BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40 juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60 – 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut. Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan terhadap remaja (memberikan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40
juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60
– 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai
hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari
asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut.
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi.
Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan
tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki
keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap
perkembangannya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan
terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung
jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai
memiliki otonom), memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi),
memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan
system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anggota keluarga. Melihat tugas perkembangan keluarga
inlah sehingga dirasakan perlu dibuatnya asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan tahapan perkembangannya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian keluarga
2. Bagaimana peran dan fungsi keluarga pada tahapan perkembangan
dengan anak remaja
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi keluarga pada tahap perkembangan
dengan anak remaja
3. Untuk mengeahui asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi
yang digunakan dan orang mendefinisikannya. Friedman (1998)
mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa
keluarga adalah suatu ikatan atau/persekutuan hidup atas dasar
perkawinanantara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau
tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga. Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ketiga pengertian tersebut
mempunyai persamaan bahwa dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan
hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah) dengan
perang masing – serta keterikatan emosional. Indonesia merupakan salah satu
negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa
keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah.
B. Tipe Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
3
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi).
Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme, pengelompokan tipe keluaraga selain kedua diatas
berkembang menjadi:
1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.
Keadaan ini di indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya
hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga
seorang yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup
sendiri untuk membesarkan anak – anaknya.
2. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua dengan anak – anak akibat perceraian atau ditinggal
pasangannya.
3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
4. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di
Indonesia yang juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh
pasangan atau anaknya kelak jikatelah menikah.
5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital
heterosexual cohabiting family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah
kumuh perkotaan (besar), tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh
pemerintah daerah (kabupaten atau kota) meskipun usia pasangan tersebut
telah tua demi status anak-anaknya.
6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay
and lesbian family).
4
C. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang
dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa
muda dan mulai memiliki otonom)
2. Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi)
3. Memelihara hubungan intim dalam keluarga
4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke masa
dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan 12 tahun pada
wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan remaja secara
umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19 tahun.
Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Perubahan fisik
Pada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan
prosespematangan seksual
2. Perubahan intelektual
Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah beralih
dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada masa
konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis terhadap
hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan masa formal-
operasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap hal-hal yang
bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang juga sudah
dapat berfikir secara kritis.
5
3. Perubahan emosi
Pada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi
labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall,
perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada