-
Oleh :A muhith,S.Kep.Ns.MMKes
-
KONSEP DASAR
RASA NYAMAN Suatu keadaan yang membuat perasaan menjadi lebih
nyaman, lebih menyenangkan dan keadaan menjadi lebih baikRASA TIDAK
NYAMAN Suatu pernyataan individu yang mengalami sensasi tidak
menyenangkan dalam merespon stimulus yang berlebihan
-
NYERIAdalah suatu dasar sensasi ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan tubuh, dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan
oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman atau fantasi kuka (Barbara
Kozier & Glenora Erb 1983)
adalah gambaran sebagai sensori yang tidak menyenangkan dan
pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
actual atau potensial dijelaskan dengan istilah
kerusakan(International Asociation on Pain,1979)
-
sehingga.
Nyeri merupakan konsep abstrak yang mengacu :Sensasi sakit yang
bersifat perseoranganStimulus bahaya yang merupakan tanda akan
adanya kerusakan jaringanPola respon untuk melindungi mahluk hidup
dari bahaya
-
TEORI NYERI
1. SPECIFICITY TEORY (teori specific)
2. PATTERN TEORY ( teori pola)
3. GATE CONTROL TEORY (teori kontrol gerbang)
-
SPECIFICITY TEORI NYERI FREE NERVIE ENDING CORNU DORSALIS MEDULA
SPINALIS PUSAT OERSEPSI ( GYRUS POST CENTRALIS) CORNU DORSALIS
POSTERIORSINAP
-
PATTERN TEORI NYERI
CEPAT LAMBAT
JUMLAHINTENSITASTYPEBERSINAPSPINAL CORD MEDULASPINALIS
-
GATE CONTROL TEORISUBSTANSIA GELATINOSASPINAL CORDMEDULA
SPINALISPINTUMEMBUKAMENUTUPSERABUT TIPISSERABUT TEBALCELL TNYERI
TERHAMBATINFO NYERI KE OTAK
-
SERABUT PENGHANTAR RESPON NYERISerabut Delta ATerutama terdapat
pada kulit dan ototBermielin halus dengan garis tengah 2-5
umKecepatan hantaran 6-30 m/detikBerahir pada lamina I dan V cornu
dorsalis medula spinalis
-
Serabut Delta CTerutama terdapat di periostium dan jaringan
visceralTidak bermielin dengan garis tengah 0,4 1,2 umKecepatan
hantaran 0,5 2,0 m/detikBerahir pada lamina II dan III cornu
dorsalis medula spinalis
-
MEKANISME KERJA SUATU SINAPImpuls (potensial aksi) yang sampai
diujung axon (axon knob = bintil knob) akan membuka saluran kalsium
(voltage gated calcium chanels) sehingga kalsium yang berada di
interstitiel akan masuk kedalam axoplasma, selanjutnya merangsang
proses eksositosis vesikel yang berisi neurotransmiter menuju celah
sinap. Neurotransmiter yang dikeluarkan oleh vesikel akan berikatan
dengan receptor yang terdapat dimembran sel neuron post sinap
-
Kompleks neurotransmiter-receptor menimbulkan :
1. Excitatory post sinap potensial (EPSP)bila saluran Na yang
terbuka
2. Inhibitory post sinap potensial (IPSP)bila saluran Kalium
atau Chlor yang terbuka
-
CONTOH
NEUROTRANSMITERAcetilcholinEpinephrinNorephineprinDopaminSerotininAsam
glutamatGABABradhikininHistaminProstaglandinEndhorpinEnkephalinDynorphin
-
SISTEM PENGATURAN NYERIA. SISTEM ANALGESIAterdiri dari :1. area
substantia gresia periakuaductus dari mesensefalon dan bagaian atas
pons2. Nucleus rafe magnus, terletak dibawah pons dan bagaian atas
medula oblongata3. Kompleks inhibisi nyeri didalam radiks dorsalis
medula spinalis yang mengandung neurotransmiter terutama :*
enkefalin* serotininakan membloking sinyal nyeri pada tempat masuk
ke medula spinalis
-
B.SISTEM OPIUM OTAKpemberian morphin akan meningkatkan
perangsangan pada sistem analgesia dimana sinyal nyeri dibloking
hingga tidak sampai masuk pada pusat persepsi. Bahan opium yang
disekresikan oleh bagaian otak adalah :beta endorfinMet
enkefalinLeu enkefalinDinorfin(beta endorfin dan dinorfin terdapat
pada hypotalamus dan kelenjar hypofise)
-
TYPE OPIAT RECEPTORMuberperan pada nyeri dapat diblok dengan
NaloxanDeltaberperan pada mood terletak di limbikKappaberperan
terhadap sedative terletak di cortexSigmaterdapat di
hypocampusEpsilonterdapat di basal for brain dan sekitar
hypotalamus
-
MEKANISME NYERI TINGKAT PERIFIR1. Sel yang rusak oleh karena
trauma/infeksi mengeluarkan suatu enzyme Proteolitik yang akan
berikatan dengan suatu Polipeptida yang terdapat pada interstitial
atau plasma yang menyebabkan terbentuknya suatu some substance yang
disebut Neurotransmiter yang akan mempengaruhi permeabilitas
membrane Nociceptor/Free Nervie Ending sehingga terjadi Natrium
Influk dan menyebabkan terjadinya potensial aksi dan selanjutnya
dirambatkan sebagai impuls nyeri kearah proximal serabut syaraf
sensori
-
2.Serabut syaraf yang terpotong/teriris dapat menimbulkas
discharge impuls/timbulnya potensial aksi secara beruntun sehingga
menimbulkan perambatan impuls nyeri secara beruntun
3.Volume darah pada vaskuler menurun akan meningkatkan
metabolisme an aerob yang menghasilkan asam laktat sehingga terjadi
iritasi pada nociceptor sehingga perambatan rangsangan nyeri secara
beruntun.
-
RESPON NYERI DITINJAU DARI PSIKONEUROIMUNOLOGIInfeksi/perlukaan
jaringan menimbulkan aktifasi dari sel imun yang awalnya dilepaskan
sebagai bahan respon imun antara lain sitokin sel inflamatorik (
IL1, IL6, IFNs dan TNF), kemudian bahan ini merangsang nociceptor
(ujung saraf aferen antara lain saraf vagus) menuju otak (pusat
persepsi). Perangsangan tersebut melibatkan sel glia yang juga
memproduksi sel Inflamatorik
-
2. Sikap/emosi penderita nyeri mempunyai peran penting
menentukan keberadaan rasa nyeri.emosi yang negative cenderung
meningkatkan produksi sitokin Inflamatorik ( IL1, IL6, IFNs dan
TNF), yang kemudian memicu stimulasi perambatan respon nyeri dengan
merangsang ujung saraf aferen sampai ke pusat persepsi (otak)
-
SKEMA RANGSANGAN NYERI AGAR DAPAT DIINTERPRETASIKAN DAND
DIPERSEPSIKAN ENDOGEN RANGSANGAN EKSOGEN RECEPTOR
CORNU DORSALIS MEDULA SPINALIS KOMISURA ANTERIOR MEDULA
SPINALIS
TALAMUS TRACTUS SPINOTALAMIKUS LATERALIS
GYRUS POST CENTRALIS ( SSA I )
-
TAHAPAN AGAR SUATU RANGSANGAN/SENSASI DAPAT DIPERSEPSIKAN DAN
DIINTERPRETASIKAN
1. FIRST ORDERTranduksi yang dilakukan oleh receptor sehingga
terjadi suatu potensial aksi yang selanjutnya dihantarkan melalui
saraf sensoris
2. SECOND ORDERSeleksi impuls yang sampai di cornu posterior
medula spinalis untuk dipilah-pilah menuju ascending tractus
masing-masing
-
3. THIRD ORDERSeleksi impuls yang sampai di Thalamus masuk di
Nuclei/kamar Thalamus masing-masing4. FOURTH ORDERPersepsi dan
Interpretasi oleh cortex sensori somatis untuk menentukan :Jenis
rangsanganIntensitas rangsanganLokasi tubuh yang
terangsangInterkoneksi dengan pusat yang lain :a. pusat motorik
somatisb. pusat bicarac. pusat otonom
-
RESPON TERHADAP NYERI SECARA UMUM1. RESPON PSIKOLOGISFear
(takut)AnxietyDepresion2. RESPON FISIKMenggigit bibirMenggertakkan
gigiExpresi wajah* mengerutkan wajah* mengernyitkan alisMelakukan
gerakan* voluntir* involuntir
-
RESPON FISIOLOGIS TERHADAP NYERI1. ACTIVATION STAGEDimulai saat
muncul persepsi nyeri terjadi proses FIGHT OR FLIGHT yaitu proses
dimana respon stimulasi diawali terjadinya rangsangan nyeri dengan
mengaktifkan sistem saraf a. Sistem saraf Sympatisaktifitas dari
sistem syaraf sympatis akan menstimulasi medula adrenal untuk
mengeluarkan hormon cathecolamin (ephineprin dan norephineprin)
sehingga terjadi perpindahan darah dari nonvital ke yang vital yang
menyebabkan :
-
Sistem saraf Sympatis
Aktifitas dari sistem syaraf sympatis akan menstimulasi medula
adrenal untuk mengeluarkan hormon cathecolamin (ephineprin dan
norephineprin) sehingga terjadi perpindahan darah dari nonvital ke
yang vital, sehingga menyebabkan :
-
Vasokontriksi : Vasodilatasi :
Kulit * JantungLien * Otot rangkaGinjal * Paruintestinal
-
EFEK YANG TERJADI :Muka pucatPupil dilatasiRR meningkatHR
meningkatKontraksi otot jantung meningkatKetegangan otot
bertambahSimpanan energi menurun
-
2. REBOUND STAGENyeri yang dirasakan hebat akan mengaktifkan
saraf parasympatis sehingga menstimulasi saraf fagus yang berdampak
dari meningkatnya stimulasi dari baroreceptor sehingga menurunkan
curah jantung dengan tanda :Penurunan HRPenurunan TD
-
3. ADAPTATION STAGE
Penghambatan pada pusat vasomotor di Medula spinalis akan
berdampak pada penurunan tonus vasomotor sehingga volume darah pada
vaskuler menurun yang berakibat terjadinya SHOCK NEURUGENIK
-
PENYEBAB NYERITraumaMekanisTermisChemiselektrikNeoplasmaGangguan
sirkulasiTrauma psikologis
-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI NYERILingkunganJenis
kelaminusiaKelelahanBudayaGaya kopingPengalaman terdahuluDukungan
sosial dan keluargaMakna nyeriKecemasanperhatian
-
KLASIFIKASI NYERI1. MENURUT TEMPATNYAa. Perifer painnyeri pada
daerah perifer, biasanya dirasakan pada daerah tepi atau permukaan
tubuh seperti kulit dan mukosab. Deep painnyeri yang dirasakan dari
struktur somatis dalam yang meliputi periostium, otot, tendon,
sendi dan pembuluh darahc. Visceral/splanic painnyeri yang
dirasakan dari organ visceral/dalam seperti renal colic,
cholisistitis, appendiksitis, ulcus gasrer dll
-
d. Refferet painnyeri yang diakibatkan penyakit organ tertentu
yang ditransmisikan kebagaian tubuh didaerah yang jauh sehingga
dirasakan nyeri pada bagaian tubuh tertentu tetapi sebetulnya bukan
asal nyeri. Hal ini diakibatkan oleh karena organ tersebut mempunya
dua serabut saraf maupun serat tambahan dari kulit yang masuk ke
medula spinalise. Psycogenik painnyeri yang dirasakan tanpa
penyebab organik tetapi trauma psikologis yang mempengaruhi keadaan
fisik
-
f. Phantom painnyeri yang dirasakan pada bagaian tubuh yang
sebenarnya bagaian tubuh tersebut sudah tidak ada atau nyeri yang
masih dirasakan walaupun subenarnya sudah tidak ada sumber nyerig.
Intracabel painnyeri yang resisten terhadap pengobatan atau nyeri
yang membandel seperti nyeri arthritis. Untuk mendapatkan
kenyamanan, nyeri seperti ini tidak perlu diperhatikan
-
2. MENURUT SERANGANNYANYERI AKUTnyeri yang terjadi kurang dari 6
bulan. Biasanya nyeri dirasakan mendadak dan area nyeri dapat
diidentifikasi dengan karakteristik meningkatnya ketegangan otot
dan kecemasanNYERI KRONISnyeri yang bertahan lebih dari 6 bulan,
sumber nyeri tidak diketahui dengan pasti dan sulit dihilangkan.
Sensasi nyeri berupa nyeri difus sehingga sulit untuk
diidentifikasi secara spesifik sumber nyeri tersebut.
-
3. MENURUT SIFATNYAa. Insindentilnyeri timbul sewaktu-waktu
kemudian menghilang.exp : nyeri ringanb. Stedynyeri yang timbul
menetap dan dirasakan dalam waktu yang lamaExp : nyeri abcesc.
Paroximalnyeri yang dirasakan dengan intensitas tinggi dan kuat,
lebih kurang 10-15 mnt kemudian hilang dan timbul lagi
-
PENGKAJIANRiwayat NyeriData yang harus dikumpulkan dalam riwayat
nyeri meliputi :Provokativ ( yang menyebabkan)QualitasRegion
(lokasi)Severity ( Intensitas)Time (waktu kejadian
-
Disamping itu juga perlu dikaji factor-faktor yang
memperberat/memperingan, efek pada aktifitas sehari-hari,pengalaman
sebelum nyeri, arti nyeri bagi individu, sumber koping dan respon
afektif.Perawat harus memberi kesempatan klien untuk
mengekspresikan dalam kata-katanya sendiri, bagaimana mereka
memperlihatkan nyeri dalam kondisin dan situasinya, ini akan
membantu perawat mengerti apa arti sakit untuk klien dan bagaimana
koping klien terhadap hal itu.Perlu diingat bahwa setiap pengalaman
nyeri seseorang adalah unik bahwa klien adalah interpreter terbaik
dalam pengalaman nyeri
-
a. Qualitas Diskripsi kata-kata membantu orang-orang untuk
menjelaskan kualitas nyeri, Skit kepala mungkin didiskripsikan
seperti dipukul Hamer atau nyeri perut didiskripsikan seperti
ditusuk pisau.Kadang-kadang pasien merasa kesulitan untuk
mendiskripsikan nyeri karena tidak memiliki pengalaman merasakan
sensasi tersebut.Beberapa hal yang digunakan untuk mendiskripsikan
nyeri antara lain
-
Sakit/sangat sakit MeradangTerbakar MenyodokKonstan/menetap
TertusukHancur TajamTerpotong MenembusTerhambur TercubitLemah
Berair/gatalMenyiksa MemancarMengerip MenekanSeperti dipukul hamer
pindah Berat tertikam Sewaktu-waktu
-
Intensitas nyeri dapat ditentukan dengan berbagai cara baik
dengan cara bertanya pada klien tentang nyeri maupun bertanya untuk
menguraikan bagaimana gawatnya nyeri dengan menggambarkan
skala.Perawat harus mencatat kata-kata secara tepat yang digunakan
untuk mendiskripsikan nyeri, kata-kata pasien lebih akurat dan
diskripsi interpretasi kata-kata perawat sendiri.
-
b. LokasiNyeri Superficial biasanya dapat ditunjukkan dengan
tepat oleh pasien, tetapi nyeri yang timbul dari organ Visceral
dirasakan secara umum.Perawat perlu untuk menentukan lokasi /letak
nyeri tersebut.Untuk menentukan nyeri pada kata anak, perawat perlu
mengerti dan memahami perbendaharaan kata anak, perawat sebaiknya
meminta anak untuk menunjukkan lokasi titik nyeri bukan untuk
menerangkan. orang tuan dapat membantu perawat untuk
menginterpretasikan arti kata-kata dari anak.Pada anak kecil atau
bayi perawat dapat melakukan observasi tangis dalam merespon
gerakan untuk menentukan lokasi nyeri
-
c. Severity(intensitas) Tingkat keparahan nyeri bersifat
subyektif, beberapa factor yang mempengaruhi persepsi dari
intensitas, meliputi :
Jumlah distraksi/konsentrasi klien pada kejadian masa
laluTingkat kesadaran klienHarapan klien
-
Nyeri dapat didiskripsikan menjadi sangat ringan, ringan, sedang
dan parah ;klien diminta untuk menunjukkan point skala yang
tepat
-
d. PolaPola nyeri meliputi lama mulai nyeri atau waktu mulai,
durasi dan lamanya atau interval tanpa nyeri.Perawat harus bisa
membedakan kapan mulai nyeri, berapa lama nyeri berahir, apakah
dapat sembuh kembali atau kapan nyeri berahir.Interval dalam nyeri
sangat penting, sebagai contoh interval diantara kontraksi waktu
melahirkan membantu perawat maternitas mengkaji perkembanganklien
pada saat melahirkan ; ketika kelahiran makin dekat rasa sakit
menjadi lebih sering dan parah
-
e. Provokatif (Faktor Pencetus)Aktifitas nyata sering kali
menyebabkan nyeri, sebagai contoh latihan fisik dapat menimbulkan
nyeri dada atau nyeri abdomen yang mungkin terjadi setelah
makan.Observasi tersebut dapat membantu mencegah nyeri dan
mendeteksi penyebabnya.Factor lingkungan dapat menyebabkan nyeri
pada seseorang yang sehat atau yang sakit, situasi dingin atau
panas dan kelembaban yang tinggi dapat mempengaruhi tipe nyeri,
sebagai contoh latihan yang mendadak pada hari yang panas dapat
menimbulkan kram otot.Stressor fisik dan emosional dapat
menimbulkan nyeri, ketegangan emosional secara beruntun dapat
menyebabkan migraine, ketakutan yang sering atau latihan fisik
dapat menyebabkan angina.
-
f. Faktor yang mengurangiHal-hal yang perlu dikaji terkait
dengan factor-faktor yang dapat mengurangi nyeri meliputi :
penggunaan analgetika, istirahat, penggunaan kompres
hangat/dingin.Perawat juga menggali seberapa jauh pengukuran
sebelun memperoleh pertolongan dan apakah mereka mempunyai efek
yang lain atau yang membuat nyerinya semakin memburuk
-
g. Gejala yang berhubunganYang termasuk dalam penilaian klinik
dari nyeri meliputi gejala-gejala seperti muntah, pusing dan
konstipasi.Kadang-kadang klien mengalami seperti gejala yang
tiba-tiba sebelum nyeri timbul
-
h. Efek terhadap aktivitas sehari-hariMengetahui bagaimana
aktivitas sehari-hari dapat dipengaruhi oleh rasa sakit atau nyeri,
membantu perawat mengetahui persepsi klien tentang tingkat
keparahan nyeri. Beberapa peralatan dapat dikembangkan untuk
membantu perawat pada pengkajian ini, termasuk skala pengukuran
tentang efek nyeri pada aktifitas sehari-hari
-
i. Pengalaman nyeri sebelumnyaPengalaman nyeri sebelumnya
mempengaruhi sensitifitas klien terhadap nyeri yang dirasakan.
Seseorang yang mempunyai pengalaman nyeri atau sakit secara
personal atau pernah mengenal;penderitaan atau kesakitan orang lain
biasanya lebih terlatih untuk mengantisipasi nyeri dari pada
seseorang tanpa pengalaman diatas
-
j. Arti nyeri bagi individuBeberapa klien mungkin menerima nyeri
lebih siap dari pada orang lain, tergantung dari pada keadaan dan
interpretasi klien tentang nyeri. Klien yang menginterpretasikan
rasa sakit/nyeri dengan pandangan yang positifmungkin dapat
mengatasi nyeri secara baik sedangkan klien yang tidak mau menerima
rasa nyeri yang kronis mungkin akan lebih menderita, mereka
merespon dengan putus asa, cemas dan depresi ketika mereka tidak
dapat melihat dengan pandangan yang positif atau tujuan yang
positif dari nyeri tersebut.
-
k. Sumber KopingKlien kadang-kadang mempelajari cara kopping
yang paling efektif terhadap nyeri, cara ini mungkin memodofikasi
rasa nyeri tersebut pada berbagai tingkatan, dimana pengkajian
nyeri menjadi tidak lengkap. Kecuali kalau perawat peduli terhadap
mereka. Seseorang dengan nyeri sreringkali mempunyai strategi dan
gaya kopping yang dipelajari selama masa kanak-kanak. Meskipun
pengkajian strategi kopping tidak menolong perawat dalam mengkaji
rasa nyeri klien hal tersebut dapat lebih mudah untuk mengerti rasa
nyeri yang dirasakan klien
-
l. Respon AfektifBeberapa respon afektif dipengaruhi oleh
keadaan, tingkatan dan durasi nyeri, interpretasi klien dan
beberapa factor yang lain. Perawat perlu menggali lebih lanjut
tentang perasaan klien seperti cemas, takut, kelelahan, depresi dan
rasa takut akan kegagalan. Karena beberapa orang dengan nyeri
kronis menjadi depresi dan berpotensi bunuh diri, mungkin juga
perlu dikaji tentang kecenderungan klien untuk bunuh diri. Pada
beberapa situasi perawat perlu untuk menanyakan pada klien apakah
dia pernah merasa begitu buruk sehingga dia ingin mati dan apakah
dia merasa hal itu sekarang
-
skala urutan nyeri 1. skala urutan nyeri berdasarkan ekspresi
wajah (Wong &Baker, 1988;Wong, 1996)terdiri dari enam wajah
kartun, mulai dari wajah tertawa sebagai tanda tidak nyeri sampai
wajah menangis yang menunjuk kan nyeri terhebat.Instruksi yang
diberikan untuk anak-anak yang akan dikaji ;Jelaskan pada sang anak
tentang masing-masing wajah kartun digambar itu.
-
Wajah 0 : sangat bahagia karena tidak ada nyeri sama sekaliWajah
1 : sedikit terasa nyeriWajah 2 : lebih terasa nyeriWajah 3 : lebih
terasa nyeri lagiWajah 4 : sangat nyeriWajah 5 : Nyeri yang
terhebat yang bisa kamu bayangkan meskipun kamu tidak menangis
untuk merasakannya
-
Suruhlah anak itu memilih salah satu gambar wajah kartun ini
yang menurutnya paling tepat untuk dapat menggambarkan rasa
nyerinya, kemudian catat nomor yang dia pilih dilembar pengkajian.
Umur yang direkomendasikan /dianjurkan untuk jenis skala ini adalah
untuk anak sekitar 3 tahun
-
2. Oucher dengan skala numeral (Beyer,dkk, 1995)Terdiri dari 6
(enam) foto yang berisi wajah dari anak-anak yang menggambarkan
tidak nyeri sampai nyeri yang terhebat yang pernah kamu rasakan.
Dan disertai dengan skala vertical dengan nomor 1 100
-
2.1 SKALA NUMERAL Tunjuk tiap-tiap bagaian dari skala untuk
menjelaskan variasi intensitas nyeriNomor 0 : tidak nyeriNomor 1
29: sedikit nyeriNomor 30 69: nyeri yang sedangNomor 70 90: nyeri
hebaiNomor 100: nyeri yang paling hebat yang pernah kamu
miliki/alami2
-
2.2 SKALA FOTOGRAFI Tunjuk masing masing foto dari Oucher dan
terangkan variasi dari intensitas nyeri dengan disertai keterangan
bahasa, mulai dari gambar yang terbawah :Gambar 1: tidak
nyeriGambar 2: sedikit nyeriGambar 3: lebih nyeriGambar 4: lebih
nyeri lagiGambar 5: sangat nyeriGambar 6: nyeri yang terhebat yang
pernah dialamiDirekomendasikan untuk anak-anak berusia 3 13
tahun
-
3. skala Numeralgunakan garis lurus dengan masing-masing
ujungnya untuk mengidentifikasi tidak nyeri dan nyer yang terburuk.
Garis dibagi menjadi 10 nomer, mulai dari 0 10 ( nomer yang
tertinggi menyatakan intensitas nyeri yang paling
parahdirekomendasikan untuk anak-anak usia 5 tahun
-
4. Dengan menggunakan kartu sebagai alatgunakan 4 (empat) kartu,
letakkan secara horizontal didepan sang anak, katakana pada sang
anak bahwa tiap-tiap kartu adalah potongan tasa nyeri. Mulailah
menata kartu dari kiri sampai ke kanan didepan dang anak. Katakana
bahwa kartu yang pertama menyatakan sedikit rasa nyeri dan kartu
yang keempat menyatakan nyeri yang yang paling parah yang pernah
dirasakan. Jika anak kurang mengerti jelaskan tiap-tiap kartu :
-
kartu 1: sedikit nyerikartu 2: sedikit lebih nyerikartu 3: lebih
nyeri lagikartu 4: nyeri terhebat yang pernah dirasakan
-
skala yang bertuliskan kata urutan dari nyeri (Tesler, dkk,
1991)gunakan kata untuk mendiskripsikan intensitas nyeri, jelaskan
pada sang anak bahwa ini ada garis yang berisikan kata-kata yang
dapat menggambarkan rasa nyeri. Tunjukkan dengan jarimu mulai dari
ujung kiri dengan kata tidak nyeri kemudian jalankan jarimu sampai
pada ujung kanan yang berarti nyeri yang terhebat. Jelaskan
kepadanya bahwa jika dia memiliki nyeri seperti oada salah satukata
pada garis, suruh dia untuk menandai kata itu, sebelumnya beri
contoh kepadanya.Direkomendasikan untuk anak-anak usia 4 17
tahun
-
skala yang bertuliskan kata urutan dari nyeri (Tesler, dkk,
1991)
TIDAKNYERISEDIKITNYERINYRI SEDANGNYERI HEBATNYERISANGATHEBAT
-
3.pemeriksaan fisikuntuk menentukan respon psikologis dan
perilaku klien terhadap nyeri, perawat mengkaji tanda-tanda vital
dan mengobservassi perubahan warna kulit klien, kekeringan kulit,
diaporesis, ekspresi wajah, isyarat tubuh yang merefleksikan nyeri,
ketidaknyamanan atau kecemasan. Hal ini sebagai informasi tentang
tingkatan keparahan nyeri dan bagaimana kopping klien.
-
a. Respon PsikologisRespon Psikologis bervariasi tergantung
apakah nyeri akut atau kronis. Nyeri Akut menstimulasi system
syaraf simpatis yang menghasilkan peningkatan tekanan darah, denyut
nadi, frekwensi nafas, pucat, diaporesis dan dilatasi pupil.
Sedangkan nyeri Kronis atau nyeri Visceral menstimulasi system
syaraf parasimpatis yang menyebabkan penurunan denyut nadi,
konstriksi pupil, suhu tubuh hangat/panas, konstipasi dan kulit
kering
-
Respon PerilakuOrang yang masih sangat muda, aphasia, bingung
atau disorientasi sering mengungkapkan pengalaman nyerinya hanya
secara non Verbal.ekspresi wajah sering merupakan indikasi pertama
dari nyeri dan mungkin hanya satu-satunya. Menggertakkan gigi,
mengernyitkan alis mata, mata redup, menggigit bibir bawah dan
ekspresi wajah lain yang mengindikasikan nyeri.Imobilisasikan dari
tubuh atau bagaian tubuh dapat juga mengindikasikan nyeri, klien
dengan nyeri dada sering menyilangkan tangan kirinya di dada, orang
dengan nyeri perut biasanya mencari posisi yang paling nyaman
dengan memfleksikan lutut dan pangkal paha serta enggan
bergerak
-
DIAGNOSA KEPERAWATANNyeri sehubungan dengan :
Stress emosiOver activityTidak efektifnya strategi managemen
nyeri
-
Nyeri Kronis berhubungan dengan :
Takut kecanduan penggunaan obatKurang pengetahuan tentang
tindakan mengendalikan nyeriPengalaman masa lalu tentang control
nyeri yang lemahPerasaan putus asa
-
Nyeri Kronis berhubungan dengan :Takut kecanduan penggunaan
obatKurang pengetahuan tentang tindakan mengendalikan
nyeriPengalaman masa lalu tentang control nyeri yang lemahPerasaan
putus asaTidak efektifnya pola napas berhubungan dengan :Nyeri dada
post operasi incisi
-
MANAGEMEN NYERI
1. Pedoman dalam tindakan mengurangi nyeriPersiapan untuk
menghadapi nyeri dengan tujuan untuk mengurangi durasi dan
intensitas nyeri oleh karena mengurangi kecemasanPendekatan
PreventifRespon PlaceboKemampuan dan partisipasi pasien perlu
dipertimbangkanMenggunakan berbagai cara untuk mengurangi
nyeriMemperkenalkan cara untuk mengurangi nyeri yang baru
-
Memberikan obat analgetika Pelihara ketenanganBantu pasien untuk
mengungkapkan keprihatinannya berkaitan dengan rasa nyeri yang
dirasakan Respek terhadap respon nyeri pasienBila perlu genggam
tangan pasienBerbicara dengan keluarga / teman dekat pasien dan
Bantu mereka untuk menurunkan kecemasannya sehingga tidak berdampak
pada klienMengajarkan pada keluarga/teman dekat beberapa cara untuk
mengurangi nyeri, misalnya tehnik Imageri, back rub (gosokan kontra
lateral) relaksasi dll.
-
2. RelaxationPrinsip Relaksasi Quiet EnvironmentHindari
kegaduhan dan semua hal yang dapat menyebabkan distraksiConfortable
positionDuduk dengan tak ada otot yang tegangPassive
AttitudeMengkosongkan semua yang ada dalam pikiranMental
DeviceFokuskan pada suara, kata ungkapan/ucapan, hayalan,
obyek/pola napas untuk menukarkan pikiran dari logik
-
3. Medical ApproachObat anti nyeri yang bekerja di Pusat
:MethadonePentacainLevorplanolOxymorphoneCodeinHydromorphonePetidinMorphinMeporidine
-
Obat anti nyeri yang bekerja di permukaan
:AspirinIbuprofeneIndhometacineMefenamic
AcidPenilbutazoneSulindacAntalginPyroxicamNaproxen
-
Psikological ApproachModifikasi tingkah laku Pendekatan
psikologi yang dilakukan meliputi pemahaman latar belakang
lingkungan pasien, manipulasi (pengontrolan) perilaku nyeri pasien.
Peningkatan pola perilaku tenaga kesehatan dalam mendukung terapi
psikologi adalah dengan berusaha mengembalikan peran pasien dalam
lingkungan social yang ahirnya pasien menyadari akan nyeri yang
dideritanya, menciptakan kopping yang sehat sehingga stress pasien
terhadap nyerinya dapat dikurangi seoptimal mungkin
-
Biofeedback and autogenic training
Proses dimana seseorang belajar untuk mempengaruhi respon
psokologis yang biasanya tidak dibawah kontro kesadaran dan yang
mudah diregulasi, tidak berfungsi saat ada luka/penyakit
Hypnosis
-
Electrical Stimulator Memodifikasi stimulus nyeri dengan
membloking stimulus nyeri untuk cronik pain
Alat yang digunakan disebut TENS ( Transcutaneus Electrical
Nerve Stimumulator)]
Vander Ark & Mc Garth menggunakan Tens untuk mengatasi sakit
pasca operasi perut dan Thorax, rasa sakit hilang 10 %. Diazepam,
Narkotika dan Steroid punya pengaruh negative pada efek analgetika
alat elektrik ini. Trisiklik anti depresan, L-Triptophan dan
D-Phenialanin meningkatkan efektifitas TENS.TENS ini mengurangi
atau menghilangkan kebutuhan terhadap obat analgetika selama
periode post operasi.
-
Neurosurgical Procedure
Digunakan pada nyeri jenis Intracable (nyeri
membandel)NeurectomyRhizotomyCordotomysympatectomy
-
Acupuncture (Gate Control Teory)
Merupakan Nerve Blok (Anestesi Lokal)
Akupunktur merupakan salah satu model invasive dari cina yang
digunakam dalam managemen nyeri. Akupunktur tidak hanya untuk
mengurangi nyeri tetapi juga perawatan pada penyakit. Akupunktur
merupakan metoda therapeutic tradisional cina yang digunakan dalam
managemen nyeri, cenderung mudah dipelajari, prinsip dasar dalam
mekanisme akupunktur adalah yin dan yang atau keseimbangan.
-
Ada 4 poin dalam akupunktur :
Type Akupunktur berhubungan dengan penggeraknya (motor)Type
akupunktur yang mencari syarafnyaType ekupunktur pada permukaan
kulitnyaType akupunktur yang bekerja pada hubungan otot dan
tendon
-
Gambar Retina