BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor dalam bahasa Inggris berarti pemampat, mengubah ukuran dari besar ke kecil dengan cara menekan. Kompresor merupakan mesin untuk memampatkan udara atau gas, mesin fluida yang mengubah uap refrigerant yang masuk pada suhu dan tekanan yang rendah menjadi uap bertekanan tinggi. Kompresor juga mengubah suhu refrigeran menjadi lebih tinggi akibat proses yang bersifat isentropik. Lawan kata dari kompresor adalah expander yang berarti pengembang. Karena kerjanya sebagai pemampat, maka material yang bisa dimampatkan harus compressible atau berbentuk gas. Secara umum, kompresor mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% Campuran Argon, karbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada juga kompressor yang mengisap udara atau gas dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor yang menghisap udara atau gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kompresor
Kompresor dalam bahasa Inggris berarti pemampat, mengubah ukuran dari
besar ke kecil dengan cara menekan. Kompresor merupakan mesin untuk
memampatkan udara atau gas, mesin fluida yang mengubah uap refrigerant yang
masuk pada suhu dan tekanan yang rendah menjadi uap bertekanan tinggi.
Kompresor juga mengubah suhu refrigeran menjadi lebih tinggi akibat proses
yang bersifat isentropik. Lawan kata dari kompresor adalah expander yang berarti
pengembang. Karena kerjanya sebagai pemampat, maka material yang bisa
dimampatkan harus compressible atau berbentuk gas.
Secara umum, kompresor mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika
merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen
dan 1% Campuran Argon, karbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya.
Namun ada juga kompressor yang mengisap udara atau gas dengan tekanan lebih
tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada
pula kompresor yang menghisap udara atau gas bertekanan lebih rendah dari
tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
Sebuah kompresor memiliki dua fungsi utama: 1) untuk memompa
pendingin melalui sistem pendingin dan 2) untuk menekan gas pendingin dalam
sistem sehingga dapat terkondensasi menjadi cair dan menyerap panas dari udara
atau air yang sedang didinginkan atau dingin. Kompresor sering digunakan untuk:
1. Mengirim tenaga (berupa udara) untuk peralatan pneumatik dan peralatan
pengangkat yang bekerja, secara pneumatik
2. Mengirim dan membagi-bagi gas seperti pada pipa-pipa gas dan bahan
bakar cair
3. Menyediakan udara bertekanan tinggi seperti pada mesin otomotif
4. Meningkatkan sistem tekanan untuk membantu reaksi kimia
2.2 Jenis-Jenis Kompresor
Kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu possitive-
displacement dan dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau
gas di- trap dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun,
menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada
kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran (UNEP, 2006).
Kompresor dinamik memberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau
gas yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis dinamik
sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran
udara dan tekanan (atau head) yang dibangkitkan (UNEP, 2006).
Gambar 2.2 Jenis Kompresor
1. Kompresor Positive Displacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
a. Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating (torak) paling banyak
digunakan untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya
seperti pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir
konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Gambar 2.3 Penampang melintang kompresor reciprocating
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan
untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed
digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multitahap dan
sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas Nasional,
1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda. Sebuah
kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan
dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang parallel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi
yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/ tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya.
Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu
pengeluaran yang lebih rendah (140-160oC), sedangkan pada mesin satu tahap
suhu lebih tinggi (205-240oC).
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara
reciprocating diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana dua
atau lebih tahap kompresor dikelompokkan secara seri Udara biasanya
didinginkan diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum
sebelum memasuki tahap berikutnya (UNEP, 2006). Kompresor udara
reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air
menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket,
dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
• Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol
dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head)
dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).
• Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang
diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
• Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan
volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan
pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam
suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk
diagram P-V sebagai berikut :
Gambar 2.4 Diagram P-V Kompresor Torak (reciprocating)
Torak (reciprocating) memulai langkah kompresi pada titik (1), torak
bergerak kekiri dan gas dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada
titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi
dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder
akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder
pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik
akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan
kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya
harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa
sisa. Namun dalam praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak
membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada
katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan
tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak
kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak
berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai
terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini
pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai
titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang
diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu
hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini
dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga
temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal
(temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan
isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk
perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang
sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin
untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh
cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam