5/20/2018 bahan 6
1/77
MODEL PROPAGASI GELOMBANG
Ref :
Theodore S. Rapaport (wirelessComumnication)
Adit Kurniawan, LTRGM ITB
Gunawan Wibisono, dkk (Konsep TeknologiSeluler)
Roger L Freeman. Handbook Of Transmissionsystem
5/20/2018 bahan 6
2/77
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetikpada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk
yang sangat kompleks.
1. Kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca
2. Fenomena luar angkasa yang tidak menentu
Makna inti dari propagasi suatu gelombang radio adalah
menyebarkan (transmisi) gelombang elektromagnitik di udara
bebas
Pemodelan saluran transmisi radio merupakan bagian tersulit
dalam desain komunikasi wireless, biasanya ditentukan secara
statistik dan didapat dari pengukuran. Hasil analisis model ini
kemudian diterapkan untuk alokasi spektrum yang diinginkan
pada komunikasi wireless
5/20/2018 bahan 6
3/77
Bila kita deskripsikan, jenis-jenis gelombang yang ada dapat
dibedakan menjadi empat macam. Penjelasan untuk jenisgelombang itu adalah sebagai berikut :
1. Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombangyang demikian biasa disebut dengan propagasi segaris pandang(line of sight).
2. Gelombang terpantul, yakni merupakan gelombang yangdatang setelah adanya pantulan pada suatu titik antara dipermukaan bumi.
3. Gelombang permukaan, yakni merupakan gelombang yangmerampat pada permukaan bumi mengikuti kelengkungan yangada.
4. Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakangelombang yang mengarah ke atas langit meninggalkanpemancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi darilapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali kepermukaan bumi.
5/20/2018 bahan 6
4/77
5/20/2018 bahan 6
5/77
5/20/2018 bahan 6
6/77
Gelombang permukaan adalah gelombang yangmenjalar sepanjang permukaan bumi, sedangkan
gelombang ruang adalah gelombang yang menjalardi atas permukaan bumi.
5/20/2018 bahan 6
7/77
5/20/2018 bahan 6
8/77
Gelombang radio yang menjalar dalam ruang
bebas mempunyai sedikit pengaruh terhadapgelombang itu sendiri.
bila gelombang radio yang menjalar di bumi,maka banyak pengaruh yang diakibatkan
terhadap gelombang itu. Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-
masalah yang dialami oleh gelombang radiodisebabkan oleh kondisi atmosfir tertentu yangsangat kompleks.
Kondisi yang menyebabkan ini adalah sebagaihasil dari berkurangnya tingkat keseragamanudara atmosfir.
5/20/2018 bahan 6
9/77
5/20/2018 bahan 6
10/77
5/20/2018 bahan 6
11/77
Lapisan ini adalah lapisan terpenting yang ada di angkasa
di atas permukaan bumi. Lapisan ini sangat baik untuk medium komunikasi jarak
jauh dan komunikasi titik ke titik (point to point).
Keadaan ionosfir dan kondisinya berkaitan langsungdengan radiasi yang dipancarkan oleh matahari,
pergerakan bumi terhadap matahari atau perubahanaktivitas matahari akan menyebabkan berubahnyaionosfir.
Perubahan itu secara umum ada dua jenis, yaitu (1)kejadian siklus yang dapat diprediksikan secara akurat
dan rasional, (2) kejadian yang tidak teratur sebagaihasil tidak normalnya matahari dan karena itu tidakdapat diprediksikan.
Kedua perubahan yang teratur dan tidak teratur inimembawa akibat dalam propagasi gelombang radio.
5/20/2018 bahan 6
12/77
Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan, mulai dari yangterbawah yang disebut dengan lapisan D, E dan F. Sedangkanlapisan F dibagi menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2 (yanglebih atas), seperti Gambar 2
Ada atau tidaknya lapisan-lapisan ini dalam atmosfir danketinggiannya di atas permukaan bumi, berubah-ubah sesuaidengan posisi matahari.
Pada siang hari (tengah hari), radiasi dari matahari adalahterbesar, sedangkan di malam hari adalah minimum.
Saat radiasi matahari tidak ada, banyak ionion yangbergabung kembali menjadi molekul-molekul. Keadaan ini
menetukan posisi dan banyaknya lapisan dalam ionosfir.
Karena posisi matahari berubah-ubah terhadap titik-titiktertentu di bumi, dimana perubahan itu bisa harian,bulanan, dan tahunan, maka karakteristik yang pasti dari
lapisan-lapisan tersebut sulit untuk ditentukan/ dipastikan.
5/20/2018 bahan 6
13/77
5/20/2018 bahan 6
14/77
Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus daripropagasi gelombang langit.
Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ketroposfir.
Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari
permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz
sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400km.
Proses penghaburan (scattering) oleh lapisan troposfir,dilukiskan seperti Gambar 3 .
Seperti ditunjukkan oleh gambar tersebut, dua antenapengarah diarahkan sedemikian rupa sehingga tembakankeduanya bertemu di troposfir. Sebagian besar energinyamerambat lurus ke ruang angkasa.
Namun demikian, sebagian energinya juga dihamburkan kearah depan. (yang tidak dikehendaki.)
5/20/2018 bahan 6
15/77
Stratosfir terletak di antara lapisan
troposfir dan ionosfir.
Suhu pada lapisan ini hapir pasti tetap
dan sangat sedikit uang air yang ada.Karena kondisi lapisan ini yang cukup
stabil, tenang, maka daerah ini tidak
banyak memberi akibat yang jelek pada
propagasi gelombang radio.
5/20/2018 bahan 6
16/77
Dalam atmosfir, gelombang radio dapat
dibiaskan, dipantulkan dan disebarkan.
Perubahan sifat gelombang radio tersebut
tentu saja akan membawa pengaruhdalam hal propagasi.
Akibat perubahan ini, maka perlu
diperhatikan gejalagejalanya, sehingga
dalam penentuan atau pemilihan
frekuensi untuk media transmisi dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.
5/20/2018 bahan 6
17/77
Pantulan terjadi bila gelombang radio
tersimpul pada bidang/permukaan datar.
Pada dasarnya ada dua jenis pantulan yang
terjadi di atmosfir yaitu pantulan bumi danpantulan ionosfir.
Pada gambar berikutnya dapat ditunjukkan
adanya dua gelombang yang mengalami
pantulan oleh permukaan bumi.
5/20/2018 bahan 6
18/77
Defraksi adalah kemampuan gelombang radio
untuk berputar pada sudut yang tajam dan
membelok disekitar penghalangnya.
Daerah bayangan (shadow zone) padadasarnya adalah daerah kosong dari sisi
berlawanan datangnya gelombang dalam
arah segaris pandang dari pemancar terhadap
penerima.
5/20/2018 bahan 6
19/77
5/20/2018 bahan 6
20/77
Fading : Masalah yang sangat menggangudan membuat orang frustasi dalam mengatur
penerimaan sinyal radio adalah berubah-
ubahnya kuat sinyal.
Multipath Fading : jalur jamak merupakanistilah sederhana untuk menggambarkan
jalur-laur berganda suatu gelombang radio
bisa melewati antara pemancar danpenerima.
5/20/2018 bahan 6
21/77
5/20/2018 bahan 6
22/77
Refleksi :
terjadi ketika pemancar gelombang elektromagnetik
mengenai object yang memiliki dimensi yang sangat besardibandingkan panjang gelombang
Refleksi terjadi pada permukaan bumi, bangunan ,tembok,
dan panghalang yang lain.
beberapa loss karena penyerapan sinyal
Refraksi :
Pembiasan digambarkan sebagai pembelokan gelombang
radio yang
melewati medium yang memiliki kepadatan yang berbeda.
Seperti gelombang RF yang melewati medium yang lebihpadat gelombang akan akan cenderung melewati arah yang
lain, seperti diilustrasikan pada Gambar
5/20/2018 bahan 6
23/77
5/20/2018 bahan 6
24/77
5/20/2018 bahan 6
25/77
Scattering :
Penyebaran terjadi ketika medium dimana gelombang
merambat mengandung object yang kecil
dibandingkan dengan panjang sinyal gelombang, dan
jumlah object perunit volume sangat besar.
Gelombang menjadi tersebar dihasilkan dari
perrmukaan kasar, benda kecil,
Difraksi :
terjadi ketika garis edar radio antara pengirim dan
penerima dihambat oleh permukaan yang tajam atau
dengan kata lain kasar
5/20/2018 bahan 6
26/77
5/20/2018 bahan 6
27/77
5/20/2018 bahan 6
28/77
Gedung2difraksidiffraction loss
Refleksigelombang elektromagnetikmerambat
pada path yang memiliki panjang yang berbeda 2
Interaksi antara gelombang ini menyebaka multipathfading pada lokasi tertentu
Kuat sinyal akan menurun sering denan peningkatan
jarak Tx dan Rx
5/20/2018 bahan 6
29/77
Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerimaadalah jumlah dari sinyal langsung dan sejumlah sinyalterpantul dari berbagai obyek. Pada komunikasi mobile,refleksi akan disebabkan oleh:
Permukaan tanah
Bangunan-bangunanObyek bergerak berupa kendaraan
Gelombang pantul akan berubah magnitude dan fasanya,tergantung dari koefisien refleksi, lintasannya, dan juga
tergantung pada sudut datangnya. Jadi, antara sinyallangsung dan sinyal pantulan akan berbeda dalam hal:
Amplitudo, tergantung dari magnitude koefisien refleksi
Phasa, yang tergantung pada perubahan fasa refleksi sertapada perbedaan jarak tempuh antara gelombang langsungdan gelombang pantul
Kondisi terburuk terjadi saat gelombang langsung dangelombang pantul memiliki magnituda yang sama sertaberbeda fasa 180o. Pada kondisi yang demikian, terjadi salingmenghilangkan antara gelombang langsung dan pantulnya(complete cancellation)
5/20/2018 bahan 6
30/77
5/20/2018 bahan 6
31/77
5/20/2018 bahan 6
32/77
Propagasi gelombang radio tergantung pada beberapahal :
Obstacle (benda-benda penghalang antara pemancardan penerima)
Frekuensi gelombang elektromagnetik dan bandwitdhinformasi yang dikirim
Gerakkan pengirim dan penerima dikenal sebagaiefek Doppler
Karakteristik dari kanal propagasi diantaranya adalah: Redaman propagasi (selisih daya pancar dan daya
terima
Fading (fluktuasi daya diterima disebabkanperubahan kondisi kanal propagasi selama
terjadinya komunikasi Penyebab fading umumnya adalah penjumlahan
gelombang medan yang melewati lintasan yangberbeda-beda sehingga mengalami perlakukankanal propagasi yang berbeda dalam hal amplitudodan fasanya
5/20/2018 bahan 6
33/77
Free Space Propagation Model digunakan untuk memprediksi kuat sinyalyang diterima ketika antara transmiter dan receiver clear tidak adapenghalang LOS
Pada model propagasi gelombang radio LARGE SCALE, Free space modelmemprediksi bahwa daya yang diterima berkurang sebagai fungsipeningkatan jarak pemisah antara Tx dan Rx ( Power Law Function)
Daya yang diterima antena pada receiver, berdasarkan friis free spacemodel
Pr = daya yang diterima yang merupakan fungsi jarak pisah Tx dan Rx
Pt= daya pancarGt= gain antena transmitterGr = gain antena receiver
d = jarak antara Tx dan Rx (dalam m)L = loss factor (tidak berhubungan dengan propagasi, L>=1)
Ld
GGPdP
rtt
r 22
2
4
5/20/2018 bahan 6
34/77
Gain antena berkaitan dengan effective appertueAe
Grdan Gt = dimemsionless quantities
Pt dan Pr= dinyatakan dalam suatu unit tertentudB atau dBm
L = biasanya karena filter losses, antenna lossesdalam komunikasi sistem, jika L=1 menunukantidak ada rugi-rugi dalam hardware sistem
2
4
e
AG
5/20/2018 bahan 6
35/77
The path loss, which can be defined as a large-scalesmooth decrease in signal strength with distance betweentwo terminals, mainly the transmitter and the receiver.
The physical processes that cause these phenomena arethe spreading of electromagnetic waves radiated outwardin space by the transmitter antenna and the obstructingeffects of any natural or man-made objects in the vicinityof the antenna.
The path loss is a figure of merit that determines theeffectiveness of the propagation channel in differentenvironments.
5/20/2018 bahan 6
36/77
It defines variations of the signal amplitude or intensity along the
propagation trajectory (path) from one point to another within the
communication channel.
In general the path loss is defined as a logarithmic difference
between the amplitude or the intensity (called power) at any two
different points, r1 (the transmitter point) and r2 (the receiver point)
along the propagation path in the medium.
The path loss, which is denoted by PL and is measured in decibels
(dB), can be evaluated as follows as
22
2
4log10log10
d
GG
P
PdBPL
rt
r
t
5/20/2018 bahan 6
37/77
for a signal amplitude of A(rj ) at two points r1 and r2
along the propagation path
for a signal intensity J(rj ) at two points r1 and r2
along the propagation path
5/20/2018 bahan 6
38/77
If transmitter produces 50 W of power, express the
transmit power in units of (a) dBm, and (b) dBW. If 50
W is applied to a unity gain antenna with a 900 MHz
carrier frequency, fid the received power in dBm at a
free space distance of 100 m from the antenna. What
is Pr (10 km) ? Assume unity gain for the receiver
antenna.
5/20/2018 bahan 6
39/77
5/20/2018 bahan 6
40/77
Ground Reflection (two-ray) model
Path Loss
PL= 40 log d-(10 log Gt+10 log Gr+20log ht+20
log hr)
Pr= daya diterima, Pt= daya pancar, Gt= gain
antena pemancar, Gr= gain antena penerima,
ht= tinggi antena pemancar, hrtinggi antena
penerima, d = jarak antara pemancar dan
penerima (m)
5/20/2018 bahan 6
41/77
Assume a reciver is located 10 km from a 50
w transmitter. The carrier frekuensi is 900
Mhz, Transmitter antena gain =1, Receiver
antena gain =2, the height of transmitting
antenna is 50 m and receiving antenna is 2 m
above ground.
Find the path loss
Find the received power
5/20/2018 bahan 6
42/77
Assume a reciver is located 20 km from a
100 w transmitter. The carrier frekuensi is
700 Mhz, Transmitter antena gain =1,
Receiver antena gain =2, the height of
transmitting antenna is 50 m and receiving
antenna is 2 m above ground.
Find the path loss
Find the received power
5/20/2018 bahan 6
43/77
5/20/2018 bahan 6
44/77
Daerah Fresnel pertama merupakan hal yang patutdiperhatikan dalam perencanaan lintasan gelombang radioline of sight.
Daerah ini sebisa mungkin harus bebas dari halanganpandangan (free of sight obstruction), karena bila tidak,akan menambah redaman lintasan.
Gambar menunjukkan 2 (dua) bekas lintasan propagasigelombang radio dari pemancar (T x) ke penerima (Rx),yaitu berkas lintasan langsung (direct ray) dan berkaslintasan pantulan (reflected ray), yang mempunyai radiusF1 dari garis lintasan langsung.
Jika berkas lintasan pantulan mempunyai panjang
5/20/2018 bahan 6
45/77
Jika berkas lintasan pantulan mempunyai panjangsetengah kali lebih panjang dari berkas lintasanlangsung, dan dianggap bumi merupakan pemantul yangsempurna (koefisien pantul = -1, artinya gelombangdatang dan gelombang pantul berbeda fasa 180 derajat),maka pada saat tiba di penerima akan mempunyai fasayang sama dengan gelombang langsung. Akibatnya akanterjadi intensitas kedua gelombang pada saa t mencapaiantena penerima akan saling menguatkan.
