Page 1
48
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN REVITALISASI PASAR MAYESTIK
II.1. Pengantar
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai gambaran umum berupa latar
belakang munculnya kawasan Pasar Mayestik, dari mulai sejarah bagaimana Pasar
Mayestik dapat terbentuk, hingga perubahan kondisi fisik Pasar Mayestik pasca
revitalisasi, yang selesai dibangun pada 2012 lalu. Di dalam bab ini peneliti juga
menjelaskan mengenai proses revitalisasi, untuk memaparkan respon pedagang
existing terhadap perencanaan revitalisasi dan bagaimana proses pendapatan tempat
usaha di pasar yang baru. Selain penuturan dari informan utama, untuk melengkapi
data dalam bab ini peneliti juga mewawancarai pihak PD Pasar Jaya selaku
penggagas dan penanggung jawab program revitalisasi Pasar Mayestik. Terakhir,
dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai profil informan utama, yaitu 5 pedagang
existing Pasar Mayestik. Secara lebih lengkap mengenai bab ini, akan dijelaskan
sebagai berikut.
II.2. Sejarah Kawasan Pasar Mayestik, Kebayoran Baru
Pasar Mayestik merupakan sebuah kompleks perdagangan yang berada di
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurut sensus penduduk yang dilakukan pada
tahun 2016 lalu, Kebayoran Baru kini diperkirakan terdapat 53.333 kepala keluarga
Page 2
49
dan berpenduduk lebih dari 143.000 Jiwa.47
Maka dari itu, Kebayoran Baru memiliki
banyak fasilitas publik yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dari mulai
sarana pendidikan yang menjadi unggulan di Kota DKI Jakarta, seperti Lab-School
Kebayoran, Al-Azhar 1 dan 3, SMPN 19, SMPN 12, SMAN 6, SMAN 70, dan
SMAN 82, sampai dengan perguruan tinggi seperti Universitas Al-Azhar Indonesia.
Selain itu juga wilayah ini juga terdapat banyak pusat perkantoran perhotelan,
pemukiman, ruang terbuka publik, sarana olahraga hingga sarana perbelanjaan yang
terkenal.
Gambar II.1. Peta Lokasi Pasar Mayestik
Sumber: Majestic Tata Kelola48
(2016)
Selain itu, terdapat juga banyak pusat perdagangan di Kebayoran Baru, seperti
pusat bahan bangunan di Jalan Panglima Polim, Pasar Burung di Jalan Barito, Pasar
Onderdil Otomotif di Cipete, dan Pasar Bunga dan Ikan Hias di Radio Dalam.
Sedangkan di Kebayoran Baru, pasar yang dikelola Pemerintah DKI di bawah PD
Pasar Jaya di kecamatan ini mencakup Pasar Blok M, Pasar Blok A, Pasar Cipete,
47
Kebayoran Baru dalam Angka, 2017, https://jakselkota.bps.go.id/publikasi.html (diakses pada
tanggal 19 Januari 2018 ) 48 Pasar Mayestik, 2016, https://www.pasarmayestik.com/index.php/2016/03/31/pasar-mayestik/016
(diakses pada tanggal 13 Maret 2017)
Page 3
50
Pasar Mayestik, dan Pasar Santa, dan lain-lain, yang masuk ke dalam Area 1 Selatan
PD Pasar Jaya.
Tabel II.1. Pasar Area Selatan 1 PD Pasar Jaya
Nama Pasar Alamat
Pasar Blok A Jl. R.S. Fatmawati Raya, 008/09 Kel.Pulo Kec.Kebayoran
Baru
Pasar Bata Putih Jl. Kramat I, 003/02 Kel.Grogol Selatan Kec.Kebayoran
Lama.
Pasar Blok M (Melawai) Jl. Melawai V Kel.Melawai Kec.Kebayoran Baru
Pasar Cidodol Jl. Cidodol Raya Kel.Grogol Selatan Kec.Kebayoran Lama.
Pasar Cipete Jl. R.S. Fatmawati Raya, 005/01 Kel.Cipete Selatan
Kec.Kebayoran Baru
Pasar Mayestik Jl.Tebah III Kel.Gunung Kec.Kebayoran Baru
Pasar Mede Jl. R.S. Fatmawati Raya, 002/03 Kel.Cilandak Barat
Kec.Cilandak
Pasar Pesanggrahan Jl. Garuda, 007/014 Kel.Pesanggrahan Kec.Pesanggrahan
Pasar Pondok Indah Jl. Ciputat Raya Kel. Pondok Pinang Kec.KebayoranLama
Pasar Radio Dalam Jl. R.R.I Kel. Gandaria Utara Kec. Kebayoran Baru
Pasar Santa Jl. Cipaku I Kel.Petogogan Kec.Kebayoran Baru.
