8/19/2019 Depresi Ringan.docx
1/21
LAPORAN PSIKIATRI
EPISODE DEPRESI RINGAN (F 32.0)
Diajukan Kepada Pembimbing :
dr. Mardi Susanto, Sp. KJ (K)
Disusun oleh :
Mutiara Sundasari
1420221122
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA 2015
RSUP PERSAHABATAN JAKARTA
PERIODE 29 JUNI – 8 AGUSTUS 2015
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
2/21
1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Usia : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Cipinang
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis pada pasien dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 7 Juli
2015 pukul 13.00 WIB di Poliklinik Jiwa RSUP Persahabatan Jakarta Timur.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan Jakarta Timur
dengan memperoleh rujukan dari Poliklinik Jantung RSUP Persahabatan dan
mengeluhkan sulit untuk tidur selama 3 bulan terakhir.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan mendapatkan
rujukan konsul dari Poliklinik Jantung RSUP Pershabatan. Pasien mengeluhkan
saat ini bahwa pasien sulit untuk tidur. Keluhan tersebut dirasakan pasien dalam 3
bulan terakhir ini dan semakin terganggu karenanya. Pasien merasa mudah lelah
dan merasa tidak ingin melakukan aktivitas apapun. Sebelumnya pasien terbiasa
tidur 2-3 jam, namun dalam 3 bulan terakhir ini, pasien bisa tidak tidur sama sekali
sampai pagi hari kembali atau hanya bisa tidur selama satu jam. Pasien
mengeluhkan bukan hanya sulit saat memulai untuk tidur tetapi pasien juga
mengeluhkan sulit untuk tidur kembali setelah mampu tertidur. Akibat keluhan
tersebut tubuh pasien tersebut terasa tidak segar dan terasa sakit tubuhnya. Selain
merasakan hal tersebut pasien juga mengaku, keluhan tersebut tersebut
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
3/21
2
menggangunya dan merasa menderita karena keluhannya ini. Saat ini pasien
mengatakan bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi untuk menjadi penjaga sekolah
sebagai sumber mencari nafkah, sehingga pasien hanya berdiam diri saja dirumah,
dan sesekali melakukan aktivitas ringan seperti membantu membersihkan rumah
dan kamar mandi.
Pasien datang diantar oleh istrinya yang awalnya sama-sama berobat ke
Poliklinik Jantung RSUP Persahabatan. Kediaman pasien pasien bertempat di
daerah Cipinang dan sampai kemari dengan menggunakan angkutan umum.
Namun, pasien mengaku masih kuat untuk berpergian sendiri namun tidak dapat
berjalan sendirian terlampau terlalu jauh karena panyakit jantung dan hipertensinya.
Penampilan pasien saat mengunjungi Poliklinik Psikiatri sesuai dengan usianya
terlihat warna rambut mulai keputihan dan telah tertutup oleh uban, mengenakan
baju kaos berwarna abu-abu, celana berwarna hitam dan menggunakan topi.
Terlihat perawatan diri pasien yang baik dan bersih. Keadaan umum pasien baik
saat datang namun terlihat sedih dan cemas. Pada saat dilakukan anamnesa bahkan
pasien sampai menangis saat menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan
keluarganya. Namun, kesadaran pasiennya baik dan sadar sepenuhnya. Sejak awal
anamnesis sampai dengan akhir anamnesis pasien menjawab dengan lambat namun
artikulasinya jelas dan dapat dipahami oleh pemeriksa. Suara pasien saat bercerita
dan menyampaikan jawabanpun baik, volume suara sedang serta perkataan pasien
tidak terbata-bata dan mampu dimengerti oleh terapis dengan baik. Kontak mata
antara pasien kepada pemeriksa terlihat dalam dan intens. Sehingga pemeriksa
mampu merasakan apa yang diceritakan oleh pasien.
Pasien menyadari sepenuhnya alasan kenapa dia datang ke poliklinik psikiatri
untuk menghilangkan keluhan yang dia alami dan meminta obat yang cocokuntuknya agar mampu beraktivitas dan semua beban yang dirasakan menghilang.
Selama berobat di Poliklinik Jantung pasien teratur dan rajin meminum obatnya dan
sadar betul untuk mencapai kesembuhannya. Pasien memiliki riwayat hipertensi
yang terkontrol semenjak 2 tahun yang lalu. Namun, dalam beberapa hari ini
tekanan darah pasien terhitung tinggi kembali walaupun sebelumnya sudah
mencapai tekanan darah yang normal. Semenjak dirinya sakit keluhan-keluhan
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
4/21
3
cemas, sedih dan gelisah dirasakannya semakin bertambah akibat memikirkan nasib
hidupnya dan keluarganya di masa lalu, saat ini dan masa mendatang.
Pasien menyangkal bahwa dirinya pernah atau sedang mengkonsumsi obat-
obat psikotropika. Pasien menyangkal bahwa dirinya pernah atau sedang
mengkonsumsi alkohol. Namun, pasien merupakan perokok semenjak SMP.
Setelah pasien mengalami sakit hipertensi dan sakit jantung beliau tidak lagi
merokok.
Pasien menyangkal bahwa dirinya pernah mendengar suara-suara seperti
memerintahnya yang tidak didengar orang lain. Pasien juga menyangkal sering
melihat bayangan-bayangan lewat yang tidak dilihat oleh orang lain. Pasien juga
menyangkal bahwa dirinya mencium bau-bauan yang aneh yang tidak dicium orang
lain. Pasien menyangkal bahwa seperti ada yang menyentuh tubuhnya. Pasien
menyangkal sering mengecap rasa aneh di lidahnya, sehingga pasien dapat
merasakan makanan yang dimakan pasien dengan normal dan baik. Jika pasien
sedang tidak makan maka pasien pun tidak merasakan apa-apa di lidahnya.
Pasien merasa tubuhnya sangat lemah dan kekurangan energi. Pasien mampu
beraktivitas dengan aktivitas yang ringan dan hanya terbatas di dalam rumah.
Pasien juga tidak sering berjalan-jalan sekitar rumahnya karena merasakan lelah
dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas. Namun, apabila ada cucunya
pasien merasa senang dan menemani cucunya berjalan-jalan di sekitar rumahnya
Walaupun pasien mempunyai penyakit jantung, namun dirinya menolak dan tidak
mengikuti senam jantung yang telah disarankan oleh dokter. Selain itu pasien sering
merasa bahwa jantungnya terasa berdebar-debar. Keluhan ini dapat muncul begitu
saja ketika pasien memikirkan tentang hidupnya dan terutama tentang hidup anak-
anaknya dan tentang ekonomi keluarganya. Selain itu pasien sering sekalimengingat hal-hal masa lalu.
Pasien menyangkal bahwa teman-teman dan orang disekitarnya
merencanakan sesuatu yang jahat pada pasien. Pasien tidak merasa ada yang
mengontrol pikiran pasien dan pasien tidak merasa ada seseorang yang mengetahui
rencananya apabila pergi ke suatu tempat. Pasien menyangkal merasa dirinya yang
sekarang bukanlah dirinya yang dulu, juga menyangkal merasa rumah yang
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
5/21
4
ditempatinya sekarang terasa berbeda. Pasien menyangkal bahwa terdapat perasaan
seseorang di TV seperti meledek atau mengolok-olok dirinya.
Pasien dapat menjawab pertanyaan seputar matematik sederhana, dalam hal
ini ditanyakan hitungan angka seratus dikurangi tiga dan pasien mampu menjawab
dengan benar dan tepat yang menandakan fungsi kognitifnya yang baik. Dan
dilanjutkan dengan pertanyaan matematika sederhana selanjutnya yaitu sembilan
puluh tiga dikurangi tujuh dan pasien mampu menjawab dengan tepat. Pasien
menjawab dengan tepat siapa presiden RI saat ini yaitu Jokowi maka menunjukan
bahwa pengetahuan umumnya yang baik. Pasien dapat menjawab dengan tepat
waktu saat ini adalah siang hari, saat ini ia sedang berada di Poliklinik Jiwa RSUP
Persahabatan, dengan siapa dia berbicara adalah dengan dokter dan sedang dalam
situasi apa ia saat ini. Selain itu pasien mempunyai daya abstraksi yang baik setelah
ditanyakan hal mengenai arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya dan pasien
mampu mengartikannya dengan benar. Pasien dapat menyebutkan ulang 5 nama
kota secara berurutan yang telah diurutkan dan disebutkan dokter sebelumnya yaitu
Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya dan Jakarta. Pasien menyangkal bahwa
dirinya merasa terasingkan dan tidak ada di dunia ini. Pasien juga menyangkal
bahwa ora ng-orang disekitarnya tidak tampak dan tidak ada di dunia ini.
Pasien mengaku bahwa ia merasa sedih dan sering sampai menangis
memikirkan dirinya sendiri, keluarganya terutama nasib anak-anaknya dan nasib
cucunya. Pasien merasa khawatir dan cemas memikirkan hal-hal yang belum terjadi
tentang apa yang akan menimpa keluarganya. Juga pasien tidak merasa terlalu
bersemangat dalam melakukan sesuatu. Pasien dapat melakukan pekerjaan rumah
sehari-hari sendiri seperti makan, minum, mandi, dan lain-lain tanpa dibantu oleh
orang lain. Mampu mebersihkan rumahnya sendiri dan melakukan kativitas yangringan.
Pasien merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien tinggal dirumah
bersama istrinya dan bersama satu anaknya, istri anaknya dan seorang cucunya.
Pasien memiliki 6 orang anak. Selain anak yang tinggal bersama dirumahnya, anak-
anak yang lain tinggal berdekatan dengan pasien. Sebelum sakit jantung pasien
mencara nafkah dengan menjadi seorang penjaga sekolah. Pasien mengaku bahwa
kebutuhan ekonomi sehari-hari kurang namuns sedikit demi sedikit mampu dibantu
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
6/21
5
oleh anaknya yang sudah bekerja. Namun karena hal tersbut pasien merasa malu.
Selain itu pasien merasa bersalah kepada anak-anaknya karena keterbatasan
pekerjaan dan eknomi yang ia miliki, ia tidak mampu untuk menyekelohkan anak-
anaknya sampai di perguruantinggi. Pasien mengatakan bahwa anaknya telah
memiliki pekerjaan namun tetap saja dirasakan bahwa pekerjaan anaknya tersebut
kurang layak dan tidak mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Selain itu
merasa pesimis bahwa hidupnya akan menjadi lebih baik lagi. Dan setelah
diyakinkan bahwa hidupnya akan membaik. Karena merasa tidak mampu
menciptakan kehidupan yang layak bagi anak-anak dan cucunya, pasien merasa
dirinya tidak berguna sebagai kepala keluarga. Dan merasa hanya bisa
menghabiskan uang karena memiliki sakit jantung tersebut. Selain itu, pasien
merasa bahwa nafsu makanya berkurang. Walaupun sudah dipaksakan makan
namun tiba-tiba muncul rasa tidak berselera dan tidak ingin menghabiskan
makanannya.
Pasien menjalani masa SD dengan lancer dan hanya sampai tamat pendidikan
SMP. Semasa sekolah dijalaninya dengan lancar dan tidak pernah tinggal kelas
serta mampu menangkap pelajaran di sekolah dengan baik. Pasien mengaku
memiliki hanya banyak teman untuk mengobrol selama masa sekolahnya. Pasien
dapat bergaul dan berteman seperti anak sekolah pada umumnya. Selain bergaul
disekolah dulu pasien sering mengikuti pengajian di TPA. Pasien mengaku bahwa
dirinya sangat tidak berguna.
Menurut keterangan pasien yang didapat dari orang tuanya pasien dilahirkan
secara normal tanpa adanya penyulit apapun. Dalam keluarganya tidak ada yang
mengalami hal yang serupa dengan yang dikeluhkan pasien. Hubungan pasien
dengan saudara-saudara kandungnya terbilang harmonis. Hubungan pasien denganistri dan anaknya juga harmonis. Dan merasa senang apabila dikunjungi oleh cucu-
cucunya dan merasa sedikit lebih bersemangat. Komunikasi bersama anak dan
cucunya juga terbilang baik. Dan apabila terdapat keluhan dan masalah sering kali
pasien bercerita pada istrinya walaupun hanya sedikit.
Mood pasien saat ini sedih dan cemas sampai seringkali mengangis karena
kesedihannya tersebut memikirkan dirinya dan afek pasien yang sempit karena
pasien hanya mampu tertawa sedikit dan kembali tidak berekspresi. Saat diberikan
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
7/21
6
suatu problematika, apakah yang akan pasien lakukan jika melihat seorang anak
hendak menyebrangi jalan dan pasien menjawab bahwa dirinya akan membantu
anak tersebut menyebrang. Hal ini menunjukkan bahwa daya nilai pasien yang
masih baik. Selain itu, kemampuan abstraksi pasien dinilai dengan mengutarakan
sebuah peribahasa yang kemudian harus diartikan oleh pasien tersebut, kemudian
diinterpretasikan oleh pasien. Peribahasa yang diberikan antara lain ‘tong kosong
nyaring bunyinya’. Dan pasien mampu menjawab arti peribahasa terebut dengan
tepat sehingga hal ini menunjukkan kemampuan abstraksi pasien baik. Saat
dilakukan wawancara sikap pasien terhadap dokter kooperatif, pasien mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan artikulasi yang jelas dengan volume
suara yang cukup jelas dan normal serta tidak terbata-bata dan dapat dengan mudah
dipahami arti yang diutarakan oleh pasien. Dalam menjawab pertanyaan, pasien
langsung menjawab pada tujuan pembicaraan dan tidak berputar-putar. Pasien
tidak memiliki kepeminatan dalam bidang apapun dan tidak memliki hobi. Pasien
megutarakan keinginan terbesarnya saat ini adalah ingin anaknya kerja dengan
berpenghasilan banyak, ingin sembuh dan ingin kehidupan anaknya berkecukupan
dan membaik.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatri
Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.
2. Riwayat gangguan medis
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung semenjak 2 tahun
lalu. Pernah di rawat inap di RSUP Persahabatan.
3.
Riwayat penggunaan zat psikoaktif/alcoholPasien menyangkal bahwa dirinya pernah atau sedang mengkonsumsi obat-
obat psikotropika, alkohol. Pasien sudah tidak merokok semenjak sakit
hipertensi dan sakit jantung.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
8/21
7
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
Pasien dilahirkan dalam proses persalinan normal dan tidak ditemukan
adanya penyulit selama masa kehamilan maupun saat proses persalinan.
Pasien dilahirkan dalam keadaan normal tanpa cacat bawaan.
2.
Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
Pasien tumbuh kembang sesuai dengan usianya, tidak ada gangguan dalam
pertumbuhan dan perkembangan pasien, mampu mengimbangi pertumbuhan
teman-temanya. Saat kecil pasien bergaul dengan baik dengan teman-
temanya.
3.
Riwayat Masa Akhir Anak-anak dan Remaja
Pasien tumbuh baik dan tidak terdapat masalah lain dalam kehidupannya.
4. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani masa SD dengan lancer dan hanya sampai tamat
pendidikan SMP. Semasa sekolah dijalaninya dengan lancar dan tidak
pernah tinggal kelas serta mampu menangkap pelajaran di sekolah dengan
baik. Pasien mengaku memiliki hanya banyak teman untuk mengobrol
selama masa sekolahnya. Pasien dapat bergaul dan berteman seperti anak
sekolah pada umumnya. Selain bergaul disekolah dulu pasien sering
mengikuti pengajian di TPA. Riwayat Pekerjaan. Sebelum sakit jantung dan
hipertensi pasien berprofesi sebagai penjaga sekolah.
5. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan saudara-saudara kandungnya terbilang harmonis.
Hubungan pasien dengan istri dan anaknya juga harmonis. Dan merasa
senang apabila dikunjungi oleh cucu-cucunya dan merasa sedikit lebih bersemangat. Komunikasi bersama anak dan cucunya juga terbilang baik.
E. Riwayat Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang serupa
dengan pasien saat ini ataupun sebelumnya.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
9/21
8
F. Riwayat Situasi Sosial Sekarang
Pasien seorang laki-laki berumur 65 tahun. Status pernikahan adalah sudah
menikah memiliki satu orang istri dan memiliki lima orang anak. Saat ini memiliki
6 orang cucu. Pasien tinggal bersama dengan istri dan seorang anaknya, istri
anaknya dan seorang cucunya. Rumah yang ditinggali adalah rumah miliknya
sendiri bukan mengontrak. Pasien merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.
Hubungan pasien dengan saudara-saudara kandungnya terbilang harmonis.
Hubungan pasien dengan istri dan anaknya juga harmonis. Dan merasa senang
apabila dikunjungi oleh cucu-cucunya dan merasa sedikit lebih bersemangat.
Komunikasi bersama anak dan cucunya juga terbilang baik. Saat ini hal yang
mengganggu pasien adalah keadaan sulit tidurnya sehingga badan terasa tidak
segar. Pasien juga merasa sedih sampai sering menangis memikirikan tentang
hidupnya terutama nasib anak-anaknya. Pasien merasa bersalah dan tidak berguna
karena tidak mampu menyekolahkan anaknya sampai bangku perkuliahan. Selain
itu memikirkan penyakitnya yang dirasa berat. Pasien megutarakan keinginan
terbesarnya saat ini adalah ingin anaknya kerja dengan berpenghasilan banyak,
ingin sembuh dan ingin kehidupan anaknya berkecukupan dan membaik. Untuk
masalah kesehatan, saat ini, pasien menggunakan asuransi yaitu BPJS.
II. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien laki-laki berusia 65 tahun. Penampilan pasien saat mengunjungi
Poliklinik Psikiatri sesuai dengan usianya terlihat warna rambut mulai
keputihan dan telah tertutup oleh uban, mengenakan baju kaos berwarnaabu-abu, celana berwarna hitam dan menggunakan topi. Terlihat
perawatan diri pasien yang baik dan bersih.
2. Kesadaran
-
Kesadaran umum : Compos mentis
- Kontak psikis : dapat dilakukan, cukup wajar
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
-
Cara berjalan : baik, seimbang
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
10/21
9
- Aktivitas psikomotor : pasien kooperatif, kontak mata baik dan
intens, tidak ada gerakan involunter, namun terlihat lemas dan tidak
berenergi
4.
Pembicaraan
- Kuantitas : baik, pasien dapat menjawab pertanyaan dokter
dengan benar
- Kualitas : bicara spontan, volume bicara cukup keras,
artikulasi jelas, pembicaraan dapat dimengerti
5.
Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif dari awal anamnesa sampai akhir anamnesa
B. KEADAAN AFEKTIF
1. Mood : Sedih sampai menangis
2. Afek : Tumpul
3.
Keserasian : Mood dan afektif sesuai
4. Empati : Pemeriksa dapat merasakan perasaan pasien
C.
FUNGSI INTELEKTUAL/KOGNITIF
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
Taraf pendidikan
Pasien menjalani masa SD dengan lancer dan hanya sampai tamat
pendidikan SMP. Semasa sekolah dijalaninya dengan lancar dan
tidak pernah tinggal kelas serta mampu menangkap pelajaran di
sekolah dengan baik. Pasien mengaku memiliki hanya banyak teman
untuk mengobrol selama masa sekolahnya. Pasien dapat bergaul dan berteman seperti anak sekolah pada umumnya.
Pengetahuan Umum
Baik, yaitu mampu menjawab siapa presiden RI saat ini dengan tepat.
Kecerdasan
Baik, pasien dapat menjawab dengan tepat pertanyaan berhitung
pertambahan yang diajukan pemeriksa, yaitu 100-7=93 dan 93-7=86
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
11/21
10
2. Daya konsentrasi
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dari awal sampai dengan
selesai. Pasien mampu menjawab dengan cukup dan walau cenderung
lambat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dokter untuk menilai
fungsi kognitif pasien, dengan diajukan pertanyaan 100-7= 93
3.
Orientasi
Waktu
Baik, pasien dapat mengetahui waktu saat berobat ke poliklinik jiwa
pada siang hari
Tempat
Baik, pasien mengetahui dia sedang berada di poliklinik jiwa RSUP
Persahabatan
Orang
Baik, pasien mengetahui pemeriksanya adalah dokter
Situasi
Baik, pasien mengetahui bahwa dia sedang melakukan konsultasi
dan wawancara
4.
Daya ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat menyebutkan secara tepat tempat pasien
menempuh pendidikannya dari mulai SD dan SMP
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat cara dan menggunakan kendaraan apa
untuk sampai ke RSUP Persahabatan yaitu menggunakan angkutan
umum.
Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang lima nama kota yang diberikan oleh
pemeriksa secara berurutan dan diulangi oleh pasien.
Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pada pasien ini
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
12/21
11
5. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat menjelaskan arti ‘tong kosong nyaring bunyinya’
dengan tepat.
6.
Bakat kreatif
Pasien tidak memiliki hobi dan minat apapun.
7.
Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat mengerjakan aktifitas harian seperti mandi, makan
tanpa bantuan orang lain, menyapu dan memebersihkan rumah. Aktivitas
sehari-hari yang dapat dikerjakan sendiri pun tidak ada hambatan. Hanya
merasa kurang bersemangat, mudah lelah dan lemas terus-menerus.
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi dan ilusi
Halusinasi :
Halusinasi auditorik (-)
Halusinasi visual (-)
Halusinasi taktil (-)
Halusinasi olfaktori (-)
Halusinasi gustatorik (-)
Ilusi : tidak terdapat ilusi pada pasien
2.
Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi : tidak terdapat depersonalisasi pada pasien
Derealisasi : tidak terdapat derealisasi pada pasien
E.
PROSES PIKIR
1. Alur pikir
Produktivitas : baik, pasien berbicara spontan namun
sedikit terbata-bata
Kontinuitas : koheren
Hendaya berbahasa : tidak terdapat hendaya berbahasa pada
pasien ini
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
13/21
12
2. Isi pikiran
Preokupasi : tidak ada gagasan ingin bunuh diri
Gangguan pikiran : tidak terdapat waham pada pasien, tidak
terdapat gangguan waham yang menyangkut diri sendiri.
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, pasien dapat mengendalikan dirinya sendiri serta melakukan
wawancara dengan baik.
G. DAYA NILAI
1.
Norma sosial
Kemampuan pasien bersosialisasi setelah sakit menjadi kurang. Jarang
mengobrol dengan tetangga di sekitar rumahnya.
2. Uji daya nilai
Baik, ketika pasien diberikan suatu permasalahan mengenai apa yang
akan dilakukan pasien apabila menemukan seorang anak hendak
menyebrang jalan, pasien menjawab akan membantu anak tersebut untuk
menyebrangi jalan.
3. Penilaian realitas
Tidak terdapat gangguan dalam menilai realitas karena disini pasien
memiliki waham dan halusinasi
H. PERSEPSI PASIEN TERHADAP DIRI DAN KEHIDUPANNYA
Berdasarkan penilaian pemeriksa terhadap pasien yaitu saat ini pasien sadar
bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan bantuan. Pasien memiliki 3keinginan terbesar yaitu ingin anaknya kerja dengan berpenghasilan banyak,
ingin sembuh dan ingin kehidupan anaknya berkecukupan dan membaik.
I. TILIKAN/INSIGHT
Tilikan derajat 4, pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan ada sesuatu yang
menggagunya karena itu pasien butuh bantuan untuk mengobati
penyakitnya. Namun, tidak memahami faktor-faktor penyebab penyakitnya.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
14/21
13
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Pemeriksa memperoleh kesan menyeluruh bahwa jawaban serta respon
pasien dalam menjawab serta menanggapi isi wawancara dapat dipercaya
karena Bahasa dan penyampainnya jelas.
K. PERSEPSI PEMERIKSA TERHADAP PASIEN
Pasien seorang laki-laki 65 tahun, saat ini pasien mendapat rujukan dari
Poliklinik Jantung. Pasien mengeluhkan sulit untuk tidur, yaitu sulit untuk
memulai tidur dan apabila sudah tertidur sulit untuk kembali tidur. Gejala
waham dan halusinasi disangkal. Saat ini pasien sering merasakan sedih
sampai sering menanngis dan gelisah karena masalah keluarga dan masalah
ekonomi yang membebaninya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan umum : baik, tampak sedih
2. Tanda vital :
-
Tekanan darah : 160/100 mmHg
- F. nafas : 26 x/menit
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : afebris
3. Berat badan : -
4. Bentuk badan : kesan kurus kering
5. System kardiovaskular : terdapat riwayat hipertensi, penyakit jantung
dan shock kardiogenik6. System musculoskeletal : tidak ada kelainan
7. System gastrointestinal : tidak ada kelainan
8. System urogenital : tidak ada kelainan
9.
Gangguan metabolik : tidak ada kelainan
10. Gangguan khusus : tidak ada
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
15/21
14
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial : kesan dalam batas normal
2.
Saraf motoric : kesan dalam batas normal
3.
Sensibilitas : kesan dalam batas normal
4. Susunan s. vegetative : tidak ada kelainan
5.
Fungsi luhur : tidak ada kelainan
6. Gangguan khusus : tidak ada kelainan
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
a. Pasien seorang laki-laki berusia 65 tahun datang karena memperoleh rujukan
dari Poliklinik Jantung RSUP Persahabatan.
b. Pasien tidak bisa tidur dan kuantitas tidur pasien sangat kurang menyebabkan
tubuhnya tidak segar. Kekurangan tidur tersebut membuat pasien merasa
lelah. Pasien hanya tidur sejam sehari bahkan smapai tidak tidur.
c.
Fungsi kognitif, pengetahuan, orientasi, kesadaran, daya nilai, dan daya ingat
pada pasien masih baik. Tidak terdapat disfungsi otak.
d. Pasien tidak pernah atau sedang mengkonsumsi zat psikoatktif, alkohol dan
merokok.
e. Pasien tidak pernah mengalami gangguan dalam menilai realita. Pasien tidak
memiliki wahan dan halusinasi.
f. Pasien tidak pernah mendapatkan suatu hal atau peristiwa sehingga dirinya
merasa sangat gembira, sangat bersemangat dan selalu berenergi dalam
melakukan aktivitas apapun hingga tidak bisa tertidur.
g. Pasien pernah dan saat ini merasa sedih, tidak bersemangat, saat ini pun
pasien mudah menangis, kehilangan minat, menyalahkan dirinya sendiri,merasa dirinya tidak berguna dan merasa bersalah terhadap anak-anaknya.
h. Keluhan yang diceritakan pasien dirasakan sejak sakit hipertensi dan sakit
jantung semenjak 2 tahun lalu dan dirawat inap di RSUP Persahabatan.
i.
Selain itu, pasien merasa bahwa tiba-tiba sering merasa jantung berdebar-
debar.
j. Selain itu merasa dirinya mudah lelah, lemas dan tidak berenergi.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
16/21
15
k. Pasien akhir-akhir ini sedang merasa sedih dan cemas terhadap
kehidupannya dan anak-anaknya serta cucunya sampai mudah mengangis.
l.
Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan mengenai keluhan ini
sebelumnya namun mau untuk minum obat secara teratur dan kontrol rutin
untuk mencapai kesembuhannya.
m.
Mood pasien sedih sampai menangis dan afeknya sempit.
n. Dikeluarga, tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama
dengan pasien
o.
Pasien memiliki keinginan ingin anaknya kerja dengan berpenghasilan
banyak, ingin sembuh dan ingin kehidupan anaknya berkecukupan dan
membaik
p. Menurut keterangan pasien yang didapat dari orangtua pasien, pasien lahir
dengan normal tanpa suatu penyulit apapun dan tidak ada cacat lahir.
q. Selama wawancra berlangsung, terdapat kontak mata dengan pemeriksa
namun ekpresi pasien tumpul. Dan isi pembicaraan berkembang sampai tepat
mencapai tujuannya.
r. Pasien menjalani masa SD dengan lancer dan hanya sampai tamat
pendidikan SMP.
s. Semasa sekolah dijalaninya dengan lancar dan tidak pernah tinggal kelas
serta mampu menangkap pelajaran di sekolah dengan baik.
t. Sewaktu bersekolah pasien dapat bergaul dengan baik. Selain itu pasien
dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak pernah tinggal kelas..
u. Pasien memiliki riwayat medik hipertensi dan penyakit jantung.
v. Hubungan pasien dengan saudara-saudara kandungnya terbilang harmonis.
Hubungan pasien dengan istri dan anaknya juga harmonis. Dan merasasenang apabila dikunjungi oleh cucu-cucunya dan merasa sedikit lebih
bersemangat. Komunikasi bersama anak dan cucunya juga terbilang baik.
w. Keadaan ekonomi pasien kurang. Biaya hidup pasien dinilai kurang yang
didapat dari hasil kerja anaknya. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
x. Keseharian pasien saat ini sudah tidak mampu lagi bekerja sehingga hanya
melakukan aktivitas ringan dirumah seperti bersih-bersih.
y.
Keadaam umum pasien baik, kesadaran compos mentis.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
17/21
16
z. Pada pasien ditemukan gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
V. FORMULA DIAGNOSTIK
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan terhadap pasien ditemukan
sekumpulan gejala dan perilaku yang menimbulkan penderitaan dan disfungsi,
maka pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.
Diagnostik aksis I
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, tidak ditemukan penyakit
yang menyebabkan disfungsi otak, sehingga pasien ini bukan penderita
gangguan mental organik (F.0)
Berdasarkan hasil anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi
alkohol ataupun zat psikoaktif sehingga pasien ini tidak didiagnosis
menderita gangguan mental dan perilaku akibat zar psikoaktif (F.1)
Pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita, yang
ditandai dengan tidak ditemukannya halusinasi auditorik, visual, olfaktori,
dan taktil. Tidak ditemukan juga adanya waham bizzare dan waham somatik
sehingga pasien ini tidak menderita gangguan psikotik (F.2)
Pada pasien ini didapatkan gejala utama depresi yaitu afek depresif berupa
sedih sampai menangis, kehilangan minat dan kegembiraan, terdapat
berkurangnya energi. Namun tidak ditemukan adanya tanda mania seperti
elevasi afek, kegembiraan yang berlebih, tidak adanya peningkatan aktivitas
mental dan tidak adanya peningkatan psikomotorik, sehingga dapat
disimpulkan pasien adalah penderita gangguan suasana perasaan
(gangguan afektif/mood) (F.3).
Pada pasien tidak ditemukan adanya elevasi afek, peningkatan akivitas mental
dan peningkatan psikomotorik sehingga pasien tidak menderita gangguan
suasa perasaan episode manik (F30).
Pada pasien ini didapatkan adanya tanda mood depresi berupa sedih sampai
menangis, kehilangan minat dan kegembiraan. Merasa mudah lelah,
kepercayaan diri berkurang, merasa nafsu makan berkurang, gagasan tentang
rasa bersalah dan tidak berguna semenjak 3 bulan yang lalu serta didapatkan
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
18/21
17
hanya sedikit kesulitan untuk meneruskan kegiatan sosial dan pekerjaan
sehingga pasien menderita episode depresi ringan ( F32.0).
Diagnostik aksis II
Tumbuh kembang pasien berjlana normal, pasien mampu bersosialisasi
dengan teman sebayanya bahkan memiliki banyak teman semasa SD dan SMP
Maka dapat dikatakan pasien tidak memiliki gangguan kepribadian. Pasien
juga mampu menyelesaikan masa studinya sampai SMP dan bekerja dengan baik
sebagai penjaga sekolah sampai tidak mampu lagi, sehingga fungsi kognitif baik,
maka pada pasien tidak terdapat retardasi mental. Oleh karena itu tidak ada
gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental, sehingga aksis II tidak
ada diagnosis.
Diagnostik aksis III
Pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan adanya gangguan dan riwayat
medis seperti riwayat hipertensi dan penyakit jantung maka diagnosis aksis III
adalah hipeertensi dan penyakit jantung.
Diagnostik aksis IV
Hubungan pasien dengan saudara-saudara kandungnya terbilang
harmonis. Hubungan pasien dengan istri dan anaknya juga harmonis. Dan
merasa senang apabila dikunjungi oleh cucu-cucunya dan merasa sedikit lebih
bersemangat. Komunikasi bersama anak dan cucunya juga terbilang baik. Pasien
juga merasa sedih sampai sering menangis memikirikan tentang hidupnya
terutama nasib anak-anaknya. Pasien merasa bersalah dan tidak berguna karenatidak mampu menyekolahkan anaknya sampai bangku perkuliahan. Selain itu
juga ekonomi pasien dinilai kurang dari hasil kerja anaknya karena dirinya sudah
tidak bekerja dan mengandalkan biaya sehari-hari dari hasil kerja anaknya. Maka
aksis IV pada pasien ini adalah : masalah keluarga dan masalah ekonomi.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
19/21
18
Diagnostik aksis V
Pada pasien in didapatkan gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
Maka aksis V didaptkan GAF Scale 60-51
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan Suasana Persaan Episode Depresi
Ringan (F32.0)
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Hipertensi, Penyakit Jantung
Aksis IV : Masalah keluarga dan masalah ekonomi
Aksis V : GAF Scale 60-51
VII. DAFTAR PROBLEM
a. Organobiologik : hipertensi dan penyakit jantung
b.
Masalah psikologi : Pasien merasa sedih dengan kehidupannya
dan anaknya yang tidak berkuliah dan bekerja seadanya
c. Masalah sosial : Masih mampu sedikit bersosialisasi dengan
tetangga
d. Sosial ekonomi : Tidak bekerja (dulu penjaga sekolah)
e. Keluarga : Pasien memiliki hubungan yang harmonis
dengan keluarganya dan komunikasinya baik. Namun merasa
bersalah pada anaknya karena tidak dapat menyekolahkan sampai
bangku kuliah.
VIII.
PROGNOSISa. Prognosis ke arah baik
Pasien ingin sembuh
Pasien ingin rasa sedihnya dan bebannya menghilang
Pasien mau untuk meminum obat dengan rutin dan kontrol
rutin lagi bulan depan
Hubungan dengan keluarganya baik sehingga masih mampu
dimotivasi agar tidak merasa rendah diri.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
20/21
19
b. Prognosis ke arah buruk
Pasien memiliki penyakit hipertensi dan penyakit jantung
Pasien tidak memiliki kegiatan sehari-hari yang mampu
mengalihkan pikirannya tentang masalah yang muncul.
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah :
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
IX. TERAPI
a.
Psikofarmaka
Sertralin 1x25 mg (malam hari)
Lorazepam 1x0,5 mg (pagi hari)
b. Psikoterapi
Pada pasien :
- Edukasi pada pasien pentingnya untuk kontrol rutin kembali
setiap bulan dan meminum obat secara rutin.
-
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
- Berbagi keluhan dan suka duka yang dirasa dengan keluarga.
- Menyarankan pasien untuk mengikuti kegiatan lain seperti
senamjantung sehat untuk mengalihkan pikiran-pikirannya.
- Melakukan relaksasi seperti menghilangkan ketegangan pada
otot-otonya, tarik nafas dan buang nafas saat perasaan sedih
muncul.
Pada keluarga :- Edukasi mengenai penyakit yang dialami pasien dan kondisi
pasien saat ini.
- Senantiasa memberi dukungan dengan mengingatkan pasien
untuk meminum obat secara teratur dan datang untuk kontrol
rutin serta memberikan perhatian.
- Dukungan untuk mencapai kesembuhan terutama yang datang
dari anaknya sendiri.
8/19/2019 Depresi Ringan.docx
21/21
20
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Ajar Psikiatri. FK UI. Jakarta. 2003.
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan
Kedua. PT Nuh Jaya. Jakarta. 2001.
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga.
PT Nuh Jaya. Jakarta. 2007.