Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum kedalam sebuah pembuluh vena(pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (Nuryanto et al, 2015). Terapi intravena (IV) dilakukan dengan memberikan terapi melalui cairan infus yang diberikan secara langsung ke dalam darah bukan merupakan asupan dari saluran cerna. Meliputi pemberian nutrisi parenteral total (NPT), terapi cairan, elektrolit intravena serta pergantian darah. Nutrisi parenteral total (NPT) dalah nutrisi dalam bentuk cairan hipertonik yang adekuat, terdiri dari glukosa dan nutrien lain serta elektrolit yang diberikan melalui infus (Perry & Potter, 2005). b. Tujuan pemberian Terapi Intravena (Infus) Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori, yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral, memperbaiki keseimbangan asam-basa, memperbaiki volume komponen-komponen darah, 8 Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

Jul 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Infus (Terapi Intravena)

a. Pengertian

Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah

pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum

kedalam sebuah pembuluh vena(pembuluh balik) untuk menggantikan

kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (Nuryanto et al,

2015).

Terapi intravena (IV) dilakukan dengan memberikan terapi

melalui cairan infus yang diberikan secara langsung ke dalam darah

bukan merupakan asupan dari saluran cerna. Meliputi pemberian

nutrisi parenteral total (NPT), terapi cairan, elektrolit intravena serta

pergantian darah. Nutrisi parenteral total (NPT) dalah nutrisi dalam

bentuk cairan hipertonik yang adekuat, terdiri dari glukosa dan nutrien

lain serta elektrolit yang diberikan melalui infus (Perry & Potter,

2005).

b. Tujuan pemberian Terapi Intravena (Infus)

Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang mengandung

air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori, yang tidak dapat

dipertahankan secara adekuat melalui oral, memperbaiki keseimbangan

asam-basa, memperbaiki volume komponen-komponen darah,

8

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh,

memonitor tekanan vena sentral (CVP), memberikan nutrisi pada saat

sistem pencernaan mengalami gangguan (Perry & Potter, 2005).

c. Vena Tempat Pemasangan Infus

Tempat pemasangan infus pada umumnya berada di tangan dan

lengan dengan vena-vena tempat pemasangan infus: vena metakarpal,

vena sefalika, vena basilika, vena sefalika mediana, vena antebrakial

mediana. Namun, vena superfisial di kaki dapat digunakan jika klien

dalam kondisi tidak dapat berjalan dan kebijakan mengijinkan hal

tersebut. Penggunaan infus di kaki umumnya dilakukan pada pasien

pediatrik dan biasanya dihindari pada pasien dewasa (Perry &

Potter,2005).

d. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Infus

Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan

pemberian cairan infus yang dikemukakan oleh Hidayat (2008) adalah:

1) Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah).

2) Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah).

3) Fraktur (Patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur

(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah).

4) “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada

dehidrasi).

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

5) Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi).

6) Luka bakar luas (kheilangan banyak cairan tubuh).

7) Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan

cairan tubuh dan komponen darah).

Indikasi pada pemberian terapi intravena: pada seseorang dengan

penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke

dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri

dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan keuntungan

lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering terjadi,

meskipun pemberian antibiotik intravena hanya diindikasikan pada

pasien infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini

tanpa melihat derajat infeksi.

Kontraindiasi pada pemberian terapi intravena: Inflamasi

(bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus..

Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan

digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada

tindakan hemodialisis (Cuci darah).

2. Kekosongan Infus

a. Pengertian

Kekosongan infus yaitu kondisi dimana cairan infus pada pasien

rawat inap habis, hal ini sering terjadi terutama pada malam hari ketika

keluarga pasien terlelap tidur serta perawat tidak memantau sisa infus

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

pasien sehingga cairan infus habis. Tujuan pemberian infus menurut

Hidayat (2008) adalah :

1) Mencukupi kebutuhan cairan ke dalam tubuh pada penderita yang

mengalami kekurangan cairan.

2) Memberi zat makan pada penderita yang tidak dapat atau tidak boleh

makan dan minum malalui mulut

3) Memberi pengobatan yang terus menerus

b. Faktor yang mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian kekosongan

infus yang sering terjadi di rumah sakit antara lain yaitu :

1) Kesalahan (Medical Error)

Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang

mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

Kesalahan termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana

atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya.

Dapat akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak

melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (omission).

Keterlambatan dalam penggantian infus dilihat dari tenaga

medis (Perawat), Instansi rumah sakit dan keluarga klien. Kategori

nursing errors menurut TERCAP (Taxonomy of Errors, Root

Cause Analysis and Practice Responsibility) paling banyak berupa

kurangnya perhatian/pemantauan (11 kejadian) sebanyak 73,33%.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

Pada penelitian Hanley et al, persepsi dari 78 perawat 60

perawat didapatkan faktor kontribusinya, tersering berupa

stress/volume kerja tinggi (13/60) kelelahan/ kurang tidur masing-

masing hanya 3/60 dan 1/60. Faktor management terkait dengan

pengaturan jumlah tenaga (ketenagaan atau staffing) yang kurang

dapat menjadi penyebab terjadinya insiden.

Menurut Marilyn (2002) Fungsi keluarga yaitu fungsi

reproduksi untuk kelangsungan keturunan dan menambah sumber

daya manusia, Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan seluruh

anggota keluarga, Fungsi sosialisasi untuk belajar bersosialisasi

dimana sosialisasi ini merupakan suatu proses yang berlangsung

seumur hidup bagi individu, Fungsi perawatan kesehatan dimana

keluarga mempunyai fungsi melaksanakan praktek asuhan

keperawatan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan

atau merawat anggota keluarga yang sakit dan Fungsi afektif yaitu

sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga, keretakan

keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena

fungsi afektif tidak terpenuhi.

Di ruang rawat inap, pasien selalu dijaga oleh pihak

keluarga pada pagi, siang dan malam. Hal ini sering kali

menyebabkan keluarga kurang perhatian dalam memantau kondisi

infus karena keluarga terlelap saat malam hari.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

2) Tetesan infus yang diberikan terlalu besar

Pemberian cairan intravena atau infus memiliki dosis yang

telah ditentukan sesuai dengan kondisi pasien. Apabila tetesan

yang diberikan terlalu besar maka pasien kelebihan cairan dan

kekosongan infus atau kehabisan infus meningkat bila tidak

dipantau secara kontinyu.

Menurut hasil penelitian prasetyo (2014) perubahan posisi

lengan klien dapat merubah kecepatan aliran infus sedikit pronasi,

supinasi, ekstensi atau elevasi lengan bawah. Hasil penelitiannya

juga menyimpulkana bahwa tinggi botol infus ada hubungannya

dengan kecepatan aliran infus pada pasien pasca operasi. Hal

tersebut dimungkinkan karena tinggi botol infus selalu berada di

atas posisi jantung atau tetap tergantung dengan baik pada

tempatnya sehingga aliran akan tetap baik.

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Potter & Perry

(2005) meninggikan botol infus beberapa inchi dapat mempercepat

aliran dengan menciptakan tekanan yang lebih besar.

3) Jumlah tenaga medis

Keselamatan pasien (patient safety) telah menjadi issue

yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Setiap orang ingin

mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bebas dari

cedera yang tidak diinginkan.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

Perencanaan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan

disetiap unit keperawatan bukanlah karena suatu hal yang

sederhana atau mudah dilakukan karena terkait dengan banyak

faktor diantaranya BOR, tingkat ketergantungan pasien dan lain-

lain. Jumlah tenaga perawata yang berada di unit unit perawatan

berpengaruh terhadap pemberian asuhan keperawatan, UU

keperawatan menyatakan bahwa perawat dalam pemberian asuhan

keperawtan berorientasi pada keselamatan pasien. Dengan

demikian jumlah tenaga perawat yang mencukupi kebutuhan

pasien diperlukan agar pelayanan yang diberikan kepada pasien

menjadi optimal.

Pada penelitian evelyne (2015) kekurangan tenaga perawat

terdapat di unit rawat inap, intensive dan kamar bedah di RS X hal

ini tentu saja beresiko terjadinya insiden sehingga memerlukan

monitoring yang lebih ketat dari penanggung jawab shift terhadap

pekerjaan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Dan hasil

analisa terdapat sebanyak 13 orang (65%) perawat menyatakan

tenaga perawat kurang, pernah melakukan insiden seperti yang

sering terjadi keterlambatan perawat dalam penggantian cairan

infus.

c. Komplikasi

Keterlambatan perawat dalam penggantian cairan infus ini dapat

berdampak negatif terhadap pasien dengan terjadinya komplikasi yaitu

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

darah pasien akan tersedot naik ke selang infus . Infus bekerja dengan

mekanisme keseimbangan tekanan dan dibantu pula oleh daya

gravitasi. Cairan dari infus mengalir dari botol infus ke dalam

pembuluh darah karena ada yang disebut dengan tekanan hidrostatik

dari cairan dalam kantung infus yang lebih tinggi dari pada tekanan di

pembuluh darahnya. Dengan demikian cairan dapat mengalir dari

kantung infus, melalui selang dan masuk kedalam pembuluh darah.

Ketika cairan habis,umumnya perawat atau dokter, akan mengunci

akses dari selang tersebut menuju ke pembuluh darah pada klep di

infus,sehingga tekanan akan sama besarnya dan tidak ada yang masuk

maupun keluar pembuluh darah. Adapun ketika terlambat dikunci,

biasanya darah akan naik ke atas karena tekanan yang lebih besar dari

pembuluh darah dibandingkan dengan kantung infus yang sudah

mengempis karena sudah habis sama sekali. Kondisi ini tentu dapat

membahayakan pasien itu sendiri.

Dalam Brunner & Suddarth (2013) Komplikasi yang dapat

terjadi dalam pemasangan infus adalah :

1) Hematoma, Hematoma terjadi sebagai akibat dari kebocoran darah

ke jaringan di sekitar tempat penusukan. Hal ini dapat disebabkan

karena pecahnya dinding vena yang berlawanan selama penusukan

vena, jarum bergeser ke luar vena, dan tekanan yang tidak sesuai

yang diberikan ke tempat penusukan setelah jarum atau kateter

dilepaskan.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

2) Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar

(bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati

pembuluh darah.

3) Trombofeblitis, Tromboflebitis mengacu pada adanya bekuan

ditambah peradangan dalam vena. Hal ini dikarakteristik dengan

adanya nyeri yang terlokalisasi, kemerahan, rasa hangat, dan

pembengkakan di sekitar tempat penusukan atau sepanjang vena.

4) Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah,

terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke

dalam pembuluh darah

3. Teori Kebutuhan Dasar

Manusia memiliki kebutuhan dasar (Kebutuhan pokok) untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Walaupun setiap individu

memiliki karakteristik yang unik, kebutuhan dasarnya sama. Perbedaannya

pada pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. Kebutuhan dasar manusia

memiliki banyak kategori atau jenis. Salah satunya adalah kebutuhan

fisiologis (seperti oksigen,cairan,nutrisi,eliminasi dan lain-lain)sebagai

kebutuhan yang paling mendasar dalam jasmaniah (Walyani,2015).

Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow

menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu

(Asmadi,2008) :

a. Kebutuhan fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada

manusia. Antara lain : pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi BAB/BAK,

istirahat dan tidur, aktivitas keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.

b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan

fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik meliputi

perlindungan dari ancaman terhadap tubuh dan kehidupan seperti

kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan dll. Perlindungan psikologis,

perlindungan dari ancaman peristiwa atau pengalaman baru atau asing

yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.

c. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,

memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan

kekeluargaan.

d. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta

pengakuan dari orang lain.

e. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam

hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada

orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

Menurut Mangkunegara (2005) dalam Nursalam dan Efendi (2008)

menjabarkan hirarki Maslow yaitu sebagai berikut :

a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur

biologis. Kebutuhan ini berupa makan, minum, bernapas, seksual,

dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling

mendasar.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

b. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari

ancaman dan bahaya lingkungan.

c. Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, yaitu kebutuhan untuk

diterima dalam kelompok berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan

dicintai.

d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

dihormati.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan (aktif) dan potensi, serta berpendapat

dengan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu

4. Manajemen Keselamatan pasien (Patient Safety)

a. Pengertian

Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009

yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah

proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada

pasien secara aman termasuk didalamnya pengkajian mengenai

resiko, identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan

dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti

insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta

meminimalisir timbulnya risiko.

Patient safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak

seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi

(penyakit, koma, cedera fisik/ social psikologi, cacat, kematian )

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

terkait dengan pelayanan kesehatan ( KKP-RS, 2008 ). Patient safety (

keselamatan pasien ) rumah sakit adalah suatu system dimana rumah

sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assement

resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

resiko pasien, laporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya resiko.sistem ini mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan

atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (

Depkes,2006).

6 Sasaran Patient Safety :

1) Kejadian Tidak Diharapakn (KTD)/Adverse Event : adalah

kejadian karena kesalahan medis ataupun non medis yang

mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan

(commission) ataupun tidak mengambil tindakan yang seharusnya

diambil (ommission)

2) KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) :

salah satu jenis KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah

dengan pengetahuan yang muktahir

3) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss : sama seperti Adverse

Event namun cedera tersebut tidak terlalu serius karena adanya

faktor “keberuntungan” maupun “pencegahan”.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

4) Kesalahan Medis (Medical errors) : adalah kesalahan dalam

proses pengelelolan pasien (asuhan medis ataupun keperawatan)

karena faktor kegagalan melaksanakan suatu tindakan ataupun

karena mengambil tindakan yang tidak seharusnya diambil. Dan

hal ini merupakan kesalahan yang sangat fatal.

5) Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident :

adalah suatu kejadian yang tidak disengaja ataupun yang tidak

diharapkan yang dapat menimbulkan suatu cedera atau berpotensi

menimbulkan cedera.

6) Kejadian sentinel / Sentinel Event : adalah salah satu KTD yang

mengakibatkan suatu kematian atau cidera yang serius. Contoh :

salah mengoperasi bagian tubuh pasien yang tidak seharusnya

dipoerasi.

b. Standar Keselamatan Rumah Sakit

Standar I. Hak pasien

Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan

terjadinya kejadian tak diharapkan.

Kriteria:

1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.

2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana

pelayanan.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya

tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan dan prosedur

untuk pasien termasuk kemungkinan KTD

Standar II. Mendidik pasien dan keluarga.

Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang

kewajiban dan tanggung pasien dalam asuhan pasien. Keselamatan

pasien dalam pemberian pelayanan dapat di tingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan.

Karena itu di rumah sakit harus ada sistem dan mekanisme mendidik

pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien

dalam asuhan pasien.

Kriteria:

1) Memberi informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.

2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga.

3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak

dimengerti.

4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.

5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.

6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.

7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

Standar III : Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.

Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan

menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.

Kriteria:

1) Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat

pasien masuk, pemeriksaan,

2) diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan,

rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit.

3) Terdapat koordinasi pelayanan yang di sesuaikan dengan

kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara

berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan

transaksi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar.

4) Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan

komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan

keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan

kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya. Terdapat komunikasi

dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat

tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.

Standar IV

Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki

proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui

pengumpulan data, menganalisis secara intensif, dan melakukan

perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

Kriteria:

1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perencanaan yang

baik, mengacu pada visi, misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan

pasien petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik

bisnis yang sehat dan faktor-faktor lain yang berpotensi resiko

bagi pasien sesuai dengan “langkah menuju keselamatan pasien

rumah sakit”

2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja

antara lain yang terkait dengan : pelaporan insiden, akreditasi,

menejemen resiko, utilisasi, mutu pelayanan, keuangan.

3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait

dengan semua KTD/KNC, dan secara proaktif melakukan

evaluasi suatu proses kasus resiko tinggi.

4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan

informasi hasil analisis untuk menentukan perubahan sistem

yang di perlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin.

Standar V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan

keselamatan pasien.

1) Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui

penerapan ”7 langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit”.

2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk

identifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan

atau mengurangi KTD/KNC.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

3) Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan

koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan

pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.

4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk

mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah rakit

serta meningkatkan keselamatan pasien.

5) Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya

dalam meningkatkan kinerja Rumah Sakit dan keselamatan

pasien.

Kriteria:

1) Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program

keselamatan pasien.

2) Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan

dan program meminimalkan insiden, yang mencakup jenis

kejadian yang memerlukan perhatian, mulai dari KNC(Near

miss) sampai dengan KTD(Adverse event).

3) Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua

komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi

dalam program keselamatan pasien.

4) Tersedia prosedur ”cepat tanggap” terhadap insiden,

termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah,

membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi

yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

5) Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal

berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi yang

benar danjelas tentang analisis akar masalah (RCA) kejadian

pada saat program keselamatan pasien mulai di laksanakan.

6) Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden

atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko, termasuk

mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan dengan kejadian.

7) Terdapat kolaburasi dan komunikasi terbuka secara sukarela

antar unit dan antar pengelola pelayanan di dalam Rumah Sakit

dengan pendekatan antar disiplin.

8) Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang di butuhkan

dalam kegiatan perbaikan kinerja

9) rumah sakit dan perbaikan Keselamatan Pasien, termasuk

evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut.

10) Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi

menggunakan criteria obyektif untuk mengevaluasi efektifitas

perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien,

termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya.

Standar VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.

Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi

untuk setiap jabatan mencakup keterkaiatan jabatan dengan

keselamatan pasien secara jelas. Rumah sakit menyelenggarakan

program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung

pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriteria:

1) Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan, pelatihan

dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik tentang

keselamatan paien sesuai dangan tugasnya masing- masing.

2) Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan

pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi

pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3) Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang

kerjasama kelompok guna mendukung pendekatan interdisiplin

dan kolaburatif dalam rangka melayani pasien.

Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk

mencapai keselamatan pasien.

Kriteria:

1) Perlu di sediakan anggaran untuk merencanakan dan

mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan

informasi tentang hal- hal terkait dengan keselamatan pasien.

2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi

untuk merevisi manajemen informasi yang ada

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

B. Kerangka Teori

Berdasarkan sumber kepustakaan diperoleh kerangka teori sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Keterangan :

= Tidak diteliti

= Diteliti

Kebutuhan dasar manusia :

1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan rasa aman 3. Kebutuhan rasa cinta 4. Kebutuhan akan harga diri 5. Kebutuhan aktualisasi diri

Pemberian cairan infus (Intravena)

Kejadian Kekosongan Infus

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1. Kelalaian 2. Tetesan yang terlalu besar 3. Jumlah tenaga medis

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - UMPrepository.ump.ac.id/9261/3/Siti Nur Amaliah Ni'mawati...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Infus (Terapi Intravena) a. Pengertian Infus

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara

komsep - konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan

dilakukan (Notoatmodjo,2011).

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Gambaran Kejadian kekosongan infus pada

pasien rawat inap

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1. Kelalaian 2. Tetesan yang terlalu

besar 3. Jumlah tenaga medis

Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019