This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
MIOMA UTERIMIOMA UTERITumor jinak otot rahim dgn jaringan ikatnya.Berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari
otot polos jaringan fibrous, (berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan dan berkosistensi lunak jika otot rahimnya yang dominan)
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering ditemukan dari 4 wanita selama masa reproduksi yang aktif.
Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak smua mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operatif.
Walaupun kebanyakan mioma muncul tanpa gejala tetapi sekitar 60% ditemukan secara kebetulan pada laparatomi daerah pelvis.
Patologi
Belum diketahui secara pasti1. Teori Esterogen2. Teori cell Nest (meyer & de Snoo)
7
1. Teori Esterogen1. Mioma uteri tumbuh lebih cepat saat masa hamil2. Tidak pernah dijumpai sebelum menarche3. Atrofi setelah menopause4. Dijumpai bersama hiperplasia endometrium
2. Teori cell Nest (meyer & de Snoo)
8
Patologi
1. Korpus uteri (sering)2. Serviks uteri
Perubahan sekunder
1. Atrofi2. Degenerasi hialin3. Degenerasi kistik4. Degenerasi membatu5. Degenerasi merah
Faktor predisposisi terjadinya Faktor predisposisi terjadinya mioma uterimioma uteri
1. Umur2. Paritas3. Faktor ras dan genetik4. Fungsi ovarium
Klasifikasi miomaKlasifikasi mioma
a. Lokasi
1. cervikal, umumnya tumbuh kearah vagina menyebabkan infeksi.
2. Isthmika, lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius
3. Corporal, merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala.
b. Lapisan uterusmioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Mioma uteri subserosa2. Mioma uteri intramural3. Mioma uteri sub mukosa
http://wdavidstinsonmd.com/fibroids.htm
Pada mioma uteri dapat terjadi perubahan sekunder yang sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma. Perubahan ini terjadi secara sekunder dari atrofi postmenopausal, infeksi, perubahan dari sirkulasi atau transformasi maligna.
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya mempengaruhi timbulnya
gejala klinikgejala klinik
• Besarnya mioma uteri• Lokalisasi mioma uteri• Perubahan-perubahan pada mioma
uteri
Manifestasi Klinis - Hipermenore ( darah haid yang berlebihan).- Dismenore (nyeri haid).- Nyeri pada bagian bawah abdomen (perut) akibat penekanan dan
terputarnya tangkal mioma uteri.- Perdarahan vagina di luar masa haid dan tidak beraturan.- Anemia.- Gangguan BAB dan BAK jika mioma uteri telah menekan kandung
kemih, ureter (saluran kencing), rektum (usus besar) dan organ rongga panggul lainnya.
- Kesulitan memiliki anak karena mioma uteri menyumbat saluran tuba dan kesulitan terjadi implantasi karena adanya mioma uteri pada dinding rahim.
- Adanya gangguan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan kontraksi rahim, perdarahan disertai nyeri dan resiko keguguran pada masa kehamilan.
- Perdarahan yang banyak dan gangguan pelepasan plasenta pasca melahirkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, disamping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth hormon.
1. Estrogenseringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen.mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium
2. Progesteronmerupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu :
a. Hedroxydesidrogenase danb. Menurunkan jumlah reseptor
estrogen pada tumor.
3. Hormon pertumbuhanlevel hormon perumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan estrogen