Topik : Episode Depresi Ringan (F.32.0) Tanggal (kasus) : 27 Maret 2015 Presenter : dr. Ula Faza Nayli Rasyad Tanggal presentasi : Pendamping : I. dr. Kurmin Hadi Darsono II. dr. Arief Purwanto Tempat presentasi : RSUD Rehatta, Kab Jepara Objektif presentasi : Keilmuan □ Ketrampilan □ Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen □ Masalah □ Istimewa □ Neonatu s □ Bayi □ Anak Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil Deskripsi : Nn. MD datang ke UGD RSUD Rehatta dengan keluhan lemas setelah minum 20 butir obat influenza yang dibeli di warung. Tujuan :Deteksi dini Episode dan penatalaksanaan Depresi Ringan (F.32.0) Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka □ Riset Kasus □ Audit Cara membahas : □ Diskusi Presentasi dan diskusi □ e- mail □ Pos Data pasien : Nama : Ny. S No registrasi : 13010346 Nama klinik : RSUD Kelet Umur : 30 tahun Telp : - Terdaftar sejak : 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Topik : Episode Depresi Ringan (F.32.0)
Tanggal (kasus) : 27 Maret 2015 Presenter : dr. Ula Faza Nayli Rasyad
Berdasarkan PPDGJ III, depresi merupakan kondisi emosional yang gejala afek depresif;
kehilangan minat dan kegembiraan; berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah; konsentrasi dan perhatian berkurang; gagasan tentang rasa bersalah
pesimistis; gagasan untuk melakukan hal yang membahayakan; tidur terganggu; nafsu
makan berkurang.
Pada gangguan ansietas menyeluruh, keluhan cemas dan kekhawatiran yang terjadi
hampir sepanjang hari, menetap dan berlangsung lama (beberapa minggu atau bulan),
sakit kepala, berdebar-debar, gangguan tidur, sakit perut, sesak napas, dan rasa takut
mati. Sehingga diagnosis banding yang dapat diajukan pada kasus ini adalah Gangguan
13
Cemas Menyeluruh dan Gangguan Campuran Ansietas dan Depresi.
Pada Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi terdapat gejala-gejala anxietas, di mana
masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan
diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan
walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
4. Plan :
Pembahasan
Episode Depresif Ringan (F. 32.0)
No Kriteria Diagnostik Pada Pasien
1. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala gejala
utama depresi
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)
dan menurunnya aktivitas
Terpenuhi
2. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari ggejala lainnya:
(a) sampai dengan (g).
a) Konsentrasi dan perhatian berkurang
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
berguna
d) Pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
atau bunuh diri
f) Tidur terganggu
Terpenuhi
14
g) Nafsu makan berkurang
3. Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya Terpenuhi
4. Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-
kurangnya sekitar 2 minggu
Terpenuhi
5. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
social yang biasa dilakukan
Terpenuhi
Gangguan Cemas Menyeluruh (F.41.1)
No Kriteria Diagnostik Pada pasien
1. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala
primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau
“mengambang”)
Terpenuhi
2. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsure-
unsur berikut:
a) Kecemasan (khawatir akan nasip buruk,
merasa seperti diujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb)
b) Ketegangan motorik (elisah, sakit kepala,
gemetaran, tidak dapat santai), dan
c) Overaktivitas otonom (kepala terasa ringan,
berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak
napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering, dsb)
Terpenuhi
3. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta
Terpenuhi
15
keluhan-keluhan somatic berulang yang menonjol
4. Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara
(untuk beberapa hari, khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas
Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi
kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-),
gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik
(F41.0), atau gangguan obsesi kompulsif (F42.-)
Terpenuhi
Gangguan Campran Anxietas dan Depresi (F.41.2)
No Kriteria Diagnostik Pada pasien
1. Terdapat gejala – gejala anxietas maupun depresi,
dimana masing – masing tidak menunjukkan rangkai
gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik
harus ditemukan walaupun tidak terus menerus,
disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Tidak terpenuhi
2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang
lebih ringan, maka harus dipertimbangkan ketegori
gangguan anxietas lainnya atau anxietas fobik.
Terpenuhi
3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang
cukup berat untuk menegakkan masing – masing
diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus
dikemukakan dan diagnosis gangguan campuran
tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya
dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan
depresi harus diutamakan.
Tidak terpenuhi
4. Bila gejala tersebut berkaitan erat dengan stress Tidak terpenuhi
16
kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori
F43.2 gangguan penyesuaian.
DIAGNOSIS KERJA
Aksis I : Episode depresi ringan (F32.0)
Aksis II : Ciri kepribadian ekstrovert
Aksis III : Tidak ditemukan adanya kelainan fisik
Aksis IV : Penyakit yang tidak kunjung sembuh
Aksis V : GAF Scale 70 – 61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan cemas menyeluruh ( F41.1)
2. Gangguan campuran anxietas dan depresi ( F41.2)
3. Episode depresi ringan (F32.0)
Terapi dan Tindakan:
Tempat
Tanggal
Jam Monitoring Tindakan
Poli umum
18/11/2013
08.30 TD: 110/70
HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,7 oC
kutoin 10 mg
olandoz 2mg
sandepil 10mg
B1B12 1/3 1/3
Haloperidol 2x1,5mg
Thp 2x2mg
5. Edukasi
Jika keluhan – keluhan muncul kembali, pasien dibimbing untuk relaksasi diri dengan cara
menarik nafas dalam - dalam kemudian menghembuskannya pelan - pelan. Lakukan hal
tersebut berkali – kali sampai keluhan mereda.
Pasien diberi keleluasaan untuk menceritakan tentang kehidupannya dan membangun rasa
percaya pasien terhadap orang lain serta mengungkapkan segala permasalahannya.
17
Mf pulv 1dd1
Membangkitkan kepercayaan diri pasien bahwa dia dapat sembuh dan masalah yang
dihadapinya dapat segera teratasi, memberikan motivasi dan semangat kepada pasien agar
menjalani hidup dengan baik.
Terapi reduktif terdiri dari :
o Terapi kerja: memotivasi pasien untuk tetap bekerja dan melakukan hobi – hobinya.
o Terapi keluarga dan relaksasi: keluarga diberikan informasi tentang keluhan – keluhan
yang dialami oleh pasien dan diberi pemahaman bagaimana cara memahami dan
memotivasi pasien dengan benar.
TINJAUAN PUSTAKA1. Episode Depresif Ringan (F. 32.0)
18
No Kriteria Diagnostik
1. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala gejala utama depresi
Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
2. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari ggejala lainnya: (a) sampai dengan (g).
h) Konsentrasi dan perhatian berkurangi) Harga diri dan kepercayaan diri berkurangj) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunak) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistisl) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh dirim) Tidur terganggun) Nafsu makan berkurang
3. Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
4. Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
5. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan social yang biasa dilakukan
2. Gangguan Cemas Menyeluruh (F.41.1)
No Kriteria Diagnostik
1. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”)
2. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsure-unsur berikut:
d) Kecemasan (khawatir akan nasip buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
e) Ketegangan motorik (elisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan
3. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk
19
ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatic berulang yang menonjol
4. Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari, khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0), atau gangguan obsesi kompulsif (F42.-)
3. Gangguan Campran Anxietas dan Depresi (F.41.2)
No Kriteria Diagnostik
1. Terdapat gejala – gejala anxietas maupun depresi, dimana masing – masing tidak menunjukkan rangkai gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan ketegori gangguan anxietas lainnya atau anxietas fobik.
3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing – masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresi harus diutamakan.
4. Bila gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.
Aspek Terapi
ALPRAZOLAM
20
a. Cara Kerja
Farmakodinamik
Alprazolam merupakan derivat triazolo benzodiazepin dengan efek cepat dan sifat umum yang mirip dengan diazepam. Alprazolam merupakan anti ansietas dan anti panik yang efektif. Mekanisme kerjanya yang pasti belum diketahui. Efek tersebut diduga disebabkan oleh ikatan alprazolam dengan reseptor-reseptor spesifik yang terdapat pada susunan saraf pusat. Secara klinis, semua senyawa benzodiazepin menyebabkan depresi susunan saraf pusat yang bervariasi tergantung pada dosis yang diberikan.
Farmakokinetik
Pada pemberian secara oral, alprazolam diabsorpsi dengan baik dan absorpsinya tidak dipengaruhi oleh makanan sehingga dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Konsentrasi puncak dalam darah dicapai dalam waktu 1 - 2 jam setelah pemberian oral dengan waktu paruh eliminasinya adalah 12 - 15 jam. Waktu paruh ini berbeda-beda untuk pasien usia lanjut (16,3 jam), orang dewasa sehat (11 jam), pasien dengan gangguan fungsi hati (antara 5,8 - 65,3 jam) serta pada pasien dengan masalah obesitas (9,9 - 40,4 jam). Sekitar 70 - 80% alprazolam terikat oleh protein plasma. Alprazolam mengalami metabolisme di hati menjadi metabolit aktifnya dan metabolit lainnya yang tidak aktif. Metabolit aktif ini memiliki kekuatan 1½ kali dibandingkan dengan alprazolam, tetapi waktu paruh metabolit ini hampir sama dengan alprazolam. Ekskresi alprazolam sebagian besar melalui urin, sebagian melalui ASI dan dapat melalui sawar plasenta.
b. Indikasi
Antiansietas termasuk neurosis ansietas, gejala-gejala ansietas
Antidepresi termasuk ansietas yang berkaitan dengan depresi
Antipanik termasuk penyakit-penyakit atau gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia
c. Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap benzodiazepin, penderita glaukoma sudut sempit akut, penderita insufisiensi pulmonari akut
d. Efek Samping
- Yang sering terjadi: drowsiness, kekeringan, sakit kepala ringan
- Yang jarang terjadi: perubahan berat badan, nervousness, gangguan memori/amnesia, gangguan koordinasi, gangguan gastrointestinal dan manifestasi autonomik, pandangan kabur, sakit kepala, depresi, insomnia tremor
21
- Seperti benzodiazepin yang lain, dapat terjadi: stimulasi, agitasi, kesulitan berkonsentrasi, konfusi, halusinasi, peningkatan tekanan intraokular
- Pernah dilaporkan pada penggunaan benzodiazepin ansiolotik, seperti : distonia, iritabilitas, anoreksia, fatique, gangguan bicarajaund/'ce lemah otot, gangguan libido, irregularitas menstruasi, inkontinensia, retensi urin dan abnormal fungsi hati.
e. Peringatan dan perhatian
- Pasien-pasien dengan kecenderungan ketergantungan obat dan alkohol harus diberikan dengan sangat hati-hati, karena dapat meningkatkan resiko ketergantungan
- Tidak dianjurkan untuk pasien dengan diagnosa utama schizophrenia
- Seperti obat-obat CNS lainnya, pasien yang menggunakan Alprazolam tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin
- Tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau menyusui
- Penggunaan Alprazolam belum dipastikan pada depresi yang disertai psikiatri, pada gangguan bipolar atau pada depresi 'endogeneous' (seperti pada pasien depresi berat)
- Dianjurkan untuk memberikan dosis efektif terkecil untuk menghindari berkembangnya ataksia atau sedasi yang berlebihan
- Hati-hati pemberian obat ini pada pasien gangguan fungsi ginjal dan hati, insufisiensi pulmonari kronik
- Keamanan dan efektifitas penggunaan pada anak-anak di bawah 18 tahun belum diketahui dengan pasti
f. Dosis dan Cara Pemberian
1. Dosis awal harus rendah dan penyesuaian dosis dilakukan setiap minggu
2. Pengobatan anxietas akut tidak boleh melebihi 4 minggu
3. Obat ini dapat diberikan jika diperlukan, dan jika beberapa kali pemberian secara akut diperlukan, maka periode bebas obat selama 2-4 minggu harus diberlakukan diantara waktu pemberian obat. Gejala yan tetap muncul dapat diatasi dengan antidepresan atau buspirone
4. Pada usia lanjut dosis yang diberikan harus rendah
g. Interaksi Obat :
22
Golongan benzodiazepin termasuk Alprazolam dapat meningkatkan efek CNS depresan bila digunakan bersamaan dengan obat-obat psikotropik lain, antikonvulsan, antihistamin, etanol dan obat-obat lain yang mempunyai efek CNS depresan
h. Alasan pemilihan Alprazolam
Potensi sebagai antianxietas tinggi dan memiliki waktu paruh yang panjang yaitu berkisar antara 10-15 jam. Keuntungan obat dengan waktu paruh panjang dibandingkan dengan waktu paruh yang pendek adalah dosis yang lebih jarang, konsentrasi plasma yang kurang bervariasi dan fenomena putus obat yang lebih ringan. Alprazolam juga mempunyai “onset of action” lebih cepat dan mempnyai komponen afek anti depresif.