Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXXVIII/IX/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Selasa, 25 September 2018 KETEGANGAN POLITIK DAN PERANG DAGANG AS-CHINA KEMBALI MENGUJI PASAR GLOBAL • Pada penutupan perdagangan Selasa (25/9) Rupiah melemah sebesar 0,35% ke level Rp 14.918/USD. • Kondisi yang sama juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah sebesar 0,13% ke level 5.874,3. • CDS 5T pada penutupan Selasa (25/9) kembali menurun ke level 135,41 setelah mengalami peningkatan pada hari Senin (24/9) di level 134,11. Sejak awal tahun 2018 sampai dengan penutupan hari ini peningkatan CDS Indonesia mencapai 58.85% ytd. Hal ini juga dialami negara emerging market lainnya seperti Malaysia 65,19 %ytd, Brazil 65,77 %ytd, dan Turki 144,33 %ytd. • Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,20% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,10% • Dari pasar komoditas, harga minyak mentah Brent mencapai 81,20 USD/barrel pada penutupan perdagangan Senin (24/9), tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Peningkatan ini didorong sentimen negatif atas pernyataan bank dan perusahaan perdagangan bahwa kemungkinan harga minyak akan melonjak setelah OPEC dan sekutunya menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan produksi. Sementara harga emas stabil setelah mengalami penurunan dua hari berturut-turut akibat sentimen perkiraan kenaikan FFR. Sedangkan harga CPO masih dirundung sentimen negatif akibat kekhawatiran peningkatan produksi dan persediaan, di tengah penurunan permintaan. Bloomberg mencatatkan harga CPO kontrak pengiriman Desember 2018 di Bursa Derivatif Malaysia jatuh ke level terendahnya sepanjang tahun ini ke level 2.143 MYR/mt. Meskipun pada hari Senin (24/9), harga mengalami penguatan ke level 2,137 MYR/mt, tetapi dalam sepekan harga CPO masih mencatatkan penurunan sebesar 3,78%. Selain itu, sentimen negatif dari moratorium larangan penggunaan minyak sawit di AS maupun Amerika Latin juga semakin menyudutkan harga komoditas ini. Peristiwa Domestik dan Global: • Pelonggaran aturan pada 15 Agustus lalu tentang transaksi hedging swap terlihat mulai efektif. Pelonggaran tersebut diantaranya menurunkan batasan minimum transaksi dari USD 10 juta menjadi USD 2 juta. Data BI mencatat posisi forex swap telah mencapai USD 5 miliar, naik dari USD 1 miliar pada sebelum 15 Agustus, dengan mayoritas pada tenor pendek. Meningkatnya transaksi ini selain membuat swap rate akan semakin efisien juga membuat pasar semakin likuid dan menarik, terlebih lagi di tengah volatilitas rupiah yang cukup tinggi saat ini. • Fitch menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan China masing-masing 0,1% menjadi 3,1% dan 6,1% di tahun 2018 karena efek kenaikan tarif impor antara AS-China yang membuat penurunan volume perdagangan internasional dan peningkatan ketidakpastian global. • Tidak hanya trade war, masalah politik turut mewarnai bursa saham AS menjelang midterm election. Berita rencana pengunduran diri Rod Rosenstein yang merupakan tokoh senior Republican menambah ketidakpastian soal politik. • Peningkatan tensi perang dagang AS-China menimbulkan tekanan bagi produsen untuk memindahkan pabrik dari China ke negara seperti Kamboja. Namun hal ini sulit dilakukan karena China menawarkan tenaga kerja yang andal, infrastruktur yang berkualitas, dan basis pemasok raw material yang kuat mulai dari resleting hingga chip digital. • Renegosiasi FTA antara AS-Korea Selatan mendorong optimisme bahwa pasar ekspor untuk produk agrikultur -terutama jagung, kedelai, daging sapi, daging babi, dan daging ayam- AS tidak akan berkurang malah justru semakin meningkat. • The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini pada pertemuan Rabu (26/9) dan detail proyeksi untuk kebijakan selama beberapa tahun ke depan. • Inflasi Filipina diperkirakan mencapai lebih dari 7 %yoy pada Q3 dan akan mencapai puncaknya di level 7,4 %yoy pada Desember akibat Typhoon Mangkhut yang mengganggu supply produk agrikultur seperti beras. (masnatin) Sumber: Bloomberg, The New York Times, Kontan, SAM
9
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang ... · 9/25/2018 · Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXXVIII/IX/2018
LAPORAN PASAR HARIANSelasa, 25 September 2018
KETEGANGAN POLITIK DAN PERANG DAGANG AS-CHINA KEMBALI MENGUJI PASAR GLOBAL
