Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga menurut Friedman (2010) dalam Family Service America mendefinisikan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan keintiman. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, dan beberapa orang yang terkumpul dan tiggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy, 2002). Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dua orang atau lebih yang tinggal di suatu tempat dibawah satu atap yang disatukan oleh kebersamaan, kedekatan emosional dan saling ketergantungan. 2. Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan menurut Friedman, (2010) keluarga sebagai berikut : Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

Sep 17, 2018

Download

Documents

lenga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian

Keluarga menurut Friedman (2010) dalam Family Service America

mendefinisikan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh

kebersamaan dan keintiman.

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh

kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya

sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga, dan beberapa orang yang terkumpul dan tiggal disuatu tempat

dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy, 2002).

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga

merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dua orang atau lebih

yang tinggal di suatu tempat dibawah satu atap yang disatukan oleh

kebersamaan, kedekatan emosional dan saling ketergantungan.

2. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan menurut Friedman,

(2010) keluarga sebagai berikut :

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

a. Fungsi Afektif adalah memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang

dewasa dan memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi adalah memfasilitasi sosialisasi primer anak yang

bertujuan menjadikan anak sebagai anggota masyarakay yang produktif

serta memberikan status pada anggota keluarga.

c. Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas keluarga

selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup

masyarakat.

d. Fungsi Ekonomi adalah menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan

alokasi efektifnya.

e. Fungsi Perawatan Keluarga adalah menyediakan kebutuhan fisik seperti

makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan.

Effendy (2002), menyebutkan fungsi pokok keluarga antara lain :

a. Asih

Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,

kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka

tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

b. Asuh

Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar

kesehatanya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka

anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

c. Asah

Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap

menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa

depannya.

3. Tipe dan Bentuk Keluarga

Tipe dan bentuk keluarga menurut Friedman, ( 2010 ) yaitu :

a. Keluarga inti

Keluarga yang terdiri dari ayah yang mencari nafkah, ibu sebagai

yang mengurus rumah tangga dan anak.

b. Keluarga dual–earner family

Keluarga yang terdiri dari dua orang tua yang keduanya memiliki

pekerjaan, mengatur mengoordinasi pengasuh anak sementara

orang tua bekerja.

c. Keluarga tanpa anak

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu tanpa mempunyai anak.

d. Keluarga adopsi

Keluarga yang tidak dapat memiliki anak kandung sendiri, tetepi

tetap mempunyai keinginan untuk menjadi orang tua.

e. Keluarga asuh

Keluarga asuh adalah sebuah layanan kesejahteraan anak, yaitu

anak ditempatkan dirumah yang yang terpisah dengan orang tua

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

atau kedua orang tua kandung untuk menjamin keamanan dan

kesejahteraan fisik serta emosional.

f. Keluarga ekstended family

Keluarga ekstended family adalah keluarga dengan pasangan yang

berbagi pengaturan rumah tangga dan pengeluaran keuangan

dengan orang tua, kaka atau adik dan keluarga dekat lainnya.

g. Keluarga orang tua tunggal

Keluarga orang tua tungga adalah keluarga dengan ibu atau ayah

sebagai kepala rumah tangga.

h. Keluarga orang tua tiri

Keluarga orang tua tiri adalah keluarga yang menikah lagi

dikarenakan pasangannya meninggal atau bercerai.

i. Keluarga binuklir

Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbentuk setelah

perceraian yaitu anak merupakan anggota dari sisitem kelurga yang

terdiri dari dua rumah tangga inti, makternal dan paternal dengan

beragam dalam hal tingkat kerjasama dan waktu yang dihabiskan

dalam setiap rumah tangga.

j. Keluarga cohabiting family

Keluarga cohabiting family adalah keluarga yang tinggal bersama

tanpa adanya ikatan pernikahan, baik itu kaum muda, orang tua,

janda atau individu yang bercerai.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

4. Tahap Dan Perkembangan Keluarga

Perlu juga dipahami bahwa keluarga berkembang melalui suatu

tahapan perkembangan tertentu yang menurut Duvall (1977) dalam

Friedman (2010) yaitu :

a. Tahap keluarga pasangan baru

Pada tahap ini dimulai dari pasangan yang baru menikah dan

membentuk satu keluarga inti. Pada tahap ini keluarga memilik tugas

yaitu :

1) Membentuk perkawinan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

2) Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan.

3) Merencanakan sebuah keluarga.

b. Tahap childbearing family

Pada tahap ini adalah menantikan kelahiran anak pertama dan berlanjut

sampai bayi berusia 30 bulan :

1) Mempersiapkan diri menjadi orang tua.

2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,

hubungan seksual dan kegiatan keluarga.

3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan kedua belah pihak.

c. Tahap keluarga dengan anak prasekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2½ tahun dan diakhiri

ketika anak berusia 5 tahun :

1) Memenuhi kebutuhan anggota seperti kebutuhan tempat tinggal,

privasi dan rasa nyaman.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

2) Membantu bersosialisasi

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak

yang lain juga harus terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar

keluarga.

5) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

6) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.

d. Tahap keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu

penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan diakhiri dengan ketika ia

mencapai pubertas, sekitar usia 13 tahun :

1) Menyosialisasikan anak pada saat sekolah

2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

3) Meningkatkan komunikasi terbuka dan mendukung hubungan

pasangan

e. Tahap keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun berlangsung

selama 6 sampai 7 tahun, anak akan meningkan keluarga lebih awal

atau lebih lama lama tinggal di rumah.

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,

mengikat remaja sudah bertambah dewasa mengikuti otonominya.

2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga

f. Tahap keluarga melepas anak dewasa muda

Tahap ini ditandai dengan perginya anak pertama dari rumah orang tua

dan berakhir dengan kosongnya rumah sampai anak terakhir juga telah

meninggalkan rumah.

1) Membantu anak tertua untuk terjun dalam dunia luar

2) Membantu anak yang terkecil agar mandiri

3) Memasukan anggota keluarga baru dari pernikahan anak pertama

dan menerima gaya hidup dan nilai pasangan itu sendiri

g. Tahap orang tua paruh baya

Tahap ini adalah tahap pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak

terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pensiun atau

kematian salah satu pasangan. Biasanya tahap ini dimulai ketika orang

tua berusia 45 sampai 55 tahun.

1) Menciptakan lingkungan yang sehat

2) Menemukan hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak

pada saat anak dewasa dan dengan orang tua mereka yang lansia

3) Mempertahankan keakraban pasangan.

h. Tahap keluarga lansia dan pensiunan

Tahap ini dimulai pada saat pensiunnya salah satu atau kedua pasangan,

berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan, dan berakhir dengan

kematian pasangan yang lainnya.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

2) Mempertahankan kehidupan yang memuaskan

3) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan

pendapatan

4) Melakukan life review ( merenungkan kehidupan )

5. Struktur Keluarga

a. Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan dianut oleh keluarga

yang berhubungan dengan kesehatan.

b. Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil

keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluraga dalam

menciptakan komunikasi. Perlu dijelaskan pula hal-hal apa saja yang

juga mempengaruhi komunikasi keluarga.

c. Struktur kekuatan keluarga

Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan

mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan.

Struktur keluarga menurut Jhonson R dalam Friedman, (2010) dibagi

menjadi lima yaitu :

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di susun

memlalui jalur ayah.

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur

garis ibu.

c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah

ibu.

d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah

suami.

e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

dari keluarga karena adanya hubungan suami istri

6. Struktur Peran Keluarga

Nye, (1976) dalam Friedman, (2010) peran didasarkan pada pengharapan

atau penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus dilakukan oleh

individu di dalam situasi tertentu agar memenuhi pengharapan diri atau

orang lain terhadap mereka.

7. Tugas-Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para

anggotanya dan saling memelihara. Friedman, (2010) membagi 5 tugas

kesehatan yang haruus dilakukan oleh keluarga, yaitu :

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan.

c. Melakukan perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang sakit.

d. Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.

e. Menggunakan fasilitas kesehatan.

