KELOMPOK 5 dosen pembimbing : dr. Tissa Octavira Auliya Prasetyagiarti Dian Artileristiana Intan Rensiska Metta Sari S.D Wike Yunianti Aziz
KELOMPOK 5dosen pembimbing : dr. Tissa Octavira
Auliya PrasetyagiartiDian Artileristiana
Intan RensiskaMetta Sari S.D
Wike Yunianti Aziz
Keseimbangan Asam basa dan sistem bufer dalam darah
•Reaksi biokimia berlangsung dalam suatu larutan dengan pH tertentu.
•Umumnya terjadi dalam suasana mendekati netral / pH mendekati 7•Dipertahankan oleh sitem bufferr
ASAM BASA DAN SISTEM BUFFER
Merupakan larutan yang terbentuk dari hasil pencampuran asam lemah atau basa lemah dengan garamnya.
Kapasitas buffer menyatakan kemampuan maksimum sistem buffer untuk mempertahankan pH.
Fungsi sistem buffer merupakan bagian dari mekanisme homeostastis tubuh untuk menjaga pH
SISTEM BUFFER
pH normal darah 7,35 – 7,45pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35 disebut
asidosisBuffer yang terdapat dalam darah :
1. Buffer bikarbonat
2. Buffer fosfat
3. Buffer hemoglobin
SISTEM BUFFER DARAH
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam
karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasi
bikarbonat(HCO3).
Reaksi:
H2CO3(aq)→HCO3(aq)+H+(aq)
Penyangga bikarbonat
Cairan intrasel, kehadiran penyangga fosfat sangat
penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini
berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H2PO4)
dengan monohidrogen fosfat (HPO32-).
Reaksi:
H2PO4-(aq) + H+ →H2PO4(aq)
H2PO4-(aq)+OH-(aq)→HPO42-(aq) + H2O(aq)
Penyangga Fosfat
Pada darah, terdapat hemoglobin yang
mengikatoksigen untuk dibawa keseluruh
sel tubuh.
Reaksi:
HHb+O2→HbO2-+ H+
Penyangga hemoglobin
Kadar CO2 meningkat pH menurunKadar CO2 menurun pH meningkat Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor
yg kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan hipoventilasi meningkatkan kadar CO2 dlm darah hiperventilasi menurunkan kadar CO2 dlm darah
Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan Asam-Basa
Kemoreseptor pernafasan terdapat diGlomus
karotikum dan Glomus aortikum impuls
meningkat bila PO2 darah meningkat atau PCO2
turun. Kemoreseptor medula oblongata
memantau kadar H+ cairan serebrospinal
(setara dengan PCO2 darah arteri), bila meningkat akan merangsang pernafasan, juga sebaliknya.
Kemoreseptor pernafasan
Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat
HCO3- di dlm filtrat diabsorbsiLaju sekresi H+ meningkat akibat penurunan
pH cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteron
Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
11faal_cairan-asam-basa/ikun/2006
Regulasi Ginjal dlm Keseimbangan Asam-Basa
Mekanisme Paru
Sistem respirasi bertindak sebagai lapis pertahanan kedua terhadap adanya gangguan keseimbangan asam basa.
Paru mengatur kadar CO2 + H2O H2CO3-
Adanya perubahan pH akan mempengaruhi kemoreseptor sentral dan perifer sehingga akan terjadi hiperventilasi
Mekanisme Ginjal
Mekanisme pengeluaran urine asam dan basa merupakan mekanisme pengontrolan ginjal terhadap ekskresi dan reabsorpsi ion bikarbonat (HCO3
-).
Ginjal mengatur konsentrasi ion hidrogen cairan ekstraseluler melalui tiga mekanisme dasar, yaitu sekresi ion hidrogen, reabsorpsi ion bikarbonat dan produksi ion bikarbonat baru
Sekresi ion hidrogen dan reabsorpsi ion bikarbonat oleh tubulus ginjalIon hidrogen disekresikan oleh transpor aktif
sekunder di segmen tubulus awalIon bikarbonat yang difiltrasi, direabsorpsi
melalui interaksi dengan ion hidrogen dalam tubulus
Sekresi aktif primer dari ion hidrogen dalam sel interkalatus pada tubulus distal bagian akhir dan tubulus koligentes
Kombinasi ion hidrogen yang berlebihan dengan dapar fosfat dan amonia pada amonia
Kelainan keseimbangan Asam BasaAdanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme
pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu
- Asidosis- Alkalosis
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi 2, yaitu
- Asidosis respiratorik - Asidosis metabolik- Alkalosis respiratorik - Alkalosis
metabolik
Asidosis repiratorik adalah pembentukn H+ yang berlebihan menimbulkan keadaan asam. (Dorland, 2010)
Asidosis respiratorik ` frekuensi pernapasan , CO2 H+ pH
Alkalosis respiratorik adalah keadaan alkalosis (kurang asam dibandingkan normal). (Dorland, 2010)
Alkalosis respiratorik frekuensi pernapasan , CO2 H+ pH
Penyebab Asidosis&Alkalosis RespiratorikAsidosis Respiratorik1. Gangguan pusat pernafasan2. Penyakit otot pernafasan: obat2, Miastenia
Gravis3. Ggn.elastisitas sal.nafas: fibrosis pulmo,
penyakit interstisial paru, obstruksi ( asma, emfisema, bronkitis, bronhiolitis)
Alkalosis Repiratorik1. Penyakit paru: pneumoni, asma, edem paru2. Berada didaerah tinggi/gunung3. Penyakit jantung kongestif4. Obat2: salisilat, teofilin5. Hiperventilasi primer/sentral, pernafasan
Cheyne-Stokes, perdarahan sub-arachnoid 6. Hiperventilasi psikogenik, sirosis, sepsis,
asidosis metabolik yg.baru teratasi7. Latihan fisik
Mekanisme Asidosis&Alkalosis Respiratorik
EfekAsidosis RespiratorikEfek utama asidosis adalah depresi susunan
saraf pusat.
Alkalosis respiratorikEfek utama alkalosis pada tubuh adalah
kepekaan berlebihan dari sistem saraf.
Asidosis metabolik
Diare,DM HCO3- PaCO2 H+
Gejala asidosis metabolik:
1. Penurunan kontraksi jantung
2. Vasodilatasi perifer.
3. distrimia
Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik
disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam
pembentukan dan pembuangan asam atau basa
oleh ginjal
Alkalosis metabolik
muntah H+ HCO3- PaCO2
Gejala akalosis metabolik:
1. Gejala dan tanda tidak spesifik
2. Kejang dan kelemahan otot akibat
hipokalemia dan dehidrasi
ALKALOSIS METABOLIK
SELESAI