cedera 3. Berdasarkan jaringan yang terkena: lunak, keras 4. Berdasarkan lokasi cedera ,J Mekanisme Mekanisme cedera olah ra- ga ditinjau secara bio mekanik - Traction (traksi) - Compression (kompresi) - Bending (pembengkokan) - Shear stress (tekanan mem- otong) - Torsion (putaran) - Overload (bebanberlebih) danOver use (beban beru- lang) Untuk tindakan maupun pemulihan cedera akibat olah raga, baik dia seorang awam atau atlet adalah sama. Walaupun waktu penyem- buhan cedera pada sendi bahu memerlukanwaktu ter- tentu, tetapi ada beberapa cara yang diupayakan agar waktu pemulihan untuk berlatih olah raga kembali da- pat lebih dini (formula RICE - Rest: istirahat; Ice: kompres; Compression: beri tekanan; dan Elevation: tinggikan bagianyang terkena).Penyembuhan memerlukan istirahat dan waktu yang lama.Waktu yang diperlukan untuk penyem- buhan jaringan lunak adalah antara 4-6 minggu. Dengan imobilisasi lama pada sendi bahu, dapat menimbulkan penyulit berupa gangguan gerak sendi. Bagi masyarakat awam atau atlet yang dominan menggu- nakan sendi bahu istilah se- ring dipakai pada cedera olah raga, seperti: - Separated shoulder, yaitu ~subluksasiatauluksasisen- / di glenohumeral. - Shoulder pointer. Bila ter- jadi kontusi pada tulang yang menonjol - Patah tulang di sekitar sen- dibahu - Rotator cuff tear: sobekan pada tendon peng- gerak sendi bahu - Supraspinatus tendinitis: peradangan pada tendon- supra spinatus - Longhead biceps tendinitis: peradangan pada tendon bisep - Subacromial bursitis: per- adangan pada bursa (banta- lan)sendibahu _ Indikasi tindakan pembe- dahan biasanya dilaksanakan bilaterdapat sobekan atau patah tulang. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa: 1. Olah raga merupakan kegiatan yang mungkin da- patmenimbulkan cedera pada sendi bahu 2. Cedera sendi bahu dapat diatasi dengan pertolongan pertama melalui pemakai- an formula RICE 3. Penegakkan diagnosis merupakan hal yang ter- penting guna penanganan, baik secara non-pembeda- han maupunpembedahan serta program pemulihan- nya. (Dr. dr, Hermawan Na- gar Rasyid, SpOT(K)., PhD, Subbagian Sport In- jury, Bagian Orthopaedi danTraumatolog, Fakultas Kedokteran Universitas Pad- jadjaran, Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung)***