BAB IV PEMBAHASAN LEARNING ISSUE 4.1 Anatomi dan fisiologi otak 4.1.1 Tulang dan otot kepala Tulang tengkorak kepala adalah satu struktur Otot tulang yang terdiri atas tulang-tulang kecil yang pipih yaitu tulang tulang muka dan tulang-tulang kranium.Tulang-tulang muka membentuk kerangka muka dan melindungi organ-organ pancaindra seperti penglihatan, penciuman dsb ,serta merupakan perlekatan otot-otot fasial untuk ekspresi muka.Tulang-tulang kranium melingkupi dan melindungi otak yang rapuh, di samping untuk melekat ototototkepala dan leher . Gambar 1. Otot kulit kepala dan otot mimik ( Otot kulit kepala: otot temporal dan otot mimik : otot frontal adalah otot yang sering dikeluhkan terasa tegang) 5
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
PEMBAHASAN LEARNING ISSUE
4.1 Anatomi dan fisiologi otak
4.1.1 Tulang dan otot kepala
Tulang tengkorak kepala adalah satu struktur Otot tulang yang terdiri atas tulang-tulang
kecil yang pipih yaitu tulang tulang muka dan tulang-tulang kranium.Tulang-tulang muka
membentuk kerangka muka dan melindungi organ-organ pancaindra seperti penglihatan,
penciuman dsb ,serta merupakan perlekatan otot-otot fasial untuk ekspresi muka.Tulang-
tulang kranium melingkupi dan melindungi otak yang rapuh, di samping untuk melekat
ototototkepala dan leher .
Gambar 1. Otot kulit kepala dan otot mimik
( Otot kulit kepala: otot temporal dan otot mimik : otot frontal
adalah otot yang sering dikeluhkan terasa tegang)
Otot superfisial kepala yang berguna untuk ekspresi muka adalah otot muka dan
otot kulit kepala.Otot-otot ekspresi muka adalah istimewa karena salahsatu
perlekatannya adalah kulit atau otot yang lain.Bentuknya sangat bervariasi dan
kekuatannya berbeda-beda. Di bawah kulit kepala otot yang utamaadalah
epicranius. Otot ini terdiri atas otot frontal didaerah dahi (musculus frontalis) dan
otot oksipital didaerah belakang kepala (musculus occipitalis),keduanya
5
dihubungkan oleh aponeurosis kranial(bangunan lebar, liat terdiri atas jaringan
fibreus)yangdisebut galea aponeurotica. Ke sampingkehilangan sifat liatnya dan
melanjut ke fascia otottemporal. Galea melekat erat ke kulit kepala
denganperantaraan jaringan lemak yang padat. Otot kepalayang lain adalah otot
temporal (musculus temporalis),berbentuk kipas yang menutupi daerah
temporal,sebagian frontal dan parietal tulang tengkorak kepala.
(Gambar 1) Otot ini bersama dengan otot masseter(musculus masseter) merupakan
otot pengunyah danberfungsi mengatupkan rahang.
4.1.2 Otak dibagi kedalam lima kelompok utama yaitu :
1. Telensefalon (endbrain) yang terdiri atas : hemisfer serebri yang disusun oleh korteks
serebri,system limbic,basal ganglia dimana basal ganglia disusun oleh ; nucleus
kaudatum,nucleus lentikularis,klaustrum dan amigdala.
a. Korteks serebri berperan dalam : Persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter,
bahasa, sifat pribadi, proses mental canggih mis. Berpikir, mengingat, membuat
keputusan, kreativitas dan kesadaran diri.
b. Nucleus basal berperan dalam : Inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang
lambat dan menetap, penekanan pola – pola gerakan yang tidak berguna.
2. Diensefalon (interbrain) yang terbagi menjadi epitalamus,thalamus,subtalamus,dan
hipotalamus.
a. thalamus berperan dalam : Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps,
kesadaran kasar terhadap sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam
kontrol motorik. b.Hipotalamus berperan dalam : Mengatur banyak fgs homeostatik,
misalnya kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan.
Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin, sangat terlibat dalam emosi
dan pola perilaku dasar.
3. Mesensefalon (midbrain)corpora quadrigemina yang memiliki dua kolikulus yaitu
kolikulus superior dan kolikulus inferior dan terdiri dari tegmentum yang terdiri dari
nucleus rubra dan substansia nigra.
4. Metensefalon (afterbrain) ,pons dan medulla oblongata memiliki peran: Asal dari
sebagian besar saraf kranialis perifer, pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi dan
6
pencernaan. Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur.
Penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dr korda spinalis; keadaan terjaga
dan pengaktifan korteks serebrum. Pusat tidur.
5. Serebellum memiliki peran dalam Memelihara keseimbangan, peningkatan tonus otot,
koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih.
Hemisfer sendiri menurut pembagian fungsinya masih dibagi kedalam lobus-lobus yang
dibatasi oleh gyrus dan sulkus, seperti terlihat dalam gambar dibawah ini :
Fungsi dari setiap lobus ada pada table berikut :
7
4.1.3 System sirkulasi otak :
Kebutuhan energy oksigen jaringan otak adalah sangat tinggi oleh karena itu aliran
darah ke otak absolute harus selalu berjalan mulus . suplai darah ke otak seperti organ
lain pada umumnya disusun oleh arteri – arteri dan vena-vena.
1. Arteri karotis : arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna bercabang dari
Terapi preventif : amitriptilin dan notrriptilin merupakan antidepresan trisiklik yang
paling serasi dipakai. Selain itu SSRI seperti fluoksetin,paroksetin, dan sertralin juga
sering digunakan.
Dosis : Jenis obat dosis
amitriptilin 10 - 50 mg sebelum tidur
doxepin 10 - 75mg sebelum tidur
nortriptilin 25 - 75mg sebelum tidur
Terapi Nonfarmakologis
Disamping mengkonsumsi obat , hal lain yang bias dilakukan untuk meringankan nyeri TTH
antara lain :
1. Kompres panas atau dingin pada dahi
2. Mandi air panas
16
3. Tidur dan istirahat
Pencegahan
Hindari factor-faktor pencetus. Hindari kafein atau nikotin, situasi yang menyebabkan
stress ,kecemasan ,kelelahan,rasa lapar, rasa marah, dan posisi tubuh yang tidak baik.
Prognosis
Konsumsi analgesic akan mengurangi nyeri dan terapiu pencegahan cukup efektif bila
pencetusnya diketahui dan dihindari.
4.3.3 Migrain
Migrain adalah serangan nyeri kepala berulang-ulang ,dengan frekuensi lama
dan hebatnya rasa nyeri dengan intensitas yang beragam; serangan sesisi dan biasanya
berhubungan dengan tak suka makan dan kadang-kadang dengan mual dan muntah.
Kadang – kadang didahului oleh gangguan sensorik,motorik, dan kejiwaan.dan sering
dikaitkan dengan faktor ketururnan.
Gejala klinik :
1 Migren dengan aura
Nyeri kepala biasanya didahului oleh nyeri neurologik fokal yang sepintas yang disebut
aura.Gejala aura ini biasanya berupa gangguan dalam lapangan pandangan yang gemerlapan
atau berkilau-kilauan.
Gejala aura migren ini dapat juga berupa bentuk rasa sensorik, berupa rasa seperti
ditusuk jarum yang mulai pada jari-jari pada satu tangan dan secara perlahan menyebar
kelengan sesisidan akhirnya mengenai sesisi muka terutama hidung dan mulut..
Nyeri kepala mual,dan muntah serta fonofobia biasanya mengikuti gejala aura,
langsung atau setelah interval bebas kurang dari satu jam.fase yang terakhir ini biasanya
berlangsung 4-72 jam atau sama sekali tidak ada.
Nyeri kepala biasanya sesisi ,akan tetapi tidakselalu pada sisi yang berlawanan dengan
aura.sakit kepala berpindah-pindah, akan tetapi lebih sering tetap pada satu sisi nyang sama.
17
2. Migrain tanpa aura
Serangan migrain berlangsung antara 4-72 jam ,nyeri kepalanya sesisi sifatnya
berdenyut-denyut,intensitasnya sedang atau hebat,dan berhubungan dengan
mual,muntah ,fonofobia dan fotofobia.nyeri kepala bertambah hebat dengan
aktivitas fisik yang berat, familial, berhubungan dengan haid dan menghilang
pada kehamilan trimester II dan III.
Patofisiologi migren
Mutasi pada DNA mitochondria dan gen kalsium channel bisa menjelaskan kejadian familial.
Vaskular dan neuronal proses ko-exist dengan aktivitas serotonin yang berubah pada awal
serangan.
Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksanaan migrain adalah :
1. Mencegah faktor pencetus
2. Pengobatan non-medis
Berhubung faktor pencetus tak selalu dapat dihindari maka dianjurkan pengobatan
non-medik,oleh karena pengobatan ini mengurangi banyaknya obat migren,sehingga
efek samping dari obat-obatan dapat dikurangi.
3. Pengobatan simtomatik : hindari obat-obat yang mengganggu tidur
4. Pengobatan pencegahan.
4.3.4 Sakit Kepala Cluster
DEFINISI
Sakit Kepala Cluster adalah jenis sakit kepala migren yang jarang terjadi, yang menyebabkan nyeri yang luar biasa.
Paling sering menyerang pria diatas 30 tahun.
PENYEBAB
18
Serangan bisa disebabkan oleh alkohol dan kekurangan oksigen (misalnya di daerah pegunungan).
GEJALA
Suatu serangan hampir selalu dimulai secara tiba-tiba dan berakhir dalam waktu 1 jam.
Serangan seringkali dimulai dengan rasa gatal atau meler pada salah satu sisi hidung, yang mendahului nyeri hebat pada sisi kepala yang sama dan menjalar ke sekitar mata.
Setelah serangan, kelopak mata pada sisi yang sama bisa menutup dan pupil seringkali mengecil.
Serangan datang dalam kelompok, berkisar dari 2 serangan/minggu sampai beberapa serangan/hari. Sebagian besar episode sakit kepala cluster berlangsung selama 608 minggu dan kadang lebih lama, yang diikuti dengan interval bebas sakit kepala selama beberapa bulan sebelum serangan muncul lagi.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
PENGOBATAN
Suntikan sumatriptan bisa segera menghilangkan nyeri tapi tidak mencegah serangan berikutnya.
Selama suatu serangan, menghirup oksigen kadang bisa mengurangi nyeri.
PENCEGAHAN
Untuk mencegah serangan bisa diberikan ergotamin, kortikosteroid atau metisergid.
19
BAB V
ULASAN
- Banyak sekali perbedaan dalam patofisiologi terjadinya sakit kepala TTH
diberbagai literature tetapi yang paling diterima adalah iritasi peptide
vasoaktive.
- Penangan sakit kepala masih simpang siur dalam berbagai buku dan sepertinya
kecocokan obat sangaty bergantung dengan pasien. Perbedaan terutama pada
literature barat dengan literature Indonesia dalam hal pengobatan.
20
KESIMPULAN
Ny. S mengalami sakit kepala type tegang sesuai dengan gejala klinis dan pemeriksaan yang
telah dilakukan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Adam, George L, Lawrence R.Boies, dan Peter A.Higler. Embriologi, Anatomi dan Fisiologi
Telinga dan Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.Harjanto Effendi dan R.A.Kuswidayati
Santoso. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. . Jakarta : EGC.1997. 28-35, 95-113.
Djaafar, Zainul A., Helmi, Ratna D.Restuti. Kelainan Telinga Tengah. Efiaty Arsyad Soepardi,
Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashiruddin, dan Ratna Dwi Restuti. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
22
Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher edisi keenam.Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.2007.64-76.
Ganong, William F.Pendengaran dan Keseimbangan.H.M.Djauhari Widjjajakusumah. Buku ajar