Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
Post on 31-Oct-2015
483 Views
Preview:
Transcript
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
1/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
1
TENTIRE UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PSPD BRAIN TBS 2012
Biokimia Sistem Sensori
Pengantar Sistem Saraf
Fisiologi Otot
PSPD BRAIN 2012
UIN SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
2/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
2
BIOKIMIA SENSORY SISTEM
By Muthiah M.H
Nah khusus yag sensory kita Cuma bahas tentang mata aja nih. Apa aja sih yang mau dibahas:
1. Bagaimana cara retina melakukan Fototransduksi
Proses perubahan retinen mata dari cis ke trans:
Kalau ada cahaya nanti dari cis ke trans yaa.. tapi kalau gelap trans berubah lagi jadi cis
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
3/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
3
Transduksi kalau gelap gimana sih??
jadi nanti pas retinal dalam keadaan gelap bentuk molekul kimianya itu cis dan itu
membuat kadar cGMP (Guanin Mono Phosphat cyclic) tinggi.. Gara-gara kadar cGMP
tinggi si Kanal ion Natrium jadi kebuka yang otomatis menyebabkan terjadinya
depolarisasi. Mengembalikan ingatan ke modul kemaren nih. Kalo ada depolarisasi
berarti nanti channel kalsium bakal ngebuka. Kalsium banyak masuk dan membantu
vesikel untuk mengeluarkan transmitternya dari presinaps sel batang ke postsinaps sel
bipolar. Ternyata sel transmitternya ini bersifat inhibitorik kawan-kawan, sehingga di sel
bipolar yang harusnya terjadi potensial berjenjang malah ga bisa kejadian dan sel bipolar
ini jadi terhambat. Gara-gara sel bipolarnya terhambat sel ganglion jadi ga bisa
melakukan potensial aksi. Kalo gak ada potensial aksi berarti gak ada impuls yang
dibawa ke otak. Jadi gelap deh
Kalau terang gimana??
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
4/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
4
Kalau ada cahaya si retinal yang tadinya cis berubah jadi trans. Hal ini menyebabkan
Protein G yang namanya Transdusin jadi aktif. Kalau udah aktif dia mengajak
temannya enzim Fosfodiesterase buat menurunkan kadar cGMP. Kalo cGMP turun,
Saluran kanal ion jadi ketutup berarti nanti terjadi hiperpolarisasi membran. Nah
hiperpolarisasi membrane itu suka disebut Potensial Reseptor. Kalau terjadi
hiperpolarisasi, otomatis saluran Kalsium jadi ga kebuka. Kalau salurannya ga kebuka
berarti berarti vesikel jadi sendirian dan ga ada yang bantuin buat mengeluarkan
transmitter yang sifatnya inhibitorik. Nah, kalau transmitter imhibitornya sedikit sel
bipolar jadi ga terhambat dan bisa melakukan potensial berjenjang. Nah jadi nanti sel
ganglionar yang udah nunggu potensial dari sel bipolar bisa melakukan potensial aksi
jadi ada impuls yang terbentuk :D
2. dapet asupan makanan.Gimana sih cara mata bisa tetep dapet makan? Jadi si jaringan mata itu melakukan glikolisis
anaerob tapi energy yang dihasilkannya itu rendah soalnya kalo glikolisis anaerob nya tinggi
nanti asam laktatnya takut menumpuk. Ohiya remover laktat itu ada di lensa prosesnya. lensa
bakal menyerap glukosa nanti laktatnya akan terbawa ke aquos humor dan vitreus humor dan
masuk ke sirkulasi darah. Tapi ternyata ada juga bagian mata yang menghasilkan glikolisis
aerob meskipun sangat amat sedikit. Dialah mitokondria dari epitel kornea.
Nah sekarang kita akan membahas tentang Vitamin A:
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
5/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
5
Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaituretinil palmitatdanbeta
karoten.
Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti dagingsapi,
hatiayam,ikan,susu, dankeju. Beta karoten sendiri berasal makanan nabati,
sepertibayam,brokoli, danwortel
Kalo dari Beta karoten kan nanti dibikin jadi Asam retinoat tuh.. Ini Prosesnya:
Nah nanti menghasilkan Asam Retinoat kan. Sebenarnya Asam Retinoat itu buat apa sih??
Asam Retinoat itu kan sifatnya kayak hormone steroid terus dia juga reseptor sel (superfamili
reseptor steroid-tiroid), sebenarnya dia buat apa?? Nah dia itu ternyata fungsinya buat
pertumbuhan, diferensiasi, reproduksi dan perkembangan janin
Secara Unum Vitamin A itu ada retinal, retinol (Vit. A yg berasal dari hewan), Retinoid
(hasil metabolism dari vit.A, struktur dasar sama kayak vit A), retinoat, CRBP (Celullar
Retinol Binding Protein). Ini dia fungsinya..
- Retinal dan Retinol mekanisme Penglihatan- Retinoid/karotinoidantioksidan- Retinoat Pertumbuhan dan diferensiasi (sintesis glikoprotein)
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retinil_palmitat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retinil_palmitat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retinil_palmitat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_karoten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retinil_palmitat&action=edit&redlink=17/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
6/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
6
- CRBP protein nukleus mirip hormon steroid ekspresi gen
Asam retinoat vit A (sumber lemak hewan/ikan) pro hormon streroid mendorong pertumbuhan dan diferensiasi normal jar. Epitel sifat larut dalam alkohol retinol ester retinil oksidasi aldehid
Inget gak tadi pas foto transduksi kita bahas ada yang namanya retinal?? Itu ternyata salah
satu vit. A yang berfungsi dalam mendeteksi cahaya :D Ini dia siklus retinal
Oke Ayo lanjutkan ke metabolism fruktosa dan sorbitol. Semangat ya bacanya..
Sebelum kita bahas yang ribet-ribet. Sebenarnya buat apa sih kita belajar tentang fruktosa
dan sorbitol ini?? Sebenarnya kita taukan kalo fruktosa itu salah satu bagian dari proses
glikolisis (inget gak ada fruktosa 6 phosphat dan teman2nya?) tapi ternyata si fruktosa ini
bisa juga loh berasal dari sorbitol. Prosesnya itu terjadi pada orang yang mengalami DM.
Jadi, kalo orang DM itu kalo dimata nanti si Glukosa diubah sama Aldose Reduktase buat
jadi Sorbitol. Nah baru nanti diubah jadi fruktosa.
Oke sekarang Metabolisme Fruktosa
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
7/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
7
Jadi kalau digambar ini dikasih liat gimana metabolism sebenarnya dari fruktosa di mata kita.
Kita mulai dari Glukosa 6 phosphat (kita singkat G6P). Si G6P ini bakal diubah jadi apa
aja
1. Glikogen2. Dipecah sama Enzim Glukosa 6 Phospatase jadi D-Glukosa -> Sama Enzim Aldose
Reduktase diubah NADPH+H jadi NADP (berarti H nya ilang kan? Berarti dia
mengalami reduksi kan?) jadi si D-Glukosa itu berubah jadi D-Sorbitol -> sama Enzim
Sorbitol Dehydrogenase diubah NADP jadi NADH+H .. D-Sorbitol berubah jadi D-
fruktosa
->Dengan bantuan enzim Hexokinase berubah jadi Fruktosa 6 phospate dan lanjut ikut
siklus glikolisis (liat garisnya putus2kan? Kata bu endah itu karena yang jadi fruktosa 6
phospat jumlahnya sedikit banget)
->Dengan bantuan enzim Fruktokinase (entah kenapa tiba-tiba muncul phospat, saya juga
belum tau darimana) D-fruktosa berubah jadi Fruktosa 1-phospat Nah dengan bantuan
enzim Aldolase yang serbaguna diubah lah F1P jadi DHAP (buat esterifikasi asam lemak
itu loh yang nyambung-nyambung ke gliserol) Satu lagi jadi D-Glyceraldehyde yang
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
8/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
8
nanti dengan bantuan enzim triokinase berubah juga jadi Glyceraldehide 3 Phosphat dan
mengikuti siklus glikolisis
Ini ada sedikit info tentang enzim fruktokinase dan heksokinase (kebetulan ada di slide bu endah)
Fruktokinase banyak ada di hepar, ginjal, intestenum dan dia punya afinitas tinggiterhadap substratnya, makanya dia itu kerjanya spesifik tugasnya memindahkan fosfat
dari ATP sehingga fruktosa berubah jadi fruktosa-1-P . Dia itu aktifitasnya tidak
dipengaruhi oleh insulin/puasa seperti glukokinase
Heksokinase buat fosforilasi heksosa . dia juga bikin pembuatan fruktosa akan dihambatoleh glukosa
Note: fruktosa di metabolisme di jaringan adiposa dan otot terdapat dicairan plasma
seminalis dan cairan amonion fruktosa bahan energi potensial (bahan energy gitu)
Ada Info lagi sedikit tentang Sorbitol (Lagi-lagi ada di slide bu endah) : Sorbitol ternyata Tidak
mudah berdifusi melalui membran sel ( Berarti dia susah keluar kan?) Makanya dia jadi
menumpuk (mioinositol menurun) Kalau menumpuk dia bisa mengakibatkan kerusakan osmotik
dan bisa numpuk juga kalo udah numpuk nanti lensa jadi keruh dan bikin mata katarak
(kebanyakan terjadi pada penderita DM). Ohiya ternyata sorbitol juga Inhibitor aldosa reduktase
(isolasi plsenta biri-biri betina) (tapi ini saya belom ngerti)
Ohiya Fruktosa dan Sorbitol punya jalan khusus loh dan lumayan terkenal (kayaknya) yaitu :
Kalo kita liat di table Polyol Pathway itu intinya perubahan Glukosa menjadi Sorbitol dengan
bantuan Aldose Reductosa lalu kemudian sorbitol berubah jadi fructose pake Enzim Sorbitol
dehydrogenose.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
9/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
9
Aktivitas reaksi polyol pathway meningkat, bila kadar glukosa jaringan tubuh itu banyak dan
ingetkan kalo DM kan tidak peka terhadap insulin glukosa (reduksi oleh NADPH) menjadi
sorbitol (Aldosa reduktase) teroksidasi dengan NAD menjadi fruktosa (Poliol/sorbitol
dehidrogenase). Nah nanti fruktosa ini baru yang mengalami glikolisis. Polyol Pathway terjadi
dimana aja sih?? lensa mata, saraf mata, Glomerulus ginjal
Konsumsi fruktosa dalam jumlah besar menyebabkan metabolik berat!!!
Sukrosa/sirup fruktosa (high fructose syrup) masuk ke vena porta hati. Fruktosa itu lebih
cepat mengalami glikolisis di hepar (dari pada glukosa). Kenapa? karena jalan pintas fruktosa
oleh fosfofruktokinase yang berfungsi sebagai pengendalian metabolik/kecepatan katabolisme
glukosa. fruktosa berlimpah disejumlah lintasan di hepar dia akan meningkat sintesis asam
lemak, esterifikasi asam lemak dan sekresi VLDL yang otomatis meningkatkan kadar
Triasilgliserol dalam serum dan meningkatkan LDL kolesterol . Dia juga berfungsi untuk
tambahan glukosa merangsang sekresi insulin & meningkatkan efek diatas
Lanjut ke Metabolisme selanjutnya yaitu Metabolisme Galaktosa (Sampai sekarang belom ngerti
apa hubungannya sama penginderaan)
Kalau liat dari grafik Galactosa itu berhubungan dengan proses Glikogenesis tepatnya pas dari
pembentukan glukosa 1 phospat. Oke kita bahas aja yuk..
Galaktosa dengan bantuan enzim galaktokinase merubah ATP menjadi ADP (berarti ada 1
phospat yang dibuang dan bakal berikatan sama galaktokinase) sehingga membentuk galaktosa
1 phospat. Lalu Galaktosa 1 phospat dengan bantuan enzim galaktosa 1 phospat uroyl transferase
berubah menjadi glukosa 1 phospat. Eh ternyata glukosa 1 phospat itu kan bahan buat bikin
glikogen. Jadi si glukosa 1 phospat nanti bakal berubah jadi uridine Diphospogalaktosa 4
epimerase dan dengan bantuan enzim glikogen sintase berubah jadi glikogen.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
10/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
10
Menurut Slide bu endah
Galaktosa itu hasil hidrolisis laktosa/gula susu diintestinum. Dia terfosforilasi olehgalaktokinase di hepar kemudian diubah jadi glukosa (konversi gal glu) oleh
epimerase (tes toleransi galaktosa) galaktosa-1-Fosfat tranferase . Sifat reaksi ini
reversibel (seperti yang terlihat di gambar)
Fungsi Galaktosa :1. pembentukan laktosa
2. Penyusun glikolipid (serebrosida)
3. Proteoglikan dan glikoprotein
Sekarang kita bahas tentang klinis nih. Galaktosemia. Apa sih itu? Dia itu penyakit dimana
penderitanya ga bisa memetabolisme galaktosa. Kalo orang yang galaktosemia dia akanmengalami defisiensi galaktokinase dan uridil transferase.
1. Kalo defisiensi galaktokinase terjadi galaktosa ga bisa jadi galaktosa 1 phosphat dangalaktosa 1 phospat ga bisa jadi glukosa 1 phosphat. Kalo ga bisa diubah berarti
galaktosa dalam darah jadi tinggi. Dan ternyata Enzim Aldosa reduktase yang serbaguna
itu memanfaatkan hal ini dan mereduksi si galaktosa . dia direduksinya di mata dan
masuk ke Polyol Pathway dan menyebabkan terbentuknya galaktitol dan karena
galaktosanya banyak berarti galaktitolnya juga banyak dan nanti bisa menumpuk dan hal
ini dapat menyebabkan katarak
2. Kalo defisiensi Uridil transferase kan berarti galaktosa 1 phosphatnya yang banyak danmenumpuk. Ini nyebabin fosfat organic yang ada di hepar itu jadi makin sedikit (kan
phospatnya berikatan sama galaktosa). Namun ternyata tubuh kita gak kehabisan akal.
Dia kan masih bisa memanfaatkan proses epimerase untuk membentuk udpgal dari
glukosa
Nah kita sekarang bahas tentang Reaksi Glutation Peroksidase. Kita liat lagi grafiknya.. Jadi
reaksi ini berhubungan sama HMP Shunt ( reaksi glukosa untuk jadi pentose phospat). kalau
sepemahaman saya, jadi enzim glutation peroksidase itu bakal mereduksi radikal bebas terutama
Se (Selenium). Sebenernya prosesnya itu gimana? jadi dari lintasan pentose phosphate itu aka
nada perubahan NAD jadi NADPH kemudian hal itu akan mereduksi glutation teroksidasisehingga jadilah Glutation yang tereduksi dan dia mengandung Selenium. Habis itu dengan
Enzim Glutation peroksidase Glutation tereduksi akan melepaskan peroksida (H2O2). Karena
peroksidanya terlepas dia jadi banyak dan menumpuk. Nah itu bisa menyebabkan peningkatan
kecepatan oksidasi Hb membentuk MetHb yang bikin umur eritrosit jadi pendek-pendek.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
11/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
11
Ini ada gmbar hubungan antara Glutathione Reduktase sama Sorbitol
Lanjuuuut ke Metabolisme Glukosamino (gula amino): Liat gambar aja yah.. Ini ga terlalu
banyak dibahas tapi inget aja ada enzim epimerase yang ngubah N-Acetyl Glukosamine jadi N-
Acetyl Galactosamine terus inget hasil dari metabolism ini glukosaminoglikan sama sialic acid.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
12/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
12
Sebelum Moving On dari Mata ada nih Intermezzo sedikit
1. ..dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) (QS Al Araf [7]:179)
2. ...... Kalau mata mengatakan sesuatu dan lidah mengatakan yang lain, orangberpengalaman percaya pada bahasa mata .......
Nah, Sebagai Dokmus Jangan lupa untuk mengamalkan teori yang udah kita punya. Kalo Cuma
punya teori aja tapi gak diamalkan sama aja bohongkan? hehe
Selanjutnya membahas tentang DM, Ada 4 Mekanisme terjadinya Komplikasi pada DM:
1. Peningkatan Aktivitas Enzim Aldosa ReduktaseKalau orang DM insulin rendah jadi jaringan terhambat untuk melakukan glikolisis sehingga
mengakibatkan jaringan mengalami Hiperglikemia, sedangkan kadar glukosa dalam darah jadi
meningkat. Lagi-lagi hal ini dimanfaatkan oleh Aldosa reduktase. SI Aldosa Reduktase bakal
mengubah glukosa jadi sorbitol meningkatnya kadar sorbitol didalam sel menyebabkan
Akumulasi sorbitol dan otomatis meningkatkan osmolaritas didalam sel. Kalau cairannya banyak
berarti dalam sel fungsi-fungsinya jadi terganggu Sehingga ada perubahan fisiologi sel Sel
dengan kadar sorbitol yang tinggi menunjukan adanya penurunan aktivitas protein kinase C dan
Na+, K
+dan -ATPase membran
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
13/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
13
2. Glikosilasi Non EnzimatikGlukosa adalah suatu aldehid yang bersifat reaktif. Dia bisa bereaksi secara spontan dengan
apapun, walaupun lambat dengan protein. Nah, Melalui proses glikosilasi non enzimatik protein
mengalami modifikasi sehingga Gugus aldehid glukosa bereaksi dengan gugus amino yang
terdapat pada suatu protein dan membentuk produk glikosilasi yang bersifat reversible
membentuk advanced glycoliation end-product(AGE) Akumulasi AGE pada kolagen dapat
menurunkan elastisitas jaringan ikat sehingga terjadi perubahan pada pembuluh darah dan
membran basalis
3. Pembentukan Senyawa dikarbonilMonosakarida seperti glukosa mengalami oksidasi yang dikatalis oleh Fe dan Cu. Dia akan
merubah radikal OH dan O2 menjadi H2O2 dan senyawa dikarbonil toksik akan bereaksi dengan
gugusNH2 protein membentuk AGE
4. Stress OksidatifStrees oksidatif timbul bila reactive oxygen species (ROS) melebihi kemampuan mekanisme
seluler. Stress oksidatif itu dipengaruhi oleh enzim dan vitamin yang bersifat antioksidan. kalo
Strees oksidatif diabetes mellitus disebabkan karena gangguan keseimbangan redoks akibat
perubahan metabolisme karbohidrat dan lipid sehingga ada peningkatan reactive oxygen species
yang mengakibatkan glikosilasi/glikoksidasi lipid dan penurunan kapasitas antioksidan
Penyebab terjadinya Neuropathy (Neuro= saraf dan Pathy= sakit) pada orang yang diabetes
Ada yang namanya Teori sorbitol-osmotik. Yang isinya : kerusakan jaringan saraf disebabkanoleh akumulasi sorbitol intraseluler yang berasal dari strees hiperglikemik isotonic pada
diabetes. Myoinositol akan menetralkan efek ini, namun proses ini akan menjadi hilang dan
mengakibatkan sintesis phosphatidylinositol menjadi terbatas dan dibentuk phospatydilinositol
generasi ke dua sehingga terjadi perubahan aktivitas[Na.sup+]/[K.sup+]ATPase pada saraf
Transduksi Bunyi
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
14/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
14
1. Pada Masa Istirahat Stereocilia yang mengenai membrane tektorium akan membukasebagian kanal Kalium sehingga akan ada kanal kalsium yang terbuka dan
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
15/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
15
mengakibatkan adanya transmitter yang dikeluarkan oleh sel rambut meskipun dalam
jumlah yang tidak banyak untuk selanjutnya menimbulkan potensial aksi.
2. Pada Masa Depolarisasi Stereocilia yang mengenai membrane tektorium akan membukaseluruh kanal kalium sehingga seluruh kanal kalsium terbuka dan akan semakin banyak
transmitter yang dikeluarkan oleh Vesikel. Otomatis Potensial aksinya akan semakinbanyak
3. Pada Masa Hiperpolarisasi Stereocilia yang mengenai membrane tektorium akanmembuka hanya satu/ dua kanal kalium -> kalium yang masuk sedikit -> Hal ini
menyebabkan saluran kanal kalsium tidak dapat terbuka-> tidak ada yang membantu
vesikel untk mengeluarkan neurotransmitter -> neurotransmitter tidak keluar -> tidak ada
potensial aksi pada serat saraf
Transduksi Kecap
1. Asam -> dipicu H+H
+akan membuka kanal ion kalium->Terjadi Depolarisasi -> Kanal Ion Kalsium terbuka->
Kalsium membantu vesikel mengeluarkan Transmitter-> dibawa oleh serat aferen rasa
2. Asin->NaCl (garam dapur)NaCl -> Na masuk melewati ion kanal Na-> terjadi depolarisasi-> Kanal ion Kalsium
terbuka-> Kalsium membantu vesikel mengeluarkan transmitter-> dibawa oleh serat aferen
rasa
3. ManisGlukosa berikatan dengan receptor -> Pengaktifan G protein Gustdusin-> ATP berubah jadi
cAMP-> Bantuan Enzim Protein Kinase Membawa Phospat dan menutup kanal Kalium->
Kanal Kalsium terbuka -> Kalsium membantu vesikel mengeluarkan transmitter -> dibawa
oleh serat aferen rasa
4. PahitMolekul Pahit berikatan dengan reseptor -> Pengaktifan G protein Gustdusin->Phosporilase
C-> Inositol Triphospate -> Retikulum Sarkoplasma -> mengeluarkan Kalsium -> Kanal
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
16/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
16
kalsium terbuka -> Kalsium masuk -> Banyak bget ngebantu vesikel buat ngeluarin
Transmitter -> Transmitter yang keluar kelewat banyak -> dibawa oleh serat aferen rasa
Alhamdulillah Biokimia Sensory Sistem Selesaaaaiiiiiiiiiiiiii. XD tepat selesai pada tanggal 17
Januari 2013 pukul 11.35 di Aspi dan ditemani oleh kedua sahabat yang udah ngantuk-ngantuk
(You Knowlah siapa hehe) Semoga Bermanfaat dan Maju terus Tentir !!!!!
