Top Banner
ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS 2 SDI Al-AZHAR 17 BINTARO Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Hafsah Salima NIM 11140183000073 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019
184

ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

Nov 12, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS 2 SDI Al-AZHAR 17

BINTARO

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Hafsah Salima

NIM 11140183000073

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …
Page 3: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …
Page 4: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …
Page 5: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …
Page 6: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

i

ABSTRAK

Hafsah Salima (11140183000073). Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Skripsi Program

Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas 2

SDI Al-Azhar 17 Bintaro dalam pembelajaran tematik. Penelitian ini di

laksanakan di SDI Al-Azhar 17 Bintaro pada kelas 2 tahun ajaran 2018/2019.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode

deskriptif, yang ditunjang dengan penelitian lapangan dan referensi berkaitan

dengan tema yang dibahas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,

wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi. Data dianalisis

menggunakan cara reduksi, display dan generalisasi atau kesimpulan. Berdasarkan

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa di SDI Al-

Azhar 17 Bintaro sudah berkembang dengan baik. Kemandirian belajar menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Siswa yang memiliki

kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha menyelesaikan tugas dengan

kemampuannya sendiri. Pembelajaran tematik menjadi wadah dalam

mengembangkan kemandirian belajar siswa. Bentuk kemandirian belajar siswa

yang dikembangkan di SDI Al-Azhar 17 Bintaro didukung dengan diantaranya

percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin dan tanggung jawab.

Kata kunci: Kemandirian, Belajar, dan Pembelajaran Tematik.

Page 7: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

ii

ABSTRACT

Hafsah Salima (11140183000073). Analysis of Student Learning Independence

in Thematic Learning in Class 2 of SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Thesis Study

Program for Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and

Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine the learning independence of grade 2

students at SDI Al-Azhar 17 Bintaro in thematic learning. This research was

carried out in SDI Al-Azhar 17 Bintaro in class 2 of the 2018/2019 school year.

The approach in this study is a qualitative approach, with descriptive methods,

which are supported by field research and references related to the themes

discussed. The technique of collecting data uses observation, interviews, field

notes and documentation studies. Data are analyzed using reduction methods,

displays and generalizations or conclusions. Based on the results of the study it

can be concluded that the learning independence of students at SDI Al-Azhar 17

Bintaro has been well developed. Independence of learning is one of the factors

that influence the success of learning. Students who have high learning

independence will try to complete the task with their own abilities. Thematic

learning becomes a forum in developing student learning independence. The form

of student learning independence developed at SDI Al-Azhar 17 Bintaro is

supported by including self-confidence, active in learning, discipline and

responsibility.

Keywords: Independence, Learning, and Thematic Learning

Page 8: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Segala inspirasi

dan kemudahan dalam pencapaian sebuah kesuksesan adalah anugerah Tuhan

Yang Maha Kuasa. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Saw juga kepada Keluarganya, sahabatnya, dan umatnya hingga

akhir zaman.

Alhamdulillah Skripsi dengan judul “Analisis Kemandirian Belajar Siswa

dalam Pembelajaran Tematik di Kelas SDI AL-Azhar 17 Bintaro” dapat penulis

selesaikan dengan baik. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari berbagai pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan

semangat, untuk itu dengan senang hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.

2. Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Khalimi,

MA.

3. Sekretaris Jurusan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sekaligus dosen pembimbing yang banyak meluangkan waktu dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran, Asep Ediana Latip, M.Pd.

4. Dosen penasehat akademik yang selalu memberikan arahan dan nasihat,

serta mempermudah peneliti secara administrasi akademik, sehingga skripsi

ini dapat diajukan dan diujikan, Drs. H. Abdul Shomad, MA.

5. Seluruh dosen dan staf FITK yang telah memberikan banyak pengalaman

dan ilmu yang bermanfaat.

6. Dosen yang sudah seperti ibu dan sangat berjasa dalam hidup penulis selama

perkulihan yang selalu memberikan semangat, berjuang dan selalu mendoakan,

Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi.

Page 9: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

iv

7. Dosen yang sudah seperti seorang ayah bagi penulis selalu memberikan waktu

luangnya, memberikan semangat dan selalu membantu selama perkulihan, Dindin

Ridwanuddin, M.Pd

8. Seluruh dosen dan staf FITK yang telah memberikan banyak pengalaman

dan ilmu yang bermanfaat.

9. Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro yang telah memberikan izin

penelitian dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, Nani

Ariyani, M. Pd.

10. Guru kelas 2 SDI AL-Azhar 17 Bintaro yang telah banyak membantu dan

bersedia menjadi informan selama proses penelitian berlangsung, Tiwi HS,

S.Pd.

11. Orang tua tercinta yang telah mendidik, memberikan ridho, dukungan serta

do‟a hingga kasih sayang yang tulus dan ikhlas kepada penulis, Bapak

Slamet Rediono dan Ibu Elvi Selfiani.

12. Suami tercinta yang selalu mendukung bagaimanapun keadannya serta rela

berkorban jiwa raga dan waktunya sehingga mengikhlaskan diri untuk LDR

agar penulis dapat menyelesaikan S1, Munif Bakhrun Fajri, S.Pd.

13. Anakku tercinta yang sangat mengerti kondisi uminya dan ikhlas

ditinggalkan untuk meneruskan kuliah, Ananda Fauzi Maulana Zaineddin.

14. Ayah dan ibu yang sudah seperti orang tua kandung yang mengizinkan dan

mendoakan selalu agar penulis dapat menyelesaikan S1, H. Moch Isa dan

Ibu Lestari.

15. Adik-adikku tersayang : Nurul, Samudra, Karim, Rahma, Anna, Savina dan

Muhammad, yang sudah mengasuh dan menjaga Zaineddin selama Uminya

Kuliah.

16. Semua kaka dan adik ipar tersayang yang sangat mendukung penulis agar

dapat menyelesaikan study S1.

17. Sahabat-sahabatku „LIMA‟: Wardah, Elena, Umi dan Kiki. Sahabat debat

yang sulit menyatu dalam pikiran namun kita selalu disatukan dalam do‟a,

yang tiada hentinya memberikan dorongan kepada penulis.

Page 10: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

v

18. Sahabat sehati penulis yang selalu membantu dalam segala keadaan,

Hafidzotul hikmah, S.Pd

19. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan

balasan kebaikan, ridho dan kasih sayang yang berlipat ganda kepada semuanya.

Aamiin.

Jakarta, Januari 2019

Penulis

Page 11: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT.................................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................. iii

Daftar Isi ...................................................................................................... vi

Daftar Tabel .................................................................................................. ix

Daftar Gambar ............................................................................................. x

Daftar Lampiran ........................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 11

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 11

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kemandirian Belajar Siswa .............................................................. 13

1. Definisi Kemandirian Belajar Siswa .......................................... 15

2. Ciri-ciri Kemandirian Belajar .................................................... 16

3. Faktor-faktor Kemandirian Belajar ............................................ 20

4. Proses Kemandirian Belajar ...................................................... 21

5. Upaya Pengembangan Kemandirian Belajar .............................. 22

B. Pembelajaran Tematik ..................................................................... 24

Page 12: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

vii

1. Definisi Pembelajaran Tematik.................................................. 24

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .......................................... 24

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik ................................... 25

4. Manfaat Pembelajaran Tematik ................................................. 26

C. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................... 27

D. Kerangka Berfikir............................................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 30

B. Latar Penelitian ................................................................................. 31

C. Metode Penelitian.............................................................................. 32

D. Prosedur Pengumpulan Dan Pengolahan Data ................................... 33

1. Observasi ................................................................................... 33

2. Wawancara ................................................................................. 36

3. Dokumentasi .............................................................................. 42

4. Angket ....................................................................................... 43

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan data .................................. 45

F. Analisis Data ..................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................... 49

1. Hasil Belajar Pembelajaran Tematik di Kelas 2 ............................ 49

2. Hasil Kemandirian Belajar Siswa kelas 2 ...................................... 61

B. Pembahasan ...................................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 103

B. Implikasi ........................................................................................... 103

C. Saran ................................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 105

LAMPIRAN .................................................................................................. 110

Page 13: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Alokasi waktu penelitian ............................................................... 30

Tabel 3.2. Peserta didik SDI AL-Azhar 17 Bintaro ........................................ 32

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Observasi Siswa ............................................................ 34

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Wawancara .................................................................... 38

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Dokumen yang Diperlukan ............................................ 42

Table 3.6 Kisi-kisi Angket............................................................................ 43

Table 4.1 Rekap Data Observasi Kemandirian Belajar Siswa ....................... 80

Tabel 4.2 Rekap Data Angket Kemandirian Belajar Siswa............................ 82

Tabel 4.3 Rekap Data Wawancara Guru Kelas ............................................. 85

Table 4.4 Rekap Data Hasil Kemandirian Belajar Siswa ............................... 110

Page 14: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 29

Gambar 4.1 Buku Tematik Kelas 2 SDI Al-Azhar 17 BIntaro ........................ 49

Page 15: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................. 117

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ................................................................... 118

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 119

Lampiran 4 Data Catatan Lapangan ............................................................... 120

Lampiran 5 Data Angket ............................................................................... 134

Lampiran 6 Hasil Wawancara........................................................................ 193

Lampiran 7 Dokumentasi .............................................................................. 210

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi ................................................................. 215

Lampiran 9 Biodata Penulis........................................................................... 221

Page 16: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan

merupakan landasan yang sangat fundamental, sehingga setiap orang

diwajibkan bersekolah sebagai wujud dari seseorang mengenyam pendidikan.

Pada UU No 20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1 tentang sistem pendidikan yang

berbunyi “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam bangsa yang diatur dengan

undang-undang”.1 Indonesia memiliki panduan dan aturan yang jelas

mengenai sistem pendidikan yang harus diikuti dan dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan negara

Indonesia.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperluka dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Pendidikan juga merupakan kegiatan membudayakan manusia muda atau

membuat orang muda ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh

masyarakat.3 Selain itu, Jhon Dewey berpendapat pendidikan adalah proses

pembentukkan kecakapan-kecakapan fundamental, emosional ke arah alam,

dan sesama manusia.4

1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, (kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf),

diunduh pada hari Jumat, 14 September 2018, Pukul 15:20 WIB. 2 Ibid, Pukul 15:41 3 Neolaka Amos, dan Amialia Grace., Landasan Pendidikan, (Depok: Kencana, 2017),

Cet. 1, h. 2. 4 Ibid, h 11

Page 17: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

2

Pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan belum berhasil atau

belum berjalan dan berkembang dengan baik layaknya pendidikan di negara

lain, dikarenakan banyaknya permasalahan yang timbul yang sedang dihadapi

bangsa Indonesia saat ini.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan.

Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia dapat dilihat dari data Balitbang

yang menunjukkan bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya

delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The

Primary Years Program (PYP).1 Peneltian terbaru yang menyatakan, bahwa

saat ini Indonesia berada pada posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara

umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan

Mongolia.2

Akses terhadap pendidikan terutama di tingkat dasar, menjadi salah satu

persoalan paling fundamental dalam peningkatan sumber daya manusia di

sebuah Negara. Pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan yang baik

secara akses, akan tetapi masalah kualitas masih belum ditangani. Contohnya,

performa para siswa secara umum dalam ujian standar internasional tidak

banyak berubah sejak 1999.3

Jika kita lihat peristiwa yang terjadi saat ini, bahwa tidak bisa

dipungkiri di Indonesia telah sering terjadi tindak kriminalitas, kekerasan dan

maraknya video porno yang beredar.4 Masalah tersebut membuktikan bahwa

Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah yang sangat besar yaitu

krisisnya moral dan karakter bangsa

1 Alfatihah Miftaqul, Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar PAI

Siswa kelas III SDN Panularan Surakarta, Jurnal Penelitian Kemandirian Belajar Volume. 1, No.

2, Juli Desember 2016, h 198, (http://ejournal.iainsurakarta.ac.id//), diunduh pada hari

Minggu, tanggal 7 Oktober 2018, Pukul 4:11 WIB 2 Nur Muhammad Ali, Peringkat Pendidikan Indonesia dan Budaya Buruknya,

(https://www.google.co.id/amp/s/siedoo.com/berita-4965-peringkat-pendidikan-indonesia-dan-

budaya-buruknya/amp), diunduh pada hari Senin, Tanggal 22 Oktober 2018, Pukul 21:29 WIB. 3 Folia Rosa, Meski Akses Mudah Kualitas Pendidikan di Indonesia masih Rendah,

(https://www.google.co.id/amp/s/www,idntimes.com/news/Indonesia/amp/rosa-folia/meski-akses-

mudah-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-rendah-1), diunduh pada hari Senin, Tanggal 22

Oktober 2018. Pukul 21:31 WIB. 4 Kurniasih Imas, dan Sani Berlin, Loc.cit h 5.

Page 18: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

3

Pendidikan saat ini mengarah pada pembentukkan karakter siswa.

Pendidikan karakter bukan hanya penting, tetapi mutlak dilakukan oleh setiap

bangsa jika ingin menjadi bangsa yang beradab. Banyak fakta membuktikan

bahwa bangsa-bangsa yang maju bukan disebabkan bangsa tersebut memiliki

sumber daya alam yang berlimpah, melainkan bangsa yang memiliki karakter

unggul seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab dan lainnya.5

Internalisasi karakter khususnya di sekolah-sekolah diharapkan

mampu mencetak anak bangsa yang cerdas dan berkarakter, serta memiliki

nilai dan moral yang tinggi. Sesuai dengan Perpes nomor 87 Tahun 2017

tentang “Penguatan Pendidikan Karakter” yang telah dikeluarkan oleh

Presiden Joko Widodo. Dalam Perpes ini disebutkan, Penguatan pendidikan

Karakter selanjutnya disingkat PPK.6

Pendidikan karakter yang diimplementasikan sesuai Perpes nomor 87

Tahun 2017 yaitu religius, nasionalis, mandiri dan Integritas. Soekarno,

presiden RI pertama, mengungkapkan bahwa ciri-ciri bangsa yang

berkarakter salah satunya adalah kemandirian (self-reliance) atau menurut

istilah presiden Soekarno adalah “Berdikari” yaitu berdiri di atas kaki sendiri.

Dalam konteks aktual saat ini, kemandirian diharapkan terwujud dalam

percaya akan kemampuan manusia dan penyelenggaraan Republik Indonesia

dalam mengatasi krisis-krisis yang dihadapinya.7 Kemandirian harus

ditanamkan sejak kecil, sehingga akan menjadikannya karakter yang

tertanam kuat dalam dirinya.

Saat anak duduk di bangku sekolah dasar (SD), kemandirian tersebut

sudah dapat dikembangkan. Anak yang berada pada jenjang sekolah dasar

(SD) berada pada rentang usia 6-12 tahun. Pada usia tersebut merupakan tahap

penting dalam pembentukan karakter anak yang sedang mengalami

5 Kurniasih Imas dan Sani Berlin, Pendidikan Karakter Internalisasi dan Metode

Pembelajaran di sekolah, (Jakarta: Kata Pena, 2017), h 21. 6 Ibid, h 5.

7 Wiyani Novan Ardy, Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h 98

Page 19: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

4

perkembangan fisik dan motorik, sosial, kognitif, bahasa, kepribadian, watak,

emosional, serta moral.

Karakteristik perkembangan anak usia MI/SD terdiri dari diantaranya:

karateristik perkembangan fisik-motorik, emosi, sosial, kognitif, bahasa moral, dan

agama. Berikut karakteristik perkembangan anak usia MI/SD :

Fisik-motorik Emosi Sosial

Tinggi badan anak laki-

laki dan perempuan

mencakup 33-47 inci

(83,8-119,4 cm)

Bersifat fluktuatif

dikarenakan tingkat

stabilitasnya masih

memerlukan latihan

Pembangkang

(Negativisme), tingkah laku

ini merupakan reaksi

terhadap penerapan suatu

peraturan

Kemampuan memahami

anak semakin

berkembang

Bersifat temporal,

seandainya marah pada

teman tidak berlama-lama

dan tidak ada dendam

Agresi (Agression), perilaku

menyerang balik secara fisik

(non verbal) maupun kata-

kata (verbal)

Pada masa ini anak

sering terluka akibat

terjatuh dan sebagainya

Bersifat incidental, artinya

suasana emosional anak

berkaitan dengan incident

yang mengiringinya

Berselisih (Guarreling), jika

anak merasa tersinggung

atau terganggu oleh sikap

atau perilaku anak lainnya.

Perkembangan anak

melajut pesat sehingga

menunjukkan potensi

alamiah anak.

Bersifat longitudinal,

artinya dapat memberikan

effect yang berkelanjutan

seperti perasaan trauma

bisa berlangsung dalam

waktu yang lama dan

berkelajutan

Menggoda (Teasing),

merupakan serangan mental

terhadap orang lain dalam

bentuk verbal yang

menimbulkan marah pada

orang yang digodanya

Anak-anak semakin aktif

dan energik.

Bersifat cultural, cara

anak mengekpresikan

emosionalnya sangat erat

Persaingan (Rivaly),

keinginan untuk melebihi

orang lain dan selalu di

Page 20: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

5

kaitannya dengan situasi

social cultural

dorong oelh orang lain.

Kemampuan motoric

anak berkembang ketika

mereka mulai belajar.

Bersifat individual, zona

krisis yang tingkat

possibilitas untuk

emosional sangat tinggi

dan bisa meledak-ledak.

Kerja sama (Cooperation),

sikap mau bekerja sama

dengan orang. Anak sudah

dapat mengembangkannya

dengan lebih baik.

Fungsi tubuh

berkembang lebih baik.

Tingkah laku berkuasa

(Ascendant behavior),

wujud dari sikap ini adalah

memaksa, meminta,

menyuruh, mengancam dan

sebagainya.

Pertumbuhan tubuh anak

laki-laki pada umumnya

sama.

Mementingkan diri sendiri

(Selffishness), anak selalu

ingin dipenuhi

keinginannya.

Simpati (Sympathy), anak

mulai dapat mengurangi

sikap “Selfish” dan anak

mulai mengembangkan rasa

simpati atau peduli kepada

orang lain.

Bahasa Moral Kognitif

Egosentris, kegiatan

yang berpusat pada diri

sendiri walaupun anak

Proses penalaran moral,

berkaitan dengan

pemahaman atas tata

Kognitif simbolis,

kemampuan

pengembangkan kognitif

Page 21: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

6

tersebut sedang berada

pada kelompok

aturan yang berlaku dalam memaham

lingkungannya secara

simbolis bahasa.

Socialized Spech, ketika

anak berbicara untuk

dapat menyesuaikan

dengan pembicaraan

atau perilaku orang yang

diajak berbicara.

Tindakan moral,

berkembang berdasarkan

pada hukuman, orientasi

kepatuhan dan sampai

pada kesadaran individu

dalam melakukan

tindakan moral

Kognitif imajinatif,

tergambar saat anak dapat

bermain peran dan

merupakan bagian integral

dari kognitif

Berdasarkan proses

perasaan moral

Kognitif intuisif, berkaitan

dengan rasa ingin tahu anak

atas jawaban dari sejumlah

pertanyaan yang dia ajukan.

Kognitif logis, berkembang

secara sederhana

berdasarkan data-data yang

konkrit.

Kognitif rasional,

kemampuan anak dapat

menyelesaikan persoalan

konkrit secara abstrak

contoh (4x6 = 24).

Kognitif hipotetik, berkaitan

dengan kemampuan anak

untuk membuat prediksi

secara hipotetis (dugaan)

Page 22: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

7

Berdasarkan karakteristik di atas dapat menjelaskan setiap anak usia

MI/SD memiliki perkembangan yang baik dalam segala aspek. Nilai penting

bagi pendidik untuk memahami karakteristik peserta didik di antaranya agar

proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Bentuk kemandrian belajar yang dicontohkan dalam al-Quran terdapat

dalam kisah para Nabi. Seperti Nabi Musa yang melakukan perjalanan untuk

menemui Nabi Khidir dengan motivasi mencari ilmu yang lebih luas dan

dalam (QS. [18]:60-66). Nabi Musa sebagai murid pantang menyerah dalam

memahami hakikat yang diajarkan oleh Nabi Khidir sebagai guru (QS.

[18]:76)8

Nilai kemandirian pada jenjang sekolah dasar yang sangat dasar adalah

dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Bukti di lapangan

berdasarkan pengalaman penulis menunjukkan, untuk kelas 1 sekolah dasar

kemandirian minimalnya adalah tidak ditemani orang tua saat disekolah,

karena kegiatan belajar mengajar akan dilakukan anak seorang diri tanpa

bersama dengan orang tua. Pada saat inilah anak harus mulai belajar untuk

percaya diri bahwa dirinya mampu menjalankan kewajibannya untuk

bersekolah tanpa harus ditemani dan tidak akan bolos sekolah.

Saat ini, banyak anak-anak di Indonesia yang membolos sekolah

dengan alasan yang bermacam-macam seperti; tidak ingin ditinggal orang

tuanya, takut dan lain sebagainya. Seperti halnya sebuah kasus yang terjadi di

Desa Gunung Madda, Kota Sampang, Madura , aksi bolos sekolah di

kalangan pelajar kini juga sudah menjadi kebiasaan rutin mereka. Pada harian

kompas (Wiyan: 2018) diberitakan bahwa sebanyak 280 siswa Madrasah

Ibtidaiyah (MI) di Desa Gunung Madda, Kota Sampang, Madura, bolos

belajar secara beramai-ramai. Kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut

8 Abdul Aziz Jamil, Kemandirian Belajar dalam Al-qur‟an dan Psikologi, Tesis, Program

Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, Yogyakarta, 2017,

h 117, di unduh Pada Hari Rabu, Tanggal 18 Desember 2018, Pukul 22.30 WIB

Page 23: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

8

lumpuh total karena semua siswa yang berjumlah 280 orang bolos dan tidak

satu pun di antara mereka yang masuk sekolah.9

Selain itu, saat proses pembelajaran harus ditanamkan nilai kemandirian

seperti tidak mencontek saat ujian, karena di Indonesia masih banyak pelajar

yang mencontek untuk mendapatkan nilai yang bagus. Mereka tidak percaya

akan kemampuan dirinya sendiri. Seperti berita yang terdapat pada IDN News

menyatakan bahwa, budaya mencontek masih jadi tradisi di Indonesia.10

Alasan utama yang mendasari siswa masih membudayakan mencontek adalah

keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi.11

Masalah-masalah di atas dapat menjadi salah satu faktor penyebab

rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Penyebab kualitas pendidikan

rendah dapat terjadi salah satunya karena kurangnya kemandirian belajar

yang didorong oleh gairah dan semangat yang seharusnya ada dalam diri

pribadi seseorang

Dengan demikian menjadi bukti, bahwa kemandirian belajar belum

terimplementasi dengan baik. Banyak faktor yang sangat mempengaruhinya,

untuk itu menjadi tanggungjawab bersama untuk memperbaiki masalah-

masalah tersebut.

Kemandirian belajar pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu faktor psikologis, faktor fisiologis dan faktor

lingkungan. Faktor psikologis misalnya intelegensi, bakat dan minat. Faktor

fisiologis misalnya sakit dan cacat tubuh, sedangkan faktor lingkungan dapat

dicontohkan sebagai lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan suasana

rumah.12

Siswa yang tidak memiliki kemandirian belajar berbeda dengan peserta

didik yang mandiri dalam belajar. Perbedaan ini dapat dilihat dari motivasi

9 Wiyani Novan Ardy, Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h 98 10 Shalihah Indah, ( https://www.idntimes.com// )diunduh pada Jumat, 14 September

2018, pukul 21:24 WIB 11

Ibid 12 Isnawati Nina dan Samian, Kemandirin Belajar ditinjau dari Kreativitas belajar dan

Motivitas Belajar Mahasiswa, Jurnal Penelitian Kemandirian Belajar, h 129,

(Http://journals.ums.ac.id//), diunduh pada hari Kamis, 4 Oktober 2018, Pukul 11:15 WIB.

Page 24: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

9

dan minat siswa dalam belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi dan minat

dalam belajar tidak akan mampu belajar mandiri dan mengalami berbagai

kesulitan dalam akademiknya. Sedangkan siswa yang memiliki kemandirian

belajar yang tinggi akan termotivasi untuk mempelajari sesuatu dengan

kemampuannya tanpa meminta bantuan orang lain.13

Apabila seorang siswa memiliki kemandirian belajar yang baik maka

mereka sudah memilih jalan yang benar sebagai bentuk tanggungjawab

seorang pelajar. Haris Mudjiman (Miftaqul: 2014) menyatakan bahwa

“Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau

motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah,

dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah

dimiliki”14

Menurut Umar Tirtaraharja dan Lasula (Jamil: 2017) kemandirian

belajar secara psikologis bisa diartikan sebagai aktivitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan

tanggung jawab sendiri dari pembelajar, tidak berasal dari dorongan orang

lain.15

Pada intinya, kunci terbentuknya kemandirian belajar adalah motivasi.

kemandirian belajar tidak akan tumbuh tanpa adanya motivasi belajar yang

baik. Motivasi belajar merupakan hal yang sangat menunjang kemandirian

belajar

Berdasarkan hasil penelitian penulis pada tanggal 15 November 2018 di

sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro, sistem pendidikan sudah terlaksana dan

berjalan dengan sangat baik. Lebih spesifik penulis meneliti kemandirian

belajar siswa di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro sudah terbentuk dengan

sangat baik. Tidak mudah memang untuk membentuk kemandirian belajar,

13

Rafika, Israwati dan Bachtiar, Upaya Guru dalam Menumbuhkan Kemandirian Belajar

Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Unsyiah Volume 2 Nomor 1, h 116, Februari 2017, , (http://media.neliti.com/), diunduh pada hari

Kamis, Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 21:27 WIB. 14

Alfatihah Miftaqul, Lok cit, h 198-199 15 Abdul Aziz Jamil, Kemandirian Belajar dalam Al-qur‟an dan Psikologi, Tesis,

Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam,

Yogyakarta, 2017, di unduh Pada Hari Rabu, Tanggal 18 Desember 2018, Pukul 22.30 WIB.

Page 25: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

10

akan tetapi, dengan usaha dan kerja keras semua elemen akhirnya dapat

tercipta kemandirian belajar pada diri siswa. Seperti tidak mudah bergantung

pada orang lain, tidak mencontek saat ujian, dapat menyelesaikan tugas

sendiri dengan sangat baik, dan masih banyak lagi yang lainnya. 16

Dengan demikian, sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro dapat dijadikan

sekolah percontohan untuk sekolah lainya dalam mengembangkan

kemandirian belajar siswa. SDI AL-Azhar 17 Bintaro memiliki visi

mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi

dan penguasaan IPTEK. Ada segudang prestasi yang telah diraih oleh SDI

Al-Azhar 17 Bintaro. Tidaklah heran sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

mendapatkan predikat baik.17

Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dikaji dan

diteliti lebih lanjut dan mendalam bagaimana kemandirian belajar pada siswa

dapat terlaksana dan berkembang dengan baik. Kemandirian belajar siswa

menjadi tolak ukur keberhasilan dunia pendidikan dalam meningkatkan

kualitasnya. Sehubung dengan hal tersebut, peneliti ingin meneliti salah

sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro sebagai sampel penelitian kemandirian

belajar. Penelitian yang akan dilakukan di SDI Al-Azhar 17 Bintaro dengan

judul : “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik

di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Budaya mencontek masih menjadi tradisi di Indonesia menggambarkan

tidak adanya percaya diri pada kemampuan diri sendiri.

2. Sebanyak 280 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Desa Gunung Madda,

Kota Sampang, Madura, bolos belajar secara beramai-ramai.

16 Catatan Lapangan 1, SDI Al-Azhar 17 Bintaro 17

Profil SDI Al-Azhar 17 Bintaro, (http://sdialazhar17.sch.id/), diunduh pada hari

Jum‟at, 26 Januari 2018 pukul 13.45 WIB.

Page 26: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

11

3. SDI Al-azhar 17 Bintaro menjadi percontohan dalam pengembangan

kemandirian belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, untuk memperoleh fokus penelitian ini

maka dibatasi pada masalah: SDI Al-azhar 17 Bintaro menjadi percontohan

dalam pengembangan kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan identifikasi masalah, untuk memperoleh fokus penelitian

ini maka dalam penelitian ini dibatasi pada

1. Subjek Penelitian:

Peserta didik kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro tahun ajaran 2018/2019.

2. Objek Penelitian:

Kemandirin belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas 2.

Kemandirian belajar siswa yang diteliti yaitu percaya diri, aktif dalam

belajar, disiplin dalam belajar dan tanggung jawab dalam belajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan penelitian

tersebut, maka dirumuskan masalah utama dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik

di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalisis kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

tematik di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro.

Adapun tujuan penelitian yang dirinci dalam beberapa pertanyaan

dasar adalah untuk : mengetahui kemandirian belajar siswa yang

berkembang dalam pembelajaran tematik di SDI Al-Azhar 17 Bintaro.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Page 27: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

12

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, membuktikan dan menguji

teori kemandirian belajar khususnya pada bidang keguruan sehingga

dapat memberikan sumbangan yang berharga pada perkembangan ilmu

keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi akademisi, dapat menjadi tambahan referensi guna

mempermudah akademisi atau pihak lain yang akan melakukan

penelitian, serta mengembangkan wacana pendidikan dalam

kehidupan nyata.

2. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan memberikan informasi

bahwa menjadi seorang guru dan pendidik diperlukan banyak cara

agar dapat terlaksana kemandirian belajar pada diri siswa..

3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman yang bermanfaat untuk

mengetahui seperti apa kegiatan yang mencerminkan kemandirian

belajar siswa terimplementasi ketika terjun ke lapangan serta sebagai

wadah untuk mengembangkan pengetahuan.

4. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan

tentang seperti apa kemandirian belajar pada siswa

Page 28: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemandirian Belajar Siswa

1) Definisi kemandirian

Kemandirian merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki

oleh setiap individu. Dengan kemandirian, seseorang akan dapat

menjalankan kehidupannya dengan sebaik-baiknya. Kata dasar

kemandirian adalah “mandiri”. Pengertian mandiri menurut KBBI adalah

keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.1

Kemandirian identik dengan belajar untuk berdiri sendiri tanpa

bergantung pada orang lain. Kemandirian juga tidak dapat dipisahkan

dengan pendidikan, karena keduanya berhubungan dengan kegiatan

pembelajaran yang saling mempengaruhi. 2

Desmita (Ade: 2016), menyebutkan kemandirian adalah kemampuan

untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri

secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan

malu dan keragu-raguan.3

Menurut Enung Fatimah (Ade: 2016) kemandirian adalah “keadaan

seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan

dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi

masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan

tugas-tugasnya dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya”.4

Sedangkan menurut Herman Holstein (Miftaqul: 2016) menyatakan

“kemandirian selalu membantu proses belajar dengan mengaktifkan

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI), (https://www.kbbi.web.id/peran),

diunduh pada hari Sabtu, 15 Oktober 2018 pukul 20:46 WIB 2 Isnawati Nina dan Samian, Lok.cit h 130. 3 Suryani Bunandar, Ade Eny, Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Biologi di Kelas X MAS Al-Mustaqim Kubu Raya, Skripsi Universitas Muhamadiyah Pontianak,

2016, (http://repository.unmuhpnk.ac.id//), diunduh pada hari Kamis, tanggal 4 Oktober 2018,

Pukul 11:18 WIB. 4 Ibid, h 8

Page 29: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

14

pengetahuan, pemantapan dan pengamanan yang telah dipelajari, maupun

memberikan motivasi sehubungan dengan kesediaan belajar”1

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa kemandirian

merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengerjakan

sesuatu dengan penuh tanggung jawab serta dapat mengatasi kesulitan diri

tanpa bantuan dari orang lain.

2) Definisi Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,

dan mengokohkan kepribadian.2

Long (Sumarmo: 1) memandang belajar sebagai proses kognitif

yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan individu,

pengetahuan sebelumnya, sikap, pandangan individu, konten, dan cara

penyajian.3

Menurut Hilgard (Suyono: 2014) belajar adalah suatu proses di

mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap

suatu situasi.4

Sedangkan menurut Gagne (Suyono: 2014) bahwa belajar adalah

sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan

kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan

kemampuannya, yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan

berbagai jenis kinerja.5

1 Alfatihah Miftaqul, Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar PAI

Siswa kelas III SDN Panularan Surakarta, Jurnal Penelitian Kemandirian Belajar Volume. 1, No.

2, Juli Desember 2016, h 200, (http://ejournal.iainsurakarta.ac.id//), diunduh pada hari

Minggu, tanggal 7 Oktober 2018, Pukul 4:11 WIB 2 Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT FRemaja

Rosdakarya, 2014), h 9 3 Sumarmo Utari, Kemandirian Belajar Apa Mengapa dan Bagaimana dikembangkan

Pada Peserta Didik, Makalah pada Tingkat Nasional FPMIPA UNY Yogyakarta, pada Tanggal 8,

Tahun 2004, (http://Scholar.google.co.id/), diunduh pada hari MInggu, Tanggal 8 Oktober 2018,

Pukul 13:32 WIB. 4 Suyono dan Hariyanto, Lok cit. h 12

5 Ibid

Page 30: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

15

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan bawha belajar

merupakan usaha sadar untuk mencapai tujuan belajar, tujuan belajar

yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam hal ranah kognitif,

afektif, dan psikokomorik

3) Definisi Kemandirian Belajar

Pembahasan istilah kemandirian belajar berhubungan dengan

beberapa istilah lain di antaranya self regulated learning, self regulated

thinking, self directed learning, self efficacy, dan self-esteem.6

Kemandirian belajar perlu ditanamkan kepada siswa agar mereka

mampu bertanggung jawab dan mendisiplinkan diri sendiri dalam

mengembangkan kemampuan belajar dan bakat yang dimilikinya.

Kemandirian belajar adalah aktivitas kesadaran siswa untuk ingin

belajar tanpa paksaan dari lingkungan sekitar dalam rangka mewujudkan

pertanggungjawaban sebagai seorang pelajar dalam menghadapi

kesulitan belajar7

Corno dan Mandinah (Sumarno: 1) mendefinisikan kemandirian

belajar sebagai upaya memperdalam dan memanipulasi jaringan asosiatif

dalam suatu bidang tertentu, dan memantau serta meningkatkan proses

pendalaman yang bersangkutan8

Stephen Brookfield (Ade: 2016) mengemukakan bahwa

kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri

sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya.9

Menurut Moore (Thoken: 2) kemandirian belajar peserta didik

adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut

6 Sumarmo Utari, Loc.cit 7 Alfatihah Miftaqul, h 199 8 Sumarno, Ibid

9 Suryani Bunandar, Ade Eny, h 11

Page 31: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

16

menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta evaluasi

pembelajarannya10

Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati (Ade: 2016)

Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri

kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki11

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa Kemandirian

belajar merupakan usaha siswa mencapai tujuan belajar dengan penuh

tanggung jawab tanpa mengantungkan dirinya kepada orang lain

B. Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Anak yang mempunyai kemandirian belajar dapat dilihat dari

kegiatan belajarnya, dia tidak perlu disuruh bila belajar dan kegiatan

belajar dilaksanakan atas inisiatif dirinya sendiri. Untuk mengetahui

apakah siswa itu mempunyai kemandirian belajar maka perlu diketahui

ciri-ciri kemandirian belajar.

Menurut Chabib Thoha, (Prayuda: 2014) ciri-ciri kemandirian belajar

adalah sebagai berikut:

1. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif.

2. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

3. Tidak lari atau menghindari masalah.

4. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.

5. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan

orang lain.

6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.

7. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.

8. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri12

10 Thoken Florensius, Asrori dan Purwati, Analisis Kemandirian Belajar Siswa Kelas X

SMA Kemala Bhayangkari Sungai Raya, Jurnal Kemandirian Belajar Program Studi Bimbingan dan

Konseling FKIP Untan Pontianak, (http://Scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+kemandirian+belajar&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart)

, Diunduh pada Hari Senin, Tanggal 8 Oktober 2018, Pukul 1:40 WIB 11 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit

Page 32: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

17

Adapun indikator kemandirian belajar menurut Mudjiman (Isnawati:

131) terdiri dari:

1) Percaya diri

Menurut Hakim (dalam Ade: 2016) terdapat beberapa ciri-ciri

tertentu dari orang-orang yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi,

yaitu:

1. Bersikap tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.

2. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

3. Mampu menetralisai ketegangan yang muncul didalam berbagai

situasi.

4. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

5. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang

penampilannya.

6. Memiliki kecerdasan yang cukup.

7. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.

8. Memiliki keterampilan dan keahlian yang menunjang

kehidupannya, misalnya keterampilan berbahasa asing.

9. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

10. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

11. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi

kuat dan tahan didalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

12. Selalu bereaksi positif didalam menghadapi berbagai masalah,

misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi

persoalan hidup.13

Rasa percaya diri erat kaitannya dengan konsep diri, maka jika

seseorang memiliki konsep diri yang negatif terhadap dirinya, maka

12

Prayuda reza, Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasl Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi di SMA, Artikel Penelitian Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014,

(http://jurnal.untan.ac.id//), diunduh pada hari Kamis, Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 11.13 WIB. 13 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit h 15

Page 33: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

18

akan menyebabkan seseorang tersebut memilki rasa tidak percaya

terhadap dirinya sendiri. Rasa percaya diri yang rendah akan berakibat

pada tindakan yang tidak efektif. Tindakan yang tidak efektif tentu akan

memberikan hasil yang jelek. Hasil yang jelek akan semakin

membenarkan bahwa diri tidak memiliki kompetensi dan akan berakibat

pada rasa percaya diri yang semakin rendah.14

2) Aktif dalam belajar

Dalam proses pembelajaran haruslah mengikutsertakan para

siswanya secara aktif. Jangan sampai hanya didominasi oleh guru saja.

Menurut suryo subroto aktif dalam belajar bila terdapat ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Siswa membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran.

b. Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa.

c. Mencobakan sendiri konsep-konsep

d. Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya.15

3) Disiplin dalam belajar

Disiplin siswa dapat diamati dari tingkah laku yang muncul selam

proses pembelajaran berlangsung. Disiplin siswa pada proses

pembelajaran dapat diamati berdasarkan lima aspek yaitu:

e. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

f. Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

g. Komitmen yang tinggi terhadap tugas.

h. Mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya

i. Kemampuan memimpin16

4) Tanggungjawab dalam belajar17

Menurut Zimmerer (Ade: 2016) mengungkapkan ciri-ciri orang yang

memiliki sifat tanggung jawab sebagai berikut:

14 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit h 16 15 Suryo subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rhineka Cipta),

(http://www.buatskripsi.com/2011/02/ciri-siswa-aktif-pembelajaran.html?m=1), Diunduh pada

hari Rabu, 10 Oktober 2015, pukul 00.46 WIB. 16

Suryani Bunandar, Ade Eny, Op.cit 17 Isnawati Nina, dan Samian, h 131

Page 34: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

19

a. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

b. Mau bertanggung jawab.

c. Energik.

d. Berorientasi ke masa depan.

e. Kemampuan memimpin.

f. Mau belajar dari kegagalan.

g. Yakin pada dirinya.

h. Obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi.18

Menurut Robert Ronger (Hidayati dan Listyani: 4), seseorang

dikatakan mandiri jika:

(1) Dapat bekerja sendiri secara fisik.

(2) Dapat berpikir sendiri.

(3) Dapat menyusun ekspresi atau gagasan yang dimengerti orang lain.

(4) Kegiatan yang dilakukan disahkan sendiri secara emosional.19

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri

kemandirian belajar pada setiap siswa akan nampak jika siswa telah

menunjukkan perubahan dalam belajar. Siswa belajar untuk bertanggung

jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya secara mandiri dan tidak

bergantung pada orang lain.

Dengan demikian, sebagai rujukan peneliti maka ciri-ciri kemandirian

belajar yaitu; percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin dalam belajar, dan

tanggungjawab dalam belajar.

C. Faktor-faktor Kemandirian Belajar

Menurut Hamalik, (Isnawati: 131) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kemandirian belajar antara lain:

1) Faktor Psikologi, seperti integensi, minat, motivasi.

18 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit 17 19 Hidayati Kana dan Listyati Endang, Improving Instruments Of Students Self-Regulated

Learning, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 14 (1). 2010, FMIPA UNY Mathematics

Education Department, (http://jurnal.untan.ac.id//), diunduh pada hari Sabtu, Tanggal 6 Oktober

2018, Pukul 11.14 WIB

Page 35: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

20

2) Faktor Fisiologis, seperti sakit, cacat tubuh.

3) Faktor lingkungan, seperti keluarga, suasana rumah, sekolah20

Selain itu, menurut Basri dalam Astuti (Rijal dan Bachtiar: 2015),

mengatakan bahwa kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor yang terdapat didalam dirinya sendiri (faktor endogen)

Faktor endogen (internal) adalah semua pengaruh yang bersumber

dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya

sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala

sesuatu yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi

pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam

sifat dasar dari ayah dan ibu mungkin akan didapatkan didalam diri

seseorang, seperti bakat, potensi intelektual dan potensi pertumbuhan

tubuhnya,

2) Faktor yang terdapat di luar dirinya (faktor eksogen)

Faktor eksogen (eksternal) adalah semua keadaan atau pengaruh yang

berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan.

Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi

perkembangan kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun

positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam

bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian,

termasuk pula dalam hal kemandiriannya.21

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor

yang mempengaruhi kemandirian belajar adalah dirinya sendiri (internal)

maupun dari luar dirinya sendiri (eksternal).

D. Proses Kemandirian Belajar

20 Isnawati Nina dan Samian, Op.Cit 131 21 Rijal Syamsu dan Bachtiar Suhaedir, Hubungan Antara Sikap, Kemandirian Belajar,

dan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa, Jurnal BIOEDUKATIKA Vol. 3 No. 2

Desember 2015 ISSN: 2338-6630, hal 18, (http://journal.uad.ac.id/), diunduh Pada Hari Kamis,

Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 11.15 WIB.

Page 36: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

21

Menurut Enung Fatimah (Ade: 2016) kemandirian belajar dapat

dikembangkan melalui latihan-latihan yang dilakukan secara terus menerus dan

dilakukan sejak dini, latihan tersebut dapat berupa pemberian tugas-tugas tanp

bantuan dan tentu saja tugas-tugas tersebut disesuaikan dengan usia dan

kemampuan anak. 22

Menurut Bandura (Hidayati: 5) menyarankan tiga langkah dalam

melaksanakan Kemandirian Belajar (self regulated learning) yaitu:

1. Mengamati dan mengawasi diri sendiri.

2. Membandingkan posisi diri dengan standar tertentu.

3. Memberikan respons sendiri yang meliputi respons positif dan respons

negatif23

Elaine B. Johnson (Ade: 2016) menyatakan bahwa proses belajar mandiri

adalah suatu metode yang melibatkan siswa dalam tindakan-tindakan yang

meliputi beberapa langkah dan menghasilkan. Secara umum, proses yang harus

diikuti siswa yang mandiri mengikuti siklus “Rencanakan, Kerjakan, Pelajari,

Lakukan Tindakan”.24

Adapun proses dalam belajar mandiri sebagai berikut:

1) Siswa mandiri menetapkan tujuan. Siswa memilih, atau berpartisipasi dalam

memilih, untuk bekerja demi sebuah tujuan penting, baik yang tampak

maupun tidak, yang bermakna bagi dirinya atau orang lain. Tujuan bukanlah

akhir dari segalanya. Tujuan itu akan memberi kesempatan untuk

menerapkan keahlian personal dan akademik kedalam kehidupan sehari-hari.

Saat siswa mencapai sebuah tujuan yang berarti dalam kehidupan sehari-

hari, proses tersebut membantu mereka mencapai standar akademik yang

tinggi.

2) Siswa mandiri membuat rencana. Siswa menetapkan langkah-langkah untuk

mencapai tujuan mereka. Merencanakan disini meliputi melihat jauh

kedepan dan memutuskan bagaimana cara untuk berhasil. Rencana yang

22 Suryani Bunandar, Ade Eny, Op.Cit 19 23

Hidayati Kana dan Listyati Endang, Op.cit h 5 24 Suryani Bundar, Ade Eny, Lok.cit 19

Page 37: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

22

diputuskan 20 siswa bergantung pada apakah mereka ingin menyelesaikan

masalah, menentukan persoalan, atau menciptakan suatu proyek.

3) Siswa mandiri mengikuti rencana dan mengukur kemajuan diri. Dari semula,

siswa tidak hanya menyadari tujuan mereka, tetapi juga menyadari akan

keahlian akademik yang harus mereka kembangkan serta kecakapan yang

mereka peroleh dalam proses belajar mandiri. Selama proses tersebut, siswa

terus-menerus mengevaluasi seberapa baik rencananya berjalan. Mereka

memperbaiki kesalahan dan membuat berbagai perubahan yang perlu.

Sebagai tambahan, mereka berkaca pada pola belajar mereka sendiri.

4) Siswa mandiri membuahkan hasil akhir. Siswa mendapatkan suatu hasil

yang bermakna bagi mereka. Hasilnya memuaskan tujuan yang nyata dan

memiliki arti bagi setiap pengalaman siswa, juga yang berarti bagi

kehidupan para siswa tersebut baik dalam keluarga, sekolah, kelompok,

maupun masyarakat.

5) Siswa yang mandiri menunjukkan kecakapan melalui penilaian autentik.

Para siswa menunjukkan kecakapan terutama dalam tugas-tugas yang

mandiri dan autentik. Dengan menggunakan standar nilai dan petunjuk

penilaian untuk menilai portofolio, jurnal, presentasi, dan penampilan siswa,

guru dapat memperkirakan tingkat pencapaian akademik mereka. Guru

memperkirakan seberapa banyak pengetahuan akademik yang diperoleh

siswa, dan apa yang mampu mereka lakukan. Penilaian autentik

menunjukkan pada guru sedalam apakah proses belajar yang diperoleh siswa

dari belajar mandiri tersebut.25

E. Upaya Pengembangan Kemandirian Belajar Siswa

Dalam konteks kemandirian belajar siswa, salah satu upaya guru adalah

menumbuhkan kemandirian. Kemandirian adalah kecakapan yang berkembang

sepanjang rentang kehidupan individu.

Pengembangan kemandirian peserta didik meliputi hal-hal berikut ini:

1. Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis.

25 Suryani Bunandar, Ade Eny, Ibid h 20

Page 38: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

23

2. Mendorong individu berpartisipasi dalam mengambil keputusan.

3. Memberi kebebasan kepada individu untuk mengeksplorasi lingkungan.

4. Penerimaan positif tidak membeda-bedakan individu yang satu dengan yang

lainnya.

5. Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan individu.26

Menurut Rafika, dkk menjelaskan upaya guru untuk mengembangkan

kemandirian siswa adalah sebagai berikut:

1) Menumbuhkan ketertarikan siswa dengan yang diajarkan sehingga

membantu siswa dalam kegiatan belajar.

2) Memberi motivasi dalam kegiatan belajar, siswa didorong oleh motif untuk

menguasai sesuatu kompetensi yang diharapkan sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

3) Membuat perencanaan mata pelajaran sehingga siswa lebih termotivasi

dengan yang diajarkan27

Menurut Lipton dan Hubble (Mina: 2017) Dalam menumbuh

kembangkan kemandirian belajar siswa yang harus dilakukan adalah sebagai

beikut:

a. Mampu mengoptimalkan kecerdasan baca-tulis.

b. Membangun lingkungan belajar.

c. Mengevaluasikan perkembangan siswa dalam proses pembelajran.28

Kemandirian belajar yang rendah menunjukkan tanggung jawab dan minat

belajar seorang siswa yang kurang baik. Kunci agar kemandirian belajar siswa

terbentuk yaitu motivasi yang tinggi dalam diri siswa. Dalam upaya

pengembangan kemandirian belajar siswa dibutuhkan kerja keras dan kerja sama

26

Suhada Idad, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Raudhatul Athfal), (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2016), h 133 27 Rafika Israwati dan Bachtiar, Upaya Guru dalam Menumbuhkan Kemandirian Belajar

Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 115-123, Februari 2017, (http://media.neliti.com/), diunduh

pada hari Kamis, Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 21:27 WIB. 28 Mina Wihil Israwati dan Vitoria Linda, Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar

Siswa Melalui Lesson Study di Kelas V SD Negeri Lampageu Aceh Besar, Jurnal Ilmiah

Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1 Februari 2017, h 186,

(http://media.neliti.com/), diunduh pada hari Rabu, Tanggal 3 Oktober 2018, Pukul 23:07 WIB

Page 39: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

24

yang baik antar berbagai elemen, sehingga sikap mandiri seperti percaya diri, aktif

dalam belajar, disiplin dan bertanggung jawab dapat terbentuk dengan baik.

Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat dan

mendapatkan pengakuan yang cukup baik, sehingga merubah posisi dan peringkat

Indonesia di kacamata dunia.

B. Pembelajaran Tematik

1. Definisi Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang didasarkan pada

sebuah tema sentral sebagai pengkait beberapa mata pelajaran yang

diajarkan atau dengan kata lain pembelajaran tematik mengkaitkan beberapa

mata pelajaran dalam satu payung tema.29

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke

dalam berbagai tema. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga

siswa tidak belajar konsep dasar secara parsial.30

Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

siswa.31

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang mengaitkan

beberapa mata pelajaran dalam satu tema sehingga menjadi pembelajaran

bermakna.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

29

Yanti Herlianti, Pembelajaran Tematik, (Jakarta: UIN Press, 2005), h. 6. 30

Puspita Hendra Jati, Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu Pada Kelas VB SD

Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-5 2016, h 886,

(http://journal.student.uny.ac.id), diunduh pada hari senin, tanggal 30 September 2018, Pukul 22.13 WIB 31

Indriani Fitri, Kompetensi Pedagogik mahasiswa dalam Mengelola Pembelajaran

Tematik Integratif Kurikulum 2013 Pada Pengajaran Micro di PGSD UAD Yogyakarta, Jurnal

Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 87 – 94, h 88,

(http://journals.ums.ac.id), diunduh pada hari Senin, Tanggal 30 September 2018, Pukul 22.12

WIB.

Page 40: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

25

Menurut Karli dan Yuliaritiningsih pembelajaran tematik

mempunyai ciri:

a. Holistik, suatu peristiwa yang menjadi pusat tema dikaji dari beberapa

sudut mata pelajaran sekaligus untuk memahami fenomena dari segala

sisi.

b. Bermakna, keterkaitan antara konsep membuat siswa mampu

menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-

masalah nyata di dalam kehidupannya.

c. Aktif, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui aktifitas

inkuiri dan discoveri.32

Secara singkat pembelajaran tematik memiliki ciri khas yaitu

holistik, bermakna dan aktif.

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik

Untuk dapat menerapkan pembelajaran tematik di jenjang sekolah

dasar, beberapa hal yang perlu diterapkan oleh guru adalah sebagai

berikut:

a. Memilih tema yang dapat disesuaikan

Tema yang akan dipilih terdapat dalam dokumen kurikulum

2013 bagi sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013 ini. Guru

dapat melakukan pemilihan tema yang akan dibelajarkan terlebih

dahulu. Sejatinya penetapan tema haruslah disesuaikan dengan kondisi

daerah, sekolah, peserta didik, dan guru di wilayahnya.

b. Melakukan analisis SKL, KI, KD, membuat indikator

Membaca semua SKL, KI dan KD dari semua mata pelajaran,

karena meskipun semua indikator sudah tersedia, guru dapat

menambahkan indikator yang sesuai dengan tema yang sudah

dipilihnya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.

c. Melakukan pemetaan KD, indikator dengan tema

32 Yanti, Herlianti, Op.Cit., h. 7-8

Page 41: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

26

Setelah indikator selesai dibuat, kemudian guru melakukan

pemetaan terhadap kompetensi dasar dan indikator yang berkaitan

dengan tema yang sudah dipilih dan memasukkannya ke dalam format

agar lebih memudahkan dalam penyajian pembelajaran dan pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

d. Membuat jaringan KD

Setelah dilakukan pemetaan KD, Indikator dengan tema dalam

satu tahun, maka dilanjutkan dengan membuat jaringan KD dan

Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam

format jaringan KD dan Indikator.

e. Menyusun silabus tematik terpadu

Langkah guru selanjutnya adalah menyusun silabus tematik untuk

memudahkan guru melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap tema

sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran.49

Guru harus paham dalam menerapkan langkah-langkah yang

dilakukan dalam pembelajaran tematik agar kegiatan belajar mengajar di

sekolah dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.

4. Manfaat Pembelajaran Tematik

Manfaat Pembelajaran Tematik tidak hanya dirasakan oleh siwa

tetapi guru pun akan merasakan manfaat dari pembelajaran tematik.

Diantara manfaat pembelajaran tematik tersebut adalah33

1. Peningkatan pemahaman konseptual siswa terhadap realitas yang

ada.

2. Pengaktifan proses mental siswa.

3. Pemenuhan terhadap kebutuhan dan keingintahuan anak.

4. Peningkatan kemampuan berfikir siswa.

5. Peningkatan relasi sosial antar siswa.

49

Firdaus Muqarrobin, “Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Guru dalam Pembelajaran

Tematik Integratif”, (https://www.eurekapendidikan.com/2015/04/Langkah-langkah-yang-Perlu-

Dilakukan-Guru-dalam-Pembelajaran-Tematik-Integratif.html), diunduh pada hari Rabu, 31

Januari 2018 pukul 03.49 WIB. 33 Ibid., h. 11.

Page 42: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

27

6. Peningkatan profesionalisme guru.

7. Penghematan waktu, tenaga dan biaya pembelajaran.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan ini disebut juga sebagai tinjauan pustaka.

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan paparan tentang penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan. Dengan tinjauan pustaka ini penelitian

seseorang dapat diketahui keasliannya dengan cara mempertegas perbedaan

dan persamaan di antara masing-masing judul dan masalah yang akan dibahas

oleh penulis.

Sepanjang penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa tulisan yang

berkaitan dengan skripsi yang penulis tulis yang pertama adalah milik Wihil

Mina, Israwati, dan Vitoria. Penelitian ini berjudul “Upaya Peningkatan

Kemandirian Belajar Siswa Melalui Lesson Study di Kelas kelas V SD Negeri

Lampageu Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Lampageu Aceh Besar, sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki

dan 9 siswa perempuan. Jenis penelitian ini deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi

aktifitas siswa dan wawancara guru. Teknik pengumpulan data menggunakan

statistic sederhana untuk melihat atau mencari nilai rata-rata jawaban

responden. Berdasarkan hasil analisis data observasi belajar siswa

memperoleh nilai rata-rata pada pertemuan pertama sebanyak 2,896, kedua

3,413, dan ketiga sebanyak 3,6928. Analisis nilai rata-rata sudah ada

peningkatan kemandirian belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa siswa senang dan sangat bersemangat

dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kesimpulan penelitian ini

menunjukkan bahwa siswa kelas V SD Negeri Lampageu Aceh Besar sangat

antusias dan bersemangat, sehingga interaksi proses belajar mengajar dapat

berlangsung seperti yang diharapkan. Penelitian ini memiliki kesamaan

mengenai keamandirian belajar siswa, yang membedakan pada penelitian ini

melalui Lesson Study sedangkan penulis melalui pembelajaran tematik.

Page 43: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

28

Penelitian lainnya seperti yang dilakukan oleh Rafika, Israwati, dan

Bakhir. Penelitian yang dilakukan dengan judul ”Upaya Guru dalam

Menumbuhkan Kemandirian Belajar Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh”.

Secara khusus penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya guru dalam

menumbuhkan kemandirian belajar siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh dan

kemandirian belajar siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian yaitu

deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan

wawancara. Teknik observasi dilakukan kepada siswa untuk melihat

kemandirian belajar siswa di kelas tinggi yang berjumlah 18 siswa yang

dipilih secara random dan teknik wawancara dilakukan kepada 9 orang guru

kelas yang mengajar di kelas tinggi. Selanjutnya seluruh data diolah dengan

tahapan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, model data (data display),

penarikan/verifikasi kesimpulan dan persentase. Simpulan penelitian ini

adalah guru di SD Negeri 22 Banda Aceh telah maksimal dalam

menumbuhkan kemandirian belajar siswa yang dilakukan dalam memotivasi

dan membuat perencanaan mata pelajaran. Disamping itu siswa di SD Negeri

22 Banda Aceh termasuk kategori baik dalam kemandirian belajar.

Lalu penelitian sejenis yang terakhir dilakukan oleh Suid, dkk.

Penelitian dengan judul “ Analisis Kemandirian Siswa dalam Proses

Pembelajaran di Kelas III sekolah dasar negeri 1 Banda Aceh . Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian siswa dalam proses

pembelajaran di kelas III sekolah dasar negeri 1 Banda Aceh. Pendekatan

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif.

Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 1 Banda Aceh berjumlah 28

orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Data teknik

analisis melalui reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Itu

hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian siswa terdiri dari

kepercayaan diri, wiraswasta, dihormati waktu, bersaing untuk maju,

bertanggung jawab dan memiliki kemampuan untuk membuatnya keputusan.

Kemerdekaan yang berada dalam kategori baik adalah percaya diri, mampu

Page 44: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

29

bekerja sendiri, menghargai waktu, memiliki keinginan untuk bersaing untuk

maju. Sedangkan kategorinya adalah cukup baik adalah sebagai berikut

bertanggung jawab dan mengambil keputusan. Dalam menumbuhkan sikap

guru kemandirian siswa harus mampu meningkatkan semua aspek sikap

independensi, terutama pada sikap bertanggung jawab dan mengambil

keputusan. Itu pengembangan kemandirian pada siswa dapat dilakukan

dengan mengembangkan demokrasi proses belajar mengajar, mendorong

anak-anak untuk secara aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,

memberikan anak-anak kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan,

mendorong siswa keingintahuan, tidak membedakan satu anak dengan yang

lain, hubungan yang baik dan intim dengan anak-anak.

5. Kerangka Berpikir

Pada jalur pendidikan formal terdapat kurikulum yang digunakan

sebagai pedoman pendidikan. Saat ini di Indonesia kurikulum yang berlaku

sebagai pedoman adalah kurikulum 2013. Proses pembelajaran kurikulum

2013 adalah dengan menggunakan tematik.

Pembelajaran tematik memiliki 3 aspek dalam penilaiannya yaitu

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Secara pelaksanaanya, pembelajaran

tematik diarahkan agar kemandirian belajar siswa terbentuk sehingga

membawa perubahan yang positif terhadap intelektualitas siswa. Dengan

demikian kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat. Kemandirian

belajar yang dapat terlaksana dalam pembelajaran tematik yaitu; percaya diri,

aktif dalam belajar, disiplin dalam belajar dan tanggungjawab dalam belajar.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA

Meningkatkan

KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 45: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SDI Al-Azhar 17

Bintaro, Jl. Bonjol No. 9 Pondok Karya, Banten. Penelitian ini dilaksanakan

pada semester ganjil terhitung sejak tanggal 12 November sampai dengan 5

Desember 2018.

Agar penelitian ini sesuai dengan target yang ditetapkan, maka peneliti

membuat jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Agust

2018

Sept

2018

Okt

2018

Nov

2018

Des

2018

1.

Penyusunan proposal dan

instrumen penelitian X

2. Diskusi proposal X

3. Revisi proposal X

4. Memasuki lapangan X X

5. Pengumpulan data

penelitian X

6. Pengolahan data

penelitian X

7. Analisis dan pembahasan

data X

8. Penyusunan bab IV dan

V X

9. Kelengkapan lampiran-

lampiran X

Page 46: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

31

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) SDI Al-

Azhar 17 Bintaro yang beralamat di Jl. Bonjol no. 9, Pondok Karya,

Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini menggambarkan

kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-

Azhar 17 Bintaro.

Nama pendidik dan tenaga kependidikan di SDI Al-Azhar 17 Bintaro

adalah Sebagai Berikut:

1. Nani Ariyani, M.Pd. : Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro.

2. Retno Fitriasih, S.Si. : Wakil Kepala Sekolah

3. Enung Nuraeni, M.Pd. : Wakil Kepala Sekolah

4. Pretiwi HS, S.Pd : Guru kelas II Makkah

5. Dahwani, S.Pd.I. : Guru kelas II Makkah

6. Siti jaenab. S.Pd.I : Guru kelas II Makkah

7. Fitri Riyani, S.Pd : Guru Kelas II Madinah

8. Ika Apriliati, S.Pd. : Guru Kelas II Mina

9. Naida Fitri Aryani, S.Pd. : Guru Kelas II Mina

10. Ema Halimah, S.Pd.l : Guru Kelas II Arafah

11. Dian Kautsari, S.Pd. : Guru Kelas II Arafah

12. Lilih Kholidah, M.Pd : Guru Science Kelas II

13. Abdul Mutholib, S.Ag. : Guru PAI dan Al-Qur‟an kelas II

14. Eko Webriantoro, S.Pd. : Guru PJOK kelas II

15. AStianingsih, S.Pd. : Guru Bahasa Inggris kelas II

Page 47: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

32

16. Eko Sujatmoko, S.Pd : Guru Musik kelas II

17. Sisha Ristia K, S.Psi. :Guru Bimbingan Konseling (BK) kelas II

18. Ratu Nur Faizah, M.Pd. : Library/PSB (Pusat Sumber Belajar)

Peserta didik kelas 2 SDI AL-Azhar 17 Bintaro adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Peserta Didik MIN 2

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1. II Makkah 17 17 34

2. II Madinah 16 17 33

5. II MIna 15 18 33

6. II Arafah 15 18 33

Jumlah Keseluruhan 63 70 133

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode dengan pendekatan kualitatif

dengan jenis metode deskriptif. Alasan digunakannya jenis penelitian ini

adalah karena peneliti ingin mengetahui dan memberikan gambaran secara

jelas, detail dan konkrit kemandirian belajar siswa pada pembelajaran tematik

kelas 2 berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Menurut Muri pendekatan kualitatif merupakan suatu strategi inquiry

yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,

simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan multimetode,

bersifat alami dan holistic, mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa

cara, serta disajikan secara naratif.59

Bogdan dan Biklen mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif

kehadiran peneliti sangat penting. Oleh karena penelitian kualitatif adalah

59

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan. (Jakarta:

Prenada Media Grup, 2014), Cet-1, h. 329.

Page 48: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

33

studi kasus, maka segala sesuatu akan sangat tergantung pada kedudukan

peneliti.60

Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intesif, peneliti ikut

berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,

melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di

lapangan, dan membuat laporan penelitian ecara mendetail.61

Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menggunakan metode

deskriptif kualitatif dengan studi kasus, karena sasaran dan kajiannya adalah

untuk menggambarkan dan menjelaskan kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran tematik kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Peneliti akan

menggali dan menganalisis kemandirian belajar siswa dengan landasan teori

yang telah dimiliki sehingga dapat berjalan dengan baik.

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang

kita harapkan atau terlibat dalam masalah tersebut.62

Dalam penelitian ini

digunakan teknik purposive sampling karena pengambilan sumber data dari

wakil kepala sekolah yang mengetahui keadaan para guru dan siswanya di

sekolah, serta guru kelas yang mengetahui keadaan siswa-siswinya di kelas,

sebab guru kelas sering berinteraksi langsung dengan siswa-siswinya

tersebut.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini

menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.

1. Observasi

60 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), Cet. 15, h. 24. 61 Ibid, h. 14.

62 Sugiyono, Op.Cit., h. 218-219.

Page 49: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

34

Menurut Sutrisno Hadi (1986), bahwa observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun, dari berbagai proses

biologis dan psikologis.63

Dalam observasi terkontrol. Peneliti/pengamat

menentukan dengan jelas dan secara eksplisit apa yang diamati.64

Peneliti melakukan observasi untuk melihat kejadian yang ada di

lapangan dan mendapatkan data dari informan. Observasi yang dilakukan

peneliti yaitu observasi partisipatif pasif, yaitu observasi yang dimana

peneliti datang ke tempat yang diobservasi namun tidak ikut terlibat

dalam kegiatan yang dilakukan oleh obervant.

Sedangkan dari segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi

terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis tentang apa

yang diamati, kapan, dan di mana tempatnya.

Peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan agar proses

observasi tetap fokus dan sesuai dengan tujuan utama peneliti yaitu

mendeskripsikan nilai-nilai karakter mandiri yang terlaksana dalam

pembelajaran tematik kelas 2 di SDI Al-Azhar 17 Bintaro.

Tabel 3.3

Kisi-kisi observasi siswa

No. Kegiatan Dimensi Indikator

1.

Mengamati

Kemandirian

Belajar Siswa

dalam

pembelajaran

tematik

Percaya diri

a. Bersikap tenang didalam

mengerjakan segala

sesuatu.

b. Mempunyai potensi dan

kemampuan yang

memadai.

c. Mampu menetralisasi

ketegangan yang muncul

63

Ibid, h 145 64 Muri Yusuf, op.cit., h. 388

Page 50: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

35

didalam berbagai situasi.

d. Mampu menyesuaikan

diri dan berkomunikasi di

berbagai situasi.

e. Memiliki kecerdasan yang

cukup.

f. Memiliki keterampilan

dan keahlian, misalnya

keterampilan berbahasa

asing.

g. Memiliki kemampuan

bersosialisasi.

h. Selalu bereaksi positif

didalam menghadapi

berbagai masalah,

Aktif dalam

belajar

a. Siswa membuat sesuatu

untuk memahami materi

pelajaran.

b. Pengetahuan dipelajari,

dialami, dan ditemukan

oleh siswa.

c. Siswa mencoba sendiri

konsep-konsep.

d. Siswa berani

menyampaikan

pendapatnya

e. Siswa

mengkomunikasikan hasil

pikirannya

Disiplin dalam a. Bertanggung jawab

Page 51: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

36

belajar terhadap tugas piket yang

diberikan.

b. Semangat dan antusias

dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Mengatasi kesulitan yang

timbul pada dirinya

d. Kemampuan memimpin

Tanggungjaw

ab dalam

belajar

a. Memiliki komitmen yang

tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

b. Mau bertanggung jawab

(menyelesaikan tugas).

c. Mau belajar dari

kegagalan.

d. Yakin pada kemampuan

dirinya.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam.65

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu

wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam

pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan

wawancara jenis jenis semiterstruktur. Hal ini dikarenakan jenis wawancara

ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam

pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

65 Sugiyono, Op.cit., h. 231.

Page 52: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

37

Wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka, di mana pihak peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman

wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide dari responden.66

Sugiyono (2013: 316) mengatakan bahwa wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara

dengan orang-orang yang ada di dalamnya.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semiterstruktur agar subjek penelitian lebih terbuka dalam

memberikan data. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk

memperoleh data tentang kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

tematik di kelas 2 serta hal-hal lain mengenai perencanaan hingga

pelaksanaan dalam pembelajaran tematik di kelas 2 sesuai hasil observasi di

SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Wawancara dilakukan dengan guru kelas 2 di SDI

Al-Azhar 17 Bintaro.

Sebelum mengumpulkan data di lapangan dengan metode wawancara,

peneliti menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di lapangan agar

proses wawancara tetap fokus sehingga sesuai dengan tujuan utama peneliti

yaitu mendeskripsikan kegiatan dan sikap siswa yang menunjukan

kemandirian belajar dalam pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-Azhar 17

Bintaro. Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan fleksibel, sementara

itu pedoman wawancara hanya digunakan sebagai acuan.

Untuk membuat pedoman wawancara dengan guru kelas 2, peneliti

mengembangkan kisi-kisi pedoman wawancara sebagai berikut

66 Ibid., h. 232.

Page 53: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

38

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Wawancara

No Sumber

data Indikator

Pertanyaan

1.

Wakil

Kepala

Sekolah

Bidang

Kesiswaan

1. Definisi Kemandirian

Belajar Siswa

2. Gambaran

kemandirian siswa

SDI Al-Azhar 17

Bintaro.

3. Sikap Kemandirian

belajar yang

dikembangkan

4. Upaya Pembentukkan

Kemandirian Belajar

Siswa

5. Pengaruh

pengimplementasian

tematik terhadap

kemandirian belajar

siswa

6. Faktor pendukung

dan penghambat

kemandirian belajar

siswa

1. Menurut bapak, apa yang

dimaksud dengan kemandirian

belajar?

2. Secara umum, bagaimana

kemandirian belajar siswa SDI

Al-Azhar 17 Bintaro?

3. Sikap kemandirian apa saja

yang dikembangkan di SDI Al-

Azhar 17 Bintaro? Mengapa

sikap tersebut perlu

dikembangkan?

4. Upaya apa yang dilakukan

dalam membentuk kemandirian

belajar siswa tersebut?

5. Bagaimana

pengimplementasian Tematik

al-azhar dalam

mengembangkan kemandirian

belajar siswa?

6. Faktor apa yang menjadi

pendukung dan penghambat

dalam mengembangkan sikap

kemandirian belajar tersebut?

2. Guru

Kelas

1. Pemahaman guru

kelas tentang

kemandirian belajar

1. Bagaimana pendapat ibu

mengenai definisi kemandirian

belajar?

Page 54: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

39

2. Nilai kemandirian

belajar yang

dikembangkan di

kelas 2 MI Nurul

Iman Kota Tangerang

Selatan

3. Sikap-sikap siswa

dalam pembelajaran

4. Perencanaan

pembelajaran tematik

5. Hambatan atau

kendala guru kelas

dalam menciptakan

kemandirian belajar

2. Bagaimana kepercayaan diri

siswa pada saat mengikuti

proses pembelajaran?

3. Bagaimana keaktifan siswa

pada saat mengikuti proses

pembelajaran?

4. Bagaimana disiplin siswa pada

saat mengikuti proses

pembelajaran?

5. Bagaimana tanggung jawab

siswa pada saat mengikuti

proses pembelajaran?

6. Nilai kemandirian apa saja

yang ibu kembangkan di kelas

2?

7. Bagaimana cara ibu

mengembangkan kemandirian

tersebut?

8. Bagaimana sikap siswa ketika

nilai kemandirian ibu terapkan

saat proses pembelajaran?

9. Faktor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat

ibu dalam membentuk

kemandirian belajar siswa?

10. Apakah ibu memberikan

apresiasi ketika nilai

kemandirian belajar tersebut

tercipta?

11. Bagaimana upaya guru untuk

meningkatkan kemandirian

Page 55: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

40

belajar siswa?

12. Seperti apa pembelajaran

tematik di kelas 2 SDI Al-

Azhar 17 Bintaro?

13. Apakah melalui pembelajaran

tematik dapat membentuk

kemandirian belajar siswa di

dikelas 2?

14. Apa yang ibu lakukan dalam

merencanakan kegiatan

pembelajaran sebelum

diterapkan dalam kegiatan

belajar mengajar?

15. Apakah menyediakan seluruh

perangkat pembelajaran

sebelum pembelajaran dimulai

(seperti silabus, kurikulum,

RPP, bahan evaluasi, dan

penilaian)?

16. Kapan RPP dan Silabus dibuat?

17. Bagaimana ibu memberi

motivasi siswa dalam kegiatan

belajar agar siswa terus

semangat dan mau berusaha

untuk lebih baik dalam belajar

sehingga kemandirian tersebut

terbentuk?

18. Apakah siswa pernah

memunculkan ide-ide kreatif

mereka?

19. Bagaimana ibu mengatur dan

Page 56: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

41

menata tempat duduk?

Siswa kelas II

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

5. Apakah kamu senang

mengikuti pembelajaran

tematik?

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

7. Jika ada teman yang kesulitan

memahami pelajaran apakah

kamu membantunya?

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

Page 57: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

42

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013: 326) studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Menurut Uhar Suharsaputra (2014: 215) dokumen merupakan rekaman kejadian

masa lalu yang ditulis atau dicetak mereka dapat berupa catatan anekdot, surat,

buku harian, dan dokumen-dokumen.

Untuk memperoleh data dokumentasi, peneliti mengambil dari dokumen-

dokumen yang dimiliki oleh guru kelas 2 yang berupa kurikulum sekolah,

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan dokumen pendukung lainnya

dalam menganalisis kemandirian belajar siswa di sekolah. Peneliti juga

mengambil dokumentasi berupa foto di kelas berkaitan dengan kegiatan atau

sikap kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-

Azhar 17 Bintaro.

Tabel 3.5

Dokumen yang diperlukan

No. Dokumen yang Diperlukan Sumber Data

1. Profil Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kesiswaan

2. RPP Guru tematik kelas 2

3. Jadwal Pelajaran Guru tematik kelas 2

Page 58: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

43

4. Angket atau kuisioner

Kuisioner atau angket dipakai untuk menyebut metode maupun instrument.

Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuisioner instrument yang

digunakan adalah angket atau kuisoner67 angket merupakan teknik pengumpulan

data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh

responden68.

Angket kemandirian belajar yang digunakan peneliti untuk mendapatkan hasil

kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-Azhar

17 Bintaro sebagai berikut:

Lembar Kemandirian Belajar Siswa

Petunjuk Pengisian: Berikut ini daftar kemandirian belajar siswa. Berikan

penilaian dengan memberi keterangan pada kolom deskripsi berdasarkan

pengamatan yang dilakukan.

No Aspek yang diobservasi Ya Tidak

1. Saya tetap tenang menyelesaikan tugas, meski

teman-teman di kelas sudah selesai

2. Saya berusaha mengerjakan tugas sendiri

3. Saya memilih belajar dari pada bermain dikelas

4. Saya memanfaatkan perpustakaan untuk belajar

apabila guru belum masuk

5. Saya berani menjawab kembali, ketika jawaban

teman salah

6. Saya mengerti ketika guru menjelaskan dengan

menggunakan bahasa Inggris.

67 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suaru Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2013), cet-15, h 194 68

Pupuh Faturrahman, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.

177

Page 59: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

44

7. Saya tidak memilih-milih teman saat tugas

kelompok.

8. Ketika teman berbuat salah, saya berani untuk

membenarkannya.

9. Saya lebih senang belajar berkelompok menemukan

pengetahuan sendiri, dibandingkan hanya duduk

mendengarkan penjelasan guru

10. Saya berani maju ke depan untuk mengerjakan tugas

11. Saya memberikan pendapat saat pembelajaran

12. Saya selalu berusaha membuat kesimpulan dari

penjelasan guru

13. Saya menjalankan piket kelas dengan penuh

tanggung jawab

14. Saya menyiapkan buku pelajaran sendiri tanpa harus

disuruh

15. Saya memperhatikan penjelasan dari guru

16. Saya memiliki alat tulis lengkap untuk belajar di

kelas

17. Saya membaca buku pelajaran sendiri di kelas

apabila guru belum masuk

18. Setelah mengerjakan tugas selesai lebih awal, maka

saya mengerjakan tugas lainnya tanpa disuruh

19. Saya ikut menjaga kebersihan saat pelajaran

Page 60: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

45

20 Saya berani bertanya kepada guru tentang pelajaran

yang belum dimengerti

21. Saya dapat menjalankan semua aturan dan perintah

guru

22. Saya tidak bergurau saat mengerjakan tugas

23. Saya konsentrasi saat mengerjakan tugas

24. Saya terus mencoba jika saya belum berhasil

25. Saya tidak mencontek teman saat ujian

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan

teknik-teknik berikut:

1. Uji Kredibilitas

a. Memperpanjang Waktu Keikutsertaan Peneliti di Lapangan

Kesahihan dan keabsahan data sangat ditentukan oleh

komitmen, keikutsertaan, dan keterlibatan peneliti secara intens

dalam penelitia yang dilakukannya.69

Peneliti melakukan

pengamatan kepada peserta didik kelas II SDI AL-Azhar 17

Bintaro selama proses pembelajaran tematik di kelas untuk

mengetahui kemandirian belajar siswa.

b.Meningkatkan Ketekunan Pengamat

Ketekunan peneliti dalam melakukan pengamatan atau

dalam menggunakan teknik lain dalam pengumpulan data

dilapangan akan menentukan pula keabsahan dan kesahihan data

69

Nusa Putra, dan Ninin Dwi Lestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: PT RAJA

GRAFINDO, 2013), cet-13, h. 87

Page 61: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

46

yang terkumpul.70

Pada saat ini peneliti meningkatkan ketekunan

peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran tematik di kelas.

c. Melakukan Triangulasi (Sesuai Aturan)

Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam

pengumpulan data untuk mendapatkan temuan dari interpretasi data

yang lebih akurat dan kredibel.71

Triangulasi dikenal sebagai cek

dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam sumber,

teknik, dan waktu.72

Peneliti menggunakan hasil wawancara sebagai

sumber data yang lai untuk memperkuat informasi. Peneliti multi

source (triangulasi dengan sumber yang banyak) untuk menguatkan

informasi yang didapat. Wawancara dilakukan dengan wakil kepala

sekolah SDI AL-Azhar 17 Bintaro dan wali kelas II SDI Al-Azhar

17 Bintaro.

d.Analisis Kasus Negatif

Peneliti menganalisis kemandirian belajar siswa setiap

pembelajaran tematik di kelas. Selama pembelajaran aktivitas siswa

dianlisis untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas II SDI

Al-Azhar 17 Bintaro.

F. Analisis Data

Data penelitian kualitatif diperoleh dari berbagai sumber dan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam. Setelah proses pengumpulan data

dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data.

Sugiyono (2013: 333) mendefinisikan analisis data sebagai berikut.

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

70 Ibid, h.394 71

Ibid, h.394 72 Ibid, h.395

Page 62: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

47

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya, Sugiyono juga menyebutkan analisis data kualitatif adalah

bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan pula hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2013: 333).

Miles and Huberman (Sugiyono, 2013: 334) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Sugiyono (2013: 336) menjelaskan bahwa mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Hal ini

perlu dilakukan karena semakin lama peneliti berada di lapangan, maka

akan semakin banyak, kompleks, dan rumit pula jumlah data yang

diperoleh.

Dalam mereduksi data, penelitian ini memfokuskan pada proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru saat pembelajaran tematik di

dalam kelas. Proses tersebut mulai dari pendahuluan hingga penutup.

Peneliti mengumpulkan data dan telah membuat kesimpulan, catatan atau

memo.

b. Data Display (Penyajian Data)

Miles and Huberman (Sugiyono, 2013: 339) mengemukakan bahwa

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutya disarankan,

dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat

berupa grafik, matrik, network, dan chart.

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data tentang kemandirian

belajar dalam pembelajaran tematik dalam bentuk teks yang bersifat

Page 63: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

48

deskriptif. Peneliti mengumpulkan informasi kemudian peneliti

menganalisis data yang sudah didapatkan.

c. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman (Sugiyono, 2013: 343) adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Pada saat melakukan reduksi data pada hakikatnya sudah

penarikan kesimpulan, dan pada waktu penarikan kesimpulan selalu

bersumber dari reduksi data dan display data. Peneliti melakukan

kesimpulan dengan melihat hasil reduksi dan menganalisis data yang

sudah didapat, kemudian peneliti melakukan kesimpulan kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas II SDI Al-Azhar 17

Bintaro.

Pada intinya, dalam penelitian ini peneliti melewati tahap analisis

sebagai berikut: pertama, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu

untuk mengumpulkan data, Kedua, peneliti melakukan penyebaran angket

kepada siswa dan diperkuat dengan wawancara kepada narasumber. Saat

wawancara peneliti akan metranskip terlebih dahulu hasil wawancara yang

telah didapatkan. Ketiga, peneliti mereduksi data dengan cara seleksi atau

mengkategorikan dari hasil wawancara yang diperoleh yang menurut

peneliti penting dan sesuai dengan tema yang peneliti angkat. Keempat,

peneliti akan menjelaskan hasil data yang telah direduksi dalam bentuk

narasi. Pada tahap terakhir, kelima, menarik kesimpulan dari jawaban

narasumber/data yang diperoleh peneliti untuk melihat dominan

kemandirian belajar siswa yang muncul sesuai dengan tema yang diangkat

oleh peneliti.

Page 64: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Hasil Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Azhar 17

Bintaro dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 13.15 WIB.

Pembelajaran tematik di SDI Al-Azhar 17 Bintaro mengacu kepada

kurikulum 2013. Selanjutnya oleh YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Al-

azhar kurikulum tersebut dikembangkan kembali. Salah satu

pengembangannya adalah membuat bahan ajar sendiri untuk

pembelajaran tematiknya. Berikut bentuk bahan ajar yang dikembangkan

oleh YPI Al-Azhar 17 Bintaro.

Gambar 4.1 Buku Tematik Kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di YPI Al-Azhar berlangsung

dari hari Senin sampai dengan Jumat. Kebijakan dari YPI Al-Azhar

adalah mengembangkan kembali dan membuat buku tematik sesuai

dengan KBM yang berlangsung di Al-azhar agar tujuan dan kompetensi

yang ditetapkan dapat tercapai.73

73

HS Pretiwi, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 15 November

2018, di ruang kelas II

Page 65: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

50

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik guru

menggunakan berbagai macam metode dan strategi agar KI dan KD

yang telah ditetapkan berjalan dengan baik dan tercapai dengan hasil

yang memuaskan. Pelaksanaan pembelajaran tematik dilaksanakan

sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat sehingga kegiatan pembelajaran tematik dapat berjalan

secara efisien.74

Di antara tema pembelajaran tematik yaitu tema 4 hidup bersih dan

sehat di tempat bermain. Pada awal pembelajaran guru selalu

menanyakan kepada siswa adakah kata yang belum dipahami dari hasil

bacaan siswa. Pada pembelajaran guru selalu menyamakan konsep

terlebih dahulu agar sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Untuk

penyampaian materi pembelajaran mengikuti buku tematik yang siswa

miliki. Sebagian dari siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, bahkan di

antara siswa berani tampil di depan untuk menyampaikan pendapatnya.

Siswa sudah mengetahui setiap alur dan tugas yang harus dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, guru hanya

mendampingi dan fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran di

sekoah. Sedangkan pada akhir pembelajaran guru selalu meminta siswa

memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dipelajari.

Berikut data hasil penelitian sejak tanggal 15 November sampai

dengan 05 Desember 2018 peneliti melakukan catatan lapangan dengan

mencatat semua aktifitas peserta didik dan guru selama pembelajaran

tematik berlangsung.

Kamis, 15 November 2018. Guru menyiapkan pembelajaran

dengan doa dan shalawat nabi. Siswa yang bertugas pada hari ini yaitu

Reza untuk memipin tadarus bersama. Setelah itu, guru menanyakan

siapa yang tidak shalat?. Adli dan Amar mengacungkan tangannya,

74

HS Pretiwi, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 15 November

2018. di Ruang kelas II

Page 66: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

51

mereka berani mengakui kesalahannya yaitu tidak melaksanakan shalat.

Sebagai hukumannya, guru meminta mereka sujud sambil membaca doa

pengampunan kepada Allah Swt. Guru mulai mengabsen murid dengan

menggunakan bahasa inggris. Hari ini ada 4 siswa yang tidak hadir yaitu,

Denisya (i), Naema (i), Althaf (s) dan Hanna (s). Sebelum masuk materi

menyusun kata acak menjadi kalimat yang benar dan tepat, guru

melakukan review terlebih dahulu. Setelah itu, guru menggunakan

metode kartu, meminta setiap siswa bergabung sesuai kelompoknya

masing-masing. Tujuannya agar setiap siswa dapat bekerjasama dan

aktif dalam pembelajaran serta menyelesaikan sendiri persoalan yang

sedang di hadapi.75

Setiap meja sudah tersedia kartu yang diacak. Siswa

mulai bermain dengan asyik, semangat, dan kooperatif. Setelah

permainan selesai guru memberikan penguatan kepada siswa. Setelah

penguatan selesai, guru meminta siswa membuka buku hal 64 berisi soal

latihan menyusun kata acak menjadi sebuah kalimat yang benar. Siswa

mengerjakan dengan tertib di meja kelompok masing-masing. Setelah

selesai mengerjakan guru dan siswa membahas secara bersama-sama.

Seluruh siswa, terkecuali Tia dan Daffa, mengacungkan tangannya untuk

menjawab soal . Dengan demikian, guru mengambil kebijakan setiap

siswa menjawab satu soal. Setelah semuanya selesai, siswa dengan

mandiri merapihkan bukunya masing-masing. Dan yang bertugas piket

pada hari ini menyiapkan tikar untuk istirahat. Saat masing-masing siswa

sibuk merapihkan peralatan belajarnya, Keysha dengan mandiri dan

inisiatif sendiri merapihkan buku paket tematik keempat temannya yang

tidak masuk agar buku tematik temannya tidak hilang dan meja menjadi

rapih.76

Setelah semua selesai, guru mempersilahkan siswa untuk

istrahat. Waktu istirahat selesai, seluruh siswa masuk kembali ke dalam

kelas dan melanjutkan pembelajaran tematik. Setelah jam istirahat, para

75

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Kamis, Tanggal 15 Oktober 2018, di

Ruang kelas II 76

Keysha, Wawancara, Peserta didik kelas II, Pada Hari Kamis, Tanggal 15 Oktober 2018,

di Ruang kelas II

Page 67: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

52

siswa melaksanakan ulangan harian tematik. Guru tetap memandu

membacakan soal sampai selesai agar tidak ada yang terlewatkan oleh

siswa77

, akan tetapi seluruh siswa tetap dengan mandiri mengerjakannya

tanpa menunggu aba-aba dari guru. Terkecuali dengan Tia dan Daffa.

Mereka berdua membutuhkan bimbingan dalam mengerjakannya. Secara

psikologis, Tia memiliki dunianya sendiri berbeda dengan siswa lainnya.

Sedangkan Daffa baru bisa membaca sehingga belum sepenuhnya

memahami makna dari sebuah kata.78

Senin, 19 November 2018. Pada hari ini, pembelajaran tematik

dimulai pukul 08.30 WIB. Disebabkan pada pukul 07-08.30 WIB sedang

diadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW.79

Guru menertibkan

seluruh siswa dengan cara melakukan refleksi otak. Setelah siswa

merasa rileks dan nyaman guru mengadakan test penguatan materi

tematik. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib. tidak ada yang

mencontek saat mengerjakan test penguatan tematik. Terkecuali Tia dan

Daffa, mereka berdua tidak mengerjakan sibuk dengan dunianya sendiri.

Para siswa yang sudah selesai terlebih dahulu ada yang tidur-tiduran di

karpet seperti Adlan, Shanaz, Keysha, Ammar. Selain itu ada yang

berbincang-bincang dengan teman lainnya seperti Dennish, Arka,

Melvin, bahkan ada yang melamun seperti Tara, Nara, Alisya, Naema.

Mereka berbuat demikian untuk menunggu waktu beristirahat dari pada

mereka bercanda dan membuat kegaduhan.80

Akan tetapi untuk sejauh

ini tidak ada yang membuat kegaduhan. Setelah semua selesai

mengerjakan, dikarenakan waktu sudah menunjukkan jam istrahat, maka

Kenzi memimpin teman-temannya berdoa masuk kamar mandi dan doa

77 HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Kamis, Tanggal 15 Oktober 2018, di

Ruang kelas II 78 HS Pretiwi, Wawancara,Guru kelas II, Pada Hari Kamis, Tanggal 15 Oktober 2018, di

Ruang kelas II 79

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Senin, Tanggal 19 Oktober 2018, di

Ruang kelas II 80

Dennish dkk, Wawancara, Peserta didik kelas II, Pada Hari Senin, Tanggal 19 Oktober

2018, di Ruang kelas II

Page 68: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

53

mau makan. Setelah itu yang piket pada hari ini mempersiapkan tikar

untuk makan di depan kelas.

Selasa, 20 November 2018. Guru mempersiapkan kelas seperti

biasa dengan membaca doa dan shalawat Nabi, bertadarus, dan

mengabsensi siswa dengan bahasa Inggris. Untuk memberikan

semangat, kondisi kelas tertib dan memberikan aura kesemangatan yang

positif kepada seluruh siswa, guru memberikan aba-aba “aku bisa”.81

Maka dengan serentak seluruh siswa langsung mengatakan “aku bisa,

aku hebat, aku luar biasa, Insya Allah” .. Seluruh siswa dengan sigap dan

mandiri menyiapkan peralatan belajar dan kembali duduk di karpet

dengan tertib. Guru menampilkan teks bacaan hidup sehat dan bersih di

tempat bermain. Dengan percaya diri, Bara menunjuk tangan untuk

membacakan teks tersebut. Bara ingin menunjukkan bahwa dirinya

sudah mahir membaca.82

Pada saat Bara membacakan teks, terdengar

suara gaduh Melvin yang ternyata sedang mengejek Tia. Guru

menyelesaikan permasalahan tersebut dan kelas kembali tertib. Setelah

selesai dibacakan, guru menanyakan adakah kata-kata yang belum

dipahami siswa. Tara, Shanaz, Arka, Ammar, dan Aiko mengacungkan

tangannya secara bergantian menanyakan kata yang mereka belum

pahami. Lalu Dennish mengacungkan tangganya untuk memberikan

pendapatnya mengenai makna atau arti dari kata yang teman-temannya

belum pahami. Setelah pembacaan teks tentang Hidup Bersih dan Sehat

di Tempat bermain, guru meminta siswa ke atas meja sesuai

kelompoknya masing-masing untuk berdiskusi mengenai contoh nyata di

kehidupan mereka.

Guru menggunakan metode diskusi saat materi Hidup Bersih dan

Sehat di Tempat bermain. Siswa berdiskusi agar siswa dapat mandiri dan

menemukan sendiri materi yang akan dipelajari, guru hanya

81

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Selasa, Tanggal 20 Oktober 2018, di

Ruang kelas II 82

Bara, Wawancara, Peserta Didik kelas II, Bintaro, Pada Hari Selasa, Tanggal 20 Oktober

2018, di Ruang kelas II

Page 69: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

54

mengarahkan dan memperkuat sehingga siswa dapat dengan mudah

menyerap pengetahuan dan akan selalu mereka ingat.83

Saat seluruh siswa sedang asyik berdiskusi, Tia menghampiri guru

untuk membantunya mengambil buku tematik diloker tas yang berada di

luar kelas. Tia mengatakan bukunya hilang tidak ada di loker bukunya.

Awalnya ibu tiwi menolaknya agar Tia mencari sendiri, akan tetapi Tia

ngambek dan tidak mau mengikuti pembelajaran. Pada akhirnya guru

membantu Tia mencarikan buku tematiknya di Loker tas.

Setelah semua selesai berdiskusi, setiap kelompok maju

menyampaikan hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan kembali

dan setelah semua selesai kenzi maju ke depan kelas untuk memimpin

doa pulang.

Kamis, 22 November 2018. Jam pertama anak-anak test Math

terlebih dahulu, selesai test. Dengan mandiri siswa langsung mengambil

buku tematiknya di atas meja. Saat pembelajaran baru dimulai, tiba-tiba

Bibis lari ke belakang, menuju kursi guru untuk mengambil tisu,

kemudian duduk dikursi. Sedangkan siswa lainya belajar di karpet.

Peneliti bertanya: Bibis ada apa? Ko tidak di karpet ikut

pembelajaran? Dengan tangan yang memegang tisu kedalam hidung

bibis berkata: Saya mimisan, bu. Kenapa tidak bilang ibu Tiwi, nak?

Tanya peneliti. Tidak, bu. Nanti juga akan berhenti. Biar ibu Tiwi

mengajarkan teman-teman saja, bu.84

Saat ibu Tiwi sedang mempersiapkan proyektor dan alat

pembelajaran lainnya, Randi, Zalika, Aimi, Alisha, Nara, Hana sibuk

83

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Bintaro, Pada Hari Selasa, Tanggal 20 Oktober

2018, di Ruang kelas II 84

Bibis, Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 22 November

2018, di Ruang Kelas II.

Page 70: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

55

membaca buku dengan alas an sambil menunggu ibu Tiwi dari pada

bercanda dan ngbrol85

Setelah semua siap, pembelajarn dimulai. Guru nampilkan sebuah

gambar dan menanyakan maksud dari gambar tersebut. Dannish

langsung mengacungkan tangannya, dan menyampaikan pendapatnya

dengan penuh percaya diri. Kemudian disusul dengan Althaf, dan Gibran

menyampaikan pendapatnya. Guru memberikan penjelasan mengenai

gambar tersebut. Setelah itu guru menampilkan sebuah teks, dengan

cepat Gibran, Dannish, Aimi, Adlan, Denisha mengacungkan tangannya

untuk membacakan teks tersebut. Guru mengambil kebijakan dengan

meminta mereka membaca teks tersebut secara bergantian. Setelah teks

selesai dibacakan, guru melontarkan pertanyaan apakah ada yang ingin

ditanyakan?. Kenzi, Gibran, Shanaz, mengajukan pertanyaan secara

bergantian. Guru menjelaskan dan semua memahaminya. Dannish lalu

mengacungkan tangannya, meminta ibu Tiwi memberikan kesempatan

untuk dirinya menyampaikan pendapatnya dari pertanyaan teman-

temannya.

Saat Danish sedang menyampaikan pendapatnya, Daffa bercanda

dengan Gibran. Akan tetapi Gibran tidak menanggapi. Dengan alas an

Danish sedang berbicara di depan, saya ingin mengetahuinya.86

Setelah Danish selesai menanggapi, Saladdin mengacungkan

tangannya memberikan pertanyaan baru, guru pun menjelaskannya.

Setelah semua memahami konsep yang sama dan memahami teks

tentang “Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat” guru

meminta siswa mengerjakan tugas secara mandiri di atas meja.

85 Randi, dkk, , Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 22

November 2018, di Ruang Kelas II. 86 Gibran , Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 22

November 2018, di Ruang Kelas II.

Page 71: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

56

Perintah guru segera dilaksanakan seluruh siswa, Gibran yang

terlihat sangat tertib dalam mengerjakan. Saat siswa lain mengerjakan

Melvin berbincang-bincang dengan Kenzi dan Bibis. Sedangkan Daffa

masih harus dibimbing oleh guru dikarenakan baru bisa membaca dan

belum sepenuhnya memahami makna kata. Dannish, Asha dan Reza

selesai terlebih dahulu. Mereka langsung mengerjakan tugas berikutnya

tanpa diminta oleh guru. Sedangkan Tia hanya bermain-main saja sibuk

dengan dunianya. Saat teman yang lain masih mengerjakan, Melvin tetap

bercanda, ia melempar-lempar mainan.

Tiba-tiba ada lego terlempar ke ibu Tiwi. Setelah dicari tahu,

ternyata itu lego punya Althaf, Melvin yang melemparnya dengan

maksud ingin memberikan kepda Althaf. Akhirnya Althaf dan Melvin

mengakui kesalahan mereka.

Setelah selesai mengerjakan tugas tersebut. Seluruh siswa

melanjutkan tugas perkalian. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib.

Jam istirahat pun tiba dan tugas perkalian terhenti sejenak, Savindra

memimpin doa masuk kamar mandi dan mau makan. Setelah tu Savindra

dan Nara menyiapkan karpet untuk istirahat makan siang.

Setelah selesai makan, tiba-tiba beberapa siswa masuk ke dalam

kelas yaitu, Saladdin, Gibran, Althaf, Ammar, Arka, Dannish, Haryo,

Shanca, Zalika, Nara, Alisha, Tara, Asha, Bibis, Kenzi, dan Khansa.

Mereka ternyata dengan mandiri dan inisiatif sendiri melanjutkan tugas

perkalian padahal jam istirahat belum selesai.

Mengapa kalian mengerjakan tugas perkalian? Waktu istirahat kan

masih ada? Tanya peneliti kepada mereka. Iya,bu biar cepat selesai.

Jawab mereka.87

Setelah jam istirahat selesai, seluruh siswa melanjutkan tugas

perkalian. Setelah tugas perkalian selesai, guru dan siswa membahas

87

Saladdin dkk, Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 22

November 2018, di Ruang Kelas II

Page 72: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

57

bersama-sama. Siswa melanjutkan untuk mengerjakan latihan berikutnya

soal kompetensi yang ada di buku lks tematik. Nara, Shevila, Alisha, dan

Dannish selesai terlebih dahulu, lalu dengan inisiatif sendiri mereka

melanjutkan untuk mengerjakan latihan berikutnya tanpa diperintah oleh

guru.

Kenapa kalian mengerjakan tugas berikutnya? Kan ibu Tiwi tidak

memintanya!. Agar tidak bercanda, bu. Jawab Nara, Alisha dan Shevila.

Agar saya bisa menyelesaikan semuanya bu dan ibu Tiwi bangga, jawab

Dannish.88

Setelah semua selesai guru dan siswa membahasnya bersama-sama.

Kemudian Nara memimpin doa pulang.

Jum’at, 23 November 2018. Seperti biasanya kelas dimulai dengan

membaca doa dan shalawat nabi serta bertadarus. Guru menanyakan siapa yang

tidak shalat kepada seluruh siswa. Ammar dan Daffa mengakui kesalahanya lalu

dengan cepat melakukan sujud dan membaca doa pengampunan.

Hari ini masih tema 4 sub tema 4 hidup bersih dan sehat di lingkungan

masyarakt. Hari ini evaluasi pembelajaran tematik hal 94. Dengan segera dan

mandiri siswa mengambik buku tamtiknya di atas meja. Dengan segera langsung

duduk di karpet sesuai dengan keompoknya masing-masing. Dan seluruh siswa

rapih seketika tanpa diarahkan guru. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib.

Selesai mengerjakan siswa bersama guru membahasnya bersama-sama. Althaf

meminta membacakan no 1, dan bisa menjawab dengan tepat. Saat pembahasan

soal baru dimulai Kenzi dan Melvin bercanda, lalu bu Tiwi memberikan peringat

pertama dan akhirnya mereka berdua diam. Dannish juga meminta membacakan

soal dan dapat menjawabnya dengan tepat. Setelah selesai guru memberikan

penguatan. Kenzi mengangkat tangannya untuk menyampaikan pendapatnya.

Dannish pun juga mengacungkan tangannya untuk memberikan kesimpulan.

88

Nara dkk, Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 22

November 2018, di Ruang Kelas II

Page 73: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

58

Senin, 26 November 2018. Pembelajaran pada hari ini dimulai pukul 09.00

WIB dikarenakan ada acara memperingati hari guru. Seluruh siswa terlihat

sedikit lelah dan kurang semangat sedangkan jam istirahat masih 20 Menit lagi.

Guru menertibkan siswa dan memulainya dengan membaca doa saja untuk

mempersingkat waktu. Guru mengabsen kehadiran siswa, dan hanya 1 siswa

yang tidak hadir yaitu Gibran (i).

Guru meriview acara yang tadi telah dilaksanakan yaitu,memperingati Hari

Guru. Seluruh siswa berkata “ibu, hari guru itu kan tanggal 25 November!. Guru

menjelaskan karena pada tanggal 25 November itu jatuh pada hari Minggu, maka

sebagai bentuk apresiasi maka kita tetap memperingatinya meskipun telah lewat

satu hari saja. Siswa mendengarkan guru menjelaskan arti guru secara luas. Dan

guru mengingatkan siswa untuk selalu menjaga nama baik, dan mengikuti

peraturan dan tata tertib dimana saja anak-anak berada. Saat guru sedang

menjelaskan, Adlan bercanda dengan melakukan aksi jungkir balik berulang-

ulang di belakang. Guru memperingati Adlan untuk bersikap baik, merubah

sikapnya dan akan memindahkan Adlan dari kelompoknya, selain itu akan

memberikan predikat tidak shaleh di papan sikap yang berada di samping papan

tulis. Guru menjelaskan kepada seluruh siswa harus menjadi anak yang baik dan

memberikan pesan moril kepada siswa. Guru membagikan oleh-oleh dari

Naimah yang telah kembali pulang dari Singapura kepada seluruh siswa. Jam

istirahat telah tiba, dengan segera Reza memipin doa masuk kamar mandi dan

mau makan.

Setelah jam isirahat selesai, guru merilekskan siswa dengan bernyanyi

“Rasul Menyuruh Kita” cipt Bimbo.

Siswa diberikan motivasi agar semangat mereka muncul kembali. Ketika

guru sedang berbicara, daffa berisik dan membunuh hewan kecoa. Guru

memberikan arahan agar jangan selalu membunuh hewan. Guru memberikan

contoh Nabi Sulaiman As yang selalu menghargai hewan. Siswa mendengarkan

Page 74: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

59

cerita ibu Tiwi dengan baik dan tenang. Kesimpulannya siswa jangan menyiksa

hewan dan mempermainkannya.

Guru meriview kembali materi yang telah dipelajari. Setelah itu, siswa

diminta agar mengerjakan uji kompetensi hal 98. Seluruh siswa mengerjakan

dengan tertib, tenang, dan mandiri. Setelah semua selesai. Guru dan siswa

membahas secara bersama-sama. Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk

membacakan soal dan jawabannya. Guru memberikan kebijakan agar setiap anak

membahas 1 soal sehingga seluruh siswa mendaptkan bagiannya.

Di pertengahan soal terdapat materi tentang 3 M yaitu, Menguras, Menutup

dan Mengubur. Guru memberikan penguatan kembali mengenai materi tersebut.

Pada waktu materi 3 M yang menyampaikan adalah ibu Atikah, guru baru yang

sedang Orientasi di SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Setelah guru memberikan

penguatan Kenzi menyampaikan pendapatnya mengenai M pertama yaitu

menguras. Dilanjutkan oleh Saladin menyampaikan pendapatnya mengenai M

kedua yaitu Menutup. Terakhir Haryo menyampaikan pendapatnya mengenai M

ketiga yaitu Mengubur. Setelah seluruh siswa paham, guru dan siswa

melanjutkan pembahasan soal berikutnya.

Selasa, 27 November 2018. Pada hari ini siswa akan melaksanakan

ulangan harian tematik. Guru mempersiapkan seluruhnya dan tetap menuntun

untuk membacakan soal dari awal hingga akhir agar tidak ada yang terlewatkan

oleh siswa.89

Meskipun guru menuntun membacakan soal, seluruh siswa tetap

mengerjakan masing-masing tidak menunggu aba-aba dari ibu Tiwi. Mereka

beralasan sudah bisa membaca dan sudah tau jawabannya sehingga cepat selesai

mengerjakannya90

Terkecuali dengan Daffa dan Tia yang harus dibimbing dari awal sampai

akhir agar mau menyelesaikan ulangan harian tematik.91

89 HS Pretiwi, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Selasa, Pada Tanggal 27 November

2018, di Ruang Kelas II 90

Dennish dkk, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Selasa, Pada Tanggal 27 November

2018, di Ruang Kelas II 91

HS Pretiwi, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Selasa, Pada Tanggal 27 November

2018, di Ruang Kelas II

Page 75: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

60

Randi, Dannish, Hanna, Shanaz telah lebih awal menyelesaikan ulangan

harian tematik. Sedangkan yang paling terakhir mengerjakan adalah Daffa.

Setelah ulangan harian selesai, guru melanjutkan pembelajarn tematik

materi pembagian dengan menggunakan games. Siswa mendengarkan aturan dan

cara mainnya. Akan tetapi di sela-sela penjelasan, Dannish mengacungkan

tangannya dan langsung berpendapat mengenai games tersebut dengan alasan

karena saya sudah mengetahuinya. Setelah mengetahui semuanya, seluruh siswa

bermain dengan sangat senang. Mereka sangat kooperatif, sportif, dan kreatif.

Setelah games pembagian selesai, guru memberikan penguatan. Siswa

mendnegarkan dengan baik. Guru memberikan kesemapatan bagi yang ingin

mencoba perkalian dan pembagian di depan papan tulis. Randi, Dannish, Haryo,

Ammar, Adlan, Tara dan Naima maju kedepan secara bergantian untuk mencoba

perkalian dan pembagian secara mandiri.

Kamis, 29 November 2018. Guru membuka pagi ini dengan senam otak

untuk memfokuskan seluruh siswa sehingga dapat dengan mudah menyerap

pembelajaran.92

Guru memegang buku tematik siswa, lalu dengan sigap seluruh anak

menginginkan dan berebut untuk membagikannya. Dengan bijaksana guru

meminta setiap anak mengambil 1 buku milik temannya dan memberikan kepada

pemiliknya. Dengan begitu, seluruh siswa mendapatkan bagian untuk

memberikan buku teman-temannya.

Setelah seluruh siswa telah memegang bukunya masing-masing dan

langsung duduk di karpet sesuai dengan kelompoknya tiba-tiba Dannish marah-

marah kepada Tara. Dannish marah karena Tara terlalu dekat dengannya

sehingga tidak ada jarak dan membuat Dannish menjadi tidak leluasa untuk

bergerak. Lalu Dannish mengatur anggota kelompoknya agar Tara pindah duduk

di barisan depan dan yang paling depan mundur ke belakang begitu seterusnya

sampai Tara dapat duduk di barisan depan.

92

HS Pretiwi, Wawancara, Guru Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 29 November

2018, di Ruang Kelas II

Page 76: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

61

Setelah kelas kembali kondusif, seluruh siswa mengerjakan latihan hal 23

di buku tematik sumber dari DIKNAS tentang Hidup Bersih dan Sehat. Seluruh

siswa mengerjakan bersama-sama dengan tertib dan mandiri. Dannish, Gibran,

Khansa, Hanna, Nara, Tara, Ammar, Bara, Reza, Alisha, dan Haryo selesai lebih

awal. Lalu, dengan inisiatif sendiri langsung mengerjakan latihan di halaman

selanjutnya padahal tidak diminta oleh guru.

Kenapa kalian mengerjakan latihan lagi? Bukankah kalian sudah selesai?.

Tanya peneliti kepada setiap anak tersebut. Iya, bu agar tidak ngobrol. Jawab

Khansa, Hanna, Alisha, Nara dan Tara. Supaya tidak bercanda dan main-main

bu. Jawab Dannish, Gibran, Ammar, Bara, Reza dan Haryo.93

Tia tiba-tiba datang kepada guru meminta untuk membantunya untuk

mengerjakan. Akan tetapi ibu Tiwi menolaknya, agar Tia mengerjakan sendiri

dan mencobanya terlebih dahulu. Akan tetapi, Tia bukannya mengerjakan sendiri

dan mencontek kepada Bara.

Ibu Tiwi tidak mengetahuinnya sehigga tidak ada tindakan tegas kepada

Tia. Bara pun merasa kasihan karena Tia tidak Bisa, sehingga membiarkannya

melihat jawabannya dengan maksud membantu Tia.94

Setelah semua selesai, seperti biasa seluruh siswa mengacungkan

tangannya untuk membacakan soal beserta jawabannya. Guru memberikan

kebijakan seperti biasa, setiap anak membacakan 1 soal dan jawaban secara

bergantian. Dengan demikian setiap anak mendapatkan bagian dan menjadikan

suasana kelas menjadi tertib dan tenang.

2. Data Hasil Kemandirian Belajar Siswa

Data kegiatan pembelajaran tematik, kemudian dilakukan analisis dengan

cara mereduksi tingkat kemandirian belajar siswa sesuai dengan tujuan penelitian

tentang kemandirian belajar siswa. Untuk memudahkan analisa, mereduksi

dengan cara memberikan warna pada setiap kegiatan belajar yang mengandung

93

Dannish dkk, Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 29

November 2018, di Ruang Kelas II 94

Bara, Wawancara, Peserta Didik Kelas II, Bintaro, Kamis, Pada Tanggal 29 November

2018, di Ruang Kelas II

Page 77: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

62

nilai kemandirian belajar siswa yang meliputi; percaya diri, aktif, disiplin, dan

tanggung jawab. Warna Hijau untuk menandakan Percaya Diri, warna Biru untuk

menandakan Aktif, warna merah muda/pink untuk menandakan Disiplin, lalu

terakhir warna kuning untuk menandakan tanggung jawab.

: Percaya Diri

: Aktif

: Disiplin

: Tanggung Jawab

Pertemuan Kamis, 15 November 2018.

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Kamis, 15 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

Guru menyiapkan pembelajaran dengan doa dan shalawat nabi. Siswa yang bertugas pada

hari ini yaitu Reza untuk memipin tadarus bersama. Setelah itu, guru menanyakan siapa

yang tidak shalat. Adli dan Amar mengacungkan tangannya, mereka berani mengakui

kesalahannya yaitu tidak melaksanakan shalat. Sebagai hukumannya, guru meminta

mereka sujud sambil membaca doa pengampunan kepada Allah Swt. Sebelum masuk

materi menyusun kata acak menjadi kalimat yang benar dan tepat, guru melakukan review

terlebih dahulu. Setelah itu, guru menggunakan metode kartu, meminta setiap siswa

bergabung sesuai kelompoknya masing-masing. Tujuannya agar setiap siswa dapat

bekerjasama dan aktif dalam pembelajaran serta menyelesaikan sendiri persoalan yang

sedang di hadapi.1 Setiap meja sudah tersedia kartu yang diacak. Siswa mulai bermain

dengan asyik, semangat, dan kooperatif. Setelah permainan selesai guru memberikan

penguatan kepada siswa.

Setelah penguatan selesai, guru meminta siswa membuka buku hal 64 berisi soal latihan.

Siswa mengerjakan dengan tertib di meja kelompok masing-masing. Setelah selesai

mengerjakan guru dan siswa membahas secara bersama-sama. Seluruh siswa, terkecuali

Tia dan Daffa, mengacungkan tangannya untuk menjawab soal . Dengan demikian, guru

mengambil kebijakan setiap siswa menjawab satu soal. Setelah semuanya selesai, siswa

dengan mandiri merapihkan bukunya masing-masing. Dan yang bertugas piket pada hari

ini menyiapkan tikar untuk istirahat. Saat masing-masing siswa sibuk merapihkan

peralatan belajarnya, Keysha dengan mandiri dan inisiatif sendiri merapihkan buku paket

tematik keempat temannya yang tidak masuk agar buku tematik temannya tidak hilang dan

meja menjadi rapih.1

Guru tetap memandu membacakan soal sampai selesai agar tidak ada yang terlewatkan

oleh siswa1, akan tetapi seluruh siswa tetap dengan mandiri mengerjakannya tanpa

menunggu aba-aba dari guru.

Page 78: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

63

a) Percaya Diri

1. Siswa mengerjakan dengan tertib. Sesuai dengan indikator pencapaian

percaya diri yaitu, bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.

2. Siswa mengacungkan tangan untuk menjawab soal. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki kecerdasan yang cukup.

3. Seluruh siswa tetap mengerjakan ulangan tanpa menunggu aba-aba dari

guru. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, mempunyai

potensi dan kemampuan yang memadai.

b) Aktif dalam belajar

1. Guru menggunakan metode kartu, meminta setiap siswa bergabung

sesuai kelompoknya masing-masing. Sesuai dengan indikator

pencapaian aktif dalam belajar yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami,

dan ditemukan oleh siswa.

2. Setiap meja sudah tersedia kartu yang diacak. Siswa mulai bermain

dengan asyik, semangat, dan kooperatif. Sesuai dengan indikator

pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa mencoba sendiri konsep-

konsep.

c) Disiplin dalam belajar

1. Dan yang bertugas piket pada hari ini menyiapkan tikar untuk istirahat.

Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

d) Tanggung Jawab dalam belajar

1. Reza memimpin tadarus bersama. Sesuai dengan indokator pencapaian

Tanggung jawab dalam belajar yaitu, memiliki komitmen yang tinggi

terhadap tugas atau pekerjaannya.

2. Adli dan Amar mengacungkan tangannya, mereka berani mengakui

kesalahannya yaitu tidak melaksanakan shalat. Sesuai dengan

indokator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, mau belajar

dari kegagalan.

Page 79: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

64

3. Setelah selesai mengerjakan guru dan siswa membahas secara

bersama-sama. Sesuai dengan indokator pencapaian tanggung jawab

dalam belajar yaitu, mau bertanggung jawab menyelesaikan tugas.

4. Keysha dengan mandiri dan inisiatif sendiri merapihkan buku paket

tematik keempat temannya yang tidak masuk agar buku tematik

temannya tidak hilang dan meja menjadi rapih. Sesuai dengan

indokator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, yakin pada

kemampuan dirinya.

Pertemuan Senin, 19 November 2018

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Senin, 15 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

a) Percaya diri

Pada hari ini, pembelajaran tematik dimulai pukul 08.30 WIB. Disebabkan pada pukul

07-08.30 WIB sedang diadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW.1 Guru

menertibkan seluruh siswa dengan cara melakukan refleksi otak. Setelah siswa merasa

rileks dan nyaman guru mengadakan test penguatan materi tematik. Seluruh siswa

mengerjakan dengan tertib. Tidak ada yang mencontek saat mengerjakan test penguatan

tematik. Terkecuali Tia dan Daffa, mereka berdua tidak mengerjakan sibuk dengan

dunianya sendiri. Para siswa yang sudah selesai terlebih dahulu ada yang tidur-tiduran di

karpet seperti Adlan, Shanaz, Keysha, Ammar. Selain itu ada yang berbincang-bincang

dengan teman lainnya seperti Dennish, Arka, Melvin, bahkan ada yang melamun seperti

Tara, Nara, Alisya, Naema. Mereka berbuat demikian untuk menunggu waktu

beristirahat dari pada mereka bercanda dan membuat kegaduhan.1 Akan tetapi untuk

sejauh ini tidak ada yang membuat kegaduhan. Setelah semua selesai mengerjakan,

dikarenakan waktu sudah menunjukkan jam istrahat, maka Kenzi memimpin teman-

temannya berdoa masuk kamar mandi dan doa mau makan. Setelah itu yang piket pada

hari ini mempersiapkan tikar untuk makan di depan kelas.

Page 80: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

65

1. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib. Sesuai dengan indikator

pencapaian Percaya diri yaitu, bersikap tenang di dalam mengerjakan

segala sesuatu.

2. Tidak ada yang mencontek saat mengerjakan test penguatan tematik.

Sesuai dengan indikator pencapian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdassan yang cukup.

3. Para siswa yang sudah selesai terlebih dahulu ada yang tidur-tiduran di

karpet seperti Adlan, Shanaz, Keysha, Ammar. Selain itu ada yang

berbincang-bincang dengan teman lainnya seperti Dennish, Arka, Melvin,

bahkan ada yang melamun seperti Tara, Nara, Alisya, Naema. Mereka

berbuat demikian untuk menunggu waktu beristirahat dari pada mereka

bercanda dan membuat kegaduhan. Sesuai dengan indokator pencapaian

peraya diri yaitu, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di

berbagai situasi.

b) Disiplin dalam belajar

1. Kenzi memimpin teman-temannya berdoa masuk kamar mandi dan doa

mau makan. Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

2. Siswa yang piket pada hari ini mempersiapkan tikar untuk makan di

depan kelas. Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

Pertemuan Selasa, 20 November 2018

Seluruh siswa dengan sigap dan mandiri menyiapkan peralatan belajar. Setelah itu,

seluruh siswa kembali duduk di karpet dengan tertib. Guru menampilkan teks bacaan.

