empat dan organisasi lainnya sebanyak
delapan, maka rentang kendali yang lebih luas akan memiliki dua tingkat lebih sedikit
dan kebutuhan manajer yang lebih sedikit pula, tentunya akan menghemat biaya gaji
untuk manajer.Tapi pada titik tertentu dapat mengurangi efektivitas, karena rentang
kendali yang terlalu besar, dimungkinkan kinerja karyawan menurun karena para
manajer tidak lagi memiliki waktu untuk memberikan pengarahan dan bantuan yang
diperlukan.
Rentang kendali yang kecil yaitu antara lima sampai enam karyawan, manajer
dapat melakukan pengawasan langsung, tapi memiliki tiga kekurangan utama. Pertama,
biaya mahal karena menambah tingkatan manajemen. Kedua, membuat komunikasi
vertikal dalam organisasi menjadi lebih rumit, memperlambat pengambilan keputusan
dan cenderung mengisolasi manajer puncak. Ketiga, mendorong pada pengawasan yang
ketat, dan mengurangi otonomi karyawan.Trend belakangan ini mengarah pada rentang
kendali yang samakin melebar, sesuai dengan upaya yang dilakukan perusahaan untuk