1 Universitas Komputer Indonesia Universitas Komputer Indonesia Bandung Bandung 20 20 11 11 Desain Dan Struktur Desain Dan Struktur Organisasi Organisasi Dosen Dosen : Dimas Prasetyo Dimas Prasetyo Pertemuan IV
11
Universitas Komputer IndonesiaUniversitas Komputer IndonesiaBandung Bandung
20201111
Desain Dan Struktur Desain Dan Struktur OrganisasiOrganisasi
DosenDosen ::Dimas PrasetyoDimas Prasetyo
Pertemuan IV
Dalam fungsi pengorganisasianDalam fungsi pengorganisasian, manajer , manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.kerja organisasi tertentu.
Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.Desain Organisasi.
Bentuk Spesifik dari kerangka kerja Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan organisasi dinamakan dengan Struktur Struktur OrganisasiOrganisasi. .
Stuktur OrganisasiStuktur Organisasi pada dasarnya merupakan pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan dikomunikasikan
Contoh dari Bagan Contoh dari Bagan OrganisasiOrganisasi
Direktur
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer SDMManajer Keuangan
Bagian Penjualan
Bagian Promosi
Komponen Struktur Komponen Struktur OrganisasiOrganisasi
WewenangWewenang– Pandangan KlasikPandangan Klasik
Wewenang datang dari atas yang kemudian diturunkan ke Wewenang datang dari atas yang kemudian diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. tingkat yang lebih bawah.
Manajer memperoleh wewenang memerintah dari Manajer memperoleh wewenang memerintah dari tingkatan yang lebih tinggi (pemegang saham), dan tingkatan yang lebih tinggi (pemegang saham), dan karyawan mempunyai kewajiban melaksanakan karyawan mempunyai kewajiban melaksanakan perintahnya.perintahnya.
– Pandangan PenerimaanPandangan Penerimaan Fokus pada karyawan. Fokus pada karyawan. Penerima perintah bersedia menjalankannya karena dia Penerima perintah bersedia menjalankannya karena dia
menerima perintah tersebut. Wilayah penerimaan menerima perintah tersebut. Wilayah penerimaan merupakan wilayah dimana seseorang bersedia menerima merupakan wilayah dimana seseorang bersedia menerima perintah.perintah.
Komponen Struktur Organisasi Komponen Struktur Organisasi (lanj’)(lanj’)
– Wewenang Lini dan StaffWewenang Lini dan Staff Wewenang Lini dimiliki oleh Manajer Lini yang Wewenang Lini dimiliki oleh Manajer Lini yang
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung.organisasi secara langsung.
Wewenang staff dimiliki oleh orang atau kelompok Wewenang staff dimiliki oleh orang atau kelompok yang memberikan nasehat kepada manajer lini.yang memberikan nasehat kepada manajer lini.
– Delegasi WewenangDelegasi Wewenang Penugasan wewenang atau tanggung jawab formal Penugasan wewenang atau tanggung jawab formal
organisasi kepada orang lain (karyawan atau manajer organisasi kepada orang lain (karyawan atau manajer tingkat bawah)tingkat bawah)
Mempunyai keuntungan membuat manajer dapat Mempunyai keuntungan membuat manajer dapat menyelesaikan tugas lebih banyak.menyelesaikan tugas lebih banyak.
Halangan: keengganan manajer mendelegasikan Halangan: keengganan manajer mendelegasikan wewenangnya ke bawahan.wewenangnya ke bawahan.
Empat Pilar PengorganisasianEmpat Pilar Pengorganisasian(Four Building Blocks of (Four Building Blocks of
Organizing)Organizing) Pilar Pertama : pembagian kerjaPilar Pertama : pembagian kerja
(division of work)(division of work) Pilar Kedua : Pengelompokan Pilar Kedua : Pengelompokan
PekerjaanPekerjaan ( (DepartmentalizationDepartmentalization) ) Pilar Ketiga : penentuan relasi Pilar Ketiga : penentuan relasi
antar bagian dalam organisasi antar bagian dalam organisasi ((hierarchyhierarchy))
Pilar Keempat : penentuan Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau bagian dalam organisasi atau koordinasi (koordinasi (coordinationcoordination))
Pilar Pertama : Pilar Pertama : Pembagian kerjaPembagian kerja (division of (division of
work)work) Pembagian KerjaPembagian Kerja adalah Upaya untuk adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleksyang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan —menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebutspesifik tersebut
Kadangkala Pembagian Kerja Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.pekerjaannya, bukan orangnya.
Contoh dari Pembagian Kerja Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya dan lain sebagainya
Pilar Kedua: Pengelompokan Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan Pekerjaan
( ( DepartmentalizationDepartmentalization))
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis tertentu yang sejenis
Pengelompokan PekerjaanPengelompokan Pekerjaan atau atau DepartementalisasiDepartementalisasi pada dasarnya adalah pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan kriteria tertentu
Sebagai contoh, untuk bisnis Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, satu departemen tertentu, katakanlahkatakanlah bagian Pelayan bagian Pelayan
Pilar Ketiga :Pilar Ketiga :Penentuan Relasi antar bagian Penentuan Relasi antar bagian
dalam dalam Organisasi (Organisasi (HierarchyHierarchy))
Hierarcy Hierarcy adalah Proses penentuan adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara baik secara vertikal maupun secara horisontal.horisontal.
