Top Banner
GANGGUAN DEPRESIF
29

GANGGUAN DEPRESI

Nov 26, 2015

Download

Documents

Elviana Dewi

ganggaun depresi atau perubahan mood
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GANGGUAN DEPRESI

GANGGUAN DEPRESIF

Page 2: GANGGUAN DEPRESI

APA ITU GANGGUAN DEPRESIF??

▪ Gangguan depresif merupakan gangguan medik serius menyangkut kerja otak, bukan sekedar perasaan murung atau sedih dalam beberapa hari. Gangguan ini menetap selama beberapa waktu dan mengganggu fungsi keseharian seseorang. Gangguan depresif masuk dalam kategori gangguan mood, merupakan periode terganggunya aktivitas sehari-hari, yang ditandai dengan suasana perasaan murung dan gejala lainnya termasuk perubahan pola tidur dan makan, perubahan berat badan, gangguan konsentrasi, anhedonia (kehilangan minat apapun), lelah, perasaan putus asa dan tak berdaya serta pikiran bunuh diri. Jika gangguan depresif berjalan dalam waktu yang panjang (distimia) maka orang tersebut dikesankan sebagai pemurung, pemalas, menarik diri dari pergaulan, karena ia kehilangan minat hampir disemua aspek kehidupannya.

Page 3: GANGGUAN DEPRESI

BAGAIMANA PENYEBARAN GANGGUAN DEPRESIF??▪ Gangguan depresif dapat terjadi pada semua umur, dengan riwayat

keluarga mengalami gangguan depresif, biasanya dimulai pada usia 15 dan 30 tahun. Usia paling awal dikatakan 5-6 tahun sampai 50 tahun dengan rerata pada usia 30 tahun. Gangguan depresif berat rata-rata dimulai pada usia 40 tahun (20-50 tahun)

▪ Perempuan mempunyai kecenderungan dua kali lebih besar mengalami gangguan depresif daripada laki-laki. Alasan dalam penelitian di negara barat dikatakan karena masalah hormonal, dampak melahirkan, stressor dan pola perilaku yang dipelajari.

Page 4: GANGGUAN DEPRESI

▪ Banyak orang mengalami gangguan depresif terkait dengan penggunaan napza dan alkohol karena napza terdiri dari substansi kimia yang mempengaruhi fungsi otak, terus menggunakan napza akan membuat zat kimiawi otak mengalami ketidakseimbangan, sehingga mengganggu proses pikir, perasaan dan perilaku.

Page 5: GANGGUAN DEPRESI

APA PENYEBABNYA??

1. Faktor biologis

Perubahan pada neurotransmitter otak yaitu norepinefrin, serotonin, dan dopamin dianggap sebagai penyebab terjadinya depresi

2. Faktor keturunan

Gangguan mood baik tipe bipolar (adanya episode manik & depresif) dan tipe unipolar (hanya depresi) memiliki kecenderungan menurun pada generasinya.

3. Faktor psikososial

Faktor psikososial seperti peristiwa traumatik kehidupan dan lingkungan sosial dengan suasana yang menegangkan dapat menjadi penyebab dan pemicu dari depresi. Namun, terjadinya depresi tidak semata-mata akan terjadi apabila faktor-faktor ini muncul. Karena kejadian depresi juga tergantung bagaimana seseorang menerima keadaan yang terjadi disekitarnya.

Page 6: GANGGUAN DEPRESI

TANDA GANGGUAN DEPRESIF▪ Pola tidur yang abnormal atau sering terbangun termasuk diselingi kegelisahan dan

mimpi buruk

▪ Sulit konsentrasi pada setiap kegiatan sehari-hari

▪ Selalu kuatir, mudah tersinggung dan cemas

▪ Aktivitas yang tadinya disenangi menjadi makin lama makin dihentikan

▪ Bangun tidur pagi rasanya malas

Gangguan depresif membuat seluruh tubuh sakit, juga perasaan dan pikiran. Gangguan depresif mempengaruhi nafsu makan dan pola tidur, cara seseorang merasakan dirinya, berpikir tentang dirinya dan berpikir tentang dunia sekitarnya. Keadaan depresi bukanlah suatu kesedihan yang dapat dengan mudah berakhir, bukan tanda kelemahan dan ketidakberdayaan, bukan pula kemalasan. Mereka yang mengalami gangguan depresif tidak akan tertolong hanya dengan membuat mereka bergembira dengan penghiburan.

Page 7: GANGGUAN DEPRESI

GEJALA GANGGUAN DEPRESIF

▪ Perubahan cara berpikir – terganggunya konsentrasi dan pengambilan keputusan membuat seseorang sulit mempertahankan memori jangka pendek, dan terkesan sebagai sering lupa. Pikiran negatif sering menghinggapi pikiran mereka. Mereka menjadi pesimis, percaya diri rendah, dihinggapi perasaan bersalah yang besar, dan mengkritik diri sendiri. Beberapa orang merusak diri sendiri sampai melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain.

Page 8: GANGGUAN DEPRESI

▪ Perubahan cara berpikir – terganggunya konsentrasi dan pengambilan keputusan membuat seseorang sulit mempertahankan memori jangka pendek, dan terkesan sebagai sering lupa. Pikiran negatif sering menghinggapi pikiran mereka. Mereka menjadi pesimis, percaya diri rendah, dihinggapi perasaan bersalah yang besar, dan mengkritik diri sendiri. Beberapa orang merusak diri sendiri sampai melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain.

Page 9: GANGGUAN DEPRESI

▪ Perubahan perilaku – ini merupakan cerminan dari emosi negatif. Mereka menjadi apatis. Menjadi sulit bergaul atau bertemu dengan orang, sehingga menarik diri dari pergaulan. Nafsu makan berubah drastis, lebih banyak makan atau sulit membangkitkan keinginan untuk makan. Seringkali juga sering menangis berlebihan tanpa sebab jelas. Sering mengeluh tentang semua hal, marah dan mengamuk. Minat seks sering menurun sampai hilang, tak lagi mengurus diri, termasuk mengurus hal dasar seperti mandi, meninggalkan tanggung jawab dan kewajiban baik pekerjaan maupun pribadi. Beberapa orang tak dapat tidur, beberapa tidur terus.

Page 10: GANGGUAN DEPRESI

▪ Perubahan Kesehatan Fisik – dengan emosi negatif seseorang merasa dirinya tidak sehat fisik selama gangguan depresif. Kelelahan kronis menyebabkan ia lebih senang berada di tempat tidur tak melakukan apapun, mungkin tidur banyak atau tidak dapat tidur. Mereka terbaring atau gelisah bangun ditengah malam dan menatap langit-langit. Keluhan sakit dibanyak bagian tubuh merupakan tanda khas dari gangguan depresif. Gelisah dan tak dapat diam, mondar-mandir sering menyertai. Gejala tersebut berjalan demikian lama, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa tahun, dimana perasaan, pikiran dan perilaku berjalan demikian sepanjang waktu setiap hari. Jika gejala ini terasa, terlihat dan teramati, maka sudah waktunya membawanya untuk berobat, sebab gangguan depresif dapat diobati.

Page 11: GANGGUAN DEPRESI

JENIS-JENIS GANGGUAN DEPRESIF

▪ BERDASARKAN WAKTU TERJADINYA

1.Deprsi kronis : termasuk berat, terjadi sepanjang waktu, responsive terhadap obat.

2.Depresi Musiman : Timbul pada saat/ musim tertentu (puncak musim dingin, sembuh di musim semi)

3.Depresi post partum : terjadi setelah 1 bulan melahirkan.

Page 12: GANGGUAN DEPRESI

TERAPI DEPRESI

▪ Sasaran terapinya adalah mood pasien, atau homeostastis neurotransmitter NE dan serotonin di otak. Tujuan terapi depresi adalah mengurangi simptom dari depresi, memfasilitasi pasien agar dapat beraktivitas normal kembali, dan mencegah terjadinya episode ulang. Strategi terapinya adalah dengan terapi non farmakologi dan atau terapi dengan obat anti depresan yang dapat memodulasi kadar serotonin dan NE di otak

Page 13: GANGGUAN DEPRESI

TERAPI NON FARMAKOLOGI

▪ Electro Convulsive Theraphy ( ECT)ECT adalah terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak. Metode terapi ini sering digunakan pada kasus depresif berat atau yang mempunyai resiko bunuh diri yang besar dan respon terapi dengan anti depresan kurang baik. ECT di kontraindikasikan pada penderita yang menderita epilepsi, TBC milier(terbentuknya granuloma seperti biji miler pada paru), tekanan tinggi intrakranial dan kelainan infark jantung. Depresif beresiko kambuh manakala penderita tidak patuh, ketidaktahuan, pengaruh tradisi yang tidak percaya dokter dan tidak nyaman dengan efek samping obat. Terapi ECT dapat menjadi pilihan yang paling efektif dan efek samping kecil.

Page 14: GANGGUAN DEPRESI

▪ Psikoterapi

Psikoterapi merupakan terapi yang di gunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan-keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola perilaku maladaptif. Terapi dilakukan dengan jalan pembentukkan hubungan profesional antara terapis dan penderita.

Page 15: GANGGUAN DEPRESI

TERAPI FARMAKOLOGI

Terapi ini menggunakan obat-obat anti depresan

▪ Tricyclic Antidepresan (TCA)

TCA adalah obat umum yang digunakan dalam penanganan depresi dan cukup efektif untuk penanganan depresi melankolis berat. Obat ini bekerja dengan menghambat reuptake dari neurotransmitter serotonin (5HT) dan norepinefrin (NE). TCA memiliki potensi serta selektivitas berbeda dalam penghambatan reuptake 5HT maupun NE. Contoh obat golongan ini antara lain : Amitriptilin, Impiramin, Clomipramin.

Page 16: GANGGUAN DEPRESI

▪ Selective Serotonin Reuptake Inhibitor ( SSRI )

Golongan obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan TCA. Hal ini disebabkan pengaruhnya terhadap sistem kolinergik, adrenergik maupun histaminergik yang lebih kecil sehingga efek sampingnya lebih ringan. Obat ini secara spesifik menghambat reuptake dari serotonin. Contoh obatnya : Fluoksetin, sertralin, citalopram.

Page 17: GANGGUAN DEPRESI

▪ Monoamin Oksdase Inhibitor (MAOI)

MAOI digunakan untuk mengatasi depresi terutama jika antidepresan lain tidak efektif. Penggunaan MAOI sangat terbatas karena toksik. MAOI didalam tubuh berfungsi dalam proses deaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria. Proses ini dihambat oleh MAOI. MAOI tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang banyak mengandung tiramin, seperti keju, alpukat, kacang karena dapat menyebabkan terjadinya krisis hipertensi. Contoh golongan obat ini adalah Moklobemid, Tranylcypromin

Page 18: GANGGUAN DEPRESI

CONTOH KASUS

▪ Ny. KN, Ibu RT (25 thn), wanita dengan BB = 40kg, belakangan ini merasa sangat sedih. Hidupnya terasa tak berguna, dilingkupi rasa bersalah. BB-nya turun 5kg dalam 2 minggu terakhir, hilang nafsu makan, mudah capai, sukar tidur di malam hari, sebaliknya di pagi dan siang hari rasanya ingin tidur terus. Semua gejala itu muncul setelah dia mengalami beberapa kejadian yang menekan. Suaminya meninggal 2 bulan yang lalu dalam sebuah kecelakaan lalu lintas ketika hendak membelikannya makanan yang diinginkannya karena ia sedang mengidam. Ia sedang hamil 4 bulan.

Page 19: GANGGUAN DEPRESI

Gejala yang dialami :▪ Hidupnya terasa tidak berguna dan

dilingkupi rasa bersalah.▪ BB turun hingga 5 kg dalam kurun waktu 2

minggu.▪ Nafsu makan hilang▪ Mudah capai, sukar tidur di malam hari.▪ Pagi dan siang hari ingin tidur terus.▪ Dari gejala yang dialami, Ny. Kn didiagnosis

mengalami depresi akibat suaminya yang meninggal.

Page 20: GANGGUAN DEPRESI

DATA LAB :▪ BB = 48 kg▪ TB = 160 cm▪ BMI = 48 : (1,62) = 18,75 (normal = 18 – 24,9)▪ Tekanan darah : 120/80 mmHg (optimal = 120/80 mmH

g)▪ Hb = 12 g/dl (normal 120 ml/menit)

Page 21: GANGGUAN DEPRESI

pemilihan obat rasional

▪ Untuk pasien depresi yang sehat secara fisik tanpa kontraindikasi terhadap antidepressant, maka first line terapinya adalah TCA dan SSRIs. karena pasien adalah wanita hamil, maka dipilih obat antidepressant SSRIs. SSRIs merupakan obat antidepressant yang paling banyak dipakai wanita, ada bukti bahwa SSRIs bekerja lebih efektif terhadap wanita. Dari beberapa data menunjukkan bahwa SSRIs tidak ada gangguan pada janin jika digunakan pada kehamilan.

Page 22: GANGGUAN DEPRESI

▪ Beberapa SSRIs yang banyak dipakai pada kehamilan adalah fluoxetin, sertralin, paroxetin, dan citalopram. Sertralin, paroxetin, dan citalopram telah diteliti aman bagi kehamilan. Fluoxetin paling banyak diteliti pemakaiannya bagi kehamilan dan terbukti tidak ada efek negatif terhadap janin maupun perkembangan selanjutnya. Dari banyak obat SSRIs yang aman bagi wanita hamil, maka untuk evaluasi obat terpilih, dipilihlah fluoxetin karena lebih efektif untuk ibu hamil, fluoxetin juga mempunyai bioavailabilitas yang lebih baik. Dan dari segi biaya fluoxetin lebih terjangkau. Walaupun efek samping fluoxetin banyak, akan tetapi intensitas kejadian efek samping jarang ditemukan.

Page 23: GANGGUAN DEPRESI

Komunikasi, Informasi, dan edukasi kepada pasien :

1. Fluoxetin diminum 1 x sehari pada pagi hari, setelah makan.

2. Pasien harus meminum obat secara teratur, karena onset anti depresan yang lama.

3. Pasien menambah asupan karbohidrat dengan sedikit protein. Karena dengan pola yang demikian dapat memperbaiki suasana jiwa dan dapat mempermudah/memperpanjang tidur.

4. Memperbanyak aktivitas fisik atau olah raga ringan seperti jalan santai.5. Untuk mengatasi kekurangan asam folat, maka disarankan kepada pasien untuk menambah asupan folat, yang berasal dari susu khusus untuk ibu hamil.6. Disarankan kepada keluarganya untuk selalu menyemangatinya untuk tetap hidup demi anaknya, jangan dibiarkan sering melamun sendiri, dan pasien harus dijauhkan dari benda-benda berbahaya seperti pisau.

Page 24: GANGGUAN DEPRESI

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Page 25: GANGGUAN DEPRESI
Page 26: GANGGUAN DEPRESI
Page 27: GANGGUAN DEPRESI
Page 28: GANGGUAN DEPRESI
Page 29: GANGGUAN DEPRESI