B A B II
BAB I Dasar-dasar Pengukuran
UNIT-UNIT DAN DIMENSI-DIMENSI UKURAN
BESARAN-BESARAN DASAR
Dalam studi instrumentasi kita akan memperhatikan hanya
pengukuran tiga besaran dasar - Length (panjang, lama), mass
(massa), dan time (waktu). Kita harus menganggap besaran sebagai
sesuatu yang dapat diukur. Besaran dasar adalah besaran yang tidak
dapat dipecah-pecah lagi menjadi besaran-besaran lain. Speed
(kecepatan) adalah besaran fisik karena speed dapat diukur, namun
bukan besaran dasar. Speed, sebagai besaran, terdiri dari dua
besaran dasar -panjang dan waktu. Speed diartikan sebagai jarak
dibagi waktu, dan diungkapkan sebagai sekian feet per second (kaki
per detik), dan sebagainya.
Ada kalanya suhu (temperature) dan besaran-besaran lain dianggap
sebagai besaran dasar, dan anggapan ini tidak perlu disalahkan,
meskipun perubahan suhu tubuh merupakan cerminan fakta bahwa energi
panas tubuh telah berubah. Energi memang dapat diungkapkan dalam
besaran-besaran dasar seperti massa, panjang, dan waktu. Oleh
karena itu, perubahan suhu mencerminkan perubahan dalam dimensi
besaran-besaran tersebut.
DIMENSI
Semua besaran mempunyai dimensi. Memang, dimensi yang paling
umum dikenal adalah panjang, namun juga wajar menganggap massa dan
waktu sebagai dimensi. Tentu tak salah mengatakan speed mempunyai
dimensi panjang dan waktu, dan force mempunyai dimensi panjang,
waktu, dan massa.
UNIT-UNIT UKURAN
Unit (satuan) adalah ukuran standard suatu besaran. Unit-unit
ukuran ditentukan oleh hukum atau ditetapkan lewat penggunaannya
secara umum. Unit ukuran digunakan untuk mengukur besaran size
(ukuran) apa saja, dan hasil pengukuran selalu diungkapkan dalam
istilah unit yang dipilih.
Sistem-sistem Unit
Sejak awal sudah ada dua sistem dasar unit: sistem absolut, dan
sistem engineering. Dalam kedua sistem ini ada dua macam unit yang
perlu diperhatikan dalam instrumentasi, yaitu unit menurut British
system dan menurut metric system.
Pada sistem absolut, besaran masa, panjang, dan waktu dianggap
besaran dasar, sedangkan pada sistem engineering, besaran gaya,
panjang, dan waktu dianggap besaran dasar. Gaya, dalam pengertian
paling tegas, tidak (bersifat) dasar karena terdiri dari (sifat)
massa, panjang, dan waktu. Gaya adalah produk massa kali panjang
dibagi waktu kuadrat, yaitu, gaya sama dengan (massa x panjang) -
waktu2. Tetapi, demi praktisnya, gaya dianggap besaran dasar.
Ukuran Menurut Biritsh SystemSistem ukuran yang digunakan untuk
tujuan dagang dan komersial, di hampir semua negara yang berbahasa
Inggris, umumnya disebut ukuran British system atau ukuran English
system. Sistem ini sudah mapan lama sekali, namun sistem ini
mengandung ciri rancu dan hubungan matematika buruk antara satu
unit dan unit lain yang digunakan mengukur besaran yang sama. Dalam
sistem ini, unit untuk massa adalah pound, yang di Amerika Serikat
diartikan sebagai bagian tertentu pada kilogram, padahal kilogram
adalah standard metric system. Pound masih dibagi-bagi lagi menjadi
ounces, drams, grains, dan unit-unit lain, yang tiap unit itu agak
kaku hubungannya dengan pound. Yard merupakan standar panjang pada
British system, dan masih terbagi lagi menjadi feet (kaki) dan
inches (inci). Yard ditentukan dalam istilah-istilah metric
system.
Selain dari buruknya hubungan matematika yang ada di antara
unit-unit ukuran British system, kelemahan lain ialah fakta bahwa
nama tertentu untuk besaran unitnya mengandung berbagai arti atau
nilai yang berlainan. Misalnya, paling tidak ada tiga macam mile
dalam British system - nautical mile,geographical mile, dan statute
mile. Demikian pula mengenai unit ukuran volume, yaitu gallon.
Banyak macam gallon, yangmasing-masing berlainan sedikit antara
gallon yang satu dangallon lainnya.
Ukuran Metric SystemUkuran metric system telah digunakan oleh
hampir semua negara. Secara hati-hati dan mendalam sistem ini
dikembangkan oleh sekumpulan pakar ilmiah Perancis dalam 1790an;
keunggulan sistem ini begitu jelas hingga dengan cepat dan meluas
dite-rima oleh negara-negara lain. Metric system berciri hubungan
powers-of-ten (kelipatan-sepuluh) antara semua unit yang digunakan
mengukur besaran tertentu. Meter adalah unit uku-ran panjang dalam
metric system, dan tidak ada kerancuan yang terkandung dalam meter.
Unit meter yang digunakan di Jepang sama persis dengan unit meter
yang digunakan di Jerman, atau Amerika Serikat. Dalam metric
system, unit massa adalah gram dan kilogram.
Metric system menjadi dasar bagi kedua subsistemnya yang disebut
centimeter-gram-second system, dan meter-kilogram-second system,
yang masing-masing umum disingkat cgs dan mks. Memang kedua
subsistem ini berhubungan erat, karena meter dan kilo-gram
masing-masing hanyalah perkalian centimeter dan gram.
Tabel 2-1 adalah tabel berbagai besaran berikut unit-unitnya
dalam mks, cgs dan ukuran menurut British system. Ingatlah bahwa
tabel ini untuk engineering system yang dalam sistem ini gaya,
bukan massa, dianggap besaran dasar.