Dengan percaya diri, Bara menunjuk tangan untuk membacakan teks tersebut. Bara

ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah mahir membaca. Pada saat Bara membacakan

teks, terdengar suara gaduh Melvin yang ternyata sedang mengejek Tia. Guru

menyelesaikan permasalahan tersebut dan kelas kembali tertib. Setelah selesai

dibacakan, guru menanyakan adakah kata-kata yang belum dipahami siswa.

Page 81: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

66

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Selasa, 20 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

a) Percaya diri

1. Seluruh siswa kembali duduk di karpet dengan tertib. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, bersikap tenang di dalam

mengerjakan segala sesuatu.

2. Dengan percaya diri, Bara menunjuk tangan untuk membacakan teks

tersebut. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

3. Dennish mengacungkan tangganya untuk memberikan pendapatnya

mengenai makna atau arti dari kata yang teman-temannya belum pahami.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup.

b) Aktif dalam belajar

1. Guru menggunakan metode diskusi saat materi Hidup Bersih dan Sehat di

Tempat bermain. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa.

Tara, Shanaz, Arka, Ammar, dan Aiko mengacungkan tangannya secara bergantian

menanyakan kata yang mereka belum pahami. Lalu Dennish mengacungkan

tangganya untuk memberikan pendapatnya mengenai makna atau arti dari kata yang

teman-temannya belum pahami. Setelah pembacaan teks tentang Hidup Bersih dan

Sehat di Tempat bermain, guru meminta siswa ke atas meja sesuai kelompoknya

masing-masing untuk berdiskusi mengenai contoh nyata di kehidupan mereka.

Guru menggunakan metode diskusi saat materi Hidup Bersih dan Sehat di Tempat

bermain. Siswa berdiskusi agar siswa dapat mandiri dan menemukan sendiri materi

yang akan dipelajari, guru hanya mengarahkan dan memperkuat sehingga siswa dapat

dengan mudah menyerap pengetahuan dan akan selalu mereka ingat.

Setelah semua selesai berdiskusi, setiap kelompok maju menyampaikan hasil

diskusinya. Guru memberikan penguatan kembali dan setelah semua selesai kenzi

maju ke depan kelas untuk memimpin doa pulang.

Page 82: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

67

2. Guru meminta siswa ke atas meja sesuai kelompoknya masing-masing

untuk berdiskusi mengenai contoh nyata di kehidupan mereka. Sesuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa Seuai dengan

indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, pengetahuan dipelajari,

dialami dan ditemukan oleh siswa.

3. Setiap kelompok maju menyampaikan hasil diskusinya. Sesuai dengan

indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa mengkomunikasikan

hasil pikirannya.

c) Disiplin dalam belajar

1. Seluruh siswa dengan sigap dan mandiri menyiapkan peralatan belajar.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, semangat

dan antusias dalam kegiatan pembelajaran

2. Tara, Shanaz, Arka, Ammar, dan Aiko mengacungkan tangannya secara

bergantian menanyakan kata yang mereka belum pahami. . Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, mengatasi kesulitan yang

timbul pada dirinya.

3. kenzi maju ke depan kelas untuk memimpin doa pulang. . Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, bertanggung jawab

terhadap tugas piket yang diberikan.

d) Tanggung Jawab dalam belajar

1. Seluruh siswa selesai membacaan teks tentang Hidup Bersih dan Sehat di

Tempat bermain. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggug jawab dalam

belajar yaitu, memiliki komitemen yang tinggi terhadap tugas dan

pekerjaannya.

2. Seluruh siswa menyelesaikan diskusinya. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggug jawab dalam belajar yaitu, memiliki komitemen yang

tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.

Page 83: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

68

Pertemuan Kamis, 22 November 2018

Jam pertama anak-anak test Math terlebih dahulu, selesai test. Dengan mandiri siswa langsung

mengambil buku tematiknya di atas meja. Saat pembelajaran baru dimulai, tiba-tiba Bibis lari

ke belakang, menuju kursi guru untuk mengambil tisu, kemudian duduk dikursi. Sedangkan

siswa lainya belajar di karpet.Peneliti bertanya: Bibis ada apa? Ko tidak di karpet ikut

pembelajaran? Dengan tangan yang memegang tisu kedalam hidung bibis berkata: Saya

mimisan, bu. Kenapa tidak bilang ibu Tiwi, nak? Tanya peneliti. Tidak, bu. Nanti juga akan

berhenti. Biar ibu Tiwi mengajarkan teman-teman saja, bu. Saat ibu Tiwi sedang

mempersiapkan proyektor dan alat pembelajaran lainnya, Randi, Zalika, Aimi, Alisha, Nara,

Hana sibuk membaca buku dengan alasan sambil menunggu ibu Tiwi dari pada bercanda dan

ngbrol. Setelah semua siap, pembelajarn dimulai. Guru nampilkan sebuah gambar dan

menanyakan maksud dari gambar tersebut. Dannish langsung mengacungkan tangannya, dan

menyampaikan pendapatnya dengan penuh percaya diri. Kemudian disusul dengan Althaf, dan

Gibran menyampaikan pendapatnya. Guru memberikan penjelasan mengenai gambar tersebut.

Setelah itu guru menampilkan sebuah teks, dengan cepat Gibran, Dannish, Aimi, Adlan,

Denisha mengacungkan tangannya untuk membacakan teks tersebut. Guru mengambil

kebijakan dengan meminta mereka membaca teks tersebut secara bergantian. Setelah teks

selesai dibacakan, guru melontarkan pertanyaan apakah ada yang ingin ditanyakan?. Kenzi,

Gibran, Shanaz, mengajukan pertanyaan secara bergantian. Guru menjelaskan dan semua

memahaminya. Dannish lalu mengacungkan tangannya, meminta ibu Tiwi memberikan

kesempatan untuk dirinya menyampaikan pendapatnya dari pertanyaan teman-temannya.

Page 84: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

69

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Kamis, 22 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

a) Percaya Diri

1. Bibis tidak ikut pembelajaran di awal. Dengan tangan yang memegang

tisu kedalam hidung bibis berkata: Saya mimisan, bu. Kenapa tidak

bilang ibu Tiwi, nak? Tanya peneliti. Tidak, bu. Nanti juga akan

berhenti. Biar ibu Tiwi mengajarkan teman-teman saja, bu. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, mampu menetralisasi

ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi.

2. Randi, Zalika, Aimi, Alisha, Nara, Hana sibuk membaca buku dengan

alasan sambil menunggu ibu Tiwi dari pada bercanda dan ngbrol. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, Selalu bereaksi positif

didalam menghadapi berbagai masalah.

b) Aktif dalam belajar

1. Dannish langsung mengacungkan tangannya, dan menyampaikan

pendapatnya. Kemudian disusul dengan Althaf, dan Gibran

Saat Danish sedang menyampaikan pendapatnya, Daffa bercanda dengan Gibran. Akan tetapi

Gibran tidak menanggapi. Dengan alasan Danish sedang berbicara di depan, saya ingin

mengetahuinya.Setelah Danish selesai menanggapi, Saladdin mengacungkan tangannya

memberikan pertanyaan baru, guru pun menjelaskannya. Setelah semua memahami konsep yang

sama dan memahami teks tentang “Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat” guru

meminta siswa mengerjakan tugas secara mandiri di atas meja. Perintah guru segera dilaksanakan

seluruh siswa, Gibran yang terlihat sangat tertib dalam mengerjakan. Saat siswa lain mengerjakan

Melvin berbincang-bincang dengan Kenzi dan Bibis. Sedangkan Daffa masih harus dibimbing

oleh guru dikarenakan baru bisa membaca dan belum sepenuhnya memahami makna kata.

Dannish, Asha dan Reza selesai terlebih dahulu. Mereka langsung mengerjakan tugas berikutnya

tanpa diminta oleh guru. Sedangkan Tia hanya bermain-main saja sibuk dengan dunianya. Saat

teman yang lain masih mengerjakan, Melvin tetap bercanda, ia melempar-lempar mainan.

Page 85: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

70

menyampaikan pendapatnya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif

dalam belajar yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya.

2. Dannish lalu mengacungkan tangannya, meminta ibu Tiwi memberikan

kesempatan untuk dirinya menyampaikan pendapatnya dari pertanyaan

teman-temannya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya

c) Disiplin dalam belajar

1. Dengan mandiri siswa langsung mengambil buku tematiknya di atas

meja. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran

2. Gibran, Dannish, Aimi, Adlan, Denisha mengacungkan tangannya

untuk membacakan teks. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin

dalam belajar yaitu, Semangat dan antusias dalam kegiatan

pembelajaran

3. Kenzi, Gibran, Shanaz, mengajukan pertanyaan secara bergantian.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya

4. Saladdin mengacungkan tangannya memberikan pertanyaan baru.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya

d) Tanggung jawab dalam belajar

1. Daffa bercanda dengan Gibran. Akan tetapi Gibran tidak menanggapi.

Dengan alasan Danish sedang berbicara di depan, saya ingin

mengetahuinya. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggung jawab

dalam belajar yaitu, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

Page 86: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

71

2. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri di atas meja. Sesuai dengan

indikator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, mau

bertanggung jawab (menyelesaikan tugas)

3. Dannish, Asha dan Reza selesai terlebih dahulu. Mereka langsung

mengerjakan tugas berikutnya tanpa diminta oleh guru. Sesuai dengan

indikator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, memiliki

komitmen yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.

Pertemuan Jum’at, 23 November 2018.

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Jum‟at, 23 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

Seperti biasanya kelas dimulai dengan membaca doa dan shalawat nabi serta

bertadarus. Guru menanyakan siapa yang tidak shalat kepada seluruh siswa. Ammar dan

Daffa mengakui kesalahanya lalu dengan cepat melakukan sujud dan membaca doa

pengampunan.

Hari ini masih tema 4 sub tema 4 hidup bersih dan sehat di lingkungan masyarakt.

Hari ini evaluasi pembelajaran tematik hal 94. Dengan segera dan mandiri siswa

mengambik buku tamtiknya di atas meja. Dengan segera langsung duduk di karpet

sesuai dengan keompoknya masing-masing. Dan seluruh siswa rapih seketika duduk di

karpet tanpa diarahkan guru. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib.

Selesai mengerjakan siswa bersama guru membahasnya bersama-sama. Althaf

meminta membacakan no 1, dan bisa menjawab dengan tepat. Saat pembahasan soal

baru dimulai Kenzi dan Melvin bercanda, lalu bu Tiwi memberikan peringat pertama

dan akhirnya mereka berdua diam. Dannish juga meminta membacakan soal dan dapat

menjawabnya dengan tepat. Setelah selesai guru memberikan penguatan. Kenzi

mengangkat tangannya untuk menyampaikan pendapatnya. Dannish pun juga

mengacungkan tangannya untuk memberikan kesimpulan.

Page 87: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

72

a) Percaya Diri

1. Althaf meminta membacakan no 1, dan bisa menjawab dengan tepat.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup

2. Dannish juga meminta membacakan soal dan dapat menjawabnya dengan

tepat. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup

b) Aktif dalam belajar

1. Kenzi mengangkat tangannya untuk menyampaikan pendapatnya. Sesuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani

menyampaikan pendapatnya

2. Dannish pun juga mengacungkan tangannya untuk memberikan

kesimpulan. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya

c) Disiplin dalam belajar

1. Dengan segera dan mandiri siswa mengambil buku tamtiknya di atas

meja. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

2. Seluruh siswa rapih seketika duduk di karpet tanpa diarahkan guru.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran

d) Tanggung jawab dalam belajar

1. Guru menanyakan siapa yang tidak shalat kepada seluruh siswa. Ammar

dan Daffa mengakui kesalahanya lalu dengan cepat melakukan sujud dan

membaca doa pengampunan. Sesuai dengan indikator pencapaian

tanggung jawabdalam belajar yaitu, mau belajar dari kegagalan.

Page 88: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

73

2. Siswa menyelesaikan evaluasi pembelajaran tematik hal 94. Sesuai

dengan indikator pencapaian tanggung jawabdalam belajar yaitu, mau

bertanggung jawab (menyelesaikan tugas).

Pertemuan Senin, 26 November 2018.

.

Guru meriview acara yang tadi telah dilaksanakan yaitu,memperingati Hari Guru. Seluruh

siswa berkata “ibu, hari guru itu kan tanggal 25 November!. Guru menjelaskan karena

pada tanggal 25 November itu jatuh pada hari Minggu, maka sebagai bentuk apresiasi

maka kita tetap memperingatinya meskipun telah lewat satu hari saja. Siswa

mendengarkan guru menjelaskan arti guru secara luas. Dan guru mengingatkan siswa

untuk selalu menjaga nama baik, dan mengikuti peraturan dan tata tertib dimana saja

anak-anak berada. Saat guru sedang menjelaskan, Adlan bercanda dengan melakukan aksi

jungkir balik berulang-ulang di belakang. Guru memperingati Adlan untuk bersikap baik,

merubah sikapnya dan akan memindahkan Adlan dari kelompoknya, selain itu akan

memberikan predikat tidak shaleh di papan sikap yang berada di samping papan tulis.

Adlan pun meminta maaf kepada ibu Tiwi dan berjanji tidak mengulanginya kembali.

Guru menjelaskan kepada seluruh siswa harus menjadi anak yang baik dan memberikan

pesan moril kepada siswa. Guru membagikan oleh-oleh dari Naimah yang telah kembali

pulang dari Singapura kepada seluruh siswa. Jam istirahat telah tiba, dengan segera Reza

memipin doa masuk kamar mandi dan mau makan.

Setelah jam isirahat selesai, guru merilekskan siswa dengan bernyanyi “Rasul Menyuruh

Kita” cipt Bimbo.

Siswa diberikan motivasi agar semangat mereka muncul kembali. Ketika guru sedang

berbicara, daffa berisik dan membunuh hewan kecoa. Guru memberikan arahan agar

jangan selalu membunuh hewan. Guru memberikan contoh Nabi Sulaiman As yang

selalu menghargai hewan. Siswa mendengarkan cerita ibu Tiwi dengan baik dan tenang.

Kesimpulannya siswa jangan menyiksa hewan dan mempermainkannya

Page 89: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

74

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Senin, 26 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

b) Percaya Diri

1. Seluruh siswa berkata “ibu, hari guru itu kan tanggal 25 November!.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup.

2. Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk membacakan soal dan

jawabannya. Guru memberikan kebijakan agar setiap anak membahas 1

soal sehingga seluruh siswa mendaptkan bagiannya. !. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki kecerdasan yang cukup.

c) Aktif dalam belajar

Guru meriview kembali materi yang telah dipelajari. Setelah itu, siswa diminta agar

mengerjakan uji kompetensi hal 98. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib, tenang,

dan mandiri. Setelah semua selesai. Guru dan siswa membahas secara bersama-sama.

Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk membacakan soal dan jawabannya.

Guru memberikan kebijakan agar setiap anak membahas 1 soal sehingga seluruh siswa

mendaptkan bagiannya.

Di pertengahan soal terdapat materi tentang 3 M yaitu, Menguras, Menutup dan

Mengubur. Guru memberikan penguatan kembali mengenai materi tersebut. Pada

waktu materi 3 M yang menyampaikan adalah ibu Atikah, guru baru yang sedang

orientasi di SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Setelah guru memberikan penguatan Kenzi

menyampaikan pendapatnya mengenai M pertama yaitu menguras. Dilanjutkan oleh

Saladin menyampaikan pendapatnya mengenai M kedua yaitu Menutup. Terakhir

Haryo menyampaikan pendapatnya mengenai M ketiga yaitu Mengubur. Setelah

seluruh siswa paham, guru dan siswa melanjutkan pembahasan soal berikutnya

Page 90: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

75

1. Kenzi menyampaikan pendapatnya mengenai M pertama yaitu menguras.

Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani

menyampaikan pendapatnya.

2. Saladin menyampaikan pendapatnya mengenai M kedua yaitu Menutup.

Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani

menyampaikan pendapatnya.

3. Haryo menyampaikan pendapatnya mengenai M ketiga yaitu Mengubur.

Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani

menyampaikan pendapatnya.

d) Disiplin dalam belajar

1. Siswa mendengarkan guru menjelaskan arti guru secara luas. Sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa semangat

dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

2. Reza memipin doa masuk kamar mandi dan mau makan. Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa bertanggung

jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

3. Siswa mendengarkan cerita ibu Tiwi dengan baik. . Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa semangat dan

antusias dalam kegiatan pembelajaran.

e) Tanggung jawab dalam belajar

1. Adlan pun meminta maaf kepada ibu Tiwi dan berjanji tidak

mengulanginya kembali. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggung

jawab dalam belajar yaitu, siswa mau belajar dari kegagalan.

2. Seluruh siswa mengerjakan dengan mandiri. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, siswa mau bertanggung

jawab (menyelesaikan tugas).

Page 91: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

76

Pertemuan Selasa, 27 November 2018.

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Selasa, 27 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

a) Percaya diri

1. Seluruh siswa tetap mengerjakan masing-masing tidak menunggu aba-aba

dari ibu Tiwi. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

siswa mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

2. Dannish mengacungkan tangannya dan langsung berpendapat mengenai

games tersebut dengan alasan karena saya sudah mengetahuinya. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa memiliki

kecerdasan yang memadai.

Meskipun guru menuntun membacakan soal, seluruh siswa tetap mengerjakan

masing-masing tidak menunggu aba-aba dari ibu Tiwi. Mereka beralasan sudah bisa

membaca dan sudah tau jawabannya sehingga cepat selesai mengerjakannya

Terkecuali dengan Daffa dan Tia yang harus dibimbing dari awal sampai akhir agar

mau menyelesaikan ulangan harian tematik.

Randi, Dannish, Hanna, Shanaz telah lebih awal menyelesaikan ulangan harian

tematik. Sedangkan yang paling terakhir mengerjakan adalah Daffa. Setelah

ulangan harian selesai, guru melanjutkan pembelajarn tematik materi pembagian

dengan menggunakan games. Siswa mendengarkan aturan dan cara mainnya. Akan

tetapi di sela-sela penjelasan, Dannish mengacungkan tangannya dan langsung

berpendapat mengenai games tersebut dengan alasan karena saya sudah

mengetahuinya. Setelah mengetahui semuanya, seluruh siswa bermain dengan

sangat senang. Mereka sangat kooperatif, sportif, dan kreatif.

Setelah games pembagian selesai, guru memberikan penguatan. Siswa

mendengarkan dengan baik. Guru memberikan kesemapatan bagi yang ingin

mencoba perkalian dan pembagian di depan papan tulis. Randi, Dannish, Haryo,

Ammar, Adlan, Tara dan Naima maju kedepan secara bergantian untuk mencoba

perkalian dan pembagian secara mandiri.

Page 92: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

77

b) Aktif dalam belajar

1. Guru melanjutkan pembelajarn tematik materi pembagian dengan

menggunakan games. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa.

2. Seluruh siswa bermain dengan sangat senang. Mereka sangat kooperatif,

sportif, dan kreatif. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, Siswa membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran.

3. Randi, Dannish, Haryo, Ammar, Adlan, Tara dan Naima maju kedepan

secara bergantian untuk mencoba perkalian dan pembagian secara

mandiri. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu,

siswa mencoba sendiri konsep-konsep

c) Disiplin dalam belajar

1. Guru memberikan penguatan dan siswa mendengarkan dengan baik.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa

semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran

d) Tanggung Jawab dalam belajar

1. Randi, Dannish, Hanna, Shanaz telah lebih awal menyelesaikan ulangan

harian tematik. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam

belajar yaitu, Siswa memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

Pertemuan Kamis, 29 November 2018.

Setelah seluruh siswa telah memegang bukunya masing-masing dan

Guru membuka pagi ini dengan senam otak untuk memfokuskan seluruh siswa

sehingga dapat dengan mudah menyerap pembelajaran. Guru memegang buku

tematik siswa, lalu dengan sigap seluruh anak menginginkan dan berebut untuk

membagikannya. Dengan bijaksana guru meminta setiap anak mengambil 1 buku

milik temannya dan memberikan kepada pemiliknya. Dengan begitu, seluruh siswa

mendapatkan bagian untuk memberikan buku teman-temannya.

Page 93: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

78

Berdasarkan data Kemandirin belajar siswa pada Kamis, 29 November

2018. Direduksi sesuai dengan kategori kemandirian belajar sebagai berikut:

a) Percaya diri

1. Dengan sigap seluruh anak menginginkan dan berebut untuk

membagikannya. Dengan bijaksana guru meminta setiap anak

mengambil 1 buku milik temannya dan memberikan kepada

pemiliknya. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

siswa mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi

Setelah seluruh siswa telah memegang bukunya masing-masing dan langsung

duduk di karpet sesuai dengan kelompoknya tiba-tiba Dannish marah-marah kepada

Tara. Dannish marah karena Tara terlalu dekat dengannya sehingga tidak ada jarak

dan membuat Dannish menjadi tidak leluasa untuk bergerak. Lalu Dannish mengatur

anggota kelompoknya agar Tara pindah duduk di barisan depan dan yang paling

depan mundur ke belakang begitu seterusnya sampai Tara dapat duduk di barisan

depan.

Setelah kelas kembali kondusif, seluruh siswa mengerjakan latihan hal 23 di

buku tematik sumber dari DIKNAS tentang Hidup Bersih dan Sehat. Seluruh siswa

mengerjakan bersama-sama dengan tertib dan mandiri. Dannish, Gibran, Khansa,

Hanna, Nara, Tara, Ammar, Bara, Reza, Alisha, dan Haryo selesai lebih awal. Lalu,

dengan inisiatif sendiri langsung mengerjakan latihan di halaman selanjutnya padahal

tidak diminta oleh guru.

Ibu Tiwi tidak mengetahuinnya sehigga tidak ada tindakan tegas kepada Tia.

Bara pun merasa kasihan karena Tia tidak Bisa, sehingga membiarkannya melihat

jawabannya dengan maksud membantu Tia.

Setelah semua selesai mengerjakan tugas, seperti biasa seluruh siswa mengacungkan

tangannya untuk membacakan soal beserta jawabannya. Guru memberikan kebijakan

seperti biasa, setiap anak membacakan 1 soal dan jawaban secara bergantian. Dengan

demikian setiap anak mendapatkan bagian dan menjadikan suasana kelas menjadi

tertib dan tenang.

Page 94: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

79

2. Seluruh siswa mengerjakan bersama-sama dengan tertib dan

mandiri. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

siswa bersikap tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.

3. Dengan inisiatif sendiri langsung mengerjakan latihan di halaman

selanjutnya padahal tidak diminta oleh guru. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa memiliki kecerdasan

yang cukup.

4. Bara pun merasa kasihan karena Tia tidak Bisa, sehingga

membiarkannya melihat jawabannya dengan maksud membantu

Tia. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa

mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

b) Aktif dalam belajar

1. Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk membacakan soal

beserta jawabannya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif

dalam belajar yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya.

2. Guru memberikan kebijakan seperti biasa, setiap anak membacakan

1 soal dan jawaban secara bergantian. Sesuai dengan indikator

pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani menyampaikan

pendapatnya

c) Disiplin dalam belajar

1. Dannish mengatur anggota kelompoknya agar Tara pindah duduk di

barisan depan dan yang paling depan mundur ke belakang begitu

seterusnya sampai Tara dapat duduk di barisan depan. Sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa

memiliki kemampuan memimpin.

Page 95: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

80

d) Tanggung jawab dalam belajar

1. Seluruh siswa mengerjakan latihan hal 23 di buku tematik sumber

dari DIKNAS tentang Hidup Bersih dan Sehat. Sesuai dengan

indikator pencapaian tanggung Jawab dalam belajar yaitu, siswa

Mau bertanggung jawab (menyelesaikan tugas).

2. Dannish, Gibran, Khansa, Hanna, Nara, Tara, Ammar, Bara, Reza,

Alisha, dan Haryo selesai lebih awal. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggung Jawab dalam belajar yaitu, memiliki

komitmen yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.

Selanjutnya dilakukan generalisasi terhadap kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro melalui data hasil

reduksi dengan cara mengumpulkan aktivitas siswa kemudian mengelompokkan

aktivitas siswa di kelas 2 SDI Al-Azhar 17 Bintaro terhadap kemandirian belajar

siswa. Adapun hasil generalisasi yang diperoleh dalam aktivitas siswa di kelas 2

SDI Al-Azhar 17 Bintaro terdiri dari nilai kemandirian yakni, percaya diri, aktif

dalam belajar, disiplin dalam belajar, dan tanggung jawab dalam belajar. Dari

sejumlah aktivitas belajar dalam pembelajaran tematik, seluruh siswa selama 3

minggu pertemuan kemandirian belajar siswa sudah terbentuk dengan sangat

baik. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya

KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar) sesuai yang ditargetkan. Berikut

tabel hasil observasi kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik:

Tabel 4.1

Rekap Data Observasi Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Tematik di Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama

Bentuk Kemandirian yang dikembangkan

Penilaian Percaya

Diri

Aktif Disiplin Tanggung

Jawab

AF X X X X Mandiri

Page 96: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

81

AS X X X X Mandiri

AR X X X X Mandiri

AACP X X X X Mandiri

AN X X X X Mandiri

BAN X X X X Mandiri

DGA X X X X Mandiri

DAC X X X X Mandiri

DPN X X X X Mandiri

FNP X X X X Mandiri

HIV X X X X Mandiri

KAD X X X X Mandiri

KIS X X X X Mandiri

KPK X X X X Mandiri

KFA X X X X Mandiri

MAA _ X _ _ Belum

Mandiri

MAAN X X X X Mandiri

MDA X X X X Mandiri

MKG X X X X Mandiri

MZA X X X X Mandiri

NNAA _ _ _ _ Belum

Mandiri

RRNSS X X X X Mandiri

RAR X X X X Mandiri

RGS X X X X Mandiri

Page 97: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

82

RMP X X X X Mandiri

SKS X X X X Mandiri

SAA X X X X Mandiri

SAVP X X X X Mandiri

SSA X X X X Mandiri

SAPS X X X X Mandiri

SAM X X X X Mandiri

TAHY X X X X Mandiri

TBM X X X X Mandiri

ZSD X X X X Mandiri

Berdasarkan table di atas menunjukkan, bahwa kemandirian belajar siswa

selama observasi berlangsung sudah berkembang dengan sangat baik. Dari 34

siswa kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro hanya 2 siswa saja yang membutuhkan

bimbingan khusus agar kemandirian belajar saat pembelajaran tematik, selebihnya

untuk 32 siswa sudah memiliki kemandirian belajar yang sangat baik.

Selanjutnya setelah diperoleh kesimpulan dari catatan lapangan, peneliti

menggunakan lembar angket yang harus siswa isi secara mandiri untuk

mendapatkan data yang lebih akurat. berikut rekap data hasil observasi siswa:

Tabel 4.2

Rekap Data Observasi Siswa Mengenai Kemandirian Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Tematik di Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama

Bentuk Kemandirian yang dikembangkan

Penilaian Percaya

Diri

Aktif Disiplin Tanggung

Jawab

AF X X X X Mandiri

AS X X X X Mandiri

Page 98: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

83

AR X X X X Mandiri

AACP X X X X Mandiri

AN X X X X Mandiri

BAN X X X X Mandiri

DGA X X X X Mandiri

DAC X X X X Mandiri

DPN X X X X Mandiri

FNP X X X X Mandiri

HIV X X X X Mandiri

KAD X X X X Mandiri

KIS X X X X Mandiri

KPK X X X X Mandiri

KFA X X X X Mandiri

MAA _ X _ _ Belum

Mandiri

MAAN X X X X Mandiri

MDA X X X X Mandiri

MKG X X X X Mandiri

MZA X X X X Mandiri

NNAA _ _ _ _ Belum

Mandiri

RRNSS X X X X Mandiri

RAR X X X X Mandiri

RGS X X X X Mandiri

RMP X X X X Mandiri

SKS X X X X Mandiri

SAA X X X X Mandiri

SAVP X X X X Mandiri

SSA X X X X Mandiri

SAPS X X X X Mandiri

SAM X X X X Mandiri

TAHY X X X X Mandiri

TBM X X X X Mandiri

ZSD X X X X Mandiri

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan, bahwa kemandirian belajar siswa

kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro sudah terbentuk dengan cukup baik. Hasilnya

sama seperti data saat observasi dilakukan yaitu hanya 2 siswa saja yang

Page 99: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

84

membutuhkan bimbingan khusus agar mereka dapat mandiri saat pembelajaran

tematik berlangsung. Faktor kedua siswa tersebut membutuhkan bimbingan

khusus adalah memiliki kelainan secara psikologi (ADAD) dan belum cukup

umur. Selebihnya, umtuk 32 siswa lainnya sudah mandiri dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik. Salah satu faktor kuat dalam kemandirian belajar siswa

terbentuk adalah service orang tua siswa saat di rumah. Dengan demikian sangat

membantu guru dalam pembentukkan kemandirian belajar siswa di sekolah.

Setelah data di dapatkan, peneliti melakukan wawancara lebih dalam

kepada wali kelas untuk memperkuat data yang telah diperoleh melalui lembar

observasi siswa. Setelah proses wawancara dilakukan, berikut hasil rekap data

kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas 2 SDI Al-Azhar

17 Bintaro. Berikut data hasil wawancara mengenai kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran tematik:

Tabel 4.3

Rekap Data Hasil Wawancara Guru Kelas Mengenai Kemandirian Belajar

siswa dalam Pembelaran Tematikdi kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No

Nama Siswa

Kemandirian Belajar

(Percaya diri, aktif, disiplin dan tanggung jawab)

Mandiri dalam Belajar Belum Mandiri dalam

Belajar

1. AF X

2. AS X

3. AR X

4. AACP X

5. AN X

6. BAN X

7. DGA X

Page 100: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

85

8. DAC X

9. DPN X

10. FNP X

11. HIV X

12. KAD X

13. KIS X

14. KPK X

15. KFA X

16. MAA X

17. MAAN X

18. MDA X

19. MKG X

20. MZA X

21. NNAA X

22. RRNSS X

23. RAR X

24. RGS X

25. RMP X

26. SKS X

27. SAA X

28. SAVP X

29. SSA X

30. SAPS X

Page 101: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

86

31. SAM X

32. TAHY X

33. TBM X

34. ZSD X

Dari hasil data yang telah diperoleh di atas menunjukkan, kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

sudah terbentuk dengan sangat baik. Siswa yang sudah mandiri dalam belajar

sebanyak 32 siswa, sedangkan yang belum mandiri hanya 2 siswa saja yaitu, Nada

Nadifa dan Masagus Adlan. Setelah dilakukan penelitian, guru memiliki kendala

dalam membentuk kemandirian hanya pada kedua siswa tersebut saja, untuk

selebihnya sudah terbentuk dengan sangat baik.

Bentuk ketidakmandirian untuk Nadifa yaitu selalu bergantung dan

meminta bantuan kepada guru dalam hal apapun misalnya, menyiapkan buku di

meja, menjawab soal, marah jika tidak ditanggapi dan lain sebagainya. Berikut

foto bentuk ketidakmandirian Tia saat pembelajaran tematik berlangsung.

Faktor penghambat untuk tia adalah memiliki dunianya sendiri atau dapat

disebut sebagai anak ADAD sehingga guru memiliki kesulitan dalam membentuk

kemandirian belajar pada dirinya. Sedangkan faktor penghambat untuk Adlan

adalah belum cukup umur. SDI Al-Azhar mendapatkan data yang keliru mengenai

usia Adlan saat mendaftar sekolah. Selain itu service orang tua juga yang

membuat kemandirian pada Adlan belum terbentuk dengan baik. Meskipun Tia

dan Adlan belum memiliki kemandirian belajar yang baik, dalam segi kognitif

atau akademik mereka tidak tertinggal jauh dengan teman-teman yang lainnya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran tematik tema 4 Hidup Bersih dan Sehat di kelas II SDI AL-Azhar

17 Bintaro yang dilakukan peneliti selama 3 minggu dari Kamis tanggal 15

Page 102: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

87

November 2018 sampai dengan 5 Desember 2018, kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran tematik di kelas II SDI Al-azhar 17 Bintaro pada data hasil

catatan lapangan memperoleh hasil data yang sangat memuaskan yaitu, telah

terbentuk kemandirian belajar siswa dengan sangat baik. Bentuk kemandirian

belajar siswa yang dikembangkan di SDI AL-Azhar 17 Bintaro yang terdiri dari

percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin dalam belajar dan tanggung jawab dalam

belajar. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh guru kelas II SDI AL-Azhar 17

Bintaro “ kemandirian belajar siswa di kelas II SDI AL-Azhar sudah terbentuk

dengan sangat baik, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan

tujuannya tercapai”.95

Adapun aktivitas yang menunjukkan sikap kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran tematik di kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro selama

penelitian berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Percaya Diri

Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut:

a. Siswa mengerjakan dengan tertib. Sesuai dengan indikator pencapaian

percaya diri yaitu, bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.

b. Siswa mengacungkan tangan untuk menjawab soal. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki kecerdasan yang cukup.

c. Seluruh siswa tetap mengerjakan ulangan tanpa menunggu aba-aba dari

guru. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, mempunyai

potensi dan kemampuan yang memadai.

d. Tidak ada yang mencontek saat mengerjakan test penguatan tematik.

Sesuai dengan indikator pencapian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdassan yang cukup.

e. Para siswa yang sudah selesai terlebih dahulu ada yang tidur-tiduran di

karpet seperti Adlan, Shanaz, Keysha, Ammar. Selain itu ada yang

berbincang-bincang dengan teman lainnya seperti Dennish, Arka, Melvin,

95

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Selasa, Tanggal 4 Desember 2018, di Ruang

kelas II

Page 103: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

88

bahkan ada yang melamun seperti Tara, Nara, Alisya, Naema. Mereka

berbuat demikian untuk menunggu waktu beristirahat dari pada mereka

bercanda dan membuat kegaduhan. Sesuai dengan indokator pencapaian

peraya diri yaitu, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di

berbagai situasi.

f. Seluruh siswa kembali duduk di karpet dengan tertib. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, bersikap tenang di dalam

mengerjakan segala sesuatu.

g. Dengan percaya diri, Bara menunjuk tangan untuk membacakan teks

tersebut. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

h. Dennish mengacungkan tangganya untuk memberikan pendapatnya

mengenai makna atau arti dari kata yang teman-temannya belum pahami.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup.

i. Bibis tidak ikut pembelajaran di awal. Dengan tangan yang memegang

tisu kedalam hidung bibis berkata: Saya mimisan, bu. Kenapa tidak

bilang ibu Tiwi, nak? Tanya peneliti. Tidak, bu. Nanti juga akan berhenti.

Biar ibu Tiwi mengajarkan teman-teman saja, bu. Sesuai dengan indikator

pencapaian percaya diri yaitu, mampu menetralisasi ketegangan yang

muncul didalam berbagai situasi.

j. Randi, Zalika, Aimi, Alisha, Nara, Hana sibuk membaca buku dengan

alasan sambil menunggu ibu Tiwi dari pada bercanda dan ngbrol. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, Selalu bereaksi positif

didalam menghadapi berbagai masalah.

k. Althaf meminta membacakan no 1, dan bisa menjawab dengan tepat.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup

l. Dannish juga meminta membacakan soal dan dapat menjawabnya dengan

tepat. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup.

Page 104: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

89

m. Seluruh siswa berkata “ibu, hari guru itu kan tanggal 25 November!.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki

kecerdasan yang cukup.

n. Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk membacakan soal dan

jawabannya. Guru memberikan kebijakan agar setiap anak membahas 1

soal sehingga seluruh siswa mendaptkan bagiannya. !. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, memiliki kecerdasan yang cukup.

o. Seluruh siswa tetap mengerjakan masing-masing tidak menunggu aba-aba

dari ibu Tiwi. Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu,

siswa mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

p. Dannish mengacungkan tangannya dan langsung berpendapat mengenai

games tersebut dengan alasan karena saya sudah mengetahuinya. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa memiliki

kecerdasan yang memadai.

q. Dengan sigap seluruh anak menginginkan dan berebut untuk

membagikannya. Dengan bijaksana guru meminta setiap anak mengambil

1 buku milik temannya dan memberikan kepada pemiliknya. Sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa mampu

menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

r. Seluruh siswa mengerjakan bersama-sama dengan tertib dan mandiri.

Sesuai dengan indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa bersikap

tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.

s. Dengan inisiatif sendiri langsung mengerjakan latihan di halaman

selanjutnya padahal tidak diminta oleh guru. Sesuai dengan indikator

pencapaian percaya diri yaitu, siswa memiliki kecerdasan yang cukup.

t. Bara pun merasa kasihan karena Tia tidak Bisa, sehingga membiarkannya

melihat jawabannya dengan maksud membantu Tia. Sesuai dengan

indikator pencapaian percaya diri yaitu, siswa mempunyai potensi dan

kemampuan yang memadai.

Page 105: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

90

Data aktivitas siswa mengenai kemandirian belajar di atas telah sesuai

dengan indikator pencapaian percaya diri. Menurut Hakim ciri-ciri dari orang-

orang yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, yaitu:

1. Bersikap tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.

2. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

3. Mampu menetralisai ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi.

4. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

5. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang

penampilannya.

6. Memiliki kecerdasan yang cukup.

7. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.

8. Memiliki keterampilan dan keahlian yang menunjang kehidupannya,

misalnya keterampilan berbahasa asing.

9. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

10. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

11. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan

tahan didalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

12. Selalu bereaksi positif didalam menghadapi berbagai masalah, misalnya

dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.96

Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri lebih, ia merasa yakin dengan

kemampuannya sendiri sehingga dapat dilihat tingginya keberanian, hubungan

sosial, tanggung jawab serta harga dirinya.97

2. Aktif dalam Belajar

Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut:

96 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit h 15 97 Triningtyas, Diana Ariswanti, Studi Kasus Tentang Rasa Percaya Diri Faktot

Penyebabnya dan Upaya Memperbaiki dengan Menggunakan Konseling Individual, Jurnal

Elektronik Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Madiun.

(http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/download/239211). Diunduh pada hari Rabu,

Tanggal 28 Desember 2018m Pukul 22.34 WIB.

Page 106: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

91

1) Guru menggunakan metode kartu, meminta setiap siswa bergabung

sesuai kelompoknya masing-masing. Sesuai dengan indikator

pencapaian aktif dalam belajar yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami,

dan ditemukan oleh siswa.

2) Setiap meja sudah tersedia kartu yang diacak. Siswa mulai bermain

dengan asyik, semangat, dan kooperatif. Sesuai dengan indikator

pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa mencoba sendiri konsep-

konsep.

3) Guru menggunakan metode diskusi saat materi Hidup Bersih dan Sehat

di Tempat bermain. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa.

4) Guru meminta siswa ke atas meja sesuai kelompoknya masing-masing

untuk berdiskusi mengenai contoh nyata di kehidupan mereka. Sesuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa Seuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, pengetahuan

dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa.

5) Setiap kelompok maju menyampaikan hasil diskusinya. Sesuai dengan

indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa

mengkomunikasikan hasil pikirannya.

6) Dannish langsung mengacungkan tangannya, dan menyampaikan

pendapatnya. Kemudian disusul dengan Althaf, dan Gibran

menyampaikan pendapatnya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif

dalam belajar yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya.

7) Dannish lalu mengacungkan tangannya, meminta ibu Tiwi memberikan

kesempatan untuk dirinya menyampaikan pendapatnya dari pertanyaan

teman-temannya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya.

8) Kenzi mengangkat tangannya untuk menyampaikan pendapatnya. Sesuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa berani

menyampaikan pendapatnya.

Page 107: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

92

9) Dannish pun juga mengacungkan tangannya untuk memberikan

kesimpulan. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya.

10) Kenzi menyampaikan pendapatnya mengenai M pertama yaitu

menguras. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu,

siswa berani menyampaikan pendapatnya..

11) Saladin menyampaikan pendapatnya mengenai M kedua yaitu Menutup.

Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa

berani menyampaikan pendapatnya.

12) Haryo menyampaikan pendapatnya mengenai M ketiga yaitu Mengubur.

Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu, siswa

berani menyampaikan pendapatnya.

13) Guru melanjutkan pembelajarn tematik materi pembagian dengan

menggunakan games. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa.

14) Seluruh siswa bermain dengan sangat senang. Mereka sangat kooperatif,

sportif, dan kreatif. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, Siswa membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran.

15) Randi, Dannish, Haryo, Ammar, Adlan, Tara dan Naima maju kedepan

secara bergantian untuk mencoba perkalian dan pembagian secara

mandiri. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar yaitu,

siswa mencoba sendiri konsep-konsep.

16) Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk membacakan soal beserta

jawabannya. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar

yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya. Guru memberikan

kebijakan seperti biasa, setiap anak membacakan 1 soal dan jawaban

secara bergantian. Sesuai dengan indikator pencapaian aktif dalam

belajar yaitu, siswa berani menyampaikan pendapatnya

Page 108: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

93

Data aktivitas siswa mengenai kemandirian belajar di atas telah sesuai

dengan indikator pencapaian aktif dalam belajar. Menurut Suryo Subroto aktif

dalam belajar bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran.

2. Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa.

3. Mencobakan sendiri konsep-konsep

4. Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya.98

Dalvi (2006) mengatakan pembelajaran aktif (active learning) sebagai suatu

pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara pada belajar mandiri, maka

kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus mampu melibatkan siswa secara

aktif. Sehingga siswa tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru,

akan tetapi juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan kegiatan siswa yang

terakhir adalah melakukan atau mencobanya secara langsung.99

3. Disiplin dalam Belajar

Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut:

1. Dan yang bertugas piket pada hari ini menyiapkan tikar untuk istirahat.

Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

2. Kenzi memimpin teman-temannya berdoa masuk kamar mandi dan doa

mau makan. Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

3. Siswa yang piket pada hari ini mempersiapkan tikar untuk makan di

depan kelas. Sesuai dengan indokator pencapaian disiplin yaitu,

bertanggung jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

98 Suryo subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rhineka Cipta),

(http://www.buatskripsi.com/2011/02/ciri-siswa-aktif-pembelajaran.html?m=1), Diunduh pada

hari Senin, 07 Januari 2019, pukul 06.30 WIB. 99 Rosida Postalina dan SupriatinTitin, Pengaruh Pembelajaran Aktif Dalam Meingkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas 2 SMU, Jurnal Proyeksi, Vol. 6 (2) 2011, 89-102 93 ISSN :

1907-8455 h 92-93 Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang,

(http://jurnal.unnisula.ac.id/index,php/proyeksi/article/download/250/226). Diunduh pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.39 WIB.

Page 109: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

94

4. Seluruh siswa dengan sigap dan mandiri menyiapkan peralatan belajar.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

5. Tara, Shanaz, Arka, Ammar, dan Aiko mengacungkan tangannya secara

bergantian menanyakan kata yang mereka belum pahami. . Sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, mengatasi

kesulitan yang timbul pada dirinya.

6. Kenzi maju ke depan kelas untuk memimpin doa pulang. . Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, bertanggung jawab

terhadap tugas piket yang diberikan.

7. Dengan mandiri siswa langsung mengambil buku tematiknya di atas

meja. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

8. Gibran, Dannish, Aimi, Adlan, Denisha mengacungkan tangannya untuk

membacakan teks. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam

belajar yaitu, Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

9. Kenzi, Gibran, Shanaz, mengajukan pertanyaan secara bergantian.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya.

10. Saladdin mengacungkan tangannya memberikan pertanyaan baru. Sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, mengatasi

kesulitan yang timbul pada dirinya.

11. Dengan segera dan mandiri siswa mengambil buku tamtiknya di atas

meja. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

12. Seluruh siswa rapih seketika duduk di karpet tanpa diarahkan guru.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu,

Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

13. Siswa mendengarkan guru menjelaskan arti guru secara luas. Sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa

semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

Page 110: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

95

14. Reza memipin doa masuk kamar mandi dan mau makan. Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa bertanggung

jawab terhadap tugas piket yang diberikan.

15. Siswa mendengarkan cerita ibu Tiwi dengan baik. Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa semangat dan

antusias dalam kegiatan pembelajaran.

16. Guru memberikan penguatan dan siswa mendengarkan dengan baik.

Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa

semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

17. Dannish mengatur anggota kelompoknya agar Tara pindah duduk di

barisan depan dan yang paling depan mundur ke belakang begitu

seterusnya sampai Tara dapat duduk di barisan depan. Sesuai dengan

indikator pencapaian disiplin dalam belajar yaitu, siswa memiliki

kemampuan memimpin.

Data aktivitas siswa mengenai kemandirian belajar di atas telah sesuai

dengan indikator pencapaian disiplin dalam belajar. Menurut Mudjiman

(Isnawati: 131) disiplin siswa pada proses pembelajaran dapat diamati

berdasarkan lima aspek yaitu:

1. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

2. Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

3. Komitmen yang tinggi terhadap tugas.

4. Mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya

5. Kemampuan memimpin100

Perbedaan tingkat percaya diri yang dimiliki individu tentu akan

mempengaruhi perolehan prestasi belajar. Individu yang memiliki percaya

diri yang tinggi akan memperoleh pretasi yang baik karena selalu

beranggapan positif dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri.

Begitupun sebaliknya, individu yang memiliki percaya diri yang rendah

100 Suryani Bunandar, Ade Eny, Op.cit

Page 111: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

96

akan memiliki prestasi belajar yang kurang memuaskan karena selalu

beranggapan negatif dan tidak percaya akan kemampuan dan potensi yang

dimilikinya.101

Sikap kedisiplinan penting dan harus dimiliki oleh setiap siswa.

Disiplin membantu siswa dalam proses pembentukan sikap, prilaku dan

akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan ketika bekerja

nanti.102

4. Tanggung Jawab dalam Belajar

Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap kemandirian belajar siswa

adalah sebagai berikut:

1. Reza memimpin tadarus bersama. Sesuai dengan indokator pencapaian

Tanggung jawab dalam belajar yaitu, memiliki komitmen yang tinggi

terhadap tugas atau pekerjaannya.

2. Adli dan Amar mengacungkan tangannya, mereka berani mengakui

kesalahannya yaitu tidak melaksanakan shalat. Sesuai dengan indokator

pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, mau belajar dari

kegagalan.

3. Setelah selesai mengerjakan guru dan siswa membahas secara bersama-

sama. Sesuai dengan indokator pencapaian tanggung jawab dalam

belajar yaitu, mau bertanggung jawab menyelesaikan tugas.

4. Keysha dengan mandiri dan inisiatif sendiri merapihkan buku paket

tematik keempat temannya yang tidak masuk agar buku tematik

temannya tidak hilang dan meja menjadi rapih. Sesuai dengan indokator

101 Asrullah Syam dan Amri, Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis

Kaderisasi IMM Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus di Program Pendidikan

Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Parepare), Jurnal

Biotek Volume 5 Nomor 1 Juni 2017 h 89, (http://journal.uin-

alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/viewFile/3448/3243), diunduh pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.33 WIB.

102 Ariananda Eka dkk, Pengaruh Kedisiplinan Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Teknik Pendinginan, Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 1, No.2,

Desember 2014 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia h 235, (http://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/download/3805/2711), diunduh pada hari Rabu, Tanggal

28 Desember 2018, Pukul 22.41 WIB

Page 112: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

97

pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, yakin pada kemampuan

dirinya.

5. Seluruh siswa selesai membacaan teks tentang Hidup Bersih dan Sehat

di Tempat bermain. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggug jawab

dalam belajar yaitu, memiliki komitemen yang tinggi terhadap tugas dan

pekerjaannya.

6. Seluruh siswa menyelesaikan diskusinya. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggug jawab dalam belajar yaitu, memiliki komitemen

yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.

7. Daffa bercanda dengan Gibran. Akan tetapi Gibran tidak menanggapi.

Dengan alasan Danish sedang berbicara di depan, saya ingin

mengetahuinya. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggung jawab

dalam belajar yaitu, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

8. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri di atas meja. Sesuai dengan

indikator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, mau

bertanggung jawab (menyelesaikan tugas).

9. Dannish, Asha dan Reza selesai terlebih dahulu. Mereka langsung

mengerjakan tugas berikutnya tanpa diminta oleh guru. Sesuai dengan

indikator pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, memiliki

komitmen yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.

10. Guru menanyakan siapa yang tidak shalat kepada seluruh siswa. Ammar

dan Daffa mengakui kesalahanya lalu dengan cepat melakukan sujud dan

membaca doa pengampunan. Sesuai dengan indikator pencapaian

tanggung jawabdalam belajar yaitu, mau belajar dari kegagalan.

11. Siswa menyelesaikan evaluasi pembelajaran tematik hal 94. Sesuai

dengan indikator pencapaian tanggung jawabdalam belajar yaitu, mau

bertanggung jawab (menyelesaikan tugas).

12. Adlan pun meminta maaf kepada ibu Tiwi dan berjanji tidak

mengulanginya kembali. Sesuai dengan indikator pencapaian tanggung

jawab dalam belajar yaitu, siswa mau belajar dari kegagalan.

Page 113: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

98

13. Seluruh siswa mengerjakan dengan mandiri. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggung jawab dalam belajar yaitu, siswa mau bertanggung

jawab (menyelesaikan tugas).

14. Randi, Dannish, Hanna, Shanaz telah lebih awal menyelesaikan ulangan

harian tematik. Sesuai dengan indikator pencapaian disiplin dalam

belajar yaitu, Siswa memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaannya.

15. Seluruh siswa mengerjakan latihan hal 23 di buku tematik sumber dari

DIKNAS tentang Hidup Bersih dan Sehat. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggung Jawab dalam belajar yaitu, siswa Mau bertanggung

jawab (menyelesaikan tugas).

16. Dannish, Gibran, Khansa, Hanna, Nara, Tara, Ammar, Bara, Reza,

Alisha, dan Haryo selesai lebih awal. Sesuai dengan indikator

pencapaian tanggung Jawab dalam belajar yaitu, memiliki komitmen

yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.

Data aktivitas siswa mengenai kemandirian belajar di atas telah sesuai

dengan indikator pencapaian tanggung jawab dalam belajar. Menurut

Zimmerer (Ade: 2016) mengungkapkan ciri-ciri orang yang memiliki sifat

tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.

2. Mau bertanggung jawab.

3. Energik.

4. Berorientasi ke masa depan.

5. Kemampuan memimpin.

6. Mau belajar dari kegagalan.

7. Yakin pada dirinya.

8. Obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi.103

Dengan terbentuknya tanggung jawab peserta didik, dapat membantu

meningkatkan motivasi belajar serta kemampuan kognitif peserta didik,

103 Suryani Bunandar, Ade Eny, Lok.cit 17

Page 114: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

99

sehingga dapat dijadikan solusi untuk memperbaiki kesuksesan hasil

belajar.104

Kemandirian belajar siswa di sekolah dasar SDI Al-Azhar 17 Bintaro

tidak dengan serta merta dapat terbentuk dan terwujud dengan baik.

Membutuhkan kerja keras dan kerja sama antara pihak sekolah dengan

orang tua. Service orang tua yang baik sangat berpengaruh terhadap

kemandirian belajar siswa di sekolah. Seperti yang telah dikatakan oleh

guru kelas II SDI Al-Azhar Bintaro bahwa;

“Yang paling utama dalam pembentukkan kemandirian pada

siswa itu adalah tetap keluarganya terutama orang tua. Sekeras

apapun guru atau pihak sekolah mengupayakannya, namun jika tidak

diimbangi dengan service orang tua di rumah, maka akan sulit untuk

mencapainya.”105

Pada prakteknya di kelas, seluruh siswa sudah mengetahui ritme atau

alur yang harus mereka ikuti selama proses pembelajaran berlangsung.

Dengan begitu membuktikan mereka sudah memahami apa tugas dan

aturan yang berlaku dan harus mereka ikuti. Berikut data hasil rekap

mengenai kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik:

Keterangan:

PD = Percaya Diri DP = Disiplin

A = Aktif TJ = Tanggug Jawab

Tabel 4.4

Rekap Data Observasi Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Tematik di Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama

Observasi

Penilaian Diri

Wawancara

Hasil

PD A DP TJ PD A DP TJ PD A DP TJ Mandiri

AF X X X X X X X X X X X X Mandiri

104 Haqiqi dkk, Karakter Tanggung Jawab dan Keterampilan Komunikasi Matematis

pada Pembelajaran Berpendekatan PMRI Berbantuan Scaffolding Materi Pecahan, Journal of

Primary Education Prodi Pendidikan Dasar, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia JPE

6 (1) (2017) : 21 – 26, (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ipe), diunduh pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.43 WIB.

105 HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Selasa, Tanggal 4 Desember 2018,

di Ruang kelas II

Page 115: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

100

AS X X X X X X X X X X X X Mandiri

AR X X X X X X X X X X X X Mandiri

AACP X X X X X X X X X X X X Mandiri

AN X X X X X X X X X X X X Mandiri

BAN X X X X X X X X X X X X Mandiri

DGA X X X X X X X X X X X X Mandiri

DAC X X X X X X X X X X X X Mandiri

DPN X X X X X X X X X X X X Mandiri

FNP X X X X X X X X X X X X Mandiri

HIV X X X X X X X X X X X X Mandiri

KAD X X X X X X X X X X X X Mandiri

KIS X X X X X X X X X X X X Mandiri

KPK X X X X X X X X X X X X Mandiri

KFA X X X X X X X X X X X X Mandiri

MAA _ X _ _ _ X _ _ _ X _ X Belum

Mandiri

MAAN X X X X X X X X X X X X Mandiri

MDA X X X X X X X X X X X X Mandiri

MKG X X X X X X X X X X X X Mandiri

MZA X X X X X X X X X X X X Mandiri

NNAA _ _ _ X _ _ _ X _ _ _ X Belum

Mandiri

RRNS

S

X X X X X X X X X X X X Mandiri

RAR X X X X X X X X X X X X Mandiri

RGS X X X X X X X X X X X X Mandiri

RMP X X X X X X X X X X X X Mandiri

SKS X X X X X X X X X X X X Mandiri

SAA X X X X X X X X X X X X Mandiri

SAVP X X X X X X X X X X X X Mandiri

SSA X X X X X X X X X X X X Mandiri

SAPS X X X X X X X X X X X X Mandiri

SAM X X X X X X X X X X X X Mandiri

TAHY X X X X X X X X X X X X Mandiri

TBM X X X X X X X X X X X X Mandiri

ZSD X X X X X X X X X X X X Mandiri

Berdasarkan tabel di atas, telah didapatkan hasil data mengenai

kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik sudah terlaksana

dengan sangat baik. Kemandirian belajar siswa SDI Al-Azhar dapat dilihat

salah satunya dari pengembangan nilai-nilai kemandirian seperti percaya diri,

aktif dalam belajar, disiplin dan tanggung jawab. Berdasarkan pengembangan

Page 116: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

101

nilai-nilai tersebutlah peneliti dapat mengetahui kemandirian belajar siswa.

Karena pada dasarnya kemandirian belajar itu siswa mampu berdiri sendiri,

mengerjakan segala sesuatu sendiri dan menyelesaikan segala tanggung

jawab yang diterima dengan baik.

Menurut ibu Tiwi selaku guru kelas II SDI Al-Azhar Bintaro yang

paling utama dalam pembentukkan kemandirian belajar siswa saat

pembelajaran berlangsung yaitu mengetahui dan memahami dulu ritme nya.

Maka dengan sendirinya seluruh siswa akan menjalankannya sendiri tanpa

aba-aba dan perintah dari guru. 106

Seperti yang dikatakan oleh Sharin Hashim dan Yusuf Boon (Asep

dan Nafia: 2015) bahwa, perkembangan psikologi anak-anak pada masa

sekolah salah satunya adalah mampu berfikir secara abstrak sehingga

membolehkan anak-anak tersebut menerima hal-hal seperti teori-teori dan

peraturan-peraturan tertentu. 107

Dalam segi psikologi sudah jelas, bahwa

anak sudah dapat diajarkan aturan-aturan tertentu sehingga dapat dengan

sendirinya anak akan melaksanakan aturan yang telah dibuat.

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menganalisis upaya guru

dalam membentuk dan mengembangkan kemandirian belajar siswa di kelas 2

SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Berikut upaya guru dalam membentuk dan

mengembangkan kemandirian belajar siswa di SDI Al-Azhar 17 Bintaro:

1. Merencanakan pembelajaran yang actif learning.

2. Pembelajaran berpusat pada siswa

3. Menggunakan metode yang bervariasi

4. Selalu memberikan semangat dan motivasi pada awal pembelajaran

5. Mengajak siswa untuk selalu bersyukur atas nikmat tuhan

6. Memberikan kesempatan untuk tampil di depan kelas

7. Memberikan penghargaan bagi siswa teladan

8. Menerapkan aturan yang harus ditaati

9. Memberikan peringatan atas setiap perilaku yang kurang baik

106

HS Pretiwi, Wawancara, Guru kelas II, Pada Hari Selasa, Tanggal 4 Desember 2018,

di Ruang kelas II 107

Wafiqni Nafia dan Latif Asep Ediana, Psikologi Perkembangan Anak Usia MI/SD, (Jakarta:

UIN Press, 2015), h 29.

Page 117: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

102

10. Mengarahkan siswa untuk melakukan hal positif

11. Mengajarkan siswa untuk mengahargai setiap kebaikan

12. Mendidik siswa untuk terus berusaha dan berjuang meskipun sulit dilakukan

13. Mengajarkan siswa untuk bersikap kooperatif dan sprotif

14. Mengajak siswa untuk merenungkan diri di akhir pembelajaran

Berdasarkan data di atas, upaya guru dalam mengembangkan

kemandirian belajar siswa sesuai dengan beberapa pendapat para ahli.

Berikut upaya guru dalam mengembangkan kemandirian belajar siswa:

1. Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis.

2. Mendorong individu berpartisipasi dalam mengambil keputusan.

3. Memberi kebebasan kepada individu untuk mengeksplorasi lingkungan.

4. Penerimaan positif tidak membeda-bedakan individu yang satu dengan yang

lainnya.

5. Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan individu.108

6. Menumbuhkan ketertarikan siswa dengan yang diajarkan sehingga

membantu siswa dalam kegiatan belajar.

7. Memberi motivasi dalam kegiatan belajar, siswa didorong oleh motif untuk

menguasai sesuatu kompetensi yang diharapkan sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

8. Membuat perencanaan mata pelajaran sehingga siswa lebih termotivasi

dengan yang diajarkan109

9. Mampu mengoptimalkan kecerdasan baca-tulis.

10. Membangun lingkungan belajar.

11. Mengevaluasikan perkembangan siswa dalam proses pembelajran.110

108

Suhada Idad, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Raudhatul Athfal), (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2016), h 133 109 Rafika Israwati dan Bachtiar, Upaya Guru dalam Menumbuhkan Kemandirian Belajar

Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 115-123, Februari 2017, (http://media.neliti.com/), diunduh

pada hari Kamis, Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 21:27 WIB. 110 Mina Wihil Israwati dan Vitoria Linda, Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar

Siswa Melalui Lesson Study di Kelas V SD Negeri Lampageu Aceh Besar, Jurnal Ilmiah

Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1 Februari 2017, h 186,

(http://media.neliti.com/), diunduh pada hari Rabu, Tanggal 3 Oktober 2018, Pukul 23:07 WIB

Page 118: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

103

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan, bahwa

kemandirian belajar siswa di SDI Al-Azhar 17 Bintaro berkembang dengan

sangat baik. Kemandirian belajar siswa yang dikembangkan di SDI Al-Azhar

17 Bintaro didukung dengan di antaranya percaya diri, aktif dalam belajar,

disiplin dan tanggung jawab. Upaya guru dalam mengembangkan kemandirian

belajar siswa tersebut dengan cara memberikan ritme (alur) dan aturan yang

harus mereka laksanakan setiap harinya. Diberlakukannya sanksi bagi siswa

yang melanggar aturan dan diberikannya penghargaan bagi siswa yang

teladan. Selain itu, membiasakan mereka untuk melakukan segala sesuatu

dengan berusaha sendiri tanpa bantuan guru. Dari pembiasan tersebut maka

menjadikannya karakter kemandirian belajar siswa yang melekat erat dalam

diri siswa sehinggga akan mempermudah siswa dalam melaksanakan

pembelajaran tematik sehingga tercapainya tujuan pembelajaran sesuai

dengan yang diharapkan.

B. Implikasi

Mengetahui kemandirian belajar siswa sangat penting dalam menunjang

keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, maka

guru harus mengembangkannya dengan sangat baik sehingga siswa yang akan

menjadi generasi penerus memiliki karakter yang kuat dan dapat memajukan

bangsa Indonesia baik dalam segi pendidikan maupaun yang lainnya. Yang

paling utama adalah pembiasaan dan kerjasama yang baik serta didukung

dengan motivasi yang tinggi dalam diri sisiwa sehingga dapat dengan mudah

kemandirian tersebut terbentuk.

Page 119: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

104

C. Saran

Dari kesimpulan yang telah peneliti paparkan, dapat diajukan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas dalam

menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua pihak melalui program

kegiatan sekolah terbaru.

2. Bagi guru, memberikan motivasi dan inovasi dengan berbagai kegiatan

dan aktivitas yang bisa mengembangkan kemandirian belajar siswa.

3. Bagi orang tua, hendaknya memberikan service yang baik serta

membentuk lingkungan yang baik agar kemandirian siswa yang sudah

terlaksana di sekolah dapat dilaksanakan di rumah dengan baik. Upaya

yang telah dilakukan guru di sekolah dapat diterapkan di rumah

sehingga anak terbiasa dengan kemandirian tersebut dan dapat

mengembangkannya di lingkungan masyarakat.

4. Bagi peneliti lain, perlu adanya penelitian lanjutan terkait kemandirian

belajar siswa di luar pembelajaran tematik dan pada sekolah dasar

lainnya untuk dijadikan rujukan sehingga dapat meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Page 120: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

105

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Jamil, Kemandirian Belajar dalam Al-qur‟an dan Psikologi, Tesis,

Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Psikologi

Pendidikan Islam, Yogyakarta, 2017, di unduh Pada Hari Rabu, Tanggal 18

Desember 2018, Pukul 22.30 WIB.

Alfatihah Miftaqul, Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi

Belajar PAI Siswa kelas III SDN Panularan Surakarta, Jurnal Penelitian

Kemandirian Belajar Volume. 1, No. 2, Juli Desember 2016, h 198,

(http://ejournal.iainsurakarta.ac.id//), diunduh pada hari Minggu, tanggal 7

Oktober 2018, Pukul 4:11 WIB.

Ariananda Eka dkk, Pengaruh Kedisiplinan Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Teknik Pendinginan, Journal of Mechanical Engineering

Education, Vol. 1, No.2, Desember 2014 Departemen Pendidikan Teknik

Mesin Universitas Pendidikan Indonesia h 235,

(http://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/download/3805/2711),

diunduh pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.41 WIB

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2013, Cet. 15

Asrullah Syam dan Amri, Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis

Kaderisasi IMM Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus di

Program Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhamadiyah Parepare), Jurnal Biotek Volume 5 Nomor 1

Juni 2017 h 89, (http://journal.uin

alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/viewFile/3448/3243), diunduh pada

hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.33 WIB.

Firdaus Muqarrobin, “Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Guru dalam

Pembelajaran Tematik Integratif”,

(https://www.eurekapendidikan.com/2015/04/Langkah-langkah-yang-Perlu-

Page 121: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

106

Dilakukan-Guru-dalam-Pembelajaran-Tematik-Integratif.html), diunduh

pada hari Rabu, 31 Januari 2018 pukul 03.49 WIB.

Haqiqi dkk, Karakter Tanggung Jawab dan Keterampilan Komunikasi Matematis

pada Pembelajaran Berpendekatan PMRI Berbantuan Scaffolding Materi

Pecahan, Journal of Primary Education Prodi Pendidikan Dasar,

Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia JPE 6 (1) (2017) :

21 – 26, (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ipe), diunduh pada hari

Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.43 WIB.

Hidayati Kana dan Listyati Endang, Improving Instruments Of Students Self-

Regulated Learning, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 14 (1).

2010, FMIPA UNY Mathematics Education Department,

(http://jurnal.untan.ac.id//), diunduh pada hari Sabtu, Tanggal 6 Oktober

2018, Pukul 11.14 WIB.

Indriani Fitri, Kompetensi Pedagogik mahasiswa dalam Mengelola Pembelajaran

Tematik Integratif Kurikulum 2013 Pada Pengajaran Micro di PGSD UAD

Yogyakarta, Jurnal Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015

: 87 – 94, h 88, (http://journals.ums.ac.id), diunduh pada hari Senin,

Tanggal 30 September 2018, Pukul 22.12 WIB.

Isnawati Nina dan Samian, Kemandirin Belajar ditinjau dari Kreativitas belajar

dan Motivitas Belajar Mahasiswa, Jurnal Penelitian Kemandirian Belajar, h

129, (Http://journals.ums.ac.id//), diunduh pada hari Kamis, 4 Oktober

2018, Pukul 11:15 WIB.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI), (https://www.kbbi.web.id/peran),

diunduh pada hari Sabtu, 15 Oktober 2018 pukul 20:46 WIB.

Kurniasih Imas dan Sani Berlin. Pendidikan Karakter Internalisasi dan Metode

Pembelajaran di sekolah. Jakarta: Kata Pena. 2017.

Mina Wihil Israwati dan Vitoria Linda, Upaya Meningkatkan Kemandirian

Belajar Siswa Melalui Lesson Study di Kelas V SD Negeri Lampageu Aceh

Besar, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume

Page 122: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

107

2 Nomor 1 Februari 2017, h 186, (http://media.neliti.com/), diunduh pada

hari Rabu, Tanggal 3 Oktober 2018, Pukul 23:07 WIB.

Nafia Wafiqni dan Latif Asep Ediana, Psikologi Perkembangan Anak Usia

MI/SD, Jakarta: UIN Press, 2015

Neolaka Amos, dan Amialia Grace. Landasan Pendidikan, Depok: Kencana.

2017.

Nur Muhammad Ali, Peringkat Pendidikan Indonesia dan Budaya Buruknya,

(https://www.google.co.id/amp/s/siedoo.com/berita-4965-peringkat-

pendidikan-indonesia-dan-budaya-buruknya/amp), diunduh pada hari Senin,

Tanggal 22 Oktober 2018, Pukul 21:29 WIB

Prayuda reza, Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasl Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi di SMA, Artikel Penelitian Universitas

Tanjungpura Pontianak, 2014, (http://jurnal.untan.ac.id//), diunduh pada

hari Kamis, Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 11.13 WIB.

Puspita Hendra Jati, Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu Pada Kelas VB

SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Edisi 9 Tahun ke-5 2016, h 886, (http://journal.student.uny.ac.id), diunduh

pada hari senin, tanggal 30 September 2018, Pukul 22.13 WIB.

Rafika Israwati dan Bachtiar, Upaya Guru dalam Menumbuhkan Kemandirian

Belajar Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru

Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 115-123

Februari 2017, (http://media.neliti.com/), diunduh pada hari Kamis,

Tanggal 4 Oktober 2018, Pukul 21:27 WIB.

Rijal Syamsu dan Bachtiar Suhaedir, Hubungan Antara Sikap, Kemandirian

Belajar, dan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa, Jurnal

BIOEDUKATIKA Vol. 3 No. 2 Desember 2015 ISSN: 2338-6630, hal 18,

(http://journal.uad.ac.id/), diunduh Pada Hari Kamis, Tanggal 4 Oktober

2018, Pukul 11.15 WIB.

Rosida Postalina dan SupriatinTitin, Pengaruh Pembelajaran Aktif Dalam

Meingkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas 2 SMU, Jurnal

Proyeksi, Vol. 6 (2) 2011, 89-102 93 ISSN : 1907-8455 h 92-93 Fakultas

Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang,

Page 123: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

108

(http://jurnal.unnisula.ac.id/index,php/proyeksi/article/download/250/226).

Diunduh pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 22.39 WIB.

Folia Rosa, Meski Akses Mudah Kualitas Pendidikan di Indonesia masih Rendah,

(https://www.google.co.id/amp/s/www,idntimes.com/news/Indonesia/amp/r

osa-folia/meski-akses-mudah-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-

rendah-1), diunduh pada hari Senin, Tanggal 22 Oktober 2018. Pukul 21:31

WIB.

Kementrian Agama, (https://banten2.kemenag.go.id/berita/461483/min-2-kota-

tangsel-madrasah-dengan-segudang-prestasi), diunduh pada hari Jum‟at, 26

Januari 2018 pukul 13.45 WIB.

Shalihah, Indah. https://www.idntimes.com// diunduh pada Jumat, 14 September

2018, pukul 21:24 WIB.

Suhada, Idad. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2011.

Sumarmo Utari, Kemandirian Belajar Apa Mengapa dan Bagaimana

dikembangkan Pada Peserta Didik, Makalah pada Tingkat Nasional

FPMIPA UNY Yogyakarta, pada Tanggal 8, Tahun 2004,

(http://Scholar.google.co.id/), diunduh pada hari MInggu, Tanggal 8

Oktober 2018, Pukul 13:32 WIB.

Suryani Bunandar, Ade Eny, Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Biologi di Kelas X MAS Al-Mustaqim Kubu Raya, Skripsi

Universitas Muhamadiyah Pontianak, 2016,

(http://repository.unmuhpnk.ac.id//), diunduh pada hari Kamis, tanggal 4

Oktober 2018, Pukul 11:18 WIB.

Suryo subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rhineka Cipta),

(http://www.buatskripsi.com/2011/02/ciri-siswa-aktif-

pembelajaran.html?m=1), Diunduh pada hari Senin, 07 Januari 2019, pukul

06.30 WIB.

Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Fremaja

Rosdakarya, 2014

Thoken Florensius, Asrori dan Purwati, Analisis Kemandirian Belajar Siswa

Kelas X SMA Kemala Bhayangkari Sungai Raya, Jurnal Kemandirian

Belajar Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak,

(http://Scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+kemandirian+belajar&hl=id&

as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart), Diunduh pada Hari Senin, Tanggal 8

Oktober 2018, Pukul 1:40 WIB.

Page 124: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

109

Triningtyas, Diana Ariswanti, Studi Kasus Tentang Rasa Percaya Diri Faktot

Penyebabnya dan Upaya Memperbaiki dengan Menggunakan Konseling

Individual, Jurnal Elektronik Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Madiun. (http://e-

journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/download/239211). Diunduh

pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2018m Pukul 22.34 WIB.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, (kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf), diunduh pada hari

Jumat, 14 September 2018, Pukul 15:20 WIB.

Wiyani Novan Ardy, Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018

Yanti, Herlanti. Pembelajaran Tematik. Jakarta: UIN Press. 2005

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan. (Jakarta:

Prenada Media Grup, 2014), Cet-1,

Page 125: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

110

Page 126: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

111

Page 127: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

112

Page 128: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

113

Lembar Catatan Lapangan ke-1

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Kamis, 15 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 3 (Hidup bersih dan Sehat di Tempat Bermain)

Pembelajaran : Ke-1

Guru menyiapkan pembelajaran dengan doa dan shalawat nabi. Guru mulai

mengabsen murid dengan menggunakan bahasa inggris. Hari ini ada 4 siswa yang

tidak hadir yaitu, Denisya (i), Naema (i), Althaf (s) dan Hanna (s). Sebelum

masuk materi menyusun kata acak menjadi kalimat yang benar dan tepat, guru

melakukan review terlebih dahulu. Setelah itu, guru menggunakan metode kartu,

meminta setiap siswa bergabung sesuai kelompoknya masing-masing. Tujuannya

agar setiap siswa dapat bekerjasama dan aktif dalam pembelajaran serta

menyelesaikan sendiri persoalan yang sedang di hadapi. Setiap meja sudah

tersedia kartu yang diacak. Siswa mulai bermain dengan asyik, semangat, dan

kooperatif. Setelah permainan selesai guru memberikan penguatan kepada siswa.

Setelah penguatan selesai, guru meminta siswa membuka buku hal 64 berisi

soal latihan menyusun kata acak menjadi sebuah kalimat yang benar. Siswa

mengerjakan dengan tertib di meja kelompok masing-masing. Setelah selesai

mengerjakan guru dan siswa membahas secara bersama-sama. Seluruh siswa,

terkecuali Tia dan Daffa, mengacungkan tangannya untuk menjawab soal .

Dengan demikian, guru mengambil kebijakan setiap siswa menjawab satu soal.

Setelah semuanya selesai, siswa dengan mandiri merapihkan bukunya masing-

masing. Dan yang bertugas piket pada hari ini menyiapkan tikar untuk istirahat.

Saat masing-masing siswa sibuk merapihkan peralatan belajarnya, Keysha dengan

mandiri dan inisiatif sendiri merapihkan buku paket tematik keempat temannya

Page 129: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

114

yang tidak masuk agar buku tematik temannya tidak hilang dan meja menjadi

rapih.

Setelah semua selesai, guru mempersilahkan siswa untuk istrahat. Waktu

istirahat selesai, seluruh siswa masuk kembali ke dalam kelas dan melanjutkan

pembelajaran tematik. Setelah jam istirahat, para siswa melaksanakan ulangan

harian tematik. Guru tetap memandu membacakan soal sampai selesai agar tidak

ada yang terlewatkan oleh siswa, akan tetapi seluruh siswa tetap dengan mandiri

mengerjakannya tanpa menunggu aba-aba dari guru. Terkecuali dengan Tia dan

Daffa. Mereka berdua membutuhkan bimbingan dalam mengerjakannya. Secara

psikologis, Tia memiliki dunianya sendiri berbeda dengan siswa lainnya.

Sedangkan Daffa baru bisa membaca sehingga belum sepenuhnya memahami

makna dari sebuah kata. Setelah ulangan harian selesai, Dennish memimpin

teman-temannya untuk membaca doa penutup majlis dan surat Al-Ashr.

Page 130: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

115

Lembar Catatan Lapangan Ke-2

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Senin, 19 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 3 (Hidup bersih dan Sehat di Tempat Bermain)

Pembelajaran : Ke-2

Pada hari ini, pembelajaran tematik dimulai pukul 08.30 WIB. Disebabkan

pada pukul 07-08.30 WIB sedang diadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW.

Guru menertibkan seluruh siswa dengan cara melakukan refleksi otak. Setelah

siswa merasa rileks dan nyaman guru mengadakan test penguatan materi tematik.

Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib. tidak ada yang mencontek saat

mengerjakan test penguatan tematik. Terkecuali Tia dan Daffa, mereka berdua

tidak mengerjakan sibuk dengan dunianya sendiri. Para siswa yang sudah selesai

terlebih dahulu ada yang tidur-tiduran di karpet seperti Adlan, Shanaz, Keysha,

Ammar. Selain itu ada yang berbincang-bincang dengan teman lainnya seperti

Dennish, Arka, Melvin, bahkan ada yang melamun seperti Tara, Nara, Alisya,

Naema. Mereka berbuat demikian untuk menunggu waktu beristirahat dari pada

mereka bercanda dan membuat kegaduhan. Akan tetapi untuk sejauh ini tidak ada

yang membuat kegaduhan. Setelah semua selesai mengerjakan, dikarenakan

waktu sudah menunjukkan jam istrahat, maka Kenzi memimpin teman-temannya

berdoa masuk kamar mandi dan doa mau makan. Setelah itu yang piket pada hari

ini mempersiapkan tikar untuk makan di depan kelas.

Setelah jam istirahat selesai, seluruh siswa masuk kembali untuk belajar

Al-Qur‟an Hadis. Saat pembelajaran seluruh siswa senang karena guru

menggunakan metode role playing (bermain peran). Setelah selesai guru

memberikan pengutan dan meminta ketua kelas untuk mempin doa pulang.

Page 131: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

116

Lembar Catatan Lapangan Ke-3

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Selasa, 20 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 3 (Hidup bersih dan Sehat di Tempat Bermain)

Pembelajaran : Ke-3

Guru mempersiapkan kelas seperti biasa dengan membaca doa dan

shalawat Nabi, bertadarus, dan mengabsensi siswa dengan bahasa Inggris. Untuk

memberikan semangat, kondisi kelas tertib dan memberikan aura kesemangatan

yang positif kepada seluruh siswa, guru memberikan aba-aba “aku bisa”. Maka

dengan serentak seluruh siswa langsung mengatakan “aku bisa, aku hebat, aku

luar biasa, Insya Allah” .. Seluruh siswa dengan sigap dan mandiri menyiapkan

peralatan belajar dan kembali duduk di karpet dengan tertib. Guru menampilkan

teks bacaan hidup sehat dan bersih di tempat bermain. Dengan percaya diri, Bara

menunjuk tangan untuk membacakan teks tersebut. Bara ingin menunjukkan

bahwa dirinya sudah mahir membaca. Pada saat Bara membacakan teks,

terdengar suara gaduh Melvin yang ternyata sedang mengejek Tia. Guru

menyelesaikan permasalahan tersebut dan kelas kembali tertib. Setelah selesai

dibacakan, guru menanyakan adakah kata-kata yang belum dipahami siswa. Tara,

Shanaz, Arka, Ammar, dan Aiko mengacungkan tangannya secara bergantian

menanyakan kata yang mereka belum pahami. Lalu Dennish mengacungkan

tangganya untuk memberikan pendapatnya mengenai makna atau arti dari kata

yang teman-temannya belum pahami. Setelah pembacaan teks tentang Hidup

Bersih dan Sehat di Tempat bermain, guru meminta siswa ke atas meja sesuai

kelompoknya masing-masing untuk berdiskusi mengenai contoh nyata di

kehidupan mereka.

Page 132: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

117

Guru menggunakan metode diskusi saat materi Hidup Bersih dan Sehat di

Tempat bermain. Siswa berdiskusi agar siswa dapat mandiri dan menemukan

sendiri materi yang akan dipelajari, guru hanya mengarahkan dan memperkuat

sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap pengetahuan dan akan selalu

mereka ingat.

Saat seluruh siswa sedang asyik berdiskusi, Tia menghampiri guru untuk

membantunya mengambil buku tematik diloker tas yang berada di luar kelas. Tia

mengatakan bukunya hilang tidak ada di loker bukunya. Awalnya ibu tiwi

menolaknya agar Tia mencari sendiri, akan tetapi Tia ngambek dan tidak mau

mengikuti pembelajaran. Pada akhirnya guru membantu Tia mencarikan buku

tematiknya di Loker tas.

Setelah semua selesai berdiskusi, setiap kelompok maju menyampaikan

hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan kembali dan setelah semua selesai

kenzi maju ke depan kelas untuk memimpin doa pulang.

Page 133: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

118

Lembar Catatan Lapangan Ke-4

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Kamis, 22 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat)

Pembelajaran : Ke-4

Jam pertama anak-anak test Math terlebih dahulu, selesai test. Dengan

mandiri siswa langsung mengambil buku tematiknya di atas meja. Saat

pembelajaran baru dimulai, tiba-tiba Bibis lari ke belakang, menuju kursi guru

untuk mengambil tisu, kemudian duduk dikursi. Sedangkan siswa lainya belajar

di karpet.

Peneliti bertanya: Bibis ada apa? Ko tidak di karpet ikut pembelajaran?

Dengan tangan yang memegang tisu kedalam hidung bibis berkata: Saya

mimisan, bu. Kenapa tidak bilang ibu Tiwi, nak? Tanya peneliti. Tidak, bu. Nanti

juga akan berhenti. Biar ibu Tiwi mengajarkan teman-teman saja, bu.

Saat ibu Tiwi sedang mempersiapkan proyektor dan alat pembelajaran

lainnya, Randi, Zalika, Aimi, Alisha, Nara, Hana sibuk membaca buku dengan

alas an sambil menunggu ibu Tiwi dari pada bercanda dan ngbrol

Setelah semua siap, pembelajarn dimulai. Guru nampilkan sebuah gambar

dan menanyakan maksud dari gambar tersebut. Dannish langsung mengacungkan

tangannya, dan menyampaikan pendapatnya dengan penuh percaya diri.

Kemudian disusul dengan Althaf, dan Gibran menyampaikan pendapatnya. Guru

memberikan penjelasan mengenai gambar tersebut. Setelah itu guru

menampilkan sebuah teks, dengan cepat Gibran, Dannish, Aimi, Adlan, Denisha

mengacungkan tangannya untuk membacakan teks tersebut. Guru mengambil

kebijakan dengan meminta mereka membaca teks tersebut secara bergantian.

Page 134: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

119

Setelah teks selesai dibacakan, guru melontarkan pertanyaan apakah ada yang

ingin ditanyakan?. Kenzi, Gibran, Shanaz, mengajukan pertanyaan secara

bergantian. Guru menjelaskan dan semua memahaminya. Dannish lalu

mengacungkan tangannya, meminta ibu Tiwi memberikan kesempatan untuk

dirinya menyampaikan pendapatnya dari pertanyaan teman-temannya.

Saat Danish sedang menyampaikan pendapatnya, Daffa bercanda dengan

Gibran. Akan tetapi Gibran tidak menanggapi. Dengan alasan Danish sedang

berbicara di depan, saya ingin mengetahuinya.

Setelah Danish selesai menanggapi, Saladdin mengacungkan tangannya

memberikan pertanyaan baru, guru pun menjelaskannya. Setelah semua

memahami konsep yang sama dan memahami teks tentang “Hidup Bersih dan

Sehat di Lingkungan Masyarakat” guru meminta siswa mengerjakan tugas secara

mandiri di atas meja.

Perintah guru segera dilaksanakan seluruh siswa, Gibran yang terlihat

sangat tertib dalam mengerjakan. Saat siswa lain mengerjakan Melvin

berbincang-bincang dengan Kenzi dan Bibis. Sedangkan Daffa masih harus

dibimbing oleh guru dikarenakan baru bisa membaca dan belum sepenuhnya

memahami makna kata. Dannish, Asha dan Reza selesai terlebih dahulu. Mereka

langsung mengerjakan tugas berikutnya tanpa diminta oleh guru. Sedangkan Tia

hanya bermain-main saja sibuk dengan dunianya. Saat teman yang lain masih

mengerjakan, Melvin tetap bercanda, ia melempar-lempar mainan.

Tiba-tiba ada lego terlempar ke ibu Tiwi. Setelah dicari tahu, ternyata itu

lego punya Althaf, Melvin yang melemparnya dengan maksud ingin memberikan

kepda Althaf. Akhirnya Althaf dan Melvin mengakui kesalahan mereka.

Setelah selesai mengerjakan tugas tersebut. Seluruh siswa melanjutkan

tugas perkalian. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib. Jam istirahat pun tiba

dan tugas perkalian terhenti sejenak, Savindra memimpin doa masuk kamar

mandi dan mau makan. Setelah tu Savindra dan Nara menyiapkan karpet untuk

istirahat makan siang.

Page 135: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

120

Setelah selesai makan, tiba-tiba beberapa siswa masuk ke dalam kelas

yaitu, Saladdin, Gibran, Althaf, Ammar, Arka, Dannish, Haryo, Shanca, Zalika,

Nara, Alisha, Tara, Asha, Bibis, Kenzi, dan Khansa. Mereka ternyata dengan

mandiri dan inisiatif sendiri melanjutkan tugas perkalian padahal jam istirahat

belum selesai.

Mengapa kalian mengerjakan tugas perkalian? Waktu istirahat kan masih

ada? Tanya peneliti kepada mereka. Iya,bu biar cepat selesai. Jawab mereka.

Setelah jam istirahat selesai, seluruh siswa melanjutkan tugas perkalian.

Setelah tugas perkalian selesai, guru dan siswa membahas bersama-sama. Siswa

melanjutkan untuk mengerjakan latihan berikutnya soal kompetensi yang ada di

buku lks tematik. Nara, Shevila, Alisha, dan Dannish selesai terlebih dahulu, lalu

dengan inisiatif sendiri mereka melanjutkan untuk mengerjakan latihan

berikutnya tanpa diperintah oleh guru.

Kenapa kalian mengerjakan tugas berikutnya? Kan ibu Tiwi tidak

memintanya!. Agar tidak bercanda, bu. Jawab Nara, Alisha dan Shevila. Agar

saya bisa menyelesaikan semuanya bu dan ibu Tiwi bangga, jawab Dannish.

Setelah semua selesai guru dan siswa membahasnya bersama-sama.

Kemudian Nara memimpin doa pulang.

Page 136: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

121

Lembar Catatan Lapangan Ke-5

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Jum‟at, 23 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat)

Pembelajaran : Ke-5

Seperti biasanya kelas dimulai dengan membaca doa dan shalawat nabi

serta bertadarus. Guru menanyakan siapa yang tidak shalat kepada seluruh siswa.

Ammar dan Daffa mengakui kesalahanya lalu dengan cepat melakukan sujud dan

membaca doa pengampunan.

Hari ini masih tema 4 sub tema 4 hidup bersih dan sehat di lingkungan

masyarakt. Hari ini evaluasi pembelajaran tematik hal 94. Dengan segera dan

mandiri siswa mengambik buku tamtiknya di atas meja. Dengan segera langsung

duduk di karpet sesuai dengan keompoknya masing-masing. Dan seluruh siswa

rapih seketika tanpa diarahkan guru. Seluruh siswa mengerjakan dengan tertib.

Selesai mengerjakan siswa bersama guru membahasnya bersama-sama. Althaf

meminta membacakan no 1, dan bisa menjawab dengan tepat. Saat pembahasan

soal baru dimulai Kenzi dan Melvin bercanda, lalu bu Tiwi memberikan peringat

pertama dan akhirnya mereka berdua diam. Dannish juga meminta membacakan

soal dan dapat menjawabnya dengan tepat. Setelah selesai guru memberikan

penguatan. Kenzi mengangkat tangannya untuk menyampaikan pendapatnya.

Dannish pun juga mengacungkan tangannya untuk memberikan kesimpulan.

Page 137: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

122

Lembar Catatan Lapangan Ke-6

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Senin, 26 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat)

Pembelajaran : Ke-6

Pembelajaran pada hari ini dimulai pukul 09.00 WIB dikarenakan ada acara

memperingati hari guru. Seluruh siswa terlihat sedikit lelah dan kurang semangat

sedangkan jam istirahat masih 20 Menit lagi. Guru menertibkan siswa dan

memulainya dengan membaca doa saja untuk mempersingkat waktu. Guru

mengabsen kehadiran siswa, dan hanya 1 siswa yang tidak hadir yaitu Gibran (i).

Guru meriview acara yang tadi telah dilaksanakan yaitu,memperingati Hari

Guru. Seluruh siswa berkata “ibu, hari guru itu kan tanggal 25 November!. Guru

menjelaskan karena pada tanggal 25 November itu jatuh pada hari Minggu, maka

sebagai bentuk apresiasi maka kita tetap memperingatinya meskipun telah lewat

satu hari saja. Siswa mendengarkan guru menjelaskan arti guru secara luas. Dan

guru mengingatkan siswa untuk selalu menjaga nama baik, dan mengikuti

peraturan dan tata tertib dimana saja anak-anak berada. Saat guru sedang

menjelaskan, Adlan bercanda dengan melakukan aksi jungkir balik berulang-

ulang di belakang. Guru memperingati Adlan untuk bersikap baik, merubah

sikapnya dan akan memindahkan Adlan dari kelompoknya, selain itu akan

memberikan predikat tidak shaleh di papan sikap yang berada di samping papan

tulis. Guru menjelaskan kepada seluruh siswa harus menjadi anak yang baik dan

memberikan pesan moril kepada siswa. Guru membagikan oleh-oleh dari

Naimah yang telah kembali pulang dari Singapura kepada seluruh siswa. Jam

istirahat telah tiba, dengan segera Reza memipin doa masuk kamar mandi dan

mau makan.

Page 138: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

123

Setelah jam isirahat selesai, guru merilekskan siswa dengan bernyanyi

“Rasul Menyuruh Kita” cipt Bimbo.

Siswa diberikan motivasi agar semangat mereka muncul kembali. Ketika

guru sedang berbicara, daffa berisik dan membunuh hewan kecoa. Guru

memberikan arahan agar jangan selalu membunuh hewan. Guru memberikan

contoh Nabi Sulaiman As yang selalu menghargai hewan. Siswa mendengarkan

cerita ibu Tiwi dengan baik dan tenang. Kesimpulannya siswa jangan menyiksa

hewan dan mempermainkannya.

Guru meriview kembali materi yang telah dipelajari. Setelah itu, siswa

diminta agar mengerjakan uji kompetensi hal 98. Seluruh siswa mengerjakan

dengan tertib, tenang, dan mandiri. Setelah semua selesai. Guru dan siswa

membahas secara bersama-sama. Seluruh siswa mengacungkan tangannya untuk

membacakan soal dan jawabannya. Guru memberikan kebijakan agar setiap anak

membahas 1 soal sehingga seluruh siswa mendaptkan bagiannya.

Di pertengahan soal terdapat materi tentang 3 M yaitu, Menguras, Menutup

dan Mengubur. Guru memberikan penguatan kembali mengenai materi tersebut.

Pada waktu materi 3 M yang menyampaikan adalah ibu Atikah, guru baru yang

sedang Orientasi di SDI Al-Azhar 17 Bintaro. Setelah guru memberikan

penguatan Kenzi menyampaikan pendapatnya mengenai M pertama yaitu

menguras. Dilanjutkan oleh Saladin menyampaikan pendapatnya mengenai M

kedua yaitu Menutup. Terakhir Haryo menyampaikan pendapatnya mengenai M

ketiga yaitu Mengubur. Setelah seluruh siswa paham, guru dan siswa

melanjutkan pembahasan soal berikutnya.

Page 139: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

124

Lembar Catatan Lapangan Ke-7

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Selasa, 27 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat)

Pembelajaran : Ke-7

Pada hari ini siswa akan melaksanakan ulangan harian tematik. Guru

mempersiapkan seluruhnya dan tetap menuntun untuk membacakan soal dari

awal hingga akhir agar tidak ada yang terlewatkan oleh siswa.

Meskipun guru menuntun membacakan soal, seluruh siswa tetap

mengerjakan masing-masing tidak menunggu aba-aba dari ibu Tiwi. Mereka

beralasan sudah bisa membaca dan sudah tau jawabannya sehingga cepat selesai

mengerjakannya

Terkecuali dengan Daffa dan Tia yang harus dibimbing dari awal sampai

akhir agar mau menyelesaikan ulangan harian tematik.

Randi, Dannish, Hanna, Shanaz telah lebih awal menyelesaikan ulangan

harian tematik. Sedangkan yang paling terakhir mengerjakan adalah Daffa.

Setelah ulangan harian selesai, guru melanjutkan pembelajarn tematik

materi pembagian dengan menggunakan games. Siswa mendengarkan aturan dan

cara mainnya. Akan tetapi di sela-sela penjelasan, Dannish mengacungkan

tangannya dan langsung berpendapat mengenai games tersebut dengan alasan

karena saya sudah mengetahuinya. Setelah mengetahui semuanya, seluruh siswa

bermain dengan sangat senang. Mereka sangat kooperatif, sportif, dan kreatif.

Setelah games pembagian selesai, guru memberikan penguatan. Siswa

mendnegarkan dengan baik. Guru memberikan kesemapatan bagi yang ingin

mencoba perkalian dan pembagian di depan papan tulis. Randi, Dannish, Haryo,

Ammar, Adlan, Tara dan Naima maju kedepan secara bergantian untuk mencoba

perkalian dan pembagian secara mandiri.

Page 140: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

125

Lembar Catatan Lapangan Ke-8

Analisis Kemandirian Belajar Siswa kelas II SDI AL-Azhar 17 Bintaro

Tanggal Observasi : Kamis, 29 November 2018

Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat)

Sub-Tema : 4 (Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat)

Pembelajaran : Ke-8

Guru membuka pagi ini dengan senam otak untuk memfokuskan seluruh

siswa sehingga dapat dengan mudah menyerap pembelajaran. Guru memegang

buku tematik siswa, lalu dengan sigap seluruh anak menginginkan dan berebut

untuk membagikannya. Dengan bijaksana guru meminta setiap anak mengambil

1 buku milik temannya dan memberikan kepada pemiliknya. Dengan begitu,

seluruh siswa mendapatkan bagian untuk memberikan buku teman-temannya.

Setelah seluruh siswa telah memegang bukunya masing-masing dan

langsung duduk di karpet sesuai dengan kelompoknya tiba-tiba Dannish marah-

marah kepada Tara. Dannish marah karena Tara terlalu dekat dengannya

sehingga tidak ada jarak dan membuat Dannish menjadi tidak leluasa untuk

bergerak. Lalu Dannish mengatur anggota kelompoknya agar Tara pindah duduk

di barisan depan dan yang paling depan mundur ke belakang begitu seterusnya

sampai Tara dapat duduk di barisan depan.

Setelah kelas kembali kondusif, seluruh siswa mengerjakan latihan hal 23

di buku tematik sumber dari DIKNAS tentang Hidup Bersih dan Sehat. Seluruh

siswa mengerjakan bersama-sama dengan tertib dan mandiri. Dannish, Gibran,

Khansa, Hanna, Nara, Tara, Ammar, Bara, Reza, Alisha, dan Haryo selesai lebih

awal. Lalu, dengan inisiatif sendiri langsung mengerjakan latihan di halaman

selanjutnya padahal tidak diminta oleh guru.

Kenapa kalian mengerjakan latihan lagi? Bukankah kalian sudah selesai?.

Tanya peneliti kepada setiap anak tersebut. Iya, bu agar tidak ngobrol. Jawab

Page 141: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

126

Khansa, Hanna, Alisha, Nara dan Tara. Supaya tidak bercanda dan main-main

bu. Jawab Dannish, Gibran, Ammar, Bara, Reza dan Haryo.

Tia tiba-tiba datang kepada guru meminta untuk membantunya untuk

mengerjakan. Akan tetapi ibu Tiwi menolaknya, agar Tia mengerjakan sendiri

dan mencobanya terlebih dahulu. Akan tetapi, Tia bukannya mengerjakan sendiri

dan

mencontek kepada Bara.

Ibu Tiwi tidak mengetahuinnya sehigga tidak ada tindakan tegas kepada

Tia. Bara pun merasa kasihan karena Tia tidak Bisa, sehingga membiarkannya

melihat jawabannya dengan maksud membantu Tia.

Setelah semua selesai, seperti biasa seluruh siswa mengacungkan

tangannya untuk membacakan soal beserta jawabannya. Guru memberikan

kebijakan seperti biasa, setiap anak membacakan 1 soal dan jawaban secara

bergantian. Dengan demikian setiap anak mendapatkan bagian dan menjadikan

suasana kelas menjadi tertib dan tenang.

Page 142: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

127

Page 143: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

128

Page 144: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

129

Page 145: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

130

Page 146: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

131

Page 147: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

132

Page 148: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

133

Page 149: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

134

Page 150: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

135

Page 151: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

136

Page 152: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

137

Page 153: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

138

Page 154: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

139

Page 155: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

140

Page 156: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

141

Page 157: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

142

Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama Wakil Sekolah : Masluin, S.A g

Hari/Tanggal : Kamis, 06 Desember 2018

Waktu : 09.46 WIB

Tempat : Ruang Wakil Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Menurut bapak, apa yang

dimaksud dengan

kemandirian belajar?

Kemandirian belajar adalah apabila murid-murid

mampu mengatur waktunya sendiri kapan dia

membaca buku, mengerjakan tugas-tugas sekolah,

mengakses informasi dan dia terampil untuk

mengelola kegiatan belajar yang terkait dengan

usia sekolahnya meskipun terkadang masih perlu

membutuhkan bantuan dari orang lain atau

gurunya.

2. Secara umum, bagaimana

kemandirian belajar siswa

SDI Al-Azhar 17

Bintaro?

Secara umum kelas dua ya belum terlalu mandiri

tetap membutuhkan bimbingan. Menurut

pandangan saya secara persentasi sebagian kecil

anak sekitar 25% mandiri dan 75% masih

membutuhkan bantuan.

3. Sikap kemandirian apa

saja yang dikembangkan

di SDI Al-Azhar 17

Kalau untuk sesuai dengan usia mereka lebih

difokuskan pada kemampuan membaca, menulis,

dan berhitung. Supaya mereka mandiri dan dapat

Page 158: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

143

Bintaro? menyerap informasi lainnya. Khusus untuk dikelas

2 metode yang digunakan guru harus merangsang

murid agar aktif dan mandiri meskipun itu dengan

metode berkelompok dan murid tau apa yang

harus dikerjakan dan diselesaikan serta mampu

menyelesaikan tugasnya termasuk mandiri dalam

hal pembiasaan yaa wudhu, makan, doa sebelum

dan sesudah pembelajaran dan lain sebagainya.

4. Mengapa sikap

kemandirian belajar perlu

dikembangkan?

Ya di abad 21 ini memang keterampilan personal

seseorang apalagi anak murid kita yang hidup di

abad ini maka setiap anak harus memiliki bekal

dalam menjalankan kemandirian tersebut agar

dapat bertahan hidup.

5. Upaya apa yang

dilakukan dalam

membentuk kemandirian

belajar siswa tersebut?

Di antaranya yang pertama memberikan

pendidikan pembiasaan yang lebih sering dikelas-

kelas bawah supaya mereka mempunyai life skill.

Kalau yang umumnya mampu hidup dengan

lingkungan baru karena itu membutuhkan

kemandirian

6. Bagaimana

pengimplementasian

Tematik al-azhar dalam

mengembangkan

kemandirian belajar

siswa?

Untuk tematik karena di Al-Azhar punya kekhasan

sudah mampu memproduksi dan membuat buku

sendiri untuk kurikulum tetap 2013 akan tetap kita

adopsi agar kekhasan agamanya lebih dalam dan

dikedepankan. Dengan buku tematik yang yayasan

produksi maka lebih banyak menerapkan

kemandirian belajar siswa dan agamanya.

7. Faktor apa yang menjadi

pendukung dan

penghambat dalam

Faktor pendukung tentu fasiltisan sekolah,

kemampuan guru yang memadai dan guru di Al-

Azhar merupakan guru pilihan melalui seleksi,

Page 159: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

144

mengembangkan sikap

kemandirian belajar

tersebut?

selain itu keluwesan metode yang kreatif dan

potensi anak juga. Untuk penghambat perlakuan

orang tua di rumah kadang bertentangan atau

kurang searah dengan yang dibiasakan disekolah

misalkan kita tekankan untuk shalat maghrib di

masjid tetapi orang tua murid kerja pulang malam

sehingga tidak terpantau dan akhirnya tidak

menjalankan.

Bintaro, Kamis 06 Desember 2018

Narasumber: Wakil Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Masluin, S.Ag

NIP. 1070212114

Page 160: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

145

Pedoman Wawancara Guru Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama Wali Kelas : Pertiwi Sumhudi, S. Pd

Hari/Tanggal : Kamis, 06 Desember 2018

Waktu : 09.46 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat ibu

mengenai definisi

kemandirian belajar?

Kemandirian itu yaa bertanggung jawab atas diri

sendiri sesuai tingkatan masing-masing seperti

tanggung jawab terhadap buku/LKS mereka

masing-masing, tugas, PR, peralatan tulis,

peralatan kelas, saat makan dan lain sebagainya.

2. Bagaimana kepercayaan

diri siswa pada saat

mengikuti proses

pembelajaran?

Kalau siswa bisa pasti akan percaya diri, dan kalau

belum paham biasanya mereka diam. Semua bisa

percaya diri ketika mereka merasa tau dan benar

dan biasanya harus diberi contoh terlebih dahulu

harus seperti apa.

3. Bagaimana keaktifan

siswa pada saat mengikuti

proses pembelajaran?

Seluruh siswa kelas II sangat aktif ya. Misalkan

mereka aktif saat pengkoreksian, melakukan tugas

saat diskusi, kerja sama group, merespon bahasa

dan selalu ada reaksi timbal balik saat proses

pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat

Page 161: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

146

berjalan dengan sangat baik

4. Bagaimana disiplin siswa

pada saat mengikuti

proses pembelajaran?

Disiplin siswa di kelas II ini lebih ditekankan pada

mereka itu dapat mengikuti ritme yang berlaku

contoh harus meletakan buku di tempatnya,

meletakkan tas di loker yang berada di luar kelas,

dapat menyusun sepatu dengan rapih dan lain

sebagainya. Ketika pembelajaran dimulai mereka

harus mengetahui jadwal, peran dan tugas

mereka, serta melakukan aturan yang berlaku.

5. Bagaimana tanggung

jawab siswa pada saat

mengikuti proses

pembelajaran?

Tanggung jawab siswa saat pembelajaran itu

pekerjaan atau tugas mereka selesai dan tidak

acak-acakan.

6. Nilai kemandirian apa

saja yang dikembangkan

di kelas 2?

Nilai kemandirian yang utama seluruh siswa

mengetahui segala hal yang harus mereka lakukan

dan bertanggung jawab pada barang-barang dan

tugasnya masing-masing.

7. Bagaimana cara ibu

mengembangkan

kemandirian tersebut?

tersebut?

Yang pasti sih disini ada tata tertib dan aturan

kelas yang harus mereka lakukan dan diajarkan

sebenanrnya dari mereka kelas 1

8. Bagaimana sikap siswa

ketika nilai kemandirian

ibu terapkan saat proses

Berbeda-beda respon antar siswa ada yang belum

langsung merespon, kan anak mengetahui

siklusnya dan aturannya, misalnya buku ketika

Page 162: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

147

pembelajaran?

datang langusng ditempatkan di atas meja secara

mandiri tidak harus dikasih aba-aba terlebih

dahulu.

9. Faktor apa saja yang

menjadi pendukung dan

penghambat ibu dalam

membentuk kemandirian

belajar siswa?

Faktor pendukungnya yang utama itu perlakuan

orang tua di rumah, ketika pelayanan dan

perlakuan orang tua di rumah terlalu berlebihan

maka menjadikan anak itu tidak mandiri. Faktor

selajutnya teknologi karena ada teknologi biasanya

anak lebih mudah mengakses informasi dan

membuat anak menyepelekan belajar mandiri dan

terlalu asyik juga dengan teknologi membuat

mereka tidak tanggap situasi. Faktor terakhir itu

usia, karena usia sangat menentukan dan

mendukung kemandirian sesorang berdasarkan

pengalaman mereka masing=masing.

10. Apakah ibu memberikan

apresiasi/reward ketika

nilai kemandirian belajar

tersebut tercipta?

Iya, saya memberikan penghargaan seerti melalui

ucapan, memberi stempel/stiker di papan nama

siswa.

11. Bagaimana upaya guru

untuk meningkatkan

kemandirian belajar

siswa?

Yang paling utama adalah membangun

komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.

Dan selanjutkan ketika di kelas diterapkannya

aturan yang harus mereka jalankan

12. Seperti apa pembelajaran

tematik di kelas 2 SDI

Sama seperti pada umumnya menggunkan RPP

dan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan.

Hanya saja bahan ajar/ buku tematik Al-Azhar

Page 163: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

148

Al-Azhar 17 Bintaro?

diproduksi sendiri oleh YPI AL-Azhar. Yang

membedakan kalau di Al-Azhar mata pelajaran

SBDP dan Art dipisahkan tidak masuk dalam

tematik.

13. Apakah melalui

pembelajaran tematik

dapat membentuk

kemandirian belajar siswa

di dikelas 2?

Sangat membantu dalam membentuk kemandirian

belajar siswa. Karena dalam pengimplementasian

tematik mengharuskan siswa aktif dan berdiskusi.

Guru hanya sebagai fasilitator, motivator

selebihnya lebih kepada siswa. Karena pendekatan

student center.

14. Apa yang ibu lakukan

dalam merencanakan

kegiatan pembelajaran

sebelum diterapkan

dalam kegiatan belajar

mengajar?

Sudah pasti membuat RPP dahulu agar semuanya

berjalan dengan baik. Setelah itu memilih metode

sebijak mungkin agar lebih mudah siswa

menyerap materi dan membuat mereka aktif dalam

belajar. Setelah itu saya melakukan evaluasi

sejauh mana keberhasilan pembelajaran pada hari

ini.

Bintaro, Kamis 06 Desember 2018

Narasumber: Wali Kelas II Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Pertiwi Sumhudi, S.Pd

NIP. 109051609

Page 164: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

149

Pedoman Wawancara Siswa Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama : Dannish

Hari/Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

Iya dong, karena aku tau bu.

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

Selalu bu, tapi kadang pernah sekali

melanggar. Karena aku kepancing

emosi ibu.

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

tidak pernah, bu. Karena aku selalu tau

dan aku belajar

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

Membawa, bu. Pernah si aku pinjam

sama teman soalnya waktu itu aku

lupa ditaro di mana. Eh pas dicari

ketemu, bu.

5. Apakah kamu senang mengikuti

pembelajaran tematik?

Kadang-kadang senang dan enggak,

bu. Kalau lagi ga mood aku ga senang,

bu. Tetapi aku tetap belajar di kelas.

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

Ada sih bu kesulitan, tapi bukan

pelajarannya. Aku sulit konsentrasi

kalau berisik.

7. Jika ada teman yang kesulitan Membantunya dong, bu. Karena

Page 165: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

150

memahami pelajaran apakah

kamu membantunya?

kebiasaan social.

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru

selalu aku selesaiin,bu. Agar aku

memiliki nilai lebih bagus.

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

selalu aku laksanakan, bu. Aku

piketnya hari Senin.

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

Perhatikan, bu. Tapi kadang pernah

tidak perhatikan, bu. Biasanya kalau

dari awal aku udah bercanda dan seru

bercandanya jadi suka keterusan.

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

Pernah sama Kenzi, bu. Kenzinya

sombong dan buat saya kesal, bu.

Akhirnya diem-dieman. Besoknya

baru ngobrol lagi dan maaf-maafan.

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

Menegur, bu. Diminta membaca

istigfhar dan meminta maaf.

Page 166: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

151

Pedoman Wawancara Siswa Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama : Melvin

Hari/Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

Kadang-kadang, bu. Kalau saya tahu

saya sampaikan, bu

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

selalu mentaati peraturan, bu

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

tidak pernah, bu. Nanti nilainya

dikurangin sama bu Tiwi

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

Kadang-kadang tidak bawa. Soalnya

saya suka lupa taro dan hilang

5. Apakah kamu senang mengikuti

pembelajaran tematik?

Senang soalnya seru, bu. Selalu ada

permainannya.

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

Ada, bu. Saat materi puisi. Saya belum

bisa.

7. Jika ada teman yang kesulitan

memahami pelajaran apakah

kamu membantunya?

Kadang-kadang bantu kalau lagi tidak

males, bu.

Page 167: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

152

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru

selalu menyelesaikan, bu. Agar dapat

nilai

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

selalu melaksanakan, bu. Agar bersih

dan tidak dihukum. Saya piket hari

Rabu.

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

Kadang-kadang, bu. Saya senang

bercanda dan bermain.

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

pernah, bu. Saya tidak membuat tugas

Art karena susah. Akhirnya ibu Tiwi

kasih saya waktu untuk mengerjakan

dan mengumpulkan. Terus saya

kerjakan dan terlambat

mengumpulkannya.

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

Iya, bu. Saya diminta berdiri di depan

kelas.

Page 168: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

153

Pedoman Wawancara Siswa Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama : Randi

Hari/Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

Iya, bu. Soalnya aya tahu.

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

Mentaati, bu. Tapi pernah juga

melanggar soalnya saya main, bu.

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

Tidak pernah, bu.

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

Selalu membawa dari rumah, bu.

Soalnya kata ibu tidak boleh pinjam-

pinjam.

5. Apakah kamu senang mengikuti

pembelajaran tematik?

Senang, karena pelajarannya mudah.

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

Tidak ada, bu. Semua saya bisa.

7. Jika ada teman yang kesulitan

memahami pelajaran apakah

Bantu, bu. Agar tau dan bisa

Page 169: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

154

kamu membantunya?

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru?

Selalu, bu. Karena diminta selesaikan

sama ibu Tiwi.

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

Selalu piket, bu. Agar kelasnya bersih.

Saya piket hari Kamis.

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

Iya perhatikan ibu Tiwi. Agar saya tau

dan mengerti, bu.

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

Pernah, bu. Banyak saya punya salah.

Tapi saya lupa, bu hehehe

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

Menegur, bu. Ibu Tiwi mengingatkan

baik-baik.

Page 170: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

155

Pedoman Wawancara Siswa Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama : Tara

Hari/Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

Iya, bu. Tapi kadang diem aja kalau

bosan.

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

Iya, karena biar ga dihukum

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

Pernah sekali, karena gak tau jawaban.

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

Selalu bawa, bu. Takut dihukum ibu

Tiwi kalau tidak bawa.

5. Apakah kamu senang mengikuti

pembelajaran tematik?

Senang, bu. Soalnya gak susah

belajarnya.

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

Ada pas materi puisi, bu. Itu susah

saya gak bisa.

7. Jika ada teman yang kesulitan

memahami pelajaran apakah

kamu membantunya?

Gak bantu, alasannya ya gak apa-apa

sih, bu. Soalnya saya gak tau sulitnya

dia di mana.

Page 171: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

156

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru?

Selalu saya selesaikan, bu.

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

Piket dong, bu. Agar kelasnya tidak

kotor. Saya piket hari Jum‟at.

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

Perhatikan, supaya saya tau dan bisa.

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

Pernah sama ibu Tiwi. Saat ulangan

jawaban saya salah. Ibu Tiwi meminta

saat menjawab ulang.

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

Menegur, bu. Membacakan istigfar

Page 172: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

157

Pedoman Wawancara Siswa Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Nama : Shanaz

Hari/Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II SDI Al-Azhar 17 Bintaro

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu menyampaikan

pendapatmu saat proses

pembelajaran?

Tidak, bu. Karena saya malu, bu.

2. Apakah kamu selalu mentaati

peraturan ?

Selalu. Kalau tidak mentaati peraturan

nanti dapat hukuman, bu.

3. Apakah kamu pernah

mencontek saat ujian?

Tidak pernah, bu. Karena mencontek

dosa, bu.

4. Apakah kamu selalu membawa

peralatan sekolah?

Selalu bawa, bu. Shanaz tidak pernah

lupa.

5. Apakah kamu senang mengikuti

pembelajaran tematik?

Senang, bu. Karena mengerjakannya

berkelompok dan bersama-sama.

6. Apakah kamu memiliki

kesulitan saat pembelajaran

tematik?

Tidak ada, bu.

7. Jika ada teman yang kesulitan

memahami pelajaran apakah

kamu membantunya?

Saya bantu, bu. Karena kasihan kalau

tidak dibantu.

Page 173: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

158

8. Apakah kamu selalu

menyelesaikan tugas yang

diberikan guru?

Selalu shanaz selesaikan, bu. Agar

dapat nilai.

9. Apakah kamu melaksanakan

piket kebersihan? Kapan kamu

melaksanakan piket?

Piket, bu. Kelasnya nanti jadi bersih

dan bantu teman-teman juga. Shanaz

piket hari Jum‟at.

10. Apakah kamu memperhatikan

penjelasan guru atau teman

yang sedang berbicara di depan

kelas?

Iya selalu perhatiin, bu. Kalau shanaz

tidak perhatiin nanti shanaz tidak bisa,

bu.

11. Apakah kamu pernah berbuat

kesalahan? Kesalahan apa yang

pernah kamu buat? Kemudian

apa yang kamu lakukan?

Tidak, bu. Karena shanaz tidak pernah

salah.

12. Apakah Bu Tiwi menegur dan

menghukum kamu jika kamu

melakukan kesalahan?

Biasanya ibu Tiwi selalu menegur

teman-teman shanaz yang melakukan

kesalahan. Misalnya baca istigfar,

terus berdiri di depan kelas, diminta

maaf-maafan, dan sujud mohon

pengampunan.

Page 174: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

159

Foto-foto Dokumentasi

1. Proses Kegiatan Pembelajaran Tematik

Kegiatan setelah berdiskusi

Seluruh siswa mendengarkan guru

menjelaskan materi

Seluruh siswa berdiskusi kelompok

Seluruh Siswa Mengerjakan Tugas

dengan Tertib

Page 175: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

160

Alysha dengan inisiatif sendiri merapihkan

buku teman-temannya yang tidak masuk

Shanaz mengobati mimisan sendiri

tanpa meminta tolong guru

Denisha dengan inisiatif sendiri

merapihkan buku temannya yang tidak

masuk

Saat mengerjakan tugas kelompok

dengan tertib

Page 176: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

161

Saat mengerjakan Evaluasi dengan tenang

dan tertib

Saat mengerjakan Evaluasi dengan

tenang dan tertib

Dannish Menyampaikan pendapatnya di

depan kelas

Saat seluruh siswa ulangan

mengerjakan dengan tenang dan

tertib

Page 177: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

162

2. Proses Wawancara

Wawancara dengan Tara Wawancara dengan Randi

Wawancara dengan Melvin Wawancara dengan Dannish

Wawancara dengan Shanaz Wawancara dengan Ibu Tiwi (Guru

Kelas)

Page 178: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

163

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah SDI Al-Azhar 17 Bintaro

Page 179: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

164

Page 180: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

165

Page 181: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

166

Page 182: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

167

Page 183: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

168

Page 184: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM …

169

Biodata Penulis

Hafsah Salima Lahir di Jakarta, 23 Juli

1996. Bertempat tinggal Jl. Gang Zaman

Rt 03/02 no 64 Pondok Aren, Tangerang

Selatan. Anak pertama dari delapan

bersaudara pasangan Slamet Rediono

dan Elfi Selviani. Sudah menikah

dengan Munif Bakhrun Fajri S, Pdi dan

memiliki seorang anak bernama ananda

Fauzi Maulana Zaineddin. Penulis menempuh pendidikan di TK IBUNDA,

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Iman (2002-2008), Madrasah Tsanawiyah Al-

Ikhwaniyah (2008-2011), Madrasah Aliyah Al-Ikhwaniyah (2011-2014)

kemudian penulis melanjutkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jurusan Pendidikan Guru MI/SD. Skripsi ini penulis persembahkan untuk suami

dan anak tercinta, orang tua, kaka, adik, dan kerabat. Skripsi ini sebagai bukti

bahwa menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga bukan penghalang untuk dapat

menyelesaikan S1. Terimakasih.