Gangguan Berpikir Pada Lansia

Post on 11-Aug-2015

73 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

GANGGUAN KOGNITIF PADA

MASA LANSIA

GANGGUAN KOGNITIF DSM IV mengakalisifikasikan tiga

kelompok gangguan kognitif yaitu:

Delirium Demensia Gangguan amnestik

GEJALA UTAMA UMUM UNTUK SEMUA GANGGUAN ADALAH:

Gangguan dalam kognisi(sebagai contoh daya ingat, bahasa, dan gangguan persepsi/ perhatian)

SUB KATEGORI DALAM GANGGUAN KOGNITIF Delirium

Delirium karena kondisi medis umumDelirium akibat zatDelirium yang tidak ditentukan (NOS)

Demensia Demensia tipe Alzheimer Demensia Vaskular Demensia karena kondis Medis umum

Demensia karena trauma kepalaDemensia karena penyakit parkinson

Demensia menetap akibat zat Demensia akibat penyakit multipel Demensia yang tak ditentukan (NOS)

Gangguan Amnestikgangguan amnestik karena kondisi medis umumgangguan amnestik menetap akibat zatgangguan amnestik yang tidak ditentukan

DELIRIUM Tanda utama pada delirium adalah

gangguan kesadaran, biasanya terlihat bersamaan dengan gangguan kognitif secara global.

Kelainan mood, persepsi, dan perilaku Biasanya delirium mempunyai onset

yang mendadak Perjalanan singkat dan berfluktuasi Delirium merupakan suatu sindroma

bukan penyakit

PENYEBAB DELIRIUM Penyebab intrakranial

Epilepsi atau keadaan pasca kejangtrauma otak (terutama gegar) Infeksi (meningitis, ensefalitis, dll)

Penyebab ekstrakranial:Obat-obatan (ditelan atau putus) dan racun

KRITERIA DIAGNOSTIK DELIRIUM Karena kondisi medis umum:A. Gangguan kesadaran (yaitu penurunan

kejernihan kesadaran, terhadap lingkungan) dengan kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan , atau pengalihan perhatian

B. Perubahan kognisi (defisit daya ingat, disorientasi, gangguan bahasa) atau perkembangan gangguan persepsi

C.Gangguan timbul setelah periode waktu singkat ( biasanya timbul beberapa jam sampai hari) dan cenderung berfluktuasi selama perjalanan hari

D. Terdapat bukti-bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum

DEMENSIA Demensia merupakan suatu sindroma

yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.

Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi pada demensia adalah intelligensia umum, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, dan konsentrasi, pertimbangan dan kemampuan sosial. Demensia juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Merosotnya fungsi intelektual ini cukup berat hingga mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan.

Penyebab dimensia banyak sekali, tetapi tampilan klinisnya hampir sama.

Biasanya demensia berkembang perlahan-lahan dan terlihat dengan mudah.

Demensia ringan yang tidak dikenali menjadi memburuk dan jelas jika disertai oleh penyakit medis (misal, pneumonia, gagal jantung kronis).

Interview terhadap keluarga harus selalu dilakukan karena mereka umumnya yang memperhatikan perubahan-perubahan yang tidak disadari oleh pasien sendiri.

EPIDEMILOGI Demensia sebenarnya adalah penyakit penuaan. Tipe demensia yang paling sering adalah demensia

tipe alzheimer yang banyak ditemui pada wanita, mempunyai sanak saudara tingkat pertama dengan gangguan tersebut, dan mempunyai riwayat cedera kepala. Sindroma down juga secara karateristik berhubungan dengan perkembangan demensia tipe alzheimer.

Tipe demensia yang paling sering kedua adalah demensia vaskular, yaitu demensia yang secara kausatif berhubungan dengan penyakit serebro-vaskular.

Pada demensia tipe vaskular, banyak ditemui pada laki-laki dibandingkan wanita. Hipertensi merupakan predisposisi seseorang terhadap penyakit ini

ETIOLOGI Walaupun penyebab demensia tipe

alzheimer masih tidak diketahui, telah terjadi kemajuan dalam mengerti dasar molekular dari deposit amilod yang merupakan tanda utama neuropatologi gangguan.

Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa sebanyak 40% pasien mempunyai riwayat keluarga menderita demensia tipe alzheimer, jadi faktor genetik dianggap berperan dalam gangguan ini.

Neuropatologi juga berperanan penting dari penyebab timbulnya gangguan ini.

DEMENSIA VASKULAR Gangguan demensia vaskular paling

sering pada laki-laki, khususnya pada mereka dengan

hipertensi yang telah ada sebelumnya atau faktor resiko kardiovaskular lainnya.

Gangguan terutama mengenai pembuluh darah serebral berukuran kecil dan sedang, yang mengalami infark dan menghasilkan lesi parenkim multipel yang menyebar pada daerah otak yang luas.

CIRI DEMENSIA pada Stadium Dini Dampaknya berupa perubahan samar-

samar dalam kepribadian, keterampilan sosial terganggu, berkurangnya minat dan ambisi, afek yang labil dan dangkal, sejumlah keluhan somatik, gejala psikiatrik yang samar, dan penurunan bertahap kemampuan

intelektual dan ketajaman pikiran. 

Stadium Lanjut Penurunan memory (daya ingat),

biasanya yang menurun adalah daya ingat segera dan daya ingan jangka pendek (recent memory) , tetapi secara bertahap remote memory juga menurun.

Perubahan mood dan kepribadian, seringkali diwarnai oleh kepribadian sebelumnya (misal lebih kompulsif atau tereksitasi). Mula-mula depresi, ansietas atau irratabilitas kemudian menarik diri atau apatis.

Penurunan daya orientasi, terutama orientasi waktu dan juga orientasi tempat.

Lanjutan.... Gangguan Fungsi Intelektual, pasien

menjadi “kurang tajam” dibandingkan biasanya.

Gangguan daya Nilai, tidak mengantisipasi dari perbuatannya.

Gejala psikotik : Halusinasi (biasanya sederhana), ilusi, delusi, prekupasi yang tidak tergoyahkan, ide-ide mirip waham (delusi).

Gangguan Bahasa

Demensia berat yang tidak dapat disembuhkan adalah demensia tipe alzheimer

secara histologis dijumpai plak senilis (saraf terminal degeneratif yang dikelilingi oleh inti β- amiloid neirotoksik),

kekusutan serabut saraf dan degenerasi neuron granulovakuolar.

Penemuan terkini menunjukkan adanya degenerasi primer pada neoron kolinergik dibagian bawah otak depan, terutama nukleus basalis.

Demensia yang dapat disembuhkan adalah demensia vaskular dan demensia menetap yang diinduksi oleh zat.

Membedakan demensia alzhaimer dengan vaskular adalah dari riwayat onset yang cepat dan deteroisasinya bertahap seperti anak tangga,

pada pasien berusia 50-60 dan ada gangguan neurologik fokal.

EEG dapat menunjukkan abnormalitas fokus. Penyebab demensia adalah trombo-embolik

multipel (sejumlah infrak serebri patologik kecil) pada pasien dengan penyakit ateroskelrotik pembuluh darah besar atau katup jantung , biasanya ada hipertensi.

GANGGUAN AMNESTIK

Gangguan Amnestik ditandai terutama oleh gejala tunggal suatu gangguan daya ingat yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan.

PENYEBAB UTAMA GANGGUAN Kondisi medis sistemik

Defisiensi tiamin Hipoglikemia

o Kondisi Otak primer Kejang Trauma kepala Tumor serebral, dll

Penyebab berhubungan dengan zat: Gangguan penggunaan alkohol, neurotoksin,

benzodiazepin (dan sedatif-hipnotik lainnya)

KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN AMNESTIKA. Perkembangan gangguan daya ingat

seperti dimanifestasikan oleh gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya

B. Gangguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan merupakan penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya

C. Gangguan daya ingat tidak semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau demensia

D. Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum 9termasuk trauma fisik)

JENIS GANGGUAN AMNESTIK Pusat gejala amnestik adalah

perkembangan gangguan daya ingat yang ditandai oleh gangguan untuk mempelajari informasi baru (amnesia anterograd), dan

Ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang sebalumnya diingat (amnesia retrograd)

kemungkinan terjadi dimulai langsung pada saat trauma atau mungkin beberapa saat sebelum trauma

top related