Sumber: PD Pasar Jaya49
49
Tentang Kami atau Profil, 2017, http://www.pasarjaya.co.id/about/detail/Profile-Pasar-Jay (diakses
pada tanggal 16 Maret 2017)
Page 4
51
Salah satu kawasan perdagangan terbesar di Kebayoran Baru diwakilkan oleh
Pasar Mayestik. Salah satu sesepuh di Pasar Mayestik, yaitu Pak Haji mengutarakan
bahwa kegiatan perdagangan di kompleks Pasar Mayestik sendiri hadir sejak tahun
1950-an, tepatnya pada tahun 1955 yang pada saat itu banyak pedagang kaki lima
yang berdagang di sekitar kawasan bioskop Majestic, yang akhirnya menjadi asal-
usul nama serta lokasi yang kini disebut sebagai Pasar Mayestik itu sendiri.
“Pasar Mayestik itu awalnya gubuk-gubuk, disekitaran jalan anggrek bioskop
mulia (Majestic) itu taun 55. Taun 56 dibangun semi permanen sampe taun 70 itu
disebut pasar Blok A. Baru pas taun 81 diresmiin Blok B yang pasar sebelum
dibangun ini.”50
Pasar Mayestik sendiri baru diresmikan secara resmi pada 1 Oktober 1981
oleh Presiden Soeharto pada saat itu. Pasar yang dibangun diatas tanah seluas
6.905m2 ini, pada zaman itu merupakan pasar yang nyaman, dikarenakan bentuk
bangunan dan letak dari tempat usaha yang sudah tertata rapih. Pada peresmian tahun
1981 lalu Pasar Mayestik telah melewati dua tahapan pembangunan gedung sampai
dengan peresmiannya tersebut. Pada tahapan pembangunan pertama, dilakukan oleh
PD Pasar Jaya pada awal tahun 1970an, yang dilatarbelakangi untuk menertibkan
para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar bioskop Majestic. Untuk
menertibkan para pedagang tersebut, PD Pasar Jaya pada saat itu pun membangun
sebuah gedung berisi tempat usaha yang dapat digunakan oleh para pedagang kaki
lima tersebut yang pada akhirnya disebut sebagai Pasar Mayestik Blok A.
50
Wawancara dengan Pak Haji, Sesepuh yang berkecimpung sejak tahun 1950an di Pasar Mayestik
pada, 25 April 2017 pukul 11:06 WIB
Page 5
52
Gambar II.2. Kawasan Majestic Tahun 1950an
Sumber: Arungmaya Blogspot51
(2010)
Sedangkan untuk pembangunan tahap kedua, dilakukan pada akhir tahun
1970an yang pada akhirnya menghasilkan Pasar Mayestik Blok B. Sehingga Pasar
Mayestik lama yang telah diresmikan di tahun 1981 tersebut, terdiri dari dua
bangunan pasar yang dibagi menjadi Blok A dan Blok B, dan didominasi oleh
pedagang kebutuhan pokok, seperti sayuran, daging, sembako. Selain itu, terdapat
juga pedagang tersier seperti tekstil, emas, perlengkapan kue dan plastik, sembako
serta pedagang tekstil yang menjadi ciri khas dari Pasar Mayestik pada saat itu, dan
hingga saat ini masih melekat di masyarakat.
Letaknya yang strategis dan mudah untuk dikunjungi menjadikan Pasar
Mayestik mempunyai reputasi yang baik sebagai pusat perdagangan pada saat itu.
Dikarenakan sejak tahun 1980an, banyak pengunjung dari berbagai wilayah dengan
berbagai keperluan untuk berbelanja kebutuhan keseharian dari berbagai kalangan.
Walaupun Pasar Mayestik merupakan pasar tradisional, tetapi letaknya berada di
51
Asal-Usul Nama Kebayoran, 2010, http://arungmaya.blogspot.co.id/2010/10/serial-asal-usul-nama-
nama-tempat-di_1937.html (diakes pada 13 Maret 2017)
Page 6
53
kawasan jalan Tebah dan di lewati Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru. Sehingga pada
saat itu, kawasan di sekitar kompleks Pasar Mayestik merupakan lokasi hunian
menengah ke atas dengan deretan rumah apik, pepohonan rindang, lingkungan elok
yang tertata rapi. Sehingga tidak dipungkiri Pasar Mayestik biasa dikunjungi oleh
masyarakat dari berbagai kalangan dan golongan.
Gambar II.3. Kondisi Pasar Mayestik Sebelum Revitalisasi
Sumber: Majestic Tata Kelola52
(2012)
Terlebih lagi, Pasar Mayestik kini berada di jantung Ibu Kota, hal tersebut
dikarenakan letak Kebayoran Baru dan Jalan Sudirman, yang hanya terbentang
sekitar tiga kilometer. Tetapi Seiring berjalannya waktu, Pasar Mayestik berubah
menjadi pasar yang kurang layak digunakan sebagai pusat perdagangan. Maka dari
itu, pada tahun 2010 lalu, Pasar Mayestik mendapatkan revitalisasi oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta. PD Pasar Jaya memiliki arti penting dan strategis, serta
menjadi momentum dalam meningkatkan tampilan fisik pasar tradisional di Jakarta
52
Sejarah Pasar Mayestik, 2012, https://www.pasarmayestik.com/index.php/2012/10/08/sejarah-pasar-
tradisional-dan-pasar-modern (diakses pada tanggal 13 Maret 2017)
Page 7
54
yang selama ini dikenal kumuh, kotor, tidak tertib dan kurang nyaman dan salah
satunya adalah Pasar Mayestik.
II.3. Respon Pedagang Existing dan Proses Revitalisasi Pasar Mayestik
Dalam perencanaan revitalisasi Pasar Mayestik, PD Pasar Jaya mengakui
adanya masalah yang datang dari sebagian pedagang existing Pasar Mayestik.
Dengan adanya perencanaan revitalisasi Pasar Mayestik, ternyata memunculkan
kontradiksi berupa penolakan dari para pedagang existing yang tergabung dalam
Forum Pedagang Pasar Mayestik atau yang selanjutnya disingkat FPPM untuk
menyetujui rencana revitalisasi pasar dari pihak PD Pasar Jaya, yang akan
menggandeng developer yaitu PT Metroland Permai untuk melaksanakan revitalisasi
Pasar Mayestik.
“Kalo kendala sih banyak ya, terutama kendala sosial. salah satu contoh kasus ya,
misalkan dia udah punya pelanggan, nah biasanya kan pas pindah ke TPS sampai
nantinya pindah ke pasar yang baru, mungkin pelanggan bakal ilang. Nah biasanya
kan dengan adanya revitalisasi seperti ini dengan developer, itu kan ada dana
pembangunan, nah biasanya mereka itu nolak disitu.. takut biaya dana
pembangunannya itu bikin harga stand atau kios jadi mahal, makanya kita selalu
melakukan musyawarah sampai deal dengan pedagang lama juga. Untuk sampai
mufakat tentunya tidak sebentar butuh beberapa kali sampai hal tersebut terjadi dan
proses pembangunan mulai dilakukan, karena kalo masalah itu masih terjadi ya kita
gak akan mulai pembangunan dulu. Tapi emang pada saat itu PasarMayestik mau
gamau, harus dibangun ulang karena kondisinya yang tidak layak lagi.”53
Para pedagang existing mengkhawatirkan dengan adanya revitalisasi pasar
yang di serahkan kepada pihak ketiga, akan menyebabkan harga tempat usaha yang
melambung tinggi, ditambah lagi beberapa kekhawatiran mereka yang mungkin akan
53
Wawancara dengan Bang Hanes, Kepala PD Pasar Jaya Mayestik, pada 28 April 2017 pukul 09:00
WIB
Page 8
55
kehilangan pembeli saat mereka ditempatkan di Tempat Penampungan Sementara
atau yang selanjutnya disingkat TPS. Sehingga bentuk kontra para pedagang existing
lebih kepada bentuk dugaan dengan hadirnya pihak ketiga akan membuat mereka
terpinggirkan, karena dalam merevitalisasi Pasar Mayestik pihak ketiga akan
meningkatkan jumlah tempat usaha yang secara otomatis membuat Pasar Mayestik
menjadi lebih kompleks. Sehingga mereka meyakini hal tersebut akan membuat pasar
menjadi sepi untuk kedepannya. Bentuk penolakan pedagang dilakukan dalam bentuk
unjuk rasa untuk tetap menempati pasar yang lama, alih-alih menempati TPS yang
telah dibangun oleh PD Pasar Jaya.
Gambar II.4. Bentuk Penolakan Pedagang Existing terhadap Revitalisasi
Sumber: Tempo54
(2010)
Untuk meredakan kontadiksi tersebut, PD Pasar Jaya selaku pihak yang
bertanggung jawab akan pedagang existing dalam program ini pun harus melakukan
beberapa kali musyawarah dengan pihak forum tersebut untuk meyakinkan bahwa
kekhawatiran para pedagang existing mengenai dampak revitalisasi tidak akan terjadi.
54
Pedagang Pasar Mayestik Belum Mau Pindah ke Penampungan, 2010, https://metro.tempo.co/read
/236379/pedagang-pasar-mayestik-belum-mau-pindah-ke-penampungan (diakses pada tanggal 22
April 2017)
Page 9
56
Musyawarah yang dilakukan antara PD Pasar Jaya dengan pedagang existing yang
diwakili oleh FPPM pada tahun 2010 lalu ini, bertujuan untuk membicarakan
mengenai harga tempat usaha yang akan di tetapkan di dalam Pasar yang baru. Begitu
juga dengan sosialisasi mengenai perencanaan perubahan fisik gedung yang akan
dilakukan oleh developer, tetapi menurut pedagang existing musyawarah pada saat itu
berjalan lama, bahkan proses musyawarah tidak mencapai kesepakatan setelah
diadakan selama tiga kali pada tahun itu.55
PD Pasar jaya mengakui bahwa pihaknya tidak akan melakukan
pembangunan Pasar Mayestik selama belum menemukan mufakat dalam
permasalahan mengenai kekhawatiran pedagang existing tersebut. Tetapi menurut
beberapa informan dalam penelitian ini mengutarakan bahwa pada saat itu pedagang
existing mau tidak mau, harus menyetujui keinginan PD Pasar Jaya untuk
merevitalisasi Pasar Mayestik. Hal itu dapat terlihat dari adanya beberapa faktor
kesengajaan yang terjadi di pasar lama, berupa percobaan untuk membuat para
pedagang existing yang menolak dipindahkan ke TPS untuk dipaksa pindah.
“Rame gak pada setuju, yang ditakutin kan angsurannya mahal, ternyata bener.
kejadian juga kan, emang bener mahal. Tapi waktu itu kan sempet mau dibakar
Pasar Mayestik, Tapi gagal kayanya kebakarannya cuma kecil gitulah, untungnya
gak jadi besar kan kalo udah gitu jadi mau-gamau harus pindah, jadi ada unsur
kesengajaan gitu”56
Menurut para pedagang existing, bentuk kesengajaan untuk memaksa para
pedagang existing yang menolak pindah tersebut dilakukan oleh pihak-pihak tidak
55
Wawancara dengan Pak Suma, Pedagang Sayur Mayur, pada 25 April 2017 Pukul 10:45 56
Wawancara dengan Pak Bahrudin, Pedagang Sayur Mayur, pada 25 April 2017 Pukul 15:00
Page 10
57
bertanggung jawab agar membuat pedagang existing harus pindah ke TPS di saat itu
juga. Bentuk-bentuk kesengajaan tersebut menurut beberapa informan dilakukan
dengan cara pemutusan arus listrik secara permanen dan menumpuk sampah di
lorong-lorong di pasar lama. Sehingga pada akhirnya, dengan kesengajaan tersebut,
para pedagang existing yang menolak program revitalisasi akhirnya pindah ke TPS.
“Ada yang nolak-nolak tapi kalah juga akirnya. Semacam demo-demo gitu mereka
kan beralasan di TPS kan sempit jadi gabisa dagang secara bebas terus ada juga
yang nolah gara-gara takut mahal. Tapi ya kata orang pasar suruh pindah, ya
kita pindah. Soalnya pas ada yang tetep bertahan di pasar lama nolak pindah,
dari pihak pasar udah mutusin listriknya, terus naro sampah di lorong-lorong.
Ya akhirnya mau gamau yang nolak itu pada pindah.”57
Dengan adanya respon berupa kontradiksi yang sudah dijelaskan tersebut,
maka dapat disimpulkan sebagian dari pedagang existing terkesan tidak menerima
dengan adanya rencana revitalisasi Pasar Mayestik yang dilakukan pada tahun 2010
yang lalu. Tetapi kembali lagi, PD Pasar Jaya menjelaskan bahwa Pasar Mayestik
pada saat itu memang sudah harus dibangun kembali, dikarenakan kondisinya yang
sudah tidak layak pakai.58
Sehingga walaupun PD Pasar Jaya mengaku
mengutamakan kepentingan pedagang existing, tetapi mereka lebih mengutamakan
kepentingan mayoritas sendainya sampai batas waktu tertentu belum juga terjadi
kesepakatan dengan pihak pedagang existing untuk pembangunan Pasar Mayestik. Di
saat pembangunan Pasar Mayestik di tahun 2010-2012 lalu, para pedagang existing
dipindahkan ke TPS yang terletak di Taman Tebah yang berada di belakang
57
Wawancara dengan Pak Kanta, Pedagang Ikan , pada 27 April 2017 pukul 10:45 WIB 58
Wawancara dengan Bang Hanes, Kepala PD Pasar Jaya Mayestik, pada 28 April 2017 pukul 09:00
WIB
Page 11
58
kompleks dari Pasar Mayestik. Pedagang existing yang pindah ke TPS tidak
dikenakan biaya lagi, dikarenakan sudah ditanggung oleh pihak PD Pasar Jaya saat
itu.
Gambar II.5. Proses Pembongkaran Pasar Mayestik
Sumber: Tempo59
(2010)
Untuk mendapatkan tempat usaha di Pasar Mayestik pasca revitalisasi, para
pedagang existing harus mengikuti sebuah pengundian yang dilaksanakan oleh PD
Pasar Jaya di TPS sekitar bulan Juli tahun 2010 lalu. Dengan adanya pengundian
tersebut diharapkan akan menghasilkan pembagian lokasi tempat usaha yang adil
bagi para pedagang existing. Sebagai syarat untuk mengikuti tahapan tersebut, para
pedagang existing harus memiliki Surat Hak Milik atau yang selanjutnya disingkat
SHM, yaitu berupa surat kepemilikan tempat usaha legal yang harus dimiliki
pedagang existing di pasar yang lama. Untuk proses pembayaran tempat usaha, para
pedagang existing diberikan opsi untuk mengangsurnya selama dua kali.
Pengangsuran pertama dilakukan untuk pembayaran DP sebesar 20% dari harga
59
Pembongkaran Pasar Mayestik, 2010, https://store.tempo.co/foto/detail/P2008201000149/pembong
karan-pasar-mayestik-jakarta (diakses pada tanggal 22 April 2017)
Page 12
59
tempat usaha selama dua tahun di saat mereka menempati TPS, dan angsuran kedua
untuk membayar sisa dari 20% tersebut selama lima tahun kedepan setelah mereka
menempati tempat usaha pasca revitalisasi.
” Kami ada subsidi untuk membeli stand di pasar yang baru, bagi para pedagang
lama saja ya, itu sebagai bentuk menghargai pedagang lama lah yang ada di
Pasar Mayestik, dan harga bangunannya juga itu hasil kesepakatan dengan
pedagang. Jadi kita gak serta merta membuat harga sendiri gitu.. jadi pas proses
revitalisasi kita melakukan sosialisasi kepada investor untuk penetapan harga di
pasar yang baru, tentunya dengan kesepakatan dengan pedagang lama juga.
Untuk bentuk subsidinya, jadi harga yang diberikan kepada mereka tidak bisa
dinaikan oleh investor secara penuh dengan perhitungan dana investasi mereka.
Jadi bukan subsidi secara langsung, tapi lebih kepada sosialisasi untuk deal harga
khusus bagi pedagang lama dengan developer lah intinya.”60
PD Pasar Jaya juga dalam hal ini juga telah memberikan jaminan kemudahan
bagi para pedagang existing untuk mengakses tempat usaha di Pasar Mayestik pasca
revitalisasi. Sehingga diakuinya, harga yang diberikan oleh PT Metroland kepada
pedagang existing telah mereka subsidi. Bentuk subsidi bagi pedagang existing adalah
berupa jaminan bahwa pihak PT Metroland Permai tidak akan memberikan harga
tempat usaha yang tinggi bagi mereka. Berbeda dengan pedagang baru atau bebas,
yang nantinya akan diberikan harga tempat usaha degan beban investasi
pembangunan secara penuh dari pihak swasta tersebut. Sehingga menurut PD Pasar
Jaya, para pedagang existing diberi harga khusus untuk mengakses tempat usaha
pasca revitalisasi Pasar Mayestik.
60
Wawancara dengan Bang Hanes, Kepala PD Pasar Jaya Mayestik, pada 28 April 2017 pukul 09:00
WIB
Page 13
60
Gambar II.6. Harga Tempat Usaha Bagi Pedagang Existing
Sumber: Dokumentasi Peneliti (2017)
Tetapi walaupun dengan adanya subsidi yang diberikan oleh PD Pasar Jaya,
pedagang existing dalam hal ini tetap merasa bahwa harga yang ditetapkan untuk
tempat usaha pasca revitalisasi masih cenderung mahal. Hal tersebut diungkapkan
oleh beberapa informan, di saat peneliti mewawancarai mengenai respon mereka
terhadap rencana revitalisasi Pasar Mayestik. Dengan mahalnya tempat usaha
tersebut, diakui bagi beberapa pedagang menjadi salah satu hambatan dalam
melakukan kegiatan berdagang di Pasar Mayestik pasca revitalisasi. Sehingga,
beberapa pedagang existing dalam penelitian ini menjelaskan adanya kecendrungan
sebagian dari mereka yang tidak dapat menikmati sama sekali tempat usaha di Pasar
Mayestik pasca revitalisasi.
II.4. Kondisi Pasar Mayestik Pasca Revitalisasi
Dengan hadirnya PT Metroland Permai dalam merevitalisasi Pasar Mayestik
yang sudah dibahas pada sub-bab sebelumnya, maka PT Metroland Permai selaku
kontraktor pelaksana pembangunan ulang Pasar Mayestik pun mengubah bentuk
Page 14
61
bangunan Pasar Mayestik menyerupai arsitektur pusat perbelanjaan modern.
Perubahan bangunan pasar seluas 6.905 M2 ini, dibangun dengan ketinggian 7 lantai
dan dilengkapi 2 lantai basement yang pada saat ini dapat menampung 2.279 tempat
usaha yang terdiri dari 1.505 kios, 265 stand dan 433 counter. Sedangkan sebelum
revitalisasi, menurut PD Pasar Jaya di dalam pasar lama, Pasar Mayestik hanya terdiri
dari dua lantai, dengan jumlah tempat usaha sekitar 1222 unit.61
Gambar II.7. Kondisi Pasar Mayestik Setelah Revitalisasi
Sumber: Dokumentasi Peneliti (2017)
Di dalam Pasar Mayestik pasca revitalisasi, kini juga telah dilengkapi dengan
Air Conditioner atau AC yang memadai. Penambahan Alat proteksi standar
pengamanan kebakaran, escalator, lift, sound system, CCTV fasilitas parkir, toilet
dan tempat ibadah juga menambah rasa aman dan nyaman saat berada di Pasar
Mayestik dibandingkan dahulu. Maka dari itu, maka tidak heran bahwa revitalisasi
61
Wawancara dengan Bang Hanes, Kepala PD Pasar Jaya Mayestik, pada 28 April 2017 pukul 09:00
WIB
Page 15
62
Pasar Mayestik yang dibangun oleh PT. Metroland Permai menghabiskan biaya
sampai dengan Rp. 357,7 Miliar.62
Gambar II.8. Pengelompokan Pedagang di Pasar Mayestik
Sumber: Majestic Tata Kelola63
(2012)
Pasar Mayestik kini juga mengadopsi pengelompokan pedagang, dengan
harapan memudahkan pengunjung untuk berbelanja serta membuat keadaan Pasar
Mayestik menjadi lebih tertib dan teratur. Di setiap lantai yang ada di Pasar Mayestik
pada saat ini, juga terdapat pengelompokan pedagang tergantung barang yang dijual
yang di bagi di setiap lantainya. Gambar II.8 dapat memperjelas pembagian pedagang
yang ada di Pasar Mayestik pasca revitalisasi, yang menggambarkan pengelompokan
atau pengklasifikasian pedagang perlantai di dalam Pasar Mayestik.
62
Pemprov DKI Jakarta, 2012, Spesifikasi Pembangunan Pasar Mayestik, Jakarta.go.id , pada 13
Maret 2016 63
Directory, 2016, https://www.pasarmayestik.com/index.php/2016/03/31/pasar-mayesti (diakses pada
tanggal 23 April 2017)
Page 16
63
Selain mengubah bentuk bangunan secara signifikan, pasca revitalisasi PT
Metroland Permai juga melakukan bentuk-bentuk promosi dengan harapan Pasar
Mayestik dapat ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Berbagai cara promosi
dilakukan oleh pihak ketiga tersebut, yang salah satunya dengan menghadirkan
restoran ternama di dalam Pasar Mayestik seperti Es Teler 77 dan Bakso Atom. Hal
tersebut dirasakan peneliti saat melakukan observasi, yang beberapa kali terdengar
ajakan kepada pengunjung untuk menginformasikan mengenai hadirnya kedua
restoran tersebut oleh PT Metroland Permai melalui speaker call yang terintegrasi ke
seluruh gedung.
“Latar belakangnya karena umur bangunan itu udah abis, jadi sudah tidak layak
untuk dijadikan tempat jual beli. Jadi gimana sih untuk mendapatkan tempat yang
layak? Ya satu-satunya jalan direvitalisasi. Revitalisasi Pasar Mayestik dilakukan
dalam rangka menghilangkan kesah kumuh kotor jelek, untuk menghilangkan
kesan tersebut maka pasar ini di di bangun ulang , nah pembangunan ulang ini
juga diharapkan dapat menaikan nilai transaksi pedagang pasar mayestik, jadi
disesuaikan dengan tuntutan zaman sekarang.”64
Sehingga, dengan banyaknya penambahan infrastruktur sepeti yang sudah
dibahas diatas, membuat Pasar Mayestik kini dapat dikatakan berubah menjadi
sebuah pasar yang nyaman, dan tentunya bersih dari sampah maupun becek. Kini
Pasar Mayestik telah berubah secara total dari segi fisik, yaitu terlihat sebagai pusat
perdagangan yang dikemas secara baik dan tidak kalah dengan bangunan pusat
perbelanjaan modern. tentunya hal tersebut juga yang diharapkan dari hasil sebuah
revitalisasi Pasar Mayestik dari PD Pasar Jaya.
64
Wawancara dengan Bang Hanes, Kepala PD Pasar Jaya Mayestik, pada 28 April 2017 pukul 09:00
WIB
Page 17
64
II.5. Profil Informan Pedagang Pasar Mayestik
Informan utama yang dipilih oleh peneliti di dalam penelitian ini merupakan
para pedagang existing, yang dikategorikan sebagai pedagang profesional dan masih
melakukan kegiatan berdagang di Pasar Mayestik hingga saat ini. Sehingga informan
utama tersebutlah yang peneliti rasa cocok untuk memberi tanggapannya mengenai
perubahan kondisi Pasar Mayestik sebelum dan pasca revitalisasi. Terlebih lagi, para
pedagang existing dari kategori tersebut yang peneliti pikir akan melakukan berbagai
hal untuk tetap menghidupi kebutuhan sehari-harinya dari berdagang. Sehingga
mereka dapat dikatakan melakukan berbagai bentuk upaya bertahan akibat karena
perubahan situasi akibat dampak revitalisasi Pasar Mayestik. Maka dari itu, di bagian
ini peneliti akan mendeskripsikan secara singkat lima orang profil informan utama
tersebut sebagai berikut.
II.5.1. Pak Suma Pedagang Sayur Mayur
Informan pertama adalah Bapak Suma, Bapak yang berusia 65 tahun ini
merupakan salah satu pedagang sayur yang ada di Pasar Mayestik. Bapak Suma telah
berkegiatan di Pasar Mayestik semenjak tahun 1970 lalu, di saat dirinya memutuskan
untuk merantau untuk mencari nafkah di Jakarta. Bapak Suma memiliki dan tinggal
di rumahnya yang terletak di Sudimara. Rumah tersebut ia beli pada 5 tahun lalu, dari
hasil jerih payahnya selama kurang lebih 40 tahun berdagang. Pak Suma kini tinggal
seorang diri di daerah Sudimara, dikarenakan setelah Pak Suma telah berhasil
memiliki rumah sendiri, di saat itu juga Pak Suma harus kehilangan istrinya yang
Page 18
65
telah berpulang belum lama ini. Pak Suma selama hidupnya hanya menghidupi
keluarganya dari berdagang. Untuk kepemilikan tempat usaha di Pasar Mayestik kini,
Bapak Suma memiliki satu buah stand yang terletak di pinggir lantai basement. Stand
Pak Suma didapatkan dengan sistem pengundian, yaitu stand dengan luas sekitar
1x30 meter yang ia beli secara angsuran selama lima tahun kepada PT Metroland
Permai, berharga 65 juta.
II.5.2. Pak Bahrudin Pedagang Daging
Informan kedua adalah Bapak Bahrudin, ia merupakan salah satu pedagang
senior apabila dibandingkan dengan pedagang daging lainnya yang ada di Pasar
Mayestik. Pak Bahrudin telah berdagang di Pasar Mayestik semenjak tahun 1975
mengikuti jejak ayahnya yang juga berprofesi sebagai pedagang pada saat itu. Bapak
Bahrudin mengakui, dirinya serta keluarganya secara turun menurun menghidupi
kehidupannya dari hasil berdagang daging. Kini dirinya tinggal di rumahnya yang
terletak di sekitaran Kebayoran Lama.
Pedagang kelahiran Pandeglang, Banten ini memiliki satu tempat usaha
berupa stand yang letaknya diakui lebih strategis pasca revitalisasi. Stand yang ia
miliki pada saat ini merupakan hasil pengundian yang ia ikuti pada saat di TPS, yang
terletak di hook lantai basement. Tempat usaha informan yang satu ini, dibeli secara
kredit kepada PT Metroland Permai melalui angsuran selama lima tahun dengan
harga 120 juta, yang menurutnya lebih mahal dikarenakan terletak di hook.
Page 19
66
II.5.3. Ibu Sri Pedagang Ayam
Informan ketiga dalam peneltian ini adalah Ibu Sri, dirinya merupakan salah
satu pedagang existing ayam potong yang masih bertahan di dalam Pasar Mayestik
pasca revitalisasi. Karena di saat peneliti melakukan observasi, terlihat pedagang
ayam potong di dalam Pasar Mayestik kini tersisa tidak lebih dari enam orang. Ibu Sri
telah melakukan kegiatan berjualan di Pasar Mayestik semenjak sang suami pensiun
dari pekerjaannya, pada tahun 2005 silam. Sehingga semenjak dua belas tahun lalu,
berdagang menjadi pemasukan utama bagi perekonomian keluarganya. Ibu Sri tinggal
di sekitar Larangan, Ciledug yang merupakan rumah peninggalan mertuanya.
Ibu Sri mempunyai tiga tempat usaha di pasar lama, tetapi dengan adanya
dampak program revitalisasi kini dirinya hanya memiliki satu tempat usaha. Ia
mengakui bahwa dirinya tidak ingin menebus dua SHM miliknya dikarenakan
tingginya harga tempat usaha di dalam Pasar Mayestik pasca revitalisasi. Sehingga
dua SHM yang dimiliki oleh Ibu Sri akhirnya dijual kepada adik dan temannya dari
untuk diangsur. Ia memiliki sebuah tempat usaha berupa stand seluas 1x1.5m, yang
terletak di pinggiran lantai basement. Dengan pembayaran secara kredit, melalui
angsuran selama 5 tahun kepada pihak PT Metroland Permai, dengan pembelian
tempat usaha dengan harga sekitar 70 juta.
Page 20
67
II.5.4. Pak Kanta Pedagang Ikan
Informan selanjutnya adalah Bapak Kanta, dirinya telah berdagang di Pasar
Mayestik semenjak tahun 1997 lalu. Pedagang ikan yang awalnya datang berdagang
bersama saudaranya ini, mulai mencoba berdagang sendiri semenjak saudaranya
tersebut memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di saat proses
revitalisasi Pasar Mayestik pada tahun 2010 lalu. Sehingga Pak Kanta memiliki SHM
yang diberikan saudaranya untuk mengikuti pengundian dan menebus satu buah
tempat usaha berupa stand di lantai basement pada saat ini. Pembayarannya dilakukan
secara angsuran selama 5 tahun ke PT Metroland Permai, dengan harga sekitar 60
jutaan.
Pak Kanta yang kini memiliki tempat tinggal di bekasi ini, merupakan salah
satu pedagang existing yang mengalami kemajuan semenjak dirinya masuk ke dalam
pasar yang baru. Saat memasuki pasar yang baru, Pak Kanta hanya memilki satu
tempat usaha, tetapi saat peneliti melakukan wawancara dengannya, ia mengakui
telah memiliki empat tempat usaha yang didapatkannya dari pedagang ikan existing
yang memilih untuk meninggalkan Pasar Mayestik. Sehingga dirinya memberanikan
diri untuk melanjutkan angsuran ketiga tempat usaha tersebut dan berharap dapat
memaksimalkan kegiatan berdagangnya dan tetap bertahan.
Page 21
68
II.5.5. Ibu Rahmini Pedagang Bumbu Dapur
Informan terakhir adalah Ibu Rahmini, dirinya merupakan salah satu
pedagang aneka bumbu dapur dan sembako yang berada di lantai basement Pasar
Mayestik. Ibu Rahmini telah berdagang di Pasar Mayestik sejak tahun 1977 silam.
Ibu Rahmini berasal dari Kutoharjo, Jawa Tengah. Pada awalnya, dirinya datang ke
Pasar Mayestik untuk membantu Bulenya yang berdagang sayuran. Pada Tahun 1980,
Ibu Rahmini memutuskan untuk berdagang secara sendiri. Ibu Rahmini kini tinggal di
daerah Ulujami, Jakarta Selatan bersama seluruh keluarganya. Rumah yang ia
tinggali bersama suami dan kedua anaknya pada saat ini berstatus hak milik,
walaupun rumah tersebut dirasa Ibu Rahmini sangat sederhana. Tetapi menurutnya
rumah tersebut merupakan salah satu hasil dari jerih payah Ibu Rahmini dan
suaminya selama berdagang di Pasar Mayestik.
Di pasar yang lama Ibu Rahmini memiliki tiga SHM tempat usaha, berupa
dua stand dan satu kios. Tetapi pasca revitalisasi, dirinya mengakui hanya dapat
menebus dua tempat usaha berupa stand dan menjual SHM kiosnya kepada pedagang
lain. Untuk kepemilikan tempat usaha di Pasar Mayestik kini, ia beli secara kredit
kepada PT Metroland Permai, seharga 70 jutaan. Ibu Rahmini dalam menghidupi
kehiduan keluarganya selama ini hanya berdagang, hal tersebut dapat terlihat dari
terlibatnya hampir seluruh keluarga dalam kegiatan berjual-beli di saat peneliti
mewawancarainya.
Page 22
69
II.5. Penutup
Letaknya yang strategis dan mudah untuk dikunjungi menjadikan Pasar
Mayestik mempunyai reputasi yang baik sebagai pusat perdagangan pada saat itu.
Tetapi Seiring berjalannya waktu, Pasar Mayestik berubah menjadi pasar yang
kurang layak digunakan sebagai pusat perdagangan. Maka dari itu, pada tahun 2010
lalu Pasar Mayestik dijadikan sasaran program revitalisasi oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Tetapi dengan adanya perencanaan revitalisasi Pasar Mayestik, ternyata
memunculkan kontradiksi berupa penolakan dari para pedagang existing yang
tergabung dalam FPPM untuk menyetujui rencana dari revitalisasi pasar yang akan
dilakukan pihak PD Pasar Jaya dengan menggandeng Pihak ketiga yaitu PT
Metroland Permai. Sehingga dengan adanya hal tersebut, PD Pasar Jaya berupaya
untuk melakukan sosialisasi agar revitalisasi dapat dilakukan.
Revitalisasi Pasar Mayestik dapat dikatakan berhasil mengubah bentuk
bangunan Pasar Mayestik menyerupai arsitektur pusat perbelanjaan modern.
Perubahan bangunan pasar seluas 6.905 M2 ini, dibangun dengan ketinggian 7 lantai
dan dilengkapi 2 lantai basement yang pada saat ini dapat menampung 2.279 tempat
usaha yang terdiri dari 1.505 Kios, 265 Stand dan 433 Counter. Membuat Pasar
Mayestik kini dapat dikatakan berubah menjadi sebuah pasar yang nyaman, dan
tentunya bersih dari sampah maupun becek. Pasar Mayestik telah berubah secara total
dari segi fisik, yaitu terlihat sebagai pusat perdagangan yang dikemas secara baik dan
menyamai bangunan-bangunan pusat perbelanjaan modern lainnya.