Berdasarkan Gambar 6-10 dan keterangan di atas, F1disebut sebagai radius daerah Fresnel pertama , yangdirumuskan dengan:
dimana : F1 = radius daerah Fresnel pertama (m) f = frekuensi kerja (GHz) d1 = jarak antara Tx dengan halangan (km) d2 = jarak antara Rx dengan halangan (km) d = d1+ d 2 = jarak antara Tx dan Rx (km)
5/20/2018 bahan 6
46/77
Untuk daerah Fresnel pertama di tengah lintasan d = d1+
d2, dan d1 = d2 =1/2 d, sehingga:
5/20/2018 bahan 6
47/77
Sedangkan untuk radius daerah Fresnel kedua , daerahFresnel ketiga, dan seterusnya seperti diilustrasikan padaGambar 6-11, dinyatakan dengan rumusan berikut:
n = 1,2,3, . Atau secara singkat dinyatakan:
dimana F1 = radius daerah Fresnel pertama (m)
3.7.1 Fresnel Zone Geometry
5/20/2018 bahan 6
48/77
48
Excess Path Length= difference between direct path & diffracted path
= d
(d1+d2)
consider a transmitter-receiver pair in free space
let obstructionof effective height h &width protrude to page
- distance from transmitter = d1
- distance from receiver = d2
- LOS distance between transmitter & receiver = d = d1+d2
Knife Edge Diffraction Geometry for ht = hr
h
TX RX
hrht
d2d1hobs
d
d = d1+ d2, where ,22
idh di=
2
1
2dh = 22
2dh + (d1+d2)
Assume h
5/20/2018 bahan 6
49/77
49
Phase Differencebetween two paths given as
3.54
21
212
2 dd
ddh
1, 2
Series Approximation
Knife Edge Diffraction Geometry ht> hr
d2
d1
hTX
RX
hr
hthobs
h
21
212
2
22
dd
ddh
= 3.55=
21
212 2
2 dd
ddh
Eqn 3.55 for is often normalized using the dimensionless Fresnel-Kirchoffdiffraction
5/20/2018 bahan 6
50/77
50
parameter, v
)(
2
)(2
21
21
21
21dd
dd
dd
dd
h
v= (3.56)
when is inunits of radians is given as
= 2
2v
(3.57)
from equations 3.54-3.57, the phase difference, between LOS & diffracted path
is function of
obstructions height & positiontransmitters & receiversheight & position
simplify geometry by reducing all heights to minimum height
(1) Fresnel Zones
5/20/2018 bahan 6
51/77
51
used to describediffraction lossas a function of path difference,
around an obstruction
represents successive regions between transmitter and receiver
nthregion= region where path length of secondary waves is n/2
greater than total LOS path length
regions form a series of ellipsoids with foci at Tx & Rx
/2 + d
1.5+ d
d
+ d
at 1 GHz= 0.3m
For 1stFresnel Zone, at a distance d1from Tx& d2from Rx
5/20/2018 bahan 6
52/77
52
destructive interference
= /2
d= /2 + d1+d2
diffracted wave will have a path length of d
d1 d2
d
Tx Rx
constructive interference:
d= + d1+d2
=
For 2ndFresnel Zone
Fresnel Zones
5/20/2018 bahan 6
53/77
53
slice the ellipsoids with a transparent plane between transmitter &
receiverobtain series of concentric circles
circles represent loci of2ndry waveletsthat propagate to receiver
such that total path length increases by /2for each successive circle
effectively produces alternativelyconstructive&destructive
interference to received signal
T
R
O
d
1
d
2
h
Q
If an obstruction were present, it could block some of the Fresnel
zones
Assuming, d1& d2>> rnradius of nthFresnel Zonecan be given in terms of n, d1,d2,
5/20/2018 bahan 6
54/77
54
21
21
dd
ddn
rn= (3.58)
Excess Total Path Length, for each ray passing through nth circle
2
3/23
/21
=n/2n
Tx
Rx
Fresnel zones: ellipsoids with foci at transmit & receive antenna
5/20/2018 bahan 6
55/77
55
if obstruction does not block the volume contained within 1 stFresnel
zone then diffraction loss is minimal
rule of thumb for LOS uwave:
if 55% of 1stFresnel zone is clear further Fresnel zone clearingdoes not significantly alter diffraction loss
d2d1
andvare positive, thus h is positive
TX RXh
excess path length
/2
3/2
)(
2
)(2
21
21
21
21dd
dd
dd
dd
h
v=e.g.
5/20/2018 bahan 6
56/77
56
h =0andv=0
TX RXd2
d1
d2d1
andvare negativeh is negative
h
TX RX
)(
2
)(2
21
21
21
21
dd
dd
dd
ddh
v=
Equivalent Knife Edge Diffraction Geometrywith hrsubtracted from all other heights
5/20/2018 bahan 6
57/77
57
(0.4 rad 23o)
x= 0.4 radtan(x)= 0.423
tan(x)
x
when tan x x=+
21
21
21 dd
ddh
d
h
d
h
d2d1
TX
RXht-hr
hobs-hr
180-
tan=
1d
h
tan =
2d
h
3.7.2 Knife Edge Diffraction Model
5/20/2018 bahan 6
58/77
58
Diffraction Losses
estimating attenuation caused by diffraction over obstacles is
essential for predicting field strength in a given service area
generally not possible to estimate losses precisely
theoretical approximations typically corrected with empirical
measurements
Computing Diffraction Losses
for simple terrainexpressions have been derived
for complex terraincomputing diffraction losses is complex
Knife-edge Model- simplest model that provides insight into order of magnitude fordiffraction loss
5/20/2018 bahan 6
59/77
59
diffraction loss
useful for shadowingcaused by 1 objecttreat object as a knife edge
diffraction lossesestimated using classical Fresnel solutionfor field
behind a knife edge
Knife Edge Diffraction Geometry, Rlocated in shadowed region
Huygens 2nddrysource
d2d1
T
R
h
Gd(dB) = Diffraction Gaindue to knife edge presence relative to E0
5/20/2018 bahan 6
60/77
60
d 0
Gd(dB)= 20 log|F(v)| (3.60)
Gd
(dB)
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Graphical Evaluation
5
0-5
-10
-15
-20
-25
-30 v
5/20/2018 bahan 6
61/77
61
Tablefor Gd(dB)
[0,1]20 log(0.5 e- 0.95v)[-1,0]20 log(0.5-0.62v)
> 2.420 log(0.225/v)
[1, 2.4]20 log(0.4-(0.1184-(0.38-0.1v)2)1/2)
-10
vGd(dB)
e.g. Let: = 0.333 (fc= 900MHz), d1= 1km, d2= 1km, h = 25m
5/20/2018 bahan 6
62/77
62
2. diffraction loss
from graph is Gd(dB)-22dB
from table Gd(dB)20 log (0.225/2.74) = - 21.7dB
)10(333.0)2000(225)(26
21
21 ddddh
v= = 2.74
1. Fresnel Diffraction Parameter
3. path length differencebetween LOS & diffracted rays
mdd
ddh625.0
10
2000
2
25
2 6
2
21
212
4. Fresnel zoneat tip of obstruction (h=25)
solve for nsuch that = n/2
n= 2 0.625/0.333= 3.75
tip of the obstruction completely blocks 1st3 Fresnel zones
Compute Diffraction Lossat h = 25m
e.g. Let: = 0.333 (fc= 900MHz), d1= 1km, d2= 1km, h = 25m
5/20/2018 bahan 6
63/77
63
2. diffraction loss from graph is Gd(dB)1dB
)10(333.0)2000(225)(26
21
21 ddddh
v= = -2.74
1. Fresnel Diffraction Parameter
3. path length differencebetween LOS & diffracted rays
mdd
ddh625.0
10
2000
2
25
2 6
2
21
212
4. Fresnel zoneat tip of the obstruction (h = -25)solve for nsuch that = n/2
n= 2 0.625/0.333= 3.75
tip of the obstruction completely blocks 1st3 Fresnel zones
diffraction losses are negligible since obstruction is below LOS path
Compute Diffraction Lossat h = -25m
find diffraction loss
5/20/2018 bahan 6
64/77
64
f= 900MHz= 0.333m
= tan-1(75-25/10000) = 0.287o
= tan-1(75/2000) = 2.15o
= + = 2.43o= 0.0424 radians
)(
2
21
21
dd
dd
v=
from graph, Gd(dB)= -25.5 dB
24.4)12000(333.0)2000)(10000(20424.0 =
findhif Gd(dB)= 6dB
forGd(dB)= 6dBv0
then = 0 and = -
and h/2000 = 25/12000h= 4.16m
2km10km
T
R25m
75m
2km10km
100m
T
25m50m
R
=0
2km10km
T
R25m h
3 7 3 Multiple Knife Edge Diffraction
5/20/2018 bahan 6
65/77
65
3.7.3 Multiple Knife Edge Diffraction
with more than one obstructioncompute total diffraction loss
(1) replace multiple obstacles with one equivalent obstacle
use single knife edge modeloversimplifies problem
often produces overly optimisticestimates of received signalstrength
(2) wave theory solutionfor field behind 2 knife edges in series
Extensions beyond 2 knife edgesbecomes formidable
Several models simplify and estimate losses from multiple obstacles
5/20/2018 bahan 6
66/77
Illustration of Fresnel zones for different knife-edge diffraction scenarios.
5/20/2018 bahan 6
67/77
Fresnel diffractionor near-fielddiffractionoccurs when a wave
passes through an aperture anddiffracts in the near field, causing
any diffraction pattern observed to
differ in size and shape, depending
on the distance between the
aperture and the projection
5/20/2018 bahan 6
68/77
5/20/2018 bahan 6
69/77
5/20/2018 bahan 6
70/77
5/20/2018 bahan 6
71/77
Gelombang Langsung
Gelombang Pantulan Tanah
5/20/2018 bahan 6
72/77
Gelombang Permukaan Tanah
5/20/2018 bahan 6
73/77
Memanfaatkan lapisan ionosfer untuk memantulkan gelombang.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 50-500 km diatas permukaan bumi.
Lapisan ini terbentuk karena adanya radiasi sinar matahari.
Perbedaan derajat ionisasi pada lapisan ini menghasilkan pembagian
ionosfer ke dalam beberapa lapisan.
Lapisan D (50-90 km)
Lapisan E (90-145 km)
Lapisan F (160-400 km)
5/20/2018 bahan 6
74/77
Lapisan D Merupakan lapisan paling bawah dari ionosfer
Menyerap gelombang dg frekuensi rendah ; melewatkan gelombang frekwtinggi
Ionisasi maks pada siang dan menghilang pada malam hari
Lapisan E Memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 20MHz
Tergantung pada frekw dan kekuatan lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskanataupun dapat diteruskan ke lapisan F
Pada malam hari lsinyal dapat melewati lap ini, karena pada malam harilapisan ini menyusut.
Lapisan F Dibagi menjadi 2 bagian F1 dan F2 (pada siang hari)
Pada malam hari kedua lapisan akan menjadi satu Memantulkan gelombang dengan fekuensi tinggi (HF)
Gelombang dengan frekuensi lebih tinggi (VHF,UHF..)akan dilewatkan.
Biasanya dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh.
5/20/2018 bahan 6
75/77
Jika disimpulkan lapisan ionosfer dapat digambarkan
sebagai berikut
5/20/2018 bahan 6
76/77
Frekuensi yang dipantulkan oleh ionosfer dapat
digambarkan sebagai berikut :
5/20/2018 bahan 6
77/77
Dalam propagasi tanah maupun ionosfer terdapat rugi-rugi
yang menyebabkan tidak sempurnanya gelombang yangditerima oleh antena penerima.
Rugi-rugi tersebut disebabkan oleh:
Adanya Fading (sinyal dipenerima melemah/menguat), disebabkanoleh:
Groundwave dan skywave sampai di antena penerima tetapi berlawanan
fase shg saling melemahkan.
Dua skywave yang dipantulkan dr daerah ionosfer diterima di antena
penerima dengan fase yang tidak sama.
Directwave dan groundwave samapai pada penerima dengan fase berbeda.
Interferensi dengan gelombang lain
Hilangnya daya saat transmisi