BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hidrologi 4.1.1 Data Curah Hujan Di lokasi penelitian terdapat dua stasiun hujan yang berpengaruh terhadap Sub DAS Coban Rondo, oleh karena itu data hujan yang diambil berasal dari dua stasiun tersebut, yakni Stasiun Pujon dan Kedurejo. Semua stasiun tersebut terletak di Kabupaten Malang. Data hujan yang digunakan dalam analisa tersebut meliputi data curah hujan harian dengan periode pengamatan tahun 1994 sampai dengan tahun 2014. 4.1.2 Uji Konsistensi Data Hujan Uji konsistensi merupakan uji kebenaran data lapangan yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Data yang tidak konsisten dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan mendadak pada lingkungan hidrologis, adanya pembangunan gedung-gedung baru,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Hidrologi
4.1.1 Data Curah Hujan
Di lokasi penelitian terdapat dua stasiun hujan yang berpengaruh terhadap
Sub DAS Coban Rondo, oleh karena itu data hujan yang diambil berasal dari dua
stasiun tersebut, yakni Stasiun Pujon dan Kedurejo. Semua stasiun tersebut
terletak di Kabupaten Malang. Data hujan yang digunakan dalam analisa tersebut
meliputi data curah hujan harian dengan periode pengamatan tahun 1994 sampai
dengan tahun 2014.
4.1.2 Uji Konsistensi Data Hujan
Uji konsistensi merupakan uji kebenaran data lapangan yang
menggambarkan keadaan sebenarnya. Data yang tidak konsisten dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan mendadak pada
lingkungan hidrologis, adanya pembangunan gedung-gedung baru, tumbuhnya
pohon-pohon, gempa bumi, gunung meletus, pemindahan alat pengukur hujan,
perubakan cara pengukuran, misalnya berhubungan dengan adanya alat baru atau
metode baru.
Uji konsistensi data dilakukan dengan menggunakan kurva massa ganda
(double mass curve) yaitu analisa yang dilakukan dengan menggambarkan
korelasi antara akumulasi tinggi hujan tahunan dari stasiun yang dicek dengan
stasiun indeks, dan menarik garis melalui titik-titik tersebut yang disebut garis
korelasi massa hujan. Perubahan kemiringan dari garis korelasi memberikan
indikasi adanya suatu perubahan. Dengan metode ini dapat dilakukan koreksi
untuk data hujan yang tidak konsisten. Langkah yang dilakukan adalah
membandingkan harga akumulasi curah hujan tahunan pada stasiun yang diuji
dengan akumulasi curah hujan tahunan rerata dari suatu jaringan dasar stasiun
hujan yang berkesesuaian, kemudian diplotkan pada kurva. Berikut ini adalah
hasil perhitungan uji konsistensi data di Stasiun Kedungrejo dan Stasiun Pujon.
Tabel 4.1 Uji Konsistensi Data Hujan Stasiun Kedungrejo dan Stasiun Pujon
Tahun
St. Kedurejo St.Pujon
Curah Hujan
(mm)
Komulatif
(mm)
Curah Hujan
(mm)
Komulatif
(mm)
[1] [2] [3] [4] [5]
1994 1629 1629 2335 2335
1995 2347 3976 2271 4606
1996 1896 5872 1896 6502
1997 1307 7179 1307 7809
1998 2475 9654 2475 10284
1999 2431 12085 2755 13039
2000 1720 13805 1552 14591
2001 2387 16192 2514 17105
2002 2804 16628 2240 17526
2003 1855 18483 1984 19510
2004 2219 20702 2386 21896
2005 1499 22201 1630 23526
2006 2063 24264 1910 25436
2007 2503 26767 2372 27808
2008 2423 29190 2375 30183
2009 2127 31317 2064 32247
2010 3063 34380 3504 35751
2011 2421 36801 2266 38017
2012 2038 38839 2110 40127
2013 3112 41951 3624 43751
2014 2257 44208 2694 46445
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
[1] : Tahun
[2] [4] : Hasil perhitungan curah hujan tahunan
[3] : Komulatif stasiun yang diuji
Misal Stasiun Kedungrejo tahun 1994 = 1.629 + 2347 =3976 mm
Grafik 4.1 Lengkung Massa Ganda Stasiun Kedungrejo
(Sumber : Hasil perhitungan dan analisa)
R= 0,994
Dari grafik 4.1 terlihat bahwa pada kurva tidak terjadi perubahan kemiringan
sehingga faktor koreksi tidak diperlukan dan hasil korelasi r = 0,994 yang berarti
mendekati 1, yang artinya ada korelasi linier kuat antara dua variabel
tersebut,angka r positif menunjukkan korelasi linier positif antara kedua variabel
x dan y, artinya besarnya variabel y meningkat dengan meningkatnya variabel x.
Hal ini berarti bahwa data curah hujan pada stasiun adalah konsisten dan dapat
digunakan dalam analisa selanjutnya.
4.1.3 Curah Hujan Rata-rata Daerah
Penentuan curah hujan rata-rata daerah, dengan data hujan yang digunakan
adalah data hujan harian rata-rata dari kedua stasiun hujan yang ada selama 21
tahun yaitu hujan harian rata-rata dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2014.
Cara perhitungannya sebagai berikut :
atau
dimana :
= tinggi hujan rata-rata daerah aliran (area rainfall)
R1, R2, R3 …..Rn = tinggi hujan masing stasiun (point rainfall)
n = banyaknya stasiun penakar hujan
Tabel 4.2 Curah Hujan Rerata Daerah Stasiun Kedungrejo
TahunBulan Tahunan
TotalJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des