Top Banner
PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUKURAN DASAR PENGUKURAN
21

1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Dec 04, 2015

Download

Documents

this is good
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

PRINSIP-PRINSIP DASAR PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUKURANPENGUKURAN

Page 2: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Prinsip-prinsip Dasar Pengukuran

Pengukuran dan Kesalahan Standar Pengukuran Pembacaan Hasil

Pengukuran Jenis-jenis Kesalahan

Page 3: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pengukuran dan KesalahanPengukuran dan Kesalahan

Instrumen adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu kuantitas atau variabel

Ketelitian (accuracy) adalah nilai terdekat dari suatu pembacaan instrumen mendekati nilai sebenarnya dari variabel yang diukur

Page 4: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pengukuran dan KesalahanPengukuran dan Kesalahan

Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa

Kesalahan (error) adalah penyimpangan variabel yang diukur dari nilai sebenarnya

Page 5: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pengukuran dan KesalahanPengukuran dan Kesalahan

1. Pengukuran tunggal (one-time

measurement)

2. Pengukuran berulang (repeated

measurement)

Penggolongan Pengukuran

Page 6: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pengukuran dan KesalahanPengukuran dan Kesalahan

Jika nilai sebuah resistor dinyatakan sebesar 68 Ω, maka dapat dinyatakan bahwa 67 Ω dan 69 Ω sama-sama mendekati 68 Ω.

Jika nilainya dinyatakan 68,0 Ω, maka nilai 67 Ω dan 69 Ω tidak cukup berarti untuk dikatakan mendekati 68,0 Ω.

Angka Berarti

Page 7: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Standar PengukuranStandar Pengukuran

Standar pengukuran yang dikelompokkan menurut fungsi dan pemakaiannya :

• Standar Internasional (International Standards)

• Standar Primer (Primary Standards)

• Standar Sekunder (Secondary Standards)

• Standar Kerja (Working Standards)

Page 8: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pembacaan Hasil PengukuranPembacaan Hasil Pengukuran

Ada dua hal mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pengamat (seseorang yang membaca hasil pengukuran), yaitu:Keterampilan membaca penunjukan jarum skala alat ukurKeterampilan menghitung hasil pengamatan

Page 9: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pembacaan Hasil PengukuranPembacaan Hasil Pengukuran

NPJ = Nilai Penunjukan JarumBB = Batas BawahBA = Batas AtasNS = Nilai SkalaBS = Banyaknya SkalaTS = Total Skala

Nilai Penunjukan Jarum

)*( NSBSBBNPJ TSBBBANS /)(

Page 10: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Pembacaan Hasil PengukuranPembacaan Hasil Pengukuran

Hasil Pembacaan

BUSMax

NPJPembacaanHasil .

SMax =Skala Maksimum

BU =Batas Ukur yang Dipakai

Page 11: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Rumus:

Pembacaan Hasil PengukuranPembacaan Hasil Pengukuran

Nilai yang terukur =Skala yang dipilih

Skala terbesar pada layarx Angka yang ditunjukkan

oleh jarum

Page 12: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

LATIHAN

1 2

mA

I = ….A

Page 13: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

PRINSIP-PRINSIP DASAR PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUKURANPENGUKURAN

Jenis-Jenis Kesalahan

Page 14: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Umum (KU)

Kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia (human error)

Adanya keterbatasan manusia

Bisa berupa kecerobohan

Page 15: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Umum (KU)

Macam-macam kesalahan umum : kesalahan pembacaan alat ukurpenyetelan yang tidak tepatpemakaian instrumen yang tidak sesuaikesalahan penaksiran

Page 16: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Umum (KU)

Melakukan pengukuran beberapa kali Pengamatan dilakukan oleh beberapa

orang Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan Melakukan pengukuran secermat

mungkin

Cara mengurangi KU

Page 17: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Sistematis (KS)

Disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrumen

Macam-macam kesalahan sistematis :- kerusakan bagian dalam alat ukur (internal error)- adanya bagian-bagian alat ukur yang aus (internal error)

Probe/terminal

Penyetel titik nol ohm

skala

selektor

Batas ukur ohm

Page 18: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Sistematis (KS)

Macam-macam kesalahan sistematis :

- pengaruh lingkungan terhadap peralatan (eksternal error)

- pengaruh pemakaian yang salah (eksternal error)

Probe/terminal

Penyetel titik nol ohm

skala

selektor

Batas ukur ohm

Page 19: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Sistematis (KS)

Pemakaian instrumen yang tepat untuk pengukuran tertentu

Menggunakan faktor-faktor koreksi setelah mengetahui banyaknya kesalahan instrumentasi

Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar

Cara mengurangi KS

Page 20: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Acak (KA)

Diakibatkan oleh penyebab-penyebab yang tidak diketahui dan terjadi walaupun semua kesalahan-kesalahan sistematis telah diperhitungkan

Misalkan suatu tegangan akan diukur oleh sebuah voltmeter yang dibaca setiap setengah jam. Walaupun instrumen dioperasikan pada kondisi lingkungan yang sempurna dan telah dikalibrasi dengan tepat, tetap akan diperoleh hasil-hasil pembacaan yang sedikit berbeda selama periode pengamatan.

Page 21: 1 - Prinsip Dasar Pengukuran

Kesalahan Acak (KA)

Menambah jumlah pembacaan Menggunakan metode statistik untuk

mendapatkan pendekatan yang paling baik

Cara mengurangi KA