Oke, biar formal dittup pake salam. Wassalamualaikum
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
17/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
17
FISIOLOGI PENGANTAR SARAF
By Hapsari
Teman, berhubung mata kuliah ini sudah diajarkan pada mata kuliah di modul yang lalu,
maaf kalau isinya tidak sebanyak yang kalian harapkan dan bahasanya tidak mudah dipahami.
Karena, saya hanya memasukkan materi yang sekiranya masih kurang dimengerti, baik untuk
sebagian orang maupun pejuang tentir ini. Yang penting, tetep semangat! Jangan lupa baca
doa, biar belajarnya makin lancar.
Bismillah..
A. Neuronal Circuits, terdiri atas:a. Divergensi. Biasanya hal ini disebabakan oleh disebabkan oleh sinyal yang kekuatannya
bersifat lemah, sehingga akan lebih baik apabila sinyal tersebut dapat merangsang
serabut saraf yang lain. Ada dua macam divergensi utama, yaitu:
Divergensi amplifying. Saat sebuah sinyal masuk ke rangkaian jaras neuron, makasinyal tersebut akan menyebar ke banyak neuron lain. Sebagai contoh, sel piramid
yang berada pada korteks motorik dapat mengeksitasi sebanyak 10.000 serabut
otot.
Divergensi multiple tracts. Sinyal dijalarkan dari kumpulan neuron dalam dua arah.Sebagai contoh, informasi yang dijalarkan ke kolumna dorsalis medulla spinalis yang
menuju dua tempat berbeda yaitu serebelum dan melewati bagian bawah otak
menuju talamus dan korteks serebri.
b. Konvergensi, adalah sinyal-sinyal dari banyak serabut menyatu untuk mengeksitasineuron tunggal.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
18/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
18
B. Mekanisme Potensial Aksi melalui Sinaps
Seperti yang telah kita ketahui, membran presinaps mempunyai banyak sekali kalsium
bergerbang voltase. Saat ada potensial aksi yang mendepolarisasi membran presinaps, kanal
kalsium tersebut akan membuka sehingga sebagian besar ion kalsium yang berada di luar
masuk ke dalam membran presinaps. Kemudian sejumlah bahan transmitter dicurahkan sesuai
dengan jumlah ion kalsium yang masuk. Lalu, bagaimanakah mekanisme ion kalsium dapat
memacu pelepasan bahan pemancar?
Dalam textbook Guyton & Hall, beranggapan bahwa sewaktu ion kalsium yang
memasuki ujung presinaps berikatan dengan molekul protein khusus pada permukaan sisi
dalam membran presinaps, atau disebut juga sebagai situs pelepasan. Pengikatan inimenyebabkan situs terbukanya situs pelepasan melalui membran, menyebabkan beberapa
vesikel transmitter melepaskan transmitternya.
C. Macam-macam Saraf Kranial
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
19/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
19
Pada gambar yang tertera di atas dapat kita ketahui bahwa ada beberapa jenis saraf
yang bersifat sensorik, motorik, dan sensorik-motorik. Saraf kranial yang sifatnya sensorikhanya ada dua, yaitu N. I dan N. II . Saraf kranial yang bersifat motorik juga ada dua, yaitu N. XI
dan N. XII.
D. Respon Sistem Saraf
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
20/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
20
Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa sinyal dari serabut saraf perlu dijalarkan meuju
sistem saraf secara cepat agar informasinya menjadi berguna. Pada keadaan yang lain,
beberapa jenis informasi sensorik, sama sekali tidak perlu dijalarkan secara cepat. Diameter
saraf berhubungan dengan kecepatan penjalarannya. Semakin besar diameternya, maka makin
besar kecepatan penjalarannya.
Serabut saraf jenis A merupakan serabut besar khusus dan berukuran sedang yang
bermielin pada saraf spinal. Serbut saraf jenis A dapat menghantarkan impuls dengankecepatan 120m/detik. Serabut jenis C merupakan serabut saraf kecil, tak bermielin, yang
kecepatan penjalaran impulsnya lambat. Serabut C terdapat pada sepruh serabut-serabut
sensorik pada sebagian besar saraf perifer. Kecepatan serabut saraf ini 0,5m/detik.
Selain itu, pakar fisiologi sensoris juga membagi dalam jenis klasifikasi alternatif, yaitu:
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
21/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
21
a. Grup Ia. Serabut ini adalah serabut A-jenis . Asalanya dari ujung anulospiral kumparanotot.
b. Grup Ib. Serabut ini juga berasal dari serabut A-jenis . Asalnya dari organ tendon.c. Grup II. Serabut ini merupakan serabut A jenis dan . Asalnya dari reseptor raba di
kulit.d. Grup III. Serabut ini menghantarkan rangsangan suhu, raba kasar, dan nyeri tusukan.
Serabut ini adalah serabut A jenis .
e. Grup IV. Serabut ini adalah serabut jenis C. Serabut ini tak bermielin yang menjalarkanrasa nyeri, gatal, suhu, dan sensasi rabaan yang kasar.
E. Jaras melalui Sistem Kolumna Dorsalis Lemnikus Medialis
Salah satu perbedaan yang terdapat dalam sistem penjarasan ini adalah orientasi spasial
yang jelas pada serabut saraf yang berasal dari bagian-bagian tubuh dan orientasi ini tetap
dipertahankan. Contohnya, dalam kolumna dorsalis medula spinalis, serabut-serabut yang
berasal dari bagian bawah tubuh terletak berhadapan dengan bagian pusat medula spinalis.
Dalam talamus, orientasi spasial yang jelas masih tetap dipertahankan, dengan bagian
terakhir tubuh digambarkan oleh sebagian besar bagian lateral kompleks ventrobasal. Karena di
lemniskus medialis menyilang di medula oblongata, sisi kiri tubuh akan akan digambarkan di sisi
kanan talamus, dan sisi kanan tubuh akan digambarkan di sisi kiri talamus.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
22/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
22
F. Jaras Anterolateral
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
23/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
23
Jaras anterolateral menghantarkan rangsangan seperti rasa nyeri, panas, dingin, raba
kasar, geli, gatal, dan sensasi seksual. Perbedaan antara sistem anterolateral dan kolumna
dorsalis adalah:
a. Kecepatannya hanya sepertiga sampai setengah dari sistem kolumna dorsalis.b. Derajat sinyal lokalisasi spasial rendah.c. Sebagian besar kekuatan sensasinya sudah dapat dikenali dalam tahap 10 sampai 20
derajat, daripada kolumna dorsalis yang baru dapat diketahui dalam 100 derajat.
d. Kemampuan menjalarkan sinyal yang cepat berubah.
G. Oreintasi Spasial Sinyal yang Berasal dari Berbagai Bagian Tubuh dalam AreaSomatosensorik I
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
24/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
24
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa beberapa daerah somatik mempunyai
daerah yang luas di korteks sensorik. Contohnya adalah bibir dan diikuti oleh ibu jari.
Sedangkan punggung dan ektrimitas bagian bawah terlihat lebih kecil. Perbedaan luas sensorik
pada bagian korteks disebabkan oleh jumlah reseptor sensorik khusus yang terdapat pada area
perifer tubuh yang sesuai. Seperti yang kita ketahui, pada bibir dan ibu jari terdapat banyak
sekali ujung serabut saraf khusus, sedangkan pada kulit tubuh hanya sedikit.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
25/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
25
TENTIR FISIOLOGI OTOT
Oleh Noor Shabrina
Otot dapat diklasifikasikan menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
Keterangan
Otot rangka : lurik, tidak bercabang, inti banyak di pinggir/tepi sel otot Otot jantung : lurik, bercabang, inti banyak di tengah sel otot Otot polos : tidak lurik, inti satu di tengah sel otot
Ini juga membedakan dari otot-otot tersebut !
Otot rangka : volunter, disarafi oleh sistem saraf somatic dan berada di bawah kontrolkesadaran. Namun ada pula otot rangka yang invounter, misalnya aktivitas yang
berhubungan dengan postur, keseimbangan, dan gerakan stereotipikal seperti berjalan.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
26/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
26
Otot jantung dan otot polos : involunter, disarafi oleh sistem saraf otonom dan tidakberada dibawah kontrol kesadaran.
Fungsi otot rangka :
Berkontraksi Menghasilkan gerakan Menghasilkan kekuatan Menghasilkan panas Penyangga tubuh
Struktur otot rangka
Satu sel otot rangka dikenal sebagai serat otot; biasanya besar memanjang danberbentuk silindris. Otot rangka terdiri dari serat otot yang terletak sejajar satu sama lain
dihubungkan olehjaringan ikat. Berikut jaringan ikat :
Epimisium : membungkus seluruh ototPerimisium : membungkus fasikulus (bundles)Endomisium : membungkus masing-masing serat otot
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
27/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
27
Serat otot rangka
Terdapat banyak myofibril Setiap myofibril terdiri dari susunan teratur elemen-elemen sitoskeleton
filament tipis dan tebal yang tertata rapi
Filament tebal terdiri dari protein myosin Filament tipis terdiri dari protein aktin
Komposisi dari filament tipis ini adalah : dua rantai molekul aktin yang saling
berpilin, terdapat juga molekul troponin (yg terdiri dari 3 subunit) dan
molekul tropomiosin yang berbentuk seperti benang yang terletak
disepanjang alur heliks. Tropomiosin ini secara fisik menutupi tempat
pengikatan dimolekul aktin untuk terjadijembatan silang myosin.
Oh iya kompleks troponin yang terdiri dari 3 subunit , yaitu :
1. Troponin C ( TnC), mengikat kalsium dan bertanggung jawab dalam proses
pengaturan aktifasi filamen tipis selama kontraksi otot skelet dan jantung
Berat
molekulnya adalah 18.000 Dalton.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
28/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
28
2. Troponin I (TnI) dengan berat molekul 24.000 Dalton merupakan subunit
penghambat yang mencegah kontraksi otot tanpa adanya kalsium dan
troponin.
3. Troponin T (TnT) berat molekulnya 37.000 Dalton bertanggung jawab dalam
ikatan kompleks troponin terhadap tropomiosin.
Otot keseluruhan serat otot myofibril filament tipis& tebal aktin
(suatu organ) (sebuah sel) (struktur intrasel) (elemen sitoskelet) miosin
Pita A (pita gelap) : tumpukan filament tebal dan tipis yang tumpang tindih dikedua ujung filamen.
Zona H : daerah yang lebih terang dari Pita A yang tidak dicapai oleh filamenttipis
Garis M : sistem protein penunjang yang menahan filament tebal dalamkeadaan vertical dalam setiap tumpukan
Pita I (pita tipis) : filament tipis sisa dari yang tidak menjulur dalam pita A Garis Z : garis vertical padat dibagian tengah pita I, yang merupakan lempeng
sitoskeleton gepeng menghubungkan 2 sarkomer yang berdekatan.
Sarkomer : daerah antara 2 garis Z, merupakan unit fungsional otot Unit fungsional : komponen terkecil yang dapat melakukan fungsi, seperti
sarkomer komponen terkecil serat otot yang dapat melakukan kontraksi.
Selanjutnya biar lebih kebayang liat gambar-gambar dibawah ini ya Sesuaikan sama
teori yang diatas tadi.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
29/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
29
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
30/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
30
Dalam gambar tidak diperlihatkan adanya Titin.
Titin : untaian tunggal protein raksasa yang elastik dan merupakanprotein terbesar ditubuh terbentuk dari 30000 as.amino. Berjalan pada
kedua arah garis M disepanjang filament tebal ke garis Z diujung
sarkomer yg berlawanan.
Bersama protein garis M, membantu menstabilkan
Posisi filament tebal dalam kaitan dgn filament tipis
Fungsi titin
Sebagai pegas, meningkatkan kelenturan otot,
membantu otot yang teregang kembali secara pasif
kedalam panjang istirahat, kaya pegas yang
diregangkan.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
31/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
31
Struktur serat otot
Di dalam serat otot terdapat triad, terdiri dari 2 terminal sisterna dan 1 TubulusTransversus
Sarkolema : membrane yang membungkus serat otot lurik Reticulum sarkoplasma : modifikasi dari reticulum endoplasma, berfungsi
sebagai tempat penyimpanan protein
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
32/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
32
Jembatan Silang
Seperti yang sudah sedikit dikatakan diatas tentang jembatan silang. Sebenarnya
jembatan silang adalah kepala miosin yang membentuk tonjolan-tonjolan kecil yang
terbentang dari filamen myosin, satu molekul miosin terdiri dari 6 rantai.
Kontraksi: aktivitas menarik masuknya filament tipis relatif terhadap filament tebal yangdiam. Jadi pada saat kontraksi tropomiosin dan troponin digeser oleh Ca
+, jembatan
silang myosin dari filament tebal dapat berikatan dengan molekul aktin di filament tipis.
Ketika myosin dan aktin berkontrak dijembatan silang, jembatan itu mengalamiperubahan bentuk, menekuk kedalam seolah-olah memiliki engsel, mengayuh kea rah
tengah sarkomer seperti mendayung perahu jadi disebut kayuhan bertenaga
Pada saat serat otot melemas : tidak ada pengikatan jembatan silang karena tempatpengikatan jembatan silang diaktin ditutupin sama kompleks troponin dan tropomiosin.
Pada saat otot terangsang : Ca+ yang dibebaskan mengikat trpomiosin, menarikkompleks troponin-tropomiosin ke samping sehingga tempat pengikatan jembatan
silang menjadi trepajan (terbuka) terjadi pengikatan jembatan silang.
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
33/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
33
Teori Pergeseran Filamen (Sliding Filament Theory)
1. Dalam keadaan kaku (rigor) terjadi ikatan kuat antara kepala myosin dengan molekul G-aktin. Jembatan silang memiliki sudut 45 derajat dengan filament. Saat itu, tidak ada
ATP yang berikatan dengan kepala myosin.
2. Ketika ATP datang, ATP berikatan dengan binding site yang terdapat di myosin. Myosinpun akhirnya terlepas dari aktin
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
34/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
34
3. Aktivitas ATP ase dari myosin menghidrolisis ATP menghasilkan ADP dan fosfat inorganic(Pi). ATP dan Pi tetap berikatan dengan myosin.
4. Kepala myosin berayun dan berikatan lemah dengan molekul aktin baru. Kini jembatansilang memiliki sudut 90 derajat dengan filament.
5. Pelepasan Pi , menginisiasi terjadinya power stroke. Kepala myosin berputar padaengselnya, mendorong filament aktin melewatinya
6. Pada akhir power stroke, kepala myosin melepaskan ADP dan kembali berikatan kuatseperti saat keadaan kaku (rigor).
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
35/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
35
1. Saraf motorik somatic melepaskan Ach pada neuromuscular junction2. Masuknya Na melalui kanal reseptor Ach menginisiasi terbentuknya potensial aksi otot
3. Potensial aksi pada tubulus T mengubah konformasi dari reseptor DHP4. Reseptor DHP membuka kanal pelepasan kalsium pada reticulum sarkoplasma dan
kalsium akhirnya memasuki sitoplasma
5. Kalsium berikatan dengan troponin , mengakibatkan ikatan kuat aktin-miosin6. Kepala myosin menghasilkan power stroke7. Filament aktin bergeser menuju pertengahan sarkomer.
Kekuatan kontraksi otot dipengaruhi oleh banyaknya jembatan silang, semakin banyak
jembatan silang maka semakin kuat kontraksi yang dihasilkan.
Ringkasnya ini :
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
36/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
36
Energi yang dibutuhkan untuk kontraksi otot
ATP dan fosfokreatin Respirasi Aerob memerlukan
o Oksigeno Glukosao Asam lemako Menghasilkan 30-32 ATP
Respirasi Anaerobo Cepat , tetapi hanya menghasilkan 2 ATP/glukosa
Figure 1. kebutuhan energi otot
Mekanisme Kelelahan Otot
Kelelahan otot, terjadi jika otot yang beraktivitas tidak dapat lagi berespons terhadap
rangsangan dengan derajat kontraksi yang sama. Kelelahan otot berfungsi melindungi otot
sehingga otot tidak mencapai titik dimana ATP tidak dapat lagi diproduksi. Beberapa faktor
yang dapat menimbulkan kelelahan otot, yaitu :
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
37/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
37
Meningkatnya ADP dan Pi local: menghambat siklus jembatan silang dan menghambatpelepasan dan penyerapan Ca kembali oleh reticulum sarkoplasma
Akumulasi asam laktat : menghambat enzim pada metabolism energy dan proseseksitasi-kontraksi
Akumulasi K+ ekstrasel : penurunan local potensial membrane yang mengurangipembebasan Ca
Terkurasnya cadangan energy glikogen : kelelahan olahraga yang berat.
Figure 2. tipe kelelahan otot
Variasi Kontraksi Otot, dipengaruhi oleh faktor :
1. Jumlah serat otot yang berkontraksi didalam satu otot2. Tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing serat yang berkontraksi
Frekuensi stimulasi dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh masing2 otot :
1. Frekuensi rangsangan2. Panjang serat pada awal kontraksi (lihat pada gambar)3. Tingkat kelelahan4. Ketebalan serat
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
38/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
38
Tipe serat otot
Berdasarkan kapasitas biokimiawinya , jenis serat otot terbagi menjadi :
Keterangan :
Serat oksidatif lambat (tipe 1a) Diameter serat otot lebih kecil
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
39/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
39
Warna lebih gelap dikarenakan banyak mioglobin Lebih resisten terhadap kelelahan, karena bersifat aerob Memiliki banyak mitokondria Biasanya digunakan dalam aktivitas ketahanan , contohnya lari marathon Memiliki lebih banyak kapiler
Serat oksidatif cepat (tipe IIa) Memiliki diameter serat otot yang lebih besar Warna lebih pucat Cepat lelah karena bersifat anaerob Biasanya digunakan untuk aktivitaskekuatan, contohnya lari sprint dan angkat
beban
Kecepatan kontraksi 2-3 kali lebih besar Serat glikolitik cepat (tipe IIx)
Unit Motorik
satuan neuron motorik plus semua serat otot yang dipersarafinya. Bersifat all or none
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
40/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
40
Pada sentuhan halus, perbandingan serat otot dan saraf adalah 1 : 1 , contohnya padaujung jari
Pada otot yang lebih besar, perbandingan saraf dengan serat otot adalah 1 : 2000.Contohnya pada otot kaki.
Tipe kontraksi otot
Kontraksi Isometrik
Adalah kontraksi dimana terjadi ayunan jembatan silang dan terbentuk tegangan, tanpapemendekan otot
Terjadi sewaktu mencoba mengangkat suatu beban yang memerlukan tegangan yanglebih besar daripada tegangan yang ia hasilkan
Tidak terjadi kerja mekanis, tegangan terbentuk tetapi otot tidak memendek
Kontraksi Isotonik
Terjadi saat memendek karena mengangkat beban tetap. Terjadi kerja berupa pengangkatan beban. Contoh mengangkat berat Sebagian besar kontraksi otot mencakup periode isotonik dan isometric
SORRY YA TEMAN-TEMAN INI SEADANYA BANGET, SOALNYA BIKINNYAMEPET BANGET TERUS UDAH KEBURU DEADLINE SEBENERNYAAGAK KURANG LENGKAP AKHIR-AKHINYA, NANTI DILANJUTKAN BACA DI
SHERWOOD& BUKU FISIOLOGI LAINNYA YA.
SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT PSPD 2012 :D :D :D
7/16/2019 Tentire M1(2)-Biokimia Sensori, Fisiologi Saraf, Dan Fisiologi Otot
41/41
Tim Tentir PSPD BRAIN TBS 2012
MODUL MUSCULOSCELETAL, SENSORY, & INTEGUMENT
41
REFERENSI
1. Slide Kuliah Ibu. Ayu, disampaikan pada hari Senin, 7 Januari 2013.2. Mescher AL. Histologi Dasar Junqueira: Text & Atlas, Ed.12. Jakarta: EGC; 20123. Wonodirekso S. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Histologi FK UI; 20034. DiFiores Atlas Of Histology. E-book. 10th Edition.5. Geneser F. Atlas Bewarna Histologi. Bina Rupa Aksara. E-Book.6. T.W Sadler. Embriologi Kedokteran LANGMAN. Ed. 7. Jakarta: EGC; 20007. Jusman SWA. Konsep-konsep dasar biokimia dalam diabetes mellitus. Dalam :
understanding icular diabetic -basic science, clinical aspect and didactic course. FKUI,
1999,h.1-15
8. Murray RK. Granner DK dan Rodwell VW. Harpers illustrated Biochemistry. 27 thedition. United Stated : McGraw-Hill. 2003. h.14
9. Harper HA, Rodwell VW dan Mayes PA. Biokimia (Review of physiological chemistry).Edisi 17, Jakarta : EGC, 1997. h. 19
10.Marks DB, Marks AD dan Smith CM :Biokimia Kedokteran Dasar (Sebuah kedokteranDasar), Jakarta. EGC, 21, h 61-136
Salam PJ TENTIRE
top related