BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat dalam sistem dan berhubungan satu proses dengan proses lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis, sebab kesalahan dalam analisis akan mempengaruhi tahap selanjutnya. Sistem yang diamati adalah sistem informasi pengelolaan pendataan wajib pajak baru untuk pajak sewa rumah/kost di kota Bandung. Sistem kerja dari pengelolaan pendataan wajib pajak baru diawali dengan registrasi data calon wajib pajak, nilai sewa rumah/kost, pemeriksaan jumlah kamar dan 37
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan
untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat dalam sistem dan berhubungan
satu proses dengan proses lainnya.
Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan
usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup
kritis, sebab kesalahan dalam analisis akan mempengaruhi tahap selanjutnya.
Sistem yang diamati adalah sistem informasi pengelolaan pendataan wajib
pajak baru untuk pajak sewa rumah/kost di kota Bandung.
Sistem kerja dari pengelolaan pendataan wajib pajak baru diawali dengan
registrasi data calon wajib pajak, nilai sewa rumah/kost, pemeriksaan jumlah
kamar dan luas sewa rumah/kost serta nilai indeks fungsi dan lokasi keberadaan
sewa rumah/kost dan bangunan.
37
38
Berikut ini adalah besaran standar sewa/kontrak rumah dan bangunan.
NO SEWA KOTRAK PER-TAHUN STANDAR SEWA/KOTRAK
1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
10
Rp. 1,- s/d Rp. 5.000.000,-
Rp. 5.000.001,- s/d Rp. 7.500.000,-
Rp. 7.500.001,- s/d Rp. 10.000.000,-
Rp. 10.000.001,- s/d Rp. 12.500.000,-
Rp. 12.500.001,- s/d Rp. 15.000.000,-
Rp. 15.000.001,- s/d Rp. 17.500.000,-
Rp. 17.500.001,- s/d Rp. 20.000.000,-
Rp. 20.000.001,- s/d Rp. 22.500.000,-
Rp. 22.500.001,- s/d Rp. 25.000.000,-
Rp. 25.000.001,- ke atas setiap
kelebihan Rp. 2.500.001,- standar
sewa/kontrak ditambah Rp. 250.000,-
Rp. 0,-
Rp. 625.000,-
Rp. 875.000,-
Rp. 1.125.000,-
Rp. 1.375.000,-
Rp. 1.625.000,-
Rp. 1.875.000,-
Rp. 2.125.000,-
Rp. 2.375.000,-
Tabel 4.1 Besaran standar sewa/kontrak rumah dan bangunan
4.1.1 Analisis Dokumen
Berikut ini adalah uraian beberapa dokumen yang terkait dengan
permasalahan yang diajukan, diantaranya :
1. Nama dokumen :DPD I - 02 (Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak/Retribusi Badan)
Fungsi : Sebagai bukti permintaan menjadi wajib pajak
Rangkap : 2 (dua) rangkap
Distribusi : Petugas Koordinator Lapangan (Korlap)
39
2. Nama Dokumen :NPWPD (Nomor
Pokok Wajib Pajak Daerah)
Fugsi : Sebagai bukti telah terdaftar menjadi wajib pajak
Rangkap : 2 (dua) rangkap
Distribusi : Petugas Koordinator Lapangan (Korlap)
3. Nama dokumen : SKP (Surat
Ketetapan Pajak)
Fungsi : Sebagai perhitungan indeks besaran nilai pajak
Rangkap : 1 (satu) rangkap
Distribusi : Petugas Koordinator Lapangan (Korlap)
4. Nama dokumen : SKPD (Surat
Ketetapan Pajak Daerah)
Fungsi : Sebagai penetapan besaran nilai pajak
Rangkap : 2 (dua) rangkap
Distribusi : Petugas Koordinator Lapangan (Korlap)
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Prosedur yang sedang berjalan di DIPENDA Kota Bandung adalah
sebagai berikut:
1. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) menerbitkan formulir pendaftaran
wajib pajak/retribusi badan (DPD I-02) dan menyerahkannya pada
Koordinator lapangan (Korlap) sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama
40
untuk DIPENDA dan rangkap kedua untuk calon wajib pajak kepada calon
wajib pajak.
2. Petugas Koordinator lapangan (Korlap) menyerahkan DPD I-02 kepada