Penentuan Hirarki dalam Penentuan Hirarki dalam Bisnis RestoranBisnis Restoran
Bawahan yang membantu
MemerlukanBagian Keuangan Bagian Pelayanan Bagian Dapur
Kepala Restoran
1 orang 3 orang 2 orang
Atasan yang mengkordinasikan
Jenis-jenis HirarkiJenis-jenis Hirarki
Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy) Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)
A
CB
ED
GF
H
JI LK
Hirarki Vertikal
Hirarki Horisontal
Hirarki Vertikal dan Horisontal
Pilar Keempat : Koordinasi Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)(Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif organisasi dapat tercapai secara efektif
the process of integrating the activities the process of integrating the activities of separate departments in order to of separate departments in order to pursue organizational goals effectivelypursue organizational goals effectively
(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Beberapa pendekatan Beberapa pendekatan dalam Departementalisasidalam Departementalisasi
Berdasarkan FungsionalBerdasarkan Fungsional Berdasarkan ProdukBerdasarkan Produk Berdasarkan PelangganBerdasarkan Pelanggan Berdasarkan GeografisBerdasarkan Geografis
Departementalisasi berdasarkan FungsiDepartementalisasi berdasarkan Fungsi
Direktur UtamaPT ABC
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer SDMManajer Keuangan
Bagian Penjualan
Bagian Promosi
Rekrutmen dan Seleksi
Pelatihan dan Pengembangan
Bagian Produksi
Bagian Pergudangan
FunctionalDepartmentalization
Departementalisasi Departementalisasi
berdasarkan Produkberdasarkan Produk Direktur Utama
PT ABC
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer SDMManajer Keuangan
Bagian Penjualan
Bagian Promosi
Rekrutmen dan Seleksi
Pelatihan dan Pengembangan
Bagian Produksi
Bagian Pergudangan
Pasta Gigi Mi InstanSusu Sabun Mandi
ProductDepartmentalization
Departementalisasi Departementalisasi berdasarkan Pelangganberdasarkan Pelanggan
Mi InstanSabun Mandi Pasta Gigi
Remaja DewasaBayi Anak-anak
CustomerDepartmentalization
Susu
Bagian Produksi PT ABC
Departementalisasi Departementalisasi berdasarkan Geografisberdasarkan Geografis
Manajer PemasaranPT ABC
Bagian Penjualan Bagian Promosi
Jakarta Bandung Makassar Medan
GeographicDepartmentalization
Desain OrganisasiDesain Organisasi KoordinasiKoordinasi
– Semakin terspesialiasasi kerja, koordinasi Semakin terspesialiasasi kerja, koordinasi semakin penting. Kebutuhan koordinasi semakin penting. Kebutuhan koordinasi semakin tinggi apabila ketergantungan semakin tinggi apabila ketergantungan semakin tinggi.semakin tinggi.
– Diferensiasi (spesialisasi) yang menghalangi Diferensiasi (spesialisasi) yang menghalangi koordinasi yang efektif:koordinasi yang efektif: Karakteristik yang berbeda untuk bagian yang Karakteristik yang berbeda untuk bagian yang
berbeda.berbeda. Orientasi waktu yang berbeda.Orientasi waktu yang berbeda. Gaya interaksi yang berbeda.Gaya interaksi yang berbeda. Tingkat formalitas yang berbeda.Tingkat formalitas yang berbeda.
Desain Organisasi (lanj’)Desain Organisasi (lanj’)
Desentralisasi dan SentralisasiDesentralisasi dan Sentralisasi– Desentralisasi merupakan proses Desentralisasi merupakan proses
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara sistematis ke tingkat organisasi yang secara sistematis ke tingkat organisasi yang lebih rendah. Sentralisasi merupakan proses lebih rendah. Sentralisasi merupakan proses menahan wewenang dan tanggung jawab di menahan wewenang dan tanggung jawab di tangan manajemen puncak.tangan manajemen puncak. LingkunganLingkungan
– Lingkungan dengan persaingan ketat, berubah dinamis Lingkungan dengan persaingan ketat, berubah dinamis akan lebih sesuai dengan desentralisasi.akan lebih sesuai dengan desentralisasi.
Desain Organisasi (lanj’)Desain Organisasi (lanj’)
UkuranUkuran– Semakin besar ukuran organisasi, desentralisasi Semakin besar ukuran organisasi, desentralisasi
semakin diperlukan.semakin diperlukan.
Faktor LainFaktor Lain– Jika keputusan berisiko tinggi maka sentralisasi Jika keputusan berisiko tinggi maka sentralisasi
lebih sesuai. Bawahan yang mempunyai lebih sesuai. Bawahan yang mempunyai kemampuan tinggi sesuai dengan desentralisasi.kemampuan tinggi sesuai dengan desentralisasi.