Tabel 2-1 - Engineering System of Units
JumlahHubungan dengan Quantity lainUnit cgsUnit mksBritish
Unit
Panjang, L Besaran Dasarcmmft
Gaya, Fgfkgflbf
Waktu, tsecsecsec
Massa, MM = F/agf x m/sec2 kgf x m/sec2slug = lbf/a
Velocity, Vv = L/tcm/secm/secft/sec
Akselerasi, aa = v/tcm/sec2m/sec2ft/sec2
Kerja, WW = FLcm x gfm x kgflbf x ft
Power, PP = W/tcm x gf/secm x kgf/sec(lbfxft)/sec
Singkatan pada Tabel 1 :cm, centimeter; m, meter; ft, foot; gf,
gram-force; kgf, kilogram-force; lbf, pound-force; sec, second
UKURAN PANJANG
Panjang adalah salah satu besaran dasar, dan masih ada puluhan
lebih unit lain dalam berbagai sistem ukuran sebagai ungkapan
ukuran panjang. Feet dan inches, lalu centimeter dan meter, yang
semua merupakan unit-unit amat penting dalam instrumentasi. Panjang
digunakan mengukur tidak hanya jarak saja. Juga digunakan untuk
mengukur volume maupun luas.
Ukuran Luas
Bila dua dimensi panjang menjadi suatu produk, artinya kedua
dimensi dikalikan, hasilnya tentulah luas. Ukuran luas diungkapkan
dalam unit kuadrat ( feet kuadrat (ft2), centimeter kuadrat (cm2),
dsb. Bila ada sebidang tanah panjang 90 feet dan lebar 40 feet,
maka luas tanah itu adalah 90 feet x 40 feet = 3600 feet kuadrat,
dan ditulis 3600 feet kuadrat atau 3600 ft2. Perhatikan
implikasinya bahwa feet x feet = feet2, persis seperti A x A = A2.
Perlu diperhatikan bahwa nama unit besaran dapat diperlakukan
seperti istilah matematika.
Seringkali ukuran luas ternyata tidak seperti yang diha-rapkan,
seperti dalam ungkapan untuk energi kinetik - 1 x massa x
velocity2. Karena velocity dalam Tabel 2-1 diartikan sebagai L/t
atau panjang dibagi waktu, maka velocity2 sama dengan
panjang2/waktu2, atau luas/waktu2. Ungkapan ini mempunyai landasan
kuat dalam fisika maupun matematika, dan tentu tidak mengandung
keraguan.
Ukuran Volume
Ada tiga dimensi panjang yang dianggap sebagai triple product
agar ketiga dimensi itu dapat membentuk ukuran volume. Jadi, a-feet
x b-feet x c-feet = abc-feet3. Sekali lagi, kita memperlakukan
nama-unit, yaitu foot, sebagai bulatan (entity) matematika. Masih
ada puluhan unit untuk menyatakan volume, namun dalam instrumentasi
istilah-istilah seperti feet kubik (ft3), inchi kubik (in3),
centimeter kubik (cm3), barrel, gallon, dan liter masih jauh lebih
umum.
Istilah-istilah ungkapan volume kadang-kadang muncul begitu
saja. Bayangkanlah hasil velocity kali luas, misalnya. Gampangnya,
luas x velocity = panjang2 x (panjang/ waktu) = panjang3/waktu,
atau volume per unit waktu.
UNIT WAKTU
Waktu diukur dalam second (detik), menit, jam, hari dan
seterusnya dan unit-unit waktu ini berlaku hampir secara
uni-versal. Unit dasar waktu ialah mean solar day. Karena tiap satu
hari dalam setahun tidak selalu sama dengan hari mana saja dalam
tahun itu, maka digunakan sebutan rata-rata hari, yang disebut mean
solar day, dan satu detik ialah 1/86400 bagian dari mean solar day
itu. Ukuran waktu amat penting dalam instrumentasi. Cobalah
hanyangkan begitu banyak besaran yang salah satu dimensinya adalah
waktu: barrel-per-hari, feet-kubik-per-jam, feet-per-detik,
dsb.
Meskipun sudah umum menganggap detik sebagai selang waktu yang
amat kecil, masih banyak ukuran yang di situ detik saja masih
terlalu besar. Pada fotografi sehari-hari, misalnyasudah umum
mengukur exposure dengan seperseratus sampai seperseribu detik.
Banyak kata imbuhan yang sudah luas digunakan untuk menyatakan
singkatnya paparan waktu. Millisecond untuk sperseribu detik, dan
microsecond untuk sepersejuta detik, misalnya.
UNIT SUHU
Ada kalanya suhu dianggap besaran tanpa dimensi (dimen-sionless
quantity), meskipun adanya suhu suatu benda merupakan tanda jelas
bahwa benda itu mengandung energi panas.
Ada tiga skala suhu yang penting dalam instrumentasi -skala
Centigrade (sekarang resmi disebut skala Celcius) yang merupakan
bagian dari ukuran menurut metric system; skala Fahrenheit, dipakai
dalam British system, dan skala Kelvin, atau skala absolut.
Dasar skala Centigrade ialah dipilihnya 0o dan 100o
masing-masing sebagai lambang suhu beku dan suhu didih air murni
dengan tekanan atmosfir normal. Skala suhu ini mudah dikutak-katik
dan itulah barangkali sebabnya mengapa kedua titik khas ini
dipilih.
Skala Fahrenheit dibuat agar suhu beku dan suhu didih air
masing-masing terjadi pada 320oF dan 212oF.
Skala Kelvin berhypothese adanya suhu nol absolut, artinya bila
suhu diturunkan terus, akhirnya akan tercapai titik suhu yang tidak
bisa lagi dibuat lebih kecil. Inilah titik hilangnya semua energi
panas dari suatu benda, dan semua molekul dalam benda itu tidak
lagi bergerak.
Suhu nol absolut belum pernah tercapai, namun adanya suhu nol
absolut itu sudah terbukti secara akurat. Suhu sepersekian derajat
dari nol absolut itu sudah pernah tercapai. Menurut skala
Centigrade, suhu nol absolut itu ialah minus 273,15oC.
Hubungan antara skala Centigrade dan Kelvin itu mudah saja:
Suhu Kelvin (oK) = oC + 273,15oSkala suhu absolut menurut ukuran
Fahrenheit disebut Rankine. Hubungan antara skala Fahrenheit dan
Rankine ialah:
Rankine (oR) = oF + 459,6oKebanyakan penggunaan ukuran suhu
dalam instrumentasi akan menyangkut penggunaan skala Fahrenheit
atau skala Centigrade. Tetapi, perilaku gas dalam berbagai kondisi
suhu dan tekanan akan lebih mudah difahami bila digunakan istilah
suhu absolut dan tekanan absolut.
Hubungan yang ada antara skala Centigrade dan Fahrenheit lebih
sering dipakai ketimbang hubungan antara skala Centigrade dan
Kelvin.
oF = 9/5 (oC) + 32o, dan oC = 5/9 (oF - 32o)
Faktor 9/5 berasal dari fakta bahwa satu derajat Centi-grade
merupakan bentangan 9/5 derajat Fahrenheit, sedangkan faktor 5/9
berasal dari hubungan sebaliknya, yaitu, satu derajat Fahrenheit
hanya 5/9 dari bentangan satu derajat Centigrade. Ada 100 skala
derajat Centigrade antara titik beku dan titik didih air, dan ada
180 derajat Fahrenheit di antara kedua titik tersebut.
MASSA, BERAT, GAYA, DAN UNIT-UNITNYA
Konsep massa, berat, dan gaya, serta hubungan yang ada di antara
ketiganya begitu sedikit difahami sehingga perlulah kita
membahasnya agak panjang lebar.
Massa dan Berat
Ada kalanya massa dianggap kata lain menyebut berat, padahal
secara tegas artinya lain. Demi praktisnya, massa suatu besaran
benda tertentu akan tetap sama selamanya tanpa memperdulikan di
manapun letaknya di alam ini. Berat benda, menurut artinya secara
umum, cenderung berubah menurut kea-daan fisik lingkungan tempat
benda itu berada. Sebagai contoh, kita mendengar bahwa para
astronot mengalami weightless (tanpa berat) dalam orbit. Dengan
mengatakan astronot mengalami weightless selama di orbit mengitari
bumi, berarti kita menggunakan istilah weight (berat) untuk
menyebut gaya. Keadaan tanpa berat itu berasal dari fakta bahwa
gaya tarik (gravitasi) bumi atas astronot diimbangi sama oleh gaya
centrifuge yang ditimbulkan oleh gerak mengorbit.
Massa dapat diartikan sebagai ukuran kandungan inertia pada
besaran suatu benda. Kalimat ini sebagian dapat dijelaskan dengan
memperhatikan bahwa inertia ialah perlawanan yang ditunjukkan oleh
benda terhadap perubahan keadaan gerak benda itu. Bila benda berada
dalam gerak diam, maka benda itu akan melawan upaya yang mengubah
gerak diamnya. Kalau benda berada dalam gerak berputar, maka benda
itu akan melawan upaya yang memperlambatnya, mempercepatnya, atau
mengubah arah putarnya.Upaya yang dilawan oleh inertia benda itu
disebut dengan istilah gaya, dan besarnya gaya yang perlu untuk
membuat perubahan tertentu atas keadaan gerak disebut ukuran massa
suatu benda.
Cara lain untuk menjelaskan massa cukup dengan berkata bahwa
massa itu adalah ukuran besarnya benda tertentu.
Gaya
Dari bahasan mengenai massa dan berat dapatlah dihimpun bahwa
gaya memang berkaitan erat dengan massa dan berat. Memang, dalam
sistem unit-unit absolut, gaya diartikan produk massa dan
akselerasi dan oleh karena itu gaya mempunyai dimensi berupa (massa
x panjang)/waktu2. Dalam unit menurut engineering system, gaya
dianggap besaran dasar, danmassa diartikan menurut istilah-istilah
engineering system of units. Jadi, menurut Tabel 2-1, kita lihat
bahwa massa = gaya/akselerasi, atau
Demi berbagai kepraktisan, berat dan gaya dapat dianggap sinonim
(dua kata satu arti). Bila kita ingat definisi-definisi egineering
system of units, dan sambil terus mengingatnya, kita perhatikan
berat seorang astronot, katakanlah, 180 pound,maka tentulah massa
astronot itu tertarik ke massa bumi oleh gaya sebesar 180
pound.
Gaya Gravitasi
Dua besaran massa akan saling berinteraksi. Keduanya akan saling
tarik menarik, dan gaya tarik antara keduanya dapat digunakan
sebagai ukuran massa keduanya. Gaya tarik yang beraksi di antara
dua besaran adalah tarikan gravitasi, dan pada sepasang massa kecil
gaya itu amat lemah, dan susah dirasakan tanpa instrumen khusus.
Pada kedua contoh tadi, bila salah satu (atau kedua) massa itu amat
besar, misalnya bila salah satu massa itu bumi, maka gaya tarik itu
akan amat besar sekali.
Gaya tarik antara dua massa akan mengalami arah tertentu.Gaya
tarik itu akan beraksi sepanjang garis imajiner yang menghubungkan
kedua centers of mass. Gaya, selain memiliki magnitude, juga
memiliki arah. Tiap gaya fisik mempunyai arah maupun magnitude.
Waktu si astronot diluncurkan ke orbit, lalu mengalami weightless,
sedangkan gaya-gaya yang ada terus saja beraksi atas massa si
astronot. Namun, kedua gaya utama itu terus beraksi dengan arah
yang persis bertentangan, sampai gravitasi yang menarik astronot ke
arah bumi dinetralkan oleh gaya centrifuge (yang kuatnya sama
tetapi arahnya bertentangan) sehingga cenderung mendorong astronot
makin jauh ke angkasa luar. Net force (gaya tersisa) yang beraksi
pada astronot praktis nol, sehingga berat si astronot juga praktis
nol.
Gaya-gaya lain
Selain gaya gravitasi dan gaya centrifuge yang telah dibahas
secara ringkas di atas, masih ada macam-macam gaya lain. Bila
kemasan kedap-udara dipompa terus sampai pada tekanan yang agak
lebih besar daripada tekanan udara yang mengelilinginya, maka
gaya-gaya yang beraksi pada dinding-dalam kemasan itu akan berupaya
mendesak keluar. Gaya-gaya ini dilawan oleh tekanan-tekanan
bertentangan arah yang ada dalam bahan kemasan.
Dua magnit, baik magnit jenis permanen maupun jenis
elektromagnetik, akan saling tarik dengan kuat bila kedua kutubnya
yang tidak sama didekatkan. Ini bukan tarikan gra-vitasi, melainkan
gaya yang punya arah dan magnitude. Medan magnit adalah medan gaya,
artinya bila partikel bermagnit dari massa tertentu diletakkan
dalam medan tadi maka partikel itu akan terakselerasi ke arah
tertentu.
Medan listrik juga medan gaya yang menyebabkan partikel massa
bermuatan listrik akan terakselerasi dengan magnitude dan arah
tertentu. Medan listrik dan medan magnit saling terkait dan sama.
Namun kedua arah gayanya bisa berakibat lain pada partikel tertentu
massa. Partikel bermuatan listrik akan terakselerasi ke arah
tertentu bila diletakkan dalam medan listrik, dan bila partikel
berjenis sama diletakkan dalam medan magnit paralel maka partikel
ini akan terakselerasi ke arah yang tegak lurus terhadap bidang
pengamatan atau medan listrik itu.
Benda yang amat biasa yang menghasilkan gaya, dan benda ini akan
sangat sering kita manfaatkan ialah per (spring), yang wujudnya
bisa macam-macam. Ada coil spring, sprial, leaf spring, dan banyak
lagi. Memang, hampir semua yang dapat diregang, ditekan, ditekuk,
atau dipuntir, dan yang bisa dianggap wajar kembali ke bentuknya
semula setelah perlakuan begitu, dapatlah dianggap bentuk per.
Unit Massa dan Unit Gaya
Penetapan unit gaya dan unit massa dalam metric system sangat
bersifat langsung lurus (straightforward). Unit dasar, yaitu gram,
adalah massa satu centimeter kubik air murni bersuhu 4oC, yaitu
suhu yang membuat air dalam keadaan terpadat. Gram diungkapkan
dengan kelipatan sepuluh agar bisa menjadi unit massa lainnya (
milligram, kilogram, dan microgram. Kilo-gram adalah standard massa
di Amerika Serikat dan di hampir semua negara lain. Pound AS
ditentukan sebesar 0,453592427 kilogram. Prototype kilogram
internasional disimpan di gedung Internasional Bureau of Weights
and Measures, Perancis, danstandard-standard nasionalnya tersebar
di seantero dunia.
Telah kita perhatikan di atas bahwa menurut unit dalam absolute
system, gaya adalah produk massa dan akselerasi. Berdasarkan dalil
ini, unit gaya dalam metric system adalah dyne dan newton. Dyne
adalah produk gram dan unit akselerasi -centimeter per detik per
detik, atau 1 dyne = 1g x (980 cm/ sec2). Newton, yaitu unit gaya
dalam sistem mks, adalah produk kilogram dan unit mks akselerasi,
atau 1 newton = 1kg x (9,8 m/sec2).
Ukuran massa dan gaya dalam British system of weights and
measures ternyata menjadi lamban karena buruknya hubungan
matematika yang ada di antara unit-unit sistem ini. Sebagai pecahan
pound (yang bukan kelipatan sepuluh) ada ounces, drams, grains,
tons, dsb. Tiap-tiap unit dihubungkan dengan melalui rasio-rasio
yang lain bahwa ada beberapa kesulitan untuk menjumlah ( 12 atau 16
ounces per pound, sebagai contoh, dan 8 drams, 480 grains per
ounces, dsb. Kesulitan ini diperburuk lagi oleh fakta bahwa ada
pula bermacam-macam ounces, dst.
Kiranya kita perlu hati-hati untuk menghindari kekacauan karena
nyatanya pound digunakan untuk mengartikan massa pada berbagai
kejadian dan menggantikan gaya dalam kejadian-kejadian lain.
Walaupun kurang sering, begitu pula halnya dengan pemakaian gram
dalam metric system.
Ukuran Massa dan Gaya
Agar dapat mengukur apa saja, yang pertama perlu adalah
menetapkan semacam skala dan unit dasar. Skala dan unit ini
kemudian dapat digunakan mengukur besaran dan nilai yang belum
diketahui menurut unit-unit yang dipilih.
Telah kita perhatikan bagaimana menentukan metric mass unit,
yaitu gram. Satu besaran tertentu air murni bersuhu 4oC telah
ditentukan tiga dimensi panjangnya ( tinggi, lebar, dan tebal ( dan
kalau ketiga dimensi lineal ini masing-masing satu centimeter, maka
massa air itu dikatakan satu gram, atau beratnya satu gram. Untuk
menyebut unit yang lebih besar cukuplah menyatakan gram itu dengan
kelipatan sepuluh, misalnya, 103 untuk kilogram; untuk unit yang
lebih kecil, 10-3 untuk milligram.
Gambar 2-1. Skala timbangan untuk menentukan massa. Massa M1,
yang belum diketahui ditentukan dengan menyeimbangkan dengan
standar massa, M2. Gaya grafitasi F1 dan F2 kemudian menjadi
sama.
Menentukan Massa Dengan Perimbangan Gaya Gravitasi
Bila standard massa telah ditetapkan, cara terbaik untuk
menentukan besaran massa yang belum diketahui ialah membuat
balance-of-forces. Pada satu dacin kita letakkan gaya gravi-tasi
antara massa bumi dan massa standard tadi; pada dacin yang satu
lagi kita letakkan gaya yang sama antara bumi dan massa yang belum
diketahui itu. Dengan memilih angka yang pas dari unit-unit massa
standard, akan tercapailah balance-of-forces (penyeimbangan
gaya-gaya) yang kita inginkan. Gamb. 2-1 menunjukkan susunan
timbangan untuk menentukan massa.
Assumsi kita sudah benar karena gaya-gaya gravitasi yang ada
antara bumi dan massa standard pada satu dacin, dan bumi dan massa
yang belum diketahui pada dacin lain, ternyata sama, maka kedua
massa itu sama. Gaya adalah produk massa dan akselerasi, atau dalam
bentuk persamaan, F = Ma, dan untuk balance-of-forces untuk
menimbang berat, maka, untuk mencapai kondisi equilibrium, kita
memperoleh,
M1 x g = M2 x g, bila M1 = massa yang belum diketahui dan M2 =
massa standard, dan g = akselerasi karena gravitasi di permukaan
bumi.
Dengan mengingat aljabar bahwa bila kedua sisi persamaan dibagi
dengan angka yang sama, maka hasilnya masih persamaan yang sah dan
kita dapat membuang faktor g dengan jalan membaginya dengan
persamaan oleh g. Hasilnya tentu saja M1 = M2, yang berarti kedua
massa itu sama selama kondisinya berimbang.
Faktor g, yaitu akselerasi karena gravitasi, sama dengan sekitar
32,2 kaki per detik per detik, atau sekitar 980 centimeter per
detik per detik, di permukaan bumi. Faktor g bervariasi sedikit
dari titik ke titik; misalnya faktor g 980,095 cm/sec2 di
Washington, D.C., dan 978,954 cm/sec2 di Pike's Peak, Colorado.
Faktor g ini ditetapkan amat akurat meskipun masih di masa hidupnya
Sir Isaac Newton.
Timbangan Per untuk Mengukur Massa
Timbangan sejenis yang terlihat pada Gamb. 2-1 mampu menentukan
massa tanpa error yang disebabkan oleh assumsi atas nilai g. Gamb.
2-2 memperlihatkan bentuk skala yang umum digunakan untuk menimbang
berat. Gambar yang disederhanakan yang memperlihatkan prinsip yang
digunakan dalam skala itu juga tampak pada gambar.
Timbangan per bekerja menurut prinsip penggunaan berat, yaitu
gaya, dan pengukuran jarak yang ditunjukkan oleh merentangnya per
yang disebabkan oleh adanya gaya atau berat tadi. Selama dalam
batas-batas rentangan, per akan mengikuti hukum-hukum fisika dan
akan merentang sekian panjang tetapi masih dalam hubungan linear
terhadap gaya yang digunakan, artinya per akan merentang sekian
jauh bila salah satu unit gaya digunakan, dua kali sekian bila dua
unit digunakan, dst. Persamaan per timbangan massa ialah:
Gambar 2-2. Timbangan per menimbang massa dengan mengukur
rentangan per. F1 adalah gaya yang dikeluarkan oleh massa melawan
gaya naik, F2, per itu.
Gaya = k x d, bila k = konstanta gaya untuk perdan d = jarak
rentangan per karena dibebani gaya.
Konstanta per, k, ditentukan oleh kandungan sifat per ter-tentu.
Per yang kuat, kaku mempunyai k besar, sedangkan per lemah, halus
mempunyai k kecil. Bila timbangan per digunakan menimbang massa,
berarti kita menyeimbangkan gaya-gaya. Pada satu dacin ada gaya k x
d, dan kita membandingkannya dengan gaya gravitasi yang menarik
massa yang sedang ditimbang, yaitu M2 x g. Dalam bentuk persamaan,
perimbangan gaya ialah:
k x d = M2 x g
Perhatikan bahwa selama perubahan dalam nilai g belum
terkompensasi, error akan muncul. Umumnya timbangan per tidaklegal
atau sah untuk tujuan dagang, tetapi selama error hanya disebabkan
oleh deviasi nilai g, maka timbangan biasanya menunjukkan sebatas 1
atau 2 persen dari ketepatan absolut.
KERJA DAN ENERGI
Kerja dan energi sering digunakan sebagai sinonim. Kedua kata
ini diberi arti yang berlainan bila digunakan membahas
konsep-konsep fisika, dan diberi arti lain lagi bila digunakan
membahas konsep-konsep nonscientific.
Kerja
Dalam pemakaian sehari-hari, kerja berarti setiap jenis kerja
mental ataupun kerja otot. Namun, dalam science, istilah kerja
mempunyai arti terbatas namun jelas. Dalam mekanika fisika
penyelesaian kerja berarti ada gaya yang diaksikan untuk
menggerakkan benda. Besarnya kerja yang terlaksana ditentukan oleh
(1) jauhnya benda didorong sepanjang garis yang sejajar dengan arah
gaya, dan (2) besarnya gaya yang digunakan. Inilah definisi
sederhana kerja. Kerja itu produk gaya dan panjang, yaitu, W
(kerja) = F (gaya) x L (panjang). Perlu diperhatikan tentunya bahwa
gerak-pindah benda itu harus sejajar dengan arah gaya. Misalnya,
bila suatu gaya beraksi mendorong benda ke arah timur, sedangkan
benda itu nyatanya bergerak ke arah timurlaut, maka kerja yang
terlak-sana adalah produk seluruh gaya yang terpakai dan seluruh
jarak yang ditempuh ke arah timur.
Telah kita lihat di atas tadi bahwa gaya, selain punya
magnitude, juga punya arah. Benda yang didorong oleh gaya tentu
saja terdorong sepanjang garis yang juga punya arah. Tetapi,
meskipun kerja merupakan produk dua besaran ( gaya dan jarak ( yang
mempunyai arah, namun kerja itu sendiri hanya memiliki magnitude
saja, artinya hanya satu dimensi.
Energi
Energi juga kata yang digunakan berlainan arti dalam bahasa
scientific dan nonscientific. Dalam pemakaian sehari-hari kata
energi dapat berarti kegiatan mental, fisik, atau bahkan kegiatan
yang bersifat sosial. Dalam bidang fisika, istilah energi mempunyai
arti jelas namun terbatas, yaitu kemampuan untuk bekerja. Energi,
seperti kerja, hanya punya magnitude, dan energi diukur dalam
besaran yang sama ( gaya dan panjang. Ada dua macam energi,
potential dan kinetis.
Energi Potential
Bila benda atau badan mampu melakukan kerja karena punya posisi
tertentu, atau karena berada dalam keadaan tertekan, maka benda itu
disebut sumber energi potential. Beban yang tergantung di atas
permukaan lantai mempunyai energi potential, dan inilah contoh
energi yang berkat karena posisinya. Per jam yang diputar kencang
juga mempunyai energi potential, dan inilah contoh energi yang
berkat karena keadaan tertekan.
Energi Kinetik
Bila benda massip sedang dalam keadaan bergerak maka benda ini
mempunyai energi kinetik yang timbul karena adanya gerak tersebut,
dan energi ini mampu bekerja. Flywheel atau rodagila yang lagi
berputar, projektil yang melaju, dan mobil yang tengah berjalan
adalah contoh-contoh energi kinetik. Seperti halnya energi
potential, energi kinetik diukur dalam besaran yang sama seperti
besaran untuk mengukur kerja, yaitu ( besaran gaya dan besaran
jarak.
Rumus-rumus Persamaan Kerja dan Energi
Walaupun kerja dan energi sama-sama diukur dalam besaran yang
sama, namun rumus-rumus persamaan yang mewakili keduanya mempunyai
bentuk yang memerlukan sedikit penjelasan agar bisa sampai pada
produk dasar gaya dan jarak. Persamaan kerja W berbentuk
langsung-lurus (straightforward) ( yaitu produk gaya dan jarak,
atau W = F x L. Jarak L adalah ukuran linear antara titik mulai dan
titik akhir yang mewakili jarah yang ditempuh oleh kerja yang lagi
dihitung.
Energi potential yang berbentuk beban tergantung, atau air yang
tertahan dalam bendungan, rumus persamaannya sama dengan persamaan
kerja. Tetapi dalam hal ini, F adalah gaya gravitasi, atau berat,
dan L adalah jarak vertikal antara titik acuan dan titik
tergantungnya beban itu, atau jarak vertikal ke permukaan air dalam
bendungan.
Energi potential yang tersimpan dalam per yang tertekan atau
yang tertarik dapat ditulis sebagai:
Energi potential Ep = 1/2 x k x L2bila k = konstanta gaya per,
dan L = jarak per tertarik atau tertekan dibanding keadaan dalam
posisi rujukan.
Dari bagian di atas, kita tahu bahwa k x L, yaitu konstanta gaya
kali jarak per tertarik, sama dengan gaya. Oleh karena itu rumus
ini mudah diselesaikan dengan bentuk:
Ep = 1/2 x F x L, jika F = k x L
Faktor konstanta 1/2 itu muncul dalam proses integrasi
(penyatuan), yaitu teknik calculus yang digunakan untuk mendapatkan
rumus persamaan. Kita akan menjumpai lagi faktor ini dalam
kaitannya dengan energi kinetik.
Energi kinetik, sebagai kemampuan bekerja berkat adanya massa
bergerak, dirumuskan dalam bentuk persamaan:
Energi kinetik Ek = 1/2 x M x V2, bila M = massa, dan V =
velocity
Mengingat dimensi massa dalam istilah unit menurut metric
system, dan dimensi velocity, maka kita dapat menuliskan:
Faktor
sama dengan akselerasi, oleh karena itu faktor ini dan faktor
akselerasi (a) yang muncul di bawah gaya F dapat dibuang, dan
tinggalah produk dasar:
Ek = 1/2 x F x L
Masih ada bentuk-bentuk lain persamaan energi yang belum
dibahas. Yang belum terbahas ini mengenai massa berputar dan per
spiral. Bentuk-bentuk persamaan ini dapat diringkas menjadi
produk-produk yang melibatkan hanya gaya dan jarak, dan barangkali
faktor konstanta seperti 1/2 yang kita lihat dalam persamaan untuk
energi kinetik dan bentuk-bentuk energi potential. Kiranya kurang
berguna bagi kita membahas persamaan-persamaan ini.
HUBUNGAN TENAGA DENGAN KERJA DAN ENERGI
Telah kita lihat bahwa kerja dan energi adalah ungkapan untuk
produk gaya dan jarak. Time rate (kecepatan waktu) merampungkan
kerja diartikan sebagai power (tenaga). Power terbuat dari gaya,
panjang, dan waktu, serta ditulis dalam bentuk persamaan:
Power P =
Dalam unit menurut engineering system kita bisa saja menyatakan
kerja dalam foot-pounds, dan waktu dalam second atau menit. Unit
yang umum untuk tenaga dalam ukuran menurut British system ialah
horsepower. Horsepower ditetapkan 550 foot-pounds per second, atau
33.000 foot-pounds per menit.
Tenaga listrik biasanya diukur dalam watt atau kilowatt. Dalam
bilangan watt, horsepower ditetapkan sebesar 746 watt, atau 0,746
kilowatt.
Hampir semua kita sudah mengenal kebiasaan umum yang diikuti
oleh perusahaan-perusahaan utility untuk mengukur energi listrik
dalam kilowatt-jam. Ini sama dengan mengatakan tenaga x waktu (
produk tenaga dan waktu. Nyatanya hasilnya memang energi, atau
kerja.
DIMENSI BERBAGAI BESARAN
Telah kita amati di muka bahwa dalam bidang science dan
instrumentasi, kata dimensi berarti lebih dari sekedar ukuran
panjang, atau jarak. Semua besaran dasar diperlakukan sebagai
dimensi. Ada teknik yang amat menarik yang disebut Dimensional
Analysis untuk menetapkan besaran-besaran materi tertentu sebagai
dasar dan dari segelintir besaran-besaran ini semua besaran
gabungan diperoleh dalam bentuk matematika.Jenis analysis ini
digunakan mempelajari sistem-sistem fisik yang berat yang tidak
dapat diselesaikan dengan solusi matematika yang lansung-lurus
(straightforward).
Dalam bahasan berikut ini kita akan memanfaatkan bentuk-bentuk
singkatan yang tampak pada Table 2-1.
Dimensi Tekanan
Kita telah tahu bahwa pressure (tekanan, disingkat p) ditetapkan
sebagai force-per-unit-area (gaya per unit luas), dan dengan
pengetahui ini kita dapat menuliskan:
Jelaslah tiap unit gaya dan unit luas dapat digunakan untuk
menyebut tekanan, tetapi dalam British system gabungan pound-foce
dan inci kuadrat-lah yang paling umum, dan dalam metric system
gabungan kilogram-force dan centimeter kuadrat yang digunakan demi
praktisnya pekerjaan menghitung.
Masih ada dua lagi ungkapan menyatakan tekanan yang digunakan
amat luas dalam perhitungan tertentu. Keduanya pantas dibahas
karena begitu jelas asal-usulnya dari dimensi dasar tekanan ( gaya
dan luas. Gambar 2-3 memperlihatkan manometer tabung-U, yaitu alat
yang umum digunakan mengukur tekanan. Tabung manometer itu berisi
air raksa yang beratnya sekitar 0,5 pound-per-kubik-inci. Bila
kedua ujung tabung terbuka ke udara-bebas, maka permukaan air raksa
pada kolom kiri dan kanan akan sama datar, dan angka tekanan yang
terlihat ialah nol. Keadaan ini tampak pada gambar (a). Kalau
sekarang ada tekanan sebesar x-pounds-per-inci-kuadrat dikenakan
pada kolom kiri, seperti tampak pada gambar (b), maka permukaan air
raksa pada kolom kiri akan turun dan yang di kanan naik. Skala
ukuran diberi garis-garis selang satu inci, dan kita lihat bahwa
angka di skala kiri tampak 2 inci di bawah tanda nol, dan angka di
skala kanan 2 inci di atas tanda nol. Jadi jumlah perbedaan
permukaan keduanya adalah 4 inci, dan kita menyatakan tinggi kolom
adalah 4 inci.
Gamb. 2-3. Sebuah manometer bentuk Tabung-U, peralatan yang umum
untuk mengukur tekanan.
Kalau kita teruskan dengan kalkulasi dasar maka kita akan tahu
bahwa diameter kedua kolom air raksa pada tabung-U itu tidak
berpengaruh sama sekali mengenai berapa tinggi air raksa itu akan
naik atau turun dalam kedua cabang manometer bila terkena sesuatu
tekanan. Padalah, kalkulasi kita menun-jukkan bahwa tekanan yang
sudah dikenakan, x-pounds-per-inci-kuadrat, hanyalah produk dari
tinggi kolom dalam inci dan berat air raksa per-inci-kubik,
yaitu
Karena tekanan yang dikenakan itu tepat sebanding dengan tinggi
kolom, maka menjadi sangat mudahlah menyatakannya dalam sekian inci
air raksa. Kebiasaan menyatakan tekanan dalam istilah p bermula di
pekerjaan laboratorium, tetapi sekarang ini pemakaiannya sudah
meluas. Hampir setiap orang sudah akrab dengan kenyataan bahwa para
meteorologist biasa menyebut tekanan atmosfere dalam inci, meskipun
tekanan itu biasanya diperoleh dengan mengolah angka-angka
barometer (barometer reading), bukan setegas melihat angka-angka
tekanan.
Cara lain yang sering digunakan mengukur tekanan ialah cara yang
langsung berkaitan dengan yang baru saja dibahas ( sekian inci air
(hujan). Coba bayangkan tabung-U pada Gamb. 2-3 yang menggunakan
air pengganti air raksa. Karena kepadatan berat air adalah sekitar
1/13,6 kepadatan berat air raksa, maka manometer itu sekarang jauh
lebih peka, artinya, nilai tekanan yang akan menyebabkan kolom air
raksa naik satu inci akan menyebabkan kolom air naik 13,6 inci.
Istilah sekian inci air menjadi ungkapan populer untuk tekanan
dalam industri gas, karena di situ ukuran tekanan dalam angka-angka
rendah sudah umum.
Ringkasnya, kita lihat bahwa banyak ungkapan-ungkapan populer
untuk tekanan ( pounds-per-inci-kuadrat,
kilogram-per-centimeter-kuadrat, inci, centimeter, dan sekian
milli- meter air raksa atau air. Sebagian istilah-istilah ini bukan
dimensi-dimensi tekanan betulan, melainkan karena alasan demi
mudahnya istilah-istilah itu, amat berfaedah, dan memang punya
tempat baik dalam instrumentasi.
Dimensi Rate-of-Flow
Orang cenderung menganggap, dan itu logis saja, bahwa
rate-of-flow (kecepatan arus) dapat diukur hanya dengan unit
panjang dan unit waktu. Banyak di antara kita yang susah
membayangkan ada cara lain untuk mengukur rate-of-flow. Telah kita
perhatikan bahwa tidak terhitung banyaknya unit volume yang siap
pakai, dan semua enak kaitannya dengan produk-tiga-kali-lipat
(dari) panjang. Gallon, barrel, pints, quarts, dsb. adalah
unit-unit yang berisi sejumlah tetap unit-unit kubik yang lebih
kecil ( inci kubik, centimeter kubik, dan sebagainya. Jadi,
dapatlah disimpulkan dengan cukup aman bahwa rate-of-flow itu
mempunyai dimensi volume dan dimensi waktu, yaitu,
Rate-of-flow juga diukur dalam istilah massa-per-unit-waktu.
Meteran arus massa amat pesat populer dalam beberapa tahun silam.
Konversi dari massa menjadi volume gampang saja kalau kepadatan gas
atau kepadatan cairan sudah diketahui, begitu pula halnya pada
semua kasus penting. Hubungan antara volume dan massa ialah:
Jelasnya, sudah ada dua rangkai dimensi yang logis digu-nakan
untuk mengungkapkan rates-of-flow; massa-per-unit-waktu, dan
volume-per-unit-waktu.
Dimensi pada Variabel-variabel Lain
Specific Gravity (berat jenis) ditetapkan dalam beberapa cara
yang saling berkaitan. Berat jenis (BJ) dapat dikatakan sebagai
ratio massa yang mengandung bahan dalam volume ter-tentu berbanding
massa yang mengandung air dalam volume yang sama. Hasil baginya
atau kuosiennya itulah yang disebut BJ bahan tersebut. Anggaplah
ada y-gram bahan yang volumenya v-centimeter3. Kita dapat
menentukan BJ bahan itu dengan menggunakan rumus persamaan:
, bila z = angka
gram air dalam z-gram v-centi-meter3 .
Mengingat bahwa gram dan centimeter dapat diperlakukan sebagai
bulatan matematika, maka masing-masing yang ada dalam anggota kanan
persamaan dibuang habis kecuali y/z. Inilah yang disebut angka
murni, artinya, tanpa dimensi panjang, massa, dsb.
Faktor pH, berkat definisi dan penggunaannya, diperla-kukan
sebagai angka murni, artinya, faktor yang tanpa dimensi massa,
panjang, atau dimensi waktu. Faktor pH disimpulkan dari hubungan
berikut ini:
Faktor [H+] menandakan konsentrasi ion hydrogen dalam istilah
mole per liter larutan, dan karena itulah faktor ini pasti memiliki
dimensi. Satu mole ion hydrogen punya massa sekitar 1,0080 gram,
dan karena liter adalah unit volume, maka faktor [H+] punya dua
dimensi
, atau
. Kedua dimensi ini identik dengan kedua dimensi kepadatan.
Meskipun kenyataan bahwa faktor pH itu berasal dari faktor lain
yang memang memiliki dimensi, namun lebih enak dan tidak berbahaya
memperlakukannya sebagai angka murni.
Viscosity (kekenyalan), seperti istilah mil, masih membutuhkan
kata-sifat untuk menandai jenis kekenyalan tertentu untuk dibahas.
Kekenyalan absolut adalah ungkapan dalam unit dasar yang disebut
poise. Poise punya tiga dimensi massa, panjang, dan waktu, dan
lebih enak diungkapkan dalam istilah unit cgs pada metric system
ukuran.
Renungkanlah susunan berikut ini: Permukaan mulus dan solid yang
panjang dan lebarnya tidak berhingga tertutup oleh lapisan cairan
kenyal setebal satu centimeter. Lalu ada lagi permukaan solid yang
luas unitnya satu centimeter kuadrat berada di atas permukaan
cairan kenyal tadi. Nah, kalau gaya sebesar satu dyne, yaitu unit
gaya dalam unit cgs, dan sama dengan 1 gram x 980 centimeter per
sec2, diperlukan untuk memindahkan permukaan luas unit ini dengan
kecepatan satu centimeter-per-detik, maka kekenyalan absolut cairan
itu ialah satu poise. Kekenyalan absolut dalam istilah poise dapat
diuraikan sebagai berikut:
Jadi, satu poise = satu gram per-centimeter, per-detik.
Kekenyalan kinematik diperoleh dengan jalan menghitung
kekenyalan absolut dibagi kepadatan cairan dalam
gram-per-centimeter-kubik. Dimensi sisanya disimpulkan sebagai
berikut:
Kekenyalan kinematik mempunyai unit yang disebut stoke dengan
dimensi centimeter kuadrat-per-detik.
Masih banyak bentuk-bentuk lain kekenyalan yang masih terus
dipakai, dan bentuk-bentuk lain ini akan dibahas dalam bab mengenai
pengukuran kekenyalan.
KESIMPULAN
Dalam bab ini telah disajikan beberapa ide yang menuntun kita
menyadari bahwa dalam instrumentasi kita benar-benar berkutat
dengan hanya segelintir besaran-besaran dasar. Ramainya
penggolongan besaran-besaran yang sedikit inilah yang menyebabkan
timbulnya begitu banyak variable hingga membawa kita terperosok ke
dalam berbagai masalah.
Belum pernah ada upaya untuk membahas kategori-kategori standard
yang begitu banyak, yaitu, standard primer, standard sekunder,
standard kerja, dsb. Kategori-kategori ini jelas penting dan
menarik dalam perspektip masing-masing,hanya saja membahasnya
secara panjang lebar di sini tidaklah tepat. Orang-orang yang
dibebani tugas pemeliharaan dan kalibrasi instrumen-instrumen akan
belajar mengenai berbagi kategori sebagai konsekuensi
pekerjaan.
Ada konsep penting, yang mudah-mudahan sudah mulai
diperkenalkan, yaitu konsep memperlakukan langsung nama-nama unit
pengukuran itu sebagai angka-angka matematika. Bila ada unit
tertentu muncul baik dalam numerator (pembilang) maupun denominator
(penyebut) suatu rumus, maka cara pembuangan habis perlu
dilaksanakan, persis seperti jika kita mencoret habis faktor-faktor
angka yang sama nilainya.
Dalam bab-bab berikutnya akan sering muncul acuan pada kenyataan
bahwa tiap variable yang ingin kita ukur dan kendalikan ternyata
hanya besaran yang terdiri dari pengelom-pokan tertentu satu atau
beberapa besaran dasar yang sebenarnya telah kita kaji.
21
P.T Pakarti Tirtoagung
Jl. Tebet Barat XIII / 17, Jakarta 12810
Phone: 62 8297340, 8291350,
Fax: 62-21 8291379
E-mail: [email protected]://www.pakarti.comBAB I -
2Training Material for
bp Wiriagar Ltd
_975226303.unknown
_975227718.unknown
_975228817.unknown
_976957316.bin
_976957572.bin
_976957737.bin
_975229168.unknown
_975229963.unknown
_975228322.unknown
_975228761.unknown
_975227926.unknown
_975227123.unknown
_975227593.unknown
_975226575.unknown
_975225853.unknown
_975226036.unknown
_975222324.unknown