Top Banner
ANESTESI GENERAL PADA PASIEN TUMOR MEDULLA SPINALIS Oleh: Tieka Leony Febrianty GIA105046 Pembimbing : dr. Sulistyowati, SpAn
50

Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Oct 23, 2015

Download

Documents

onyotz

anastesi regional padamioma uteri di RSUD raden mattaher
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

ANESTESI GENERAL PADA PASIEN TUMOR MEDULLA SPINALIS

Oleh: Tieka Leony Febrianty

GIA105046

Pembimbing : dr. Sulistyowati, SpAn

Page 2: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

PENDAHULUAN

Seorang anak, An. MR usia 2 tahun datang ke RSUD Raden Mattaher pada tanggal 16 Juli 2013. Dari hasil pemeriksaan MRI ditegakkan diagnosa Tumor medulla spinalis. Pasien datang dengan keluhan benjolan pada punggung.

Page 3: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. M. Riziq Farras

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 2 tahun

BB : 12 kg

No- RM : 701874

Ruang : Bedah kelas B3

TMRS : 16 Juli 2013

Page 4: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Benjolan di punggung ± sejak 1 tahun SMRS

Page 5: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Riwayat Penyakit Sekarang

± 1 tahun SMRS orang tua os mengeluh ada benjolan sebesar biji kacang tanah pada punggung os. hasil rontgen tulang os tidak ada kelainan.

± 4 bulan yang lalu orang tua os membawa os berobat ke Jakarta untuk periksa MRI, hasil MRI menyatakan bahwa os terkena tumor pada punggungnya dan makin membesar.

± 1 hari SMRS hingga sekarang benjolan tersebut kira-kira berukuran sebesar telur bebek dengan konsistensi keras. Demam (-), BAB dan BAK normal.

Page 6: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Riwayat penyakit dahulu :

- Riwayat penyakit darah tinggi : (-)

- Riwayat penyakit DM : (-)

- Riwayat penyakit alergi : (-)

- Riwayat penyakit asma : (-)

- Riwayat operasi sebelumnya : (-)

- Riwayat batuk lama (TB) : (+)

Page 7: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : 15

Tekanan Darah : -

Nadi : 109 x / menit

Suhu : Afebris

Respirasi : 34 x / menit.

Page 8: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Cont..

Kepala

Mata : Pupil Isokor, conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC (+/+)

THT : Telinga (tidak tampak kelainan), Hidung (sekret -, hiperemis -/-) tenggorokan (Mallampati sulit dinilai)

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Page 9: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Cont..

Thorak

Inspeksi : Datar, retraksi (-), thoraks anterior (simetris kanan-kiri)

Palpasi : Stem fremitus (sulit dinilai), Krepitasi (-)

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : Pulmo : Vesikuler (+) N, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung : BJ I/II Reguler, Murmur (-), Gallop (-)

Page 10: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Abdomen

Inspeksi : Cembung, sikatriks (-)

Palpasi : Supel, Hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : Timpani

Auskultasi : BU (+) Normal

Genitalia : Tidak ada kelainan

Ekstremitas : Akral hangat, Oedema (-/-)

Page 11: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Hasil (25 juni 2013)

Darah Lengkap

Hb : 11,5 gr/dl

Hematokrit : 35,6 %

Jumlah Leukosit : 21,9 x 103/µl

Jumlah Eritrosit : 4,25 x 106/µl

Jumlah Trombosit : 321 x 103/µl

Page 12: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Kimia Darah

SGOT : 190 µl

SGPT : 390 µl

Golongan Darah : B

Page 13: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

USG : Tak tampak tanda metastasis hepar (Hepar, Kandung Empedu, Ginjal, Pankreas, Lien, Aorta, Vesica Urinaria normal)

Ro Foto Thoraks : Cor normal, Infiltrat Paru

MRI : Tumor extramedular extradural yang menekan hebat filum dan meluas ke kompartmen posterior paravertebrae kiri. Uk.5cm

Page 14: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

RENCANA TINDAKAN ANESTESI

Diagnosis Pra Bedah :Tumor medulla spinalis

Tindakan bedah :Leminectomy

Status ASA : II

Page 15: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

TINDAKAN ANESTESI

Jenis (teknik anestesi) : Anestesi General

Premedikasi : - Ranitidine 50 mg

- Ondancentron 4 mg

Induksi : Sulfas atrophin 0,15 mg

Fentanyl 10 µg

Sevoflurane 2 Vol %

Page 16: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Relaksasi : Rocuronium bromide 3 mg

Pemeliharaan : Sevoflurane 2 Vol %

Page 17: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Obat tambahan :

Ceftriaxone 500 mg

Asam tranexamat 300 mg

Dexamethason 2,5 mg

Ketorolac 20 mg

Furosemid 5 mg

Pethidin 5 mg

Neostigmin

Kaltropen supp

Intubasi : ETT No. 4

Page 18: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Keadaan Selama Operasi

Posisi Penderita : telungkup

Penyulit intubasi : tidak ada

Penyulit waktu anestesi : tidak ada

Lama operasi : ± 5,5 jam

Jumlah Cairan

Input : 1150 cc

Output : urine 350 cc

Perdarahan : ± 300 cc

Page 19: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

INSTRUKSI ANESTESI

Pasien post op rawat ICU

Monitoring haemodinamik dan balance cairan

Oksigen O2 8liter/menit sungkup, bila baik bisa diganti nasal kanul 2liter/menit

Puasa sementara sampai peristaltik (+) normal

Terapi cairan D5-1/2N = 10tetes

Terapi anestetik : Kaltropen ½ per 8 jam

Ketorolac 10 mg per 8 jam

Cek darah lengkap GDS, Ur-Kr post op

Terapi sesuai dr. Apriyanto, SpBS

Page 20: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

RUANG ICU

1. Masuk Jam : 17.00

2. Keadaan Umum :

Kesadaran : CM, GCS : 15  

Page 21: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Monitoring

TANGGAL TD NADI

20/7/2013 115/64mmHg 162x/i

21/7/2013 96/67mmHg 135x/i

22/7/2013 112/100mmHg 143x/i

Page 22: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Anestesi pada bayi dan anak kecil berbeda dengan anestesia pada orang dewasa, perbedaan dengan orang dewasa adalah hal-hal yang menyangkut masalah psikologi, anatomi, fisiologi, farmakologi dan patologi

Page 23: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA BAYI

Page 24: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Jalan Nafas

Bayi mempunyai kepala yang lebih besar (terutama oksiput) dibandingkan dengan tubuhnya, sehingga lebih sukar untuk menempatkan dalam posisi sniffing

Page 25: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Tipe pernafasan bayi ialah abdominal, lewat hidung, sehingga gangguan pada kedua bagian ini memudahkan timbulnya kegawatan pernafasan

Page 26: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Fisiologi Respirasi

Neonatus mempunyai kebutuhan metabolic yang tinggi dengan konsumsi O2 mendekati 7-9 mL/kg/menit dibandingkan dewasa

Pada neonatus, respons peningkatan ventilasi terhadap keadaan hiperkapnia, tidak sebaik pada bayi atau orang dewasa.

Page 27: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Fisiologi Ventilasi

Otot pernafasan utama pada bayi adalah diafragma

Terjadinya henti nafas dan ketidakstabilan kardiovaskular akibat anestesia umum meningkat pada bayi prematur dan usia kurang dari 60 minggu pascakonsepsi seperti juga bayi yang sepsis atau mengalami infeksi sistemik

Page 28: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Sistem Kardiovaskular

Cardiac Output neonatus 180-240 mL/kg/menit, dua-tiga kali lipat dibandingkan dewasa

Page 29: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Cairan dan Elektrolit

Pada waktu lahir, laju filtrasi glomerulus 15-30% dari nilai normal pasien dewasa, dan mencapai nilai dewasa pada usia 1 tahun

Page 30: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Sistem Hematologi

Volume darah pada bayi premature 90-100 mL/kg, 80 mL pada bayi aterm, dan akan mencapai nilai dewasa (70 mL/kg) pada tahun pertama

Page 31: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Sistem Hepatobilier

Fungsi hati saat bayi lahir masih belum sempurna, namun dengan adanya peningkatan aliran darah hepatik dan sistem enzim yang berkembang, kemampuan bayi untuk melakukan metabolisme obat semakin meningkat

Page 32: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Endokrin

Kadar gula darah normal pada saat lahir adalah 40 mg/dl

Page 33: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pengaturan Suhu Tubuh

Bayi merespon stres dingin dengan meningkatkan produksi norepinefrin, yang meningkatkan metabolisme lemak coklat. Selain meningkatkan produksi panas, norepinefrin juga meningkatkan vasokonstriksi paru dan perifer.

Page 34: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Masa Pra Anestesia

Kunjungan pra-anestesi dilakukan sekurang-kurangnya dalam waktu 24 jam sebelum dilakukan tindakan anestesia

Pada kunjungan tersebut kita melakukan penilaian keadaan umum, pemeriksaan fisik, dan mental pasien

Lama puasa pre operasi neonatus dan bayi 1-6 bulan selama 4 jam sedangkan anak lebih dari 6 bulan-3 tahun selama 6 jam dan lebih dari 3 tahun selama 8 jam

Page 35: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pengaruh pada Farmakologi

Biotransformasi hepar dan ginjal belum sempurna

Penurunan ikatan protein

Induksi dan recovery cepat

MAC lebih tinggi

Volume distribusi lebih besar pada obat dengan pelarut air

Neuromuskular junction belum sempurna

Page 36: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Premedikasi

Premedikasi sedatif umumnya tidak diberikan untuk neonatus dan bayi sakit. Anak-anak menunjukkan kecemasan pemisahan dari orang tua yang tak terkendali dapat diberikan obat penenang, seperti midazolam (0.3-0.5 mg / kg, maksimum 15 mg)

Page 37: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Beberapa ahli anestesi secara rutin memberikan premedikasi anak-anak dengan obat antikolinergik (misalnya,atropin 0,02 mg / kg intramuskular) untuk mengurangi kemungkinan bradikardia selama induksi

Page 38: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Masa anestesia

Induksi Inhalasi

Dikerjakan pada bayi dan anak yang sulit dicari venanya atau pada yang takut disuntik

Induksi Intravena

Dikerjakan pada anak yang tidak takut pada suntikkan atau pada mereka yang sudah terpasang infus

Page 39: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Intubasi

Dengan adanya perbedaan anatomis pada jalan nafas bagian atas, lebih mudah menggunakan laringoskop dengan bilah lurus pada bayi.

Page 40: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pemeliharaan Anestesia

Penggunaan sungkup muka dengan nafas spontan pada bayi hanya untuk tindakan ringan yang tidak lama

Pada umumnya menggunakan anestesi N2O/O2 dengan kombinasi halotan, isoflurane, ataupun sevoflurane

Page 41: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Infus

Banyaknya cairan yang harus diberikan per infus disesuaikan dengan banyaknya cairan yang hilang

Terapi cairan dimaksudkan untuk mengganti cairan yang hilang pada waktu puasa, pada waktu pembedahan (translokasi), adanya perdarahan dan oleh sebab-sebab lain

Page 42: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pemantauan anestesi

Pernafasan

Sirkulasi

Suhu

Perdarahan

Air kemih

Page 43: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pengakhiran anestesi

Ekstubasi pada bayi dikerjakan kalau bayi sudah sadar benar, anggota badan bergerak-gerak, mata terbuka, nafas spontan adekuat. Ekstubasi dalam keadaan anestesia ringan, akan menyebabkan batuk-batuk, spasme laring atau bronkus

Page 44: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

DISKUSI

Pada kasus ini dilakukan prosedur leminectomy pada anak usia 2 tahun dengan berat badan 12 kg. Anestesi yang dilakukan berupa anestesi umum dengan penggunan manajemen jalan napas dengan ETT

Page 45: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pemilihan anestesi umum pada kasus ini diharapkan dengan pemberian anestesi umum dapat mengurangi rasa kecemasan anak tersebut terhadap prosedur operasi dan setelah operasi dan dapat membuat anak koperatif

Page 46: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Dilakukan premedikasi pada pasien ini diberikan Ranitidine 12,5mg Pada pasien ini juga diberikan ondancentron 2 mg. Sulfas atrophin 0,15mg.

Kemudian diberikan Fentanyl 10µg

Page 47: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Induksi dilakukan dengan menggunakan sevoflurane. Medikasi diberikan muscle relaxan rocuronium bromide 3mg.

Lalu dilakukan ETT no. 4.

Page 48: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Diberikan Asam tranexamat 300 mg dan diberikan juga dexamethason 2,5 mg. Pasien ini juga diberikan furosemid 5mg, Diberikan Ketorolac 20mg, Kemudian diberikan ceftriaxone 500mg, pethidin 5mg. Dan diberikan neostigmin

Page 49: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

Pemeliharaan anestesi menggunakan O2 : N2O 1:1 ditambah sevoflurane 2 Vol %. Pengakhiran anestesi dengan pembersihan lendir dalam rongga hidung dan mulut. Pemberian O2 100% selama 5-15 menit setelah agent dihentikan dan dilakukan ekstubasi. Setelah selesai anestesia dan keadaan umum baik penderita dipindahkan keruangan ICU

Page 50: Anestesi Regional Pada Pasien Mioma Uteri

TERIMAKASIH