LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA I PENETAPAN KADAR AIR TANAH Disusun Oleh: Nama : Sella Wulandari NIM : A1L012151 Rombongan : C2 Asisten : Nova Margareth Semester : Genap 2013 LABORATURIUM ILMU TANAH UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN AGROTEKNOLOGI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
ACARA I
PENETAPAN KADAR AIR TANAH
Disusun Oleh:
Nama : Sella Wulandari
NIM : A1L012151
Rombongan : C2
Asisten : Nova Margareth
Semester :
Genap 2013
LABORATURIUM ILMU TANAH
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangTanah merupakan hasil dari evolusi yang mempunyai susunan teratur dan
unik yang terdiri dari horizon – horizon (lapisan-lapisan tanah) yang
berkembang secara genetik. Definisi tanah ekspansif sering digambarkan
sebagai suatu kondisi tanah yang mudah mengembang (swelling) dan
menyusut (shrink) menurut kadar air yang dikandung oleh tanah tersebut.
Tanah ekspansif merupakan tanah lempung yang memiliki plastisitas tinggi
dam mengandung mineral-mineral yang bersifat ekspansif, seperti
Montmorillonite yang apabila kadar airnya berubah-ubah akan mudah
mengalami perubahan volume tanah. Proses – proses pembentukan tanah atau
perkembangan horizon dapat dilihat sebagai penambahan, pengurangan,
perubahan atau translokasi. Peningkatan kadar air dalam tanah dapat
menyebabkan pengembangan volume tanah yang nantinya mengakibatkan
penurunan kuat geser tanah dan menimbulkan tekanan pengembangan
(swelling pressure). Besarnya swelling pressure sama dengan besarnya
tekanan yang menghalangi terjadinya perubahan volumedari tanah.
Tanah mempunyai perananan penting didalam siklus hidrologi. Kondisi
tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada
permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan
tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air.
Air terdapat didalam tanah karena ditahan atau diserap oleh massa tanah,
tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang
baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu tanaman.
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara
lain untuk memenuhi transpirasi, dalam proses asimilasi untuk pembentukan
karbihidrat, serta untuk pengangkutan hasil-hasil fotosintesisnya ke seluruh
jaringan tumbuhan. Disamping itu air merupakan bagian penyusun tubuh
tumbuhan. Air tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam hara. Air akar
tumbuhan.
Fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu
memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar
tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada
kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima
dipermukaan tanah ke bawah.
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase
volume air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan
dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C –
1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan
sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki
tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan
kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan
ukuran pori-pori pada tanah.
B. Tujuan
Menetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang
dan kadar air maksimum tanah dengan metode gravimetri (perbandingan
massa air dengan massa padatan tanah) atau disebut tanah dan unsur hara
ke permukaan berdasarkan % tanah.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Semenjak pertanian berkembang, konsep tanah yang sangat penting ada
konsep sebagai media alami bagi pertimbuhan tanaman. Bila kota-kota besar
berkembang tanah menjadi penting sebagai bahan rekayasa guna mendukung
jalan-jalan dan bangunan-bangunan. Pada saat ini tanah lebih banyak lagi
mendukung fungsi rekayasa, termasuk untuk menimbun bahan-bahan bangunan.
Konsep tanah sebagai bahan rekayasa dikaitkan dengan tanah sebagai selimut
batuan yang telah mengalami pelapukan atau regolit (Foth, 1988).
Tanah adalah bahan mineral yang tidak pepat (unconsolidated) pada
permukaan tanah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan,
yaitu: iklim, organisme serta topografi yang semuanya berlangsung pada suatu
periode (Foth ,1988).
Tanah itu adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan
berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap
bahan-bahan alam (natural material) dipermukaan bumi.(Hakim, 1986).
Tanah pada kedalaman tertentu selalu dijenuhi air yang disebut dengan air
tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah dangkal dan air
tanah dalam. Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai
pengaruh besar terhadap proses pembentukan tanah. Melalui profil, kedalaman air
tanah dapat diduga berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami
periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor lingkingan luar
lainnya (Rachmat Sutanto,2005).
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air dalam tanah menyebabkan partikel tanah
mengembang dan mengkerut terikat satu sama lain membentuk struktur tanah. Air
tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan
kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit
dilakukan, sedangkan kadar air tanah adalah jumlah air yang terkandung didalam
tanah per satuan tertentu. Air tanah juga berperan dalam reaksi-reaksi kimia tanah
yang dapat melepaskan dan mengikat unsur hara dalam tanah dan melarutkan
unsur-unsur hara dalam tanah sehingga menyebabkan kemasaman dan kebasaan
dalam air tanah ( Soepardi, 1987).
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume
air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah
tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah
dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu.
Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung
dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan
udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang
bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air
tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air
jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga
horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakan horizontal
(Hakim, dkk, 1986).
Bila kadar air tanah rendah maka tanah akan keras atau kaku sehingga sulit
untuk dipadatkan. Pada kadar air tanah tinggi kepadatan tanah akan rendah karena
pori-pori tanah menjadi terisi air (Wesley, 1973).
Koefisien air tanah yang merupakan koefisien yang menunjukkan potensi
ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari :
1. Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi di mana seluruh
ruang pori tanah terisi oleh air.
2. Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori
tanah mulai menipis, sehingga tegangan antarair-udara meningkat hingga
lebih besar dari gaya gravitasi.
3. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
ketersediaannya sudah lebih rendah ketimbang kebutuhan tanaman untuk
aktivitas, dan mempertahankan turgornya.
4. Koefisien Higroskopis adalah kondisi di mana air tanah terikat sangat kuat
oleh gayamatrik tanah.
(Hanafiah,2007)
Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi,
kohesi dan gravitasi. Dengan adanya gaya-gaya tersebut, maka air dalam tanah
dapat dibedakan menjadi :
(1) Air Higroskopik
Yaitu air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat
digunakan tanaman (adhesi antara tanah dengan air). Air ini terikat kuat
pada matriks tanah, ditahan dengan tegangan 31 - 10.000 atm (pF 4,0 -
4,7)
(2) Air Kapiler
Yaitu air dalam tanah dimana daya kohesi (tarik menarik antara
butir-butir air ) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari
gravitasi.air ini dapat bergerak ke samping atau keatas karena gaya-gaya
kapiler. Sebagian besar air dari air kapiler merupakan air yang tersedia
(dapat diserap) bagi tanaman. Air kapiler ini menempati pori mikro dan