BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nifas merupakan suatu waktu yang dilewati oleh seorang ibu. Setelah melalui masa kehamilan dan persalinan, ibu akan memulai masa nifasnya. Masa nifas yang dimulai setelah kelahiran uri atau plasenta terlihat mudah, terkesan sudah menjadi masa aman bagi seorang ibu setelah persalinan. Sesungguhnya tidak, banyak masalah yang dapat terjadi di masa nifas. Kewaspadaan dan bahaya pada ibu tidak hanya terjadi pada saat kehamilan dan pesalinan, tetapi juga pada masa ini. Masa nifas adalah masa dimana terjadinya proses kembalinya alat-alat reproduksi kembali seperti sediakala sebelum hamil. Pada saat ini dapat terjadi macam-macam gangguan untuk proses kembalinya organ – organ reproduksi tersebut. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan bahwa AKI yaitu mencapai 359/100.000. salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan dan infeksi. Dua masalah ini dapat juga terjadi di masa nifas seorang ibu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nifas merupakan suatu waktu yang dilewati oleh seorang ibu. Setelah
melalui masa kehamilan dan persalinan, ibu akan memulai masa nifasnya.
Masa nifas yang dimulai setelah kelahiran uri atau plasenta terlihat mudah,
terkesan sudah menjadi masa aman bagi seorang ibu setelah persalinan.
Sesungguhnya tidak, banyak masalah yang dapat terjadi di masa nifas.
Kewaspadaan dan bahaya pada ibu tidak hanya terjadi pada saat kehamilan
dan pesalinan, tetapi juga pada masa ini.
Masa nifas adalah masa dimana terjadinya proses kembalinya alat-alat
reproduksi kembali seperti sediakala sebelum hamil. Pada saat ini dapat
terjadi macam-macam gangguan untuk proses kembalinya organ – organ
reproduksi tersebut. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012 menyebutkan bahwa AKI yaitu mencapai 359/100.000. salah
satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan dan infeksi. Dua
masalah ini dapat juga terjadi di masa nifas seorang ibu. Asuhan masa nifas
diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun
bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi
setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama. (Saifudin, 2009)
Pemeriksaan dan pengawasan post partum atau yang disebut
postpartum care yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam
safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.
Berdasarkan latar belakang diatas mendorong penulis mengangkat “Asuhan
Kebidanan Patologi pada Ibu Postpartum dengan Subinvolusi” sebagai judul
makalah.
1
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. E P1A0
postpartum hari ke 6 dengan late HPP e.c luka perineum terbuka dan
subinvolusi uterus.
2) Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada ibu postpartum
dengan subinvolusi uterus.
b. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada ibu postpartum
dengan subinvolusi uterus.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
pada ibu postpartum dengan subinvolusi uterus.
d. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan kebutuhan ibu postpartum
dengan subinvolusi uterus.
e. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat.
f. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada asuhan yang telah
diberikan.
C. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang Asuhan KebidananPatologi Pada Ibu
Postpartum dengan Subinvolusi Uterus yang dilakukan pada Ny. Eberusia 23
tahun dengan P1A0 post partum hari ke 6 di UGD RSIA Budi Kemuliaan hari
selasa, tanggal 22 - 24 agustus 2014.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 5 BAB, dengan Sistematika Penulisan sebagai
berikut :
a. BAB I : PENDAHULUAN. Terdiri dari Latar Belakang, Tujuan
Penulisan, Ruang Lingkup, dan Sistematika Penulisan.
2
b. BAB II : TINJAUAN TEORI. Terdiri dari uraian tentang
pengertian masa nifas, tujuan asuhan masa nifas, peran dan tanggung
jawab bidan dalam masa nifas, tahapan masa nifas, kebijakan program
nasional nifas, pengertian involusi uterus,subinvolusi uterus, penanganan
sub involusi uterus dan perdarahan post partum.
c. BAB III : LAPORAN KASUS. Terdiri dari penerapan Asuhan
Kebidanan pada ibu postpartum dengan subinvolusi uterus di RSIA Budi
Kemuliaan.
d. BAB IV : PEMBAHASAN. Membandingkan kesesuaian antara teori
yang ada dengan praktek di klinik .
e. BAB V : PENUTUP. Terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. (Sarwono; Ilmu Kebidanan,
2010)
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran 6 minggu. Selama
masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. (Obstetri William, 2009)
Masa nifas (puerpurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat andugan kebali seperti pra hamil. Lama
masa nifas 6-8 minggu. (Sinopsis Obstetri, 2010)
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Selama bidan memberikan asuhan sebaiknya bidan mengetahi apa
tujuan dari pemberian asuhan pada ibu masa nifas, tujuan diberikannya
asuhan pada ibu selama masa nifas menurut buku asuhan kebidanan III
(nifas) (2011) antara lain untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik mauun psikologi dimana
dalam asuhan pada masa ini peranana keluarga sangat penting, dengan
pemberian nutris, dukungan psikologi maka kesehata ibu dna bayinya
selalu terjaga.
2. Melaksanankan skrining yang komprehensif (menyeluruh) dimana bidan
harus melakukan manajemen asuhan kebidanan. Pada ibu masa nifas
secara sistematis, yaitu mulai pengajian data subjektif, objektif maupun
penunjang.
4
3. Setelah bidan melakukan pengkajian data maka bidan harus mengannalisa
data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi
masalah yang terjadi pada ibu dan bayi.
4. Mengobatiatau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya,
yakni setelah masalah ditemukan maka bidan dapat langsung masuk ke
langkah berikutnya sehingga tujuan diatas dapat dilaksanakan.
5. Memberikan penndidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
3. Tahapan Masa Nifas
Masa nifas seperti dijelaskan diatas merupakan rangkaian setelah
proses persalinan dilalui oleh seorang wanita, beberapa tahan masa nifas
harus dipahami oleh seorang bidan, antara lain :
1. Puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial itu pemulihan menyeluruh alat-alat genital yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan unntuk pulih dan sehat
terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki komplikasi.
4. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
Setelah proses persalinan selesai bukan berarti tugas dan tanggung
jawab seorang bidan terhenti, karena asuhan kepada ibu harus dilakukan
secara komprehensif dan terus menenrus, artinya selama masa kurun
reproduksiseorang wanita harus mendapatkan asuhan yang berkualitas dan
standar, salah satu asuhan berkesinambungan adalah asuhan ibu selama masa
nifas, bidan mempunyai peran dan tanggung jawab antara lain :
1. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untuk
memastikan keduanya dalam kondisi yang stabil.
2. Periksa fundus tiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit