BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori ini di gagas pertama kali oleh madeleine Leininger yang di inspirasi oleh pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di Midwestern United States pada tahun 1950. Saat itu ia melihat adanya perbedaan perilaku di antara anak yang berasal dari budaya yang berbeda. Fenomena ini membuat leininger menelaah kembali profesi keperawatan. Ia mengidentifikasi bahwa pengetahuan perawat untuk memahami budaya anak dalam layanan keperawatan ternyata masih kurang. Pada tahun 1960, leinger pertama kali menggunakan kata transclutural nursing, ethnonursing, dancross-cultural nursing. Akhirnya, pada tahun 1985, leininger memublikasikan teory nya untuk pertama kali, sedangkan ide-ide dan teoriny sudah di presentasikan pada tahun 1988. Teory leininger kemudian di sebut sebagai cultural care dieversity and universality. tetapi para ahli lebih sering menyebutnyatranscultural nursing theory atau teori keperawatan transcultural Keperawatan transkultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, niai-nilai, keyakinan tentang sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori ini di gagas pertama kali oleh madeleine Leininger yang di inspirasi oleh
pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di Midwestern United
States pada tahun 1950. Saat itu ia melihat adanya perbedaan perilaku di antara anak yang
berasal dari budaya yang berbeda. Fenomena ini membuat leininger menelaah kembali
profesi keperawatan. Ia mengidentifikasi bahwa pengetahuan perawat untuk memahami
budaya anak dalam layanan keperawatan ternyata masih kurang.
Pada tahun 1960, leinger pertama kali menggunakan kata transclutural nursing,
ethnonursing, dancross-cultural nursing. Akhirnya, pada tahun 1985, leininger
memublikasikan teory nya untuk pertama kali, sedangkan ide-ide dan teoriny sudah di
presentasikan pada tahun 1988. Teory leininger kemudian di sebut sebagai cultural care
dieversity and universality. tetapi para ahli lebih sering menyebutnyatranscultural nursing
theory atau teori keperawatan transcultural
Keperawatan transkultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang
berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, niai-nilai, keyakinan tentang
sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowladge
yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu
dan budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini
menekankan pentingnya peran keperawatan dalam memahami budaya klien
Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya culture shock maupun
culture imposition.Cultural shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau
beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien) sedangkan culture
imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam
mauoun terang-terangan memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku
1
yang dimilikinya pda individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka
meyakini bahwa budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain.
Teory keperawatan transkultural matahari terbit, sehinnga di sebut juga sebagai sunrise
modelmatahari terbit (sunrise model ) ini melambangkan esensi keperawatan dalam
transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada
klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus
mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (worldview) tentang dimensi dan
budaya serta struktur sosial yang, bersyarat dalam lingkungan yang sempit.
Dimensi budaya dan struktur sosial tersebut menurut Leininger di pengaruhi oleh tujuh
faktor, yaitu teknologi, agama dan falsafah hidup, faktor sosial dan kekerabatan,
Peran perawatan pada transcultural nursing teory ini adalah menjebatani antara sistem
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan prosfesional melalui
asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat tersebut digambarkan oleh leininger.oleh
karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana tindakan keperawatan
yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika di sesuaikan dengan proses keperawatan, hal
tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana teori model keperawatan transcultural ?
2) Bagimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan menggunakan pendekatan
transcultural ?
1.3 Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui model keperawatan transcultural.
2) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga dengan menggunkan pendekatan
transcultural.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori Model Keperawatan Transcultural in Nursing
2.1.1 Model Keperawatan Transcultural in Nursing
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya padaproses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dankesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkanpada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakanuntuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budayakepada manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensidari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakankeperawatan.
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalammemberikan
dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinyadiberikan kepada
manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,masa pertahanan sampai
dikala manusia itu meninggal. Human caring secaraumum dikatakan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan dukungan danbimbingan pada manusia yang utuh. Human
caring merupakan fenomena yanguniversal dimana ekspresi, struktur dan polanya
bervariasi diantara kultur satutempat dengan tempat lainnya.
2.1.2 Konsep dalam Transcultural Nursing
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yangdipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak danmengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi
tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinanvariasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhanbudaya yang menghargai
nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakantermasuk kepekaan terhadap
3
lingkungan dari individu yang datang danindividu yang mungkin kembali lagi
(Leininger, 1985).
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggapbahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimilikioleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yangdigolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan padamendiskreditkan asal
muasal manusia.
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologipada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkankesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskandasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan salingmemberikan timbal balik
diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadianuntuk memenuhi
kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkankondisi dan kualitas
kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaanyang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupanmanusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai,kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukungatau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untukmempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidupdalam
keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatanuntuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.