Prof. Dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D., FICS. Department of Surgery/Orthopaedic Surgery Hasanuddin University, School of Medicine DEGENERATIVE JOINT DISEASE IN THE ELDERLY (OSTEOARTRITIS)
Prof. Dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D., FICS.
Department of Surgery/Orthopaedic Surgery
Hasanuddin University, School of Medicine
DEGENERATIVE JOINT DISEASEIN THE ELDERLY(OSTEOARTRITIS)
Osteoartritis Penyakit degeneratif sendi, disebabkan oleh multi-faktor: Penyakit degeneratif sendi, disebabkan oleh multi-faktor:
genetik, usia, metabolik, traumatik dan infeksi. genetik, usia, metabolik, traumatik dan infeksi. Tidak mengancam jiwa tapi Tidak mengancam jiwa tapi menurunkan kualitas hidup penderitamenurunkan kualitas hidup penderita Penyebab tersering gangguan sendi pada orang tua.Penyebab tersering gangguan sendi pada orang tua. Ruang sendi menyempit, sklerosis, kista sub-kondral, osteofit, Ruang sendi menyempit, sklerosis, kista sub-kondral, osteofit,
mal-alignment .mal-alignment .
Berdasarkan prevalensinya, sendi yang Berdasarkan prevalensinya, sendi yang paling sering mengalami osteoartritis: paling sering mengalami osteoartritis:
Sendi lutut.Sendi lutut. Sendi panggul.Sendi panggul. Tulang belakang.Tulang belakang. Pergelangan kaki.Pergelangan kaki. Sendi-sendi lainnya.Sendi-sendi lainnya.
Osteoartritis primerOsteoartritis primer Penyebab yang jelas tidak diketahui,
berhubungan dengan usia dan merupakan keausan tulang rawan akibat proses penuaan.
Osteoartritis sekunderOsteoartritis sekunder Akibat penyakit atau kelainan
tertentu, seperti infeksi sendi, fraktur intra-artikular.
Jenis Osteoartritis
Faktor Risiko
A. Tak dapat berubahA. Tak dapat berubah
• Riwayat Riwayat keluarga/genetikkeluarga/genetik
• Jenis kelaminJenis kelamin• EtnikEtnik• UmurUmur
B. Dapat berubahB. Dapat berubah• ObesitasObesitas• Kelainan kongenitalKelainan kongenital• Aktifitas fisikAktifitas fisik• Kelemahan ototKelemahan otot• TraumaTrauma• HormonalHormonal• PerokokPerokok• HipertensiHipertensi• HiperurikemiaHiperurikemia• DietDiet
Insidens Meningkat tajam dengan bertambahnya Meningkat tajam dengan bertambahnya
usia. usia. Di USA (1997), 16.000.000 kasus Di USA (1997), 16.000.000 kasus
osteoartritis. osteoartritis. Di Indonesia (1997) penduduk 207 juta, Di Indonesia (1997) penduduk 207 juta,
diperkirakan sekitar 12.000.000 kasus diperkirakan sekitar 12.000.000 kasus (6%).(6%).
Data laporan pembedahan: Data laporan pembedahan:
70 % penggantian sendi panggul dan 70 % penggantian sendi panggul dan lutut disebabkan oleh osteoartnitis.lutut disebabkan oleh osteoartnitis.
PATOFISOLOGI Kedua ujung tulang ditutupi oleh tulang rawan. Kedua ujung tulang ditutupi oleh tulang rawan. Rawan sendi mempunyai dua fungsi utama:Rawan sendi mempunyai dua fungsi utama:
Meredam tekanan Meredam tekanan Menjaga agar gesekan yang terjadi pada saat Menjaga agar gesekan yang terjadi pada saat
gerakan sendi kecil. gerakan sendi kecil.
Matriks tulang rawan sendi.
Matriks Kartilago Agregat Proteoglikan
PATOGENESIS
Perubahan Fungsi khondrosit melepas enzym penghancur
Mineralisasi
Perubahan matrikskolagen
Perubahan Matriksproteoglycan
StressMekanik
Destruksi
Kartilago Radang Synovia
Gejala OA
Faktor Genetik Penyebab Eksternal
Perubahan tulang rawan
Kapsul sendi menebal dan kaku, pergerakan sendi berkurang dan ruangan cairan sinovial menyempit sehingga lubrikasinya berkurang.
Kesemua hal tersebut menyebabkan nyeri dan kesulitan dalam menggerakkan sendi yang merupakan ciri khas arthritis .
Osteoarthritis
Normal sendi
Osteoarthritis
Gambaran klinis Gejala dominan nyeri Nyeri bersumber dari:
Sinovium , karena adanya inflamasi Tulang, karena adannya tekananan pada
sum-sum tulang dan fraktur sub-kondral. Fraktur subkondral Osteofit, karena adanva : reaksi
periosteal, tekanan syaraf Kapsul sendi, karena adanya : distensi,
instabilitas Otot/Ligamen, karena adanya: spasme,
strain
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Mal-alignment sendi Pembengkakan sendi lokal Jalan pincang dan disabilitas
fungsional lainnya. Krepitasi Nyeri tekan Efusi sendi Deformitas sendi Range of Movement (ROM)
terbatas
Gambaran klinis
Radiologis Ruang sendi menyempitRuang sendi menyempit Sklerosis tulang sub-khondralSklerosis tulang sub-khondral Kista subkondralKista subkondral Remodeling sendi Remodeling sendi Mal-alignment sendiMal-alignment sendi OsteofitOsteofit
DIAGNOSIS Umumnya dapat ditegakkan dengan:Umumnya dapat ditegakkan dengan:
1. 1. Gambaran klinis Gambaran klinis
2. Pemeriksaan radiologis. 2. Pemeriksaan radiologis.
PENANGANAN
Tujuan pengobatan Menghilangkan/mengurangi nyeri Meningkatkan mobilitas sendi Meningkatkan kualitas hidup
penderita
PENANGANAN
GUIDELINES FOR TREATING OSTEOARTHRITIS
PENANGANAN Prinsip penangananPrinsip penanganan Pengendalian faktor-faktor risiko, latihan
dan fisioterapi serta alat bantu/ortotik.
Untuk membantu mengurangi nyeri digunakan analgesik atau NSAID
Pada fase lanjut diperlukan pembedahan
Prinsip Penanganan
PENANGANAN
Obat-obatan NSAID (Non steroid anti-inflammatory drugs)
COX-2 spesific inhibitors SYSADOA (Symptomatic Slow Acting Drugs for
Osteoarthritis)
DMOADSs (Disease Modifying Osteoarthritis Drugs)
Ditemukan obat baru yang bersifat Kondroprotektif Rawan sendi dapat beregenerasi
Mekanisme kerja
COX-2 Specific inhibitors
Mekanisme kerja Chondroprotective Agent
Pembedahan Pembedahan Artroskopi Artroskopi Sinovektomi (Artroskopi & terbuka)Sinovektomi (Artroskopi & terbuka) Osteotomi ( realignment tulang)Osteotomi ( realignment tulang) Artroplasti sendiArtroplasti sendi ArtrodesisArtrodesis
PENANGANAN
Sendi LututSendi Lutut
Merupakan sendi penopang berat badan
Sendi LututSendi Lutut
a. Gambaran radiologis posisi AP sendi lutut
b. Potongan frontal sendi lutut
a b
Ligamentum, meniskus dan permukaan artikuler sendi lutut
Sendi Lutut
Sendi yang tersering mengalami osteoartritis
dan paling banyak menimbulkan gangguan.
Nyeri bertambah bila melakukan kegiatan seperti
berjalan, naik tutun tangga dan berdiri lama.
Sering terdengar bunyi gerakan sendi lutut dan
dapat terjadi pengecilan otot paha.
INSIDENS Lebih banyak ditemukan pada wanita dengan Lebih banyak ditemukan pada wanita dengan
perbandingan 5,8 : 1perbandingan 5,8 : 1
2 - 5 kali lebih banyak pada wanita dari pada pria2 - 5 kali lebih banyak pada wanita dari pada pria
Pada umumnya ditemukan pada umur 40 tahun Pada umumnya ditemukan pada umur 40 tahun
dan meningkat sesuai dengan pertambahan umurdan meningkat sesuai dengan pertambahan umur
KLASIFIKASI1. Kellgren dan Lawrence1. Kellgren dan Lawrence
Derajat 0 (KL-0)Derajat 0 (KL-0) Tidak terdapat perubahan gambaran radiologik (normal) Tidak terdapat perubahan gambaran radiologik (normal)
Derajat I (KL-I)Derajat I (KL-I) Menunjukkan gambaran kemungkinan adanya osteofit tanpa Menunjukkan gambaran kemungkinan adanya osteofit tanpa
disertai penyempitan celah sendidisertai penyempitan celah sendi Derajat II (KL-II)Derajat II (KL-II)
Memberikan gambaran adanya osteofit yang nyata, sedangkan Memberikan gambaran adanya osteofit yang nyata, sedangkan penyempitan celah sendi tidak ada atau meragukan penyempitan celah sendi tidak ada atau meragukan
Derajat III (KL-III)Derajat III (KL-III) Osteofit tampak berukuran sedang disertai penyempitan celah Osteofit tampak berukuran sedang disertai penyempitan celah
sendi, sedikit skeloris, dan kemungkinan terdapat deformitassendi, sedikit skeloris, dan kemungkinan terdapat deformitas Derajat IV (KL-IV)Derajat IV (KL-IV)
Osteofid yang besar dan terdapat penyempitan cela sendi yang Osteofid yang besar dan terdapat penyempitan cela sendi yang nyata/berat, dengan sklorosis berat dan deformitas nyata nyata/berat, dengan sklorosis berat dan deformitas nyata
2. Koshino2. KoshinoPrinsip klasifikasi Koshino berdasarkan adanya kelainan radiologis yang Prinsip klasifikasi Koshino berdasarkan adanya kelainan radiologis yang dibagi atas derajat I - V dibagi atas derajat I - V
Klasifikasi Koshino:• Grade 0, tidak terlihat kelainan pada gambaran radiologis.• Grade 1, terdapat kelainan sub-kondral (kista) dan sklerosis.• Grade 2, terdapat penyempitan sendi.• Grade 3, terdapat penyempitan sendi yang lebih berat.• Grade 4, celah sendi sudah menghilang.• Grade 5, terdapat dislokasi sendi.
Gr. 0 Gr. 1 Gr. 2 Gr. 3 Gr. 4 Gr. 5
DIAGNOSIS
Pemeriksaan klinis Pemeriksaan klinis RadiologiRadiologiss/imaging/imaging
Foto polos sendi, AP & lateral berdiri Foto polos sendi, AP & lateral berdiri kiri dan kanankiri dan kanan
MRI dapat digunakan dalam menilai MRI dapat digunakan dalam menilai jaringan lunak jaringan lunak
Artroskospi Artroskospi
Gejala
Nyeri sewaktu Nyeri sewaktu Pergerakan Pergerakan Istirahat atau malam hariIstirahat atau malam hari
Kaku sendiKaku sendi
Pembengkakan Pembengkakan
Deformitas Deformitas
Radiologis
Foto polos sendi
Penyempitan celah sendiPenyempitan celah sendi Sklerosis tulang subkondralSklerosis tulang subkondral OsteofitOsteofit Kista sub-artikularKista sub-artikular DeformitasDeformitas
Tampak tulang rawan terkelupas
Osteoartritis sendi lutut
1.1. KonservatifKonservatif
2.2. OperatifOperatif
PENANGANAN
Penanganan Berdasarkan Koshino grading, dibagi dalam:Penanganan Berdasarkan Koshino grading, dibagi dalam:
1.1. Grade 0-2, dengan konservatifGrade 0-2, dengan konservatif
2.2. Grade 3-5, memerlukan tindakan pembedahan Grade 3-5, memerlukan tindakan pembedahan
GRADEGRADE 00 1 1 2 3 4 2 3 4 55
KonservatifKonservatif Pembedahan Pembedahan
1. Konservatif1. Konservatif Pengendalian faktor risiko seperti Pengendalian faktor risiko seperti
penurunan berat badan, fisioterapipenurunan berat badan, fisioterapi Pemakaian alat bantu ortotik, Pemakaian alat bantu ortotik,
(brace, crutch)(brace, crutch) Injeksi ekstra-artikuler/intra-Injeksi ekstra-artikuler/intra-
artikulerartikuler Pemberian obat, analgesik anti-Pemberian obat, analgesik anti-
inflamasiinflamasi
PENANGANAN
2. Operatif
Artroskopi (debrideman) Osteotomi Artrodesis sendi lutut Hemi artroplasty Total artroplasty
PENANGANAN
Artroskopi sendi lutut
Gambaran Artroskopi
Injeksi ekstra-artikuler
Injeksi intra-artikuler
Koshino Blade Plate
High tibial osteotomi
High tibial osteotomi
Operasi artroplasty
Operasi Total Artroplasty1. Alat prostesis 2. Artritis sendi lutut3. Setelah artrosplasty
1 2 3
1. Osteoartritis berat sendi lutut berat2. Setelah artroplasty posisi AP3. Setelah artroplasty posisi lateral
1 2 3
DIAGNOSIS BANDING
Artritis Reumatoid
Artritis septik
Artritis Gout
Artritis Tuberkulosa
Artritis Reumatoid
Artritis Tuberkulosa
Obat kondroprotektifObat kondroprotektif Menggeser keseimbangan kearah Menggeser keseimbangan kearah
peningkatan sintesa molekul agrekan peningkatan sintesa molekul agrekan lengkap dengan cara meningkatkan lengkap dengan cara meningkatkan substrat/komponen proteoglikan.substrat/komponen proteoglikan.
OA pada tingkat tertentu diharapkan dapat OA pada tingkat tertentu diharapkan dapat sembuh.sembuh.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH