BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKehamilan (gestasi) adalah masa dimulainya
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya periodegestasi adalahantara
38 sampai 42 minggu. Komplikasi kehamilandapat terjadi
padaperempuanselama ataupun sebelum kehamilan yang akan mengancam
keselamatan ibu maupun bayi. Berbagai kondisi yang dapat
menyebabkan komplikasi kehamilan dikenal sebagai kehamilan risiko
tinggi.1 . Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar
terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama kehamilan,
persalinan, ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas normal. Kriteria kehamilan risiko tinggi
terbagi menjadi dua, yaitu: kriteria obstetrik dan kriteria medis.
Adapun kriteria obstetrik yaitu: (1) Umur ( 19 tahun atau > 35
tahun); (2) Paritas (primigravida atau para, lebih dari 6 kali);
(3) Riwayat kehamilan buruk ( 2 kali abortus, 2 kali partus
prematurus, kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal,
perdarahan persalinan, pre-eklampsia dan eklampsia, inersia uteri,
kehamilan mola, riwayat saesar sebelumnya, pernah operasi
ginekologik); (4) Disproporsi sefalo pelvik; (5) Persalinan
terakhir 5 tahun). Sedangkan kriteria medis, yaitu: Anemia,
hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, infeksi
saluran kemih, dan penyakit lain dalam kehamilan.Di dunia menurut
laporan WHO tahun 2013 lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun
saat hamil atau bersalin. Di India, menurut penelitian yang
dilakukan Bharti, dkk tahun 2013 dari 931 ibu hamil yang masuk
kriteria penelitian, terdapat 31,4% (293) ibu dengan kehamilan
risiko tinggi. Di Bangladesh angka kejadian kehamilan risiko tinggi
adalah 69,5%. Adapun di Kashmir menurut penelitian yang dilakukan
Mufti, dkk tahun 2009 angka kejadian kehamilan risiko tinggi adalah
sebesar 15%Di Indonesia, Menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SKI) tahun 2010 angka kematian ibu di Indonesia masih
tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung
kematian ibu adalah kehamilan risiko tinggi, yaitu perdarahan
(28%), eklampisa (24%), infeksi (11%), abortus (5%), dan partus
lama (5%). Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) menjadi
penyebab utama terjadinya perdaran dan infeksi. Angka kejadian
kehamilan risiko tinggi di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya adalah
sebesar 30,8% dari seluruh ibu hamil yang memeriksakan kandunganya
di Rumah Sakit Dr. Sutomo, angka kejadian kehamilan risiko tinggi
lebih tinggi terjadi di Medan, yaitu di Rumah Sakit Dr. Pirngadi
Medan dengan angka kejadian sebesar 69,7% dari seluruh ibu hamil
yang memeriksakan kandunganya, adapun angka kejadian kehamilan
risiko tinggi di provinsi Jawa Tengah tahun 2006 adalah sebesar
82,9% lebih tinggi dibandingkan tahun 2005, yaitu 40%.Di Provinsi
Sumatera Selatan, presentase ibu dengan kehamilan risiko tinggi
mengalami peningkatan dari 11,24% pada tahun 2011 menjadi 38,89%
pada tahun 2012 (Profil Kesehatan Sumsel, 2014). Cakupan ibu hamil
risiko tinggi yang dirujuk ke kota Palembang tahun 2012 adalah
sebesar 80,03%. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 sebagian besar angka kematian ibu terjadi pada
usia kehamilan 20 minggu, saat persalinan dan nifas, hanya sebagian
kecil yang terjadi pada saat hamil 35 tahun yang merupakan risiko
tinggi untuk hamil.(Profil Dinkes Kota Palembang, 2012).Kehamilan
risiko mempunyai outcome yang buruk apabila dilakukan tata laksana
secara umum seperti yang dilakukan pada kasus normal, untuk itu
diperlukan sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan
preventif sampai pada waktunya, harus melakukan tata laksana dengan
cepat dan tepat dalam menyelamatkan ibu dan bayinya, atau hanya
dipilih ibunya saja.2 Tingginya angka kehamilan risiko tinggi ini
tentu tidak sesuai dengan target Millenium Development Goals
(MDGs), yaitu 102 per 100.000 ibu melahirkan pada tahun 2015.
Tingginya kasus kehamilan risiko tinggi ini dapat disebabkan karena
bebepa faktor, antara lain banyaknya kasus patologi yang dirujuk
setelah ditangani di luar dan setelah terjadi komplikasi akibat
kurang berjalananya pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi di fasilitas kesehatan primer
1.2. Perumusan Masalah1. Bagaimana pengelolaan pelayanan dan
atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas
Alang-Alang Lebar Palembang?2. Bagaimanakah keberhasilan program
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di
Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang yang dijalankan?3. Apakah
permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang pelaksanaan
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di
Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang?1.3Tujuan 1.3.1Tujuan
UmumMengetahui cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang tahun
2014 dan permasalahan dalam cakupan pelayanan.
1.3.2 Tujuan Khusus Mengidentifikasi kehamilan risiko tinggi
berdasarkan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas
Alang-Alang Lebar Palembang. Mengetahui penyebab permasalahan
cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Mencari
solusi permasalahan cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil
risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang.
1.4Manfaat
1.4.1 Dinas KesehatanSebagai bahan masukan dan informasi kepada
Dinas Kesehatan dalam menangani kehamilan risiko tinggi di wilayah
kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang.1.4.2 PuskesmasSebagai
masukan dan pertimbangan dalam merencanakan program kesehatan ibu
dan anak di wilayah kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
pada masa yang akan datang.1.4.3 MasyarakatDapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat, khusunya ibu hamil tentang kehamilan risiko
tinggi sehingga angka kematian ibu dapat berkurang1.4.4.
MahasiswaMenambah pengetahuan dan pengalaman
BAB IIIPROFIL PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG
3.1 PendahuluanPuskesmas adalah satuan organisasi fungsional
dibidang pelayanan dasar, yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan
terjangkau oleh masyarakat, berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan. Pembinaan peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, dan bertanggung jawab atas wilayah
kerja yang telah ditetapkan.Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
sebagai unit pelayanan kesehatan dasar dalam mewujudkan Palembang
Sehat mempunyai Visi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di
wilayah kerja. Dalam hal ini dibutuhkan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengelolaan, meliputi Upaya Kesehatan Dasar
(pokok) dan Upaya Kesehatan Pendukung yang berupa sumber daya
kesehatan melalui sistem manajemen kesehatan dasar dan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK).Profil Kesehatan Puskesmas Alang-Alang
Lebar Palembang tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk SIK yang
isinya sebagian besar adalah hasil kegiatan pelayanan &
pencapaian program kesehatan pada tahun 2014. Profil kesehatan
Puskesmas Kenten tahun 2014 mempunyai maksud dan tujuan sebagai
berikut :1. Menggambarkan puskesmas secara umum dan status
kesehatan masyarakat di wilayah binaan puskesmas Alang-Alang
Lebar.2. Menggambarkan penyelenggaran pelayanan kesehatan dan hasil
yang sudah dicapai yang dapat di gunakan sebagai bahan masukan
untuk perencanaan puskesmas kedepan.
Visi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah
kerja.
Misi:1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan peningkatan
pengetahuan.2. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan.3. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.4. Meningkatkan
peran serta masyarakat dibidang kesehatan.
Motto:Kami bahagia bila anda sehat
3.2 Sejarah Singkat Puskesmas Alang-Alang Lebar
PalembangPuskemas Alang-Alang Lebar Palembang didirikan pada 01
April 2010, yang diresmikan oleh Walikota Palembang yaitu Bapak Ir.
H. Eddy Santana Putra, M.T. Letak gedung puskemas adalah di jalan
tembus terminal Alang-Alang Lebar, sehingga mudah dijangkau dari
manapun. Pendirian puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang ini
diharapkan dapat mengembangkan program jaminan mutu pelayanan
kesehatan, sebagai salah satu upayanya yaitu dengan meningkatkan
kemampuan SDM melalui pelatihan-pelatihan. Program jaminan mutu
pelayanan kesehatan berdampak positif dengan meningkatnya jumah
kunjungan, sehingga puskesmas Alang-Alang Lebar dituntut untuk
lebih maksimal dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.Secara fisik puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
terlihat megah dengan bentuk bangunan modern dua lantai. Dengan
tampilan yang menarik dan SDM yang profesional, maka puskesmas ini
diharapkan menjadi puskesmas percontohan.
3.3 Nama Pimpinan Puskesmas Alang-Alang Lebar
PalembangNoNamaPeriode Tahun
1.2.Dr. Zainal ThalibDr. Hj. Syari Masyithah, M.KesApril
2010-September 2013September 2013-sekarang
3.4 Pelayanan di Puskemas Alang-Alang Lebar Palembang1.
Konsultasi dokter. Anak. Kebidanan. Penyakit dalam.
2. Pengobatan umum. Dewasa. Anak-anak.3. Pengobatan gigi.
Pengobatan gigi.4. Laboraotirum klinik.5. Pengobatan TB paru dengan
strategi DOTS.6. Pemeriksaan KIUR kesehatan umum haji.7. Pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA). Pelayanan KB. Pelayanan ANC.
Konseling remaja (Pelayanan kesehatan peduli remaja).8. Konsultasi
gilingan mas Gizi. Imunisasi. Kesehatan lingkungan.9. EKG.10.
Instalasi Gawat Darurat.
3.5 Gambaran Umum Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang3.5.1
Wilayah KerjaBerdasarkan Surat Keputusan Walikota Palembang Nomor
260 tahun 2010 tentang Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskemas), bahwa wilayah kerja puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang meliputi dua kelurahan, yaitu: Kelurahan Talang Kelapa.
Kelurahan Alang-Alang Lebar.Puskesmas Alang-Alang Lebar merupakan
salah satu puskesmas induk di kecamatan Alang-Alang Lebar yang
mempunyai dua puskesmas pembantu dan merupakan puskesmas
koordinator untuk kecamatan Alang-Alang Lebar dengan luas wilayah
kerja kelurahan Alang-Alang Lebar 532 Ha dan kelurahan Talang
Kelapa 911 Ha. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan
puskemas dilengkapi satu puskesmas keliling dan 20 posyandu.
3.5.2 GeografiPuskesmas Alang-Alang Lebar terletak di tepi jalan
raya utama di jalan tembus terminal Alang-Alang Lebar sehingga
relatif mudah dicapai masyarakat dalam wilayah kerja maupun
masyrakat perbatasan wilayah kerja.Geografi wilayah kerja puskesmas
Alang-Alang Lebar terdiri dari daerah daratan dan sebagian kecil
rawa. Batas wilayah kerja:1. Utara berbatasan dengan Kecamatan
Sukarami.2. Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat I.3.
Timur berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I.4. Barat berbatasan
dengan Kabupaten Banyuasin.
3.5.3 Perumahan dan Bangunan Luas tanah: 1500 m2 Luas bangunan:
512 m2
3.5.4 Staf dan TenagaTenaga yang ada di puskemas Alang-Alang
Lebar Palembang termasuk 2 puskesmas pembantuNoJenis
TenagaJumlah
I1.2.3.
4.5.6.7.8.9.10.Puskemas IndukDokter umumDokter
gigiSarjana/Sarjana mudaa. SKMb. S.Kepc. AKPERd. AKGe. AKBIDf.
AKLg. Tek. Gigih. AK. GiziBidanPerawat kesahatanPerawat gigiTenaga
gizi AnalisAsisten apotekerSLTA21
21213
10010110
II1.2.3.4.Puskesmas PembantuAKPERAKBIDBidanPerawat Kes
113
Jumlah21 orang
3.5.5 Demografi (Kependudukan) Puskesmas Alang-Alang LebarData
jumlah penduduk da;am wilayah kerja sampai akhir tahun 2013 adalah
40.308 jiwa.
3.5.6 Sarana dan Prasarana Puskesmas Alang-Alang LebarUntuk
memperluas jangkauan pelayanan, puskesmas Alang-Alang Lebar
memilikki kendaraan operasional yaitu 1 unit kendaraan roda empat
dam 1 unit kendaraan roda dua.
3.5.7 Program Kegiatan Puskesmas Alang-Alang LebarUntuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara menyuluruh (comprehensive
health care service) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya,
setiap puskesmas melaksanakan fugnsinya dengan menjalankan beberapa
program yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu:1. Program Kesehatan
DasarProgram kesehatan dasar berdasarkan kebutuhan kesehatan
sebagian besar masyarakat di wilayah kerja puskesmas dan mempunya
pengaruh yang besar dalam mengatasi masalah kesehatan nasional
maupun internasioanl yang berkaitan dengan mobilitas dan
mortalitas, meliputi 6 program, yaitu: Promosi Kesehatan.
Pencegahan, Pengobatan Penyakit Menular. KIA, KB. Pengobatan.
Kesehatan Lingkungan. Gizi.2. Program PengembanganProgram
pengembangan mempunyai persyaratan, antara lain Puskesmas
perkotaan. Puskesmas daerah wisata. Puskesmas daerah industri.
Puskesmas daerah terpencil.Puskemas Alang-Alang Lebar sendiri
sebagian telah melaksanakan 2 program tersebut, yaitu:1. Program
Kesehatan Dasar1.1 Promosi kesehatanMeliputi kegiatan
penyebarluasan informasi kesehatan kepada masyarakat dalam wilayah
binaan puskesmas melalui kegiatan: Penyuluhuan langsung PKM dan
PHN. Penyebarluasan leaflet-leaflet. Pemasangan spanduk.1.2 P2P
Kegiatan imunisasi. Pelacakan dan pengobatan DBD, TBC, kusta,
diare, dan ISPA.
1.3 Pengobatan Pengobatan umum. Pengobatan gigi. Rujukan
spesialistik. Emergensi. Pemeriksaan EKG. Foto rontgen gigi. Lab
rutin, kimia darah. Pengobatan kesehatan jiwa.1.4 Kesehatan
lingkungan Pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, rumah makan,
industri sederhana. Pengawasan dan pembinaan rumah yang memenuhi
standar kesehatan. Konsultasi kesehatan lingkungan. Pemeriksaan
air.1.5 KIA KB Pemeriksaan kehamilan. Peserta KB pelayanan akseptor
KB. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelayanan
kesehatan anak sehat dan sakit. Konseling kesehatan ibu menyusui
anak, wanita remaja, WUS.1.6 Gizi Pemberian vitamin A dan SF.
Pemberian makanan tambahan. Konseling gizi. Pengawasan dampak
kekurangan gizi.
2. Program PengembanganProgram pengembangan yang dilakukan di
puskesmas Alang-Alang Lebar adalah UGD. GSI (Gerakan sayang
ibu).Adapun kegiatan luar gedung yang telah dilaksanakan di
puskesmas Alang-Alang Lebar: Posyandu, terdapat 20 posyandu. UKS
dan UKGS 2 posyandu lansia, dengan 1 kelompok binaan. Puskemas
keliling. Penyuluhan.
3.5.8 Situasi Sumber Daya Kesehatan35.8.1 Sarana Kesehatan
Puskesmas Alang-Alang LebarSampai akhir tahun 2013 puskesmas
Alang-Alang Lebar melayani sasaran penduduk di wilayah kerja dengan
jumlah penduduk 40.335 jiwa di dua kelurahan, yaitu di kelurahan
Alang-Alang Lebar dan kelurahan Talang Kelapa.Adapun jumlah
puskesmas pembantu yang mendukung pelayanan puskesmas Alang-Alang
Lebar ada 2 buah, yaitu Pustu Maskarebet dan Pustu Talang Kelapa.
Jumlah kunjungan rawat jalan menunjukan peningkatan. Peningkatan
ini tidak terlepas dari berbagai inovasi pelayanan yang dilakukan
oleh puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Sarana kesehatan sumber
daya masyarakatDalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UBKM) diantaranya adalah
Posyandu dan Poskeskel. Jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas
ada 20, sedangkan jumlah poskeskel di wilayah kerja puskesmas ada 2
buah, yaitu di Kelurahan Talang Kelapa dan Kelurahan Alang-Alang
Lebar.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pencapaian Pelayanan dan atau Rujukan Ibu Hamil Risiko
Tinggi/Komplikasi (Program Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga
Berencana) di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang Tahun 2014Tabel
1. Cakupan Pencapaian Pelayanan dan atau Rujukan Ibu Hamil Risiko
Tinggi/KomplikasiNoJenis KegiatanSatuanTarget
SasaranPencapaianCakupan
1. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil berisiko
tinggi/komplikasiIbu hamil15812981,65%
Cara menghitung cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan
X 100%defenitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Jumlah ibu hamil di wilayah kerjas puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang pada tahun 2014 adalah 743 ibu hamil dan perkiraan ibu
hamil dengan komplikasi kebidanan adalah 158 ibu hamil. Target
pertahun untuk program kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencana sesuai SPM dari Dinas Kesehatan kota Palembang yaitu
sebesar 90%. Adapun hasil pencapaian pelayanan dan atau rujukan ibu
hamil risiko tinggi/komplikasi di puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang adalah 81,65%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang
termasuk dalam program KIA-KB di puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang masih di bawah target.
Jumlah dan presentase penanganan komplikasi kebidanan di
puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2. Jumlah dan Presentase Penanganan Komplikasi/Rujukan
Risiko Tinggi Kebidanan di Puskesmas Alang-Alang Lebar
PalembangNoKecamatanJumlah Ibu HamilPerkiraan Ibu Hamil Risiko
Tinggi dengan Komplikasi KebidananPenanganan
JumlahPresentase
1.Alang-Alang Lebar201403382,5%
2.Talang Kelapa5421189681,3%
Jumlah74315812981,65%
Dari tabel di atas jumlah ibu hamil di kecamatan Talang Kelapa
lebih banyak dibandingkan Alang-Alang Lebar, yaitu sebanyak 542 ibu
hamil. Perkiraan ibu hamil dengan komplikasi di Talang Kelapa
adalah sebanyak 118 orang. Adapun 96 ibu hamil sudah terlayani di
puskesmas Alang-Alang Lebar dan untuk kecamatan Alang-Alang Lebar
33 ibu hamil sudah terlayani. Berdasarkan data tersebut masih
banyak ibu hamil risiko tinggi yang belum terlayani ataupun dirujuk
untuk penaganan lebih lanjut.
Kec.AlbarKec.Tl.KelapaJumlah ibu hamil risiko tinggiJumlah ibu
hamil yang mendapat pelayananGambar 1. Diagram Jumlah Ibu Hamil
Risiko Tinggi dengan Komplikasi Kebidanan di Puskesmas Alang-Alang
Lebar Palembang4.2 PembahasanBerdasarkan penjelasan diatas,
didapatkan fakta bahwa masih kurangnya cakupan program KIA-KB dalam
hal pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi
di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang tahun 2014. Masalah
tersebut dapat disebabkan oleh input, lingkungan dan proses. Input
terdiri dari 5 komponen, yaitu: Man, Money, Method, Material, dan
Machine. Sedangkan pada proses terdiri dari P1 (perencanaan), P2
(pergerakkan dan pelaksanaan), dan P3 (pengawasan, pengendalian,
dan penilaian).
4.2.1 Identifikasi MasalahMasalahPencapaianTargetKurang
Cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi kurang dari target81,65%90%8,35%
4.2.2 Prioritas MasalahMasalahUrgensi(U) Keseriusan (S)
Perkembangan(G)Total
Cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi kurang dari target45480
4.2.3 Mencari Akar Penyebab MasalahA. Inputa. Man Dari sumber
daya manusia yang ada di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang,
dalam pelayanan program KIA-KB, yaitu pelayanan dan atau rujukan
ibu hamil risiko tinggi/komplikasi, terdapat dokter penanggung
jawab, yaitu kepala puskesmas, 1 bidan pemegang program pelayanan
KIA-KB yang bertanggung jawab bukan hanya dalam memberikan
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi
tetapi juga mengikuti perkembangan kesehatan penderita, keluarga
dan lingkungan sekitar penderita, serta dokter dan perawat di
poliklinik umum yang berperan sebagai patner lintas sektor dalam
pelayanan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi dan kader-kader di
setiap posyandu yang mencari ibu hamil dengan risiko
tinggi/komplikasi. Namun, pemberdayaan kader belum terlalu maksimal
sehingga peran kader dalam memberikan penyuluhan akan bahaya nya
kehamilan risiko tinggi terbatas. Hal ini menyebabkan pengetahuan
ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi/komplikasi menjadi
kurang. Sumber daya manusia dalam pelayanan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi juga kurang, mengingat satu petugas merangkap dua
tugas, sehingga akan mengurangi waktu petugas menjalankan
programnya. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kehamilan
risiko tinggi/komplikasi juga berpengaruh dalam rujukan ibu hamil
risiko tinggi ini.b. MoneyTersedianya dana dari Dinas Kesehatan
untuk program KIA-KB, seperti pengadaan fasilitas pelayanan ANC
terpadu. Namun untuk kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi masih
menggunakan dana BOK untuk transport kegiatan luar gedung bagi
petugas. Selain itu minimnya dana pelatihan, membuat pelatihan
jarang dilakukan.
c. Material Dalam pelayanan Kesehatan ibu, sarana dan prasarana
yang dimiliki Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang adalah ruangan
poliklinik kesehatan ibu dan anak, poliklinik tempat balai
pengobatan secara umum, namun belum terdapat fasilitas laboratorium
yang lengkap untuk ibu hamil. Tersedianya Pustu, Posyandu balita
dan lansia yang dapat merujuk ibu hamil yang diduga berisiko
tinggi/komplikasi.
d. Method Metode yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan ibu,
mengacu pada pedoman pelayanan ANC terpadu secara nasional,
dilakukan pemeriksaan sesuai standar ANC dan penjaringan tersangka
ibu hami risiko tinggi pada mereka yang datang berkunjung ke unit
pelayanan kesehatan, bidan praktik swasta, dan didukung dengan
penyuluhan oleh petugas kesehatan.Namun, tidak terdapat kunjungan
rumah oleh petugas puskesmas yang dapat menilai lingkungan rumah,
dikarenakan lingkungan rumah berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
ibu hamil. Bila terdapat ibu hamil dengan risiko tinggi maka perlu
dilakukan rujukan. Penemuan ibu hamil risiko tinggi dilakukan oleh
kader puskesmas dan kerjasama lintas program. Jika kader puskesmas
menemukan adanya ibu dengan kehamilan risiko tinggi, maka ibu
tersebut akan diperintahkan untuk ke puskesmas agar dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut. Kerja sama lintas program yang mendukung
program gerakan sayang ibu (GSI) belum berjalan dengan baik dinilai
dengan masih kurangnya penyuluhan yang dilakukan ke masyarakat
mengenai kehamilan risiko tinggi. Ibu dengan kehamilan risiko
tinggi tidak hanya berobat ke puskesmas, namun ada juga yang
melakukan ANC di klinik dan bidan praktik swasta. Belum adanya
kerja sama yang baik antara praktik swasta dan puskesmas dalam hal
ibu dengan kehamilan risiko tinggi. Rujukan balik juga tidak jalan.