8. Proses Dan Strategi Koping Keluarga

Stressor-stressor keluarga bisa berupa kejadian atau pengalaman

antar pribadi (dari dalam maupun luar keluarga), lingkungan, ekonomi,

atau sosial budaya.

Adaptasi adalah suatu proses penyesuaian terhadap perubahan. Hasil

dari suatu keadaan keseimbangan yang berubah atau homeostatis.

Adaptasi bisa positif bisa negatif, yang menyebabkan meningkatnya atau

menurunnya keadaan sehat keluarga.

Strategi koping berlawanan dengan mekanisme pertahanan strategi

ini sebagai strategi positif dari adaptasi. Koping terdiri dari upaya-upaya

pemecahan masalah seorang individu yang dihadapkan pada tuntutan-

tuntutan yang berkaitan dengan keadaan kesejahteraannya, tetapi benar-

benar menekan sumber-sumber.

Stressor merupakan agen-agen pencetus, penyebab stress (Friedman,

2010) dan adaptasi merupakan penyesuaian terhadap perubahan. Stressor-

stressor keluarga bisa berupa kejadian atau pengalaman antar pribadi (dari

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

dalam maupun dari luar keluarga), lingkungan, ekonomi, sosial dan

budaya.

Friedman (1998) mengidentifikasi tiga strategi untuk mengadaptasi

stress individu yaitu :

a. Mekanisme pertahanan

Merupakan cara-cara yang dipelajari, kebiasaan, secara otomatis

digunakan untuk berespon.

b. Strategi koping

Berlawanan dengan mekanisme pertahanan, strategi ini sebagai strategi

positif dari adaptasi, koping terdiri dari upaya pemecahan masalah

seseorang individu yang diharapkan pada tuntutan yang berkaitan

dengan keadaan kesejahteraan.

c. Penguasaan

Merupakan model adaptasi paling positif, adalah hasil dari penggunaan

strategi koping individu yang efektif

Friedman, (2010) juga membagi dua tipe strategi koping, yaitu internal dan

eksternal.

a. Strategi koping Internal

Disebut juga interfamilial yang dilakukan dengan cara mengandalkan

kelompok keluarga, penggunaan humor, lebih banyak melakukan

pengungkapan bersama, mengontrol makna dari masalah dan

penyusunan kembali kognitif, pemecahan masalah secara bersama-

sama, fleksibilitas peran serta menormalkan.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

b. Strategi koping eksternal

Strategi ini dilakukan dengan cara mencari informasi, memelihara

hubungan aktif dengan komunitas dan mencari dukungan spiritual.

9. Keluarga Sebagai Klien

Dalam melihat keluarga sebagai pasien Effendy (2002) melihat ada

beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya

adalah :

a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah

kesehatan para anggotanya.

b. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari beberapa segi :

1) Pola komunikasi

2) Pengambilan keputusan

3) Sikap dan nilai-nilai dalam keluarga

4) Kebudayaan

5) Gaya hidup

c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah

pedesaan.

d. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

10. Peran Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan

Keluarga

Peran perawata adalah tingkahlaku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran adalah

bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial

tertentu.

Beberapa peran dari keperawatan komunitas diantaranya :

a. Clinician Role

Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan

kepada masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah

yang diberikan. Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah

kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran perawat

komunitas.

b. Educator Role

Disebut juga health teacher, memberikan pengajaran atau

informasi tentang kesehatan. Educator role merupakan peran dominan

perawat komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Perawat harus signifikan dalam menjangkau populasi yang lebih luas.

Pemberian informasi dapat dilakukan pada institusi formal atau pilihan

sesuai dengan tingkat kemampuan masyarakat.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

c. Advocate Role

Perawat komunitas berperan memberikan advocacy kepada klien

(komunitas). Setiap individu, kelompok, dan masyarakat berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat. Masyarakat miskin,

kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak

merasakan pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas

memberikan pengarahan dan penjelasan terhadap kompleksitas sistem

pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.

d. Manager Role

Perawat komunitas dapat mengkaji, merencanakan, mengorganisasi

kebutuhan klien, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi dari

pelayanan yang diberikan. Peran ini berkaitan dengan 4 hal yaitu nurse

as planner, nurse as organizer, nurse as leader, nurse as controller

and evaluator.

