BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan tersebut. Limbah yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, 6
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan,
pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair adalah air (99%)
sedangakan komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan
tersebut.
Limbah yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan
diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto
(1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga
dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan
lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah
berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah
tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air
tanah, air permukaan, dan air hujan.
Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian
air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air
limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat
berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
Untuk yang mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan
khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu
sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan
fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air
limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya
melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan
6
7
limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan
menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.
Limbah domestik terbagi dalam dua kategori yaitu pertama, limbah cair
domestik yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan
pestisida.Kedua adalah limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun, shampo,
tinja dan air seni. Limbah cair domestik menghasilkan senyawa organik berupa
protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat Pada musim kemarau saat debit air Kali
Mas turun hingga 300% maka masukan bahan organik kedalam badan air akan
mengakibatkan penurunan kualitas air.
1. Pertama, badan air memerlukan oksigen ekstra guna mengurai ikatan dalam
senyawa organik (dekomposisi), akibatnya akan membuat sungai miskin
oksigen, membuat jatah oksigen bagi biota air lainnya berkurang jumlahnya.
Pengurangan kadar Oksigen dalam air ini sering mengakibatkan peristiwa
ikan munggut (ikan mati masal akibat kekurangan Oksigen).
2. Kedua, Limbah organik mengandung padatan terlarut yang tinggi sehingga
menimbulkan kekeruhan dan mengurangi penetrasi cahaya matahari bagi biota
fotosintetik.
3. Ketiga, puluhan ton padatan terlarut yang dibuang hampir lebih dari 3 juta
orang di Surabaya akan mengendap dan merubah karakteristik dasar sungai,
akibatnya beberapa biota yang menetap didasar sungai akan tereleminasi atau
bahkan punah.
4. Keempat, bahan penimbul busa yang sebenarnya tidak diperlukan dalam
proses pencucian dan tidak ada hubungan antara daya bersih dengan busa
yang melimpah. Kelima, Fluorescent, berguna untuk membuat Pakaian lebih
cemerlang.
Dampak limbah organik ini umumnya disebabkan oleh dua jenis limbah cair
yaitu deterjen dan tinja. Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari
beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan
bahan bersifat karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene, selain gangguan terhadap
masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan
rasa tidak enak. Sedangkan tinja merupakan jenis vektor pembawa berbagai macam
penyakit bagi manusia.
1. Deterjen
8
Deterjen umumnya tersusun atas lima jenis bahan penyusun. Pertama,
surfaktan yang merupakan senyawa Alkyl Bensen Sulfonat (ABS) yang berfungsi
untuk mengangkat kotoran pada pakaian. ABS memiliki sifat tahan terhadap
penguraian oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Kedua, senyawa fosfat,
(bahan pengisi) yang mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang
sedang dicuci. Senyawa fosfat digunakan oleh semua merk deterjen memberikan
andil yang cukup besar terhadap terjadinya proses eutrofikasi yang menyebabkan
Booming Algae (meledaknya populasi tanaman air) Ketiga, Pemutih dan pewangi
(bahan pembantu) zat pemutih umumnya terdiri dari zat natrium karbonat. Menurut
hasil riset organisasi konsumen Malaysia (CAP) Pemutih dapat menimbulkan
kanker pada manusia. sedangkan untuk penwangi lebih banyak merugikan
konsumen karena bahan ini membuat makin tingginya biaya produksi, sehingga
harga jual produk semakin mahal. Padahal zat pewangi tidak ada kaitannya dengan
kemampuan mencuci
2. Tinja
Bagian yang paling berbahaya dari limbah domestik adalah mikroorganisme
patogen yang terkandung dalam tinja, karena dapat menularkan beragam penyakit
bila masuk tubuh manusia, dalam 1 gram tinja mengandung 1 milyar partikel virus
infektif, yang mampu bertahan hidup selama beberapa minggu pada suhu dibawah
10 derajat Celcius. Terdapat 4 mikroorganisme patogen yang terkandung dalam
tinja yaitu : virus, Protozoa, cacing dan bakteri yang umumnya diwakili oleh jenis
Escherichia coli (E-coli). Menurut catatan badan Kesehatan dunia (WHO)
melaporkan bahwa air limbah domestik yang belum diolah memiliki kandungan
virus sebesar 100.000 partikel virus infektif setiap liternya, lebih dari 120 jenis
virus patogen yang terkandung dalam air seni dan tinja. Sebagian besar virus
patogen ini tidak memberikan gejala yang jelas sehingga sulit dilacak
penyebabnya.
Setelah tinja memasuki badan air, E-coli akan mengkontaminasi perairan,
bahkan pada kondisi tertentu E-coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan
tubuh dan dapat tinggal di dalam pelvix ginjal dan hati.
Tingginya tingkat pencemaran domestik Kali Mas memberikan dampak
yang signifikan terhadap kualitas kesehatan masyarakat yang tinggal disepanjang
9
bantaran Kali Mas, hal ini merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Paguyuban
Kanker Anak Jawa Timur RSUD Dr Soetomo Oktober 2003 yang menyebutkan
bahwa 59% penderita kanker anak adalah leukimia dan sebagian besar dari
penderita kanker ini tinggal di Daerah Aliran Sungai Brantas (termasuk Kali
Surabaya dan Kali Mas). Jenis Kanker lainnya yang umum diderita Anak yang
tinggal di Bantaran Kali adalah kanker syaraf (neuroblastoma), Kanker kelenjar
getah bening (Limfoma), kanker ginjal (tumor wilms), dan Kanker Mata.
Ancaman serius ini harus memicu peran aktif Pemerintah dalam
mengendalikan pencemaran domestik, karena dibandingkan dengan Limbah cair
industri, penanganan sumber limbah domestik sulit untuk dikendalikan karena
sumbernya yang tersebar. Upaya yang dimaksudkan bukan penyuluhan kepada
masyarakat untuk tidak membuang tinja atau deterjen kesungai, tetapi lebih kepada
mengarahkan industri-industri kita untuk menerapkan cleaner production (industri
yang berwawasan lingkungan) dengan menerapkan pengolahan limbah dan
menghasilkan produk-produk ramah lingkungan.
Sebagai konsumenpun masyarakat pemakai detergen juga harus berani
memilih dengan menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh industri yang
telah memiliki predikat hijau, predikat hijau ini diberikan oleh Kantor kementrian
Lingkungan Hidup dalam program Proper (Program Pentaatn Industri) dalam
program ini diberikan predikat emas untuk industri yang menerapkan industri
bersih, predikat Hijau untuk industri yang telah mengelolah limbahnya dan telah
mengembangkan community development bagi masyrakat sekitar, predikat biru,
Predikat Merah dan Predikat hitam bagi industri yang menimbulkan kerusakan
lingkungan.
Dengan memilih produk-produk dari industri berpredikat hijau berarti kita
juga ikut serta dalam menjaga kualitas lingkungan.
Pencemaran lingkungan sering diungkapkan dengan pembicaraan atau
pemberitaan melalui media massa. Ungkapan tersebut bermacam ragam
popularisasinya dikalangan pendengar atau pembaca, antara lain pernyataan yang
menyebutkan : Pencemaran udara oleh gas buang kendaraan bermotor amat terasa
dikota-kota besar yang padat lalulintasnya; pencemaran sungai oleh limbah cair
industri sangat mengganggu kehidupan di perairan ; limbah pulp (bubur kayu)