5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pemasaran Menejemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran perorangan dan organisasi. Definisi ini memandang manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian, bahwa ia mencakup sasaran, barang dan jasa, dan bahwa tujuannya adalah menghasilnkan kepuasan bagi pihak – pihak yang terlibat. Manajemen pemasaran dapat terjadi dalam suatu organisasi dalam kaitannya dengan setiap pasarnya. (Suwarno, 2011) Pemasaran yang bergiat dalam pasar pelanggan secara formal dilaksanakan oleh para manajer penjualan, wira niaga periklanan dan promosi, periset pemasaran, menejer pelayanan pelanggan, manajaer produk, dan direktur pemasaran. Masing – masing posisi mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas. Tugas mereka adalah menganalisis, merencanakan dan melaksanakan program yang akan menghasilkan dan melaksanakan program yang akan menghasilkan bauran dan tingkat transaksi yang di kehendaki dengan pasar target. Dari beberapa definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan keinginan atau kebutuhan orang atau kelompok terhadap produk atau jasa melalui penyaluran dan pertukaran barang dan jasa dari pihak satu kepada pihak lain. Melihat penjelasan teori diatas, bahwa kegiatan pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, yaitu berhasil atau tidaknya perusahan mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba, selain itu
18
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pemasaran
Menejemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa
untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran perorangan
dan organisasi. Definisi ini memandang manajemen pemasaran sebagai suatu
proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian,
bahwa ia mencakup sasaran, barang dan jasa, dan bahwa tujuannya adalah
menghasilnkan kepuasan bagi pihak – pihak yang terlibat. Manajemen
pemasaran dapat terjadi dalam suatu organisasi dalam kaitannya dengan setiap
pasarnya. (Suwarno, 2011)
Pemasaran yang bergiat dalam pasar pelanggan secara formal
dilaksanakan oleh para manajer penjualan, wira niaga periklanan dan promosi,
periset pemasaran, menejer pelayanan pelanggan, manajaer produk, dan
direktur pemasaran. Masing – masing posisi mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang jelas. Tugas mereka adalah menganalisis, merencanakan dan
melaksanakan program yang akan menghasilkan dan melaksanakan program
yang akan menghasilkan bauran dan tingkat transaksi yang di kehendaki
dengan pasar target.
Dari beberapa definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan
keinginan atau kebutuhan orang atau kelompok terhadap produk atau jasa
melalui penyaluran dan pertukaran barang dan jasa dari pihak satu kepada
pihak lain. Melihat penjelasan teori diatas, bahwa kegiatan pemasaran
memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, yaitu berhasil atau
tidaknya perusahan mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba, selain itu
6
perusahaan berusaha mempelajari dan memahami kebutuhan serta keinginan
konsumen dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan konsumen.
Gambar 2.1
Mekanisme Pemasaran Jasa Perusahaan Pelayaran
Suwarno (2011) menyebutkan perusahaan pelayaran adalah termasuk
dalam kategori perusahaan penjual jasa ruangan kapal laut yang di gunakan
oleh shipper (pengirim, sebagai pemilik barang yang akan diangkut dari satu
pelabuhan muat) untuk diserahkan kepada pemilik barang atau consigne
(penerima barang di pelabuhan tujuan). Jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang
padaa dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan satu produk.
PEMERINTAH
CONFERENCE
INSA
KONSUMEN
Shipper/consigne
PRODUSEN
Prs. Pelayaran
PERANTARA
BROKER
- INSA - Agen Pelayaran - EMKL - Broker
7
2. Prosedur Penyewaan Kontainer
Proses pengolahan pelanggan dan penerima pada proses ini dilakukan
pengolahan terhadap nama pelanggan sebagai penyewa container untuk
mengirim barang dan nama penerima dilokasikan oleh bagian pemasaran
sebagai berikut :
a. Proses Pemesanan Kontainer
Proses Pemesanan Kontainer untuk pengiriman barang dimulai dari
pelanggan yang datang atau melalui telepon kepada bagian pemasaran lalu
akan ditanya rincian barang yang dikirim mulai dari jenis barang, berat
muatan barang, jumlah barang. Sehingga ditentukan memakai kontainer 20
feet atau 40 feet dan juga surat penawaran harga kepada pelanggan dari
bagian pemasaran beserta jadwal kapal yang akan digunakan untuk
mengirim barang. (Era, 2007)
b. Proses Pengiriman Barang
Pada Proses ini bagian pemasaran membuat data kapal, data container
dan data barang yang akan dikirim kepada bagian operasional. setelah
semua berkas diterima oleh bagian operasional lalu melakukan
penjemputan dan pengecekan terhadap barang dan siap untuk muat barang
dan mengantarkan ke lokasi tujuan sesuai kesepakatan dengan pelanggan.
c. Proses Penagihan dan Pembayaran Sewa Kontainer
Bagian keuangan membuat tagihan berupa invoice lalu mengirimkan
penagihan kepada pelanggan melalui fax atau email. Setelah melihat
tagihan tentang penyewaan container maka pelanggan melakukan
pembayaran sesuai kesepakatan atau yang disebutkan dalam tagihan
melalui transfer. selanjutnya pelanggan akan mengkonfirmasi telah
melakukan transfer pembayaran.
d. Proses Pembuatan Laporan
Setiap bagian mengumpulkan dan melaporkan berkas – berkas atau
dokumen yang dipergunakan dalam proses penyewaan container. Dokumen
8
tersebut akan diserahkan kepada pemimpin perusahaan sebagai laporan dari
penyewaan container.
3. Perhitungan Biaya Proses Ekspor
Analisis kelayakan ekspor secara financial (biaya dan pendapatan)
besarnya pendapatan yang diterima dipengaruhi oleh besarnya biaya yang
dikeluarkan dan nilai produk yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan meliputi
biaya dalam negeri dan biaya luar negeri.
a. Biaya Dalam Negeri
Biaya dalam negeri merupakan semua biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi berlangsung meliputi biaya tetap, biaya variable dan investasi.
fokus biaya dalam negeri adalah berdasarkan nilai produk. Jika produk
mengalami kelangkaan ketersediaan, maka biaya prosuksi akan mengalami
kenaikan karena harga baku akan meningkat dengan terjadinya kelangkaan
tersebut.
b. Biaya Luar Negeri
Biaya pengiriman ke pelabuhan importir disesuaikan dengan negara
tujuannya karena tarif pengiriman ke setiap negara berbeda-beda sesuai
dengan jarak yang ditempuh serta kebijakan yang berlaku di negara tujuan.
Negara tujuan yang disimulasikan adalah Singapura, dengan asumsi bahwa
Singapura adalah salah satu negara yang dekat dari Indonesia, memiliki
kegiatan re-ekspor, serta hanya memiliki satu pelabuhan ekspor impor. (Maya,
2011)
a. Biaya Sewa Kontainer
Besarnya biaya sewa kontainer dipengaruhi oleh kekuatan nilai tukar
Rupiah terhadap US$. Jika nilai tukar Rupiah melemah maka biaya sewa
kontainer semakin mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya.
9
b. Biaya Dokumen Pelayaran
Kepemilikan dokumen pelayaran mempunyai tujuan agar barang
yang akan dikirim ke luar negeri bersifat resmi (legal). Besarnya biaya
pengurusan dokumen pelayaran ditentukan oleh perusahaan pelayaran yang
akan bertanggungjawab terhadap barang yang dikirim yang ditentukan
dalam satuan mata uang US$.
Pendapatan kotor diperoleh dari perkalian antara produk dengan harga jual
per satuan produk sedangkan pendapatan bersih merupakan jumlah pendapatan
kotor dikurangi dengan total biaya (FOB). Untuk menghitung besarnya
penerimaan dengan sistem pembayaran FOB dengan menggunakan rumus
(Hutabarat, 1992) :
Biaya produksi total : xxx
Biaya sewa kontainer : xxx
Biaya pengiriman ke pelabuhan eksportir : xxx
Biaya muat ke kapal : xxx +
FOB : xxx
TC = FC + VC
TR = P x Q
NR = TR – TC FOB
Keterangan:
NR (Net Revenue) = Pendapatan bersih (Rp)
TR (Total Revenue) = Pendapatan kotor (Rp)
P (Price) = Harga (Rp)
Q (Quantity) = Jumlah produk (Rp)
TC (Total Cost) = Total biaya (Rp)
FC (Fix Cost) = Biaya tetap (Rp)
VC (Variable Cost) = Biaya variabel (Rp)
10
TC FOB = Total biaya FOB (Rp)
4. Pengertian Ekspor
Yang dimaksud dengan kegiatan ekspor adalah perdagangan dengan
cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean suatu Negara ke
Negara lain dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Djauhari, 2006)
General Ekpor adalah pelaksanaan ekspor yang terjadi pada umumnya,
yaitu telah terjadi kesepakatan antara eksportir dan importer yang nantinya
akan dikirim barang ke luar negeri (di Negara importir) sesuai dengan
peraturan yang berlaku. (Andi, 2012)
EKSPOR : kegiatan mengeluarkan barang ke luar Daerah Pabean (ps 1
butir 14 UU Kepab). Titik (2011)
Titik (2011) menyebutkan bahwa barang dikatakan telah di ekspor jika
barang tersebut telah diangkut keluar melalui batas daerah pabean, tetapi dari
segi pelayanan dan pengamanan tidak mungkin menempatkan pejabat bea dan
cukai di sepanjang garis perbatasan untuk memberikan pelayanan dan
melakukan pengawasan barang ekspor. Kemudian timbullah anggapan di
dalam hokum (fiksi) yang menyatakan bahwa barang yang telah di muat di
sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari daerah pabean dianggap telah
diekspor dan diperlakukan sebagai barang ekspor (pasal 2 ayat 2 UU
Kepabeanan).
5. Dokumen – dokumen Ekspor
Dalam melakukan kegiatan ekspor terdapat dokumen–dokumen
penting yang harus dipenuhi antara lain, dokumen penting, dokumen
pengangkutan Bill of lading, Airway Bill, Railway Bill, Invoice, Profoma