Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Cibomo

Post on 08-Jul-2016

515 Views

Category:

Documents

122 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Cibomo

Transcript

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU

KEC KASEMEN KOTA SERANG

TAHUN ANGGARAN 2016

PT Gunakarya Nusantara

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU ( DAK ) KEC KASEMEN diuraikan sebagai berikut

Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Kementerian Pekerjaan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak rencana kerja amp syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek

Sebelum sesuatu pekerjaan dilaksanakan perlu disusun dulu langkah ndash langkah atau tahapan pelaksanaan pekerjaan Namun juga dipersiapkan metode ndash metode dan beberapa peralatan kerja yang digunakan Adapun langkah ndash langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dirangkum dalam suatu daftar berikut ini

Langkah ndash langkah Pelaksanaan Pekerjaan

Pra Pelaksanaan

o Membaca Gambaro Survey dan Pengukurano Mobilisasi

Pelaksanaano Persiapan Lokasi (pembersihan dan pembongkaran)o Alat ndash Alat yang digunakano Pekerjaan Tanah (penggalian dan Penimbunan)o Penyiapan Tanah Dasar

o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

Gambar 1 Peralatan Alat Berat

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

    METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU ( DAK ) KEC KASEMEN diuraikan sebagai berikut

    Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Kementerian Pekerjaan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak rencana kerja amp syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek

    Sebelum sesuatu pekerjaan dilaksanakan perlu disusun dulu langkah ndash langkah atau tahapan pelaksanaan pekerjaan Namun juga dipersiapkan metode ndash metode dan beberapa peralatan kerja yang digunakan Adapun langkah ndash langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dirangkum dalam suatu daftar berikut ini

    Langkah ndash langkah Pelaksanaan Pekerjaan

    Pra Pelaksanaan

    o Membaca Gambaro Survey dan Pengukurano Mobilisasi

    Pelaksanaano Persiapan Lokasi (pembersihan dan pembongkaran)o Alat ndash Alat yang digunakano Pekerjaan Tanah (penggalian dan Penimbunan)o Penyiapan Tanah Dasar

    o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

    Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

    I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

    I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

    1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

    2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

    3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

    Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

    4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

    5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

    Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

    Gambar 1 Peralatan Alat Berat

    I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

    Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

    Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

    I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

    I2i Galian untuk saluran drainase

    Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

    Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

    Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

    Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

    secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

    Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

    Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

    b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

    Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

    Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

    8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

    I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

    I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

    Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

    Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

    berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

    I3ii Penyiapan Badan Jalan

    Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

    - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

    - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

    Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

    - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

    akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

    design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

    menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

    bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

    kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

    I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

    Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

    Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

    akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

    design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

    menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

    bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

    kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

    I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

    I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

    Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

    kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

    Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

    I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

    Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

    I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

    Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

    Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

    I5iv Aspal Minyak

    Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

    Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

    yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

    korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

    I5v Aditif Anti Pengelupasan

    Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

    Bahan Aditif Untuk Aspal

    1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

    2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

    I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

    Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

    Persiapan Lapangan

    Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

    Pelaksanaan

    Beton K ndash 175

    Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

    Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

    Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

    - Pengecoran Lapis Permukaan

    Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

    Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

    diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

    Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

    dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

    Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

    1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

    2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

    3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

    Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

    1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

    2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

    3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

    4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

    5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

    6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

    7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

    8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

    9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

    10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

    sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

    11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

    I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

    Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

    garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

    Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

    Tabel 2 Jenis Tulangan

    Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

    I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

    Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

    Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

    I6v Pasangan Batu

    1 Uraian

    a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

    b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

    2 Pencampuran dan Pemasangan

    a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

    b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

    c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

    3 Pemasangan

    a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

    b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

    Bandung 24 Mei 2016Penawar

    PT Gunakarya Nusantara

    Taufik RamadhiDirektur IV

      o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

      Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

      I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

      I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

      1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

      2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

      3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

      Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

      4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

      5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

      Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

      Gambar 1 Peralatan Alat Berat

      I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

      Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

      Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

      I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

      I2i Galian untuk saluran drainase

      Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

      Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

      Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

      Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

      secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

      Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

      Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

      b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

      Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

      Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

      8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

      I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

      I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

      Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

      Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

      berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

      I3ii Penyiapan Badan Jalan

      Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

      - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

      - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

      Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

      - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

      akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

      design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

      menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

      bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

      kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

      I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

      Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

      Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

      akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

      design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

      menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

      bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

      kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

      I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

      I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

      Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

      kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

      Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

      I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

      Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

      I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

      Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

      Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

      I5iv Aspal Minyak

      Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

      Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

      yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

      korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

      I5v Aditif Anti Pengelupasan

      Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

      Bahan Aditif Untuk Aspal

      1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

      2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

      I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

      Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

      Persiapan Lapangan

      Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

      Pelaksanaan

      Beton K ndash 175

      Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

      Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

      Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

      - Pengecoran Lapis Permukaan

      Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

      Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

      diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

      Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

      dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

      Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

      1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

      2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

      3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

      Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

      1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

      2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

      3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

      4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

      5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

      6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

      7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

      8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

      9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

      10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

      sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

      11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

      I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

      Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

      garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

      Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

      Tabel 2 Jenis Tulangan

      Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

      I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

      Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

      Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

      I6v Pasangan Batu

      1 Uraian

      a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

      b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

      2 Pencampuran dan Pemasangan

      a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

      b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

      c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

      3 Pemasangan

      a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

      b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

      Bandung 24 Mei 2016Penawar

      PT Gunakarya Nusantara

      Taufik RamadhiDirektur IV

        Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

        4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

        5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

        Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

        Gambar 1 Peralatan Alat Berat

        I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

        Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

        Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

        I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

        I2i Galian untuk saluran drainase

        Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

        Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

        Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

        Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

        secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

        Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

        Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

        b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

        Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

        Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

        8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

        I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

        I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

        Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

        Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

        berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

        I3ii Penyiapan Badan Jalan

        Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

        - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

        - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

        Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

        - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

        akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

        design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

        menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

        bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

        kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

        I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

        Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

        Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

        akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

        design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

        menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

        bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

        kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

        I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

        I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

        Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

        kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

        Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

        I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

        Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

        I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

        Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

        Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

        I5iv Aspal Minyak

        Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

        Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

        yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

        korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

        I5v Aditif Anti Pengelupasan

        Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

        Bahan Aditif Untuk Aspal

        1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

        2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

        I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

        Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

        Persiapan Lapangan

        Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

        Pelaksanaan

        Beton K ndash 175

        Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

        Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

        Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

        - Pengecoran Lapis Permukaan

        Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

        Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

        diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

        Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

        dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

        Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

        1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

        2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

        3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

        Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

        1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

        2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

        3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

        4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

        5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

        6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

        7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

        8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

        9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

        10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

        sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

        11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

        I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

        Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

        garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

        Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

        Tabel 2 Jenis Tulangan

        Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

        I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

        Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

        Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

        I6v Pasangan Batu

        1 Uraian

        a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

        b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

        2 Pencampuran dan Pemasangan

        a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

        b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

        c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

        3 Pemasangan

        a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

        b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

        Bandung 24 Mei 2016Penawar

        PT Gunakarya Nusantara

        Taufik RamadhiDirektur IV

          I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

          Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

          Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

          I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

          I2i Galian untuk saluran drainase

          Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

          Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

          Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

          Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

          secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

          Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

          Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

          b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

          Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

          Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

          8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

          I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

          I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

          Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

          Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

          berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

          I3ii Penyiapan Badan Jalan

          Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

          - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

          - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

          Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

          - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

          akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

          design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

          menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

          bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

          kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

          I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

          Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

          Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

          akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

          design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

          menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

          bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

          kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

          I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

          I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

          Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

          kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

          Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

          I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

          Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

          I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

          Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

          Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

          I5iv Aspal Minyak

          Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

          Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

          yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

          korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

          I5v Aditif Anti Pengelupasan

          Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

          Bahan Aditif Untuk Aspal

          1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

          2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

          I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

          Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

          Persiapan Lapangan

          Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

          Pelaksanaan

          Beton K ndash 175

          Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

          Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

          Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

          - Pengecoran Lapis Permukaan

          Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

          Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

          diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

          Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

          dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

          Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

          1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

          2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

          3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

          Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

          1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

          2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

          3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

          4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

          5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

          6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

          7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

          8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

          9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

          10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

          sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

          11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

          I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

          Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

          garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

          Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

          Tabel 2 Jenis Tulangan

          Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

          I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

          Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

          Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

          I6v Pasangan Batu

          1 Uraian

          a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

          b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

          2 Pencampuran dan Pemasangan

          a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

          b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

          c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

          3 Pemasangan

          a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

          b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

          Bandung 24 Mei 2016Penawar

          PT Gunakarya Nusantara

          Taufik RamadhiDirektur IV

            Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

            Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

            Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

            secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

            Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

            Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

            b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

            Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

            Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

            8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

            I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

            I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

            Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

            Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

            berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

            I3ii Penyiapan Badan Jalan

            Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

            - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

            - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

            Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

            - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

            akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

            design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

            menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

            bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

            kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

            I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

            Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

            Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

            akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

            design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

            menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

            bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

            kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

            I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

            I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

            Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

            kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

            Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

            I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

            Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

            I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

            Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

            Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

            I5iv Aspal Minyak

            Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

            Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

            yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

            korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

            I5v Aditif Anti Pengelupasan

            Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

            Bahan Aditif Untuk Aspal

            1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

            2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

            I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

            Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

            Persiapan Lapangan

            Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

            Pelaksanaan

            Beton K ndash 175

            Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

            Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

            Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

            - Pengecoran Lapis Permukaan

            Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

            Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

            diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

            Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

            dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

            Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

            1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

            2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

            3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

            Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

            1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

            2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

            3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

            4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

            5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

            6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

            7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

            8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

            9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

            10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

            sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

            11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

            I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

            Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

            garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

            Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

            Tabel 2 Jenis Tulangan

            Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

            I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

            Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

            Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

            I6v Pasangan Batu

            1 Uraian

            a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

            b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

            2 Pencampuran dan Pemasangan

            a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

            b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

            c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

            3 Pemasangan

            a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

            b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

            Bandung 24 Mei 2016Penawar

            PT Gunakarya Nusantara

            Taufik RamadhiDirektur IV

              secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

              Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

              Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

              b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

              Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

              Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

              8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

              I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

              I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

              Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

              Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

              berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

              I3ii Penyiapan Badan Jalan

              Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

              - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

              - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

              Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

              - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

              akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

              design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

              menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

              bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

              kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

              I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

              Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

              Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

              akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

              design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

              menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

              bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

              kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

              I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

              I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

              Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

              kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

              Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

              I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

              Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

              I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

              Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

              Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

              I5iv Aspal Minyak

              Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

              Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

              yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

              korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

              I5v Aditif Anti Pengelupasan

              Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

              Bahan Aditif Untuk Aspal

              1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

              2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

              I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

              Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

              Persiapan Lapangan

              Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

              Pelaksanaan

              Beton K ndash 175

              Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

              Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

              Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

              - Pengecoran Lapis Permukaan

              Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

              Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

              diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

              Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

              dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

              Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

              1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

              2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

              3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

              Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

              1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

              2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

              3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

              4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

              5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

              6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

              7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

              8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

              9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

              10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

              sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

              11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

              I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

              Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

              garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

              Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

              Tabel 2 Jenis Tulangan

              Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

              I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

              Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

              Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

              I6v Pasangan Batu

              1 Uraian

              a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

              b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

              2 Pencampuran dan Pemasangan

              a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

              b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

              c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

              3 Pemasangan

              a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

              b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

              Bandung 24 Mei 2016Penawar

              PT Gunakarya Nusantara

              Taufik RamadhiDirektur IV

                b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

                Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

                Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

                8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

                I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

                I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

                Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

                Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

                berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

                I3ii Penyiapan Badan Jalan

                Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

                - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

                - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

                Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

                - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

                akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

                I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

                Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

                Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

                akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

                I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

                I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

                Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

                kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                I5iv Aspal Minyak

                Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                I5v Aditif Anti Pengelupasan

                Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                Bahan Aditif Untuk Aspal

                1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                Persiapan Lapangan

                Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                Pelaksanaan

                Beton K ndash 175

                Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                - Pengecoran Lapis Permukaan

                Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                Tabel 2 Jenis Tulangan

                Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                I6v Pasangan Batu

                1 Uraian

                a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                2 Pencampuran dan Pemasangan

                a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                3 Pemasangan

                a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                Bandung 24 Mei 2016Penawar

                PT Gunakarya Nusantara

                Taufik RamadhiDirektur IV

                  I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

                  I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

                  Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

                  Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

                  berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

                  I3ii Penyiapan Badan Jalan

                  Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

                  - Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

                  - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

                  Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

                  - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

                  akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                  design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                  menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                  bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                  kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

                  I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

                  Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

                  Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

                  akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                  design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                  menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                  bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                  kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

                  I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

                  I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

                  Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

                  kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                  Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                  I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                  Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                  I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                  Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                  Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                  I5iv Aspal Minyak

                  Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                  Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                  yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                  korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                  I5v Aditif Anti Pengelupasan

                  Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                  Bahan Aditif Untuk Aspal

                  1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                  2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                  I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                  Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                  Persiapan Lapangan

                  Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                  Pelaksanaan

                  Beton K ndash 175

                  Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                  Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                  Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                  - Pengecoran Lapis Permukaan

                  Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                  Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                  diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                  Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                  dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                  Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                  1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                  2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                  3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                  Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                  1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                  2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                  3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                  4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                  5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                  6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                  7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                  8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                  9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                  10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                  sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                  11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                  I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                  Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                  garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                  Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                  Tabel 2 Jenis Tulangan

                  Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                  I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                  Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                  Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                  I6v Pasangan Batu

                  1 Uraian

                  a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                  b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                  2 Pencampuran dan Pemasangan

                  a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                  b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                  c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                  3 Pemasangan

                  a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                  b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                  Bandung 24 Mei 2016Penawar

                  PT Gunakarya Nusantara

                  Taufik RamadhiDirektur IV

                    - Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

                    Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

                    - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

                    akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                    design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                    menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                    bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                    kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

                    I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

                    Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

                    Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

                    akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                    design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                    menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                    bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                    kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

                    I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

                    I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

                    Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

                    kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                    Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                    I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                    Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                    I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                    Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                    Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                    I5iv Aspal Minyak

                    Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                    Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                    yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                    korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                    I5v Aditif Anti Pengelupasan

                    Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                    Bahan Aditif Untuk Aspal

                    1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                    2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                    I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                    Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                    Persiapan Lapangan

                    Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                    Pelaksanaan

                    Beton K ndash 175

                    Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                    Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                    Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                    - Pengecoran Lapis Permukaan

                    Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                    Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                    diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                    Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                    dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                    Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                    1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                    2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                    3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                    Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                    1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                    2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                    3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                    4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                    5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                    6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                    7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                    8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                    9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                    10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                    sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                    11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                    I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                    Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                    garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                    Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                    Tabel 2 Jenis Tulangan

                    Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                    I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                    Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                    Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                    I6v Pasangan Batu

                    1 Uraian

                    a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                    b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                    2 Pencampuran dan Pemasangan

                    a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                    b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                    c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                    3 Pemasangan

                    a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                    b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                    Bandung 24 Mei 2016Penawar

                    PT Gunakarya Nusantara

                    Taufik RamadhiDirektur IV

                      Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

                      akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

                      design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

                      menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

                      bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

                      kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

                      I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

                      I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

                      Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

                      kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                      Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                      I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                      Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                      I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                      Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                      Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                      I5iv Aspal Minyak

                      Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                      Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                      yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                      korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                      I5v Aditif Anti Pengelupasan

                      Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                      Bahan Aditif Untuk Aspal

                      1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                      2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                      I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                      Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                      Persiapan Lapangan

                      Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                      Pelaksanaan

                      Beton K ndash 175

                      Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                      Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                      Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                      - Pengecoran Lapis Permukaan

                      Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                      Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                      diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                      Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                      dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                      Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                      1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                      2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                      3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                      Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                      1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                      2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                      3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                      4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                      5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                      6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                      7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                      8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                      9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                      10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                      sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                      11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                      I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                      Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                      garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                      Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                      Tabel 2 Jenis Tulangan

                      Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                      I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                      Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                      Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                      I6v Pasangan Batu

                      1 Uraian

                      a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                      b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                      2 Pencampuran dan Pemasangan

                      a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                      b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                      c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                      3 Pemasangan

                      a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                      b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                      Bandung 24 Mei 2016Penawar

                      PT Gunakarya Nusantara

                      Taufik RamadhiDirektur IV

                        I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

                        I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

                        Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

                        kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                        Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                        I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                        Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                        I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                        Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                        Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                        I5iv Aspal Minyak

                        Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                        Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                        yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                        korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                        I5v Aditif Anti Pengelupasan

                        Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                        Bahan Aditif Untuk Aspal

                        1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                        2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                        I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                        Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                        Persiapan Lapangan

                        Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                        Pelaksanaan

                        Beton K ndash 175

                        Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                        Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                        Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                        - Pengecoran Lapis Permukaan

                        Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                        Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                        diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                        Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                        dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                        Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                        1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                        2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                        3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                        Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                        1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                        2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                        3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                        4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                        5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                        6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                        7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                        8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                        9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                        10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                        sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                        11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                        I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                        Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                        garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                        Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                        Tabel 2 Jenis Tulangan

                        Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                        I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                        Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                        Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                        I6v Pasangan Batu

                        1 Uraian

                        a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                        b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                        2 Pencampuran dan Pemasangan

                        a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                        b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                        c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                        3 Pemasangan

                        a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                        b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                        Bandung 24 Mei 2016Penawar

                        PT Gunakarya Nusantara

                        Taufik RamadhiDirektur IV

                          kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

                          Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

                          I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

                          Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

                          I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

                          Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

                          Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                          I5iv Aspal Minyak

                          Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                          Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                          yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                          korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                          I5v Aditif Anti Pengelupasan

                          Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                          Bahan Aditif Untuk Aspal

                          1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                          2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                          I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                          Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                          Persiapan Lapangan

                          Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                          Pelaksanaan

                          Beton K ndash 175

                          Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                          Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                          Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                          - Pengecoran Lapis Permukaan

                          Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                          Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                          diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                          Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                          dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                          Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                          1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                          2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                          3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                          Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                          1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                          2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                          3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                          4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                          5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                          6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                          7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                          8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                          9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                          10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                          sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                          11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                          I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                          Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                          garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                          Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                          Tabel 2 Jenis Tulangan

                          Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                          I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                          Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                          Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                          I6v Pasangan Batu

                          1 Uraian

                          a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                          b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                          2 Pencampuran dan Pemasangan

                          a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                          b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                          c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                          3 Pemasangan

                          a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                          b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                          Bandung 24 Mei 2016Penawar

                          PT Gunakarya Nusantara

                          Taufik RamadhiDirektur IV

                            Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

                            I5iv Aspal Minyak

                            Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

                            Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

                            yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

                            korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

                            I5v Aditif Anti Pengelupasan

                            Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

                            Bahan Aditif Untuk Aspal

                            1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                            2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                            I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                            Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                            Persiapan Lapangan

                            Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                            Pelaksanaan

                            Beton K ndash 175

                            Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                            Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                            Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                            - Pengecoran Lapis Permukaan

                            Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                            Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                            diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                            Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                            dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                            Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                            1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                            2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                            3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                            Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                            1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                            2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                            3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                            4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                            5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                            6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                            7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                            8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                            9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                            10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                            sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                            11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                            I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                            Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                            garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                            Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                            Tabel 2 Jenis Tulangan

                            Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                            I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                            Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                            Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                            I6v Pasangan Batu

                            1 Uraian

                            a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                            b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                            2 Pencampuran dan Pemasangan

                            a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                            b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                            c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                            3 Pemasangan

                            a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                            b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                            Bandung 24 Mei 2016Penawar

                            PT Gunakarya Nusantara

                            Taufik RamadhiDirektur IV

                              1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

                              2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

                              I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

                              Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                              Persiapan Lapangan

                              Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                              Pelaksanaan

                              Beton K ndash 175

                              Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                              Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                              Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                              - Pengecoran Lapis Permukaan

                              Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                              Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                              diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                              Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                              dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                              Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                              1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                              2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                              3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                              Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                              1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                              2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                              3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                              4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                              5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                              6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                              7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                              8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                              9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                              10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                              sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                              11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                              I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                              Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                              garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                              Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                              Tabel 2 Jenis Tulangan

                              Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                              I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                              Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                              Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                              I6v Pasangan Batu

                              1 Uraian

                              a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                              b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                              2 Pencampuran dan Pemasangan

                              a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                              b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                              c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                              3 Pemasangan

                              a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                              b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                              Bandung 24 Mei 2016Penawar

                              PT Gunakarya Nusantara

                              Taufik RamadhiDirektur IV

                                Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

                                Persiapan Lapangan

                                Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

                                Pelaksanaan

                                Beton K ndash 175

                                Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

                                Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                                Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                                - Pengecoran Lapis Permukaan

                                Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                                Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                                diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                                Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                                dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                                Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                                1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                                2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                                3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                                Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                                1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                                2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                                3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                                4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                                5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                                6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                                7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                                8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                                9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                                10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                                sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                Tabel 2 Jenis Tulangan

                                Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                I6v Pasangan Batu

                                1 Uraian

                                a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                2 Pencampuran dan Pemasangan

                                a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                3 Pemasangan

                                a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                PT Gunakarya Nusantara

                                Taufik RamadhiDirektur IV

                                  Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

                                  Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

                                  - Pengecoran Lapis Permukaan

                                  Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

                                  Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

                                  diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                                  Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                                  dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                                  Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                                  1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                                  2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                                  3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                                  Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                                  1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                                  2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                                  3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                                  4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                                  5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                                  6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                                  7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                                  8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                                  9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                                  10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                                  sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                  11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                  I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                  Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                  garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                  Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                  Tabel 2 Jenis Tulangan

                                  Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                  I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                  Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                  Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                  I6v Pasangan Batu

                                  1 Uraian

                                  a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                  b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                  2 Pencampuran dan Pemasangan

                                  a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                  b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                  c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                  3 Pemasangan

                                  a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                  b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                  Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                  PT Gunakarya Nusantara

                                  Taufik RamadhiDirektur IV

                                    diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

                                    Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

                                    dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                                    Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                                    1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                                    2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                                    3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                                    Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                                    1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                                    2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                                    3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                                    4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                                    5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                                    6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                                    7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                                    8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                                    9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                                    10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                                    sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                    11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                    I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                    Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                    garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                    Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                    Tabel 2 Jenis Tulangan

                                    Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                    I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                    Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                    Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                    I6v Pasangan Batu

                                    1 Uraian

                                    a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                    b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                    2 Pencampuran dan Pemasangan

                                    a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                    b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                    c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                    3 Pemasangan

                                    a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                    b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                    Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                    PT Gunakarya Nusantara

                                    Taufik RamadhiDirektur IV

                                      dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

                                      Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

                                      1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

                                      2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

                                      3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

                                      Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

                                      1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

                                      2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

                                      3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                                      4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                                      5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                                      6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                                      7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                                      8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                                      9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                                      10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                                      sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                      11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                      I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                      Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                      garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                      Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                      Tabel 2 Jenis Tulangan

                                      Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                      I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                      Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                      Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                      I6v Pasangan Batu

                                      1 Uraian

                                      a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                      b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                      2 Pencampuran dan Pemasangan

                                      a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                      b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                      c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                      3 Pemasangan

                                      a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                      b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                      Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                      PT Gunakarya Nusantara

                                      Taufik RamadhiDirektur IV

                                        3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

                                        4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

                                        5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

                                        6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

                                        7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

                                        8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

                                        9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

                                        10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

                                        sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                        11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                        I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                        Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                        garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                        Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                        Tabel 2 Jenis Tulangan

                                        Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                        I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                        Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                        Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                        I6v Pasangan Batu

                                        1 Uraian

                                        a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                        b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                        2 Pencampuran dan Pemasangan

                                        a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                        b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                        c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                        3 Pemasangan

                                        a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                        b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                        Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                        PT Gunakarya Nusantara

                                        Taufik RamadhiDirektur IV

                                          sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

                                          11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

                                          I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

                                          Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

                                          garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

                                          Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

                                          Tabel 2 Jenis Tulangan

                                          Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                          I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                          Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                          Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                          I6v Pasangan Batu

                                          1 Uraian

                                          a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                          b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                          2 Pencampuran dan Pemasangan

                                          a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                          b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                          c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                          3 Pemasangan

                                          a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                          b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                          Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                          PT Gunakarya Nusantara

                                          Taufik RamadhiDirektur IV

                                            Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

                                            I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

                                            Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

                                            Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

                                            I6v Pasangan Batu

                                            1 Uraian

                                            a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

                                            b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

                                            2 Pencampuran dan Pemasangan

                                            a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                            b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                            c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                            3 Pemasangan

                                            a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                            b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                            Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                            PT Gunakarya Nusantara

                                            Taufik RamadhiDirektur IV

                                              2 Pencampuran dan Pemasangan

                                              a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

                                              b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

                                              c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

                                              3 Pemasangan

                                              a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

                                              b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

                                              Bandung 24 Mei 2016Penawar

                                              PT Gunakarya Nusantara

                                              Taufik RamadhiDirektur IV

                                                Taufik RamadhiDirektur IV

                                                  top related