Transcript
Nama : Dr. Taufik, Sp.P
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 14 April 1961
Riwayat Pendidikan :
-FK. Universitas Andalas, 1988
-Sp. Paru FKUI/ RS.Persahabatan Jakarta, 2001
-Kursus-kursus tambahan dalam dan luar negeri
Riwayat Pekerjaan :
-PKM. Bukit Sari 1990-1992
-PKM. Airdinggin 1992-1995
-Ka.SMF paru RSUD Kota Bekasi
TB masih merupakan masalah di dunia “Global emergency” tahun 1993 SKRT 2001 : ranking ke 1 penyebab
kematian pada penyakit infeksi “Penyumbang TB no.3 di dunia” Prevalence HIV yang tinggi, peningkatan
kasus TB
KELUHAN/GEJALA 1. Gejala utama
Batuk ≥ 2 -3 minggu 2. Gejala tambahan
- dahak campur darah- Batuk darah- Sesak napas- Nyeri dada- Badan lemah, nafsu makan turun, BB
turun, malaise, keringat malam,demam
Ditemukan BTA mikroskopik (+) paling sedikit 2 dari 3 pemeriksaan (SPS)
Bila hanya 1 X positif, maka dilakukan
- foto toraks : * jika mendukung TB
* Tak mendukung
Ulang SPS
Bila memungkinkan pemeriksaan lain: misal biakan/resitensi terutama kategori II dan MDR
Foto toraksTB aktif : dapat multiform
- bayangan berawan/ noduler di
segmen apikal & post LAP atau
segmen sup LBP
- kaviti
- Bayangan bercak milier
- efusi pleura unilateral
Foto toraks TB inaktif
- fibrotik
- kalsifikasi
- fibrotoraks atau penebalan pleura
Destroyed Lung:
- Berdasarkan foto toraks sulit dinilai
keaktifannya
- Perlu pemeriksaan bakteriologik dan
serial foto
Luas lesi pada foto toraks
1. Lesi minimal : mengenai sebg atau
2 paru dgn luas tak lebih dari vol
paru yg terletak di atas Chondro-
sternal junction dari iga ke 2 dan
pros. spinosus Th IV atau korpus
vet Th V (sela iga II) dan tidak
ada kaviti
2. Lesi luas: lebih luas dari lesi minimal
1. Suspek TB dgn BTA (–) dan setelah
diberi AB tak ada perubahan ulang dahak
SPS negatif
2. TB Paru BTA +
a. diduga terdapat komplikasi
b. hemoptisis berat
c. dahak SPS hanya 1 yg positif
TAHAP INTENSIF : diberikan tiap hariPengawasan ketat sangat pentinguntuk mencegah kekebalan obat
TAHAP LANJUTAN: diberikan setiap hari atau 3x dalam 1minggu.Tahap ini penting untuk membunuh kuman dormant sehingga mencegah kekambuhan
TB PARU KASUS BARU
TB PARU KASUS KAMBUH ( RELAPS )
TB PARU KASUS GAGAL
◦ TB paru BTA (+) yang tetap positif atau kembali menjadi
positif pada satu bulan sebelum akhir pengobatan atau
lebih
◦ TB paru BTA (-) yang menjadi (+) pada akhir bulan ke 2
TB PARU DROP OUT
◦ Penderita yang berhenti berobat 2 bulan atau lebih
sebelum masa pengobatan selesai, datang kembali dgn
BTA (+)
TB KRONIK
◦ Penderita yang BTA-nya tetap (+) setelah menyelesaikan
pengobatan ulang dengan kategori 2
Kategori I : Kasus baru
- TB Paru BTA (+)
- TB Paru BTA (-), RÖ (+)
lesi luas / sakit berat
- TB ekstra paru berat
Kategori II :- TB Paru kambuh
- TB Paru gagal
- TB Paru lalai atau mangkir (D.O)
Kategori III:- TB Paru BTA (-), RÖ (+) lesi
ringan / sakit ringan
- TB ekstra paru ringan
JENIS OAT DOSIS
Harian Lanjutan(intermiten)
Izoniazid (H) 5 mg/Kg BB 10 mg/Kg BB Rifampisin (R) 10 mg/Kg BB 10 mg/Kg BBStreptomisin (S) 15 mg/Kg BB 15 mg/Kg BBPirazinamid (Z) 25 mg/Kg BB 35 mg/Kg BBEtambutol (E) 15 mg/Kg BB 30 mg/Kg BB
Catatan :(S) < 60 tahun : 0,75 gr/hari
> 60 tahun : 0,50 gr/hari
first results: all patients responded !
soon: relapse
60 days monotherapy: 40% resistance
90 days monotherapy: 80% resistance
early phase:rapid kill of extracellular Mtb
second phase:killing of slowly replicating Mtb
„sterilization phase‟:eradication of remaining Mtb (intracellular /stationary / dormant bacilli)
KATEGORI I : 2RHZE/4R3H3*
: 2RHZE/4RH
: 2RHZE/6HE
KATEGORI II : 2RHZES/RHZE/5R3H3E3*
2RHZES/RHZE/5RHE
KATEGORI III : 2RHZ/4R3H3*
2RHZ/4RH
2RHZ/6HE
For daily use
Drug
RHZE
RHZ
RH
EH
TH
Drug
RHZ
RH
Forms
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Forms
Tablet
Tablet
Strengths
R 150mg + H 75mg + Z 400mg + E 275mg
R 150mg + H 75mg + Z 400mg
R 60mg + H 30mg + Z 150mg (paediatric)*
R 300mg + H 150mg
R 150mg + H 75mg
R 60mg + H 30mg (paediatric)*
H 150mg + E 400mg
T 50mg + H 100mg
T 150mg + H 300mg
For intermittent use 3 times weekly
Strengths
R 150mg + H 150mg + Z 500mg
R 150mg + H 150mg
R 60mg + H 60mg (paediatric)*
E=ethambutol, H=isoniazid, R=rifampicin, S=streptomycin, T=thioacetazone, Z=pyrazinamide. * Dispersible form preferred
Initial phase Continuation phase2 months 4 months 6 months
RHZE* or RHZ RH EH*
Patient Body weight Daily Daily 3x weekly Daily
Children# Up to 7 1 1 1 18-9 1.5 1.5 1.5 -
10-14 2 2 2 -15-19 3 3 3 -
Adults 30-37 2 2 2 1.538-54## 3 3 3 255-70## 4 4 4 371 and more 5 5 5 3
* RHZE and EH (the ethambutol-containing FDCs) are only used for adults# Referring to the use of pediatric formulations## The composition of the 4FDC also ensures adequate doses of the drugs when 50kg is chosen as cut-off
point for changing between 3 and 4 tablets per day.
Pemeriksaan ulang BTA 2 X (SP)
Hasil BTA 2X(-) : disebut negatif
Hasil BTA 1X/2X (+) disebut positif
1. akhir fase intensif ; untuk konversi
1minggu sbl akhir bulan ke 2 kat I & III
atau 1minggu sbl bulan ke 3 kat II
2. sebulan sebelum AP/ AP: untuk menilai
hasil pengobatan pada kat I & II
- Batuk darah- Pneumotoraks
- Empiema
- Bronkiektasis
Tindakan Invasif (selainpembedahan) - Bronkoskopi- Pungsi pleura
Komitmen politis
1
Directly Observed
Treatment Short-course
WHA 1991
2
Diagnosa sputum
-mikroskop bermutu
3
Pengobatan jgk pendek
dg PMO langsung
4
Ketersediaan
OAT bermutu
5
RR baku utk
asesment hasil &kinerja
KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT
TB MAKIN MENINGKAT
RESISTENSI THD OAT (MDR TB)
MENINGKAT
TB MENJADI EPIDEMIK YG
SULIT DIOBATI
spontaneous mutations in drug targets◦ INH 1 in 106
◦ rifampicin 1 in 108
◦ combined 1 in 1014 mycobacteria
cavity contains 108 - 109 mycobacteria
Sejak th 1966 belum ada obat baru ,
pada masa reemerging saat yang
tepat untuk munculnya obat baru
Durasi terapi agar lebih singkat
Harga terjangkau/ gratis: ???
Vaksin anti TB : dalam penelitian
top related