BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Dan sistem menurut Raymond Mcleod (2001) adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu. Sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur – unsur yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai 11
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud.
Dan sistem menurut Raymond Mcleod (2001) adalah himpunan dari
unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh
dan terpadu.
Sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur –
unsur yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem menjelaskan
cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari
berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Dari uraian di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Tata Sutabri, S.Kom., MM,
2005:8-9)
11
2.1.2 Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik yang mencirikan bahwa hal tersebut
bisa dikatakan suatu sistem, yaitu :
1. Komponen (Components): Komponen ini bisa sebagai subsistem dari
sebuah sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary): penggambaran dari suatu elemen-elemen atau
unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment): segala sesuatu diluar ruang
lingkup sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (Interface): tempat dimana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan (Input): sumber data (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Keluaran (Output): sumber daya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
7. Pengolah sistem (Process) : pengolahan data yang mengubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objetive) : suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang
pasti dan bersifat deterministik, dan dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. (Tata Sutabri, 2005 : 12).
12
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan
pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya (Wikipedia - Indonesia).
Dan, menurut Raymond Mc.leod Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang .
Sedangkan informasi menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM adalah data yang
telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.2.2 Siklus Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
13
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-
kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang
disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,
benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk
menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf,
angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus
informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
14
Gambar 2.1.
Siklus Informasi (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:21)
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
2. Kesempurnaan informasi
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan
pengubahan.
3. Tepat waktu
DasarData
Penerima
Keputusan tindakan
Input (Data)
Data (Ditangap)
Hasil Tindakan
Proses (Model)
Output(Information)
15
Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan.
4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika Informasi tersebut
dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
5. Mudah dan murah
Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka
orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari
alternatif substitusinya (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002 : 16 -17).
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan
yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36)
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
16
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
2.4 Konsep Dasar Akuntansi
2.4.1 Pengertian Akuntansi
American accounting association mendefinisikan akuntansi sebagai : “.......
proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut”.
Definisi ini mengandung beberapa pengertian, yakni:
1. Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, peng-
ukuran, dan pelaporan informasi ekonomi. (Bagian ini menjelaskan tentang
kegiatan akuntansi).
2. Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna dalam
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan. (Segi kegunaan dari akuntansi). (Soemarso SR., 1999:5).
2.5 Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan
Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah.
(Peraturan Pemerintahan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pasal 1).
17
2.6 Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas
dalam neraca. (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP paragraf 39)
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Entitas pelaporan tidak
mengunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun
kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan
pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing
dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran. (PP
Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP paragraf 40)
2.6.1 Laporan Realisasi Anggaran
2.6.1.1 Ruang Lingkup
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No. 02 paragraf
3 – 5 ruang lingkup realisasi anggaran yaitu :
1. Pernyataan Standar ini ditetapkan dalam peyajikan Laporan Realisasi
Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi
berbasis kas.
18
2. Pernyataan Standar ini berlaku untuk setiap pelaporan, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, yang memperoleh anggaran keuangan
berdasarkan APBN/APBD, tidak termasuk perusahaan negara/pusat.
3. Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
laporan keuangan berbasis akrual, tetap menyusun Laporan Realisasi
Anggaran yang berbasis kas.
2.6.1.2 Manfaat Informasi Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas
pelaporan yang masing – masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi
tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas
pelaporan terhadap anggaran dengan :
(a) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber
daya ekonomi;
(b) menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh
yang berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerinta dalam hal efisiensi dan
efektivitas penggunaan anggaran. (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP
pernyataan No.2 paragraf 6)
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
19
laporan secara komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan
informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan
penggunaan sumber daya ekonomi :
(a) telah dilaksanakan secara efisien, efektif , dan hemat;
(b) telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD); dan
(c) telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan..
2.6.1.3 Unsur – Unsur dalam Realisasi Anggaran
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 24 tahun 2005 pada paragraf 58 mengenai unsur
laporan keuangan dalam laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan,
belanja, transfer, dan pembiayaan. Masing – masing unsur didefiniskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan (basis kas) adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara /
Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
2. Pendapatan (basis akrual) adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.
3. Belanja (basis kas) adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
20
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
4. Belanja (basis akrual) adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
5. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana
bagi hasil.
6. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun tahun – tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil
investasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk
7. pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas
lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
2.6.2 Laporan Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar dan setara kas pada
Bendahara (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 dalam
Definisi).
2.6.2.1 Ruang Lingkup
21
Pemerintah pusat dan daerah menyusun laporan arus kas sesuai dengan
standar ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai salah satu komponen laporan
keuangan pokok untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
(PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 paragraf 3).
Pernyataan Standar ini berlaku untuk penyusunan laporan arus kas
pemerintah pusat dan daerah, satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat
dan daerah, atau organisasi lainnya jika menurut peraturan perundang-undangan
atau menurut standar, satuan organisasi dimaksud wajib menyusun laporan arus
kas, kecuali perusahaan negara/daerah yang diatur tersendiri dalam Standar
Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 paragraf 4).
2.6.2.2 Manfaat Infomasi Arus Kas
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No.3 dalam paragraf
5 - 7 manfaat pembuatan Laporan Arus Kas yaitu :
1. Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang
akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
yang telah dibuat sebelumnya.
2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk
dan arus keluar selama periode pelaporan.
3. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas
memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
22
pelaporan dan stuktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan
solvabilitas).
2.6.2.3 Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan infomasi penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.
Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan non anggaran memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi
kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran. (SAP pernyataan No.3 dalam paragraf 14 -15)
2.6.2.3.1 Aktivitas Operasi
Definisi aktivitas operasi menurut Standar Akuntansi Pemerintahan,
pernyataan No. 03 adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukan
kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang akan datang tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar.(SAP , Pernyataan No.03 , paragraf
18).
23
2.6.2.3.2 Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
Definisi aktivitas investasi aset nonkeuangan menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya. (SAP,
pernyataan No.03, Definisi)
Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan
sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. (SAP,
Pernyataan No.03 , paragraph 23).
2.6.2.3.3 Aktivitas Pembiayaan
Definisi aktivitas pembiayan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan ,
Pernyataan No.03 dalam definisi adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang,
piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pengadaan
defisit atau penggunaan surplus anggaran.
Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dari
pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan
surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap
arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain dimasa yang akan
datang.(SAP, Pernyataan No.03 , paragraf 26)
24
2.6.2.3.4 Aktivitas Nonanggaran
Definisi aktivitas nonanggaran menurut Standar Akuntansi Pemerintahan
dalam pernyataan No.03 adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
pemerintah.
Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja
dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain
Perhitungan Pihak Ketiga(PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang
berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau
diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Akses.
Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum