Ketuban Pecah Dini

Post on 12-Dec-2015

23 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

nnnn

Transcript

KETUBAN PECAH DINIDAN

INFEKSI INTRAPARTUM

© dylaa. D3

overview

• Ketuban pecah dini berhububungan erat dengan persalinan preterm dan infeksi intrapartum.

Ketuban Pecah Dini

overview

• Ketuban pecah dini (“early rupture of the membran”) : ada bermacam-macam batasan atau teori.

• Ada teori yang menghitung berapa jam sebelum in partu, misalnya 2 atau 4 atau 6 jam sebelum in partu.

• Ada juga yang menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada kala I, misalnya ketuban yang pecah sebelum pembukaan serviks 3cm atau 5cm, dan sebagainya.

• Prinsipnya adalah ketuban yang pecah “sebelum waktunya”.

• Masalahnya :kapan selaput ketuban pecah (spontan) pada persalinan normal ??

• Normal selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan, sehingga kadang perlu dipecahkan (amniotomi).

patofisiologi

kenapa terjadi ketuban pecah dini ??

defek kromosom infeksi kelainan kolagen

high virulence low virulance

bacteroides lactobacillus

kolagen

ada pada lapisan amnion, fibroblas, jaringan retikuler korion dan trofoblas

sintesis/ degradasi dikontrol interleukin 1 dan prostaglandin

jika ada infeksi/ inflamasi

IL-1 dan prostaglandin meningkat

menghasilkan kolagenase jaringan

depolimerisasi kolagen pada selaput korion/ amnion

selaput ketuban tipis, lemah, dan mudah pecah spontan

faktor risiko• Kehamilan multipel :

kembar 2 (50%), kembar 3 (90%)• Riwayat persalinan preterm sebelumnya :

risiko 2-4x• Tindakan senggama :

tidak berpengaruh terhadap risiko, kecuali jika higiene buruk, predisposisi terhadap infeksi

• Perdarahan pervaginam : trimester I (risiko 2x), trimester II atau III (risiko 20x)

• Bakteriuria : risiko 2x (prevalensi 7%)

• pH vagina diatas 4.5 : risiko 32% (prevalensi 16%)

• Serviks tipis atau < 39mm : risiko 25% (prevalensi 7%)

• Flora vagina abnormal : risiko 2-3x

• Fibronectin >50 mg/dl : risiko 83% (prevalensi 19%)

• Kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi :misalnya pada stress psikologis

komplikasi

• Infeksi intrapartum (korioamnionitis) ascendens dari vagina ke intrauterin.

• Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehanilan preterm.

• Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin akibat hipoksia.

• Oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban habis.

strategi pada ANC

• Deteksi faktor risiko• Deteksi infeksi secara dini• USG

penatalaksanaan

• Jika ketuban pecah, jangan sering periksa dalam, awasi tanda-tanda komplikasi.

• Segera lakukan terminasi, spontan pervaginam bila memungkinkan atau dengan sectio cesarea.

Infeksi Intrapartum

overview

• Infeksi intrapartum adalah infeksi yang terjadi dalam masa persalinan.

• Disebut juga korioamnionitis, karena infeksi ini melibatkan selaput janin.

• Pada ketuban pecah 6jam, risiko infeksi meningkat sampai 1x. Ketuban pecah 24jam, risiko infeksi meningkat sampai 2x lipat.

patofisiologi

• Ascending infection, pecahnya ketuban menyebabkan ada hubungan antara ruang intraamnion dengan dunia luar.

• Infeksi intraamnion bisa terjadi langsung pada ruang amnion, atau dengan penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin, kemudian ke ruang intraamnion.

• Ibu mengalami infeksi sistemik, infeksi menjalar melalui plasenta (sirkulasi fetomaternal).

• Tindakan iatrogenik traumatik higiene buruk, misalnya pemeriksaan dalam yang terlalu sering, penggunaan peralatan yang kurang steril.

agent : kuman

Kuman yang sering ditemukan:• Streptococcus• Staphylococcus (gram positif)• E.coli (gram negatif)• Bacteroides• Peptococcus

diagnosis

• Febris >38˚C• Ibu takikardia (>100 denyut permenit)• Fetal takikardia (>160 denyut

permenit)• Nyeri abdomen, nyeri tekan uterus• Cairan amnion berwarna keruh atau

hijau, dan berbau• Leukositosis pada pemeriksaan darah

tepi (>15000 – 20000/mm3)• Pemeriksaan penunjang lain: leukosit

esterase (+), pemeriksaan Gram, kultur darah

komplikasi

• Komplikasi ibu :endometritis, penurunan aktivitas miometrium, sepsis cepat, syok septik, kematian ibu.

• Komplikasi janin :asfiksia janin, sepsis perinatal, kematian janin.

penatalaksanaan• Pada ketuban pecah, terminasi kehamilan, batas

waktu 2x 24 jam• Jika ada tanda infeksi intrapartum, terminasi

kehamilan batas waktu 2jam• Jangan terlalu sering periksa dalam• Bila perlu, induksi persalinan• Observasi dan optimalisasi keadaan ibu• Antibiotika spektrum luas; gentamicin, ampicillin,

amoxicillin, penicillin, metronidazol• Uterotonika; methergin• Pemberian kortikoseroid: kontroversi (dapat

memperburuk keadaan ibu karena menurunkan imunitas, tapi dapat menstimulasi pematangan paru janin, hasil cukup baik bersama dengan pemberian antibiotika spektrum luas)

referensi

• Ilmu kebidanan Sarwono• Cat. Obgin fkui• www.geocities.com

THANK YOU..!!

top related