Ppt Tumor Otak

Post on 05-Jan-2016

219 Views

Category:

Documents

17 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ww

Transcript

TUMOR OTAK

ANGGOTA KELOMPOK

• Bientar Tirta P.W. P17420213088

• Dwi Yuli Astuti P17420213092

• Fadiah Hasanah P17420213094

• Haris Iqbal Ma’rufi P17420213097

• Ika Septiani P17420213099

• Nurul Chafifah P17420213108

• Pangestu Rahmawati H P17420213109

• Rasika Wiguna P17420213110

• Riana Az-zahra Devie P17420213112

DEFINISI

Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat,

baik ganas maupun tidak. Tumor ganas disusunan saraf

pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat dalam

ruang intracranial atau dalam kanalis spinalis, yang

mempunyai sebagian atau seluruh sifat-sifat proses ganas

spesifik seperti yang berasal dari sel-sel saraf di meningen

otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang

(neuroglia), sel epitel pembuluh darah, dan selaput otak.

(Batticaca, Fransisca.B. 2008)

KLASIFIKASI

Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

• Berdasarkan jenis tumor

• Jinak : acoustic neuroma, meningioma, pituitary adenoma, astrocytoma ( grade I ).

• Malignant : astrocytoma ( grade 2,3,4 ), oligodendroglioma, apendymoma.

• Berdasarkan lokasi

• Tumor intradural•  Ekstramedular : cleurofibroma, meningioma

•  Intramedular : apendymoma, astrocytoma, oligodendroglioma, hemangioblastoma

• Tumor ekstradural

Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru-paru, ginjal dan lambung.

ETIOLOGI Etiologi pasti terjadinya tumor otak belum

diketahui,namun menurut beberapa ahli dapat terjadi akibat proses primer dan sekunder

1. Primer

Gangguan pada otak

Gangguan imunologi tubuh

Gangguan fungsi hipofisis

Virus

Toxin

Factor genetic

Riwayat trauma kepala

Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik

2. Sekunder : metastase tumor lain, biasanya tumor paru dan payudara.

MANIFESTASI KLINIK

• Sakit kepala

• Nausea dan muntah

• Papiledema

• Gejala focal

Pathofisiologi

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial (TIK).

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara akut dan dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler primer.

Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron akibat kompresi, invasi, dan perubahan suplai darah ke dalam jaringan otak.

Lanjutan...

Tumor ganas menyebabkan edema dalam jaringan otak yang diduga disebabkan oleh perbedaan tekanan osmosis yang menyebabkan penyerapan cairan tumor. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar di otak, menimbulkan peningkatan volume intracranial dan meningkatkan TIK.

PATHWAY

DI MS.WORD

Pemeriksaan Penunjang

CT scan dan MRI Foto polos dada Pemeriksaan cairan serebrospinal Biopsi stereotaktik  Angiografi Serebral Elektroensefalogram (EEG)

Penatalaksanaan

Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya, yaitu

1. SurgeryTerapi Pre-Surgery Steroid Anticonvulsant adalah Untuk mencegah dan

mengontrol kejang, seperti carbamazepine Shunt adalah Digunakan untuk mengalirkan

cairan cerebrospinal2. Radiotherapy3. Chemotherapy

 

Komplikasi

Beberapa komplikasi tumor otak:Edema SerebralHidrosefalusHerniasi otakEpilepsiMetastase ketempat lain

PROGNOSIS TUMOR OTAK

Meskipun diobati, hanya sekitar 25% penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah 2 tahun.

Prognosis yang lebih baik ditemukan pada astrositoma dan oligodendroglioma, dimana kanker biasanya tidak kambuh dalam waktu 3-5 tahun setelah pengobatan. Sekitar 50% penderita meduloblastoma yang diobati bertahan hidup lebih dari 5 tahun.

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR OTAK

Pengkajian

1. Data demografi,

2. Riwayat kesehatan meliputi:

Keluhan utama, biasanya klien mengeluh nyeri kepala

Riwayat penyakit saat ini, klien mengeluh nyeri kepala, muntah, papiledema, penurunan tingkat kesadaran, penurunan penglihatan atau penglihatan double ketidakmampuan sensasi (parathesia atau anasthesia), hilangnya ketajaman atau diplopia.

Riwayat penyakit dahulu, klien pernah mengalami pembedahan kepala

Riwayat penyakit keluarga, yaitu riwayat keluarga dengan tumor kepala.

3. Pengkajian psiko-sosio-spiritual,

Permeriksaan Fisik

Pernafasan B1 (breath) Pola napas : tidak teratur, sesak napas,

adanya retraksi otot bantu napas,

mengunakan alat bantu pernapasan

Kardiovaskular B2 (blood) Irama jantung irregular, nadi bradikardi,

tekanana darah meningkat

Persyarafan B3 (brain) Penglihatan (mata) : penurunan penglihatan,

hilangnya ketajaman atau diplopia. Pendengaran

(telinga): terganggu bila mengenai lobus temporal.

Penciuman (hidung) : mengeluh bau yang tidak

biasanya, pada lobus frontal. Pengecapan (lidah) :

ketidakmampuan sensasi (parathesia atau

anasthesia).

Ekstremitas Kelemahan atau paraliysis genggaman

tangan tidak seimbang, berkurangnya reflex

tendon, penurunan kesadaran

Perkemihan B4 (bladder) Tidak ada masalah

Pencernaan B5 (bowel) Nafsu makan menurun, porsi makan

setengah, mukosa kering

Muskuloskeletal/integument B6 (bone) Kondisi tubuh kelelahan, kulit kering

menghitam, rambut rontok

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK

2. Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah di otak.

3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi

4. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah

5. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.

6. Risiko cedera berhubungan dengan disfungsi otot

7. Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan perubahan resepsi

8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme pengaturan

 

INTERVENSI

DI MS.WORD

top related