1
KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH A. DEFINISI Tahap ini dimulai
saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia
5 tahun (Duvall dan Miller,1985). Kehidupan keluarga selama tahap
ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang tua. Kedua orang
tua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu
bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun
dengan menyadari bahwa orang tua adalah arsitek keluarga, maka
adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka, agar
pernikahan mereka tetap hidup dan lestari. Pada tahap ini anak-anak
prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal kemandirian.
Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa
campur tangan orang tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di
kelompok bermain atau program yang serupa lainnya merupakan cara
yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Peningkatan yang
tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi
setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun
(Kraft et al,1968 dalam Friedman, 1992).
B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA Tugas perkembangan pada tahap ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tahap Perkembangan Tugas
Perkembangan kebutuhan anggota
Keluarga dengan Anak Pra a. Memenuhi Sekolah
keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi c. Beradaptasi dengan anak
yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam
maupun di luar
2
keluarga
(keluarga
lain
dan
lingkungan sekitar) e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan anak (tahap paling repot) f. Pembagian tanggungjawab anggota
keluarga g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
anak
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak.
Anak-anak usia prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep
diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri mereka, seperti
tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat. Tugas lain pada
masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi
kebutuhan anak yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi
baru lahir secara psikologis merupakan kejadian traumatik.
Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu
memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan
perasaan dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan di
kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan memukul atau
berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau
melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik
menangani persaingan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu
setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih
tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.
Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar
berpisah dengan anak-anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok
bermain, tempat penitipan anak, atau TK. Tahap ini terus
berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah.
Berpisah seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu
mendapatkan dukungan dan penjelasan tentang bagaimana penguasaan
tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan
3
kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah
dari orang tua juga dirasa sulit oleh anak-anak usia prasekolah.
Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke rumah sakit,
malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk
berpisah dengan anak sangat penting dalam membantu anak
menyesuaikan diri dengan perubahan. Kedua orang tua perlu memiliki
kesenangan dan kontak di luar rumah
untuk mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan
berbagai tugas dan tanggungjawab di rumah.
C. MASALAH KESEHATAN : a. Masalah kesehatan fisik : 1) Pada
tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk
mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka
bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama
kematian dan cacat. 2) Anak-anak usia prasekolah seringkali
menderita penyakit infeksi menular karena paparan spesifik virus
dan bakteri meningkat. b. Masalah kesehatan psikososial: 1) Masalah
kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan
perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti
menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan selama
tahun-tahun ini dan perlunya penanganan untuk masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini.
2) Persaingan diantara kakak-adik 3) Masalah-masalah kesehatan lain
yang penting adalah keluarga berencana, kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan, masalahmasalah pengasuhan anak seperti membatasi
lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan
di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga
4
D. PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN Tujuan utama bagi perawat yang
bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah adalah membantu
mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisik,intelektual, emosional dan sosial secara optimal
(Wilson,1088,hal 177, dalam Friedman,1995). Strategi strategi
promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini, karena
tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanakkanak
dapat menyebabkan konskuensi jangka pendek dan jangka panjang.
Pendidikan kesehatan diarahkan pada pencegahan masalah-masalah
kesehatan utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan
terlarang dan alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet dan
nutrisi, olahraga, penanganan stress/ dukungan sosial.
E. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH 1. PENGKAJIAN
Menurut Friedman (1995) dalam keseluruhan proses pengkajian,
berfokus pada siklus kehidupan keluarga akan mempertinggi pemahaman
seorang profesional kesehatan keluarga tentang stress yang menimpa
keluarga, dan masalah-masalah keluarga yang aktual atau potensial.
Dalam menyelesaikan bagan perkembangan dari pengkajian keluarga,
area-area yang dianjurkan untuk dikaji adalah sebagai berikut: a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga prasekolah b.
Sejauhmana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan keluarga
untuk tahap perkembangan saat ini. Adalah penting untuk
memperhatikan deviasi-deviasi dari normal, karena deviasi ini
dapat menjadi petunjuk adanya hambatan atau masalah, tugas
perkembangan keluarga yang harus terpenuhi pada tahap ini antara
lain: 1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggl, privasi dan rasa aman
5
2) Membantu anak untuk bersosialisasi 3) Beradaptasi dengan anak
yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi 4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam
maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) 5)
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling
repot) 6) Pembagian tanggungjawab anggota keluarga 7) Kegiatan dan
waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak
c. Riwayat keluarga sejak lahir hingga saat ini, termasuk tugas
perkembangan keluarga dan kesehatan serta kejadian dan pengalaman
yang berhubungan dengan kesehatan
(perceraian,kematian,kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan
keluarga. Beberapa dari informasi ini (perceraian,perkawinan
kematian)dapat dimasukkan ke dalam genogram keluarga. d.
Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga
asal,hubungan masa lalu dan kini dengan kakek dan nenek)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yang sering muncul
pada tahap perkembangan keluarga anak prasekolah antara lain: a.
Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah
b. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah c.
Proses keluarga terganggu
6
d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan e. Kesiapan untuk
peningkatan parenting f. Resiko ketegangan pemberi perawatan
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan g. Resiko
keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah
h. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak i.
Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
3. RENCANA INTERVENSI Salah satu tujuan penting dari keperawatan
keluarga adalah membantu keluarga adalahdan anggotanya bergerak ke
arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu dan keluarga
(Friedman,1987). Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas perkembangan
keluarga memungkinkan keluarga bergerak maju ke arah tahap
perkembangn berikutnya. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga
membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan pribadi dari anggota keluarga secara individual dan
fungsi keluarga yang optimum. Bagi perawat, memasukkan perspektif
perkembangan ke dalam praktik keperawatan keluarga sangat penting
selama fase diagnostik dan perencanaan. Beberapa contoh intervensi
keperawatan keluarga untuk keluarga prasekolah: Diagnosa
Keperawatan Tujuan Jangka Panjang (Tupan)Setelah diberikan
perawatan selama
Tujuan Jangka Pendek (Tupen)Setelah dilakukan
Kriteria Evaluasi
Standar Evaluasi
Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Verbal Psikomotor
1.Keluarga dapat
1.
Kaji jadwal makan anak dan kebiasaan
7
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anak prasekolah
selama 1 bulankeluarga dapat merawat An. X sehingga status gizi
anak meningkat ditandai dengan anak mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat: anak akan menunjukan kenaikan berat badan dan kenaikan
tinggi badan
kunjungan 5 kali kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui pola
makanan anak usia prasekolah 2.Keluarga dapat mendemonstra sikan
membuat contoh menu sederhana untuk anak prasekolah 3.BB anak
meningkat dari 600 gram dalam 1 bulan
menjelaskn tentang pola makanan anak prasekolah 2.Keluarga dapat
membuat contoh menu sederhana untuk anak 3.BB anak naik 600gr dalam
1 bulan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Koping keluarga tidak
Setelah diberikan
Setelah
Verbal
Keluarga
4.
makan, termasuk metode dalam pemberian makan kepada anak d
keluarga: untuk menentukan adekua atau tidaknya pola makan yang
diberikan Kaji anak prasekolah apakah tidak dapa minum dengan
cangkir atau tidak dapat memegang makanan atau menggunakan ala
makan dengan baik atau jika anak mengalami kesulitan menelan atau
mentoleransi terhadap tekstu makanan tertentu untuk memastikan
apakah intervens lebih lanju diperlukan atau tidak seperti terapi
bicara atau terapi okupasi Jelaskan pada keluarga tentang
pentingnya pemberian makanan sehat untuk anak Jelaskan pada
keluarga tentang pola makanan anak usia prasekolah Bersama keluarga
mendemonstrasikan cara membuat menu sederhana untuk anak.
Koordinasi dengan petugas giz puskesmas tentang pemberian makanan
tambahan (PMT ASI) Anjurkan Keluarga untuk terus memantau kenaikan
BB anak setiap bulan. Kaji sejarah keluarga
8
efektif berhubungan dengahn ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan
perawatan selama 1 bulan, coping keluarga membaik
dilakukan 5 kali kunjungan , maka anggota keluarga mampu
1.Mengidentifik ai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress
2.Setiap angota keluarga akan memakai sumber-sumber yang efektif
yang dapat mensupport 3.Setiap anggota keluarga dapat berinteraksi
dengan baik terhadap perawat dan diantara anggota keluarga
afektif
dapat mengidentif ikasi: 1. Faktor 5. faktor penyebab stress 2.
Mengide 6. ntifikasi sumberd aya yang mensupp ort 3. Berintera ksi
dengan 7. baik pada perawat dan setiap anggota keluarga
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keluarga Tetepkan
kapan saatnhya keuarga siap mendapatkan bantuan perawat Lakukan
komunikas dimulai dengan informasi yang singkat,karena keluraga
yang sedang di bawah tekanan akan sulit menerima banyak informasi
Bantu keluarga untuk mengidentifikasi maslah yang dapa diselesaikan
segera dan menagguhkan masalah lain hingga tingkatan stress sudah
menurun 8. Menganjurkan setiap anggota keluarga untuk dapa
mengungkapkan perasaan masing masing tanpa mengadili satu sama lain
9. Bantu keluarga mengidentifikasi koping yang positif d masa lalu
yang berhasil dilakukan 10. Bantu anggota keluarga mengidentifikasi
pilihan-pilihan jika bingung mengambi keputusan
Resiko kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal mengambil keputusan masalah KB
Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti
tentang KB sehingga dapat memutuskan memilih salah satu metode/cara
berKB
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui
macam/cara berKB 2.Menyatakan keinginan untuk berKB
Verbal Psikomotor
1.Keluarga dapat menjelaska n tentang metode/cara berKB
2.Keluarga datang ke Puskesmas untuk
1.Jelaskan pada keluarga tentang macam-macam tehnik kontrasepsi
2.Jelaskan tentang efektifitas ala kontrasepsi 3. Memotivasi
keluarga untuk datang ke Puskesmas untuk berKB
9
konsultasi KB Kesiapan peningkatan pengasuhan anak Setelah
diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti tentang Proses
parenting Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1. Orang
tua/keluarg a dapat menyediak an lingkungan yang aman dan
terpelihara untuk anak prasekolah: 2. orang tua memiliki
keterampila n baru dalam pengasuhan anak Keluarga dapat: - memahami
proses tumbuh kembang anak -memahami tentang lingkungan yang aman
untuk tumbuh kembang anak -memiliki keterampila n dalam pengasuhan
anak
Verbal Afektif psikomotor
Meningkatkan keterampilan pengasuhan oleh orang tua: 1. Gunakan
keluarga sebaga pusat pengasuhan untuk menyediakan pendekatan yang
holistik 2. Ajarkan keluarga tentang tumbuh kembang anak prasekolah
yang normal: untuk memberikan dasar bag kebutuhan keterampilan
dalam pengasuhan anak pada 2. periode waktu ini 3. Akui dan harga
ungkapan verba orangtua tentang perasaan mereka terkait dengan
penyakit kronis pada anak, atau kesulitan untuk berperilaku normal
usia prasekolah: ha ini untuk memvalidasi perasaan oraang tua
dengan baik 4. Hargai pengasuhan yang positif dan respek terhadap
tumbuh kembang anak yang normal (akan membantu orang tua membangun
kedekatan kepada anak
10
Resiko injury pada anak berhubungan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
Setelah diberikan asuhan keperawatan , keamanan akan terjaga:
tidak akan terjadi injury pada anak
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan : 1.keluarga dapat mengenali
situasi kapan saja anak berpotensi terkena injuri 2. keluarga dapat
menyediakan lingkungan yang aman bagi anak agar terhindar dari
injuri 3. keluarga dapat mendemonstrasi kan cara-cara pertolongan
pertama pada anak jika terjadi injuri.
Verbal psikomotor
-
Keluarga dapat mengenali situasi berpotensi terkena injuri pada
anak prasekolah; di jalan raya,menge ndarai sepeda/mai nan, hal-hal
yang berpotensi menimbulk an injuri di lingkungan rumah misalnya
listrik,komp or,dll -keluarga dapat melakukan pertolongan
prasekolah yang dapat digunakan dalam kondis marah atau
frustasi) 5. Akui dan berikan pujian terhadap keterampilan dalam
pengasuhan yang positif: untuk menambah kepercayaan dir bagi mereka
dalam mengasuh anak 6. Berikan role model kebiasaan Mengasuh yang
baik terkai dengan komunikasi dan melatih disiplin anak prasekolah
Pencegahan injury: 1. Ajarkan pada keluarga untuk mengajarkan pada
anak untuk tidak mendekati jalan raya dan jika akan menyeberang
harus didampingi orang dewasa:untuk menghindari kecelakaan saa
berjalan kakai 2. Ajarkan agar anak menghunakan helm saat
mengendara mainan untuk menghindari cidera kepala dan membiasakan
anak untuk menggunakan helm 3. Ajarkan keluarga agar anak diajarkan
untuk mematuh peraturan di rumah terkait dengan penggunaan
listrik,dll; anak prasekolah sudah dapat mengikut
11
pertama jika terjadi injuri pada anak
4.
5.
perintah sederhana dan melaksanakan perintah/nasihat Ajarkan
pada keluarga untuk tidak meninggalkan anak prasekolah sendirian di
kolam renang atu sumber air lainnya untuk mencegah tenggelam
Ajarkan keluarga penanganan pertama pada kecelakaan,untuk
meminimalkan akiba jika terjadi injuri
F. CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. SDENGAN ANAK PRA
SEKOLAH
I.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN Hari/tanggal Oleh Metode : 2 Mei 2011 :
Eva Rahayu : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik
A. DATA KELUARGA 1. Identitas Keluarga a. Nama KK b. Jenis
Kelamin c. Umur d. Pendidikan e. Agama f. Pekerjaan g. Alamat : Tn.
S : Laki-laki : 32 tahun : sarjana : Islam : Pegawai Bank : Dusun
Gamping Tengah RT 03/RW 14 Ambarketawang, Gamping, Sleman
12
Suku/kebangsaan
: Jawa/Indonesia
Jumlah anggota keluarga : 4 orang (Termasuk KK) 2. Susunan
Anggota keluargaNo 1 2 3 Nama Ny.S An.AT An.BP Umur 34 th 40 bln 11
bln Sex Pr Pr Pr Hub dg KK Isteri Anak II Anak III Pendd S1
Pekerjaan Ket Sehat Sehat BGM
3. Tipe keluarga Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/nuclear
family dimana dalam keluarga terdiri ayah ibu dan anak-anak dan
mertua. 4. Genogram
Keterangan : : Perempuan : Laki-laki : Garis Perkawinan : Garis
Keturunan : Tinggal dalam satu rumah : An.BP : Meninggal
5. Suku Bangsa dan Agama
13
Keluarga Tn. S semuanya suku jawa asli. Semua anggota keluarga
beragama Islam. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tuan S adalah
seorang karyawan di salah satu bank swasta di Jogjakarta
Penghasilan Tn S rata-rata perbulan Rp.3 500.000 Rp. 4.500.000.
Istri Tn S juga seorang wanita bekerja di bank yang sama dengan
suaminya, penghasilan Ny.S rata-rata Rp.3000.000Rp.3.500.000
perbulan. Secara umum penghasilan keluarga Tn.S sangat cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung untuk masa depan
anak-anak mereka 7. Aktifitas Rekreasi Keluarga tidak mempunyai
jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn.S dan Ny.S sibuk bekerja
dari pagi hingga sore hari dari senin hingga sabtu. Jika ada waktu
yang luang kadang-kadang mereka pergi ke tempat perbelanjaan untuk
rekreasi.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan
Keluarga Saat Ini Keluarga Tn.S saat ini masuk pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak prasekolah 2. Tugas Perkembangan
Keluarga yang Belum Terpenuhi Tugas perkembangan yang harus
dipenuhi pada tahap anak prasekolah adalah: a. Memenuhi kebutuhan
anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan rasa
aman b. Membantu anak untuk bersosialisasi c. Beradaptasi dengan
anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi
14
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) e. Pembagian
waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot) f.
Pembagian tanggungjawab anggota keluarga g. Kegiatan dan waktu
untuk stimulasi tumbuh kembang anak Dari beberapa tugas
perkembangan tersebut tugas perkembangan yang belum dipenuhi oleh
keluarga adalah: a. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan
anak yang belum maksimal, karena istri dan suami bekerja penuh
waktu setiap hari selama 6 hari kerja, yang tentunya setiap pulang
kerja yang mereka rasakan adalah rasa lelah dan hal ini menyebabkan
hubungan suami istri menjadi kurang harmonis dan seringnya terjadi
pertengkaran. b. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
anak yang masih kurang, berdasarkan hasil wawancara Ny.S mengatakan
bahwa ia belum memberikan stimulasi yang yang optimal pada
anak-anaknya dan Ny.S mengatakan ingin sekali mengetahui cara-cara
stimulasi tumbuh kembang anak
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti Tn. S Pada saat pengkajian KU
baik, Hasil pemeriksaan fisik Temp. 36,50C, Tekanan Darah 110/80
mmHg, Nadi 80x/mnt tidak ditemukan kelainan,tidak sedang menderita
suatu penyakit.
15
Ny.S Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian
Temp : 36,30C Tekanan Darah 100/80 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan
badannya sehat, tidak ada keluhan terhadap gejala suatu
penyakit.
An.AT KU baik anak dikeluhkan Batuk pilek sejak kemarin,hasil
pemeriksaan fisik temp: An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp :
30 x/mnt,Pharing agak hiperemis,Hidung : ingus(+), dada/thorak :
wheezing(-), ronkhi (-), BB : 10 Kg,TB : 92 Cm,Immunisasi lengkap.
An. BP KU baik, KU baik,turgor 70 cm,LK: kulit baik,pergerakan
aktif,
.BB : 8000, TB : immunisasi lengkap.
43 cm. Pada KMS ,riwayat
Riwayat kelahiran : Berat badan lahir :2700 gram,panjang badan
47 cm,LK orang tua lupa, persalinan spontan brach ditolong oleh
bidan di rumah,kelainan lahir tidak ada. Tingkat perkembangan
balita saat ini : - Motorik kasar : Anak dapat bangkit untuk
berdiri , berdiri
dengan pegangan, anak belum dapat berdiri sendiri dan belum
dapat berjalan. - Motorik halus : Anak dapat memegang dan
membenturkan dua buah benda dan dapat menaruh benda pada suatu
tempat - Sosial : Anak dapat bertepuk tangan, melambaikan dan
dapat
tangan, minum dengan cangkir menirukan kegiatan. - Bahasa :
Anak dapat mengoceh, menyebut mama-papa dan dapat mengucapkan
satu kata.
4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)
16
a. Riwayat penyakit dahulu Keluarga mengatakan bahwa Tn..S
sekeluarga dalam keadaan sehat-sehat saja dan tidak pernah
menderita suatu penyakit yang parah. b. Penyakit keturunan Tn.S
mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Tn.S
maupun Ny.S. c. Penyakit kronis/menular Keluarga menyatakan bahwa
tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular. d.
Kecacatan anggota keluarga Tn.S mengatakan bahwa tidak ada riwayat
keluarga yang menderita kecacatan fisik maupun mental. e.
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Keluarga mengatakan bila anggota
keluarga sakit diperiksakan di dokter praktek swasta/RS swasta
5.Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual. - Keluarga
Tn. S merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan seluruh anggota
keluarga merasa nyaman karena tetangga baikbaik. - Riwayat
spiritual anggota keluarga Semua anggota keluarga taat beribadah,
sholat lima waktu dan mengikuti kegiatan pengajian setiap satu
bulan sekali.
6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.
Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik terbukti dengan
kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke Puskesmas. 7 Pola
Pengambilan Keputusan
17
Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil
keputusan, biasanya ayah yang dominan dalam pengambilan keputusan.
8. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari. a.Makan Keluarga Tn.S
terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk,
sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun keluarga jarang makan
bersama-sama karena Tn.S dan Ny.S pada jam makan ditempat kerja
sedangkan waktu makan anaknya bersama-sama karena disuapi oleh
pembantunya. Kompisisi makanan kedua anaknya hampir sama sementara
untuk An.BP dibuat lebih lunak dari makanan
kakaknya(An.AT). b.Minum Semua anggota keluarga mempunyai
kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 6 8 gelas
per hari. c.Cara mengolah makanan Ny. S tidak memasak makanan
sendiri di dapur , cara memasak yang dilakukan oleh pembantunya
sayuran biasanya dipotong baru dicuci. Air minum dari sumur dan
selalu dimasak lebih dahulu. d.Cara penyajian Makanan yang
disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa ditutup di atas
meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau makan ambil
sendiri-sendiri. 9. Pola aktivitas dan Istirahat Kebiasaaan
istirahat anggota keluarga Tn. yaitu hampir semua anggota memiliki
kebiasaan tidur siang. Tn.S dan Ny.S tidak sempat berolah raga
karena keduanya sibuk bekerja dengan waktu yang penuh. 10.
Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
18
Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan. 11.
Reproduksi Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat
pengkajian Ny.S mengatakan bahwa dirinya belum ber-KB karena
sejak melahirkan anaknya yang kedua belum menstruasi sehingga
menurutnya tidak perlu berKB.
C. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi
dalam keluarga berjalan kurang baik, bila ada permasalahan jarang
dimusyawarahkan. 2. Struktur Kekuatan Keluarga Keluarga mau
menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak dan kepala keluarga
serta famili yang lain sangat mendukung. 3. Struktur Peran Setiap
anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing dengan baik.
Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara anak-anak di
rumah.
D. Fungsi Keluarga Secara umum keluarga Tn. S sudah memenuhi
fungsi keluarga baik fungsi afektif, sosialisasi, dan perawatan
kesehatan . Tugas Keluarga meliputi : 1. Mengenal masalah kesehatan
a. Keluarga belum mengenal dengan baik bahwa kekurangan BB pada
anak merupakan masalah kesehatan kesehatan. b. Keluarga belum
mengenal koping keluarga yang baik 2. Mengambil keputusan a.
Keluarga sudah memeriksakan/menimbangakan BB anak ke dokter
anak
19
b. Keluarga belum mampu mengambil keputusan terkait dengan
koping keluarga yang efektif 3. Merawat anggota keluarga Keluarga
belum mampu merawat anaknya dengan gizi kurang karena belum tahu
tentang perawatan anak dengan gizi kurang. 4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari lingkungan
disekitar rumah bersih 5. Menggunakan fasilitas kesehatan Keluarga
sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada
anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter praktek
swasta/Rs
E. Stres dan Koping Keluarga Keluarga Tn.S mengatakan bahwa
sangat mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Tuhan Yang
MahaEsa. Terhadap anaknya yang gizinya kurang keluarga tidak
terlalu
mempermasalahkan
karena keluarga sudah berusaha memenuhi
kebutuhan makanan anaknya.
a. Faktor Lingkungan dan Masyarakat 1. Rumah Keluarga menempati
rumah sendiri, jenis permanen, dinding / tembok dari batu bata,
lantai keramik mempunyai 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, kamar
mandi dan WC dan ruang makan . Ventilasi cukup ,pencahayaan baik
dan penerangan dengan listrik.
Denah Rumah Keluarga Tn.S 4 5
2
2
U
20
1
Gang
3
2
2
Keterangan :
|| Pintu 1. Ruang Tamu 2. Kamar Tidur 3. Dapur 4. Kamar Mandi 5.
WC
2. Sampah Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah
keluarga kemudian diambil oleh petugas seminggu dua kali 3. Sumber
air minum Keluarga menggunakan PDAM . 4. Jamban Keluarga Keluarga
Tn. S mempunyai jamban sendiri, jenis kloset duduk, kondisi baik.
5. Pembuangan Air Limbah Keluarga Ny. S mempunyai tempat pembuangan
air limbah yang kondisinya masih baik. 6. Halaman rumah Pada saat
kunjungan halaman rumah tampak bersih. 7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah belum
dimanfaatkan dengan baik. 8. Fasilitas
21
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 300 meter dari
rumah, fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, dokter
praktek 1-2 km, rumah sakit masjid 400 meter dari rumah. 5-6 km,
fasilitas peribadatan seperti
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DataData Subyektif
1.Ny.S mengatakan badan anaknya kurus 2.Nafsu makan anaknya baik
tetapi BB nya masih dibawah garis merah 3.Ny.S mengatakan tidak
pernah membuat menu khusus untuk anaknya Data Obyektif 1.KU
baik,turgor kulit baik,pergerakan aktif 2.BB : 10TB : 92 cm.Pada
KMS menunjukan BGM(gizi kurang)
Masalah KeperawatanKetidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
Kemungkinan PenyebabKetidakmampuan keluarga merawat An.AT dengan
gizi kurang(BGM) karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi
sehat.
Typologi MasalahAktual
22
Data Subyektif 1.Ny.S mengatakanAn.AT batuk pilek sejak 2 hr.
2.An.BP dan kakaknya tidur dalam satu kamar 3.Ny.S memberikan obat
paracetamol,CTM pada anaknya sisa obat waktu anaknya sakit dahulu
Data obyektif 1.An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp : 30
x/mnt,Pharing agak hiperemis,Hidung : ingus(+),dada/thorak
:wheezing(-),ronkhi (-)
Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP
Ketidakmampuan keluarga merawat anaknya yang sakit karena
kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh
anak.
Resiko
Data Subyektif 1.Ny.S mengatakan kalau pulang kerja sering
merasa sangat lelah dan mudah emosi 2. Ny.S mengatakan mereka
sering bertengkar karena permasalahan permasalahan kecil
Koping keluarga tidak efektif
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan menyelesaikan
permasalahan keluarga
Aktual
Data subjektif: 1. Ny.S mengatakan bahwa ia belum memberikan
stimulasi yang yang optimal pada anak-anaknya 2. Ny.S mengatakan
ingin sekali mengetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang anak
Data objektif: Berdasarkan pemeriksaan dengan DDST kedua anak Tn.S
mencapai tumbuhkembang yang normal
Kesiapan peningkatan pengasuhan anak
wellness
1. 2. 3.
n Y n Y
23
III.
PERENCANAAN a.Penentuan Prioritas Masalah 1. Ketidak seimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.BP keluarga Tn.S b.d.
ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya
pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi.No 1. Kriteria Sifat
masalah : Aktual Hitungan 3/3 x 1 Skor 1 Pembenaran Anak At dengan
BB bawah garis Merah menunjukan bahwa gizi anak kurang. Sumber daya
keluarga berupa waktu dan tenaga cukup, , adnya dukungan dari
masyarakat melalui posyandu dan fasilitas kesehatan mudah
dijangkau. Masalah ini dirasakan cukup lama dan sedang dilakukan
usaha-usaha untuk meningkatkan status gizi anak Keluarga menyadari
akan keadaan gizi anak tetapi akan tetapi perlu waktu dan biaya
yang cukup untuk mengatasinya
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah : Mudah
2/2 x 2
2
3.
Potensial untuk dicegah : cukup
2/3 x 1
2/3
4.
Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tapi tidak perlu segera
ditangani Jumlah
1/2 x 1
1/2
4 1/6
2. Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak sakit
karena kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan
tubuh anak.No 1. Kriteria Sifat masalah : Resiko Hitungan 2/3 x 1
Skor 2/3 Pembenaran An.BP dengan status gizi kurang akan mudah
tertular penyakit infeksi. Pendidikan keluarga(Ny.S) yang
cukup,sumber daya keluarga dan masyarakat yang memadai dan adanya
fasilitas kesehatan yang
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
x2
1
24
3.
Potensial untuk dicegah : cukup
2/3 x 1
2/3
4.
Menonjolnya masalah Tidak dirasakan
:
0/2 x 1
0
terjangkau. Memisahkan An.BP dengan kakaknya agak susah karena
tidur dalam satu kamar,namun usaha-usaha pencegahan dan pengobatan
sudah dilakukan dengan baik. Keluarga Tn.S tidak menyadari bahwa
penyakit infeksi mudah menular pada anak yang daya tahan tubuhnya
rendah.
Jumlah
21/3
3. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
keluargaNo 1. 2. Kriteria Sifat masalah : Resiko Kemungkinan
masalah dapat diubah : sebagian Hitungan 2/3 x 1 x2 Skor 2/3 1
Pembenaran Masalah sudah terjadi Sumber daya keluarga dan
masyarakat yang memadai, tenaga dan fasilitas kesehatan yang
memadai dan mudah dijangkau namun pengetahuan keluarga tentang
koping yang efektif masih kurang. Masalah ini sudah lama dirasakan
oleh Ny.S dan Tn.S t Tn.S dan Ny.S merasakan ada masalah dan merasa
perlu segera ditangani
3. 4.
Potensial untuk dicegah : cukup Menonjolnya masalah : dirasakan
dan perlu penanganan segera Jumlah
2/3 x 1 2/2 x 1
2/3 1
3 2/6
4. Kesiapan peningkatan pengasuhan anakNo 1. 2. Kriteria Sifat
masalah : wellness Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
Hitungan 1/3 x 1 x2 Skor 1/3 1 Pembenaran potensial untuk
ditingkatkan Sumber daya keluarga dan masyarakat yang memadai,
tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau
namun pengetahuan keluarga tentang parenting kurang serta waktu
yang dimiliki terbatas masalah tidak cukup pelik dan berlangsung
belum lama
3.
Potensial untuk dicegah : cukup
2/3 x 1
2/3
25
4.
Menonjolnya masalah : dirasakan dan perlu penanganan segera
Jumlah
2/2 x 1
1
Tn.S dan Ny.S merasakan ada masalah dan merasa perlu segera
ditangani
2 5/6
Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan
masalah adalah : 1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh pada An.At keluarga Tn.S b.d. ketidakmampuan
keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya pengetahuan
keluarga tentang pola makanan bayi. 2. Koping keluarga tidak
efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan dalam pemecahan masalah keluarga 3. Kesiapan peningkatan
pengasuhan anak pada keluarga Tn.S 4. Resiko tertularnya penyakit
infeksi pada An.BP keluarga Tn.S
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anak sakit
karena kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan
tubuh anak.
b. Perencanaan Keperawatan No. Dx Tujuan Jangka Panjang
(Tupan)Setelah diberikan perawatan selama selama 1 bulan keluarga
dapat merawat An. At sehingga status gizi anak meningkat ditandai
dengan anak mengkonsumsi nutrisi yang adekuat: anak
Tujuan Jangka Pendek (Tupen)Setelah dilakukan kunjungan 5 kali
kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui pola makanan anak usia
prasekolah 2.Keluarga dapat mendemonstra sikan
Kriteria Evaluasi
Standar Evaluasi
Intervensi1.
1
Verbal Psikomotor
1.Keluarga dapat menjelaskn tentang pola makanan anak prasekolah
2.Keluarga dapat membuat contoh menu
1.
2.
Kaji jadwal makan anak dan kebiasaan makan, termasuk metode
dalam pemberian makan kepada anak di keluarga: untuk menentukan
adekuat atau tidaknya pola makan yang diberikan Kaji anak
prasekolah apakah tidak dapat minum dengan cangkir atau tidak
26
akan menunjukan kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi
badan
membuat contoh menu sederhana untuk anak prasekolah 3.BB anak
meningkat dari 600 gram dalam 1 bulan
sederhana untuk anak 3.BB anak naik 600gr dalam 1 bulan.
3.
4.
5.
6.
7.
2
Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan, coping keluarga
membaik
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan , maka anggota keluarga mampu
1.Mengidentifik ai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress
2.Setiap angota keluarga akan
Verbal afektif
1. Keluarga dapat mengidentif ikasi: 1. Faktor 2. faktor
penyebab stress 2. Mengident 3. ifikasi sumberday a yang mensuppo
rt
dapat memegang makanan atau menggunakan alat makan dengan baik,
atau jika anak mengalami kesulitan menelan atau mentoleransi
terhadap tekstur makanan tertentu: untuk memastikan apakah
intervensi lebih lanjut diperlukan atau tidak seperti terapi bicara
atau terapi okupasi Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya
pemberian makanan sehat untuk anak Jelaskan pada keluarga tentang
pola makanan anak usia prasekolah Bersama keluarga
mendemonstrasikan cara membuat menu sederhana untuk anak.
Koordinasi dengan petugas gizi puskesmas tentang pemberian makanan
tambahan (PMTASI) Anjurkan Keluarga untuk terus memantau kenaikan
BB anak setiap bulan. Kaji sejarah keluarga untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan keluarga Tetapkan kapan saatnhya keuarga
siap mendapatkan bantuan perawat Lakukan komunikasi dimulai dengan
informasi yang singkat,karena anggota keluarga
27
memakai sumber-sumber yang efektif yang dapat mensupport
3.Setiap anggota keluarga dapat berinteraksi dengan baik terhadap
perawat dan diantara anggota keluarga
3.
Berintera ksi dengan baik pada perawat 4. dan setiap anggota
keluarga
3
Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti
tentang Proses parenting
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1. Dapat memahami
proses tumbuh kembang anak 2. Orang tua/keluarg a dapat menyediak
an lingkungan yang aman dan terpelihara untuk anak prasekolah: 3.
orang tua memiliki keterampila
Verbal Afektif psikomotor
Keluarga dapat: 1. Memaham i proses tumbuh kembang anak 2.
Memaham i tentang lingkunga n yang aman untuk tumbuh kembang anak
3. Memiliki keterampil an dalam pengasuha n anak
yang sedang di bawah tekanan akan sulit menerima banyak
informasi Bantu keluarga untuk mengidentifikasi maslah yang dapat
diselesaikan segera dan menagguhkan masalah lain hingga tingkatan
stress sudah menurun 5. Menganjurkan setiap anggota keluarga untuk
dapat mengungkapkan perasaan masingmasing tanpa mengadili satu sama
lain 6. Bantu keluarga mengidentifikasi koping yang positif di masa
lalu yang berhasil dilakukan 7. Bantu anggota keluarga
mengidentifikasi pilihan-pilihan jika bingung mengambil keputusan
Meningkatkan keterampilan pengasuhan oleh orang tua: 1. Gunakan
keluarga sebagai pusat pengasuhan untuk menyediakan pendekatan yang
holistic 2. Ajarkan keluarga tentang tumbuh kembang anak prasekolah
yang normal: untuk memberikan dasar bagi kebutuhan keterampilan
dalam pengasuhan anak pada periode waktu ini 3. Akui dan hargai
ungkapan verbal orangtua tentang m perasaan 2. mereka terkait
dengan
28
n baru dalam pengasuhan anak
4.
5.
6.
penyakit kronis pada anak, atau kesulitan untuk berperilaku
normal usia prasekolah: hal ini untuk memvalidasi perasaan oraang
tua dengan baik Hargai pengasuhan yang positif dan respek terhadap
tumbuh kembang anak yang normal (akan membantu orang tua membangun
kedekatan kepada anak prasekolah yang dapat digunakan dalam kondisi
marah atau frustasi) Akui dan berikan pujian terhadap keterampilan
dalam pengasuhan yang positif: untuk menambah kepercayaan diri bagi
mereka dalam mengasuh anak Berikan role model kebiasaan Mengasuh
yang baik terkait dengan komunikasi dan melatih disiplin anak
prasekolah
K e l u a r g a d a p a t
4
Setelah diberikan perawatan selama 1 minggu keluarga mengerti
dan dapat merawat anaknya yang sakit
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1.Mengetahui cara
pencegahan anak sakit 2.Mengetahui cara merawat anak sakit
Verbal Psikomotor
1.
Keluarga dapat menjelas kan cara pencega han dan perawata n anak
sakit 2. Anak dibawa ke Puskesm as/ petugas kesehatan bila
sakit
1.Jelaskan pada keluarga tentang cara pencegahan penyakit pada
anak. 2. Jelaskan pada keluarga cara merawat anak sakit 3. Pantau
keadaan kesehatan anak 4. Anjurkan pada keluarga untuk berobat ke
Puskesmas/konsultasi dengan petugas kesehatan bila anak sakit
29
b. SUMBERDAYA KELUARGA YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI 1. Sumberdaya
manusiaDalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia
lima tahun (balita) adalah priode paling kritis yang menentukan
kualitas sumber daya manusia. Pada masa balita proses tumbuh
kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut
sebagai masa emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan
mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan.
Karena pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan dasar
kemampuan, mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan
sikap, nilai dan pola perilaku seseorang di kemudian hari. Untuk
mencapai tingkat kecerdasan yang optimal, kecukupan gizi sangat
penting dan dibutuhkan untuk pembentukan sel otak sejak dalam
kandungan sampai anak berusia 3 5 tahun dimana perkembangan otak
berlangsung sangat cepat. Kunci keberhasilan dalam pembinaan anak
balita berada di tangan orang tua karena hampir seluruh waktu anak
berada dekat dengan orang tuanya.
Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra
sekolah antara lain: kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan
formal dan pengetahuan keluarga/orang tua terhadap proses tumbuh
kembang keluarga, kemampuan keluarga mengambil keputusan. 2.
Sumberdaya materi a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak
yang adekuat baik di dalam maupun di luar rumah b. Sumberdaya dalam
bentuk jasa misalnya menghadirkan guru
privat/perawat keluarga untuk meningkatkan kemampuan parenting
serta stimulasi tumbuh kembang anak prasekolah 3. Sumberdaya waktu
:sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap
keluarga sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu
dengan optimal di dalam keluarganya.