Kurangnya pengetahuan nakes juga berpengaruh terhadap pencapaian
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi.
e. MachineryDi puskemas Alang-Alang Lebar Palembang tersedia
alat untuk melakukan ANC seperti dopler, meteran, timbangan berat
badan, dan tensimeter, namu tidak adanya SOP kehamilan risiko
tinggi di puskesmas. Namun untuk media informasi promosi kesehatan
tentang kehamilan risiko tinggi masih kurang seperti poster atau
leaflet untuk sosialisasi di tempat umum. Selain itu, SOP untuk
penanganan kehamilan risiko tinggi hanya terdapat di puskesmas,
sedangkan di pustu maupun posyandu tidak ada. Kurangnya fasilitas
laboraotirum, seperti reagen laboratorium, membuat diagnosis risiko
tinggi ibu hamil terkendala sehingga angka pencapaian rujukan
berkurang.
f. EnvironmentRendahnya ekonomi masyarakat membuat ibu hamil
jarang ke puskemas untuk ANC. Selain itu kurangnya perhatian
penduduk terhadap ibu hamil menjadi penyebab masalah dari kurang
nya cakupan pelayanan/rujukan ibu hamil risiko tinggi
B. Prosesa. Perencanaan Dalam perencanaan pelayanan ibu hamil
dengan risiko tinggi, puskesmas Alang-Alang Lebar mempunyai target
di Puskesmas, yakni 90%, seorang pegawai yang khusus menangani
program kesehatan ibu dan kader yang bertugas melakukan penemuan
ibu hamil yang berisko tinggi/komplikasi.
b. PelaksanaanPetugas kesehatan (bidan) di poli KIA-KB melakukan
anamnesis dan ANC terpadu kepada ibu hamil. Ibu yang berisiko
tinggi di rujuk ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut, selain itu dilakukan kerjasama lintas sektor dengan dokter
puskemas di balai pengobatan/poli umum. Petugas kesehatan di pustu
merujuk ke puskesmas untuk diperiksa bila pasien termasuk kategori
kehamilan risiko tinggi. Kurangnya koordinasi untuk pendataan ibu
hamil risiko tinggi yang berobat ke klinik swasta, bidan praktik
swasta, dan rumah sakit.Selain itu, kerja sama lintas program
dengan petugas promkes mengenai promosi kesehatan tentang kehamilan
risiko tinggi masih kurang. Ditandai dengan tidak ada jadwal
penyuluhan yang teratur dan penyebaran media promosi kehamilan
risiko tinggi di tempat umum atau di puskesmas.
c. Monitoring dan EvaluasiPemantauan dan evaluasi dilakukan
dengan menelaah laporan kegiatan yang dilakukan setiap bulan pada
mini lokakarya. Selain itu terdapat monitoring dan evaluasi yang
dilakukan oleh dinas kesehatan kota Palembang.
C. OutputOutput dilihat dari cakupan program KIA termasuk KB.
Target cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk
bidang kesehatan adalah 90%. Di Puskesmas Alang-Alang Lebar
Palembang cakupanya sebesar 81,65%. Hal ini menunjukkan cakupan
pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi belum
mencapai target.
Tabel 3. Pencapaian dan Target Pelayanan dan atau Rujukan Ibu
Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi
KegiatanPencapaianTarget
Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi81,65%90%
Hasil ini belum mencapai target SPM pelayanan dan atau rujukan
ibu hamil risiko tinggi/komplikasi. Adapun hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang saling berhubungan, yaitu dapat dilihat dari
diagram fishbone di bawah
MACHINERYMANPetugas kerja rangkapPeran kader kurang
MONEY
Nakes kurang
Reagen laboratoirum