Page 1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
TAHUN 2003-2007
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh:
Lutfiyati Latifah ` 2105153
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
Page 2
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag Jl. Tanjungsari No. 31 Tambakaji Ngaliyan Semarang Rahman el Junusi, S.E. MM. Jl. Nusa Indah III/106 Ngaliyan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (eksemplar) Hal : Naskah Skripsi A.n. Sdr. Lutfiyati Latifah
Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini kami kirim naskah skripsi saudari:
Nama : Lutfiyati Latifah
NIM : 052411153
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden
Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index (JII)
Selanjutkan kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera
dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, November 2009
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag Rahman el Junusi, S.E. MM. NIP. 19590413 198703 2 001 NIP. 19691118 2003 1 001
Page 3
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI'AH Jl. Prof. Dr. Hamka K.M. 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (eksemplar) Hal : Naskah Skripsi A.n. Sdr. Lutfiyati Latifah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini kami kirim naskah skripsi saudari:
Nama : Lutfiyati Latifah
NIM : 052411153
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden
Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index (JII)
Selanjutkan kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera
dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, November 2009
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag Rahman el Junusi, S.E. MM. NIP. 19590413 198703 2 001 NIP. 19691118 2003 1 001
Page 4
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
PENGESAHAN
Atas Nama : LUTFIYATI LATIFAH
NIM : 2105153 / 052411153
Prodi : Ekonomi Islam
Judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN
PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2003-2007
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo
Semarangdinyatakan lulus pada tanggal:
8 Desember 2009
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata satu (1) guna
memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syari'ah.
Semarang, Desember 2009
Mengetahui
Mengetahui
Ketua Sidang Sekretaris Sidang Drs. H. Muhyiddin, M.Ag. Rahman el Junusi, S.E. M.M. NIP. 19550228 198303 1 003 NIP. 19691118 20003 1 001 Penguji I Penguji II Drs. H. Hasyim Syarbani, M.M. Muhammad Fauzi, S.E. M.M. NIP. 19570913 198203 1 002 NIP. 19730217 200604 1 001 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. Rahman el Junusi, S.E. M.M. NIP. 19590413 198703 2 001 NIP. 19691118 20003 1 001
Page 5
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak
berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi
ini tidfak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, November 2009
Deklarator
Lutfiyati Latifah
Page 6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan karena itu bila engkau
telah selesai dengan pekerjaan maka kerjakanlah urusan lain dengan tekun. Dan
hanya Allah-lah hendaknya kamu berharap.”
“Setiap masalah pasti ada jalan pemecahannya, maka jangan cepat putus asa dalam
menghadapinya.”
“Mencapai sebuah kesuksesan membutuhkan kerja keras .........tidak ada sebuah
kesuksesan yang datang dari langit tanpa kita berusaha untuk menggapai
kesuksesan tersebut.”
Kupersembahkan kepada:
Bapak dan ibu tercinta
Para dosen yang telah membimbing hingga
selesainya skripsi ini
Semua pihak yang turut membantu tercapainya
skripsi ini
Page 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index”.
Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat-syarat
guna menyelesaikan studi akhir Sarjana Ekonomi Islam Strata Satu pada Universitas
IAIN Walisongo Semarang.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Abdul Djamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas syariah.
3. Bapak Muhammad Saifullah, M.Ag selaku Kepala Program Studi Ekonomi Islam.
4. Ibu Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan nasehat sejak awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Rahman el-Junusi SE, MM selaku pembimbing 11, yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan nasehat sehingga terselesaikan skripsi ini.
6. Bapak Ratno Agrianto, M.Si yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan
kesabaran dalam memberikan saran dan petunjuk penyusunan skripsi ini.
7. Bapak ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat, kasih sayang dan doa yang
tidak henti untuk ananda hingga terselesaikan skripsi ini.
8. Pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal
ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Page 8
Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak.
Semarang, November 2009
Penulis
(Lutfiyati Latifah)
Page 9
ABSTAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deviden payout rasio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). SPSS merupakan model analisis yang digunakan untuk menguji seluruh variabel secara parsial maupun silmutan yang diduga mempengaruhi deviden payout rasio, yaitu profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, earning pershare dan deviden payout rasio.
Sampel dalam studi ini menggunakan 14 perusahaan yang merupakan perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 2003-2007.Hasil analisis menunjukkan hanya profitabilitas dan growth potential yang memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden payout rasio, Sedangkan earning (merupakan proksi dari klasifikasi dari rugi laba) memiliki pengaruh yang kurang signifikan. Kata Kunci :SPSS, Deviden Payout Rasio, Profitabilitas, Cash Position, Financialve Lerage, Growth Potential, Earning Pershare.
Page 10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
PERNYATAAN................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL.......................................................................... x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... xi
HALAMAN LAMPIRAN................................................................................. xii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan................................................................. 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal...................................................................................... 11
2.1.1 Pengertian Pasar Modal............................................................ 11
2.1.2 Pasar Modal Syariah................................................................ 12
2.1.2.1 Fungsi Pasar Modal Syariah........................ 13
2.1.2.2 Strategi Pengembangan Pasar Modal Syariah......... 15
2.2 Teori Kebijakan Deviden............................................. 15
2.3 Deviden Payout Rasio.................................. ................................... 18
2.4 Alternatif Pembayaran Deviden...................................................... 19
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Deviden.................................. 21
2.6 Kerangka Berfikir Teoritis.............................................................. 25
2.7 Hipotesis......................................................................................... 26
Page 11
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan sample……………………………………………. 27
3.2 Jenis dan sumber data................................................................... 28
3.3 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 29
3.4 Identifikasi Masalah..................................................................... 30
3.5 Definisi Operasional..................................................................... 31
3.6 Teknis Analisis ........................................................................... 34
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik................................................... 34
3.6.2 Koefisien Determinasi........................................................ 38
3.6.3 Pengujian Hipotesis........................................................... 38
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskrifsi Objek Penelitian……………………………………… 42
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syariah…………………. 42
4.1.2 Profil Objek Penelitian…………………………………... 46
4.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 47
4.3 Uji Hipotesis…………………………………………………… 51
4.4 Pembahasan…………………………………………………….. 58
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................... 62
5.2 Keterbatasan................................................................................. 6 3
5.3 Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Deviden Pershare.................. ........... ....................... 3
Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syariah........................................................... 14
Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Sampel........................ ...................................... 28
Tabel 3.2 Vareabel Penelitian dan Skala Ukur............. ................................. 30
Tabel 4.1 Objek Penelitian............................................................................. .47
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data...................................... ........................ 48
Tabel 4.3 Uji Multikolieritas .......................................................................... 49
Tabel 4.4 Pengujian Autokolerasi................................................................... 51
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda........................ ............................ 52
Tabel 4.6 Hasil analisis Uji t .......................................................................... 54
Tabel 4.7 Hasil analisis Uji f........................................................................... 57
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi................................. ............................. 58
Page 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Teoritis................................................. 25
Gambar 5.1 Grafik Scatterplot.................................................................. 50
Page 14
DAFTAR LAMFIRAN
1) List Jakarta Islamic Index ............................................................................... i
2) Input Data ...................................................................................................... ii
3) Hasil Output SPSS ........................................................................................ iii
4) Surat Pernyataan Penelitian .......................................................................... iv
5) Piagam-Piagam .............................................................................................. v
Page 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadirnya pasar modal syariah akan menjadi tonggak sejarah baru,
seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa
lalu. Tepat tanggal 14 maret 2003, pasar modal syariah diresmikan oleh
Menkeu Boediono. Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar
modal syariah. Sebelumnya pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)
bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) telah
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu Reksadana syariah
pertama sudah ada pada tahun 1997, serta diterbitkannya obligasi syariah
Mudharabah Indosat pada tahun 2002.
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan
oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang
berkaitan dengan investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan
semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air
yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah
Kebijakan deviden pada perusahaan merupakan kebijakan yang
sangat penting, sebab melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan
manajemen perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda.
Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran
deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.
1
Page 16
2
Tujuan investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham adalah untuk
memaksimumkan kekayaan yang diperoleh baik melalui deviden yang
akan dibagikan maupun melalui capital again pada saat saham tersebut
dijual. Deviden adalah bagian laba yang diberikan perusahaan kepada para
pemegang saham atas laba yang diperolehnya. Sedangkan capital gain
adalah keuntungan yang didapatkan oleh Investor dari selisih antara harga
beli dengan harga jual suatu saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan
haruslah lebih besar daripada apabila investor menanamkan dananya pada
obligasi pemerintah ataupun tingkat bunga deposito.1
Suatu perusahaan harus terus tumbuh agar dapat memberikan
kemakmuran yang lebih tinggi bagi pemilik saham. Untuk tumbuh,
perusahaan memerlukan dana lebih besar untuk mendanai perluasan
investasinya. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
dari sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber internal berasal
dari laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank
atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham
baru. Apabila perusahaan membiayai investasinya dari sumber internal
maka konsekuensinya deviden yang dibayarkan berkurang, bagi investor
yang mempunyai tujuan semata-mata membeli saham untuk investasi,
maka para pemegang saham menginginkan deviden yang besar. Berbeda
apabila investor tersebut tidak mempunyai tujuan investasi maka akan
cenderung meraih keuntungan dari capital gain. Sebaliknya bila
1 Prihantoro, Estimasi Pengaruh Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Publik
Indonesia, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis No. 1 Jilid 3 2003
Page 17
3
perusahaan menggunakan sumber dana eksternal maka ada cenderung
membagikan deviden dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu
diperlukan kebijakan deviden yang memenuhi harapan investor akan
deviden dan yang tidak menghambat pertumbuhan perusahaan.
Brigham dan Gapenski (1998) menyatakan bahwa setiap
perusahaan dalam kebijakan pembayaran deviden akan memiliki dua
dampak yang berlawanan. Apabila deviden akan dibayarkan semua,
kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya jika laba ditahan ,
maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk
menjaga kedua kepentingan tersebut, maka perusahaan harus menempuh
kebijakan deviden yang optimal. Menurut Suad Husnan (1998) kebijakan
deviden yang optimal (optimal deviden policy) diartikan sebagai rasio
pembayaran deviden yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan
untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para
investor mengenai deviden dan capital gain. Kebijakan deviden tersebut
juga dipandang untuk menciptakan keseimbangan antara pembayaran
deviden saat ini dan pertumbuhan dimasa yang akan datang sehingga dapat
memaksimumkan harga saham perusahaan. Bagi para pemegang saham
yang tidak menyukai resiko akan mensyaratkan bahwa semakin tinggi
resiko suatu perusahaan semakin tinggi tingkat keuntungan yang
diharapkan sebagai imbalan. Deviden yang ada saat ini mempunyai nilai
lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima dimasa mendatang.
Dengan demikian pemegang saham yang takut resiko akan lebih menyukai
Page 18
4
deviden daripada capital gain. Perkembangan deviden perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic index pada tahun 2003-2007 dapat dilihat pada
tabel
1.1 Table 1.1 Perkembangan deviden pershare tahun 2003-2007
Deviden No Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007
Jumlah
1 Asra Agro Lestari 90 150 325 230 n.a 795 2 Aneka Tambang 39 128 150 326 n.a 643 3 Bumi Reseorces n.a n.a 10 33 n.a 43 4 Gajah Tunggal n.a n.a 5 n.a 5 10 5 Indocoment Tunggal n.a n.a 50 30 40 120 6 Indosat 145 154 n.a 130 n.a 429 7 Kalbe Farma n.a 3 n.a 10 n.a 13 8 Perusahaan Gas Negara 60 2 101 208 n.a 371 9 Tambang Batu Bara 58 86 102 105 n.a 351
10 Semen Cibinong n.a n.a n.a n.a n.a 0 11 Telkom 331 7 n.a n.a 309 647 12 United Tractor n.a 35 110 85 150 380 13 Unilever 80 80 120 125 167 572 14 Timah 68 162 101 2007 1773 4111 15 PP London Sumatra 36 128 75 n.a 239 16 Medro Energi International 0,05 0,1 110,21 5,16 n.a 115,52 17 Indofood Sukses Makmur 28 18 5 25 n.a 76 18 Semen Gresik n.a 268 n.a n.a 150 418
Sumber: Buku ICMD tahun 2008
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 18 perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hanya 17 perusahaan yang dapat
membagikan deviden. Besar kecilnya deviden yang telah dibayarkan oleh
perusahaan tergantung pada kebijakan deviden dari masing-masing
perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan.
Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen maupun investor untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Michell Suherlly faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 19
5
kebijakan deviden antara lain:
1. Faktor peraturan yang membatasi besarnya deviden yang
dibayarkan (legal restriction)
2. Posisi kas setara kas perusahan, terkait dengan likuiditas
perusahaan (liquidity position)
3. Perusahaan yang baru tumbuh disebabkan kebutuhan dana untuk
aktivitas intern lebih besar dari pada untuk aktivitas pendanaan
lain (absence or lock of other source of financing)
4. Ketidakstabilan perusahaan, akan menyebabkan sulitnya
memprediksi laba dimasa yang akan datang, sehingga manajemen
tidak berani menetapkan deviden yang besar (earning
predictability)
5. Pengawasan pemilik sebagai variabel penentu kebijakan
pembayaran deviden (ownership control)
6. Faktor inflasi.2
Bambang Riyanto mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas, kebutuhan dana
untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan, dan
pengawasan terhadap perusahaan.3 Sedangkan Husain dan Puji Astuti,
faktor operating cash flow, tingkat laba, kesempatan investasi, biaya
2 Michell Suherly, Study Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden,
Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 4 No. 3 Tahun 2004. 3 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE,
1997), hal. 267.
Page 20
6
transaksi dan pajak perorangan. Beberapa faktor tersebut bisa
menyebabkan pembayaran deviden menjadi lebih tinggi dan beberapa
faktor berpengaruh sebaliknya.
Prihantoro (2003) melakukan penelitian melalui estimasi pengaruh
deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia dengan
menggunakan sampel berjumlah 148 perusahan yang merupakan
perusahaan umum di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 1991-1996.
Variabel yang di identifikasi dan di ukur adalah posisi kas, potensi
pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio utang dan modal, profitabilitas,
kepemilikan, dan deviden payout ratio.
Belajar dari penelitian yang dilakukan oleh Helen Sulistio
mengenai pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap initial
return (studi pada perusahaan yang melakukan initial public offering di
Bursa Efek Jakarta) dengan variabel EPS, PER, dan tingkat Leverage
menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap initial return.
Dari berbagai penelitian yang telah ada, penelitian ini mengambil
judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index” Dengan
menetapkan profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage
(FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) sebagai variabel
yang mempengaruhi deviden payout ratio (DPR).
Page 21
7
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian yang menjadi permasalahan adalah variabel apa
saja yang mempengaruhi kebijakan pembayaran deviden perusahaan-
perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII). Berdasarkan uraian
dari latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR) perusahaan terhadap
deviden payout ratio (DPR)
2. Bagaimana pengaruh cash position (CP) perusahaan terhadap
deviden payout ratio (DPR)
3. Bagaimana pengaruh financing leverage (FL) perusahaan terhadap
deviden payout ratio (DPR)
4. Bagaimana pengaruh growth potential (GP) perusahaan terhadap
deviden payout ratio (DPR)
5. Bagaimana pengaruh earning per share (EPS) perusahaan terhadap
deviden payout ratio (DPR)
6. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR), cash position (CP),
financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per
share (EPS) secara bersama-sama terhadap deviden payout ratio
(DPR)
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
Page 22
8
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (PR) terhadap deviden
payout ratio (DPR)
2. Untuk mengetahui pengaruh cash position (CP) terhadap deviden
payout ratio (DPR)
3. Untuk mengetahui pengaruh financing leverage (FL) terhadap
deviden payout ratio (DPR)
4. Untuk mengetahui pengaruh growth potential (GP) terhadap deviden
payout ratio (DPR)
5. Untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS) terhadap
deviden payout ratio (DPR)
6. Untuk mengetahui pengaruh profitability (PR), cash position (CP),
financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share
(EPS) terhadap deviden payout ratio (DPR).
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi para investor dan calon investor, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai masukan dalam mengambil keputusan untuk
membeli atau menjual saham sehubungan harapannya terhadap
deviden kas yang dibayarkan.
2. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
Page 23
9
pengambilan keputusan terhadap kebijakan deviden agar dapat
memaksimumkan nilai perusahaan.
3. Menambah referensi penelitian pasar modal khususnya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden.
4. Menjadikan wahana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah.
1.5 Sistematika Penulisan
1. Bagian awal
Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman
kata pengantar, abstrak dan halaman daftar isi, halaman daftar tabel,
halaman daftar gambar.
2. Bagian Isi
Terdiri dari beberapa bab antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan gambaran jelas guna memahami dari penelitian
sehingga pembaca/penulis nantinya dapat dengan mudah
dan jelas terhadap arah pembahasan. Pada bab pendahuluan
ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
Page 24
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah
mengenai beberapa hal tentang pasar modal, teori kebijakan
deviden, deviden payout ratio, alternatif pembayaran
deviden, faktor yang mempengaruhi deviden, kerangka
pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan
metode analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET
Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data
penelitian (populasi dan sample perusahaan), Analisis Data
Pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran-
saran dan kata penutup.
3. Bagian Akhir
Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan daftar
lampiran-lampiran.
Page 25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar dimana kegiatannya
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Peradangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar modal adalah pasar dalam artian abstrak sebagaimana
yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto,dalam majalah Prisma
No.7 tahun 1984 mengemukakan yang mempertemukan pihak yang
mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana
jangka menengah dan jangka panjang.
Di Indonesia penentuan pasar modal sebagian tertuang
dalam keputusan presiden (Kepres) No. 52 tahun 1976 tentang pasar
modal Bab 1 pasal 1 disetujui bahwa pasar modal adalah bursa efek
supaya yang terkandung dalam UU No. 15 H 1954 (lembaran negara
tahun 1950 No. 67). Jadi pasar modal adalah bursa-bursa
perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang
dan efek1
Perbedaan mendasar antara pasar modal konvensional
1 Panji Anoragan dan Puji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008,
hal. 9. 11
Page 26
12
dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan
mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham
syariah dengan saham konvensional terletak pada kriteria saham
emiten yang harus memenuhi prinsip-prisip syariah. Secara umum
konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak
jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah
disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari
perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria
syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham
dilakukan dengan menghindari berbagai praktek spekulasi. Pasar
modal syariah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan umat
islam diindonesia yang ingin melakukan investasi diproduk-produk
pasar modal yang sesuai dengan dasar syariah.2
2.1.2 Pasar modal syari’ah
Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari
perkembangan pasar modal. Pasar modal berdasarkan prinsip syariah
telah dikembangkan di berbagai negara. Umat Islam di Indonesia
memerlukan pasar modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip
syari’ah. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut DSN
MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang pasar modal dan
pedoman umum penerapan prinsip syari’ah di bidang pasar modal.
Firman Allah SWT dalam surat al baqoroh ayat 275
2 Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam), Semarak Pasar Modal Syariah, Jakarta, 19
April 2005
Page 27
13
⎥⎪ Ï%©!$# tβθè= à2 ù'tƒ (#4θ t/Ìh9$# Ÿω tβθãΒθ à)tƒ ω Î) $ yϑ x. ãΠθ à)tƒ ” Ï%©!$# çµäܬ6 y‚ tFtƒ ß⎯≈ sÜø‹¤±9$# z⎯ÏΒ
Äb§yϑ ø9$# 4 y7 Ï9≡sŒ öΝßγ ¯Ρr'Î/ (#þθ ä9$ s% $ yϑ ¯ΡÎ) ßìø‹t7ø9$# ã≅ ÷WÏΒ (#4θ t/Ìh9$# 3 ¨≅ ym r&uρ ª!$# yìø‹t7ø9$# tΠ§ym uρ (#4θ t/Ìh9$# 4
⎯yϑ sù …çν u™!% y` ×π sàÏã öθ tΒ ⎯ÏiΒ ⎯ϵ În/§‘ 4‘yγ tFΡ$$ sù …ã& s#sù $ tΒ y#n= y™ ÿ…çν ãøΒ r&uρ ’ n< Î) «!$# ( ï∅ tΒ uρ yŠ$ tã
y7 Íׯ≈ s9'ρ é'sù Ü=≈ ys ô¹ r& Í‘$ ¨Ζ9$# ( öΝèδ $ pκ Ïù šχρ à$ Î#≈ yz
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
2.1.2.1 Fungsi Pasar Modal Syari'ah
Fungsi dari pasar modal syari'ah antara lain:
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam
kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari
keuntungan dan resikonya.
2. Memungkinkan bagi para pemegang saham menjual
sahamnya guna mendapatkan likuiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari
luar untuk membangun dan mengembangkan lini
produksinya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka
Page 28
14
pendek pada harga saham - yang merupakan ciri umum
pada pasar modal konvensional, dan;
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan
oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada
harga saham.
Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syari'ah3
Penyebab Haramnya
Transaksi Implikasi Pasar Modal
Li Dzatihi Efek yang diperjual belikan harus merupakan representasi dari barang dan jasa yang mahal
Tadlis 1.keterbukaan/transparan informasi 2. larangan terhadap informasi yang menyesatkan
Taqrir Larangan terhadap transaksi yang mengandung ketidak jelasan objek yang ditransaksikan, baik dari sis pembeli maupun penjual
Riba Fadhl Larangan atas pertukaran efek sejenis dengan nominal yang berbeda
Riba Nasiah Larngan atas perdagangan efek fiscal income yang bukan merupakan respresentasi 'ayn
Riba Jahiliah larangan atas short selling yang menetapkan bunga atas pinjaman
Li Ghairi (karena selain dzatny)
Bai' Najasy Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga jual naik
Rukun dan Syarat
Larngan atas semua investasi yang tidak dilakukan secara spot
Ta'alluq Transaksi yang settlement-nya dikaitkan dengan transaksi lainnya (menjual saham dengan syarat)
Tidak sah Akad
2 in 1 Dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat: 1. objek sama 2. pelaku sama 3. periode sama
3 Sholahuddin, Ekonomi Islam, Surakarta: Muhammadiyah Univercity Press, 2006, hal.
168-169.
Page 29
15
2.1.2.2 Strategi pengembangan pasar modal syari’ah
Strategi yang diperlukan untuk mengembangkan pasar
modal syariah meliputi:
1. Keluarnya undang-undang pasar modal untuk mendukung
pembentukan pasar modal syari’ah
2. Perlu di aktifkan dari pelaku bisnis (pengusaha) muslim
untuk membentuk kehidupan ekonomi yang Islami
3. Diperlukan rencana jangka pendek maupun jangka
panjang oleh BAPEPAM untuk mengakomodir
perkembangan instrumen-instrumen syari’ah dalam pasar
modal
4. Perlu kajian-kajian ilmiah mengenai pasar modal syari’ah
2.2 Teori Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden masih merupakan hal yang kontroversial yang
ditandai dengan adanya teori mengenai kebijakan deviden yang lebih dari
satu, yakni setidaknya ada 3 pandangan dasar.4
1. Teori ketidak relevanan deviden
Teori ketidak relevanan deviden adalah teori yang menyatakan
bahwa kebijakan deviden perusahaan tidak mempunyai pengaruh baik
terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Penganjur utama
teori ini adalah Marton Miller dan Frangko Mordogliani. Teori ini
4 Artur J. Kown, et. al., Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Jakata: Salemba Empat,
2000), hal. 607.
Page 30
16
menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta resiko bisnisnya.
Dengan kata lain, nilai perusahaan tergantung semata-mata pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva, bukan bagaimana pendapatan
tersebut dibagi diantara deviden dan laba yang ditahan (atau
pertumbuhan). Asumsi-asumsi yang digunakan adalah:
a. Tidak terdapat pajak pendapatan perseorangan atau perusahaan.
b. Tidak terdapat biaya emisi atas jual beli saham.
c. Tingkat leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap
biaya modal (masa depan) perusahaan.
d. Distribusi pendapatan mempunyai pengaruh terhadap biaya ekuitas
perusahaan.
2. Teori bird in the hand
Kepercayaan bahwa kebijakan deviden perusahaan merupakan
hal yang tidak penting, secara tidak langsung membuat para investor
berasumsi bahwa pendapatan yang mereka harapkan melalui
perolehan modal akan berbeda besarnya dengan pendapatan yang
berasal dari deviden. Hal ini disebabkan karena deviden lebih bisa
diramalkan dari pada pendapatan modal. Manajemen dapat mengontrol
deviden tetapi tidak dapat mendikte harga saham. Investor kurang
yakin akan menerima pendapatan dari perolehan modal dari pada
deviden. Dengan mendapatkan deviden (a bird in the hand) adalah
lebih baik dari saldo laba (a bird in the bush) karena pada akhirnya
Page 31
17
saldo laba tersebut mungkin tidak akan terwujud sebagai deviden
dimasa yang akan datang (it can fly away). Pandangan yang
mengatakan deviden lebih pasti dari pada perolehan modal disebut bird
in the hand theory (teori burung di tangan).
3. Deviden rendah meningkatkan nilai saham
Pandangan ketiga adalah deviden yang rendah mempengaruhi
harga saham, sehingga deviden dapat merugikan investor. Pendapat ini
didasarkan pada perbedaan perlakuan pajak antara pendapatan deviden
dengan perolehan modal.
Setiap investor harus membayar pajak pendapatan untuk
memaksimumkan pengembalian setelah pajak atas investasi, investor
berusaha meminimumkan tingkat pajak atas pendapatan atau menunda
pembayaran pajak jika memungkinkan.5
Saham yang memungkinkan penundaan pajak (deviden rendah
perolehan modal tinggi) mungkin akan dijual dengan harga premi yang
relatif sama terhadap saham yang dikenakan pajak. Oleh karena itu,
deviden yang rendah akan membantu investor menunda pembayaran
pajaknya sehingga memaksimumkan return setelah pajak atas
investasinya, sedangkan deviden yang tinggi akan meningkatkan
pembayaran pajak pendapatan investor, sehingga return setelah pajak
yang diperolehnya berkurang. Berdasarkan logika pemikiran tersebut,
kebijakan deviden rendah akan meningkatkan harga saham perusahaan.
5 Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A., Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2004),
hal. 368.
Page 32
18
2.3 Deviden Payout Ratio
Deviden merupakan penilaian pendapatan bersih setelah pajak
dikurangi dengan laba ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.6
Pendapatan bersih setelah pajak disebut dengan earning after tax (EAT).
Deviden dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari
laba perusahaan.
Deviden dihitung berdasarkan periode satu tahun buku yang umumnya
mempunyai hubungan nilai dengan pendapatan bersih perusahaan.
Berdasarkan atas hubungan dengan tahun buku maka deviden dapat dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:7
1. Deviden interim
Merupakan deviden yang dibayarkan oleh perusahaan antara satu
tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara deviden final dengan
deviden final berikutnya.
2. Deviden final
Merupakan deviden hasil pertimbangan setelah penutupan buku
perusahaan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan pada tahun
berikutnya. Deviden final juga memperhatikan dan mempertimbangkan
hubungan dengan deviden interim yang tetap dibayarkan untuk tahun buku
tersebut.
Berdasarkan bentuknya, deviden yang dibayarkan dapat dibedakan
6 Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Media Soft Indonesia,
1997), hal. 6.9 7 Ibid, hal. 6.10
Page 33
19
menjadi dua jenis, yaitu:8
1. Deviden tunai
Merupakan deviden yang dibayarkan oleh perusahaan dalam
bentuk tunai.
2. Deviden saham
Merupakan deviden yang dibayarkan dalam bentuk saham
dengan proporsi tertentu. Pada umumnya deviden yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada pemegang saham adalah dalam bentuk
tunai. Prosentase dari pendapatan yang hendak dibayarkan kepada
pemegang saham sebagai deviden tunai disebut deviden payout
ratio (DPR). DPR merupakan perbandingan antara deviden per
share dengan earning per share.9 Dengan demikian, dapatlah
ditetapkan bahwa semakin tinggi DPR yang ditetapkan oleh
perusahaan, maka semakin besar jumlah laba perusahaan yang akan
dibayarkan sebagai deviden kepada para pemegang saham.
2.4 Alternatif Pembayaran Deviden
Perusahaan harus memutuskan berapa besarnya keuntungan yang
ditahan dan berapa besarnya deviden yang akan dibagikan kepada pemegang
saham. Keputusan ini penting karena menyangkut tanggung jawab terhadap
pemegang saham yang telah menanamkan dananya untuk pertumbuhan
8 Ibid, hal. 6.11 9 Ibid, hal. 6.23
Page 34
20
perusahaan. Ada empat macam alternatif pembayaran deviden, yaitu:10
1. Deviden payout yang konstan
Dengan deviden payout yang konstan maka perusahaan
menetapkan rasio yang tetap terhadap keuntungan. Beberapa keuntungan
yang dapat diperoleh prosentase keuntungannya selalu sama sebagai
akibat maka jumlah uang yang dibayarkan akan berbeda, tergantung
pada keuntungan yang diperoleh.
2. Jumlah yang stabil
Kebijakan ini akan menyebabkan perusahaan membayar jumlah
yang tetap untuk beberapa periode. Pembayaran ini akan tetap
dipertahankan untuk periode selanjutnya. Perusahaan juga tidak akan
melakukan penurunan sampai benar-benar terbukti bahwa perusahaan
sudah tidak sanggup lagi untuk membayarkan.
3. Jumlah yang kecil ditambah deviden ekstra
Perusahaan membayarkan deviden dalam jumlah yang kecil dan
apabila ada keuntungan yang melonjak maka pada akhir periode
perusahaan menambahkan deviden ekstra. Tujuan manajemen
melakukan hal ini adalah untuk menghindari konotasi deviden ekstra.
4. Kebijakan deviden fleksibel
Besarnya deviden setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi
finansial dan kebutuhan finansial suatu perusahaan yang bersangkutan.
10 Artur J. Kown, dkk., Op. Cit., hal. 624
Page 35
21
2.5 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Deviden
Faktor-faktor yang mempengaruhi deviden yang akan dibayarkan oleh
perusahaan kepada pemegang saham antara lain adalah:11
1. Posisi Solvabilitas Perusahaan
Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau
solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak
membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih
banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modal
perusahaan.
2. Posisi Likuiditas perusahaan
cash devidend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan,
oleh karena itu bila perusahaan membayarkan deviden berarti harus
bisa menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan
menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang
kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya devidend payout rationya
kecil, sebab sebagian laba digunakan untuk menembah likuiditas yang
baik cenderung memberikan deviden lebih besar.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa
hutang, yaitu hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang-
hutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo, dan untuk
membayar hutang-hutang tersebut harus disediakan dana. Semakin banyak
11 Sutrisno, Mamajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Jakarta: Ekonisia, hlm.
304.
Page 36
22
hutang yang harus dibayar, semakin besar dana yang harus disediakan
sehingga akan mengurangi jumlah deviden yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham. Disamping itu dengan jatuh temponya hutang, berarti
dana hutang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang bisa
dengan mencari hutang baru atau merroll-over hutang, dan juga bisa
dengan sumber dana intern dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini
tentunya akan memperkecil deviden payout ratio.
4. Rencana Perluasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya
pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang
dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan,
semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya semakin besar
kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut. Kebutuhan dana
dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari hutang , menambah
modal sendiri, yang berasal dari pemilik, dan juga bisa diperoleh dari
internal resources berupa memperbesar laba yang ditahan. Dengan
demikian, semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan, semakin
kecil deviden payout nya
5. Kesempatan Investasi
Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya deviden yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan
investasi, semakin kecil deviden yang dibayarkan sebab dananya
digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila
Page 37
23
kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak digunakan
untuk membayar deviden.
6. Stabilitas Pendapatan
Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, deviden yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan
perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang
pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk
berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus
menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.
7. Pengawasan Terhadap Perusahaan
Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap
perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri,
kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi
kekuasaan besar
Penelitian mengenai deviden payout ratio telah banyak dilakukan oleh
peneliti yang terdahulu seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Sri Darsi
(1997) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Industri Perbankan Yang Listed
Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)” dari lima variabel independen yang diduga
mempengaruhi deviden yaitu posisi kas, profitabilitas, potensi pertumbuhan,
firm size, dan debt to equity ratio (DER), Sri Darsi menemukan bahwa hanya
ada tiga variabel independen yang memenuhi asumsi klasik multikolinieritas
yaitu posisi kas, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan. Ketiga variabel
Page 38
24
tersebut secara simultan maupun secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap deviden payout ratio. Tetapi secara teoritis kelima
variabel yang diajukan berpengaruh terhadap deviden payout ratio.
Prihartono (2003) yang melakukan penelitian mengenai estimasi
pengaruh deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia dengan
menggunakan sampel berjumlah 148 perusahaan yang merupakan perusahaan
umum di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 1991-1996 hasil analisis
menunjukkan hanya posisi kas dan rasio hutang dengan modal (yang terletak
dalam klasifikasi neraca) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden
payout ratio, sedangkan earning (merupakan klasifikasi dari rugi/laba)
memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap deviden payout ratio.
Amik Widaryati (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi deviden payout ratio pada perusahaan go public yang
listed di bursa efek jakarta (BEJ) dengan sampel 365 perusahaan, variabel
independen yang diajukan dalam penelitian tersebut meliputi profitabilitas,
financial leverage, posisi likuiditas, modal kerja, dan tingkat pertumbuhan
perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan kelima
variabel independen yang digunakan dalam penelitian tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap deviden payout ratio (DPR). Sedangkan secara
parsial hanya financial leverage yang berpengaruh secara signifikan terhadap
deviden payout ratio.
Penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic
Page 39
25
Index ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Amik Widaryati. Adapun perbedaannya hanya pada
periode waktu dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas
(PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan
earning per share (EPS).
2.6 Kerangka Berfikir Teoritis
Berdasarkan tinjauan pustaka maka, model konseptual yang diajukan
adalah sebagai diilustrasikan dalam gambar 1.1
Gambar 1.1
Kerangka pemikiran teoritik
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Sumber: Dikembangkan dari penelitian Prihantoro (2003), Sri Darsi (1997) Anik Widiati (2004) dan Sutrisno (2003)
Profitabilitas ( 1x )
Deviden Payout Ratio (Y)
Earning Per Share ( 5x )
Growth Potential ( 4x )
Financial Leverage ( 3x )
Cash Position ( 2x )
Page 40
26
2.7 Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis
yang disajikan dalam penelitian ini adalah:
1H = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap deviden payout ratio
2H = Cash position berpengaruh positif terhadap deviden payout ratio
3H = Financing leverage berpengaruh negatif terhadap deviden payout
ratio
4H = Grow potential berpengaruh negatif terhadap deviden payout ratio
5H = Earning per share berpengaruh negatif terhadap deviden payout
ratio
6H = Profitabilitas, cash position, financing leverage, growth potential,
dan earning per share diduga secara bersama-sama berpengaruh
terhadap deviden payout ra
Page 41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang menjadi
pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat
digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan.1 Populasi dari penelitian
adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini
menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Indeks (JII) dari tahun 2003 hingga tahun 2007 obyek penelitian yang
diambil adalah profitability, cash position, financial leverage, growth
potensial, earning per share, dan deviden payout ratio.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling, yang artinya populasi yang akan dijadikan sample penelitian adalah
populasi yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki,
yaitu yang memiliki komponen laporan keuangan yang meliputi profitability,
cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share.
Selain itu perusahaan juga harus membagikan deviden selama 5 tahun
berturut-turut dari tahun 2003-2007.
1 Indrianto dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE UGM,
2002),hlm.47
27
Page 42
28
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
Kriteria Jumlah
Total Perusahaan yang terdaftar di JII dari tahun 2003-
2007
300
Perusahaan yang tidak selalu eksis di JII dari tahun 2003-
2007
(282)
Perusahaan yang selalu eksis di JII dari tahun 2003-2007 18
Perusahaan yang selalu eksis di JII, tetapi tidak
membagikan deviden, dan tidak menerbitkan laporan yang
lengkap dari tahun 2003-2007
(4)
Perusahaan yang masuk kriteria sampel penelitian 14
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala
angka. Data kuantitatif yang diperoleh meliputi laporan keuangan perusahaan
dari tahun 2003-2007.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung,
melainkan melalui media perantara (diperoleh dan di catat dari pihak lain).2
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stok Exchange (JSX).
Data mengenai perusahaan yang membagikan deviden selama 5 tahun
2 Drs. Husain Umar, SE, MM, M.B.A, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 41.
Page 43
29
berturut-turut dari tahun 2003 sampai tahun 2007 yang dapat diperoleh dari
JSX tahunan. Sedangkan variabel profitability, cash position, financial
leverage, growth potensial, dan earning per share diperoleh dari laporan
keuangan yang tercantum di ICMD dan diperoleh dari pojok BEJ Universitas
Diponegoro Semarang.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan data
dokumentasi atas data sekunder. Metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.3 Data-data
yang dipergunakan yaitu profitability, cash position, financial leverage,
growth potensial, earning per share dan deviden payout ratio yang merupakan
komponen laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dari pojok BEJ Universitas Diponegoro Semarang.
3.4 Identifikasi Variabel
Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (variabel
independen) dan variabel (dependen)4. Variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini menggunakan variabel penelitian sebagai berikut:
3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998,hlm 236 4 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BEPF, 2000),hlm 2
Page 44
30
a. Variabel independen, yaitu profitabilitas, cash position, financial
leverage, growth potensial, dan earning per share.
b. Variabel dependen, yaitu deviden payout ratio
Tabel variabel dan skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Variabel
Independen
Definisi Indikator Skala
Pengukur
profitabilitas Menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam
hubungannya dengan
penjualan
TAEATPRatauROA =
Rasio
cash position merupakan rasio kas akhir
tahun dengan earning after
tax dihitung berdasarkan
perbandingan antara saldo
akhir tahun dengan earning
after tax.
EATTahunAkhirKasCP=
Rasio
financial
leverage
menunjukkan proporsi
penggunaan hutang oleh
perusahaan sebagai
modalnya atau
menunjukkan seberapa
besar aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang.
AktivaTotalgHuTotalRatioDebt tan
= Rasio
growth
potensial
Kemapuan untnk
meningkatkan nilai 1
1
−
−−=
t
tt
TATATA
GP Rasio
Page 45
31
perusahaan
earning per
share
merupakan perbandingan
antara laba bersih setelah
pajak pada satu tahun
dengan jumlah saham yang
diterbitkan
SSDPEATEPS −
=
Rasio Definisi Indikator Skala
Pengukur
deviden
payout ratio
(DPR
Pendapatan yang akan
dibayarkan kepada
pemegang saham sebagai
keuntungan tunai
sahamperlembarEarningsahamperlembarDevidenDPR =
Rasio
3.5 Definisi Operasional
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah deviden payout ratio
(DPR) ditentukan perusahaan untuk membayar deviden kepada para
pemegang saham setiap tahunnya yang dilakukan berdasarkan besar kecilnya
earning after tax (EAT). Deviden payout ratio dihitung berdasarkan deviden
per lembar saham dibagi earning per lembar saham pada akhir tahun.
(Robert Ang,1997)sahamperlembarEarningsahamperlembarDevidenDPR =
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahaan dalam menjalankan operasional. Profitabilitas yaitu ukuran
Page 46
32
return on asset (ROA) yang merupakan perbandingan antara earning after
tax dengan total asset. Rasio ini diukur dengan rumus sebagai berikut:5
(Munawir,2002)TA
EATPRatauROA =
Keterangan:
PR = Profitabilitas
ROA = Return On Asset
EAT = Earning After Tax
TA = Total Asset
2. Cash Position
Cash position merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after
tax dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo akhir tahun dengan
earning after tax. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Harahap,1994)EAT
TahunAkhirKasCP=
Keterangan:
CP = Cash Position
EAT = Earning After Tax
3. Financial Leverage
Variabel ini menggunakan debt ratio yang menunjukkan proporsi
penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai modalnya atau menunjukkan
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio ini
dihitung dengan rumus (Brigham dan Houston,2001) sebagai berikut:
5 Drs. Lukman Syamsuddin, MA., Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2001), hal. 74.
Page 47
33
AktivaTotalgHuTotalRatioDebt tan
=
4. Growth Potensial
Growth Potensial adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang
diukur dengan selisih rasio, selisih total asset pada tahun t dengan total
asset pada tahun t-1 terhadap total asset tahun t-1. rasio ini dapat diukur
dengan rumus (Lukman Syamsudin,2001)sebagai berikut:
1
1
−
−−=
t
tt
TATATA
GP
Dimana: GP = Growth Potensial
tTA = Total Asset Tahun t
1−tTA = Total Asset Earning Per Share
5. Earning Per Share
Earning Per Share atau EPS merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak pada satu tahun dengan jumlah saham yang diterbitkan.
Rasio ini diukur dengan rumus (Robert Ang,1997)sebagai berikut:6
SSDPEATEPS −
=
Keterangan:
EPS = Earning Per Share
EAT = Earning After Tax
DP = Deviden saham preferen
SS = Total saham yang diterbitkan
6 Ibid, hal. 75
Page 48
34
3.6 Teknis Analisis
Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan model analisis linier
berganda dengan menggunakan SPSS versi 15 Alasan digunakannya analisis
ini adalah dikarenakan penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel
bebas. Rumus yang digunskan adalah diadopsi dari Gujarati (1995)
Y = a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+ b5x5 + e
Keterangan:
Y = variabel dependen deviden payout ratio
a = konstanta
b1-b5 = koefisien regresi dari setiap variabel independen
b1 PR = variabel independen profitability
b2 CP = variabel independen cash position
b3 FL = variabel independen financial leverage
b4 GP = variabel growth potential
b5 EPS = variabel independen earning per share
e = error
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum persamaan regresi linier dilakukan, data yang ada
harus lebih dahulu di uji kelayakan dengan menggunakan uji asumsi
klasik supaya persamaan regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk
menjawab permasalahan yang ada.
1. Uji Multi Kolinier
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik
Page 49
35
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi
korelasi maka dinamakan problem multi kolinier. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multi kolinier adalah dengan menganalisis matrik
kolerasi variabel-variabel bebas, jika diantara variabel bebas ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09) maka hal itu
merupakan indikasi adanya multi kolinier.
2. Uji Auto Korelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan
pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel yang lain, atau
dengan kata lain variabel gangguan tidak random, akibatnya
variabel sampel tidak dapat menggambarkan variasi populasi. Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode sebelumnya t (t-1), jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.7
Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dalam
suatu model regresi dilakukan dengan melihat dari statistik Durbin
Watson (D-W) test.8 Berikut kriteria pengujian autokorelasi :
• Jika d lebih kecil daripada d1 atau lebih besar dari (4-d1),maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
7 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT.Elex Media
Komputindo, 2000,hlm.67. 8 Algifari, Analisis Regresi Teori , Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm.89
Page 50
36
• Jika d terletak diantara d1 dan (4-du) maka Ho diterima yang
berarti tidak ada autokorelasi.
• Jika d terletak diantara d1 dan du atau diantara (4-du) dan (4-d1)
maka uji Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang
pasti (inconclusive) untuk nilai-nilai ini, tidak dapat
disimpulkan ada tidaknya autokorelasi diantara factor-faktor
gangguan.
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dalam suatu
model regresi dilakukan pengujian terhadap uji durbin Watson (uji
DW) dengan ketentuan sebagai berikut:9
Kurang dari 1,10 = berarti adanya auto korelasi
1,10 - 1,54 = berarti tanpa kesimpulan
1,55 – 2,46 = berarti tidak ada korelasi
2,46 – 2,90 = berarti tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,91 = berarti ada auto korelasi.
3. Uji Heterokedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat dengan
pengamatan yang lain. Jika satu residual pengamat ke pengamat
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
tidak terjadi Heteroskedastisitas karena data cross section
9 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004),hlm.101
Page 51
37
mengandung berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar)10
Adapun cara mendeteksi ada tidaknya heteroskodastisitas
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode grafik dan
uji Gletjer. Metode grafik dengan menggunakan grafik
Scatterplot,apabila dari grafik Scatterplot menunjukkan titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar, baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Sedangkan metode Gletjer
cara pengujiannya adalah dengan menguji nilai signifikasi dari hasil
regresi residual, apabila nilai yang diperoleh signifikan pada 5 %
maka terjadi heteroskedastisitas sedangkan apabila hasil
menunjukkan tidak signifikan pada 5 % maka data yang digunakan
tidak terjadi heteroskedastisitas .
4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi normal atau tidak,menggunakan metode kolmogorov
smirnov. Alasannya hasil penelitian mudah dianalisis yaitu dengan
membandingkan nilai signifikasi yang diperoleh dengan level of
signifikasi
10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:
BPFE UNDIP, 2001) hlm.105
Page 52
38
3.6.2 Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan variabel
dependen yang disebabkan adanya perubahan variabel independen dan
dinyatakan dalam persentase. Koefisien ini juga digunakan untuk
mengetahui apakah suatu garis regresi sudah tepat untuk digunakan
sebagai pendekatan atas suatu hubungan linier antar variabel.
Rumus koefisien determinasi (Iman Ghozali,2001).
TSSSSRR =2
SSETSSSSR −=
Keterangan:
TSS = Tot Sun of Square (tot jumlah kuadrat)
SSE = Sun of Square Error (variasi kesalahan)
SSR = Sun of Square Due to Regression (variasi regresi)
Nilai koefisien determinan adalah diantara nol dan satu.
Apabila akar koefisien determinan menunjukkan angka mendekati
1 berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang besar terhadap
variabel terikat. Demikian juga sebaliknya apabila koefisien
determinasi mendekati 0 berarti bahwa perubahan variabel terikat
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar variabel yang diteliti.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
Uji signifikansi (pengaruh nyata) variabel dependen
(deviden payout ratio) terhadap variabel independen (profitability,
cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per
share) baik secara simultan maupun secara parsial akan dilakukan
Page 53
39
dengan uji statistik t (t-test) dan uji f (f-test).
1. Uji t (uji secara parsial)
Digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing
variabel bebas (profitability, cash position, financial leverage,
growth potensial, dan earning per share) terhadap variabel
terikat (deviden payout ratio) secara parsial atau sendiri-sendiri.
Dalam penelitian ini cara melakukan uji t adalah dengan
cara perumusan hipotesis menjadi:
0==biHo
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial.
Perumusan hipotesis menjadi:
0≠= biHa
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial
a. apabila hitungt > tabelt , atau signifikasi < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima
b. apabila hitungt < tabelt , atau signifikasi > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara parsial
adalah sebagai berikut:11
11 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi edisi ke 6, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 247
Page 54
40
1. Hipotesis statistik
0H : ib = 0
0: ≠ia bH
2. Tingkat signifikansi 0.05 dengan derajat kebebasan d (n-k)
3. Kriteria penerimaan hipotesis
a. apabila hitungt > tabelt , atau signifikansi < 0,05 maka
0H ditolak, aH diterima.
b. apabila hitungt < tabelt , atau signifikansi > 0,05 maka 0H
diterima ak, aH ditolak.
2. Uji f (uji secara simultan)
Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas
(profitability, cash position, financial leverage, growth
potensial, dan earning per share) terhadap variabel terikat
(deviden payout ratio) secara simultan atau bersama-sama.
Cara melakukan uji f adalah dengan cara
membandingkan nilai hitungf dengan tabelf . Perumusan dari
hipotesis 0==biHo artinya tidak ada pengaruh secara bersama-
sama antara variabel bebas dengan variabel terikat.
a. apabila hitungf > tabelf , atau signifikasi < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima
b. apabila hitungf > tabelf , atau signifikasi > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak
Page 55
41
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
secara simultan adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis statistik
0H : ib = 0
0: ≠ia bH
2. Tingkat signifikansi 0.05 dengan derajat kebebasan
df (k-1) dan d (n-k)
3. Kriteria penerimaan hipotesis
a. apabila hitungf > tabelf , atau signifikansi <
0,05 maka 0H ditolak, aH diterima.
b. apabila hitungf > tabelf , atau signifikansi >
0,05 maka 0H diterima ak, aH di
Page 56
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syari’ah
Pasar Modal Syari’ah secara resmi diluncurkan pada
tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU
antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syari’ah Nasional – Majelis
Ulama Indonesia ( DSN-MUI).1
Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003,
namun instrument pasar modal Syari’ah telah hadir di Indonesia pada
tahun 1997. hal ini ditandai dengan kemunculan dana reksa syari’ah
pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Manajement.
Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT.
Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic
Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan memandu investor
yang ingin menanamkan dananya secara Syari’ah. Dengan hadirnya
indeks tersebut maka para pemodal telah disediakan saham-saham
yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip
syari’ah.
Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi Syari’ah di
pasar modal terus bertambah dengan kehadiran obligasi Syari’ah PT.
1 M. Sholahudin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta; Muhamadiyah
Univesity Press, 2006, hlm 155
42
Page 57
43
Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan
obligasi Syari’ah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi
syari’ah lainya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi
Syari’ah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syari’ah
ijaroh. Selanjutnya pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu
reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying
adalah Indeks JII.
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya
keberadaan pasar modal yang berbasis Islami, yakni:
1. Harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang
tepat akan menjadi sia-sia.
2. Fuqoha dan pakar ekonomi Islam telah mampu membuat surat-
surat berharga yang berlandaskan Islam sebagai alternatif bagi
surat-surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum
Islam.
3. Melindungi para pengusaha dan pebisnis muslim dari ulah para
spekulan ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada surat-
surat berharga.
4. Memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam dan ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan teknik perdagangan.
. Untuk memenuhi kepentingan pemodal yang ingin
mendasarkan kegiatan investasinya berdasarkan kepada prinsip-
prinsip syari’ah, maka di sejumlah bursa Efek dunia telah disusun
indeks yang secara khusus terdiri dari komponen saham-saham yang
Page 58
44
tergolong kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip
syari’ah.2
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada
tanggal 4 Oktober 2003 Dewan Syari’ah Nasional (DSN), MUI telah
mengeluarkan Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar
modal dan pedoman umum penerapan prinsip Syari’ah dibidang
pasar modal. Fatwa ini dikeluarkan mengingat pasar modal di
Indonesia telah lama berlangsung dan perlu mendapat kajian dan
perspektif hukum Islam. Dasar hukum atas pelaksanaan pasar modal
ini sebagai mana Firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 29:
يها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة يا أ
عن تراض منكم ولا تقتلوا أنفسكم إن الله كان بكم رحيما
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama mu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.3
Jakarta Islamic Index Dimaksudkan untuk digunakan
sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada
saham dengan basis Syari’ah. Melalui indeks ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara Syari’ah. Jakarta
Islamic Indeks terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-
2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syari’ah,
(Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 45 3 Depag RI,Op.Cit., hlm.122
Page 59
45
saham yang sesuai dengan Syari’at Islam. Penentuan kriteria
pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syari’ah, PT. Dana Reksa Investment
Management. Saham-saham yang masuk dalam indeks Syari’ah
adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
Syari’ah seperti:
1. Usaha emiten bukan usaha perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2. Bukan Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk
perbankan dan asuransi konvensional.
3. Bukan termasuk Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong
haram.
4. Bukan termasuk Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan
menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral
dan bersifat mudarat.
Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang
masuk JII, Bursa efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan
yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan
emiten, yaitu:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip Syari’ah dan sudah tercatat lebih
dari tiga bulan (termasuk dalam sepuluh kapitalisasi besar).
Page 60
46
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan atau tengah tahun
berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham diatas berdasarkan urutan rata- rata
kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu
tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan likuiditas rata-rata
nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.4
Setiap enam bulan sekali yaitu awal januari dan juli diadakan
pengkajian ulang untuk mengevaluasi saham-saham yang masuk
sebagai komponen indeks. Saham-saham yang tidak memenuhi kriteria
seleksi akan dikeluarkan dari komponen indeks dan digunakan dengan
saham-saham lain yang memenuhi kriteria.
4.1.2 Profil Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara konsisten
menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dan menerbitkan
laporan keuangan tahunan selama periode 2003-2007. Berdasarkan
kriteria purposive sampling hanya ada 14 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Berikut perusahaan- perusahaan yang
menjadi sampel penelitian :
4 Shofiniyah Ghofron, Sistem Keuangan dan Investasi syariah , Jakarta; Renaisia,
2005, hlm. 30
Page 61
47
Tabel : 4.1
Objek Penelitian
NO NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA
JENIS INDRUSTRI
1 PT. Astra Argo Lestari Tbk Perkebunan Real estate and property
2 PT. Aneka Tambang Tbk Pertambangan Real estate and property
3 PT. Gajah Tunggal Tbk Industri Real estate and property
4 PT Indocement Tunggal Tbk Produksi Semen Real estate and property
5 PT. Indosat Tbk Telekomunikasi Real estate and property
6 PT. Kalbe farma Tbk Industri Real estate and property
7 PT. Tambang BatubaraTbk Pertambangan Real estate and property
8 PT. Telekomunikasi IndonesiaTbk Telekomunikasi Real estate and property
9 PT. United Tractor Tbk Pertambangan Real estate and property
10 PT. Unilever Indonesia Tbk Industri Real estate and property
11 PT. TimahTbk Pertambangan Real estate and property
12 PT. Medro Energi Internasional Tbk Pertambangan Real estate and property
13 PT. Indofood Sukses MakmurTbk Industri Real estate and property
14 PT. Semen Gresik Tbk Produksi Semen Real estate and property
4.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel dependen dan independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji
normalitas. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
Page 62
48
normal/mendekati normal.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
49.0000000
18.44044547.081.070
-.081.566.906
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh nilai z untuk variabel
sebesar 0,566 dengan probabilitas 0,906, karena nilai profitabilitas
dengan signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal dan
dilanjutkan uji hipotesis dengan multiple regression
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
tiap–tiap variabel bebas yaitu profitability (X1), Cash Position (X2),
Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare
(X5) saling berhubungan secara linier. Jika ada kecenderungan adanya
kecenderungan adanya multikolinier maka salah satu variabel memiliki
gejala multikolinier. Pengujian adanya multikolinier ini dapat
dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing – masing variabel
bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil dari 10 tidak ada
kecenderungan terjadi gejala multikolinier.
Page 63
49
Tabel 4.3 Uji Multikolieritas Data Penelitian
.650 1.538
.727 1.376
.740 1.352
.930 1.076
.857 1.167
x1x2x3x4x5
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel profitability,
cash position, financial leverage, growth potential, dan earning
pershare jauh dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada
multikolinier dalam regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mendeteksi
gangguan yang diakibatkan faktor faktor dalam model tidak memiliki
varians yang sama. Jika varians berbeda disebut homoskedastisitas
model regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedasisitas dilakukan dengan menggunakan scatter
plot. Jika tidak terdapat pola tertentu menunjukkan bahwa model
regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. Contoh hasil
perhitungan dengan SPSS untuk variabel deviden payout sebagai
berikut :
Page 64
50
Regression Standardized Predicted Value210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed
Res
idua
l
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Gambar 7. Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik tidak membentuk pola
tertentu. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa model
regresi tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan periode t-1. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi
pada penelitian ini menggunakan uji statistik d dari Durbin Watson.
Untuk menguji autokorelasi di pakai uji D-W atau Durbin Watson.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan
SPPS diperoleh hasil Uji autokorelasi sebagai berikut:
Page 65
51
Tabel 4.4
Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
.510a .260 .174 19.48309 .020 1.851Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change
ChangeStatistics Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari tabel diatas diperoleh nilai DW sebesar 1.851. oleh karena
nilai DW sebesar 1.851 lebih besar dari batas atas (du) 1,440 dan kurang
dari 4-du (4-1,44= 2,56), maka dapat disimpulkan bahwa kita bisa
menolak Ho yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif atau negatif
atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi
4.3 Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Suatu model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih
dari satu variabel lain. Dalam penelitian ini model persamaan regresi
linier ganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara
profabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, dan
earning pershare (sebagai variabel independen) terhadap deviden
payout (sebagai variabel dependen) secara bersama-sama adalah
Y=a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+ b5x5. Dalam melakukan analisis
Page 66
52
profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3),
Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden
payout (Y) digunakan analisis regresi berganda.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda
35.883 13.388.717 .315 .370.042 .021 .307
-.426 .216 -.301.333 .163 .278
-.007 .005 -.196
(Constant)x1x2x3x4x5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada table diatas
diperoleh koefisien untuk variabel bebas profitabilitas (X1) = 0,717,
Cash Position (X2) = 0,042, Financial Leverage (X3) = -0,426, Growth
Potential (X4)= 0,333, Earning Pershare (X5) = -0,007 dengan
konstanta sebesar 35,883, sehingga model persamaan regresi yang
diperoleh adalah:
^Y = 35,883 + 0,717X1 + 0,042X2 - 0,426 X3 + 0,333 X4 – 0,007
X5
Dimana : Y = Variabel terikat (deviden payout)
X1= Variabel bebas (profabilitas) X2= Variabel bebas (cash position) X3= Variabel bebas (financial leverage) X4= Variabel bebas (growth potential) X5= Variabel bebas (earning pershare)
Page 67
53
a) Nilai konstan deviden payout (Y) sebesar 35,883
b) Koefisien regresi X1 (profitabilitas) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b1) = 0,717. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan profitabilitas (X1 ) maka deviden payout
ratio (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel cash
position (X2) Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan
Earning Pershare (X5) adalah konstan.
c) Koefisien regresi X2 (cash position) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b2) = 0,042. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan cash position (X2) maka deviden payout
ratio (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel
profitabilitas (X1), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4)
dan Earning Pershare (X5) adalah konstan.
d) Koefisien regresi X3 (financial leverage) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b3) = -0,426. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan financial leverage (X3 ) maka deviden
payout ratio (Y) akan mengalami penurunan dengan anggapan
variabel profitabilitas (X1), cash position (X2), Growth Potential
(X4) dan Earning Pershare (X5) adalah konstan.
e) Koefisien regresi X4 (Growth Potential) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b5) = 0,33. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan growth potential (X4) maka deviden payout
ratio (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel
Page 68
54
profitabilitas (X1), cash position (X2) Financial Leverage (X3), dan
Earning Pershare (X5) adalah konstan.
f) Koefisien regresi X5 (earning pershare) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b5) = -0,007. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan earning pershare (X5 ) maka deviden
payout ratio (Y) akan mengalami penurunan dengan anggapan
variabel profitabilitas (x1), cash position (X2) Financial Leverage
(X3), dan Growth Potential (X4) adalah konstan.
b. Uji hipotesis secara parsial (uji t)
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil
analisis uji hipotesis antara variabel bebas profitabilitas (X1), Cash
Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan
Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) diperoleh
hasil sebagai berikut.
Tabel 4.6 Hasil analis Uji t (Uji Parsial)
2.680 .0102.274 .028 .3281.994 .052 .291
-1.975 .055 -.2882.040 .048 .297
-1.386 .173 -.207
(Constant)x1x2x3x4x5
Model1
t Sig. PartialCorrelations
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver.
Page 69
55
15,00 dapat diketahui bahwa :
Hasil uji hipotesis yang ke-1, diperoleh hasil hasil uji t untuk
variabel probabilitas (X1) diperoleh hasil t hitung sebesar 2,274
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028. Nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,028 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan
menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara probabilitas terhadap deviden payout rasio pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 - 2007.
Hasil uji hipotesis yang ke-2, diperoleh hasil uji t untuk
variabel uji t untuk variabel cash position (X2) diperoleh hasil t hitung
sebesar 1,994 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,052. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,052 > 0,05) maka dengan
demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara cash position terhadap
deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index tahun 2003 - 2007.
Hasil uji hipotesis yang ke-3, diperoleh hasil uji t untuk
variabel uji t untuk variabel financial leverage (X3) diperoleh hasil t
hitung sebesar -1,975 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,055. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,055 > 0,05) maka dengan
demikian Ho diterima dan menolak Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara financial leverage
terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di
Page 70
56
Jakarta Islamic Index tahun 2003 - 2007.
Hasil uji hipotesis yang ke-4, diperoleh hasil uji t untuk
variabel growth potencial (X4) diperoleh hasil t hitung sebesar 2.040
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,048 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan
menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara growth potencial terhadap deviden payout rasio pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007.
Hasil uji hipotesis yang ke-5, diperoleh hasil uji t untuk variabel
earning pershare (X5) diperoleh hasil t hitung sebesar -1,386 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,173. Nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 (0,173 > 0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan menolak
Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif dan
signifikan antara earning pershare terhadap deviden payout rasio pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007.
c. Uji hipotesis secara simultan ( Uji F )
Uji hipotesis secara serentak ( Uji F ) antara variabel bebas
dalam hal ini faktor profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial
Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5)
terhadap deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007. Hasil analisis uji F dapat
dilihat dalam tabel berikut ini.
Page 71
57
Tabel 4.7. Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan)
5742.634 5 1148.527 3.026 .020a
16322.401 43 379.59122065.035 48
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1a.
Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver 15.0
for windows dapat diketahui bahwa F hitung 3,025 dengan nilai
tingkat signifikansi sebesar 0,020, karena nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan
bahwa secara bersama-sama ada pengaruh positif dan signifikan
antara profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage
(X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap
deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index tahun 2003 – 2007.
.
d. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi antara profitabilitas (X1),
Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4)
dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007.
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai
berikut.
Page 72
58
Tabel 4.8 Uji Koef. Determinasi
.510a .260 .174 19.48309 .020Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change
ChangeStatistics
Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1a.
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,260, hal itu berarti
bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan profitabilitas
(X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential
(X4) dan Earning Pershare (X5)sebesar 26,00%. Jadi besarnya
pengaruh profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage
(X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap
deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index tahun 2003 – 2007ebesar 26,00%, sedangkan sisanya
sebesar 74,00% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1) Variabel profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap deviden payout rasio. Hal ini ditunjukan dengan nilai
signifikan lebih kecil dari level of signifikan 5 % yaitu (0,028 <
0,05). Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih perusahaan selama menjalankan operasinya. Deviden
merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan,oleh
Page 73
59
karena itu deviden dibagikan perusahaan apabila memperoleh
keuntungan. Profitabilitas yaitu ukuran return on assets (ROA) yang
merupakan perbandingan antara earning after tax dengan total asset.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu deviden yang diambil
dari keuntungan bersih akan mempengaruhi deviden payout rasio.
Hasil ini sesuai dengan teori , Perusahaan yang semakin besar
keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar
sebagai deviden dan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin
baik .
2) Variabel Cash position tidak ada pengaruh positif dan signifikan
terhadap deviden payout rasio. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikan lebih besar dari level of signifikan 5 % yaitu (0,52 > 0,05).
Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian prihantoro tahun 2003
yang menyatakan bahwa variabel posisi kas secara parsial mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio.
3) Variabel financial leverage / Rasio utang dan modal (DER), secara
parsial memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap deviden
payout rasio (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat DER yang berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, maka
akan mengakibatkan semakin rendahnya kemampuan perusahaan
untuk membayarkan deviden. Setiap kenaikan DER akan menurunkan
Page 74
60
kemampuan perusahaan dalam membayarkan deviden kepada
pemegang saham , sehingga rasio pembayaran deviden akan semakin
rendah. Hasil ini juga mendukung teori, kajian dan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
4) Variabel growth potential mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap deviden payout rasio.hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 5 % yaitu (0,048 < 0,05).Hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Endang dan Minaya (2003) yang menemukan bahwa, tingkat
pertumbuhan terkait secara negatif dan signifikan terhadap deviden
payout rasio. Untuk meningkatkan nilai perusahaan disamping
membuat kebijakan deviden maka perusahaan dituntut untuk tumbuh.
Oleh karena itu potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor
penting dalam kebijakan deviden.
5) Variabel erning per share tidak ada pengaruh positif dan signifikan
terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index tahun 20003-2007. hal ini ditunjukkan dengan
nilai signifikasi lebih besar dari level of signifikan 5 % (0,173 > 0,05).
Semakin besar deviden yang dibagikan oleh perusahaan maka earning
per share (EPS) akan semakin kecil atau semakin kecil earning after
tax (EAT) maka, akan semakin kecil pula earning pershare (EPS).
Meskipun perusahaan mengalami kerugian, perusahaan tetap bisa
membagikan deviden maka earning after tax (EAT) bernilai negative,
Page 75
61
jadi deviden payout rasio dapat bernilai negative jika earning after tax
(EAT) lebih kecil dari deviden.
Sedangkan secara silmutan dapat diketaui bahwa secara
bersama-sama ada pengaruh positif dan signifikan antara
profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, dan
earning pershare terhadap deviden payout rasio pada perusahan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003-2007. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikan lebih kecil dari level of signifikan
5 % (0,020<0,05).
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas terhadap
deviden payout rasio menunjukkan tidak semua variabel mempunyai
hubungan yang signifikan . Dari kelima Analisa hubungan variabel
bebas terhadap deviden payout rasio menunjukkan tidak semua
variabel mempunyai hubungan yang signifikan . variabel bebas secara
parsial yang mempunyai pengaruh terhadap deviden payout rasio
hanya profabilitas dan growth potential saja. Sedangkan secara
simultan kelima variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini berpengaruh secara signifikan terhadap deviden payout rasio.
Page 76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat
pengaruh antara profitabilitas, cash position, finansial leverage, growth
potential, dan earning pershare terhadap deviden payout rasio pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan penelitian 2003-
2007. Sampel penelitian dipilih berdasarkan karakteristik penyampelan
tertentu dengan populasi 14 perusahaan, dengan nama perusahaan yang
tercantum pada lampiran. Data diolah dengan persamaan regresi berganda
menggunakan SPSS versi 15.0, dan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas terhadap deviden
payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi < level of
signifikan, yaitu sebesar 0,028 < 0,05 ( 5 % ) yang berarti H1 diterima.
2) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash position terhadap
deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi >
level of signifikan, yaitu sebesar 0,052 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H2
ditolak.
3) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara financial leverage terhadap
deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi >
62
Page 77
63
level of signifikan, yaitu sebesar 0,055 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H3
ditolak.
4) Ada pengaruh yang signifikan antara growth potential terhadap deviden
payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi < level of
signifikan, yaitu sebesar 0,048 < 0,05 ( 5 % ) yang berarti H4 diterima.
5) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara earning pershare terhadap
deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi >
level of signifikan, yaitu sebesar 0,175 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H5
ditolak.
6) Berdasarkan hasil pengujian simultan bahwa kelima variabel yaitu
profitabilitas, cash position, finansial leverage, growth potential, dan
earning pershare mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
deviden payout rasio. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi <
level of signifikan, yaitu sebesar 0,020 < 0,05 ( 5 % ) H6 diterima.
5.2 Keterbatasan
Dalam suatu penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif
selalu melekat beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang terdapat dalam
penelitian ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh profitabilitas, cash position,
finansial leverage, growth potential, dan earning pershare terhadap
deviden payout rasio, sedangkan variabel lain yang berperan dalam
mempengaruhi kebijakan deviden masih cukup banyak misalnya variabel
Page 78
64
resiko, inflasi dan sebagainya.
2. Sampel perusahaan terbatas pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index saja.
5.3 Saran
1. Bagi investor khususnya investor syariah yang memilih berinvestasi pada
saham komponen Jakarta Islamic Index hendaknya dalam mengambil
keputusan investasi mempertimbangkan rasio-rasio keuangan lain maupun
faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
2. Bagi semua pihak dan akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan sampel penelitian yang
digunakan lebih luas, dan variabel yang digunakan harus lebih
dikembangkan. Pengembangan ini perlu dilakukan mengingat banyak
variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kebijakan deviden.
Page 79
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia,
1997.
A. Sari, Synthia, Analisis Hubungan Struktur Modal Berdasarkan Statistic Trade
Off Theory Dan Pecking Order Theory Pada Perusahaan Publik Di BEJ
Periode Tahun 2002-2004, Business & Management Journal Bunda Mulia,
Vol: 2, No. 1 September 2006.
Ediningsih, Sri Isworo, Rasio Keuangan Dan Predikasi Pertumbuhan Laba: Study
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ, Wahana Vol. 7 No. 1
September 2002.
Gujararti, Damodar N., Ekonomika Dasar, Edisi Terjemah, Jakarta: Erlangga,
1999.
Ghozali, Imam, Apliksi Analis Multi Vaiate Dengan Program SPSS, Semarang:
BPFE UNDIP, 2001.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, Analis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga,
Yogjakarta: UPP STIM YKPN, 2007.
Husnan, Suad, Manajemen Keuangan (Teori Dan Penerapan,) Edisi 4,
Yogyakarta: BPFE, 1998.
Mahfuedz, Pengaruh Krismon Pada Efisiensi Perusahaan Yang Go Public Di
BEJ, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia Vol. 15 No. 3 Oktober 2001.
Munawir, S., Analis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999.
Prastowo, Dwi, Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, Yogyakarta: AMP
YKPN, 1995.
Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4, Yogyakarta:
BFE UGM, 1995.
Samsudin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi, Edisi
Pertama, Yogyakarta: 1995.
Sudarsono, Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Edisi Kedua,
Yogyakarta: EKONISIA FE-UII, 1995.
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Al Faeta, 1999.
Page 80
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait
(Bamui, Takaful Dan Pasar Modal Syari’ah) Di Indonesia, Edisi revisi,
cet 4, Jakarta: PT Raja G rafindo Persada, 2004.
Supranto, J., Statstik Teori Dan Aplikasi, Edisi Ke Enam, Jakarta: Erlangga, 2001.
Syahatah, Husein dan Fayyat, Athiyah, Bursa Efek (Tuntunan Islam Dalam
Transaksi Di Pasar Modal), Edisi Pertama, Surabaya: Pustaka Progresif,
2004.
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Lutfiyati Latifah
Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 29 Mei 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Nama Orang Tua
Ayah : Sofiyan
Ibu : Musrifah
Alamat : Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009
Penulis
Page 81
Lutfiyati Latifah NIM. 052411153
Page 82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Lutfiyati Latifah
Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 29 Mei 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Jenjang Pendidikan
1. TK Mardisiwi Lulus Tahun 1993
2. SDN Gondang 02 Lulus Tahun 1999
3. MTS NU Karangsuno Lulus Tahun 2002
4. SMA Pondok Modern Selamat Kendal Lulus Tahun 2005
5. Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009
Penulis
Lutfiyati Latifah NIM. 052411153
Page 83
Lampiran 1
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2005 – Juni 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRS Ciputra Surya Tbk 8 ENRG Energi Mega Persada Tbk 9 GJTL Gajah Tunggal Tbk 10 INCO International Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 12 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 20 MLPL Multipolar Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 84
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2005 – Agustus 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BRPT Barito Pacific Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk 11 ENRG Energi Mega Persada Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KIJA Kawasan Industri Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 28 TLKM Telekomunikasi Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 85
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2006 – Juni 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 DOID Delta Dunia Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 86
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2006 – Agustus 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 ADHI Adhi Karya Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie Telecom Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 24 PTBA Tambang Batubara Tbk 25 SMCB Semen Cibinong Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 87
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2007 – Juni 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 CTRS Ciputra Surya Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SULI Sumalindo Lestari Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TOTL Total Bangun Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 88
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2007 – Agustus 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CPRO Central Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 LPKR Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMAR SMART Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMGR Semen Gresik Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TRUB Truba Alam Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 89
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2008 – Juni 2008
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 BMTR Global Mediacom Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie TelecomTbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 CTRA Ciputra Development Tbk
10 ELTY Bakrieland Tbk 11 FREN Mobile -8 Telecom Tbk 12 HITS Humpus Intermoda Tbk 13 INCO International Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 15 JPRT Jaya Real Propery Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 MPPA Matahari Putera Tbk 19 PLIN Plaza Indonesia Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Tbk 21 RALS Ramayana Lestari 22 SMAR Smart Tbk 23 SMGR Semen Gresik Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TRUB Truba Alam Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Page 90
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2008 – Agustus 2008
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ACES Ace Hardware Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 APEX Apexindo Pratama 5 ASII Astra Internasional 6 BISI Bisi Internsional 7 BMTR Global Mediacom Tbk 8 Brpt Barito pacific Tbk 9 BUMI Bumi Recources tbk 10 CTRP Ciputra Property 11 ELSA Elnusa tbk 12 IIKP Inti Agri Recources 13 INCO International 14 INDY Indika energy tbk 15 INTP Inducement Tunggal Perkasa 16 ITMG Indo Tambang Raya 17 KLBF Kalbe Farma tbk 18 LSIP PP London Sumatera 19 MIRA Mitra Rajasa tbk 20 MNCN Media Nusantara 21 MPPA Matahari Putera 22 PTBA Tambang Batu Bara 23 SGRO Sampoerna Agro tbk 24 SMGR Semen Gresik 25 TBLA Tunas Baru Lampung 26 TINS Timah tbk 27 TLKM Telekomunikasi 28 UNSP Bakrie Sumatera 29 UNVR Unilever Indonesia 30 WIKA Wijaya Karya
Sumber : JSX Value Line
Page 91
Lampiran 2
PUBLIKASI NO PERUSAHAAN 2005 2006 2007 2008
1 ANTM 24-03-06 26-03-07 10-03-08 25-03-09 2 ASII 24-03-06 28-03-07 29-02-08 02-03-09 3 BUMI 04-04-06 05-04-07 01-04-08 20-04-09 4 AALI 21-03-06 27-02-07 28-02-08 16-03-09 5 INTP 28-03-06 22-03-07 18-03-08 23-03-09 6 LSIP 31-03-06 30-03-07 13-03-08 16-03-09 7 PGAS 28-03-06 30-03-07 28-03-08 30-04-09 8 PTBA 29-03-06 30-03-07 10-03-08 16-03-09 9 UNTR 24-03-06 01-03-07 28-02-08 27-02-09 10 UNVR 29-03-06 29-03-07 26-03-08 13-04-09
(Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP)
Page 92
Lampiran 3 Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas dari aktivitas
Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (AKPn)
No Kode Tahun AKOp AKIn AKPn 1 ANTM 2005 790652690000,00 -1616796493000,00 -470956498000,002 2006 1711300253000,00 -190652524000,00 -962567950000,003 2007 4835907373000,00 -262350439000,00 -1113989181000,004 2008 1137316193000,00 -359230649000,00 2361531312000,005 ASII 2005 2482997000000,00 -2744693000000,00 -1181334000000,006 2006 8945292000000,00 -2460100000000,00 -5589088000000,007 2007 11244269000000,00 -3030042000000,00 -6817284000000,008 2008 10585000000000,00 -7195000000000,00 -1238000000000,009 BUMI 2005 1611457000000,00 -678410000000,00 -1279181000000,0010 2006 896671597360,00 -5257623980840,00 4307562814060,0011 2007 1789228963774,00 6345759044363,00 -7264159034961,0012 2008 9591944580000,00 -1688459574000,00 757516842000,0013 ALII 2005 799515000000,00 -589759000000,00 -874735000000,0014 2006 1029222000000,00 -639325000000,00 -495875000000,0015 2007 2596413000000,00 -822966000000,00 -958151000000,0016 2008 20874290000000,00 -741123000000,00 -1576961000000,0017 INTP 2005 1360803881943,00 -130442638826,00 -44494499743,0018 2006 1212866434084,00 -279544335153,00 -770041786344,0019 2007 1403488344089,00 63878307435,00 -1226030451280,0020 2008 1619202132220,00 -232837442184,00 -893021913491,0021 LSIP 2005 295596000000,00 -154894000000,00 -203547000000,0022 2006 276633000000,00 -124802000000,00 -47069000000,0023 2007 690408000000,00 -310806000000,00 -78297000000,0024 2008 1123958000000,00 -608267000000,00 -39707000000,0025 PGAS 2005 1605088333101,00 -763163287127,00 -296309723283,0026 2006 2341911321863,00 -4763378909446,00 -596014882582,0027 2007 2926542619715,00 2525454997813,00 123029022057,0028 2008 3778938944245,00 -1231966356497,00 -525056707501,0029 PTBA 2005 341062000000,00 -16364000000,00 -91280000000,0030 2006 337497000000,00 -31407000000,00 -242870000000,0031 2007 1367801000000,00 -182106000000,00 -256549000000,0032 2008 1367801000000,00 -429212000000,00 -380104000000,0033 UNTR 2005 1048518000000,00 -1595945000000,00 329038000000,0034 2006 1623777000000,00 542252000000,00 -702501000000,0035 2007 2657778000000,00 1026525000000,00 -1453973000000,0036 2008 4253895000000,00 -4951114000000,00 2852523000000,0037 UNVR 2005 1665735000000,00 -212869000000,00 -1529850000000,0038 2006 2174808000000,00 -338127000000,00 -1522856000000,0039 2007 2250013000000,00 -1191516000000,00 -1637785000000,0040 2008 2785785000000,00 -509114000000,00 -1994516000000,00
Sumber: Laporan keuangan diolah
Page 93
Lampiran 4 Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum
Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006 No KODE -5 -4 -3 2 -1 Rata-rata
1 ANTM 5.990.500 3.783.500 3.657.000 10.530.500 5.006.000 5.793.5002 ASII 30.684.000 26.780.000 12.455.000 6.690.000 4.641.000 16.250.0003 BUMI 146.874.000 75.623.000 165.136.500 85.965.500 59.722.500 106.664.3004 ALII 896.000 856.000 146.000 431.500 226.000 511.1005 INTP 5.331.000 1.938.500 2.643.000 1.191.000 840.500 2.388.8006 LSIP 1.600.000 1.201.500 581.500 1.846.500 2.047.000 1.455.3007 PGAS 19.581.000 8.277.500 6.440.000 5.160.000 698.500 8.031.4008 PTBA 17.131.000 9.914.000 16.823.000 2.200.500 16.061.500 12.426.0009 UNTR 15.468.500 8.761.500 6.025.500 4.579.000 2.434.000 7.453.700
10 UNVR 896.000 856.000 146.000 431.500 226.000 511.100
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007
No KODE -5 -4 -3 -2 -1 Rata-rata
1 ANTM 29.754.500 23.678.500 8.915.500 13.734.500 12.958.000 17.808.2002 ASII 10.233.000 8.881.500 14.274.000 5.353.500 9.695.000 9.687.4003 BUMI 180.688.500 233.896.500 167.044.000 88.660.500 66.736.500 147.405.2004 ALII 46.075.500 110.564.000 30.835.500 25.913.500 46.259.500 51.929.6005 INTP 5.314.000 1.652.000 140.000 408.000 1.814.500 1.865.7006 LSIP 1.663.000 1.407.500 991.500 1.528.500 4.371.500 1.992.4007 PGAS 13.103.000 3.224.000 6.413.500 4.712.000 19.244.000 9.339.3008 PTBA 4.468.000 5.721.500 28.971.500 60.229.000 39.723.500 27.822.7009 UNTR 1.631.000 7.229.000 2.911.000 3.669.500 1.411.500 3.370.400
10 UNVR 480.500 671.000 776.500 724.500 201.000 570.700
Page 94
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 hari sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2008 No KODE -5 -4 -3 -2 -1 rata-rata
1 ANTM 154.889.000 59.198.000 80.181.500 40.772.500 43.308.500 75.669.9002 ASII 7.032.000 3.975.000 4.114.000 2.167.000 3.139.500 4.085.5003 BUMI 137.541.500 92.127.500 63.447.000 193.859.500 132.554.500 123.906.0004 ALII 8.849.500 8.024.000 2.668.000 7.833.000 13.623.500 8.199.6005 INTP 1.981.000 2.213.500 2.035.500 2.491.000 3.436.500 2.431.5006 LSIP 4.993.500 3.695.000 5.488.500 6.271.000 3.522.500 4.794.1007 PGAS 8.944.000 12.456.000 7.928.500 10.727.500 16.978.500 11.406.9008 PTBA 23.054.000 19.118.500 15.607.500 11.393.500 15.173.000 16.869.3009 UNTR 9.721.000 3.379.000 6.164.000 6.959.500 3.444.500 5.933.600
10 UNVR 1.045.000 1.980.500 1.738.000 1.699.500 1.654.000 1.623.400
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No KODE -5 -4 -3 -2 -1 Rata-rata
1 ANTM 8.319.500 17.447.500 52.883.500 53.883.500 70.943.000 40.695.4002 ASII 2.369.500 1.804.000 6.435.000 3.946.500 5.519.000 4.014.8003 BUMI 454.063.000 545.332.000 523.601.000 605.462.500 795.314.000 584.754.5004 ALII 3.103.500 1.468.500 2.513.000 2.123.000 2.401.500 2.321.9005 INTP 188.500 3.149.000 249.500 419.500 1.466.000 1.094.5006 LSIP 876.500 5.021.500 5.372.000 2.552.500 2.323.500 3.229.2007 PGAS 29.095.500 22.070.000 14.818.500 18.171.500 18.984.000 20.627.9008 PTBA 6.766.000 3.196.500 2.927.500 4.776.000 9.516.500 5.436.5009 UNTR 4.706.000 3.990.500 5.521.500 4.268.000 3.807.000 4.458.600
10 UNVR 8.235.000 2.152.000 3.054.000 936.500 2.256.500 3.326.800 Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Page 95
Lampiran 5
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM 1.977.500 2.190.500 724.000 6.088.500 13.808.000 4.957.7002 ASII 1.115.500 14.191.500 2.967.000 4.324.000 4.850.000 5.489.6003 BUMI 67.094.500 40.184.500 122.297.000 93.882.000 44.649.000 73.621.4004 ALII 4.777.000 2.017.000 2.720.000 1.033.000 1.507.500 2.410.9005 INTP 10.979.000 3.833.000 3.192.000 5.413.500 7.177.500 6.119.0006 LSIP 3.477.500 372.500 6.164.500 8.208.000 15.606.000 6.765.7007 PGAS 9.389.500 8.780.500 5.692.000 4.508.000 9.577.000 7.589.4008 PTBA 14.522.000 3.999.500 5.560.000 38.288.000 18.118.500 16.097.6009 UNTR 2.140.000 16.367.500 10.456.500 11.552.000 7.834.500 9.670.100
10 UNVR 4.777.000 2.017.000 2.720.000 1.033.000 1.507.500 2.410.900
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009
No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM 24.566.500 16.950.000 22.317.000 16.978.000 12.972.000 18.756.7002 ASII 13.203.500 12.369.500 10.222.000 16.152.000 23.097.500 15.008.9003 BUMI 21.864.000 18.321.500 63.889.000 164.827.500 65.846.000 66.949.6004 ALII 91.892.500 39.597.000 20.517.000 19.028.000 64.020.000 47.010.9005 INTP 4.609.000 2.791.000 1.546.500 5.809.500 9.195.000 4.790.2006 LSIP 6.032.000 3.520.000 6.570.500 687.500 808.500 3.523.7007 PGAS 6.876.500 30.456.000 77.317.000 25.831.500 17.638.000 31.623.8008 PTBA 25.445.000 29.379.000 135.905.500 26.860.500 10.723.000 45.662.6009 UNTR 4.411.500 3.320.000 10.137.500 13.106.000 8.656.000 7.926.200
10 UNVR 435.000 1.612.500 2.902.000 3.935.000 503.500 1.877.600
Page 96
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM 117.208.000 58.460.000 66.338.500 52.198.500 62.951.000 71.431.2002 ASII 4.736.500 6.425.500 5.156.000 3.843.500 10.208.000 6.073.9003 BUMI 282.577.000 451.129.500 271.978.000 251.990.500 202.486.000 292.032.2004 ALII 13.158.500 10.541.500 14.949.500 22.264.500 12.260.500 14.634.9005 INTP 2.478.500 779.500 2.866.500 1.447.000 757.000 1.665.7006 LSIP 4.044.500 10.253.000 12.149.000 14.812.000 10.508.500 10.353.4007 PGAS 7.160.500 10.149.500 24.308.000 11.086.500 7.136.000 11.968.1008 PTBA 29.567.500 19.212.000 18.143.000 11.938.500 11.554.000 18.083.0009 UNTR 2.547.000 2.599.500 7.699.500 3.730.500 3.874.500 4.090.200
10 UNVR 1.607.500 233.500 2.163.500 3.141.000 1.083.500 1.645.800
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM 20.102.000 18.248.000 16.251.000 23.602.500 67.469.500 29.134.6002 ASII 3.156.500 2.885.000 4.242.000 2.711.000 2.747.000 3.148.3003 BUMI 1.372.333.000 1.137.705.000 689.076.000 594.909.000 332.479.000 825.300.4004 ALII 1.136.500 1.758.000 1.580.500 2.094.000 1.168.000 1.547.4005 INTP 4.723.500 1.806.000 1.570.500 1.384.000 2.999.000 2.496.6006 LSIP 2.845.500 5.533.000 4.742.500 5.514.000 4.344.000 4.595.8007 PGAS 53.688.000 81.510.000 95.540.000 127.435.000 111.601.000 93.954.8008 PTBA 10.027.500 11.887.500 19.755.000 17.293.000 24.392.000 16.671.0009 UNTR 6.206.500 8.158.500 5.465.000 6.419.500 2.690.500 5.788.000
10 UNVR 2.462.000 3.411.500 6.587.500 4.225.000 2.219.500 3.781.100 Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Page 97
Lampiran 6 Volume Perdagangan Saham
No Tahun Kode X - X + Y
1 2006 ANTM 5.793.500 4.957.700 -835.800 2 2007 17.808.200 18.756.700 948.500 3 2008 75.669.900 71.431.200 -4.238.700 4 2009 40.695.400 29.134.600 -11.560.800 5 2006 ASII 16.250.000 5.489.600 -10.760.400 6 2007 9.687.400 15.008.900 5.321.500 7 2008 4.085.500 6.073.900 1.988.400 8 2009 4.014.800 3.148.300 -866.500 9 2006 BUMI 106.664.300 73.621.400 -33.042.900 10 2007 147.405.200 66.949.600 -80.455.600 11 2008 123.906.000 292.032.200 168.126.200 12 2009 584.754.500 825.300.400 240.545.900 13 2006 INKP 511.100 2.410.900 1.899.800 14 2007 51.929.600 47.010.900 -4.918.700 15 2008 8.199.600 292.032.200 6.435.300 16 2009 2.321.900 825.300.400 -774.500 17 2006 INTP 2.388.800 6.119.000 3.730.200 18 2007 1.865.700 4.790.200 2924.500 19 2008 2.431.500 1.665.700 6.435.300 20 2009 1.094.500 2.496.600 -774.500 21 2006 LSIP 1.455.300 6.765.700 5.310.400 22 2007 1.992.400 3.523.700 1.531.300 23 2008 4.794.100 10.353.400 5.559.300 24 2009 3.229.200 4.595.800 1.366.600 25 2006 PGAS 8.031.400 7.589.400 -442.000 26 2007 9.339.300 31.623.800 22.284.500 27 2008 11.406.900 11.968.100 561.200 28 2009 20.627.900 93.954.800 73.326.900 29 2006 PTBA 12.426.000 16.097.600 3.671.600 30 2007 27.822.700 45.662.600 17.839.900 31 2008 16.869.300 18.083.000 1.213.700 32 2009 5.436.500 16.671.000 11.234.500 33 2006 UNTR 7.453.700 9.670.100 2.216.400 34 2007 3.370.400 7.926.200 4.555.800
Page 98
35 2008 5.933.600 4.090.200 -1.843.400 36 2009 4.458.600 5.788.000 1.329.400 37 2006 UNVR 511.100 2.410.900 1.899.800 38 2007 570.700 1.877.600 1.306.900 39 2008 1.623.400 1.645.800 22.400 40 2009 3.326.800 3.781.100 454.300
Sumber: Hasil Olahan Laporan Publikasi Saham Perusahaan yang terdaftar di JII
Page 99
Lampiran 7 Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Volume Perdagangan Saham 1.1046E7 4.95252E7 40
AKOp 3.0358E12 3.99023E12 40
AKIn -8.9576E11 2.15303E12 40
AKPn -8.4057E11 2.05330E12 40
Correlations
Volume
Perdagangan Saham AKOp AKIn AKPn
Volume Perdagangan Saham 1.000 .200 .314 -.278
AKOp .200 1.000 -.297 -.320
AKIn .314 -.297 1.000 -.334
Pearson Correlation
AKPn -.278 -.320 -.334 1.000
Volume Perdagangan Saham . .108 .024 .041
AKOp .108 . .031 .022
AKIn .024 .031 . .018
Sig. (1-tailed)
AKPn .041 .022 .018 .
Volume Perdagangan Saham 40 40 40 40
AKOp 40 40 40 40
AKIn 40 40 40 40
N
AKPn 40 40 40 40
Page 100
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 AKPn, AKOp,
AKIna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Model Summaryb
Change Statistics
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
Durbin-
Watson
1 .441a .195 .127 4.62620E7 .195 2.899 3 36 .048 1.669
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKOp, AKIn
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan
Saham
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1.861E16 3 6.204E15 2.899 .048a
Residual 7.705E16 36 2.140E15 1
Total 9.566E16 39
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKOp, AKIn
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Page 101
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations
Collinearity
Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) 6.674E6 9.622E6 .694 .492
AKOp 3.670E-6 .000 .296 1.670 .104 .200 .268 .250 .714 1.401
AKIn 8.810E-6 .000 .383 2.152 .038 .314 .338 .322 .707 1.415
1
AKPn -1.336E-6 .000 -.055 -.309 .759 -.278 -.051 -.046 .696 1.438
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan
Saham
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index (Constant) AKOp AKIn AKPn
1 2.163 1.000 .09 .08 .04 .04
2 1.136 1.380 .00 .00 .27 .26
3 .424 2.258 .91 .18 .12 .11
1
4 .277 2.796 .00 .74 .57 .59
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual
Volume
Perdagangan
Saham Predicted Value Residual
1 .069 -835800.00 -4.0395E6 3.20367E6
2 -.251 948500.00 1.2560E7 -1.16118E7
3 -.602 -4238700.00 2.3598E7 -2.78365E7
4 -.348 -11560800.00 4.5269E6 -1.60877E7
5 -.085 -10760400.00 -6.8163E6 -3.94408E6
Page 102
6 -.432 5321500.00 2.5296E7 -1.99749E7
7 -.613 1988400.00 3.0353E7 -2.83649E7
8 .332 -866500.00 -1.6215E7 1.53482E7
9 -.894 -33042900.00 8.3199E6 -4.13628E7
10 -.829 -80455600.00 -4.2111E7 -3.83443E7
11 1.930 1.68E8 7.8852E7 8.92738E7
12 4.638 2.41E8 2.5987E7 2.14559E8
13 -.080 1899800.00 5.5808E6 -3.68096E6
14 -.225 -4918700.00 5.4808E6 -1.03995E7
15 -.082 6435300.00 1.0232E7 -3.79669E6
16 -1.721 -774500.00 7.8857E7 -7.96310E7
17 -.148 3730200.00 1.0578E7 -6.84753E6
18 -.146 2924500.00 9.6908E6 -6.76627E6
19 -.320 -765800.00 1.4025E7 -1.47910E7
20 -.224 1402100.00 1.1758E7 -1.03557E7
21 -.029 5310400.00 6.6657E6 -1.35532E6
22 -.111 1531300.00 6.6521E6 -5.12084E6
23 -.022 5559300.00 6.5737E6 -1.01437E6
24 -.089 1366600.00 5.4925E6 -4.12593E6
25 -.144 -442000.00 6.2365E6 -6.67846E6
26 1.042 22284500.00 -2.5901E7 4.81853E7
27 -.842 561200.00 3.9498E7 -3.89370E7
28 1.360 73326900.00 1.0390E7 6.29373E7
29 -.091 3671600.00 7.9030E6 -4.23140E6
30 .214 17839900.00 7.9600E6 9.87995E6
31 -.199 1213700.00 1.0432E7 -9.21791E6
32 .061 11234500.00 8.4197E6 2.81477E6
33 .134 2216400.00 -3.9785E6 6.19486E6
34 -.298 4555800.00 1.8348E7 -1.37927E7
35 -.632 -1834400.00 2.7414E7 -2.92481E7
36 .572 1329400.00 -2.5146E7 2.64756E7
37 -.239 1899800.00 1.2955E7 -1.10556E7
38 -.268 1306900.00 1.3711E7 -1.24039E7
39 -.143 22400.00 6.6220E6 -6.59963E6
Page 103
40 -.244 3781100.00 1.5077E7 -1.12957E7
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -4.2111E7 7.8857E7 1.1046E7 2.18449E7 40
Std. Predicted Value -2.433 3.104 .000 1.000 40
Standard Error of Predicted
Value 7.405E6 3.879E7 1.265E7 7434542.594 40
Adjusted Predicted Value -3.4124E7 2.6747E8 1.3735E7 4.45161E7 40
Residual -7.96310E7 2.14559E8 .00000 4.44471E7 40
Std. Residual -1.721 4.638 .000 .961 40
Stud. Residual -3.159 5.069 -.017 1.144 40
Deleted Residual -2.68243E8 2.56313E8 -2.68953E6 6.86767E7 40
Stud. Deleted Residual -3.664 9.343 .086 1.733 40
Mahal. Distance .024 26.447 2.925 5.385 40
Cook's Distance .000 5.910 .219 .963 40
Centered Leverage Value .001 .678 .075 .138 40
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Casewise Diagnosticsb
Case
Number Std. Residual
Volume
Perdagangan
Saham Predicted Value Residual Status
1 -.631 -835800.00 3.1363E6 -3.97213E6
2 -.203 948500.00 2.2267E6 -1.27824E6
3 -.846 -4238700.00 1.0866E6 -5.32533E6
4 -1.863 -11560800.00 167443.1343 -1.17282E7
5 -2.289 -10760400.00 3.6475E6 -1.44079E7
6 .213 5321500.00 3.9794E6 1.34214E6
7 -.362 1988400.00 4.2677E6 -2.27930E6
8 -.629 -866500.00 3.0903E6 -3.95679E6
9 . . . . Ma
Page 104
10 . . . . Ma
11 . . . . Ma
12 . . . . Ma
13 -.141 1899800.00 2.7881E6 -8.88311E5
14 -1.171 -4918700.00 2.4500E6 -7.36869E6
15 .665 6435300.00 2.2487E6 4.18656E6
16 .659 -774500.00 -4.9239E6 4.14940E6
17 .327 3730200.00 1.6713E6 2.05886E6
18 .091 2924500.00 2.3491E6 5.75374E5
19 -.501 -765800.00 2.3869E6 -3.15266E6
20 -.133 1402100.00 2.2408E6 -8.38669E5
21 .487 5310400.00 2.2425E6 3.06790E6
22 -.093 1531300.00 2.1187E6 -5.87367E5
23 .552 5559300.00 2.0851E6 3.47419E6
24 -.110 1366600.00 2.0620E6 -6.95375E5
25 -.411 -442000.00 2.1441E6 -2.58607E6
26 2.820 22284500.00 4.5336E6 1.77509E7
27 .207 561200.00 -743408.3375 1.30461E6
28 . . . . Ma
29 .257 3671600.00 2.0567E6 1.61485E6
30 2.488 17839900.00 2.1771E6 1.56628E7
31 -.102 1213700.00 1.8536E6 -6.39942E5
32 1.452 11234500.00 2.0960E6 9.13851E6
33 -.035 2216400.00 2.4387E6 -2.22295E5
34 .466 4555800.00 1.6211E6 2.93473E6
35 -.520 -1834400.00 1.4358E6 -3.27015E6
36 -.006 1329400.00 1.3668E6 -3.74373E4
37 -.122 1899800.00 2.6692E6 -7.69391E5
38 -.194 1306900.00 2.5309E6 -1.22403E6
39 -.491 22400.00 3.1115E6 -3.08909E6
40 .168 3781100.00 2.7246E6 1.05652E6
a. Missing Case
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Page 106
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Mean .0000000Normal Parametersa
Std. Deviation 6.01067840E6
Absolute .157
Positive .157
Most Extreme Differences
Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .931
Asymp. Sig. (2-tailed) .352
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations
Collinearity
Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) 6.674E6 9.622E6 .694 .492
AKOp 3.670E-6 .000 .296 1.670 .104 .200 .268 .250 .714 1.401
AKIn 8.810E-6 .000 .383 2.152 .038 .314 .338 .322 .707 1.415
1
AKPn -1.336E-6 .000 -.055 -.309 .759 -.278 -.051 -.046 .696 1.438
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan
Saham
Page 107
3. Uji Hekteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson 1 1.669
Page 108
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA
ISLAMIC INDEX (JII)
TAHUN 2003-2007
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
deviden payout rasio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII). SPSS merupakan model analisis yang digunakan untuk menguji
seluruh variabel secara parsial maupun silmutan yang diduga mempengaruhi
deviden payout rasio, yaitu profitabilitas, cash position, financial leverage,
growth potential, earning pershare dan deviden payout rasio.
Sampel dalam studi ini menggunakan 14 perusahaan yang merupakan
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 2003-
2007.Hasil analisis menunjukkan hanya profitabilitas dan growth potential yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden payout rasio, Sedangkan earning
(merupakan proksi dari klasifikasi dari rugi laba) memiliki pengaruh yang kurang
signifikan.
Kata Kunci :SPSS, Deviden Payout Rasio, Profitabilitas, Cash Position,
Financialve Lerage, Growth Potential, Earning Pershare.
Page 109
PENDAHULUAN
Hadirnya pasar modal syariah akan menjadi tonggak sejarah baru, seperti
saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa lalu. Tepat
tanggal 14 maret 2003, pasar modal syariah diresmikan oleh Menkeu Boediono.
Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar modal syariah. Sebelumnya
pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan PT Danareksa
Investment Management (DIM) telah meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII).
Sementara itu Reksadana syariah pertama sudah ada pada tahun 1997, serta
diterbitkannya obligasi syariah Mudharabah Indosat pada tahun 2002.
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa
Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan
investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya
pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip Syari’ah
Kebijakan deviden pada perusahaan merupakan kebijakan yang sangat
penting, sebab melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen
perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Kebijakan deviden
adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran deviden dan besarnya laba
yang ditahan untuk kepentingan perusahaan. Tujuan investor menanamkan
modalnya dalam bentuk saham adalah untuk memaksimumkan kekayaan yang
diperoleh baik melalui deviden yang akan dibagikan maupun melalui capital
again pada saat saham tersebut dijual. Deviden adalah bagian laba yang diberikan
perusahaan kepada para pemegang saham atas laba yang diperolehnya. Sedangkan
capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh Investor dari selisih antara
harga beli dengan harga jual suatu saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan
haruslah lebih besar daripada apabila investor menanamkan dananya pada obligasi
pemerintah ataupun tingkat bunga deposito.1
Suatu perusahaan harus terus tumbuh agar dapat memberikan kemakmuran
yang lebih tinggi bagi pemilik saham. Untuk tumbuh, perusahaan memerlukan
1 Prihantoro, Estimasi Pengaruh Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Publik
Indonesia, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis No. 1 Jilid 3 2003
Page 110
dana lebih besar untuk mendanai perluasan investasinya. Dana tersebut dapat
diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber internal maupun sumber
eksternal. Sumber internal berasal dari laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat
berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau
menjual saham baru. Apabila perusahaan membiayai investasinya dari sumber
internal maka konsekuensinya deviden yang dibayarkan berkurang, bagi investor
yang mempunyai tujuan semata-mata membeli saham untuk investasi, maka para
pemegang saham menginginkan deviden yang besar. Berbeda apabila investor
tersebut tidak mempunyai tujuan investasi maka akan cenderung meraih
keuntungan dari capital gain. Sebaliknya bila perusahaan menggunakan sumber
dana eksternal maka ada cenderung membagikan deviden dalam jumlah yang
lebih besar. Oleh karena itu diperlukan kebijakan deviden yang memenuhi
harapan investor akan deviden dan yang tidak menghambat pertumbuhan
perusahaan.