• Pada penutupan perdagangan Selasa (25/9) Rupiah melemah sebesar 0,35% ke level Rp 14.918/USD.• Kondisi yang sama juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah sebesar 0,13% ke level 5.874,3.• CDS 5T pada penutupan Selasa (25/9) kembali menurun ke level 135,41 setelah mengalami peningkatan pada hari Senin (24/9) di level 134,11. Sejak awal tahun 2018 sampai dengan penutupan hari ini
peningkatan CDS Indonesia mencapai 58.85% ytd. Hal ini juga dialami negara emerging market lainnya seperti Malaysia 65,19 %ytd, Brazil 65,77 %ytd, dan Turki 144,33 %ytd.• Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,20% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,10%• Dari pasar komoditas, harga minyak mentah Brent mencapai 81,20 USD/barrel pada penutupan perdagangan Senin (24/9), tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Peningkatan ini didorong sentimen
negatif atas pernyataan bank dan perusahaan perdagangan bahwa kemungkinan harga minyak akan melonjak setelah OPEC dan sekutunya menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk meningkatkanproduksi. Sementara harga emas stabil setelah mengalami penurunan dua hari berturut-turut akibat sentimen perkiraan kenaikan FFR. Sedangkan harga CPO masih dirundung sentimen negatif akibatkekhawatiran peningkatan produksi dan persediaan, di tengah penurunan permintaan. Bloomberg mencatatkan harga CPO kontrak pengiriman Desember 2018 di Bursa Derivatif Malaysia jatuh ke levelterendahnya sepanjang tahun ini ke level 2.143 MYR/mt. Meskipun pada hari Senin (24/9), harga mengalami penguatan ke level 2,137 MYR/mt, tetapi dalam sepekan harga CPO masih mencatatkan penurunansebesar 3,78%. Selain itu, sentimen negatif dari moratorium larangan penggunaan minyak sawit di AS maupun Amerika Latin juga semakin menyudutkan harga komoditas ini.
Peristiwa Domestik dan Global:• Pelonggaran aturan pada 15 Agustus lalu tentang transaksi hedging swap terlihat mulai efektif. Pelonggaran tersebut diantaranya menurunkan batasan minimum transaksi dari USD 10 juta menjadi USD 2 juta.
Data BI mencatat posisi forex swap telah mencapai USD 5 miliar, naik dari USD 1 miliar pada sebelum 15 Agustus, dengan mayoritas pada tenor pendek. Meningkatnya transaksi ini selain membuat swap rateakan semakin efisien juga membuat pasar semakin likuid dan menarik, terlebih lagi di tengah volatilitas rupiah yang cukup tinggi saat ini.
• Fitch menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan China masing-masing 0,1% menjadi 3,1% dan 6,1% di tahun 2018 karena efek kenaikan tarif impor antara AS-China yang membuat penurunanvolume perdagangan internasional dan peningkatan ketidakpastian global.
• Tidak hanya trade war, masalah politik turut mewarnai bursa saham AS menjelang midterm election. Berita rencana pengunduran diri Rod Rosenstein yang merupakan tokoh senior Republican menambahketidakpastian soal politik.
• Peningkatan tensi perang dagang AS-China menimbulkan tekanan bagi produsen untuk memindahkan pabrik dari China ke negara seperti Kamboja. Namun hal ini sulit dilakukan karena China menawarkantenaga kerja yang andal, infrastruktur yang berkualitas, dan basis pemasok raw material yang kuat mulai dari resleting hingga chip digital.
• Renegosiasi FTA antara AS-Korea Selatan mendorong optimisme bahwa pasar ekspor untuk produk agrikultur -terutama jagung, kedelai, daging sapi, daging babi, dan daging ayam- AS tidak akan berkurangmalah justru semakin meningkat.
• The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini pada pertemuan Rabu (26/9) dan detail proyeksi untuk kebijakan selama beberapa tahun ke depan.• Inflasi Filipina diperkirakan mencapai lebih dari 7 %yoy pada Q3 dan akan mencapai puncaknya di level 7,4 %yoy pada Desember akibat Typhoon Mangkhut yang mengganggu supply produk agrikultur seperti
beras. (masnatin)
Sumber: Bloomberg, The New York Times, Kontan, SAM
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
6.08
5.27
5
5
6
6
7
7Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
3.12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia MalaysiaPhilipines ThailandVietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
1.9
-8.0
-3.04
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Mar
-10
Jun-
10Se
p-10
Dec-
10M
ar-1
1Ju
n-11
Sep-
11De
c-11
Mar
-12
Jun-
12Se
p-12
Dec-
12M
ar-1
3Ju
n-13
Sep-
13De
c-13
Mar
-14
Jun-
14Se
p-14
Dec-
14M
ar-1
5Ju
n-15
Sep-
15De
c-15
Mar
-16
Jun-
16Se
p-16
Dec-
16M
ar-1
7Ju
n-17
Sep-
17De
c-17
Mar
-18
Jun-
18
-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
Thou
sand
s
Transaksi Berjalan (Miliar US$) - RHS
% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan