Top Banner

of 66

Cairan Dan Elektrolit (2)

Apr 10, 2018

Download

Documents

ksatria elang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    1/66

    CAIRAN DANCAIRAN DANELEKTROLITELEKTROLITCAIRAN DANCAIRAN DANELEKTROLITELEKTROLIT

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    2/66

    Tujuan Akhir Mahasiswa mampu:

    Melakukan asuhan keperawatan pada pasien

    dengan gangguan cairan dan elektrolit Mengatur tetesan infus

    Memasang kateter intra vena, dan transfusidarah

    Merawat kateter IV dan mengganti botol infus

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    3/66

    PENDAHULUAN Cairan dan elektrolit sangat penting dalam

    mempertahankan kehidupan, karena: Sebagai pelarut/solvent dalam tubuh Terdapat dalam setiap sel tubuh

    Tubuh manusia terdiri dari 60% cairan Pada wanita dan orang yang Obesitas lebih

    sedikit karena jaringan adiposa membawasedikit air

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    4/66

    KONSEP DASAR Distribusi cairan dalam tubuh yaitu

    Cairan intrasel (ICF/CIS)

    Cairan ekstraseluler (ECF/CES)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    5/66

    Cairan ekstraseluler Terdiri dari cairan intertitial Dan cairan intravaskular (Plasma yaitu bagian

    cairan limfe yang mengandung air dan tidakberwarna, dan darah yang mengandung leukosit,eritrosit dan trombosit)

    Cairan intrasel Dalam membran sel berisi zat terlarut/solut

    untuk keseimbangan cairan dan elektrolit sertametabolisme

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    6/66

    Pergerakan cairan tubuh Difusi

    Osmosa

    Transport aktif

    Filtrasi

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    7/66

    Difusi Pergerakan cairan dari yang konsentrasi

    tinggi ke larutan yang konsentrasinyarendah sampai terjadi keseimbangan Kecepatannya dipengaruhi oleh

    Ukuran molekul

    Konsentrasi larutan temperatur

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    8/66

    Osmosa Perubahan pergerakan cairan dari larutan yang

    konsentrasinya rendah ke konsentrasi tinggi

    melalui selaput semipermeabel dipengaruhioleh: konsentrasi solut, suhu larutan, muatanlistrik solut, perbedaan tekanan osmosis.

    Tekanan osmotik larutan disebut osmolalitasdilambangkan dalam satuan Osmol ataumiliosmol per kilogram (mOsm/kg) larutan, nilainormal 280295 mOsm/kg

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    9/66

    Satuan yang sama osmolalitasnya dengan plasmadarah disebut isotonik

    Hipotonik adalah larutan yang konsentrasi solutlebih rendah dari plasma akan membuat airberpindah kedalam sel

    Hipertonik adalah larutan yang konsentrasinyalebih besar dari plasma akan membuat air

    keluar dari sel

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    10/66

    Filtrasi Pergerakan cairan dari tekanan tinggi ke

    tekanan rendah

    Transport aktif Membutuhkan energi Untuk mempertahankan konsentrasi ion sodium

    dan potasium (Na+ dan K+) pada ekstrasel danintrasel

    Dikenal dengan pompa sodium potasium

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    11/66

    Keseimbangan cairan Adalah keseimbangan antara intake dan

    output

    Intake diatur melalui mekanisme rasa hausdi dalam hipotalamus. Juga dipengaruhioleh keringnya membran mukosa faring danmulut, angiotensin II, kehilangan kalium,

    dan faktor psikologis (P

    otter &P

    erry,1995)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    12/66

    Intake diperoleh dari makanan sepertibuah, sayur, daging dan oksidasi bahanmakanan selama pencernaan

    Output terutama dikeluarkan melalui ginjaldan GI Tract

    Pengeluaran cairan pada orang dewasa

    adalah 2300 ml/hari. Dari ginjaldikeluarkan 1500 ml/hari

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    13/66

    Tiga cara pengeluaran cairan Insesible water loss (IWL) melalui kulit

    6ml/kg/hari dan paru-paru 400ml/hari Sensible water loss (SWL) melalui

    keringat, berhubungan dengan exercise,suhu lingkungan, aktivitas metabolik

    Melalui feses 100 ml/hari

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    14/66

    Keseimbangan elektrolit Elektrolit merupakan sebuah senyawa yang

    jika melebur dalam air atau pelarut lain akanpecah menjadi ion dan mampu membawa

    muatan positif Elektron dengan muatan positif disebut

    kation Elektron yang bermuatan negatif disebut

    anion Diukur dalam miliekuivalen per liter (mEq/L).

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    15/66

    Eletrolit terbanyak dalam tubuhadalah berupa:

    Kation Sodium (Na+), Potasium (K+), Kalsium,Magnesium (Mg+)

    Anion

    Chlorida (Cl-

    ), Bikarbonat (HCO3-

    ), Fosfat(PO3-)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    16/66

    Keseimbangan asam-basa Kadar keasaman dan basa cairan

    digambarkan oleh konsentrasi ion

    hidrogen dan ion hidroksil Asam adalah substansi yang berisi ionhidrogen yang dapat dibebaskan

    Basa adalah substansi yang dapatmenerima ion hidrogen

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    17/66

    Satuan pengukuran yang digunakanuntuk menggambarkan keseimbangan

    asam-basa adalah pH pH berkisar antara 1-14 netral adalah7 yaitu air murni

    Plasma darah normal bersifat basaringan dengan pH 7,35 7,45

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    18/66

    Untuk mempertahankan pH normal,ion diatur oleh:

    Sistem buffer/dapar (asam karbonat-bikarbonat H2CO3 HCO3-

    Mekanisme pernafasan (CO2) Mekanisme renal (Ion Hidrogen dan

    bikarbonat)CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    19/66

    Gangguan Keseimbangan Cairan,

    elektrolit, asam-basa Gangguan cairan

    Ketidakseimbangan isotonik

    Kekurangan volume cairan Kelebihan volume cairan

    Sindrom ruang ketiga Rongga peritonium

    Rongga fleura

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    20/66

    Ketidakseimbangan elektrolit Hypo dan hipernatremia

    Hypo dan Hyperkalemia Hypo dan hyperkalsemia

    Hypo dan hypermagnesemia

    Hypo dan hyperpospatemia

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    21/66

    Ketidakseimbangan asam-basa Asidosis

    Repiratorik Metabolik

    Alkalosis Respiratorik

    Metabolik

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    22/66

    Faktor Yang Mempengaruhikeseimbangan cairan&

    elektrolit Usia

    Ukuran tubuh

    Temperatur lingkungan Diet

    Stress

    Keadaan sakit

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    23/66

    ASUHAN

    KEPERAWATAN PENGKAJIAN

    Difokuskan pada:

    1. Pola Intake2. Pola Eliminasi

    3. Evaluasi status hidrasi

    4.Proses penyakit5. Riwayat pengobatan

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    24/66

    Pola Intake Gambarkan jumlah dan tipe cairan yang

    biasanya dikonsumsi

    Pola Eliminasi Kebiasaan berkemih Perubahan jumlah dan frekuensi Karakteristik urin

    Apakah banyak mengeluarkan cairan? Bila Yamelalui apa? (muntah, diare, keringat)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    25/66

    Status hidrasi Adakah tanda-tanda:

    Edema Haus berlebihan Membran mukosa kering

    Proses penyakit

    Penyakit yang mengganggu keseimbangancairan: DM, Luka Bakar, dsb

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    26/66

    Riwayat pengobatan Steroid

    Diuretik Dialisis

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    27/66

    PEMERIKSAAN FISIK Parameter yang dapat mengetahui adanya

    gangguan ~cairan:

    Intake dan output tidak seimbang Turgor kulit BB turun/naik tiba-tiba Temperatur tubuh yang tinggi Edema

    TTV abnormal Nilai Central Venus Pressure (CVP) yang abnormal

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    28/66

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan darah lengkap

    Ht Naik : adanya dehidrasi berat & syok Ht Turun: Pendarahan akut, masiv, reaksi

    hemolitik

    Hb Naik: Hemokonsentrasi

    Hb Turun: perdarahan hebat, reaksihemolitik

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    29/66

    Pemeriksaan serum elektrolit Sodium (Na)

    Potasium (K) Clorida (Cl)

    Ion Bicarbonat (HCO3-)

    pH dan berat jenis urin

    Berat jenis menunjukkan kemampuan ginjalmengatur konsentrasi urin

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    30/66

    Analisa Gas Darah Mengetahui keadekuatan oksigenasi,

    ventilasi dan asam-basa

    Yang digunakan adalah darah arteri Yang diperiksa: pH, PO2, HCO3-, PCO2, dan

    saturasi O2 Saturasi O2: perbandingan oksigen dalam

    darah dengan jumlah oksigen yang dapatdibawa darah

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    31/66

    Diagnosa Keperawatan Resiko kekurangan volume cairan b.d

    Kehilangan plasma berkaitan luka bakar Muntah Kegagalan mekanis pengaturan

    Kekurangan volume cairan b.d Retensi natrium Gangguan mekanis pengaturan

    Kerusakan integritas jaringan b.d edema

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    32/66

    Perencanaan/Planning Tujuan Klien akan

    Mempertahankan keseimbangan intake danoutput cairan

    Mempertahankan berat jenis urin dalam batasnormal

    Menunjukkan perilaku yang dapat meningkatkankeseimbangan cairan, elektrolit, asam-basa

    Mempertahankan intake cairan dan elektrolityang adekuat

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    33/66

    Intervensi Mengkoreksi ketidakseimbangan cairan dan

    elektrolit Catat intake makanan dan cairan klien

    Observasi dan catat rasa haus yang berlebih Pantau terhadap kehilangan cairan tubuh yang

    berlebih seperti muntah, diare, urin dankeringat berlebih

    Perhatikan program pengobatan yang dapat

    mempengaruhi Ajarkan observasi serta melaporkan gejalaketidakseimbangan cairan seperti; kenaikan danpenurunan BB yang cepat, kelemahan otot,perubahan sensasi kulit

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    34/66

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    35/66

    Pencatatan dilakukan pershift

    Pencatatan berupa balance cairan

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    36/66

    Pemberian cairan dan elektrolitperoral

    Pada klien DHF, dehidrasi ringan Biasanya diatas 3000 cc perhari

    Melalui makanan dan minuman Peran perawat membantu memberikan

    daftar makanan yang mengandungbanyak elektrolit

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    37/66

    Pemberian therapy intravena(IVFD/infus)

    Merupakan metode yang efektif untukmemenuhi cairan ektrasel secaralangsung

    Dikolaborasikan dengan dokter

    Tanggung jawab perawat adalahmensukseskan terapi tersebut

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    38/66

    Tujuan terapi IVFD Memenuhi kebutuhan cairan pd klien yang tidak

    mampu mengkonsumsi secara oral

    Memberikan masukan cairan dan elektrolituntuk menjaga keseimbangan Menyediakan glukosa untuk energi dalam proses

    metabolisme Memberikan vitamin yg larut dalam air

    Membuat saluran/aliran dalam memasukkanobat melalui vena

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    39/66

    Jenis cairan intravena Nutrient

    Berisi beberapa karbohidrat dan air misaldextrose dan glukosa

    Yang umum digunakan D5W (5% Dextrose dalam air) Glukosa dalam saline (3,3% glukosa dlm 0,3% NaCl) 5% Glukosa dlm 0,45% NaCl

    1 liter dextrose 5% mengandung kalori 170-

    200kal Berisi asam amino: amigen, aminosol, Lemak: Lipomul, lyposyn

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    40/66

    Cairan elektrolit Antara lain saline, baik isotonik maupun

    hipo atau hipertonik Yang terbanyak digunakan adalah salinenormal (isotonik) NaCl 0,9%

    Ringers : Na, K, Cl, Ca2+

    Ringer Lactate: Na, K, Cl, Ca, HCO3-

    Butler: Na, K, Mg2+, Cl+, HCO3-

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    41/66

    Cairan asam-basa Sodium lactate dan sodium bicarbonat

    Lactate adalah garam yang dapatmengikat ion H dari cairan sehinggamengurangi keasaman

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    42/66

    Blood Volume Expanders Berfungsi meningkatkan volume

    pembuluh darah atau plasma misal saathemorage, luka bakar yang berat Yang sering digunakan: Dextran, Plasma,

    serum albumin

    Cara kerjanya adalah meningkatkantekanan osmotik darah

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    43/66

    Tempat Pemasangan Infus Orang dewasa dan anak

    P

    ermukaan dorsal tangan Lengan bagian dalam Permukaan dorsal kaki

    Bayi

    Daerah kepala Untuk pemasangan infus dalam waktulama yang harus digunakan pertamaadalah bagian distal

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    44/66

    Mengatur tetesan infus Cek dahulu infus set yang digunakan

    misal 1cc = 20 tetes, dsb yang disebutfaktor tetes

    Cek ulang program yang diberikan

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    45/66

    Rumus

    Jumlah cairan X Faktor tetes = Tetes/mnt

    Waktu X 60 menit

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    46/66

    Intervensi Pada Pasien

    terpasang Infus Pertahankan infus intravena

    Terhadap klien melalui pendidikan

    kesehatan Terhadap daerah pemasangan

    Penuhi rasa nyaman dan bantuan

    aktifitas Personal Hygiene Mobilitas:

    Turun dari tempat tidur

    Berjalan, dsb

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    47/66

    Observasi komplikasi yang mungkin terjadi Infiltrat (masuknya cairan kesubkutan)

    gejala bengkak, dingin, nyeri tetesan lambat

    Plebitis (trauma mekanik pada vena/iritasibahan kimia)Gejala nyeri, panas, kemerahan pada venatempat pemasangan

    Kelebihan intake (akibat tetesan yang terlalucepat)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    48/66

    Risks of intravenous

    therapy Infection Any break in the skin carries a risk of infection. Although IV

    insertion is a aseptic procedure, skin-dwelling organisms such asCoagulase-negative staphylococcus or Candida albicans may enterthrough the insertion site around the catheter, or bacteria may be

    accidentally introduced inside the catheter from contaminatedequipment. Moisture introduced to unprotected IV sites throughwashing or bathing substantially increases the infection risks.

    Infection of IV sites is usually local, causing easily visible swelling,redness, and fever. If bacteria do not remain in one area butspread through the bloodstream, the infection is called septicemiaand can be rapid and life-threatening. An infected central IVposes a higher risk of septicemia, as it can deliver bacteriadirectly into the central circulation.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    49/66

    Phlebitis Phlebitis is irritation of a vein that may be caused by

    infection, the mere presence of a foreign body (the IVcatheter) or the fluids or medication being given. Symptomsare warmth, swelling, pain, and redness around the vein. TheIV device must be removed and if necessary re-insertedinto another extremity.

    Due to frequent injections and recurring phlebitis, scartissue can build up along the vein. The peripheral veins ofintravenous drug addicts, and of cancer patients undergoingchemotherapy, become sclerotic and difficult to access over

    time, sometimes forming a hard venous cord.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    50/66

    nfiltration Infiltration occurs when an IV fluid accidentally

    enters the surrounding tissue rather than the vein. Itis characterized by coolness and pallor to the skin as

    well as localized swelling or edema. It is usually notpainful. It is treated by removing the intravenousaccess device and elevating the affected limb so thatthe collected fluids can drain away. Infiltration is oneof the most common adverse effects of IV therapyand is usually not serious unless the infiltrated fluid is

    a medication damaging to the surrounding tissue, inwhich case the incident is known as extravasation.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    51/66

    Fluid overload This occurs when fluids are given at a higher rate or in

    a larger volume than the system can absorb orexcrete. Possible consequences include hypertension,

    heart failure, and pulmonary edema. Electrolyte imbalance Administering a too-dilute or too-concentrated

    solution can disrupt the patient's balance of sodium,potassium, magnesium, and other electrolytes. Hospitalpatients usually receive blood tests to monitor these

    levels.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    52/66

    Embolism

    A blood clot or other solid mass, as well as an air bubble, can be delivered into thecirculation through an IV and end up blocking a vessel; this is called embolism.Peripheral IVs have a low risk of embolism, since large solid masses cannot travelthrough a narrow catheter, and it is nearly impossible to inject air through a

    peripheral IV at a dangerous rate. The risk is greater with a central IV. Air bubbles of less than 30 milliliters are thought to dissolve into the circulationharmlessly. Small volumes do not result in readily detectable symptoms, but ongoingstudies hypothesize that these "micro-bubbles" may have some adverse effects. Alarger amount of air, if delivered all at once, can cause life-threatening damage topulmonary circulation, or, if extremely large (3-8 milliliters per kilogram of bodyweight), can stop the heart.

    One reason veins are preferred over arteries for intravascular administration is

    because the flow will pass through the lungs before passing through the body. Airbubbles can leave the blood through the lungs. A patient with a heart defect causing aright-to-left shunt is vulnerable to embolism from smaller amounts of air. Fatality byair embolism is vanishingly rare, in part because it is also difficult to diagnose.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    53/66

    Extravasation Extravasation is the accidental administration

    of IV infused medicinal drugs into thesurrounding tissue which are caustic to thesetissues, either by leakage (e.g. because ofbrittle veins in very elderly patients), ordirectly (e.g. because the needle has puncturedthe vein and the infusion goes directly into thearm tissue). This occurs more frequently with

    chemotherapeutic agents and people who havetuberculosis.

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    54/66

    Mengatur tetes infus Dilakukan setiap 30 menit sampai 1 jam Tetesan cepat menyebabkan masalah pada paru

    dan jantung Tetesan lambat menyebabkan intake tidak

    adekuat Faktor yang berpengaruh:

    Posisi pemasangan Posisi dan patency tube Tinggi botol infus Kemungkinan adanya infiltrat

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    55/66

    Mengganti botol infus Jika cairan sudah berada dileher botol

    dan tetesan masih berjalan Tidak boleh lebih dari 24 jam

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    56/66

    Prosedur Siapkan botol baru

    Klem selang

    Tarik jarum segera tusukkan pada botol baru

    Gantungkan botol

    Buka klem dan hitung kembali tetesan

    Pasang label Catat tindakan yang dilakukan

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    57/66

    Mengganti selang Infus Minimal 3 X 24 Jam

    CDC merekomend tidak lebih dari 2 x 24jam

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    58/66

    Prosedur Siapkan botol set infus yang baru termasuk

    botol

    Masukan cairan sepanjang selang dangantungkan botol serta tutup klem Pegang poros jarum dan tangan yang lain

    melepas selang Tusukan tube yang baru ke poros jarum

    Langkah berikutnya sama seperti memasanginfus baru

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    59/66

    Menghentikan infus Bila program telah selesai atau bila akan

    mengganti lokasi tusukan baru

    Prosedur Tutup klem infus Buka plester tusukan Tarik jarum secepatnya dan beri kapas daerah bekas

    penusukan dengan kapas alkohol untuk mencegah

    perdarahan Tutup daerah bekas tusukan dengan kasa steril Catat waktu menghentikan infus dan jumlah cairan

    yang masuk dan tersisa dalam botol

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    60/66

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    61/66

    Reaksi yang terjadi Hemolitik

    Apabila aglutinogen dengan antiaglutinindengan tipe sama bertemu

    Febris Adanya kontaminasi pada darah atau

    sensitivitas SDP Alergi

    Jarang, karena antibodi pada plasma donor

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    62/66

    EVALUASI Output urine klien seimbang denganintake cairan

    Karakteristik urin menunjukkanfungsi ginjal baik Klien akan mengkonsumsi cairan

    sesuai dengan program (oral,

    intravena, atau TPN)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    63/66

    PROSEDUR PEMASANGAN

    KATETER INTRAVENA Prinsip Steril Lakukan pemasangan di bagian yang lebih distal terlebih dahulu

    Alat

    Standar infus Set infus dengan cairan sesuai terapi Kanul IV Kapas alkohol Manset/tourniquet Kasa steril

    Sarung tangan karet bersih Pengalas Plester Povidine-iodine (salep atau solution) Bengkok/piala ginjal

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    64/66

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    65/66

    Buka jarum, pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarumdengan sudut 15-450 dan bevel ke atas. Tahan vena yang akanditusuk dengan tangan non dominan, pegang 2-3 cm dibawahtempat penusukan, atau tahan vena bagian atas dan bawah

    untuk orang tua. Pertahankan teknik steril Bila jarum sudah masuk vena, tarik jarum sampai darah

    terlihat di kanula, tangan non dominan menahan ujung kanula.Masukkan sisa kanula secara perlahan sampai pangkalnya.

    Lepaskan manset Tekan ujung kanula yang berada didalam vena. Lalu lepaskan

    jarum dari kanula intravena Sambung infus set dengan kanula intravena dan buka klemselang infus

    Alirkan cairan, pastikan cairan infus dapat menetes denganbaik

    Fiksasi kateter infus dengan metode H atau silang Desinfeksi daerah penusukan dan tutup dengan kasa steril Atur tetesan infus sesuai program pengobatan Rapikan alat Cuci tangan Dokumentasi tindakan Terminasi tindakan (evaluasi dan tanggapi respon klien, dan

    kontrak yang akan datang)

  • 8/8/2019 Cairan Dan Elektrolit (2)

    66/66

    TUGAS Jelaskan fungsi elektrolit yang terdapat dalamtubuh

    Jelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh: Ketidak seimbangan isotonik

    Sindrom ruang ketiga Jelaskan tanda dan gejala Hipo dan hiper: natremi,

    kalsemi, kalemi, magnesemia, pospatemia Jelaskan asidosis dan alkalosis Jelaskan faktor yang mempengaruhi cairan tubuh Nilai laboratorium pada keseimbangan cairan dan

    elektrolit dan asam-basa