LAPORAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CVAStudi Kasus di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD NGUDI WALUYO Wlingi Kabupaten
Blitar
Untuk Memenuhi PersyaratanTugas Pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Emergensi
Kelompok 11:JITA OLISANIM. 0910720049
JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS
BRAWIJAYAMALANG2014
A. Masalah KesehatanCerebro Vascular Accident (CVA)
B. DefinisiStroke (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer
& Bare, 2002). Stroke (CVA) atau penyakit serebrovaskular
mengacu kepada setiap gangguan neurologi mendadak yang terjadi
akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem
suplai arteri otak sehingga terjadi gangguan peredaran darah otak
yang menyebabkan terjadinya kematian otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Fransisca, 2008;Price
& Wilson, 2006).Sedangkan pengertian stroke menurut Lyndon
(2009) yaitu penyakit pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
neurologi.Stroke merupakan suatu keadaan dimana aliran darah menuju
otak terhambat sehingga nutrisi dan oksigen untuk otak menurun yang
menyebabkan kematian sel dan kerusakan syaraf.
C. InsidensiStroke masih merupakan masalah medis yang menjadi
penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di
Amerika Serikat. Seperti yang dilaporkan oleh National Center for
Health Statistic pada tahun 2002, 163.538 orang meninggal akibat
stroke, dan setiap 3 menit satu orang meninggal akibat stroke.
Sebanyak 10% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan
perawatan.
D. Klasifikasi1. Stroke iskemik (infark atau kematian jaringan).
Serangan sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih dan terjadi
pada malam hingga pagi hari.a. Trombosis pada pembuluh darah otakb.
Emboli pada pembuluh darah otak2. Stroke hemoragik (perdarahan).
Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya timbul
setelah beraktivitas fisik atau karena psikologis (mental).a.
Perdarahan intraserebral (parenchymatous hemoragic)Gejala: Tidak
jelas, kecuali nyeri kepala hebat karena hipertensi Serangan
terjadi pada siang hari, saat beraktivitas fisik atau karena
psikologis (mental) Mual dan muntah pada permulaan serangan
Hemiparesis atau hemiplegia terjadi sejak awal serangan Kesadaran
menurun dengan cepat dan menjadi koma (65% terjadi kurang dari
jam-2 jam; 4 l/mnt, CI< 2,5 l/menit, penurunan hantaran paksi S
VI (VSWI), terdapat suara S3 dan S4.7. Kurangnya pengetahuan
tentang perawatan stroke b.d kurangnya informasi mengenai
pencegahan, perawatan, dan pengobatan stroke di rumahDitandai
dengan:DS: klien, dan atau keluarga mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnyaDO:a. Sulit mengikuti petunjukb. Tidak melakukan
pemeriksaan secara akuratc. Kurang mengenal masalahd. Kurang dapat
mengingate. Salah menginterpretasikan informasif. Keterbatasan
pengetahuang. Tidak tertarik belajarh. Tidak familiar terhadap
sumber-sumber informasi8. Resiko cedera b.d paralisisDitandai
dengan:DS: klien mengatakan kelumpuhan anggota gerakDO:a.
Hemiplegiab. Klien melakukan aktivitas dengan bantuan atau
menggunakan alat bantuc. Berjalan lamban9. Resiko aspirasi b.d
kehilangan kemampuan untuk menelanDitandai dengan:DS: klien atau
keluarga mengatakan klien sulit menelanDO:a. Batuk saat menelanb.
Dispneac. Bingungd. Penurunan PaCO210. Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuann menelan sekunder dari
paralisis.
Ditandai dengan:DS: klien atau keluarga mengatakan klien sulit
menelanDO:a. Klien menunjukkan ketidakadekuatan nutrisib. Terjadi
penurunan BB 20% atau lebih dari berat badan idealc. Konjungtiva
anemisd. Hb abnormale. Sulit membuka mulutf. Sulit menelang. Lidah
sulit digerakkan11. Gangguan proses pikir b.d gangguan aliran darah
serebral, gangguan sensasi, dan kegagalan interpretasi terhadap
rangsangan lingkungan.Ditandai dengan:DS: klien mengatakan
mengalami gangguan konsentrasiDO: a. Penurunan kesadaran (GCS
menurun)b. Penurunan agitasic. Kurang kooperatifd. Gangguan
memorie. Gangguan bahasaf. Labilg. Gangguan persepsih. Perubahan
gambaran dirii. Perubahan sensasij. Perubahan pandangan k.
Perubahan mobilitas
L. 2
M. Intervensi Keperawatan
No DxTgl/ jamTujuanKriteria hasilIntervensiRasional
1Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, gangguan
pertukaran gas teratasi dengan kriteria:1 Klien akan merasa
nyaman
2 Klien mengatakan sesak berkurang dan dapat membandingkan
dengan keadaan sesak pada saat serangan pada waktu yang berbeda
3 TD dalam batas normal18-44 tahun: 140/90 mmHg45-64 tahun:
150/95 mmHg65 tahun : 160/95 mmHg
Nadi dalam batas normalRemaja: 50-110x/menitDewasa:
70-82x/menit
4 AGD dalam batas normalpH: 7,35-7,45CO2: 20-26mEq (bayi), 26-28
mEq (dewasa)PO2 (PaO2) 80-110 mmHgPCO2 (PaCO2) 35-45 mmHgSa O2:
95-97%
1.1 Istirahatkan klien dalam posisi semifowler
2.1 Pertahankan oksigenasi NRM 8-10 lpm
3.1 Observasi TTV tiap jam untuk melindungi respon klien
4.1 Kolaborasi pemeriksaan AGD
Posisi semilowler membantu dalam ekspansi otot-otot pernapasan
dengan pengaruh gravitasi
Oksigen sangat penting untuk reaksi yang memelihara suplai ATP.
Kekurangan oksigen pada jaringan akan menyebabkan lintasan
metabolism yang normal dengan akibat terbntuknya asam laktat
(asidosis metabolic) ini akan bersama dengan asidosis respirtorik
akan menghentikan metabolisme. Regenerasi ATP akan berhenti
sehingga tidak ada lagi sumber energy yang terisi dan terjadi
kematian.Normalnya tekanan darah akan sama pada berbagai posisi.
Nadi menandakan tekanan dinding arteri. Nadi > 50x/menit
menunjukkan penurunan elastisitas arteri, yang akan menyebabkan
berkurangnya aliran darah arteri dan transport oksigen. Tekanan
nadi