7/24/2019 Bahan Minggu 6 http://slidepdf.com/reader/full/bahan-minggu-6 1/21 Sindrom Psikosis Tanda Organik Psikosis / Gangguan Mental Kriteria Panduan Skizofrenia? Diagnosis Banding • Waham • Halusin asi • Inkoher ensi • Katatoni a Ada Psikosis organik, atau gangguan mental organik (GMO) • F0. Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental imtomatik • F!. Gangguan Mental dan Perilaku Aki"at Penggunaan Alkohol dan #at Psikoakti$ %ainn&a 'idak ada F. Gangguan sikotik non*organik, atau sikosis $ungsional, atau gangguan mental sikotik • + ! "ulan • Onse t - tahun • Ada deteriora si ki/o$renia • F0. ki/o$renia • ! "ulan • Onse t 1 - tahun • 'idak ada deteriora si 2on* ski/o$renia • F!. Gangguan ki/otial • F. Gangguan Waham Meneta • F3. Gangguan Psikotik Akut dan ementara • F-. Gangguan Waham Induksi • F. Gangguan ki/oa$ekti$ 'idak memenuhi kriteria di atas • F4. Gangguan Psikotik 2on*Organik %ainn&a • F5. Gangguan Psikotik 2on*Organik 6'' BAB I GANGGAN M!NTA" O#GANIK A. P728AH9%9A2 Gangguan otak organik dide$inisikan se"agai gangguan dimana terdaat suatu atologi &ang daat diidenti$ikasi (:ontohn&a tumor otak. en&akit :ere"ro;askuler, intoksi$ikasi o"at). !,,3 edangkan gangguan $ungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik &ang daat diterima se:ara umum (:ontohn&a ki/o$renia. 8eresi) 8ari se<arahn&a, "idang neurologi telah dihu"ungkan dengan engo"atan gangguan &ang dise"ut organik dan Psikiatri dihu"ungkan dengan engo"atan gangguan &ang dise"ut $ungsional. ! 8idalam 8M I= diutusakan "ah>a er"edaan lama antara gangguan organik dan $ungsional telah ketinggalan <aman dan dikeluarkan dari tata nama. ?agian &ang dise"ut @Gangguan Mental Organik dalam 8M III*B sekarang dise"ut se"agai 8elirium, 8emensia, Gangguan Amnestik Gangguan Kogniti$ lain, dan Gangguan Mental karena suatu kondisi medis umum &ang tidak daat diklasi$ikasikan di temat lain. ! Menurut PP8GC III gangguan mental organik meliuti "er"agai gangguan <i>a &ang dikelomokkan atas dasar en&e"a" &ang lama dan daat di"uktikan adan&a en&akit, :edera atau ruda aksa otak, &ang "eraki"at dis$ungsi otak 8is$ungsi ini daat rimer seerti ada en&akit, :edera, dan ruda aksa &ang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder, seerti ada gangguan dan en&akit sistemik &ang men&erang otak se"agai salah satu dari "e"eraa organ atau sistem tu"uh - PP8GC II mem"edakan antara indroma Otak Organik dengan Gangguan Mental Organik. indrom Otak Organik diakai untuk men&atakan sindrom (ge<ala) sikologik atau erilaku tana kaitan dengan etiologi. Gangguan Mental Organik diakai untuk indrom Otak Organik &ang etiolognn&a (diduga) <elas indrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun "erdasarkan daat atau tidak daat kem"alin&a (re;ersi"ilitas) gangguan <aringan otak atau indrom Otak Organik itu dan akan "erdasarkan en&e"a"n&a, ermulaan ge<ala atau laman&a en&akit &ang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
dengan tingkat kesadaran dan kogniti$ asien. Pen&e"a" utama daat "erasal dari en&akit susunan sara$ usatseerti ( se"agai :ontoh eilesi ), en&akit sistemik, dan intoksikasi atau reaksi.3 utus o"at mauun /at toksik.
Pen&e"a" delirium ter"an&ak terletak di luar sistem usat, misaln&a gagal gin<al dan hati. 2eurotransmiter &ang
diangga "ereran adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat Area &ang terutama terkena adalah $ormasio
muntah, dan hiertermia. Pasien dengan ge<ala hioakti$ kadang*kadang diklasi$ikasikan se"agai deresi, katatonik
atau mengalami demensia.!
Orientasi
Orientasi terhada >aktu, temat dan orang harus diu<i ada seorang asien dengan delirium. Orientasi terhada
>aktu seringkali hilang "ahkan ada kasus delirium &ang ringan. Orientasi terhada temat dan kemamuan untuk
mengenali orang lain (se"agai :ontohn&a, dokter, anggota keluarga) mungkin <uga terganggu ada kasus &ang "erat
Pasien delirium <arang kehilangan orientasi terhada dirin&a sendiri.
Ba,asa dan Kognisi
Pasien dengan delirium seringkali memun&ai kelainan dalam "ahasa. Kelainan daat "erua "i:ara &ang melantur,tidak rele;an, atau mem"ingungkan (inkoheren) dan gangguan kemamuan untuk mengerti em"i:araan Fungsi
kogniti$ lainn&a &ang mungkin terganggu ada asien delirium adalah $ungsi ingatan dan kogniti$ umum Kemamuan
untuk men&usun, memertahankan dan mengingat kenangan mungkin terganggu, >alauun ingatan kenangan &ang
<auh mungkin diertahankan. 8isarning enurunan erhatian, asien mungkin memun&ai enurunan kogniti$ &ang
kemamuan meme:ahkan masalah dan mungkin memun&ai >aham &ang tidak sistematik, kadang kadang aranoid.
Perse%si
Pasien dengan delirium seringkali memun&ai ketidak mamuan umum untuk mem"edakan stimuli sensorik dan
untuk mengintegrasikan ersesi sekarang dengan engalaman masa lalu mereka. Halusinasi relati$ sering ada
asien delirium. Halusinasi aling sering adalah ;isual atau auditoris >alauun halusinasi daat taktil atau ol$aktoris.
Ilusi ;isual dan auditoris adalah sering ada delirium.Suasana Perasaan
Pasien dengan delirium memun&ai kelainan dalam engaturan suasana Ge<ala &ang aling sering adalah
kemarahan, kegusaran, dan rasa takut &ang tidak "eralasan. Kelainan suasana erasaan lain adalah aati, deresi,
dan eu$oria.
Ge&ala Pen'erta - Gangguan tidur*"angun
'idur ada asien delirium se:ara karakteristik adalah tergangga Paling sedikit mengantuk selama siang hari dan
daat ditemukan tidur seke<a di temat tidurn&a atau di ruang keluarga. eringkali keseluruhan siklus tidur*"angun
asien dengan delirium semata mata ter"alik. Pasien seringkali mengalami eksaser"asi ge<ala delirium teat se"elum
tidur, situasi klinis &ang dikenal luas se"agai sundo>ning.!
Ge&ala neurologis
Ge<ala neurologis &ang men&ertai, termasuk dis$agia, tremor, asteriksis, inkoordinasi, dan inkontinensia urin.
Diagnosis Banding
a. 8emensia
". Psikosis atau 8eresi
Pengo)atan
'u<uan utama adalah mengo"ati gangguan dasar &ang men&e"a"kan delirium. 'u<uan engo"atan &ang enting
lainn&a adalah mem"erikan "antuan $isik, sensorik, dan lingkungan. 8ua ge<ala utama dari delirium &ang mungkin
memerlukan engo"atan $armakologis adalah sikosis dan insomnia O"at &ang terilih untuk sikosis adalah
haloeridol (Haldol), suatu o"at antisikotik golongan "utiro$enon, dosis a>al antara !0 mg IM, diulang dalam satu
<am <ika asien teta teragitasi, segera setelah asien tenang, medikasi oral dalam :airan konsentrat atau "entuk
ta"let daat dimulai, dosis oral I, kali le"ih tinggi di"andingkan dosis arenteral 8osis harian e$ekti$ total haloeridol
0 mg untuk se"agian "esar asien delirium. 8roeridol (Inasine) adalah suatu "utiro$enon &ang tersedia
se"agai suatu $ormula intra;ena alternati$ monitoring 7KG sangat enting ada engo"atan iniInsomnia dio"ati dengan golongan "en/odia/ein dengan >aktu aruh endek, :ontohn;a. hidroksi/ine (;istaril) dosis
!00 mg.
Per&alanan Pen'akit dan Prognosis
Onset delirium "iasan&a mendadak, ge<ala rodromal (kegelisahan dan ketakutan) daat ter<adi ada hari se"elum
seudo "ul"ar, kelainan ga&a "er<alan, kelemahan ada satu ekstremitas) atau tanda*tanda la"oratorium adalah
indikati$ untuk en&akit sere"ro;askular (misaln&a, in$ark multiel &ang mengenai korteks dan su"stansia utih di"a>ahn&a) &ang "erhu"ungan se:ara etiologi dengan gangguan.
d. 8e$isit tidak ter<adi semata*mata selama er<alanan delirium
Kode didasarkan ada :iri &ang menon<ol
!. 8engan delirium D<ika delirium menumang ada demensia
memenuhi kriteria ge<ala lengka untuk eisode deresi$ "erat) adalah :iri &ang menon<ol. uatu diagnosis
terisah gangguan suasana erasaan karena kondisi medis umum tidak di"erikan.
-. 'ana en&ulit D <ika tidak ada satuun di alas &ang menon<ol ada gam"aran klinis sekarang.
e"utkan <ika D 8engan gangguan erilaku
atalan enulisan D <uga tuliskan kondisi sere"ro;askular ada Aksis III.Pemeriksaan lengka% -
!. Pemeriksaan $isik termasuk emeriksaan neorologis lengka
. 'anda ;ital
3. Mini mental state eemenation ( MM7 )
-. Pemeriksaan medikasi dan kadar o"at
. krining darah dan urin untuk alkohol
!. Pemeriksaan $isiologis
!. 7lektrolit, glukosa, a , Mg.
. 'es $ungsi hati, gin<al
3. MA *! atau kimia serum &ang ekui;alen
-. 9rinalisa
. Hit sel darah lengka dan sel de$erensial
E. 'es $ungsi tiroid
. F'A A?
4. ?!
5. Kadar $olat
!0. Kortikosteroid urine
!!. %a<u enda eritrosit
!. Anti"odi antinuklear, 3-, anti 882A
!3. Gas darah Arterial
!-. krining H I =
!. Poro"ilinogen 9rin.
. inar*J dada4. 7lektrokardiogram (7KG)
5. Pemeriksaan neurologis
a. ' atau MBI keala
". P7'
:. Pungsi lum"al
d. 77G
!0. 'es neurosikologis
Gam)aran Klinis
Gangguan Da'a Ingat
Gangguan ingatan "iasan&a meruakan :iri &ang a>al don menon<ol ada demensia, khususn&a ada demensia
&ang mengenai korteks, seerti demensia tie Al/heimer. Pada a>al er<alanan demensia, gangguan da&a ingatadalah ringan dan aling <elas untuk eristi>a &ang "aru ter<adi
Orientasi
Karena da&a ingat adalah enting untuk orientasi terhada orang, >aktu dan temat, orientasi daat terganggu
se:ara rogresi$ selama erialanan en&aki 8emensia. e"agai :ontohn&a, asien dengan 8emensia mungkin lua
8isaming a$asia, araksia dan a$mosia ada asien demensia adalah sering. 'anda neurologis lain adalah ke<ang
ada demensia tie Al/heimer :lan demensia ;askular.Pasien demensia ;askular memun&ai ge<ala neurologis tam"ahan seerti n&eri keala, using, ingsan, kelemahan,
tanda neurologis $okal, dan gangguan tidur. Palsi sere"ro"ul"ar, disartria, dan dis$agia le"ih sering ada demensia
;askular.
Beaksi &ang katastroik
8itandai oleh agitasi sekunder karena kesadaran su"<ekti$ tentang de$isit intelektualn&a di "a>ah keadaan &ang
menegangkan, asien "iasan&a "erusaha untuk mengkomensasi de$ek terse"ut dengan menggunakan strategi
untuk menghindari terlihatn&a kegagalan dalam da&a intelektual, seerti mengu"ah su"<ek, mem"uat lelu:on, atau
mengalihkan e>a>an:ara dengan :ara lain.
indroma undo>ner
8itandai oleh mengantuk, kon$usi, ataksia, dan ter<atuh se:ara tidak disenga<a. Keadaan ini ter<adi ada asien lan<ut
usia &ang mengalami sedasi "erat dan ada asien demensia &ang "ereaksi se:ara men&imang "ahkan terhada
dosis ke:il o"at sikoakti$.
Diagnosis Banding
!. erangan iskemik transien
. 8eresi
3. Penuaan normal
!. 8elirium
!. Gangguan ?uatan (Fa:titious 8isorders)
. ki/o$renia
Pengo)atan
Pendekatan engo"atan umum adalah untuk mem"erikan era>atan medis suortit, "antuan emosional untuk asien
dan keluargan&a, dan engo"atan $armakologis untuk ge<ala sesi$ik (erilaku &ang mengganggu). Pengo"atan
$armakologis dengan o"at &ang memun&ai akti;itas antikolinergik &ang tinggi harus dihindari. Walauun thiorida/ine(Mellaril), &ang memun&ai akti;itas antikolinergik &ang tinggi, meruakan o"at &ang e$ekti$ dalam mengontrol
erilaku asien demensia <ika di"erikan dalam dosis ke:il. ?en/odia/eim ker<a singkat dalam dosis ke:il adalah
medikasi aniolitik dan sedati$ &ang le"ih disukai untuk asien demensia. #olidem (Am"ient) daat digunakan untuk
tu<uan sedati$. 'etrahidroaminoKridin ('a:rine) se"agai suatu engo"atan untuk en&akit Al/heimer, o"at ini
meruakan inhi"itor akti;itas antikolinesterase dengan lama ker<a &ang agak an<ang.
Per&alanan Pen'akit dan Prognosis
Per<alanan klasik dan demensia adalah onset ada asien usia 0 E0 tahun dengan em"urukan "ertaha selama
!0 tahun, &ang akhirn&a men&e"a"kan kematian. usia saat onset dan ke:eatan em"urukann&a adalah
"er;ariasi diantara tie demensia &ang "er"eda dan dalam kategori diagnostik indi;idual.
GANGGAN AMN!STIK
Gangguan amnestik ditandai terutama oleh ge<ala tunggal suatu gangguan da&a ingat &ang men&e"a"kan gangguan"ermakna dalam $ungsi sosial atau eker<aan. 8iagnosis gangguan amnestik tidak daat di"uat <ika memun&ai tanda
lain dari gangguan kogniti$, seerti &ang terlihat ada demensia, atau <ika memun&ai gangguan erhatian (attention)
atau kesadaran, seerti &ang terlihat ada delirium.
uatu ke<ang (sei/ure) adalah suatu gangguan atologis aroksismal sementara dalam gangguan atologis
aroksismal sementara dalam $ungsi :ere"ral &ang dise"a"kan oleh eleasan neuron &ang sontan dan luas Pasien
dikatakan menderita eilesi <ika mereka memun&ai keadaan kronis &ang ditandai dengan ke<ang &ang rekuren.
Klasifikasi
8ua kategori utama ke<ang adalah arsial dan umum (generali/ed). Ke<ang arsial meli"atkan akti;itas eileti$ormis
di daerah otak setemat ke<ang umum meli"atkan keseluruhan otak. uatu sistem klasi$ikasi untuk ke<ang.Ke&ang umum
Ke<ang tonik klonik umum memun&ai ge<ala klasik hilangn&a kesadaran, gerakan tonik klonik umum ada tungkai,
menggigit lidah, dan inkotinensia. Walauun diagnosis eristi>a kilat dari ke<ang adalah relati$ langsung, keadaan
as:aiktal &ang ditandai oleh emulihan kesadaran dan kognisi &ang lam"at dan "ertaha kadang*kadang
mem"erikan suatu dilema diagnostik "agi dokter siktatrik di ruang ga>at darurat. Periode emulihan dan ke<ang
tonik klonik umum terentang dari "e"eraa menit samai "er<am*<am. Gam"aran klinis adalah delirium &ang
menghilang se:ara "ertaha. Masalah sikiatrik &ang aling sering "erhu"ungan dengan ke<ang umum adalah
mem"antu asien men&esuaikan gangguan neurologis kronis dan menilai e$ek kogniti$ atau erilaku dan o"at
antieiletik.
ABS!N.!S *Petit Mal+
uatu tie ke<ang umum &ang sulit didiagnosis "agi dokter sikiatrik adalah a"sen:e atau ke<ang etitmal. i$ateiletik dari eisode mungkin "er<alan tana diketahui, karena mani$estasi motorik atau sensorik karakteristik dari
eilesi tidak ada atau sangat ringan sehingga tidak mem"angkitkan ke:urigaan dokter. 7ilesi etit mal "iasan&a
mulai ada masa anak*anak antara usia dan tahun dan menghilang ada u"ertas. Kehilangan kesadaran
singkat, selama mana asien ti"a*ti"a kehilangan kontak dengan hngkungan, adalah karakteristik untuk eilesi etit
mal tetai, asien tidak mengalami kehilangan kesadaran atau gerakan ke<ang &ang sesungguhn&a selama eisode.
7lektroense$alogera$i ( 77G) menghasilkan ola karakteristik akti;itas aku dan gelom"ang (sike and >a;e) tiga kali
erdetik Pada keadaan &ang <arang, eilesi etitmal dengan onset de>asa daat ditandai oleh eisode sikotik atau
delirium &ang ti"a*ti"a dan rekuren &ang tamak dan menghilane se:ara ti"a*ti"a Ge<ala daat disertai dengan
(dengan eru"ahan kesadaran) edikit le"ih "an&ak dari setengah semua asien dengan kelane arsial mengalami
ke<ang arsial komleks istilah lain &ang digunakan untuk ke<ang arsial komleks adalah eilesi lo"us temoralis,
ke<ang sikomotor, dan eilesi lim"ik tetai istilah terse"ut "ukan meruakan en<elasan situasi klinis &ang akurat.
7ilesi arsial komleks adalah "entuk eilesi ada orang de>asa &ang aling senng:ang mengenai 3 dan !.000
orang.
Ge&ala %raiktal
Peristi>a raiktal (aura) ada eilesi arsial komleks adalah termasuk sensasi otonomik (se"agai :ontohn&a rasa
enuh di erut, kemerahan, dan eru"ahan ada erna$asan), sensasi kogniti$(se"agai :ontohn&a, de<a ;u, <amais ;u,
ikiran diaksakan, dan keadaan seerti mimi). keadaan a$ekti$ (se"agai :ontohn&a, rasa takut, anik, deresi, dan
elasi) dan se:ara klasik. automatisme (se"agai :ontohn&a, menge:akan "i"ir, menggosok, dan menga&ah)
Ge&ala Iktal
Perilaku &ang tidak terinhi"isi, terdisorganisasi, dan singkat menandai serangan iktal. Walauun "e"eraa enga:ara
em"ela mungkin mengklaim &ang se"alikn&a, <arang sesorang menun<ukkan erilaku kekerasan &ang terarah dantersusun selama eisode eiletik Ge<ala kogniti$ adalah termasuk amnesia untuk >aktu selama ke<ang dan suatu
eriode delirium &ang menghilang setelah ke<ang. Pada asien dengan eilesi arsial komleks, suatu $okus ke<ang
daat ditemukan ada emeriksaan 77G ada samai 0 N dari semua asien. Penggunaan elektroda s$enoid
atau temoralis anterior dan 77G ada saat tidak tidur daat meningkatkan kemungkinan ditemukann&a kelainan
77G. 77G normal multiel seringkali ditemukan dart seorang asien dengan eilesi arsial kompleks; dengan
demikian 77G normal tidak daat digunakan untuk mne&ingkirkan diagnosis eilesi arsial. komleks* Penggunaan
erekaman 77G <angka an<ang (- samai <am) daat mem"antu klinisi mendeteksi suatu $okus ke<ang ada
"e"eraa asien. ?e"eraa enelitian menun<ukkan "ah>a enggunaan lead naso$aring tidak menam"ah
"an&akkepekaan ada 77G, dan &ang <elas menam"ahkan ketidakn&amanan rosedur "agi asien.
Ge&ala Interiktal
Gangguan keri"adian Kelainan sikiatrik &ang aling sering dilaorkan ada asien eiletik adalah gangguankeri"adian, dan "iasan&a kemungkinan ter<adi ada asien dengan eilesi dengan asal lo"us temoralis. iri &ang
aling sering adalah eru"ahan erilaku seksual, suatu kualitas &ang "iasan&a dise"ut ;iskositas keri"adian,
religiositas, dan engalaman emosi &ang melam"ung. indroma dalam "entuk komlitn&a relati$ <arang, "ahkan ada
mereka dengan ke<ang arsialkompleks dengan asal lo"us temoralis. ?an&ak asien tidak mengalami eru"ahan
keri"adian, &ang lainn&a mengalami "er"agai gangguan &ang <elas "er"eda dari sindroma klasik.
Peru"ahan ada erilaku seksual daat dimani$estasikan se"agai hierseksualitas en&imangan dalam minat
seksual, seerti $etihisme dan trans$etihisme dan &ang aling sering, hioseksualitas Hioseksualitas ditandai oleh
hilangn&a minat dalam masalah seksual dan dengan menolak rangsangan seksual ?e"eraa asien dengan onset
eilesi arsial komleks se"elum u"ertas mungkin tidak daat men:aai tingkat minat seksual &ang normal setelah
u"ertas, >alauun karakteristik terse"ut mungkin tidak mengganggu asien. 9ntuk asien dengan onset eilesi
arsial komleks setelah u"ertas. eru"ahan dalam minat seksual mungkin mengganggu dan mengkha>atirkan.
Ge<ala ;iskositas keri"adian "iasan&a aling daat dierhatikan ada er:akaan asien, &ang kemungkinan adalahlam"at serius, "erat dan lam"an, suka menon<olkan keilmuan, enuh dengan rin:ian*rin:ian &ang tidak enting, dan
seringkali "erutar*utar. Pendengar mungkin men<adi "osan tetai tidak mamu menemukan :ara &ang soan dan
"erhasil untuk meleaskan diri dari er:akaan. Ke:enderungan em"i:araan seringkali di:erminkan dalam tulisan
asien, &ang men&e"a"kan suatu ge<ala &ang dikenal se"agai.
hiergra$ia &ang diangga oleh "e"eraa klinisi se"agai atognomonik untuk eilesi arsial komlaks.
Beligiositas mungkin <elas dan daat dimani$estasikan "ukan han&a dengan meningkatn& eran serta ada akti;itas
&ang sangat religius tetai <uga oleh ermasalahan moral dan etik &ang tidak umum, keas&ikan dengan "enar dan
salah, dan meningkatn&a minat ada erlahamasalahan glo"al dan $iloso$i iri hierreligius kadang*kadang daat
tamak seerti ge<ala rodromal ski/o$renia dan daat men&e"a"kan mnasalah diagnositik ada seorang rema<a atau
de>asa muda.
Ge&ala %sikotikKeadaan sikotik interiktal adalah le"ih sering dari sikosis iktal. 7isode intersikotik &ang miri ski/o$renia daat
ter<adi ada asien dengan eilesi, khususn&a &ang "erasal dan lo"us temoralis 8ierkirakan !0 samal 30 ersen
dari semua asien dengan ailesi artial komleks memun&ai ge<ala sikotik Faktor risiko untuk ge<ala terse"ut
adalah <enis kelamin >anita kidal onset ke<ang selama u"ertas, dan lesi di sisi kiri.
Onset gelala sikotik ada eilesi adalah "er;ariasi. ?iasan&a, ge<ala sikotik tarnak ada asien &ang telah
menderita eilesi untuk <angka >aktu &ang lama, dan onset ge<ala sikotik di dahului oleh erkem"angan eru"ahan
keri"adian &ang "erhu"ungan dengan akti;itas otak eiletik ge<ala sikosis &ang aling karakteristik adalah
halusinasi dan >aham aranoid. ?iasan&a. asien teta hangat dan sesuai ada a$ekn&a, "er"eda dengan kelainan
&ang sering ditemukan ada asien ski/o$renik Ge<ala gangguan ikiran ada asien eilesi sikotik aling sering
meruakan ge<ala &ang meli"atkan konsetualisasi dan sirkumstansialitas, ketim"ang ge<ala ski/o$renik klasik "erua
engham"atan ("lo:king) dan kekenduran (looseness), kekerasan. kekerasan eisodik meruakan masalah ada
"e"eraa asien dengan eilesi khususn&a eilesi lo"us temoralis dan $rontalis. Aakah kekerasan meruakan
mani$estasi dan ke<ang itu sendiri atau meruakan sikoatologi interiktal adalah tidak asti. amai sekarang ini,
se"agian "esar data menun<ukkan sangat <arangn&a kekerasan se"agai suatu $enomena iktal. Han&a ada kasus
&ang <arang suatu kekerasan asien eiletik daat dise"a"kan oleh ke<ang itu sendiri.
Ge&ala Gangguan %erasaan
Ge<ala gangguan erasaan, seerti deresi dan mania, terlihat le"ih <arang ada eilesi di"andingkan ge<ala miri
ski/o$renia. Ge<ala gangguan mood &ang ter<adi :enderung "ersi$at eisodik dan ter<adi aling sering <ika $okus
eiletik mengenai lo"us temoralis dan hemis$er sere"ral non dominan. Keentingan ge<ala gangguan erasaan
ada eilesi mungkin dierlihatkan oleh meningkatn&a insidensi usaha "unuh diri ada orang dengan eilesi.
Diagnosis
8iagnosis eilesi &ang teat daat sulit khususn&a <ika ge<ala iktal dan interiktal dari eilesi meruakan mani$estasi
"erat dari ge<ala sikiatrik tana adan&a eru"ahan &ang "emakna ada kesadaran dan kemamuan kogniti$ 8engandemikian, dokter sikiatrik harus men<aga tingkat ke:urigaan &ang tinggi selama memeriksa seorang asien "aru dan
harus memertim"angkan kemungkman gangguan eiletik, "ahkan <ika tidak ada tanda dan ge<ala klasik. 8iagnosis
"anding lain &ang diertim"angkan adalah ke<ang semu (sudosei/ure), dimana asien memun&ai suatu kontrol
kesadaran atas ge<ala ke<ang &ang miri.
Pada asien &ang se"elumn&a mendaatkan suatu diagnosis eilesi, tim"uln&a ge<ala sikiatrik &ang "aru harus
diangga se"agai kemungkinan me>akili suatu e;olusi, tim"uln&a ge<ala eiletikn&a. tim"uln&a ge<ala sikotik, ge<ala
gangguan mood, eru"ahan keri"adian, atau ge<ala ke:emasan (se"agai :ontohn&a, serangan anik) harus
men&e"a"kan klinisi menilai engendalian eilesi asien dan memeriksa asien untuk kemungkinan adan&a
gangguan mental &ang tersendiri. Pada keadaan terse"ut klinisi harus menilai keatuhan asien terhada regimen
o"at antieiletik dan harus memertim"angkan aakah ge<ala sikotik meruakan e$ek toksik dari o"at antiiletik itu
sendiri. Cika ge<ala sikotik tamak ada seorang asien &ang ernah memun&ai eilesi &ang telah didiagnosisatau diertim"angkan se"agai diagnosis di masa lalu, klinisi harus mendaatkan satu atau le"ih emeriksaan 77G.
Pada asien &ang se"elumn&a "elum ernah mendaatkan diagnosis eilesi. emat karakteristik hams
men&e"a"kan klinisi men:urigai kemungkinan terse"ut onset sikosis &ang ti"a*ti"a ada seseorang &ang
Sepe!ti pada pasien psikiat!ik akut% !iwaat ang dipe!"ukan untuk #e#buat diagnosis #ungkin tidak
dapat dipe!o"e$ $ana da!i pasien. 8a"aupun adana geja"a psikotik #ungkin je"as% in&o!#asi #engenai
geja"a p!od!o#a"% episode suatu gangguan #ood sebe"u#na% dan !iwaat ingesti (at psikoto#i#etik
ang be"u# "a#a #ungkin tidak dapat dipe!o"e$ da!i wawan*a!a k"inis saja. Disa#ping itu% k"inis
#ungkin tidak #a#pu #e#pe!o"e$ in&o!#asi ang aku!at tentang ada atau tidakna st!esso!
pen*etus.2
9onto$ ang pa"ing je"as da!i st!esos pen*etus ada"a$ pe!istiwa ke$idupan ang besa! ang dapat
#enebabkan ke#a!a$an e#osiona" ang be!#akna pada tiap o!ang. Pe!istiwa te!sebut ada"a$
ke#atian anggota ke"ua!ga dekat dan ke*e"akaan kenda!aan ang be!at. Bebe!apa k"inis be!pendapatba$wa kepa!a$an pe!istiwa $a!us dipe!ti#bangkan dida"a# $ubungan dengan ke$idupan pasien.
Na#un de#ikian% pe!ke#bangan gangguan psikiat!ik be!#akna te!tentu dapat #enatakan suatu
ke!entanan #enta" pada pasien. Seju#"a$ pasien dengan pe!sentasi ang tidak diketa$ui% angpe!ta#a ka"i di k"asifkasikan #ende!ita gangguan psikotik singkat se"anjutna #enunjukkan sind!o#a
psikiat!ik k!onis% sepe!ti ski(o&!enia dan gangguan #ood. 5etapi% pada u#u#na pasien dengan
gangguan psikotik singkat #e#i"iki p!ognosis ang baik% dan pene"itian di E!opa te"a$ #enatakan
atau #onito!ing be!$adap-$adapan dengan pasien #ungkin dipe!"ukan.Penata"aksaan gangguan
psikotik singkat se*a!a u#u# dapat di"akukan #e"a"ui psikote!api dan pada bebe!apa kasus dipe!"ukan
te!api obat &a!#akote!api/ untuk #endukung psikote!api ang di"akukan. Sete"a$ episode akut
dise"esaikan% indi+idu% ke"ua!ga% dan te!api ke"o#pok dapat dianggap untuk #e#bantu #engatasist!es% #ene"esaikan konik% dan #eningkatkan $a!ga di!i dan kepe!*aaan di!i.2
a!#akote!api
5ujuan da!i &a!#akote!api ada"a$ untuk #engu!angi #o!biditas dan untuk #en*ega$
ko#p"ikasi. Dua ke"as uta#a obat ang pe!"u dipe!ti#bangkan dida"a# pengobatan gangguan psikotik
ada"a$ obat antipsikotik antagonis !esepto! dopa#ine dan ben(odia(epine. <ika dipi"i$ suatu
antipsikotik% suatu antipsikotik potensi tinggi% #isa"na $a"ope!ido" biasana digunakan. 6$ususna
pada pasien ang be!ada pada !esiko tinggi untuk #enga"a#i e&ek sa#ping ekst!api!a#ida"% suatu
obat antiko"ine!gik ke#ungkinan $a!us dibe!ikan be!sa#a-sa#a dengan antipsikotik sebagai p!of"aksis
te!$adap geja"a gangguan pe!ge!akan akibat #edikasi. Se"ain itu% ben(odia(epine dapat digunakan
da"a# te!api singkat psikosis. 8a"aupun ben(odia(epine #e#i"iki sedikit kegunaan atau tanpa
kegunaan da"a# pengobatan jangka panjang gangguan psikotik% obat dapat e&ekti& untuk jangkasingkat dan dise!tai dengan dengan e&ek sa#ping ang "ebi$ ja!ang da!ipada antipsikotik.. pada kasus
ang ja!ang ben(odia(epine dise!tai dengan peningkatan agitasi dan pada kasus ang "ebi$ ja!ang "agi
dengan kejang putus obat ang $ana biasana te!jadi pada penggunaan dosis tinggi te!us #ene!us.
Medikasi $ipnotik se!ing ka"i be!guna se"a#a satu sa#pai dua #inggu pe!ta#a sete"a$ !eso"usi episode
keka"utan &ungsi kejiwaan 7 #isa"na pada inte"egensi% ke#auan dan pe!asaanna.$ubungan di!ina
dengan dunia "ua! dan !ea"itas te!putus dan dia $idup da"a# dunia ang tidak !i". aitu da"a# satu
i#agina! so*ia" wo!"d ang di *iptakanna sendi!i. Dia #enutup di!i da!i !ea"itas nata dan tidak
#a#pu #engena"i se!ta #eni"ai !ea"ita ang ada. Se$ingga di!ina #enjadi tidak ko#peten se*a!a
sosia" dan tidak bisa #e#iku" tanggung jawab atas sega"a tingka$ "akuna.
'. Indi+idu #e!eaksi #e#a!ak dan #en*e!a$kan/ tekanan-tekanan inte!+a" se!ta ekste!na" dengan
*a!a ang ke"i!u dan #e!ugikan se$ingga se#akin banak #un*u" gangguan e&ekti& ang se!ius%ketakutan% ke*e#asan-ke*e#asan $ebat dan $a"usinasi !ingkasna% ke$idupan psikisna jadi ka*au
atau kwati! dan pende!ita tidak be!daa dan tidak #a#pu #e"u!uskan kesu"itan batinna.
Pende!ita #enga"a#i disenteg!asi kep!ibadian dise!tai keka"utan o!ganis% keka"utan &ungsiona" dan
keka"utan &ungsi-&ungsi kejiwaan pada inte"egasi ke#auan dan pe!asaanna. Me!eka u#u#na $idup
da"a# dunia ang tidak !ii" da"a# dunia &antasi% *ita-*ita atau dunia i#agine!/ sebab $ubungan di!ina
dengan dunia "ua! atau dunia !ea"itas suda$ putus. Pende!ita jadi tidak ko#peten se*a!a sosia" ia
#enga"a#i #a"ajusd#en ang be!at.
B . Depenisi psikosa &ungssiona"
Psikosa &ungsiona" ada"a$ psikosa di sebabkan o"e$ &akto!-&akto! non- o!ganis% dan ada #a"adjust#en
se!angan-se!angan ang #aniaka" kegi"a-gi"aan% se$i#gga$ #e#ba$aakn seka"i kese"a#atan o!ang"ain. <uga bisa be!ba$aa bagi di!i sendi!i% ka!ena #un*u"na usa$a untuk bunu$ di!i. Se$ingga$
#e!eka pe!"u #endapatkan pe!awatan da"a# !u#a$ sakit jiwa atau ass"u#.
<ika tingka$ "akuna itu jadi begitu abno!#a" dan i!!asiona"% se$ingga dia di anggap bisa jadi ba$aa
atau an*a#an bagi kese"a#atan o!ang "ain dan bagi di!ina sendi!i% #aka se*a!a $uku# ia di natakan
sebagai o!ang gi"a.
Si#pto# u#u# psikosa &ungsiona" 7
1. 5idak ada insig$t. Biasana pasien tidak #enada!i si#pto#-si#pto# dan penakitna% putus"a$
$ubungan dengan dunia !ea"itas.
2. Ada #a"adjust#en be!at% dan deso!ganisasi dan &ungsi-&ungsi kewajiban% inte"egensi% pe!asaan dan
ke#auanna.
'. Se!ing #enga"a#i stupo!. P!ibadina te!pe*a$% ada desinteg!asi kep!ibadian% dan deso!ientasi te!$adap "ingkungan. Feaksi
indi+idu te!$adap tekanan-tekanan batin sendi!i dan tekanan-tekanan batin sendi!i dan tekanan sosia"
se"a"u be!bentuk gangguan e&ekti& ang pa!a$. Pasien se"a"u #engadakan int!ospeksi ang sangat
#enda"a# be!"ebi$-"ebi$an% dan sa"a$. 9a!ana#eni"ai dunia "ua! juga se"a"u sa"a$.
. 5e!jadi keka"utan #enta" ang p!og!esi&% ada kepe*a$an p!ibadi.
4. Fesponsna te!$adap "ingkungan sekita!na se"a"u tidak tepat% kegi"a-gi"aan% atau #aniaka" dan
eksent!ik. Dia te!tawa-tawa #engikik-ngikik te!us-#ene!us.
. 6e!ap ka"i di baangi o"e$ be!#a*a#-#a*a# $a"usinasi dan de"usi.
C. Se"a"u #e!asa ketakutan dan bingung% #enga"a#i keka*auan e#osiona" ang k!onis.
. <ika pasien jadi ag!esi&% si&atna #enjadi kasa!% ke!as kepa"a dan ku!ang aja!% ba$kan #enjadi
eksp"osi& #e"edak-"edak% !ibut% be!"a!i-"a!i% dan jadi a#at be!ba$aa. Sebab dia #ungkin #ene!angdan #e#bunu$ o!ang "ain% atau be!usa$a untuk #e#bunu$ di!i sendi!i.
Sebab-sebab psikosa &ungsiona" ia"a$ 7
a . konstitusi #enta" dan jas#ania$ ang $e!edite!% di wa!isi da!i o!ang tua atau gene!asi sebe"u#na
ang psikotis. <u#"a$n a ku!ang "ebi$ ,J da!i se#ua pende!ita.
b. 6ebiasan #enta" dan po"a-po"a kebiasaan ang sa"a$ sejak #asa kanak-kanak% di ta#ba$ #enga"a#i
#a"adjust#en% dan penggunaan es*ape #e*$anis# ang sa"a$. Pasien di ganggu o"e$ banak konik-
konik p!ibadi ang se!ius% dan ku!ang adana integ!asi kep!ibadian.
5e!#asuk da"a# ke"o#pok psikosa &ungsiona" ini ada"a$ 7
bisa #enik#ati !asa senang% #enantang tanpa a"asan je"as% #engganggu dan tak disip"in.
Geja"a-geja"a ski(o&!enia pada u#u#na bisa dibagi #enjadi dua ke"as7
1. Geja"a-Geja"apositi& 5e!#asuk $a"usinasi% de"usi% gangguan pe#iki!an kogniti&/. Geja"a-geja"a ini
disebut positi& ka!ena #e!upakan #ani&estasi je"as ang dapat dia#ati o"e$ o!ang "ain.
2. Geja"a-Geja"anegati& Geja"a-geja"a ang di#aksud disebut negati& ka!ena #e!upakan ke$i"angan da!i
*i!i k$as atau &ungsi no!#a" seseo!ang. 5e!#asuk ku!ang atau tidak #a#pu
#ena#pakkan#engeksp!esikan e#osi pada waja$ dan pe!i"aku% ku!angna do!ongan untuk
be!akti+itas% tidak dapat #enik#ati kegiatan-kegiatan ang disenangi dan ku!angna ke#a#puanbe!bi*a!a.
Pada pende!ita s*$i(op$!enia ini ada disenteg!asi p!ibadi dan kepe*a$an p!ibadi. 5ingka$-"akuna
e#osiona" dan inte"ektua"na jadi a#bigious #aje#uk/% se!ta #enga"a#i gangguan se!iua% juga
#enga"a#i !eg!esi atau de#entia tota". Pasien se"a"u be!usa$a #e"a!ikan di!i da!i kenataan $idup dan
be!dia# da"a# dunia &antasina. 5a#pakna ddia tidak bisa #e#a$a#i "ingkunganna% dan
!esponsna #aniaka" atau kegi"a-gi"aan. Pe!asaanna se"a"u tidak *o*ok% #enga"a#i gangguan
inte"ektua" be!at% se$ingga piki!anna #e"o#pat-"o#pat tanpa a!a$.
Defnisi s*$i(op$nia 7 kondisi psikotis dengan gangguan disenteg!asi% depe!sona"isasi% dan kebe"a$an
atau kepe*a$an st!uktu! kep!ibadian% se!ta !eg!esi ang pa!a$.
Pende!ita se"a"u #e"a!ikan di!i da!i !ea"itas $idup% dan be!dia# da"a# dunia &antasi sendi!i. 5a#pakna
dia tidak #e#a$a#i "ingkunganna. Feaksina se"a"u #aniaka" atau kegi"a-gi"aan.6e$idupan e#osiona" dan inte"ektua"na #enjadi a#b"gious#aje#uk% se!ta #enga"a#i gangguan
se!ius% ba$kan juga #enga"a#i !eg!esi atau de#entia tota". Piki!anna #e"o#pat-"o#pat tanpa a!a$%
ka!ena dia #ende!ita gangguan inte"ektua" angg be!at. <uga pe!asaanna senantiasa tidak *o*ok
dengan !ea"itas nata.
Si#pto#-si#pto u#u# s*$i(o&!enia ia"a$ sebagai be!ikut 7
2. 5ipe kep!ibadian ang s*$i(ot$# dengan jiwa ang *ende!ung #enjadi s*$i(o&!en/ dan bentuk
jas#ania$ ast$enia tidak be!daabe!tenaga/% #e#punai ke*ende!ungan kuat #enjadi s*$i(o&!en.
'. Sebab-sebab o!ganis 7 ada pe!ubu$an atau ke!usakan pada siste# sa!a& sent!a". <uga te!$adap
gangguan Kgangguan pada siste# ke"enja!-ke"enja! ad!ena" dann pituita! ke "enje! di bawa$ otak/.
6adang ka"a ke"enja! t$!oid dan ke"enja! ad!ena" #enga"a#i at!of be!at. Dapat juga di sebabkan o"e$
p!oses k"i#akte!ik dan gangguan-gangguan #enst!uasi. Se#ua gangguan tadi #enebabkan
degene!asi pada ene!gi fsik dan ene!gi #enta"na.
. Sebab-sebab psiko"ogis 7 ada kebiasaan-kebiasaan in&anti" ang bu!uk dan sa"a$% se$ingga pasien$a#pi! se"a"u #e"akukan #a"adjust#ent sa"a$-suai/ te!$adap "ingkunganna. Ada konik di anta!a
supe!-ego dan id &!eud/. Integ!asi kep!ibadianna sangat #iskin% dan ada ko#p"eks-in&e!io! ang be!at.
6a!ena te!dapat bebe!apa de&ek o!ganis *a*at jas#ania$/% biasana ti#bu" pe!asaan tidak #a#pu.
Dia "a"u be!usa$a #eng$inda!i !ea"itas% dan #enge#bangkan kebiasaan-kebiasaan ang sa"a$.
Seka"ipun de&ek badanna suda$ di betu"kan "ewat ope!asi-ope!asi% na#un tetap saja dia te!us-
#ene!us #enggunakan kebiasaan dan po"a $idup ang sa"a$% $a"usinasi dan de"usi-de"usi%pe!asaan-
pe!asaan *u!iga% ben*i dan ag!esi& se$ingga dia #enjadi eksp"osi& #e"edak-"edak dan sangat
be!ba$aa% sebab bisa #e"ukai dan #e#bunu$ o!ang-o!ang di sekita!na.
Dia #enjadi jo!ok% sa#a seka"i tidak #eng$i!aukan di!i sendi!i.gangguan kep!ibadian uta#a pada
"a#ana. Di!ina sepe!ti da"a# keadaan tidu! ang $pnotik kena si$i!/.
b / Ada po"a tingka$-"akuna ang ste!eotpis% ane$-ane$ atau ge!ak-ge!ak atau oto#atis dan tingka$
ang ane$-ane$% ang tidak te!kenda"ikan o"e$ ke#auan.
* / Ada geja"a stupo!% aitu bisa #e!asa% sepe!ti te!bius. Sikapna negati& dan pasi& seka"i% di se!tai
de"usi-de"usi ke#atian% #au ingin #ati saja. 5idak ada inte!esse sa#a seka"i pada seke"i"ingna% tanpa
kontak sosia". Pende!ita te!us-#ene!us #e#bisu #utis#e/ da"a# wktu ang "a#a. Dia #enjadi
autistis dan negati+istis.
d / 6adang-kadang di se!tai *atatoni* eL*ite#ent aitu jadi #e"edak-"edak dan !ibut $i!uk-pikuk% tanpa
sebab dan tanpa tujuan apapun.e / Menga"a#i !eg!esi tota"
'/ s*$i(o&e!nia Pa!anoid
Pende!ita di"iputi #a*a#-#a*a# de"usi dan a"usinasi ang te!us be!ganti Kganti *o!akna dan tidak
te!atu! %se!ta ka*au ba"au. Ada de"usion o& pe!se*tion . se!ing #e!asa i!i $ati% *e#bu!u dan *u!iga .
pada u#u#na e#osina beku%dan ia sangat apatis.
Pasien ta#pakna "ebi$ wa!as dan tidak sangat ganji" dan ane$ jika dibandingkan dengan pende!ita
s*$i(o&e!nia.jenis "aina. Akan tetapi pada u#u#na dia be!sikap sangat be!#usu$ te!$adap siapa pun
juga . #e!asa di!ina penting Kbesa! g!andieus. Se!ing sangat &anati* !ejegius se*a!a be!"ebi$-"ebi$an
seka". kadang-kadang be!sipat $ipokond!s.
P!anogsa dan pene#bu$an bagi s*$i(op$!enia pada u#u#na7sedikit seka"i ke#ungkinan bias
see#bu$% te!uta#a jika keadaana suda$ pa!a$. Pengebatan dengan 7kuu! obat-obatan. ang pentingusa$a Kusa$a p!e+enti& be!upa7 #eng$inda!i &!ustasi-&!ustasi dan kesu"itan-kesu"itan psikisna.
Men*iptakan kontak-kontak so*ia" ang se$at dan baik . #e#biasakan pasien #e#ikiki sikap $idup
attitude/ pusiti& % dan #au #e"i$at $a!i depan dengan !asa kebe!anian . Be!anika$ ia #enga#bi" sikap
pende!itana se"a"u di$inggapi ketegangan-ketegangan a&ekti& dan ag!esi ang te!$a#bat-$a#bat.
I#p"us-i#p"usna kuat% tetapi pendek Ken&ek% dan tidak bias dikont!o" atau dikenda"ikan . #isa"na
piki!an ka*au dan ingatana jadi se#akin #undu! . pasien #enjadi sangat egosent!is% dan tingka$-"akuna jadi kekanak-kanakan . ia #e!asa se"a"u ge"isa% dan tidak pe!na$ #e!asa puas.
Si#pto#-si#pto# pada saat #anis ge#bi!a%eLited/
1/ Pende!itana #asi$ sangat akti& % a#at !ebut dan "a!i kesana ke#a!i . ge!akana banak seka"i.
patu$ dengan tendens-tendens $a!ga-di!i ang ekst!i#.
P!agnosa dan pene#bu$an 7 ada ke#ungkinan dise#bu$kan %k$ususna bi"a t!eat#ent dibe!ikan
pada stadiu# pe!#u"aan da!i penakit. ang penting seka"i ia"a$7 usa$a-usa$a p!e+enti&;aitu #engaja!
anak-anak dan o!ang #uda untuk #engep!esikan e#osina dengan #ekanis#e ang positi&na %dan
#eng$inda!i penekanan-penekanan ang be!"ebi$an-be!"ebi$an te!$adap "uapan e#osina.
D.PSI6>SA PAFAN>IA
Pa!anoia ada"a$ gangguan #enta" ang a#at se!ius% di!ikan dengan ti#bu"na de"usi-de"usi ang
disiste#atiisi! dan di$inggapi banak ide fLed ide-ide ang sa"a$ dan te!us-#ene!us #e"ekat/. 5uju$pu"u$ pe!sen da!i pende!ita pa!anoia ini ada"a$ "aki-"aki. Pada u#u#na ada sedikit integ!asi pada
oa!a pende!itana; akan tetapi #e!eka se"a"u #egeksp!esikan di!i dengan bentuk #e#bannse" dank
k$ususna de"osion o& g!andeu! dan de"usion o& pe!se*tion % !asa i!i $ati% *e#bu!u% dan *u!iga .pada
u#u#na #e!eka tidak di ganggu o"e$ $a"usinasi-$a"usinasi.
Ide-ide na se"a"u sa"a$ dan kaku. Se"a"u di ikutu de"usi-de"usi% k$ususna de"usion o& pe!se*ution dan
de"usion o& g!andeu!; disa#ping senantiasa i!i-$ati% *e#bu!u dan #ena!u$ *u!iga. Pada u#u#na
#e!eka tidak di$inggapi $a"usinasi-$a"usinasi. Fespon a&ekti& pe!asaanna se"a"u konsisten denga
de"usi-de"usina. Sste# pa!anoidna biasana te!"epas atau ada di"ua! kesada!anna. P!ibadina
tetap inta*t be!&ungsi. Pasien pada u#u#na #enganggap di!ina supe!io! dan #e#i"iki bakat-bakat"ua! biasa% #e!asa #e#i"iki bakat ketu$anan atau ke-Nabian. Banak pa!a pe#i#pin% agitato! dan
!e&o!#en ge"isa$ ang #e#punai s#pto#-si#pto# pa!anoid ini.
k$aa"an sepe!ti di keja!-keja!/% i!i $ati. Biasana de"usi-de"usi te!sebut be!upa ide-ide fLed fLation/
ang @disiste#atisi!. Pende!ita #enjadi dewa% nabi atau pe#i#pin-besa!.
2. 6e$idupan #enta"na tidak #enga"a#i de#entia. Piki!ana #asi$ "ogis; tetapi ide-idena se"a"u
sa"a$% k$ususna ide-ide fLed piki!an ke"i!u sesat ang tega!% sangkaan paksaan ang sesat/.
'. Gaangguanna pada u#u#na be!si&at ko#pensato!is; aitu ada !asa-!asa be!sa"a$ dan be!dosa%
!asa-!asa in&e!io!% *e#bu!u% i!i dan "ain-"ain# ag dip!oeksikan pada o!ang "ain ntuk #e#be"a egona
sendi!i. Se$ingga pasien di$inggapi o"e$ de"usi-de"usi ssebagai de&en*e #e*$anis# dan !asa-!asain&e!io!% !asa be!sa"a$ dan !asa-!asa ang negati+e tadi.
Sebab-sebab psikosa pa!anoia7
1. 6e*end!ungan-ke*end!ungan $o#oseksua" dan do!ongan-do!onga seksua" ag te!tekan% ang
ke#udian di p!oeksikan &!ued/.
2. Ide-ide ang sa!at di#uati o"e$ e&ek-e&ek ang "ua! biasa kuatna.
'. 6ebiasaan-kebiasaan be!piki ang sa"a$% disebabkan o"e$ !asa i!i $ati% se"fs$% egosent!is. 5e!"a"u
sensiti+e dan ke!ap ka"i di$inggapi !asa *u!iga.
. Me!upakan bentuk-bentuk ko#pensasi te!$adap kegagaa"n-kegaga"anna dan te!$adap ko#p"eks-
ko#p"eks in&e!io!; atau ada de&en*e #e*$anis# te!$adap !asa-!asa be!dosa dan be!sa"a$. Se!ingka"i
pu"a tu#bu$ pe!asaan-pe!asaan supe! dan "ain da!i pada o!ang biasa.
Atau de&en*e #e*$anis# te!$adap !asa be!dosa dan be!sa"a$. Se!ing ka"i ada pe!asaan-pe!asaansupe! ada supe!!iteits*o#pe"eLen/% #e!asa "ain da!i pada o!ang biasa; ada @$oog#oedwaan(in% aitu
#e!asa tinggi $ati dan tinggi #a!tabat ang kegi"a-gi"aan si&atna.
E. I6H5ISAF
Pada psikosa &ungsiona" ini ada keka*auan #enta" se*a!a &unsiona" / ang non-o!ganis si&atna%
se$ingga te!jadi kte!pe*a$aan atau kete!be"a$an p!ibadi. Desinteg!asi kep!ibadiaan ini #e#bua$kan
#a"adjust#ent susia" ang be!at% se$ingga pende!ita te!putus $ubunganna dengan !eaa"itas $idup
di"ua!. Dia #enjadi tidak ko#peten se*a!a so*ia".Di#asukkan da"a# ke"o#pok psikosa &ungsiona" ini