1) Nurse as planner adalah melakukan kolaborasi, menentukan target

dan evaluasi.

2) Nurse as organizer adalah mendesign struktur dengan siapa bekerja

dan apa tugas yang akan dilakukan.

3) Nurse as leader adalah perawat harus mempunyai kemampuan

mengatur, mempengaruhi, membujuk orang lain agar memberikan

perubahan perubahan positif terhadap kesehatan masyarakat.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

4) Nurse as controller and evaluator adalah bagaimana program dan

rencana berjalan dengan baik.

e. Collaborator Role

Perawat komunitas jarang bekerja sendiri. Berkolaborasi dengan

tenaga professional yang lain, seperti : dokter, bidan, ahli gizi, LSM,

ahli lingkungan, dan kesmas. Perawat komunitas dalam melakukan

kolaborasi harus memiliki kemampuan komunikasi, kerjasama tim,

sikap asertif terhadap anggota tim yang lain.

f. Leadership Role

Kepemimpinan berfokus pada terjadinya perubahan. Disebut juga

juga agent of change. Perawat komunitas memulai perubahan positif

untuk kesehatan masyarakat. Mengajak orang lain untuk melakukan

perubahan. Dalam mewujudkan perubahan tersebut, perawat juga

bekerjasama dengan tim professional lainnya.

g. Researcher Role

Perawat juga sebagai peneliti. Perawat terlibat dalam investigasi

sistematis, pengumpulan data, analisa data, mencari pemecahan

masalah dan menerapkan solusi atau intervensi. Harapannya hasil

penelitian dapat diterapkan di lapangan dengan tujuan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

B. Masalah Kesehatan

a. Pengertian

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan

diukur paling tidak pada kesempatan yang berbeda dan dianggap

mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140 mmHg

untuk sistolik dan 90 mmHg untuk diastoliknya (Corwin, 2000).

Hipertensi adalah tingginya tekanan darah secara menetap dimana

tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg

(Bougman, dan Harley, 2000).

Hipertensi pada lansia adalah hipertensi sistolik terisolasi dimana

tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolic

kurang dari 90 mmHg.

Tabel I. 2

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistolik Diastolik

(mmHg) (mmHg)

Hipertensi Ringan 140-159 90-99

Hipertensi Sedang 160-179 100-109

Hipertensi Berat > 180 > 110

Sumber : WHO, (2004)

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

b. Anatomi Fisiologi

a) Anatomi

Gambar II. 1

Diagram Sirkulasi

Sumber : (Evelyn, 2000)

b) Fisiologi

Menurut Evelyn (2000) sirkulasi darah, pembuluh darah pada

peredaran darah kecil terdiri atas :

a) Arteri pulmonaris merupakan pembuluh darah yang keluar dari

ventrikel dekstra menuju ke paru-paru.

b) Vena pulmonaris merupakan verba pendek yang membawa darah

dari paru-paru masuk ke jantung bagian antrium sinistra.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

Darah dari vena kemudian masuk kedalam ventrikel kanan yang

berkontraksi dan memompanya kedalam arteri pulmonaris. Arteri ini

bercabang dua untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri

darah tidak sukar memasuki pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di

dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhirnya

menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-

paru.

Peredaran darah besar (sirkulasi sistemik). Darah meninggalkan

ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh.

Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke

seluruh bagian tubuh. Arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi

hingga sampai pada arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat

berotot yang menyepitkan salurannya dan menahan aliran darah.

Fungsinya adalah memmpertahankan tekanan darah arteri, mengatur aliran

darah dalam kapiler. Kemudian kapiler bergabung dan membentuk

pembuluh darah lebih besar disebut Venula, yang kemudian bersatu

menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Kemudian

vena bersatu hingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior

yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah dan vena

kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan aggota gerak

atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam atrium kanan

jantung.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

c. Etiologi

Sedangkan menurut penyebabnya, dijelaskan oleh Mansoer Arief (2000)

hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :

a. Hipertensi Primer / essensial

Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi

idiopatik. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetic,

lingkungan, hiperaktifitas susunan saraf simpatis, peningkatan Na dan

Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti

obesitas, merokok, alkohol.

b. Hipertensi Sekunder / renal

Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan ekstrogen,

penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hipertensi yang berhubungan

dengan kehamilan.

Faktor pendukung menurut Soeparman & Waspadji (1998) yaitu :

1) Kegemukan

2) Usia

3) Riwayat keluarga / keturunan

4) Jenis kelamin

5) Merokok

6) Pecandu alkohol

7) Intake lemak jenuh tinggi

8) Intake tinggi sodium

9) Emosi / stress

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

d. Patofisiologi

Menurut Sarwono (2001), pada stadium awal sebagian besar pasien

hipertensi menunjukan curah jantung yang meningkat dan diikuti dengan

kenaikan perifer yang mengakibatkan kenaikan darah perifer yang

menetap. Hipertensi terjadi perubahan autoregulasi dan sebagai penyebab

awal perubahan ini adalah retensi garam oleh ginjal. Selain faktor tersebut

faktor lingkungan seperti stress, obesitas, psikososial, dan kurang olahraga

juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Adapun mekanisme

hipertensi menimbulkan kelumpuhan dan kematian berkaitan langsung

dengan pengaruhnya pada jantung dan pembuluh darah. Peningkatan

tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

darah pada ventrikel kiri akibatnya beban kerja jantung bertambah.

Sebagai akibatnya terjadi hipertensi ventrikel untuk meningkatkan

kekuatan kontraksi. Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk

mempertahankan curah jantung dengan hipertensi kompensasi akhirnya

terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung jadi semakin

terancam oleh semakin parahnya aterosklerosis koroner. Bila proses

aterosklerosis berlanjut maka suplai oksigen miokardium berkurang,

kebutuhan miokardium akan oksigen meningkat akibat hipertropi ventrikel

dan peningkatan beban kerja jantung. Akhirnya menyebabkan angina atau

miokardium.

Sekitar separuh kematian karena hipertensi adalah akibat infark

miokardium atau payah jantung. Kerusakan vascular akibat hipertensi

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

terlihat jelas diseluruh perifer. Perubahan vascular dapat diketahui dengan

mudah melalui pemeriksaan oftalmoskopik yang berguna untuk menilai

perkembangan penyakit dan respon terhadap terapi yang dilakukan.

Perubahan struktur dalam arteri kecil ariola menyebabkan penyumbatan

pembuluh progresif. Bila pembuluh menyempit maka aliran arteri

terganggu dan dapat menyebabkan mikro infark jaringan. Akibat yang

ditimbulkan perubahan vascular ini paling nyata pada otak dan ginjal.

Obstruksi atau rupture pembuluh darah otak merupakan penyebab sekitar

sepertiga kematiann akibat hipertensi. Sklerosis progresif pembuluh darah

ginjal mengakibatkan disfungsi dana gagal ginjal yang juga dapat

menimbulkan kematian.

e. Tanda dan Gejala

1. Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan muntah,

akibat peningkatan tekanan darah intrakranium.

2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.

3. Ayunan langkah yang tidak menetap karena kerusakan saraf pusat.

4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal filtrasi glomerulus.

5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

kapiler.

6. Pemeriksaan fisik mungkin tidak adanya abnormalitas selain tingginya

tekanan darah.

7. Terjadinya hipertropi ventrikel kiri, gagal jantng.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

8. Keterlibatan vascular serebral (stroke) yaitu hipoglikemi temporer,

pingsan, perubahan penglihatan (Corwin, 2000).

f. Penatalaksanaan Umum

Hipertensi adalah awal untuk proses lanjut mencapai target organ untuk

memberi kerusakan yang lebih berat, karena itu diperlukan upaya-upaya

untuk mencegah penyakit hipertensi. Beberapa cara hidup yang sehat

untuk mencegah penyakit hipertensi :

a) Kendalikan emosi dan melatih kesabaran.

b) Jaga suasana yang harmonis dalam keluarga.

c) Manajemen stress

d) Terapi relaksasi

e) Terapi musik

f) Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan berat badan.

g) Membatasi alkohol

h) Meningkatkan aktifitas fisik olahraga.

i) Berhenti merokok.

j) Mengurangi asupan lemak jenuh serta kolesterol dalam makanan.

k) Diit rendah garam.

l) Periksa tekanan darah secara rutin kepelayanan kesehatan.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

7. Pathways

Asupan Na Genetik, Usia Stress Obesitas

Jenis Kelamin

Retensi Na Perubahan Aktifitas Hiperinsulinemia

Ginjal Membran Sel Simpatik

Curah Jantung Ketidakmampuan keluarga Tahanan Perifer

Meningkat mengenal masalah Meningkat

HIPERTENSI

Upaya Perawatan

- Penjelasan kepada keluarga Memodifikasi lingkungan tentang cara perawatan Hipertensi Memodifikasi gaya hidup

- Anjurkan keluarga untuk Tekhnik relaksasi memodifikasi gaya hidup

- Tekhnik relaksasi Ketidakmampuan keluarga Gangguan pola ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan istirahat mengambil keputusan

Tidak dilakukan Peningkatan suplai Retensi pembuluh darah O2 otak

Ketidakmampuan keluarga Nyeri Kronik memanfaatkan fasilitas kesehatan Gangguan perfusi yang ada jaringan serebral

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit Sumber : Long, (1996) dalam Friedman, (2010)

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

8. Fokus Intervensi

a. Diagnosa 1 : Ketidakefektifan koping individu pada keluarga Ibu M

khususnya Ibu M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal stressor dalam jangka panjang.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x

pertemuan ketidakefektifan koping dapat teratasi.

Kriteria Hasil :

1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang menunjang

kesehatan.

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Intervensi :

1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

a) Gali pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan.

b) Motivasi keluarga.

c) Diskusikan tentang penyebab ketidakefektifan koping.

d) Beri reinforcement atas kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi

masalah.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.

a) Diskusikan bersama keluarga dalam mengambil keputusan dan

tindakan yang tepat tentang ketidakefektifan koping.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

b) Motifasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.

c) Beri reinforcement atas keputusan keluarga.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

a) Gali pengetahuan keluarga tentang perawatan pada anggota keluarga

dengan ketidakefektifan koping.

b) Jelaskan pada keluarga tentang perawatan pada anggota keluarga

dengan hipertensi.

c) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang menunjang

kesehatan.

a) Identifikasi lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang

mengalami ketidakefektifan koping.

b) Motivasi keluarga untuk mengatur pola makan anggota keluarga yang

mengalami ketidakefektifan koping.

c) Jelaskan diit yang tepat untuk penderita hipertensi.

d) Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

a) Diskusikan dengan keluarga tempat-tempat pelayanan kesehatan yang

ada.

b) Tanyakan fasilitas kesehatan mana yang dipilih keluarga kaitannya

dengan sakit yang diderita anggota keluarga.

c) Beri respon positif atas jawaban yang benar.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

b. Diagnosa 2 : Ketidakefektifan perfusi jaringan pada keluarga Ibu M

khususnya Ibu M berhubungan dengan ketidakmampuuan keluarga

mengenal masalah hipertensi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x

pertemuan diharapkan ketidakefektifan perfusi jaringan dapat teratasi.

Kriteria Hasil :

1. Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

yang tepat.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan kesehatan rumah.

5. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

Intervensi :

1. Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.

a) Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang pengertian,

penyebab, tanda gejala hipertensi.

b) Diskusikan bersama pasien dan anggota keluarga mengenai faktor

penyebab, tanda gejala hipertensi.

c) Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengajukan

pertanyaan.

d) Beri reinforcement positis atas tanggapan pasien.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

yang tepat.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

a) Jelaskan mengenai penanganan yang tepat supaya tidak terjadi

hipertensi lebih lanjut / komplikasi.

b) Jelaskan mengenai penanganan hipertensi yang harus menggunakan

obat hipertensi.

c) Memberikan pengertian pada pasien untuk jangan merasa cemas atau

banyak pikiran.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

a) Jelaskan pada keluarga cara perawatan pasien hipertensi.

b) Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang pentingnya mengubah

gaya hidup untuk mengurangi faktor penyebab hipertensi.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan kesehatan rumah.

a) Jelaskan pada keluarga untuk mengurangi ketegangan atau emosi yang

dapat meningkatkan tekanan darah.

b) Anjurkan pada keluarga untuk memodifikasi gaya hidup dalam

mengatasi hipertensi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada

dalam keluarga.

5. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

a) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri pasien

hipertensi yang disertai nyeri kepala, berdebar-debar, dan sesak nafas.

b) Anjurkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan secara

teratur untuk memonitor tekanan darah.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

c. Diagnosa 3 : Gangguan pola tidur pada keluarga Ibu M khususnya Ibu

M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x

pertemuan gangguan pola tidur dapat teratasi.

Kriteria Hasil :

a) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.

b) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat.

c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

d) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.

e) Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

Intervensi :

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

a) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda,

dan gejala gangguan pola istirahat.

b) Beri motivasi keluarga untuk menerangkan kembali penjelasan yang

telah diberikan.

c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar.

2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.

a) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat gangguan pola istirahat.

b) Evaluasi kembali penjelasan yang telah diberikan.

c) Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

a) Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat dan pencegahan

gangguan istirahat.

b) Evaluasi kebali penjelasan yang telah diberikan.

c) Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga menjawab

dengan benar.

4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

a) Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi lingkungan yang harus

dijaga.

b) Beri motivasi keluarga untuk menerangkan kembali penjelasan yang

sudah diberikan.

c) Berikan reinforcement positif atas keberhasilan jawaban yang benar.

5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

yang ada.

a) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat mengunjungi

pelayanan kesehatan serta sarankan keluarga untuk pergi ke

pelayanan kesehatan.

b) Evaluasi tentang manfaat mengunjungi pelayanan kesehatan.

c) Berikan reinforcement positif atas tindakan keluarga yang sudah

tepat dan benar.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

d. Diagnosa 4 : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal anggota keluarga dengan

masalah hipertensi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x

pertemuan intoleransi aktifitas dapat teratasi.

Kriteria Hasil :

a) Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.

b) Keluarga mampu mengatasi masalah dengan hipertensi.

c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi.

d) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk anggota keluarga

dengan masalah hipertensi.

e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Intervensi :

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi

a) Jelaskan pada keluarga tentang pengertian istirahat

b) Motivasi keluarga untuk mengulang pengertian istirahat

c) Beri pujian atas jawaban yang benar

2. Ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah hipertensi

a) Motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi

intileransi aktivitas.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

b) Berikan pujian atas jawaban yang benar.

3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan

masalah hipertensi.

a) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan anggota keluarga dengan

intioleransi aktivitas.

b) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan

c) Berikan pujian atas jawaban yang benar

4. Ketidakmampuann keluarga memodifikasi lingkungan untuk anggota

keluarga dengan masalah hipertensi.

a) Diskusikan dengan keluarga bagaimana lingkungan yang sehat

b) Motivasi keluarga untuk menjaga pola makan

c) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan

d) Berikan pujian atas jawaban yang benar

5. Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.

a) Diskusikan dengan keluarga tempat pelayanan kesehatan yang ada

b) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan dan

dating bila ada anggota keluarga yang sakit

c) Evaluasi kembali tentang manfaat pelayanan kesehatan yang ada.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf · Tahap keluarga melepas anak dewasa muda Tahap ini ditandai dengan perginya anak

9. Evaluasi yang diharapkan

a. Keluarga mengetahui dan memahami tentang :

1) Pengertian hipertensi

2) Penyebab serta tanda dan gejala penyakit

3) Bagaimana cara pencegahan hipertensi

4) Bagaimana cara perawatan hipertensi

5) Apa komplikasi dari hipertensi

b. Keluarga dapat menentukan tindakan yang tepat yang harus dilakukan untuk

mengatasi penyakitnya.

c. Keluarga mencapai pemahaman terhadap perawatan / cara merawat anggota

keluarga yang sakit.

d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dengan sehat.

e. Keluarga dapat mengenal, termotifasi serta akan memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada dimasyarakat.

Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013