BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan mulai dari tanggal 13 Maret sampai 13 April dan dilanjutkan lagi pada tanggal 10 Mei sampai 13 juni 2012. Waktu selama kurang lebih dua bulan ini dirasa sudah cukup untuk mencari informasi mengenai self acceptance pada penderita lepra dengan mengambil seting tempat didaerah epidemis dipesisir kota gresik, peneliti sengaja mengambil subyek ini untuk melihat bagaimana self acceptance pada penderita lepra dan seberapa besar manfaat self acceptance khususnya terhadap subhyek yang menjadi subyek penelitian. Degan waktu selama dua bulan dengan partisipan penuh diharapkan pada subyek agar bersedia dijadikan subyek penelitian dan tidak canggung lagi saat dilakukan proses wawancara dan observasi nantinya. Pengambilan data berupa wawancara dan observasi mulai dari awal hingga akhir dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan data-data yang administratif sebagai pendukung seperti hasil tes darah, dan rekamedik subyek melalui dokter yang menangani penyakit yang diderita oleh subyek. Pelaksanaan penelitian mengalami beberapa kendala, diantaranya peneliti sering tertinggal oleh subyek selama masa penelitian karena pekerjaan subyek yang tidak menentu, kadang subyek berangkat melaut jam 03.00 WIB, kadang tiba-tiba subyek pergi keguruh sepiritualnya yang terletak dipasuruan, 49
33
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.uinsby.ac.id/9962/7/BAB IV..pdf · 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan mulai dari
tanggal 13 Maret sampai 13 April dan dilanjutkan lagi pada tanggal 10 Mei
sampai 13 juni 2012. Waktu selama kurang lebih dua bulan ini dirasa sudah
cukup untuk mencari informasi mengenai self acceptance pada penderita lepra
dengan mengambil seting tempat didaerah epidemis dipesisir kota gresik,
peneliti sengaja mengambil subyek ini untuk melihat bagaimana self
acceptance pada penderita lepra dan seberapa besar manfaat self acceptance
khususnya terhadap subhyek yang menjadi subyek penelitian. Degan waktu
selama dua bulan dengan partisipan penuh diharapkan pada subyek agar
bersedia dijadikan subyek penelitian dan tidak canggung lagi saat dilakukan
proses wawancara dan observasi nantinya.
Pengambilan data berupa wawancara dan observasi mulai dari awal
hingga akhir dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan data-data yang
administratif sebagai pendukung seperti hasil tes darah, dan rekamedik subyek
melalui dokter yang menangani penyakit yang diderita oleh subyek.
Pelaksanaan penelitian mengalami beberapa kendala, diantaranya
peneliti sering tertinggal oleh subyek selama masa penelitian karena pekerjaan
subyek yang tidak menentu, kadang subyek berangkat melaut jam 03.00 WIB,
kadang tiba-tiba subyek pergi keguruh sepiritualnya yang terletak dipasuruan,
49
50
walaupun peneliti sudah mengadakan perjanjian untuk bertemu tapi karena
sifatnya eksidental maka subyek berangkatsendiri. selain itu juga. Peneliti
agak kesulitan mewawancarai subyek karena aktifitas subyek yang lumayan
padat, sehingga peneliti harus tinggal dirumah subyek agar disela-sela aktifitas
subyek peneliti bisa melakukan wawancara sehingga penelitian ini termasuk
partisipatif penuh. Sehinga peneliti dengan tinggal dirumah subyek diharapkan
dapat menggali informasi secara lebih mendalam dalam sekali waktu
sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki
hasil penelitian dengan lebih baik.
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Observasi dan Wawancara
No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan
1. Selasa ,13 Maret
2012
Menyerahkan surat ijin penelitian Dinas
Kesehatan Surabaya.
2. Rabo, 14 Maret 2012 Memastikan Subyek yang sudah ditentukan
Dinkes Surabaya
3. Kamis, 15 Maret
2012
Melaporkan hasil tinjauan sementara subyek
yang sudah ditentukan Dinkes Surabaya
4. Jumat , 16 Maret
2012
Dinkes merekomendasikan subyek yang ada di
Gresik dan peneliti menuju lokasi yang
disarankan oleh Dinkes
5. Sabtu, 17 Maret 2012 Melakukan tinjauan ulang menegaskan kembali
serta izin kepada subyek untuk melakukan
penelitian.
6. Senin, 19 Maret 2012 Peneliti mulai melakukan penelitiannya dengan
mengoptimalkan pendekatan kesubyek
7. Selasa, 20 Maret
2012
Menemui dokter yang menangani subyek
sekaligus ikut mengantarkan subyek konrol ke
RSUD Ibnu Sina Gresik
8. Rabu, 21 Maret 2012 Memulai wawancara dan observasi key subyek
9. Kamis, 22 Maret
2012
Wawancara dan observasi key subyek
10. Jumat, 23 Maret
2012
Wawancara dan observasi key subyek
11. Sabtu, 24 Maret 2012 Wawancara dan observasi key subyek
12. Senin, 26 Maret 2012 Observasi subyek di RSUD Ibnu Sina Gresik
51
Jadwal diatas sesuai dengan agenda wawancara dan observasi yang
sudah dilakukan, Maka selanjutnya akan dipaparkan riwayat kasus dari subyek
penelitian sebagai berikut.
1. Profil Subyek
Pemaparan atas hasil penelitian merupakan jawaban atas fokus
pertanyaan penelitian yang sudah menjadi pembahasan fokus penelitian
dalam Bab I. Sebelum memasuki pembahasan hasil penelitian, peneliti
akan menggambarkan profil subyek terlebih dahulu.
13. Selasa, 10 April 2012 Wawancara dan observasi key subyek
14. Rabu, 11 April 2012 Wawancara dan observasi key subyek
15. Kamis, 10 Mei 2012 Wawancara subyek pendukung I
16. Sabtu, 12 Mei 2012 Wawancara subyek subyek II
17. Senin, 14 Mei 2012 Wawancara dan observasi key subyek
18. Selasa, 15 Mei 2012 Wawancara dan observasi key subyek
19. Rabu, 17 Mei 2012 Wawancara dan observasi key subyek
20. Sabtu, 20 Mei 2012 Wawancara subyek pendukung I
21. Senin, 04 Juni 2012 Wawancara subyek pendukung I
22. Selasa, 05 Juni 2012 Wawancara subyek pendukung I
23. Rabo, 06 Juni 2012 Wawancara dan observasi key subyek
24. Kamis, 07 Juni 2012 Wawancara dan observasi key subyek
25. Selasa, 12 Juni 2012 Wawancara subyek pendukung II
26. Rabu, 13 Juni 2012 Wawancara dan observasi key subyek
52
Profil KJ
Nama : KJ
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat Lahir : Gresik
Tanggal Lahir : 28 januari 1972
Umur : 40 tahun
Setatus :Sudah menikah
Urutan Kelahiran : Ketiga dari dua bersaudara
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : gresik
KJ adalah bapak berputra satu yang terlahir dari pasangan
suwami istri Riadi dan Sumiah, KJ terlahir dari keluarga sederhana dan
merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. KJ hannya mengenyam
pendidikan sekolah dasar, bukan karena tidak ada keinginan, tapi
karena terhimpit biaya, ayah KJ tidak membiarkan pendidikan sang
anak begitu saja walaupaun KJ tidak bisa melanjutkan sekolah formal
sebagai gantinya KJ dikirim kesalah satu pesantren tua di jawa timur.
KJ mengnyam duniah kepesantrenan selama empat tahun dan
harus pulang kembali ke orang tua dengan terpaksa karena sang ayah
sering sakit, dan perekonomian keluarga semakin memburuk, sepulang
dari pesantren aktifitas KJ menggantikan pekerjaan sang ayah yaitu
melaut (mencari ikan dilaut) dengan ditemani kakak kedua KJ. Dua
tahun berjalan sang ayah dipanggil sang kholiq ketika genap umur KJ
53
17 tahun, KJ terus mewarisi pekerjaan sang ayah bersama sang kakak
guna menghidupi keluarga yang terdiri dari ibu, kakak KJ dan KJ,
hingga tidak terasa umur sang kakak sudah kepala tiga tepatnya 31
tahun, sedangkan KJ berumur 29 tahun, melihat keadaan ini sang ibu
ingin meramaikan rumah dengan kehadiran seorang menantu yang
diharapkan dapat memberinya cucu, sang ibu pun sudah mempunyai
pandangan untuk sang anak akan tetapikeinginan sang ibu ditentang
hingga kakak KJ melarikan diri ke malaisiya guna bekerja, dengan
terpaksa KJ yang harus memenuhi keinginan ibunya untuk menikah
dengan wanita calon istri kakanya. Tepat tahun 2001 KJ menikah dan
dikaruniai seorang putra. Tepat pada tahun 2007 sang ibu meninggal
dunia dan pada tahun 2010 KJ mulai sering sakit, badan lemas, tumbuh
bercak tipis seperti panu pada badan, dan adanya bintik-bintik
kemerahan pada kulit. Pertengahan tahun 2011 KJ divonis oleh dokter
sebagai penderita lepra tuberkuloid. Biaya pengobatan KJ sebagian
besar ditanggung oleh kakaknya yang pertama yang tinggal di solo,
mulai dari membeli obat sampai biaya dokter.
2. Hasil Dokumentasi
Hasil dokumentasi ini adalah penelusuran informasi mengenai
subyek terkait dengan fokus penelitian yakni Self acceptance pada
penderita lepra, yang meliputi hasil tes laboratorium dan rekam medik
Subyek ketika sempat dirawat di RSUD Ibhu Sina Gresik. Berikut ini
adalah penjelasannya.
54
a. Hasil laboratorium
Penyakit lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang
menyebabkan imunitas tubuh menurun. Bagi penderita lepra untuk
melihat imunitas tubuh digunakan tes T2 dengan melihat jumlah
limfosit, sitokin dan viral load. Akan tetapi karena mahalnya biaya dan
minimnya fasilitas untuk melakukan tes tersebut, maka bisa diwakili
dengan tes darah lengkap yang mengacu pada jumlah leukosit karena
lepra tergolong dalam penyakit infeksi. Dalam kajian klinis orang yang
terkena infeksi jumlah leukositnya akan naik melebihi batas nilai
nomal yaitu antara 4.500 – 11.000/mm3 darah.
Dari hasil tes darah KJ, awal kali diadakan tes darah pada
tanggal 15 juli tahun 2011 jumlah leukositnya mencapai 26.700/mm3
darah. Hal ini menunjukkan bahwa KJ terkena infeksi dalam tubuhnya
didukung lagi dengan pemeriksaaan bakterioskopik, sediaan dari
kerokan jaringan kulit atau usapan mukosa hidung yang diwarnai
dengan pewarnaan BTA Ziehl Neelson. Tetapi tes pendukung yang
dilakukan KJ lebih pada tes yang diambil dari kerokan jaringan kulit.
. Tes lesi kulit ini dilakukan pada KJ dengan cara mengambil
sampel kerokan jaringan kulit yang mengalami lesi kemudian kerokan
tersebut diletakkan pada objek glass dan dilakukan pengecatan pada
sampel kerokan tersebut menggunakan metode Ziehl Neelson. Setelah
dicat sampel tersebut kemudian dilihat di bawah mikroskop, ternyata
hasil dari pemeriksaan tersebut positif dengan ditemukannya bakteri
55
berbentuk batang (basil) warna merah yang sering disebut juga basil
tahan asam (BTA).
Setelah dilakukan beberapa kali pemeriksaan dengan kurun
waktu 1 bulan sekali, diperoleh hasil yang cukup baik menuju ke arah
normal. Penurunan jumlah leukosit yang menyatakan bahwa kondisi
KJ berangsur-angsur membaik dan progresifitas kuman menurun dapat
dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini.
Tabel 4.2 Penurunan Jumlah Leukosit
Bulan Juli Agust Okt Nop Des Jan Maret Mei Juni
Jumlah 26.700 24.700 21.900 18.900 17.700 15.800 14.600 12.700 11.300
Nilai
normal 4.500 – 11.000 / mm3 darah
Gambar 4.1 Diagram Penurunan Jumlah Leukosit
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
Juli
AgustOkt
NopDes
Jan
Mare
tM
ei Ju
ni
Jumlah Leukosit
b. Intervensi Keperawatan
Diagnosa I : Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan lesi
dan proses inflamasi
56
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan proses inflamasi
berhenti dan berangsur-angsur sembuh.
Kriteria hasil : 1) Menunjukkan regenerasi jaringan
2) Mencapai penyembuhan tepat waktu pada lesi
Intervensi : 1. Kaji / catat warna lesi, perhatikan jika ada jaringan
nekrotik dan kondisi sekitar luka. Rasional : Memberikan
inflamasi dasar tentang terjadi proses inflamasi dan atau
mengenai sirkulasi daerah yang terdapat lesi.
2. Berikan perawatan khusus pada daerah yang terjadi